Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH REVISI ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN, TINGKAT

KESULITAN, SERTA EVALUASI DAN UMPAN BALIK TERHADAP


PENCAPAIANANGGARAN YANG EFEKTIF
(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Payakumbuh)

Oleh :
YEYEN AZ
2007/88750

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode Maret 2013
PENGARUH REVISI ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN, TINGKAT
KESULITAN, SERTA EVALUASI DAN UMPAN BALIK TERHADAP
PENCAPAIANANGGARAN YANG EFEKTIF
(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Payakumbuh)

Yeyen AZ
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email :yeyenazwir@yahoo.com

Abstract
This research examined the influence of : 1) revised budget on achievement of effective budgets, 2) participative
budgeting on achievement of effective budgets, 3) level of difficulty on achievement of effective budgets, 4) evaluation and
feedback on achievement of budget effective.
The population of this study is SKPD in Payakumbuh. Sample selection using total sampling method.This study used
primary data. Data collection techniques was survey techniques by distributing questionnaires to the respective head of the
program and staff of the program on SKPD. The method of statistical analysis was multiple regression.
The research provides empirical evidences :1) revised budget influence achievement of effective budgets positivly, 2)
participative budgetinginfluence achievement of effective budgets positively, 3) level of difficulty influence achievement of
budget effective positively, 4) evaluation and feedback does not give any influence to the achievement of effective budgets.
This research suggested the next researchers who are interested in researching the same topicto explore another
variables. The government of Payakumbuh city agencies should further enhance participation in budgeting so it would seem
obvious targets will be achieved and that the achievement of budgetary difficulties can be resolved with a number of proposals
and suggestions in the evaluation of the budget.

Key words: revised budget, participative budgeting, level of difficulty, evaluation and feedback, achievement of effective
budgets

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh revisi anggaran terhadap pencapaian anggaran yang efektif, 2)
Pengaruh partisipasi anggaran terhadap pencapaian anggaran yang efektif, 3) Pengaruh tingkat kesulitan terhadap pencapaian
anggaran yang efektif, 4) Pengaruh evaluasi dan umpan balik terhadap pencapaian anggaran yang efektif.
Jenis penelitian ini digolongkan pada penelitian yang bersifat kausatif.Populasi dalam penelitian ini adalah SKPD
Kota Payakumbuh. Pemilihan sampel dengan metode total sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data
primer. Teknik pengumpulan data dengan teknik survei dengan menyebarkan kuesioner kepada masing-masing Kepala Bagian
program/perencanaan dan Staf Bagian program/perencanaan pada setiap SKPD. Teknik analisis data dengan menggunakan
regresi berganda dengan uji t.
Hasil penelitian membuktikan bahwa 1) Revisi anggaran berpengaruh signifikan positif terhadap pencapaian anggaran
yang efektif, nilai signifikan 0,045 < α 0,05, koefisien β 0,266 dan nilai t hitung> t tabel yaitu 2,058 > 1,67943 (H1 diterima)
2)Partisipasi anggaran berpengaruh signifikan positif terhadap pencapaian anggaran yang efektif., nilai signifikan 0,006< α
0,05, koefisien β 0,248 dan nilai t hitung> t tabel yaitu 2,901 > 1,67943 (H2 diterima) 3)Tingkat kesulitan berpengaruh signifikan
positif terhadap pencapaian anggaran yang efektif, nilai signifikan 0,013 < α 0,05, koefisien β 0,316 dan nilai t hitung> t tabel yaitu
2,601> 1,67943 (H3 diterima) 4) Evaluasi dan umpan balik tidak berpengaruh terhadap pencapaian anggaran yang efektif, nilai
signifikan 0,075 > α 0,05, koefisien β 0,255 dan nilai t hitung> t tabel yaitu 1,826 > 1,67943 (H4 ditolak)
Dalam penelitian ini disarankan: 1) Untuk peneliti berikutnya yang tertarik untuk meneliti judul yang sama sebaiknya
menambahkan variabel lain, karena dari model penelitian yang digunakan, diketahui bahwa variabel penelitian yang digunakan
dapat menjelaskan sebesar 0,77%. 2) Bagi instansi pemerintah kota Payakumbuh hendaknya lebih meningkatkan partisipasi
dalam penganggaran sehingga akan tampak jelas sasaran yang akan dicapai dan agar kesulitan pencapaian sasaran anggaran
bisa teratasi dengan banyaknya usulan-usulan dan saran-saran dalam melakukan evaluasi terhadap anggaran.

Kata kunci: revisi anggaran, partisipasi anggaran, tingkat kesulitan, evalusi dan umpan balik, pencapaian anggaran
yangefektif.

1
1. PENDAHULUAN percepatan penacapaian kinerja
Anggaran sektor publik penting karena kementrian/lembaga, perlu dilakukan perubahan
beberapa alasan, yaitu karena anggaran atas rincian (revisi) anggaran belanja pemerintah
merupakan alat bagi pemerintah untuk pusat tahun 2012. Dari uraian di atas dapat
mengarahkan sosial ekonomi, menjamin disimpulkan beberapa faktor yang
kesinambungan, dan meningkatkan kualitas mempengaruhi efektivitas anggaran yang di
hidup masyarakat, anggaran juga diperlukan antaranya adalah proses penyusunan anggaran,
karena adanya masalah keterbatasan sumber tingkat kesulitan sasaran anggaran, revisi
daya sedangkan keinginan masyarakat yang tak anggaran, evaluasi dan umpan balik.
terbatas dan terus berkembang, dan anggaran Revisi anggaran adalah perubahan atau
juga diperlukan untuk menyakinkan bahwa pergeseran rincian anggaran belanja pemerintah
pemerintah telah bertanggung jawab terhadap yang telah di tetapkan dalam Satuan Anggaran
rakyat. Per Satuan Kerja (SAPSK) atau Daftar Isian
Ulum (2008) mengemukakan bahwa Pelaksanaan Anggran (DIPA) yang disebabkan
pengertian efektivitas pada dasarnya oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah
berhubungan dengan pencapaian tujuan atau percepatan penarikan pinjaman dari dalam negeri
target kebijakan (hasil guna). Efektivitas atau luar negeri, dan perubahan parameter dalam
merupakan hubungan antara keluaran dengan perhitungan subsidi (peraturan mentri keuangan
tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan No. 69/PMK.02/2010). Oleh karena itu,
operasional dikatakan efektif apabila proses anggaran yang telah disusun perlu di revisi
kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kembali supaya tujuan dan sasaran dapat tercapai
kebijakan (spending wesely), sedangkan menurut sesuai dengan yang telah di rencanakan sehingga
Suadi (2001) Efektivitas pelaksanaan anggaran terciptanya anggaran yang efektif.
yaitu tercapainya sasaran anggaran baik secara Proses penyusunan anggaran merupakan
kuantitatif maupun kualitatif sesuai dengan kegiatan yang penting dan kompleks,
tujuan yang telah ditetapkan, dengan kemungkinan akan menimbulkan dampak
menunjukkan perbandingan antara keluaran fungsional dan disfungsional terhadap sikap dan
(output) dengan tujuan. perilaku anggota organisasi Nordiawan (2007).
Terdapat beberapa faktor yang Untuk mencegah dampak disfungsional
mempengaruhi efektivitas pelaksanaan anggaran, anggaran tersebut, kontribusi terbesar dari
diantaranya adalah faktor perilaku manajer yang kegiatan penganggaran terjadi jika bawahan
ditunjukkan dengan kapasitas individu seorang diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam
manajer, partisipasi dalam penyusunan anggaran, penyusunan anggaran Sekaran (2006).Anggaran
kesulitan sasaran anggaran, evaluasi anggaran, digunakan untuk mengendalikan biaya dan
umpan balik anggaran dan kejelasan sasaran menentukan bidang-bidang masalah dalam suatu
anggaran. organisasi dengan membandingkan hasil kinerja
Hasil penelitian Fitria (2010) yang yang telah di anggarkan secara periodik. Agar
berjudul analisis faktor-faktor yang anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan
mempengaruhi efektivitas anggaran tujuan, maka diperlukan proses penyusunan yang
menyebutkan bahwa proses penyusunan baik dengan adanya kerjasama antara bawahan
anggaran, revisi anggaran serta evaluasi dan dan atasan, pegawai dan manajer dalam
umpan balik berpengaruh terhadap efektivitas penyusunan anggaran. Dalam mengukur
anggaran. Dalam Peraturan Menteri Keuangan keberhasilan/kegagalan suatu organisasi, seluruh
Nomor 49 Tahuna2001 tentang Tata Cara Revisi aktivitas organisasi tersebut harus dapat dicatat
Anggaran Tahun Anggaran 2012, menyatakan dan diukur. Pengukuran ini tidak hanya
bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi dan dilakukan pada input (masukan) program, tetapi
efektivitas pelaksanaan anggaran belanja juga pada keluaran-manfaat dari program
pemerintah tahun anggaran 2012 serta tersebut. Jika dilihat dari alat ukur finansial
berupa anggaran, masih terdapat ketidaktepatan yang pada akhirnya mereka tidak mengalami
dalam menentukan input, yang pada akhirnya kepuasan. Jika anggota memperoleh umpan balik
tidak menunjukkan efisiensi dan efektivitas terhadap yang telah dilakukan, maka mereka
anggaran. akan melakukan perbaikan terhadap kesalahan
Kesulitan tujuan anggaran adalah range yang ada dan melakukan peningkatan kualitas
dari “sangat longgar dan mudah dicapai” sampai terhadap hasil positif yang diperoleh. Contoh
“sangat ketat dan tidak dapat dicapai”. Menurut umpan balik yang positif adalah ketika
Kenis (2006) tujuan anggaran yang terlalu ketat manajemen lini tengah atau bawah menerima
secara signifikan memiliki ketegangan kerja pujian, promosi atau reward yang maksimal
tinggi dan motivasi kerja rendah, yang nantinya terhadap kinerja yang telah dicapainya.
akan berakibat terhadap kinerja yang buruk, dan Masalah yang penulis temukan di
berpengaruh terhadap efektivitas anggaran. lapangan yaitu Berdasarkan Laporan Realisasi
Kesulitan tujuan anggaran yang biasanya tejadi Anggaran kota Payakumbuh Tahun Anggaran
pada pemerintahan daerah adalah dalam 2009 dan tahun Anggaran 2010 diketahui bahwa
penetapan rencana anggaran yang melebihi laporan anggaran kota tersebut mengalami defisit
plafon anggaran.Anggaran yang ideal adalah (Sumber: Laporan Realisasi APBD Kota
anggaran yang sukar dicapai, tetapi manajer Payakumbuh Tahun Anggaran 2010). Defisit
yakin itu bisa dicapai Anthony (2005). Tujuan anggaran adalah selisih antara penerimaan
anggaran yang ketat pada umumnya mampu daerah dan pengeluarannya yang cenderung
mendorong dan meningkatkan usaha manajer negatif, artinya bahwa pengeluaran negara lebih
yang memiliki keyakina tinggi, percaya diri, besar dari penerimaannya. Payakumbuh
serta menyukai resiko, tetapi sebaliknya manejer diperkirakan mengalami defisit sebesar Rp28,6
yang takut resiko akan lebih menyukai anggaran miliar pada tahun 2012 mendatang. Ini terjadi
yang longgar. karena jumlah pendapatan yang disahkan dalam
Evaluasi anggaran mengacu pada sejauh APBD tahun 2012 sebesar Rp454,83 miliar,
mana selisih anggaran ditelusuri ke manajer sedangkan belanja mencapai Rp481,65 miliar.
pusat pertanggungjawaban dan dipakai untuk Belanja APBD Payakumbuh 2011 terdiri dari
mengevaluasi kinerjanya..Anggaran yang belanja langsung atau belanja publik dan belanja
digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajer tidak langsung atau belanja untuk aparatur
bawahannya cenderung mempengaruhi perilaku, negara. Jumlah belanja langsung itu Rp188,64
Welch (2004) menemukan adanya pengaruh miliar, sedangkan belanja tak langsung Rp293,04
positif antara evaluasi anggaran dan kinerja.yang miliar. Jumlah belanja langsung yang jauh lebih
mana efektivitas anggaran termasuk kedalam besar dari belanja tak langsung itu, telah
indikator penentuan kinerja. Proses perencanaan disahkan DPRD Payakumbuh. Ini berarti
pembangunan daerah perlu diimbangi oleh terdapat ketidaksesuaian antara yang
ketersediaan beberapa hal seperti : kapasitas dianggarkan dan realisasinya yang berdampak
aparatur pemerintah, sumber daya baik sumber kepada tidak efektif nya anggaran.
daya manusia maupun sumber dana. Berkaitan Penelitian ini mengacu pada penelitian
dengan hal ini, maka untuk mengukur tingkat Indiana (2010) yang meniliti tentang analisis
pencapaian atas rencana yang ditetapkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
sasaran yang ingin dicapai perlu dilakukan anggaran, yang mana hasil penelitian ini
evaluasi atas kinerja mengatakan bahwa faktor-faktor yang
Umpan balik terhadap tingkat dimana mempengaruhi efektifitas anggaran adalah
sasaran dicapai merupakan suatu variable proses penyusunan anggaran, revisi
motivasional yang penting.Becker(2002) anggaran,serta evaluasi anggaran. Kemudian
menyatakan apabila anggota suatu organisasi penelitian Widia (2004) yang meneliti tentang
tidak dapat mengetahui hasil yang mereka capai, pengaruh revisi anggaran, proses penyusunan
mereka tidak akan mempunyai dasar untuk anggaran, tingkat kesulitan sasaran anggaran
merasakan kesuksesan atau kegagalan dan tidak serta umpan balik terhadap pencapaian anggaran
memberikan insentif pada kinerja yang tinggi, yang efektif pada Pemda Provinsi Jambi. Hasil
3
penelitiannya mengatakan bahwa proses anggaran untuk mencapai tujuan yang
penyusunan anggaran, revisi anggaran, evaluasi ditetepkan
dan umpan balik berpengaruh signifikan 3. Memberikan tambahan referensi bagi
terhadap pencapaian anggaran yang efektif, masyarakat ilmiah yang berminat dalam
sedangkan tingkat kesulitan sasaran anggaran bidang yang di teliti dimasa yang akan
tidak berpengaruh terhadap pencapaian anggaran datang.
yang efektif.
Perbedaan penelitian ini dengan 2. KAJIAN TEORI, KERANGKA
penelitian sebelumnya adalah, penelitian Widia KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
(2004) melakukan penelitian pada SKPD di Efektivitas anggaran
Pemda provinsi Jambi, sedangkan penelitian ini Ulum (2008) mengemukakan bahwa
melakukan penelitian pada SKPD Kotamadya pengertian efektivitas pada dasarnya
Payakumbuh. Kemudian penelitian Dido (2010) berhubungan dengan pencapaian tujuan atau
meneliti tentang pengaruh partisipasi, kejelasan target kebijakan (hasil guna). Efektivitas
tujuan anggaran, evaluasi dan umpan balik serta merupakan hubungan antara keluaran dengan
kesulitan sasaran anggaran terhadap kinerja tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan
aparat Pemerintah Kota Padang, sedangkan operasional dikatakan efektif apabila proses
penelitian ini meneliti tantang pengaruh proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir
penyusunan anggaran, revisi anggaran, tingkat kebijakan (spending wesely). Selanjutnya Ulum
kesulitan sasaran anggaran terhadap efektitas (2008) menegaskan bahwa hal terpenting yang
anggaran. Banyak sekali peneliti-peneliti perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak
sebelumnya melakukan penelitian menggunakan menyatakan tentang berapa besar biaya yang
revisi anggaran, tingkat kesulitan, serta evaluasi telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan
dan umpan balik sebagai variabel bebas dan tersebut.
memilih kinerja sebagai variabel terikat, Indikator atau ukuran efektivitas adalah
sedangkan dalam penelitian ini peniliti mencoba kesesuaian antara rencana dengan hasil yang
untuk menggunakan efektifitas sebagai variabel dicapai, atau antara ketentuan perundang-
terikat, karena kinerja suatu aparat pemerintahan undangan yang berlaku dengan kenyataan
belum bisa dikatakan bagus apabila anggarannya pelaksanaannya, atau dengan kata lain bahwa
belum efektif. efektif adalah kesamaan antara rencana dan hasil
Adapun tujuan penelitian yang ingin di yang dicapai. Kesamaan atau kesesuaian
capai dalam penelitian ini adalah untuk dimaksud mencakup faktor waktu, prosedur dan
memperoleh bukti empiris mengenai : sebagainya, sehingga oleh karenanya, maka
untuk mengetahui sesuatu kegiatan mencapai
1. Pengaruh revisi anggaran terhadap efektivitas, dalam proses perencanaanya perlu
pencapaian anggaran yang efektif menetapkan secara jelas dan tegas tingkat
2. Pengaruh partisipasi anggaran terhadap keberhasilan yang diharapkan.
Pencapaian anggaran yang efektif
3. Pengaruh tingkat kesuliatan anggaran Revisi Anggaran
terhadap Pencapaian anggaran yang efektif Revisi anggaran adalah perubahan atau
4. Pengaruh evaluasi dan umpan balik terhadap pergeseran rincian anggaran belanja pemerintah
Pencapaian anggaran yang efektif yang telah di tetapkan dalam Satuan Anggaran
Adapun manfaat penelitian yang ingin di Per Satuan Kerja (SAPSK) tahun anggaran 2010
capai : atau daftar isian pelaksanaan Anggaran (DIPA),
1. Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini (peraturan menteri keuangan no.69 th 2010)
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan Revisi anggaran terdiri atas :
tentang budget atau anggaran pemerintah 1. Perubahan rincian anggaran yang disebabkan
2. Bagi pemda yang di teliti, hasil penelitian ini penambahan atau pengurangan pagu anggaran
diharapakan dapat menjadi bahan belanja, termasuk pergeseran rincian anggaran
pertimbangan dalam melakukan revisi belanjanya
4
2. Perubahan atau pergeseran rincian anggaran istilah statistik, hal ini dapat diartikan bahwa
dalam hal pagu anggaran tetap seorang manajer yang berkinerja dengan cukup
3. Perubahan atau ralat karena kesalahan baik mempunyai kesempatan paling tidak 50%
administrasi untuk mencapai jumlah anggaran. Terdapat
Revisi anggaran dilakukan dalam hal : permufakatan umum bahwa anggaran yang
1. Perubahan atas APBN terlalu sulit dicapai mengakibatkan para
2. Penerapan pemberian penghargaan dan pelaksana tidak termotivasi untuk melaksanakan
pengenaan sanksi (reward and punish mant anggaran dan bahkan mungkin mereka menjadi
system) frustasi karena kemungkinan besar akan timbul
3. Instruksi presiden mengenai penghematan penyimpangan yang tidak menguntungkan
anggaran (unfavourable) dalam jumlah yang tinggi. Akan
4. Kebijakan pemerintah lainnya tetapi anggaran yang terlalu mudah dicapai
mengakibatkan para pelaksana tidak merasa
Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran ditantang untuk berprestasi karena tanpa bekerja
Rahman (2002) mendefinisikan giat pun kemungkinan akan timbul
partisipasi anggaran sebagai keterlibatan kerja penyimpangan yang menguntungkan
manajer-manajer pusat pertanggungjawaban (favourable)dalam jumlah besar (Supriyono,
dalam menyusun anggaran. Partisipasi anggaran 2000:56).
adalah tingkat partisipasi manajer dalam Meskipun penganggaran merupakan
mempersiapkan anggaran dan berpengaruh salah satu tugas pemerintah dari seluruh nrgara
dalam menentukan pencapaian tujuan anggaran setiap bulan, berbagai persoalan masih sulit
di pusat-pusat pertanggungjawabannya. diselasaikan. Hal ini dikarenakan proses ini
Partisipasi anggaran juga merupakan suatu sangat luas dengan melibatkan banayak sumber
pernyataan formula yang dibuat oleh manajemen daya, dipengaruhi juga oleh faktor internal dan
tentang rencana-rencana yang akan dilakukan eksternal dari pemerintah, serta ketidak pastian
pada masa yang akan datang dalam suatu periode ekonomi dan politik. Maka terdapat 5 (lima)
tertentu, yang akan digunakan sebagai pedoman kesulitan dalam pencapaian anggaran yaitu :
dalam pelaksanaan kegiatan selama periode 1. Waktu yang terbatas
tersebut. Anggaran yang disusun setiap tahun, dan
Keterlibatan (partisipasi) berbagai pihak bahkan sebelum selesai dibuat
dalam membuat keputusan dapat terjadi dalam pertanggungjawaban atas pelaksanaan
penyusunan anggaran. Dengan menyusun anggaran tahun sebelumnya, pemerintah harus
anggaran secara partisipatif diharapkan kinerja menyiapkan anggarn tahun depan. Siklus
para manajer di bawahnya akan meningkat. Hal anggaran tidaklah subsequent (estafet), tetapi
ini didasarkan pada pemikiran bahwa ketika terjadi interception (irisan) antara satu
suatu tujuan atau standar yang dirancang secara kegiatan dengan kegiatan berikutnya.
partisipatif disetujui, maka karyawan akan Contohnya, ditengah pelaksanaan anggaran
bersungguh-sungguh dalam tujuan atau standar pemerintah harus menyiapkan rancangan
yang ditetapkan, dan karyawan juga memiliki anggaran tahun depan
rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya 2. Ketidakseimbangan antara pendanaan dan
karena ikut serta terlibat dalam belanja
penyusunannya(Darlis, 2002). Kesungguhan Sudah sangat lazim didalam penyusunan
dalam mencapai tujuan organisasi oleh para anggaran bahwa problem utama adalah
bawahan akan meningkatkan efektivitas terbatasnya pendapatan fan tidak terbatasnya
organisasi. belanja. Untuk itu, banyak Negara mengambil
. jalan pintas dengan mencari pendanaan dari
Kesulitan Sasaran Anggaran luar negeri untuk menutup kekuranagan
Menurut Anthony dan Govindarajan pendapatan. Kebijakan ini bias menjadi
(2005) anggaran yang ideal adalah anggaran disincentive bagi pendapatan pajak.
yang menantang namun bisa dicapai.Dalam
5
sebenarnya. Evaluasi anggaran akan menjadi
3. Ketidakstabilan ekonomi dan poitik penilaian tentang apakah kinerja aelama satu
Faktor ini menyulitkan bagi pemerintah untuk periode tertentu tersebut sesuai dengan yang
menyusun anggaran yang maemadai. Asumsi diharapkan. Umumnya para manajer akan
akan sering berubah sehingga anggaran harus merumuskan langkah-langkah apa yang akan
direvisi. dilakukan untuk adanya perubahan yang lebih
4. Kelemahan administrasi dan akuntabilitas baik pada periode berikutnya.
Sering kali anggaran yang talah disusun
dengan baik, tetapi administrasi belum Umpan Balik
dirancang secara memadai sehingga Sasaran anggaran tidak akan terapai
akuntabilitasnya menjadi lemah. tanpa pemantauan secara terus menerus,
5. Pelaksana yang tidak memilliki kemampuan kemajuan karyawan akan mencapai tujuan
dan moral yang memadai sasaran mereka. Dalam tahap pengendalian dan
Ini merupakan masalah yang fundamental evaluasi kinerja, kinerja sesungguhnya
yang harus diselesaikan. Kemampuan bias dibandingkan dengan standar yang tercantum
ditingkatkan dengan memperhatikan system dalam anggaran, untuk menunjukkan bidang
perekrutan, penggajian, paenghargaan serta masalah dalam organisasi dan menyarankan
pendidikan, latiahan dan srana yang tindakan pembentukan yang memadai bagi
menunjang. Akantetapi yang lebih penting kinerja yang berada di bawah Standar Informasi
dari itu adalah mempersiapkan mental Akuntansi, manajemen berperan untuk
aparat.Bagaimana system disusun apabila menyajikan umpan balik bagi manajer yang
pelaksana tidak bermoral. Iskandar (2002) bertanggungjawab dalam mengkonsumsi
submber daya untuk mencapai sasaran
Evaluasi Anggaran (Budgetary Evaluation) anggaram. Informasi Akuntansi Manajemen
Anggaran harus dimonitor dengan mengkomunikasikan skor yang diperoleh
ketat.Evaluasi anggaran dapat terjadi karena menaikkan moral mereka, karena umpan balik
adanya perkembangan baru, umpan balik dan kinerja secara periodik akan memacu
kesalahan.Semakin lama dan semakin kompleks keberhasilan dan kegagalan pencapaian anggaran
anggaran, semakin besar kemungkinan perlunya (Mulyadi, 1993 : 510)
perubahan. Ketika anggaran dievaluasi maka Menurut Kenis (1979) dalam Asriminati
akan didapat suatu perbandingan antara apa yang (2006) menyatakan bahwa umpan balik terhadap
telah dianggarkan dengan yang telah dicapai. sasaran anggaran yang dicapai adalah variabel
Menurut Tse (1979) dalam Retna Dewi penting yang memberikan motivasi kepada
(2008) menjelaskan bahwa evaluasi secara manajer. Jika anggota organisasi tidak
mendasar mempunyai empat tujuan, yaitu: mengetahui hasil yang diperoleh dari upayanya
1. Meyakinkan bahwa kinerja yang untu mencapai sasaran, maka ia tidak mempuyai
sesungguhnya sesuai dengan kinerja yang dasar untuk merasakan kesuksesan atau
diharapkan. kegagalan, dan tidak ada insentif untuk
2. Memudahkan untuk membandingkan antara menunjukkan kinerja yang lebih baik, dan pada
kinerja individu satu dengan yang lainnya. akhirnya menjadi tidak puas. Terdapat hubungan
3. Sistem evaluasi kinerja dapat memicu suatu yang posotif dan signifikan antara umpan balik
isyarat tanda bahaya, memberi sinya dan kinerja. Adanya umpan balik yang dilakukan
mengenai masala-masalah yang mungkin akan meningkatkan kinerja aparat pemerintah
terjadi. daerah.
4. Untuk menilai kebijakan manajemen dalam
mengambil keputusan. Penelitian yang Relevan
Dari pengertian tersebut berarti evaluasi Penelitian yang dilakukan oleh Laila
anggaran akan didapat apabila dilakukan Kurniawati (2003) yang meneliti tentang
perbandingan antara laporan yang berbentuk pengaruh revisi anggaran, tingkat kesuliatan
anggaran dengan keadaan yang terjadi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, evaluasi
6
dan umpan balik terhadap pencapaian anggaran kepada atasannya dan partisipasi dapat
yang efektif (studi empiris pada BUMN di memungkinkan bawahan untuk memilih
Jambi). Pada penelitian ini di peroleh hasil tindakan yang dapat membangun komitmen dan
bahwa revisi anggaran, tingkat kesulitan dianggap sebagai tanggungjawab atas apa yang
anggaran, kejelasan sasaran anggaran, evaluasi telah dipilih. Oleh karena itu dalam hal ini
dan umpan balik berpengaruh signifikan diharapkan dapat menigkatkan kinerja aparat
terhadap pencapaian anggaran yang efektif secara keseluruhan.
Selanjutnya penelitian Fitria Indiana Dengan demikian peneliti menduga
(2010) yang meneliti tentang analisis faktor- bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif
faktor yang mempengaruhi efektivitas anggaran. terhadap pencapaian anggaran yang efektif
Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor- karena proses penyusunan anngaran yang baik
faktor yang mempengaruhi efektivitas anggaran akan meningkatkan efektifitas anggaran.
adalah kapasitas individu seorang manejer, Anggaran dikatakan efektif apabila tujuan dari
partisipasi dalam penyusunan anggaran, anggaran tersebut bisa tercapai, apabila proses
kesulitan sasaran anggaran, evaluasi dan umpan dari penyusunan anggaran itu sendiri tidak baik,
balik serta kejelasan sasaran anggaran maka secara otomatis anggaran yang
Penelitian Widia Wanti (2004) yang dihasilkanpun tidak akan baik, karena kunci dari
meneliti tentang pengaruh revisi anggaran, efektivitas anggaran tersebut ada disaat proses
proses penyusunan anggaran, tingkat kesulitan penyusunannya. Disaat proses penyusunan,
serta evaluasi dan umpan balik terhadap dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar
pencapaian anggaran yang efektif pada SKPD di taksiran pendapatan.
Pemda propinsi Jambi, yang mana hasil 3. Hubungan tingkat kesulitan sasaran
penelitiannya mengatakan bahwa terdapat anggaran dengan efektivitas anggaran
pengaruh yang signifikan antara proses Anggaran yang ideal adalah anggaran
penyusunan anggaran, revisi anggaran, serta yang dapat mencapai tujuan organisasi, dan
evaluasi dan umpan balik terhadap pencapaian secara bersamaan dapat memotivasi manajer
anggaran yang efektif, sedangkan tingkat untuk mencapai tujuan dengan bertindak secara
kesulitan sasaran anggaran tidak berpengaruh etis dalam pencapaian tujuan tersebut. Anggaran
terhadap pencapaian anggaran yang efektif yang telalu ketat akan sulit dicapai, sehingga
mengakibatkan para pelaku anggaran tidak
Hubungan antar Variabel termotivasi untuk merealisasikan anggaran,
1. Hubungan revisi anggaran dengan bahkan dapat membuat para pelaku anggaran
efektivitas anggaran frustasi, merasa gagal, serta menolak anggaran
Anggaran yang telah disusun tersebut. Sebaliknya anggaran yang terlalu
memerlukan revisi kembali atas angka-angka longgar (mudah dicapai) dapat mengakibatkan
yang ada dikarenakan bahwa tidak tertutup para pelaksana anggaran tidak merasa tertantang
kemungkinan suatu anggaran yang tetah disusun untuk berprestasi, karena tanpa bekerja keras
akan mengalami salah saji dari penyusunannya. akan timbul penyimpanganyang menguntungkan
Maka dari itu anggaran yang telah disusun harus sehingga hanya memiliki pengaruh motivasi
direvisi kembali, jika revisi tidak dilakukan yang kecil.
maka anggaran tersebut bisa dikategorikan tidak Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti
efektif. Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menduga bahwa tingkat kesulitan sasaran
menduga bahwa revisi anggaran berpengaruh anggaran berpengaruh positif terhadap
positif terhadap pencapaian anggaran yang pencapaian anggaran yang efektif, karena
efektif. semakin tinggi tingkat kesulitan sasaran
2. Hubungan partisipasi anggaran dengan anggaran, dalam batas kesulitan yang masih
efektivitas anggaran dimungkinkan untuk dicapai maka semakin
Partisipasi dapat meningkatkan kinerja tinggi pula motivasi untuk merealisasikan
karena pertisipasi memungkinka bawahan anggaran tersebut, sehingga anggaran yang telah
mengkomunikasikan apa yang mereka butuhkan dibuat akan terealisasi sesuai dengan yang telah
7
direncanakan maka akan tercipta anggaran yang dalam penyusunan anggaran bisa tidak realistik
efektif. Sebaliknya semakin rendah tingkat sehingga perbandingan antara aktual dan
kesulitan sasaran anggaran maka para pelaksana anggaran menjadi tidak bermakna. Pemberian
anggaran tidak merasa tertantang dan termotivasi otorisasi terhadap revisi anggaran ketika
untuk merealisasikan anggaran tersebut sehingga anggaran orisinil telah disetujui yang didasarkan
memungkin anggaran yang telah disusun tidak pada basis perubahan kondisi yang signifikan
dapat mencapai sasaran yang telah di tetepkan maka diindikasikan dapat meningkatkan
dan secara otomatis anggaran tersebut tidak bisa kefektifan anggaran
dikatakan efektif. Proses penyusunan anggaran sangatlah
4. Hubungan evaluasi dan umpan balik penting, anggaran dapat difungsikan sebagai
terhadap efektivitas anggaran sebagai alat pengendalian kegiatan, yang pada
Evaluasi anggaran pada dasarnya dasarnya pengendalian tersebut dilakukan
membandingkan antara anggaran dengan dengan cara membandingkan antara rencana
pelaksanaan sehingga dapat ditentukan dengan realisasinya, sehingga dapat ditentukan
penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan ini penyimpangan yang terjadi. Lebih lanjut,
akan digunakan sebagai dasar untuk mengukur penyimpangan tersebut dapat dipakai sebagai
efektivitas serta penilaian prestasi. Dengan dasar evaluasi prestasi. Proses penyusunan
dmikian dapat dilihat baik atau buruknya kinerja anggaran sangat mendukung penentuan tujuan
para karyawan.Setelah dilakukan evaluasi, dan dapat dapat memberikan informasi sampai
manajer sebaiknya memberikan umpan balik sejauh mana tujuan dapat tercapai sehingga
kepada pelaksana anggaran.Pada umumnya, menjadi dasar bagi manajemen untuk mengukur
umpan balik memberikan informasi kepada para efektifitas.
pelaksana anggaran tentang kelebihan dan Tingkat kesulitan sasaran anggaran
kekurangan mereka.Untuk tujuan peningkatan berpengaruh terhadap kefektifan suatu
prestasi dan peningkatan efektivitas anggaran, anggaran.Sasaran anggaran yang sulit dicapai
umpan balik tentang keberhasilan pegawai serta dapat memotivasi aparat atau pelaksana
kegagalannya dalam mencapai tujuan yang telah anggaran untuk berprestasi dan berusaha untuk
ditetapkan adalah sangat penting. Disamping itu, mencapai anggaran yang telah di tetapkan.
umpan balik akan dijadikan sebagai dasar untuk Ketika sasaran tersebut berhasil dicapai, maka
pengambilan keputusan yang tepat, khususnya disitu terciptalah anggaran yang efektif
untuk perbaikan prestasi di masa yang akan Evaluasi dan umpan balik sangatlah
datang, maupun pencapaian efektivitas anggaran. sibutuhkan didalam anggaran. Evaluasi anggaran
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menunjukkan bahwa dalam menyiapkan
menduga bahwa evaluasi dan umpan balik anggaran, atasan selalu melakukan evaluasi
perpengaruh positif terhadap pencapaian kegiatan-kegiatan yang sudah diprogramkan,
anggaran yang efektif.Karena semakin sering sehingga dalam pelaksanaan evaluasi akan
dilakukan evaluasi anggaran dan memberikan terlihat kesalahan-kesalahan yang akan
umpan balik terhadap karyawan, maka para diperbaiki untuk periode berikutnya yang
pelaksana anggaran dapat mengetahui kinerjanya nantinya akan berdampak terhadap keefektifan
dan termotivasi untuk perbaikan prestasi karena anggran itu sendiri. Setelah melakukan evaluasi,
adanya umpan balik dari manajer.Dengan manajer sebaiknya memberikan umpan balik
demikian anggaran yang telah ditetapkan dapat terhadap aparat. Umpan balik yang diterima
terealisasi sesuai dengan yang telah aparat atas hasil dari kerjanya merupakan suatu
direncanakan maka terciptalah anggaran yang variabel motivasional dimana aparat akan merasa
efektif. berhasil dan puas atas hasil dari kerja kerasnya
selama bekerja, dan aparat pun akan
Kerangka Konseptual meningkatkan kinerjanya setelah menerima
Revisi anggaran setelah anggaran umpan balik seperti reward. Dengan demikian,
ditetepkan sangat penting, karena ada apa yg telah dianggarkan dapat terealisasi sesuai
kemungkina bahwa asumsi yang ditentukan
8
dengan yang telah direncanakan, maka dan yang nantinya melaksanakan kegiatan yang
tercapailah anggaran yang efektif telah dianggarkan.
Gambar Kerangka Konseptual Peneliti menjadikan seluruh populasi
tersebut sebagai sampel (total sampling) karena
Hipotesis jumlah populasi kurang dari 100 subjek. Unit
Sebagai jawaban sementara dari analisis dari populasi tersebut adalah para
pembahasan yang dikemukakan diatas dan pegawai yang melaksanakan fungsi
mengacu pada kajian teori, maka dapat akuntansi/tata usaha pada Satuan Kerja
dirumuskan hipotesis sebagai berikut. Perangkat Daerah (SKPD). Responden dalam
H1: Revisi anggaran berpengaruh signifikan penelitian ini adalah kepala bagian perencanaan
positif terhadap pencapaian anggaran yang dan staf bagian perencanaan yang berjumlah 58
efektif orang, yang terdiri dari 29orang kepala bagian
H2: Partisipasi anggaran berpengaruh signifikan perencanaan dan 29 orang staf bagian
positif terhadap pencapaian anggaran yang perencanaan. Alasan pemilihan responden kepala
efektif bagian perencanaan dan staf bagian perencanaan,
H3: Tingkat kesulitan sasaran anggaran karena di bagian ini tanggungjawab serta
berpengaruh signifikan positif terhadap pelaksanaan pembuatan laporan keuangan
pencapaian anggaran yang efektif berada di masing-masing SKPD dan juga setiap
H4: Evaluasi dan umpan balik berpengaruh bagian tersebut merupakan elemen penting
signifikan positif terhadap pencapaian dalam menghasilkan pelaporan keuangan
anggaran yang efektif pemerintah, dan mereka terlibat langsung dalam
melaksanakan kegiatan yang dianggarkan serta
3. METODE PENELITIAN sangat memahami kegiatan di masing-masing
Jenis Penelitian bagian. Adapun SKPD di Kota Payakumbuh.
Berdasarkan judul dan permasalahan
yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka Jenis dan Sumber Data
jenis penelitian ini adalah penelitian kausatif. Jenis data yang dipakai dalam penelitian
Penelitian kausatif merupakan tipe penelitian ini adalah data subyek (Self-Report Data). Data
dengan karakteristik masalah berupa hubungan subyek adalah jenis data penelitian yang berupa
sebab akibat dengan dua variabel atau lebih opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari
(Riduan, 2007). Dalam penelitian ini seseorang atau sekelompok orang yang menjadi
menjelaskan dan menggambarkan serta subyek penelitian (responden).
memperlihatkan pengaruh revisi anggaran, Sumber data yang digunakan dalam
proses penyusunan anggaran, tingkat kesulitan penelitian ini adalah data primer. Data primer
sasaran anggaran serta evaluasi dan umpan blaik merupakan data penelitian yang diperoleh secara
sebagai variabel bebas (independent variable) langsung dari sumber yang asli ( tidak melalui
efektivitas anggaran sebagai variabel terikat media perantara). Pengumpulan data akan
(dependent variable) dilakukan melalui survai kuesioner yang diantar
dan diambil sendiri oleh peneliti terhadap bagian
Populasi danSampel akuntansi/penatausahaan keuangan pada Satuan
Populasi adalah keseluruhan elemen yang Kerja Perangkat Daerah (SKPD). SKPD ini
dijadikan objek dalam penelitian (Arikunto, meliputi dinas, badan, kantor, dan bagian.
2002). Populasi yang digunakan dalam Sumber data dari penelitian ini adalah score total
penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat yang diperoleh dari pengisian kuisioner yang
Daerah (SKPD) Kota Payakumbuh, ini telah disebarkan pada para responden.
dikarenakan SKPD merupakan satuan kerja
pemerintah sebagai penyusun anggaran, Teknik Pengumpulan Data
penyelenggara pemerintah yang menyusun, Teknik pengumpulan data adalah dengan
melaporkan laporan keuangan kepada legislatif penyebaran kuisioner. Untuk memperoleh data
primer dari penelitian ini, dilakukan penelitian
9
lapangan dengan menggunakan kuesioner, yaitu sesungguhnya ada atau terjadi pada objek yang
daftar pertanyaan terstruktur yang diajukan pada diteliti menggunakan instrumen yang handal.Uji
responden. Langkah yang diambil untuk coba instrumen dilakukan pada mahasiswa
mengantisipasi rendahnya tingkat respon (respon Dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas
rate) adalah dengan cara mengantar langsung akan dilakukan Pilot test terhadap 30 orang
kuisioner tersebut dan juga menghubungi mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan
kembali responden melalui telepon guna mata kuliah Anggaran, SPM dan ASPL. Ini
memastikan bahwa kuesioner yang diantar telah dikarenakan bagi mahasiswa yang telah
diisi oleh responden, setelah itu dikumpulkan menyelesaikan mata kuliah tersebut telah
kembali dengan menjemputnya langsung. mengerti akan variable yang nantinya diuji maka
digunakan dua macam pengujian, yaitu:
Variabel Penelitian 1. Uji Validitas
1. Variabel Terikat (Y) Uji validitas digunakan untuk mengukur
Menurut Kuncoro (2003), variabel terikat sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
(dependent varible) adalah variabel yang kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
menjadi perhatian utama dalam sebuah kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
perngamatan. Pengamatan akan dapat yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
mendeteksikan atau menerangkan variabel dalam (Ghozali, 2007).
variabel terikat beserta perubahannya yang Uji validitas bisa menggunakanSPSS
terjadi kemudian. Variabel terikat dalam versi 16.0 dapat dilihat dari corrected Item Total
penelitian ini adalah Efektivitas Anggaran di Correlation. Jika nilai r hitung kecil dari r tabel,
SKPD Kota Payakumbuh. maka nomor item tersebut tidak valid, sebaliknya
2. Variabel Bebas (X) jika nilai rhitung besar dari rtabel maka item tersebut
Variabel bebas (independent variable) dinyatakan valid, maka item yang memiliki nilai
adalah variabel yang dapat mempengaruhi r hitung yang paling kecil dikeluarkan dari
perubahan dalam variabel terikat (dependent analisis, kemudian dilakukan analisis yang sama
varible) dan mempunyai pengaruh positif atau sampai semua item dinyatakan valid.
negatif bagi variabel terikat nantinya. Dalam Berdasarkan hasil pengolahan data didapat nilai
penelitian ini yang menjadi variabel bebas Corrected Item-Total Correlation untuk masing-
adalah revisi anggaran, partisipasi anggaran, masing item variabel X1 adalah 0,505, X2 adalah
revisi anggaran, tingkat kesulitan sasaran 0,480, X3 adalah 0,471, X4 adalah 0,478 dan Y
anggaran serta evaluasi dan umpan balik di adalah 0,452, dimana dari keseluruhan variabel
SKPD Kota Payakumbuh memiliki nilai yang berada diatas rtabel. Jadi dapat
dikatakan semua item pernyataan variabelX1,
Instrumen Penelitian X2, X3, X4, dan Y adalah valid.
Instrumen yang digunakan dalam 2. Uji Reliabilitas
penelitian ini adalah angket. Angket digunakan Uji reliabilitas dimaksudkan untuk
untuk memperoleh data mengenai revisi mengukur suatu kuesioner yang merupakan
anggaran, partisipasi anggaran, tingkat kesulitan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
sasaran anggaran, evaluasi dan umpan balik di kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
SKPD pemerintah Kota Payakumbuh. Pengisian jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
angket ini dilakukan oleh aparat pemerintah pada konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
SKPD Kota Payakumbuh yaitu kepaka bidang (Ghozali, 2007). Uji ini dilakukan dengan
program/perencanaan dan seorang staf bidang menggunakan koefisien cronbach alpha dengan
tersebut. bantuan perangkat lunak SPSS versi 16.0, jika
nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6 maka
Uji Validitas dan Uji Coba Instrumen instrumen dikatakan reliabel.
Suatu hasil penelitian dapat dikatakan Dari hasil nilai Cronbach’s Alphayang
valid dan reliabel (handal) apabila data yang terdapat pada Tabel 4 di atas yaitu untuk Revisi
terkumpul menunjukan keadaan yang Anggaran adalah 0,939, Proses Penyusunan
10
Anggaran adalah 0,908, Tingkat Kesulitan heteroskedastisitas. Model yang baik adalah
adalah 0,888, dan Evaluasi Anggaran dan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Umpan Balik adalah 0,876, dan Pencapaian 2. Model Analisis
Anggaran yang Efektif adalah 0,920 Data yang dikumpulkan selanjutnya
menunjukkan nilai berada di atas 0,8. Dengan dianalisis dengan langkah- langkah sebagai
demikian semua instrumen dapat dikatakan valid berikut:
dan dinyatakan reliabel. a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya
Teknik Analisis Data mengukur seberapa jauh kemampuan model
1. Uji Asumsi Klasik dalam menerangkan variansi variabel terikat.
Menurut Sekaran (2006) analisis regresi Adjusted R2 berarti R2 sudah disesuaikan dengan
berganda dilakukan untuk menguji pengaruh dari derajat masing- masing jumlah kuadrat yang
beberapa variabel bebas terhadap satu variabel tercangkup dalam perhitungan adjusted R2. Nilai
terikat. Data akan di peroleh dengan regresi koefisien determinasi adalah nol atau satu.Nilai
berganda dibantu SPSS, harus memenuhi koefisien yang kecil berarti kemampuan
asumsi-asumsi tertentu agar model regresi tidak variabel- variabel independen dalam
bias. Terdapat tiga asumsi pengujian untuk menjelaskan variasi dependen sangat
memenuhi asumsi-asumsi tersebut: terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti
a. Uji Normalitas Residual variabel- variabel independen memberikan
Menurut Ghozali (2007), uji normalitas hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
bertujuan untuk menguji apakah dalam model memprediksi variabel dependen.
regresi, variabel pengganggu atau residual b. Model Analisis
memiliki distribusi normal. Data yang baik Untuk menguji hipotesis yang diajukan
adalah data yang mempunyai pola tidak dalam penelitian ini, digunakan analisis statistik
moncong ke kiri atau ke kanan, serta polanya Multiple Regresion.Multiple regresion yaitu
mengikuti arah kurva normal. Untuk mengetahui perluasan regresi dan prediksi sederhana dengan
apakah residual terdistribusi normal maka penambahan beberapa variabel. Setelah semua
digunakan uji statistik kolmogrov smirnov, data terkumpul, maka data akan diolah. Analisis
dengan melihat nilai signifikansi yang data ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh
dihasilkan>0,05. Jika nilai signifikansi >0,05 partisipasi anggaran dan komitmen organisasi
maka data berdistribusi normal. terhadap kinerja aparat pemerintah daerah.
b. Uji Multikolonieritas Bentuk persamaan regresi berganda
Uji multikolonieritas bertujuan untuk adalah :
menguji apakah dalam model regresi ditemukan Y= + β1X1+ β2x2 + ε
adanya kolerasi antar variabel bebas
(independen), imam (2005). Untuk menguji Keterangan :
apakah terdapat multikolinearitas dalam Y = kinerja aparat pemerintah daerah
persaman regresi atau tidak, dapat dilihat melalui X1 = partisipasi penyusunan anggaran
nilai Varians Inflantion Factor VIF<10 dan X2 = komitmen organisasi
tolerance >0,1maka tidak terjadi α = nilai konstan tingkat kepuasan kerja
multikolinearitas tetapi jika VIF>10 dan β1β2 = koefisien masing- masing variable
tolerance <0,1 berarti terjadi multikolinearitas. ε = standar error
c. Uji Heteroskedastisitas c. Uji F (F- test)
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah
menguji apakah dalam sebuah model regresi semua variabel bebas dalam model berpengaruh
terjadi ketidaksamaan variance dari residual atas secara bersama- sama terhadap variabel terukat.
pengamatan ke pengamatan lain. Untuk Selain, itu uji F dapat digunakan untuk melihat
mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat model regresi yang digunakan sudah signifiakan
menggunakan Uji Glejser. Dalam uji ini, apabila atau belum, dengan ketentuan bahwa jika p value
hasilnya sig > 0.05 maka tidak terdapat gejala < (α)= 0,05 dan f hitung >f tabel, berarti model
11
tersebut signifikan dan bisa digunakan untuk
menguji hipotesis. Dengan tingkat kepercayaan
(α) untuk pengujian hipotesis adalah 95% atau 3. Tingkat kesulitan sasaran anggaran
(α)= 0,05 Tujuan anggaran adalah range dari
d. Uji t (t-test) "sangat longgar dan mudah dicapai" sampai
Bertujuan untuk menguji pengaruh secara "sangat ketat dan tidak dapat dicapai". Tujuan
parsial antara variabel bebas dengan variabel yang mudah dicapai gagal untuk memberikan
tidak bebas dengan variabel lain dianggap suatu tantangan untuk partisipan, dan memiliki
konstan, dengan asumsi bahwa jika signifikan sedikit pengaruh motivasi. Tujuan yang sangat
nilai t hitung yang dapat dilihat dari analisis ketat dan tidak dapat dicapai, mengarahkan pada
regresi menunjukkan kecil dari α= 5%, berarti perasaan gagal, frustrasi, tingkat aspirasi yang
terdapat pengaruh antar variabel independen rendah, dan tujuan partisipan. Pengukuran
terhadap variabel dependen. kesulitan tujuan anggaran dapat dilihat dari
motivasi, tingkat aspirasi.
Definisi Operasional 4. Evaluasi dan Umpan Balik
Untuk menghindari penafsiran yang Umpan balik terhadap tingkat dimana
berbeda mengenai penelitian ini maka perlu sasaran dicapai merupakan suatu variable
kiranya dijelaskan istilah-istilah pokok yang motivasional yang penting. Becker dan Green
akan digunakan dalam pembahasan selanjutnya, dalam Octavianus (2002) menyatakan apabila
yaitu: anggota suatu organisasi tidak dapat mngetahui
1. Revisi anggaran hasil yang mereka capai, mereka tidak akan
Revisi anggaran merupakan kebijakan mempunyai dasar untuk merasakan kesuksesan
dan prosedur untuk merevisi sasaran anggaran atau kegagalan dan tidak memberikan insentif
baik secara regular atau dibawah kejadian pada kinerja yang tinggi, yang pada akhirnya
khusus.Anggaran berisi taksiran pendapatan dan mereka tidak mengalami kepuasan. Pengukutan
belanja dalam satu periode tertentu.Taksiran dan Umpan Balik Anggaran dapat dilihat dari
belanja yang diterapkan dalam anggaran dihitung reward, punishment, dan kepuasan kerja.
atas dasar asumsi-asumsi.Setelah tahun anggran 5. Efektivitas anggaran
berjalan, sangat dimungkinkan terjadinya Efektivitas merupakan hubungan antara
penyimpangan terhadap asumsi-asumsi yang keluaran dan dengan tujuan atau sasaran yang
ditetapkan sebelumnya dalam anggaran.Apabila harus dicapai.Efektivitas pelaksanaan anggaran
selama tahun anggaran terjadi penyimpangan yaitu tercapainya sasaran anggaran baik secara
yang signifikan terhadap asumsi-asumsi ayang kuantitatif maupun kualitatif sesuai dengan
diambil, pemerintah dapat mengajukan revisi tujuan yang telah ditetapkan.
anggaran kepada badan legislative. Revisi
anggaran tersebut diprlukan untuk 4 HASIL PENELITIAN DAN
mempertahankan keseimbangan anggraan yang PEMBAHASAN
diharapkan sebelumnya Gambaran Umum Objek Penelitian
2. Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Jumlah populasi pada penelitian ini
Partisipasi Anggaran adalah tingkat adalah 29 Satuan Kerja Perangkat Daerah
partisipasi manajer dalam mempersiapkan (SKPD) di lingkungan Pemko Payakumbuh yang
anggaran dan berpengaruh dalam menentukan terdiri dari Dinas, Kantor, Badan, dan
pencapaian tujuan anggaran di pusat-pusat Inspektorat Daerah. Sampel pada penelitian ini
pertanggungjawabannya. Partisipasi anggaran yaitu Kepala Bagian Program/Perencanaan dan
juga merupakan suatu pertanyaan formula yang seorang staf Bagian Program/Perencanaan yang
dibuat oleh manajemen tentang rencana-rencana ada pada setiap SKPD di lingkungan Pemko
yang akan dilakukan pada masa yang akan Payakumbuh, sehingga jumlah responden adalah
datang dalam suatu periode tertentu, yang akan 58 responden.
di gunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Dari kuesioner yang dibagikan, semua
kegiatan selama periode. SKPD menerima kuesioner yang diberikan.
12
Jumlah responden yang mengembalikan Uji asumsi klasik dilakukan karena pada
kuesioner adalah 58 responden, namun kuesioner penelitian ini menggunakan metode regresi
yang dapat diolah hanya 50 responden, 8 berganda (penelitian yang mempunyai variabel
responden tidak menjawab pernyataan independen lebih dari dua). Sebelum data diolah
kuesionernya secara lengkap. Kuesioner dengan regresi berganda maka uji asumsi klasik
diantarkan langsung kepada masing-masing dilakukan untuk memperoleh keyakinan bahwa
responden. Rentang waktu penyebaran dan data data yang diperoleh beserta variabel
pengumpulan kuesioner adalah tanggal 16 penelitian layak untuk diolah lebih lanjut.
Oktober 2012 s/d 16 November 2012. Uji Normalitas
Tabel
Uji Validitas dan Reliabilitas Dari Tabel terlihat bahwa hasil uji
1. Uji Validitas normalitas menunjukkan level signifikan lebih
Uji sampel dilakukan pada 29 SKPD besar dari α (α = 0,05) yaitu 0,750. Dengan
yang ada di kota Payakumbuh dengan jumlah demikian dapat dinyatakan data dari ke enam
responden sebanyak 50 yang terdiri dari kepala variabel penelitian terdistribusi normal sehingga
bagian perencanaan dan staf bagian perencanaan layak di pakai untuk analisis regresi berganda.
setiap SKPD. Untuk melihat validitas dari Uji Multikoleniaritas
masing-masing item kuesioner, digunakan Tabel
Correct item-Total Correlation. Jika r hitung > r Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
tabel, maka data dikatakan valid, r tabel untuk n perhitungan nilai VIF dan tolerance. Nilai VIF
= 50, adalah 0,250. Berdasarkan hasil untuk Revisi anggaran sebesar 2,091 dengan
pengolahan data didapat nilai Correct item-Total nilai tolerance 0,732, sedangkan untuk proses
Correlation untuk masing-masing variabel X1, penyusunan anggaran nilai VIF 1,627 dengan
X2, X3, X4, dan Y semua di atas r tabel. Jadi nilai tolerance 0,807, untuk kesulitan anggaran
dapat dikatakan bahwa semua item pernyataan nilai VIF 1,974 dengan nilai tolerance 0,851,
X1, X2, X3, X4,dan Y adalah valid. Pada Tabel 14 untuk evaluasi dan umpan balik nilai VIF 1,855
terlihat nilai Correct item-Total Correlation dengan nilai tolerance 0,850. Masing-masing
terkecil untuk variabel X1 adalah 0,286, X2 variabel bebas tersebut memiliki nilai VIF >10
adalah 0,286, X3 adalah 0,292, X4 adalah 0,281, dan nilai tolerance > 0,1, sehingga dapat
dan Y adalah 0,316. disimpulkan bahwa tidak ada terdapat gejala
2. Uji Reliabilitas multikolinearitas antar variabel.
Untuk menguji reliabilitas instrument, Uji Heterokedastisitas
semakin dekat koefisien keandalan dengan 1,0 Dalam uji ini untuk variabel X1 didapat
maka akan semakin baik. Nilai reliabilitasnya nilai sig 0,055 untuk variabel X2 di dapat nilai
dinyatakan reliable jika mempunyai nilai sig 0,728, untuk variabel X3 di dapat nilai sig
Cronbach Alpha dari masing-masing instrumen 0,212, untuk variabel X4 di dapat nilai sig
yang dikatakan valid lebih besar dari 0.6 0,537,maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi
menurut Nunnally, (1967) dalam Ghozali (2007). heterokedastisitas. Adapun hasil dari pengujian
Dari hasil nilai Cronbach’s Alpha yang heterokedastisitas dapat dilihat pada Tabel
terdapat pada Tabel 18 di atas yaitu untuk 21sebagai berikut:
instrumen Revisi Anggaran adalah 0,758, Proses Tabel
Penyusunan Anggaran adalah 0,757, Tingkat
Kesulitan adalah 0,741, Evaluasi dan Umpan Hasil Uji Model
Balik adalah 0,7 dan Pencapaian Anggaran yang 1. Uji F
Efektif adalah 0,746 menunjukkan nilai berada Tabel
di atas 0,6. Dengan demikian semua instrumen Hasil pengolahan data SPSS pada uji F
dapat dikatakan reliabel. untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh
variabel bebas secara bersama-sama terhadap
Uji Asumsi Klasik
variabel terikat serta untuk menguji apakah
model yang digunakan sudah fix atau tidak.
13
Patokan yang digunakan adalah dengan c. Nilai koefisien β dari variabel X2 bernilai
membandingkan nilai singnifikansi yang didapat positif 0,248 mengindikasikan bahwa setiap
dengan derajat singnifikansi (α=0,05). Apabila peningkatan Proses Penyusunan Anggaran
singnifikansi F lebih kecil dari derajat satu satuan akan mengakibatkan peningkatan
singnifikansi, maka persamaan regresi yang Pencapaian Anggaran yang Efektif sebesar
diperoleh dapat di handalkan. Berdasarkaan 0,248 satuan.
Tabel 19 di atas dapat dilihat bahwa d. Nilai koefisien β dari variabel X3 bernilai
singnifikansi adalah 0,000 atau kecil dari 0,05 positif 0,316 mengindikasikan bahwa setiap
maka dapat dikatakan bahwa persamaan regresi peningkatan Tingkat Kesulitan satu satuan
yang digunakan sudah fix. akan mengakibatkan peningkatan Pencapaian
2 Koefisien Determinasi Anggaran yang Efektif sebesar 0,316 satuan.
Tabel e. Nilai koefisien β dari variabel X4 bernilai
Dari Tabel dapat dilihat bahwa nilai positif 0,255 mengindikasikan bahwa setiap
Adjusted R square menunjukkan 0,770. Hal ini peningkatan Evaluasi dan Umpan Balik satu
mengindikasikan bahwa sumbangan dari satuan akan mengakibatkan peningkatan
variabel bebas yaitu Revisi Anggaran, Proses Pencapaian Anggaran yang Efektif sebesar
Penyusunan Anggaran, Tingkat Kesulitan, 0,255 satuan.
Evaluasi dan Umpan Balik terhadap Pencapaian 4. Uji Hipotesis (Uji-t)
Anggaran yang efektif Pada Pemerintah Kota Jika thitung> ttabel, atau α < 0,05 dan
Payakumbuh sebesar 0,770% sedangkan sisanya koefisien (β) positif maka Ha diterima, dan Ho
99,23% ditentukan oleh variabel lain yang tidak ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan Revisi
diteliti Anggaran, Proses Penyusunan Anggaran,
3. Model Analisis Tingkat Kesulitan, Evaluasi dan Umpan Balik
Tabel berpengaruh signifikan positif terhadap
Berdasarkan Table 24 di atas dapat Pencapaian Anggaran yang Efektif. Jika thitung<
dianalisis model estimasi sebagai berikut: ttabel, atau α > 0,05 dan koefisien (β) negatif
Y= -9,648 + 0,266X1 + 0,248X2 + maka Ha ditolak, dan Ho diterima. Dengan
0,316X3 + 0,255X4 +e demikian dapat dikatakan Revisi Anggaran,
Proses Penyusunan Anggaran, Tingkat
X1 = Revisi Anggaran Kesulitan, Evaluasi dan Umpan Baliktidak
X2 = Proses Penyusunan Anggaran berpengaruh terhadap Pencapaian Anggaran
X3 = Tingkat Kesulitan yang Efektif. Dengan tingkat kepercayaan (α)
X4 =Evaluasi dan Umpan Balik untuk pengujian hipotesis 1 adalah 95% atau (α)
Y = Pencapaian Anggaran yang Efektif = 0,05.
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa: a. Pengujian Hipotesis 1
a. Nilai konstanta sebesar -9,648 Hipotesis pertama yaitu, Revisi Anggaran
mengindikasikan bahwa jika variabel berpengaruh Signifikan positif terhadap
independen yaitu Partisipasi Penyusunan Pencapaian Anggaran yang Efektif. Hasil
Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, analisis dari tabel 21, pengujian hipotesis 1
Umpan Balik Anggaran, Evaluasi Anggaran dilakukan dengan membandingkan nilai thitung
dan Kesulitan Tujuan Anggaranadalah nol, dan ttabel. Berdasarkan tabel diketahui bahwa
maka nilai Pencapaian Anggaran yang efektif tingkat signifikansi revisi anggaran kecil dari α =
adalah -9,648 0,05 yaitu 0,045, ini membuktikan bahwa
b. Nilai koefisien β dari variabel X1 bernilai partisipasi anggaran berpengaruh terhadap
positif 0,266 mengindikasikan bahwa setiap pencapaian anggaran yang efektif. Dengan nilai
peningkatan Revisi Anggaran satu satuan, thitung untuk variabel revisi anggaran (X1) sebesar
maka juga akan mengakibatkan peningkatan -2,058 dimana nilai ttabel pada α = 0,05 sebesar
Pencapaian Anggaran yang Efektif sebesar 1,67943. Dengan demikian dapat dikatakan
0,266 satuan. bahwa thitung> ttabel yaitu 2,058 > 1,67943, dengan
nilai signifikansi 0,045 <α 0,05. Selanjutnya
14
untuk melihat apakah arahnya positif atau d. Pengujian Hipotesis 4
negatif dilihat dari koefisien β, pada tabel Hipotesis empat yaitu, Evaluasi dan
koefisien β positif sebesar 0,266.Hal ini Umpan Balik berpengaruh Signifikan positif
menunjukkan bahwa revisi anggaran (X1) terhadap Pencapaian Anggaran yang
berpengaruh signifikan positif terhadap Efektif.Berdasarkan tabel diketahui bahwa
pencapaian anggaran yang efektif (Y), sehingga tingkat signifikansi Evaluasi dan Umpan Balik
hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. besar dari α = 0,05 yaitu 0,075 ini membuktikan
b. Pengujian Hipotesis 2 bahwa Evaluasi dan Umpan Balik tidak
Hipotesis kedua yaitu, Proses berpengaruh terhadap Pencapaian Anggaran
Penyusunan Anggaran berpengaruh positif yang efektif. Dengan nilai thitung untuk variabel
terhadap Pencapaian Anggaran yang Evaluasi dan Umpan Balik (X4) sebesar 1,826
Efektif.Berdasarkan tabel diketahui bahwa dimana nilai ttabel pada α = 0,05 sebesar 1,67943.
tingkat signifikansi proses penyusunan anggaran Dengan demikian dapat dikatakan bahwa thitung>
kecil dari α = 0,05 yaitu 0,006, ini membuktikan ttabel yaitu 1,826 > 1,67943, dengan nilai
bahwa proses penyusunan anggaran berpengaruh signifikansi 0,075 >α 0,05. Selanjutnya untuk
terhadap pencapaian anggaran yang efektif. melihat apakah arahnya positif atau negatif
Dengan nilai thitung untuk variabel proses dilihat dari koefisien β, pada tabel koefisien β
penyusunan anggaran (X2) sebesar 2,901 dimana positif sebesar 0,255.Hal ini menunjukkan
nilai ttabel pada α = 0,05 sebesar 1,67943. Dengan bahwa Evaluasi dan Umpan Balik (X4) tidak
demikian dapat dikatakan bahwa thitung> ttabel berpengaruh signifikan positif terhadap
yaitu 2,901 > 1,67943 , dengan nilai signifikansi Pencapaian Anggaran yang Efektif (Y), sehingga
0,006 <α 0,05. Selanjutnya untuk melihat hipotesis empat dalam penelitian ini ditolak.
apakah arahnya positif atau negatif dilihat dari
koefisien β, pada tabel koefisien β negatif Pembahasan
sebesar 0,248. Hal ini menunjukkan bahwa 1. Pengaruh Revisi Anggaran terhadap
proses penyusunan anggaran (X2) berpengaruh Pencapaian Anggaran yang Efektif
signifikan positif terhadap pencapaian anggaran Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
yang efektif (Y), sehingga hipotesis kedua dalam Revisi Anggaran berpengaruh signifikan positif
penelitian ini diterima. terhadap Pencapaian Anggaran yang Efektif, jadi
c. Pengujian Hipotesis 3 dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat
Hipotesis ketiga yaitu, Tingkat Kesulitan Revisi Anggaran, maka pencapaian anggaran
berpengaruh Signifikan positif terhadap yang efektif akan semakin meningkat.
Pencapaian Anggaran yang Efektif.Berdasarkan Hal ini sejalan dengan penelitian Fitria (2010)
tabel diketahui bahwa tingkat signifikansi yang menyatakan bahwa revisi anggaran
Tingkat Kesulitan kecil dari α = 0,05 yaitu termasuk kedalam faktor-faktor yang
0,013, ini membuktikan bahwa Tingkat mempengaruhi efektifitas anggaran. Peraturan
Kesulitan berpengaruh terhadap Pencapaian Mentri keuangan Nomor49 Tahun 2010 Tentang
Anggaran yang efektif. Dengan nilai thitung untuk Tata Cara Revisi Anggaran juga menyatakan
variabel Tingkat Kesulitan (X3) sebesar 2,601 bahwa Revisi Angaran diperlukan untuk
dimana nilai ttabel pada α = 0,05 sebesar 1,67943. meningkatkan efektifitas pelaksanaan anggaran
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa thitung> belanja pemerintah serta percepatan pencapaian
ttabel yaitu 2,601>1,67943, dengan nilai kinerja.
signifikansi 0,013 <α 0,05. Selanjutnya untuk 2. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap
melihat apakah arahnya positif atau negatif Pencapaian Anggaran yang Efektif
dilihat dari koefisien β, pada tabel koefisien β Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
positif sebesar 0,316 Hal ini menunjukkan partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh
bahwa Tingkat Kesulitan (X3) berpengaruh signifikan positif terhadap pencapaian anggaran
signifikan positif terhadap Pencapaian Anggaran yang efektif, jadi dapat disimpulkan bahwa
yang Efektif (Y), sehingga hipotesis tiga dalam semakin tinggi tingkat partisipasi anggaran,
penelitian ini diterima.
15
maka efektifitas anggaran akan semakin 4. Pengaruh Evaluasi dan Umpan Balik
meningkat. terhadap Pencapaian Anggaran yang
Hal ini konsisten dengan penelitian Efektif
Munawar (2006) yang menyatakan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
karakteristik tujuan anggaran yang diwakili oleh evaluasi dan umpan balik tidak berpengaruh
partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan signifikan terhadap pencapaian anggaran yang
sasaran anggaran, umpan balik anggaran, efektif, jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi
evaluasi anggaran dan kesulitan tujuan anggaran yang tinggi dalam anggaran akan menuntut
berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah penyempurnaan yang lebih baik lagi terhadap
kota Padang. kinerja aparat pemerintah belum pencapaian sasaran anggaran yang telah
bisa dikatakan baik apabila anggarannya belum dilakukan. Untuk itu aparat diharuskan bekerja
efektif. Dengan adanya penjaringan aspirasi lebih baik lagi dalam pencapaian sasaran
masyarakat dan keterlibatan staf-staf dalam anggaran, dan dengan adanya evaluasi secara
persiapan penyusunan anggaran, maka anggaran terus menerus maka tingkat pengetahuan akan
yang dibuat pada masing-masing unit kerja akan pencapaian sasaran anggaran. Anggaran dan
menjadi jelas tujuannya, dapat dievaluasi dalam hasil evaluasi anggaran menjadi umpan balik
pelaksanaannya walaupun plafon anggaran pada bagi pelaksana anggaran. Kenis (1979) dalam
masin-masing satuan unit kerja telah ditetapkan. Asriminati (2006) dimana evaluasi anggaran
Jadi dengan melalui tahapan-tahapan adalah tindakan untuk menelusuri penyimpangan
penyusunan anggaran tersebut setiap aparat atas anggaran ke bagian yang bersangkutan.
pemko Payakumbuh akan mengetahui hasil Evaluasi yang dilakukan secara periodik menjadi
usahanya sehingga membuat mereka merasa proses pengendalian Evaluasi anggaran yang
yakin dan sukses dengan rencana anggaran yang cocok adalah tidak mendasarkan pada varian
dibuatnya. anggaran yang membandingkan antara realisasi
3. Pengaruh Tingkat Kesulitan terhadap dan target anggaran tetapi lebih ditekankan pada
Pencapaian Anggaran yang Efektif proses pencapaian anggaran. Evaluasi anggaran
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menunjuk pada luasnya perbedaan anggaran
kesulitan tujuan anggaran berpengaruh yang digunakan kembali oleh individu pimpinan
signifikan positif terhadap efektifitas anggaran, organisasi dan digunakan dalam evaluasi kinerja
jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi mereka.Hasil penelitian ini berbeda dengan
tingkat kesulitan tujuan anggaran, maka penelitian Fitria (2010) yang menyatakan bahwa
efektifitas anggaran akan semakin meningkat. Ini evaluasi anggaran berpengaruh signifikan
dapat dilihat dari seberapa besar upaya aparat terhadap pencapaian anggaran yang efektif.
dalam mencapai tujuan anggaran yang telah
ditentukan. Jika anggaran yang ditetapkan 5. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN
termasuk dalam kategori ”ketat tetapi dapat SARAN
dicapai”, ini akan menumbuhkan rasa Kesimpulan
keberhasilan, kepuasan dan bangga karena Kesimpulan yang dapat diperoleh dari
mampu mencapai tingkat kesulitan anggaran, Pengaruh Revisi Anggaran, Proses Penyusunan
yang nantinya akan mendapatkan umpan balik Anggaran, Tingkat Kesulitan serta Evaluasi dan
atas prestasi yang telah dicapai sehingga Umpan Balik terhadap Pencapaian Anggaran
memacu untuk lebih meningkatkan lagi yang Efektif Pada Pemerintah Kota Payakumbuh
kinerjanya dimasa yang akan datang. Kenis adalah sebagai berikut :
(1979) dalam asriminati(2006) mengemukakan 1. Revisi Anggaran berpengaruh positif terhadap
bahwa sulitnya pencapaian sasaran anggaran Pencapaian Anggaran yang Efektif
maka akan mengakibatkan tidak maksimalnya Pemerintah Kota Payakumbuh
pencapaian sasaran anggaran karena adanya 2. Proses Penyusunan Anggaran berpengaruh
kecenderungan manajer pelaksana menghindari positif terhadap pencapaian anggaran yang
penyimpangan yang timbul. efektif Pemerintah Kota Payakumbuh

16
3. Tingkat kesulitan berpengaruh positif 4. Ketika anggaran sedang dilaksanakan
terhadap pencapaian anggaran yang efektif haruslah dilakukan evaluasi oleh pimpinan
Pemerintah Kota Payakumbuh masing-masing unit kerja agar dapat
4. Evaluasi dan Umpan Balik tidak berpengaruh mengetahui sejauh mana tingkat penggunaan
signifikan positif terhadap pencapaian dana yang yang telah dilaksanakan.
anggaran yang efektif Pemerintah Kota 5. Untuk mengatasi kesulitan tujan anggaran
Payakumbuh sebaiknya ketika menyusun RASK
Keterbatasan dan Saran dibolehkan membuat rencana kerja baru yang
Meskipun peneliti telah berusaha sesuai dengan kemampuan aparat pemerintah
merancang dan mengembangkan penelitian sehingga mampu meningkatkan kinerja
sedemikian rupa, namun masih terdapat aparat.
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang
masih perlu direvisi penelitian selanjutnya, DAFTAR PUSTAKA
antara lain: Alim, M. Nizarul. 2008. Efektivitas Perpaduan
1. Responden penelitian terbatas Kadin, Kabid, Komponen Anggaran Dalam Prosedur
Kasubag, Kasubdin, Kabag dan Kasi. Anggaran: Pengujian Kontigensi
Penelitian ini kemungkinan akan menunjukan Matching. Jurnal Akuntansi & Keuangan.
hasil yang berbeda jika Responden Vol 10. Hal. 69-76.
melibatkan keseluruhan aparat pemerintah
yang terkait dalam penganggaran. Asriningati. 2006.Pengaruh Komitmen
2. Kuesioner yang peneliti sebarkan masih Organisasi Dan Ketidakpastian
terdapat keterbatasan, karena pernyataan Lingkungan Terhadap Hubungan Antara
dalam kuesioner peneliti hanya menggunakan Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan
pernyataan yang bersifat normatif. Sehingga Anggaran (Studi Kasus Pada Perguruan
ini menyebabkan responden di arahkan untuk Tinggi Swasta Di DI Yogyakarta). Skripsi
pilihan jawaban yang baik atau positif saja. Program S-1. Universitas Islam Indonesia.
Berdasarkan keterbatasan yang melekat
pada penelitian ini, maka saran dari penelitian ini Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik di
diantaranya: Indonesia “Suatu Pengantar”. Jakarta:
1. Dalam penganggaran, seluruh pendapat dan Erlangga.
partisipasi yang disampaikan oleh setiap
aparat pemerintah sebaiknya dirembukkan Darlis, Edfan. 2002. Analisis Pengaruh
dan dirumuskan berdasarkan kebutuhan dan Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian
kemampuan anggaran agar tujuan anggaran Lingkungan terhadap hubungan antara
dapat tercapai. Partisipasi Anggaran dengan Senjangan
2. Dalam penganggaran hendaknya dilakukan Anggaran. Jurnal Riset Akuntansi
juga revisi anggaran apabila terjadi hal-hal Indonesia.Vol5.
yang menyebabkan terjadinya perubahan
pagu yang signifikan agar tujuan dan sasaran Dewi, Rehan Sari. 2004. Dampak Gaya
dapat dicapai sesuai dengan yang telah Kepemimpinan, Ketidakpastian
direncanakan sehingga terciptanya anggaran Lingkungan Terhadap Partisipasi
yang efektif Penganggaran dan Evaluasi
3. Dalam penyusunan anggaran hendaknya Penganggaran. Skripsi. UBH Padang.
atasan banyak memberikan umpan balik
mengenai sasaran di bagiam tersebut, adanya Falikhatun. 2007. Interaksi Informasi Asimetri,
pengarahan atas perbaikan-perbaian yang Budaya Organisasi dan Group
terjadi, serta adanya pemantauan secara terus- Cohesiveness dalam Hubungan Antara
menerus oleh atasan agar dapat mencapai Partisipasi Penganggaran dan Budgetary
tujuan anggaran. Slack. Symposium Nasional Akuntansi X
Makassar.
17
Stoner, J Edwar Freman. 2000. Manajemen Jilid
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis 2. Terjemahan Alexander Sindom. Jakarta:
Multivariate dengan Program SPSS. Prehallindo.
Semarang:Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Sumarno, J. 2005. Pengaruh Komitmen
Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan
Hansen and Maryanne M. Mowen. 2004. Terhadap Hubungan antara Partisipasi
Akuntansi ManajemenJilid Satu. Jakarta: Anggaran dan Kinerja Manajerial (Studi
Erlangga. Empiris pada Kantor Cabang Perbankan
Indonesia di Jakarta).Symposium
Ikhsan, Arfan dan Ane. 2007. Pengaruh Nasional AkuntansiVIII Solo.
Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan
Anggaran Dengan Menggunakan Lima Supanto.2010. Analisis Partisipasi
Variabel Pemoderasi. Symposium Penganggaran terhadap Budgetary Slack
Nasional Akuntansi X Makassar. dengan Informasi Asimetri, Motivasi,
Budaya Organisasi sebagai
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk pemoderasi.Tesis. Program Pasca Sarjana.
Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Universitas Diponegoro: Semarang.

Latuheru, Belianus Patria. 2005. Pengaruh Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi.
Partisipasi Anggaran terhadapSenjangan Jakarta: Kencana.
Anggaran dengan Komitmen Organisasi
sebagai Variabel Moderating. Jurnal Veithzal, Rivai. 2008. Kepemimpinan dan
Akuntansi & Keuangan. Vol 7. Hal. 117- Perilaku Organisasi.Jakarta: PT. Raja
130. Grafindo.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor PublikEdisi Veronica, Amelia dan Komang Ayu Krisnadewi.
2. Yogyakarta: Andi. 2008. Pengaruh Partisipasi Penekanan
Penganggaran, Penekanan Anggaran,
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Komitmen Organisasi dan Kompleksitas
Manfaat dan Rekayasa. Yogyakarta: Tugas terhadap Slack Anggaran pada
Salemba Empat. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di
Kabupaten Bandung. Jurnal Akuntansi.
Nordiawan, Deddi. 2007. Akuntansi Universitas Udanaya.
Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat.
Yuwono, I B. 1999.Pengaruh Komitmen
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Organisasi dan Ketidakpastian
untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Lingkungan terhadap Hubungan Antara
Sobirin, Achmad. 2007. Budaya Organisasi:
Partisipasi Anggaran dengan Senjangan
Pengertian, Makna dan Aplikasinya dalam
Kehidupan Organisasi. Yogyakarta: UPP Anggaran.Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
STIM YKPN. Vol.1:37-55.

18
KUESIONER

A. IDENTITAS RESPONDEN
Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i mengisi daftar pertanyaan berikut:
Nama : ......................................................
Umur : .................. Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Laki-Laki
Nama SKPD : .......................................................
Kuisioner latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja
1. Jenjang pendidikan formal yang Bapak/Ibu tempuh:
a. S2 d. D1
b. S1 e. SLTA
c. D3
2. Bidang Keahlian (Pendidikan) Bapak/Ibu yang telah ditempuh:
a. Akuntansi d. Hukum
b. Manajemen e. Ilmu Lainnya (.........................)
c. Teknik
3. Jabatan apa yang Bapak/Ibu duduki di SKPD ini:
a. Kadin d. Kasubdin
b. Kabid e. Kabag
c. Kasubag f. Kasi

B. DAFTAR PERTANYAAN
1. Revisi Anggaran
Bapak/Ibu diminta untuk membaca dengan teliti pertanyaan yang ada di bawah ini, kemudian
jawablah pertanyaan yang ada dengan memberikan tanda check list (√) pada salah satu jawaban sesuai
dengan pengalaman Anda.
STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju
KS = Kurang Setuju
No Pertanyaan STS TS KS S SS
1 1 Perubahan rincian anggaran banyak disebabkan oleh penambahan atau
pengurangan pagu anggaran
2 Perubahan Pagu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)merupakan
perubahan pagu sebagai akibat kelebihan realisasi PNBP dari target
yang direncanakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
3 Revisi Anggaran terdiri atas Perubahan berupa penambahan pagu
anggaran belanja dan Perubahan atau pergeseran rincian anggaran
belanja dalam hal pagu anggaran tetap atau berkurang.
4 Revi anggaran selalu dilakukan dalam keadaan tertentu.
5 Revisi anggaran menghasikan realisasi /pencapaian anggaran yang
lebih baik dari yang sebelumnya
6 Sebelum revisi anggaran dilakukan, anggaran yang ditentukan tersebut
realistis dan bisa di capai
7 Faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti kondisi perekonomian
sangat dipertimbangkan dalam revisi anggaran

24
8 Perubahan pagu PHLN sebagai akibat perubahan kurs sepanjang
perubahan tersebut terjadi setelah kontrak ditandatangani dan untuk
pembayaran utang
2. Partisipasi Anggaran

No Pertanyaan STS TS KS S SS
1. Saya memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan sasaran
anggaran di bagian saya
2. Penetapan sasaran anggaran di bagian saya cukup banyak berada di
bawah kendali saya
3. Sesungguhnya saya hanya memiliki sedikit pengaruh dalam
memformulasikan sasaran di bagian saya
4. Atasan biasanya menanyakan opini dan pemikiran saya pada saat
menetapkan sasaran anggaran
5. Anggaran pada bagian saya belum diputuskan sampai saya merasa
puas dengan anggaran tersebut
7. Saya secara aktif terlibat dalam proses perencanaan bottom up
sehingga memotivasi saya bekerja sesuai dengan tujuan pemerintah
daerah
8. Saya mengadakan pertemuan dengan staf untuk rencana anggaran
9. Saya memberi kontribusi dan partisipasi aktif dalam penyusunan
anggaran
10. Pendapat saya tidak dipertimbangkan dalam proses penyusunan
anggaran
11. Karena kendala waktu, saya sering menetapkan anggaran yang tidak
sesuai dengan rencana satuan kerja

3. Kesulitan Tujuan Anggaran

No Pertanyaan STS TS KS S SS
1. Saya seharusnya tidak menghadapi banyak kesulitan dalam mencapai
sasaran anggaran
2. Sasaran anggaran cukup sulit untuk dicapai
3. Sasaran anggaran yang ditentukan memerlukan usaha yang cukup
keras untuk mencapainya
4. Untuk mencapai sasaran anggaran, dibutuhkan keahlian dan
pengetahuan yang tinggi
5. Secara umum, sasaran anggaran pada bagian anda dikategorikan Ketat
tapi masih dapat dicapai
6. Saya menjadi frustasi bila anggaran sulit dicapai karena kemungkinan
besar akan timbul penyimpangan yang tidak menguntungkan dalam
jumlah yang tinggi
7. Saya termotivasi jika sasaran anggaran mudah untuk dicapai
8. Anggaran yang dibuat adalah anggaran yang menantang tapi mudah
untuk dicapai

4. Evaluasi dan Umpan Balik Anggaran

No Pertanyaan STS TS KS S SS
1. Anggaran ynag telah terealisasi selalu dibandingkan dengan varian
25
yang telah direncanakan sebelumnya
2. Saya memperoleh sejumlah umpan balik dan pengarahan atas
penyimpangan anggaran yang terjadi
3. Laporan evaluasi tersebut sangat akurat dalam menunjukkan
penyimpangan pada bagian kerja saya
4. Atasan akan memberikan arahan menuju perbaikan jika terjadi selisih
anggaran pada bagian saya
5. Atasan memberitahu seberapa baik usaha yang saya lakukan dalam
mencapai sasaran anggaran
6. Atasan menjelaskan penyimpangan anggaran pada bagian saya saat
evaluasi kinerja
7. Atasan tidak puas dengan alasan yang saya berikan megenai
penyimpangan anggaran yang terjadi dibagian saya
8. Atasan akan marah atas penyimpangan yang tidak menguntungkan
dari anggaran yang terjadi dibagian saya

5. Pencapaian Anggaran Yang Efektif

No Pertanyaan STS TS KS S SS
1. Pencapaian anggaran selalu dijadikan pemimpin sebagai salah satu alat
untuk menilai kinerja unit/bagian ini
2. Unit/bagian selalu mencapai anggaran yang telah ditargetkan
3. Setiap anggaran yang ditentukan selalu dijadikan pedoman bagi
unit/bagian untuk mengambil keputusan
4. Varian yang terjadi selalu berada diluar nilai toleransi yang ditetapkan
5. Setelah dilakukan revisi varian yang terjadi berada dalam nilai
toleransi yang telah ditetapkan
6. Bapak/Ibu beranggapan bahwa anggaran yang realisitis ditetapkan
sesuai dengan kinerja unit/bagian bersangkutan
7. Tercapai atau tidaknya anggaran yang telah ditetapkan tidak akan
mempengaruhi prestasi kerja

KERANGKA KONSEPTUAL
Revisi Anggaran

Partisipasi
Anggaran Pencapaian anggaran
yang efektif
Tingkat kesulitan

Evaluasi Dan
Umpan Balik
26
UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normalitas Residua
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kesulitan Evaluasi dan Pencapaian
Revisi Penyusunan Tujuan Umpan Balik Anggaran
Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran yang Efektif
N 50 50 50 50 50
Normal Mean
31.2600 42.7800 31.3000 31.1200 27.1000
Parameters(a,b)
Std.
2.08796 2.91576 1.77569 1.85868 2.24290
Deviation
Most Extreme Absolute
.187 .125 .127 .107 .125
Differences
Positive .187 .125 .127 .107 .125
Negative -.138 -.091 -.113 -.104 -.122
Kolmogorov-Smirnov Z 1.322 .887 .899 .754 .887
Asymp. Sig. (2-tailed) .061 .411 .395 .621 .411
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.

2. Uji Multikolinearitas
Coefficients(a)
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Revisi Anggaran .732 2.091
Partisipasi anggaran .807 1.627
Kesulitan Tujuan Anggaran .851 1.974
Evaluasi dan Umpan Balik Anggaran
.850 1.855
a Dependent Variable: Pencapaian Anggaran yang Efektif

3. Uji Heterokedastisitas
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 17.924 6.257 2.864 .006
Revisi Anggaran .510 .259 .469 1.969 .055
Partisipasi anggaran -.060 .171 -.078 -.350 .728
Kesulitan Tujuan Anggaran
-.308 .243 -.243 -1.268 .212
Evaluasi dan Umpan Balik
.174 .280 .142 .622 .537
Anggaran
a Dependent Variable: ABSUT

27
UJI MODEL
1. Uji F (F-Test)
ANOVA(b)

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 194.455 4 48.614 42.034 .000(a)
Residual 52.045 45 1.157
Total 246.500 49
a Predictors: (Constant), Evaluasi dan Umpan Balik Anggaran, Kesulitan Tujuan Anggaran, Partisipasi anggaran
Revisi Anggaran
b Dependent Variable: Pencapaian Anggaran yang Efektif

2. Koefisien Determinasi (R2)


Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .888(a) .789 .770 1.07543
a Predictors: (Constant), Evaluasi dan Umpan Balik Anggaran, Kesulitan Tujuan Anggaran, Partisipasi Anggaran,
Revisi Anggaran

3. Uji Hipotesis (T-Test)


Coefficients(a)

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) -9.648 3.092 -3.121 .003
Revisi Anggaran .266 .129 .248 2.058 .045
Partisipasi Anggaran .248 .085 .322 2.901 .006
Kesulitan Tujuan
.316 .122 .250 2.601 .013
Anggaran
Evaluasi dan Umpan
.255 .140 .211 1.826 .075
Balik Anggaran
a Dependent Variable: Pencapaian Anggaran yang Efektif

28

Anda mungkin juga menyukai