Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN XI

PROVINSI BANTEN

NAMA : Disa Grapella, S.Kep., Ners


JABATAN : Perawat Ahli Pertama
UNIT KERJA Rumah Sakit Umum Daerah Banten
ISU UTAMA : Belum dilakukannya Metode Pijat Bayi
dalam perawatan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR)
GAGASAN : Upaya Pelaksanaan Metode Pijat Bayi
UTAMA dalam Perawatan BBLR
COACH : Drs. H. Cepi Safrul Alam, M.Si
MENTOR : Asma Farieda, SKM., MKM

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
JALAN RAYA LINTAS TIMUR KM 4 KARANGTANJUNG PANDEGLANG
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN XI

PROVINSI BANTEN

NAMA : Disa Grapella, S.Kep., Ners


JABATAN : Perawat Ahli Pertama
UNIT KERJA Rumah Sakit Umum Daerah Banten
ISU UTAMA : Belum dilakukannya Metode Pijat Bayi
dalam perawatan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR)
GAGASAN : Upaya Pelaksanaan Metode Pijat Bayi
UTAMA dalam Perawatan BBLR
COACH : Drs. H. Cepi Safrul Alam, M.Si
MENTOR : Asma Farieda, SKM., MKM

Menyetujui,
Mentor Peserta,

Asma Farieda, SKM., MKM Disa Grapella, S.Kep., Ners


NIP. 197005101994032001 NIP.199212012019032024

Mengetahui,
Coach Evaluator

2
Drs. H. Cepi Safrul Alam, M.Si Rahmat Suyatna
NIP. 19570830 197811 1 002 NIP.

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

1.1 Latar belakang....................................................................................................1

1.2 Tujuan Aktualisasi...............................................................................................3

1.2.1 Tujuan Umum..............................................................................................3

1.2.2 Tujuan Khusus..............................................................................................3

1.3 Gambaran Umum RSUD Banten.........................................................................4

1.4 Visi, Misi,Tata Nilai, dan Motto..........................................................................6

1.5 Tugas Pokok Dan Fungsi Perawat Ahli Pertama..................................................7

1.6 Struktur Organisasi.............................................................................................9

BAB II..........................................................................................................................10

RANCANGAN AKTUALISASI.........................................................................................10

2.1 Rancangan Aktualisasi......................................................................................10

2.1.1 Identifikasi Isu............................................................................................10

2.1.2 Isu Yang Diangkat.......................................................................................10


3
4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Masa bayi merupakan tahapan dimana pertumbuhan dan perkembangan yang

sangat cepat, dimulai dari bayi lahir hingga nanti berusia 1 tahun. Usia perkembangan

bayi terbagi menjadi dua yaitu, neonates dari lahir hingga berusia 28 hari dan bayi dari

29 hari hingga 12 bulan (World Health Organization, 2013). Sedangkan menurut Rosli

(2013) yang dikatakan bayi adalah anak dengan usia 0 sampai 12 bulan.

Di Indonesia pada tahun 2012 tercatat jumlah bayi sebanyak 4.462.562 jiwa dari

23.009.874 balita yang ada (Data Statistik Indonesia, 2012). Berdasarkan Pusat Data dan

Informasi, Kemenkes RI 2017, jumlah kelahiran di Provinsi Banten sebanyak 244.179 jiwa.

Kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar dan memberikan stimulus

sensorik-motorik mutlak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan neonatus.

Hal ini disebabkan karena neonatus masih bergantung secara total pada lingkungan,

terutama keluarga sebagai lingkungan pertama dalam kehidupannya (Supartini, 2004).

Stimulasi yang dilakukan pada neonatus adalah stimulasi taktil, yaitu berupa

menggendong, membelai, memeluk, dan menjaganya agar tetap hangat (Wong,

Hockenberry, Wilson, Winkelstein & Schwartz, 2008). Pentingnya stimulasi pada masa

neonatus karena sensasi sentuhan adalah yang paling berkembang pada saat lahir,

karena sensasi ini telah berfungsi sejak dalam kandungan sebelum sensasi lain

berkembang (Supartini, 2004).


Dalam perkembangannya, neonatus memiliki 4 aspek perkembangan yaitu, motorik

kasar, motorik halus, personal sosial, dan bahasa. Perkembangan yang termasuk pada

aspek motorik kasar adalah mengangkat kepala. Perkembangan pada aspek motorik

halus diantaranya mengikuti ke garis tengah, dan mengikuti lewat garis tengah.

Perkembangan pada aspek personal sosial diantaranya menatap muka, membalas

senyum pemeriksa, dan tersenyum spontan. Perkembangan pada aspek bahasa

diantaranya bereaksi terhadap bel, bersuara, dan mengeluarkan suara “ooo aahh”.

Dalam memenuhi perkembangannya tersebut, diperlukan rangsangan atau stimulasi

(Wong, Hockenberry, Wilson, Winkelstein & Schwartz, 2008). Salah satu bentuk stimulasi

yang umum dilakukan untuk neonatus adalah stimulasi taktil dalam bentuk pijat, fleksi

ekstensi, dan posisi (Benneth & Guralnick, 1991).

Pijat atau sentuhan (touch) merupakan hal yang paling mendasar yang berhubungan

dengan kulit manusia untuk mendapatkan rasa aman, nyaman dan dicintai. Sentuhan

merupakan hal pertama yang dirasakan oleh neonatus bahkan sebelum neonatus lahir.

Sentuhan berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan neonatus (Field,

2004).Pemijatan yang dilakukan oleh dukun pijat yang tingkat pendidikannya rendah dan

tidak mengerti dengan benar anatomi fisiologis tubuh manusia, ada kemungkinan terjadi

kesalahan dalam pemijatan. Dampak pemijatan yang salah dapat mengakibatkan cacat

bahkan kematian. Oleh karena itu pendidikan dan pengetahuan bagi seorang ibu

sangatlah penting, maka setiap ibu bayi yang mempunyai bayi perlu mempelajarinya,

peran tenaga kesehatan terutama peran bidan sebagai pelaksana sangat dibutuhkan

untuk memberikan penyuluhan tentang pemijatan bayi yang benar kepada ibu.
Beberapa penelitian terhadap pijat bayi memberikan hasil laporan terkait dangan

manfaat pijat bayi seperti dapat meningkatkan berat badan, meningkatkan daya tahan

tubuh, meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap, membina

bonding attachmen antara orang tua dengan anak serta dapat meningkatkan produksi

ASI ibu (Roesli, 2013). Pijat bayi selain dapat membantu pertambahan panjang badan

dan berat badan bayi juga dapat memberikan manfaat stimulus untuk kematangan

motoric kasar, motoric halus, social adaptif dan meningkatkan kuantitas tidur seorang

bayi (Inal & Yildiz, 2012).

Di Rumah Sakit Umum Daerah Banten data kelahiran bayi < 2500 gr sebanyak 70 bayi

pada bulan Maret, 81 bayi pad bulan April, dan 110 bayi pada bulan Mei. Sedangkan

untuk data kelahiran bayi =>2500gr sebanyak 16 bayi pada bulan Maret, 20 bayi pada

bulan April, dan 23 bayi pada bulan Mei. Dari setiap bulan kelahiran BBLR ada bayi yg di

rujuk ke ruang NICU karna perburukan, dari data 3 bln kelahiran ada 10 kelahiran bayi

dengan BBLR meninggal <48 jam karna kondisi BBLR yang memburuk.

Berdasarkan meningkatnya angka kelahiran bayi BBLR di RSUD Banten tersebut saya

tertarik untuk mengangkat Metode Pijat Bayi sebagai salah satu kegiatan untuk

meningkatkan berat badan bayi yang dapat dilakukan selama bayi mendapatkan

perawatan di Rumah Sakit dan mengajarkan ibu cara melakukan pijat bayi sehingga

dapat dilakukan mandiri saat di rumah. Disamping itu belum dilakukanya juga metode

pijat bayi di ruang bayi RSUD Banten.


1.2 Tujuan AktualisasI

1.2.1 Tujuan UmuM

Adanya metode Pijat Bayi dalam perawatan bayi BBLR

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Dilakukannya pijat bayi dalam perawatan bayi BBLR


2. Ibu mengetahui manfaat pijat bayi
3. Ibu dapat melakukan pijat bayi secara mandiri
4. Menambah pengetahuan dan keterampilan perawat
5. Meningkatkan pelayanan Rumah Sakit
1.3 Gambaran Umum RSUD Banten
Rumah Sakit Umum Daerah Banten berlokasi di Jl.Syekh Nawawi Al-bantani, Cipocok

Jaya, Serang-Banten merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan rujukan

memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

kesehatan masyarakat. Peran strategis ini terkait karena rumah sakit adalah fasilitas

kesehatan yang padat teknologi dan padat pakar. Peran tersebut dewasa ini makin

menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan epidemiologi penyakit,

perubahan struktur demografis, perkembangan IPTEK, perubahan struktur sosio-

ekonomi masyarakat harus menjalankan pelayanan yang lebih bermutu, lebih ramah dan

sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat yang menuntut perubahan pola pelayanan

kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah Banten (RSUD Banten) sebagai Lembaga Teknis di bidang

pelayanan kesehatan dan memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat

kesehatan melalui upaya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat

khususnya di wilayah Banten sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Sebagai Institusi

pemberi pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya perlu

menetapkan Rencana Strategis yang akan digunakan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan Program dan Kegiatan selama periode tertentu dengan memperhitungkan


potensi, peluang dan kendala yang ada atau timbul sehingga dapat secara realistis

mengantisipasi perkembangan masa depan.


Pelayanan RSUD Banten:
a. Pelayanan Medik Umum

1) Semua pelayanan yang tidak tertampung oleh pelayanan medik Spesialistik

yang ada.

2) Diselenggarakan oleh dokter umum

b. Pelayanan medik spesialistik dan sub spesialistik

1) Penyakit Dalam

2) Bedah

3) Kebidanan dan Penyakit Kandungan

4) Kesehatan Anak.

c. Pelayanan Medik Spesialistik

1) Penyakit dalam

2) Penyakit anak

3) Kebidanan dan kandungan

4) Bedah

5) Andrologi

6) Forensik

7) Mata

8) THT

9) Kulit dan Kelamin

10) Kesehatan Jiwa

11) Patologi

12) Anastesi
13) Radiologi

14) Prodonsia

15) Saraf

16) Gigi dan Mulut

d. Pelayanan penunjang medik

1) Radiologi

2) Patalogi meliputi : Patalogi Klinik, Anatomi dan Forensik

3) Anastesi

4) Gizi

5) Farmasi

6) Rehabilitasi Medik

e. Pelayanan perawatan

1) Pelayanan perawatan umum dasar

2) Pelayanan perawatan Spesialistik

3) Peleyanan perawatan Sub Spesialistik

1.4 Visi, Misi,Tata Nilai, dan Motto

a. Visi

Visi RSUD Banten sesuai dengan PErda No.07 Tahun 2017 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten tahun 2017-2022 mengacu


pada Visi Gubernur Banten . Maka visi RSUD Banten adalah “Rumah Sakit Yang Andal

Dan Terpercaya”

b. Misi
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Banten No.35 Tahun 2016 tentang Rencana

Strategis Bisnis Anggaran RSUD Banten misinya sebagai berikut:


1) Meningkatkan kualitas pelayanan
2) Mengembangkan kompetensi SDM diseluruh lini Rumah Sakit
3) Mengembangkan sarana dan prasarana RS sesuai standar Rumah Sakit rujukan

yang atraktif
4) Memberikan layanan santun, tepat waktu, transfaran dan akuntabel
5) Mendukung secara aktif program pemerintah dibidang kesehatan sesuai RPJMD

Provinsi Banten
c. Motto
“Melayani dengan Santun”
d. Falsafah
”Pelayanan yang menyenangkan dan berpihak kepada kepentingan pelangggan”
e. Nilai-Nilai dan Strategi
- B: Bangkit yaitu dalam bahasa Serang artinya yaitu RSUD Banten mampu

melaksanakan tugas untuk mencapai hasil yang terbaik dan tidak mudah

menyerah.
- O: Objektif yaitu memberikan pelayanan kepada semua lapisan masyarakat tanpa

membedakan status golongan


- P: Profesional yaitu menjalankan tugas sesuai aturan, keahlian, keterampilan, dan

pengetahuan dibidangnya untuk mencapai kinerja terbaik dengan tetap

menjunjung tinggi kode etik, mengerti dan memahami tugas pekerjaan dan

bekerja cerdas.
- A: Atraktif yaitu memiliki strategi, kreativitas dan lebih inovatif dalam

meningkatkan kualitas pelayanan RSUD Banten.


- L: Loyal yaitu patuh dan setia terhadap Visi dan Misi RSUD Banten.

1.5 Tugas Pokok Dan Fungsi Perawat Ahli Pertama


1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
3. Memberikan konsultasi dan pengkajian keperawatan dasar/lanjut
4. Merumuskan diagnosis keperawatan
5. Melakukan penyuluhan kesehatan pada keperawatan individu
6. Merumuskan diagnosis keperawatan keluarga
7. Membuat prioritas diagnosis keluarga pada setiap kondisi
8. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
9. Melaksanakan case finding/deteksi dini penemuan kasus baru
10. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan
11. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
12. Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarganya
13. Mengajarkan teknik control infeksi pada keluarga dengan penyakit menular
14. Melaksanakan skrinning
15. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
16. Melakukan kegiatan memotivasi pelaksanaan program pencegahan masalah

kesehatan
17. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
18. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
19. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal
20. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
21. Memberikan terapi modalitas
22. Melakukan pemantauan hemodinamik secara invasive
23. Melakukan pemantauan EKG dan interpretasinya
24. Melakukan perawatan bayi asfiksia/BBLR/kelainan congenital/keadaan khusus
25. Mempersiapkan tindakan embriotransfer/ovum pick up
26. Melakukan tindakan self help group pada pasien gangguan jiwa
27. Melakukan terapi kognitif
28. Melakukan terapi lingkungan pada pasien dengan gangguan jiwa
29. Melakukan perawatan pasien dengan perilaku kekerasan
30. Melakukan perawatan pasien dengan gangguan orientasi realita
31. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan

dengan risiko rendah pada tahap intra operasi


32. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan

dengan risiko tinggi pada tahap intra operasi


33. Melakukan rehabilitasi mental spiritual
34. Melatih interaksi social pada pasien dengan masalah kesehatan mental
35. Memfasilitasi pemberdayaan peran dan fungsi anggota keluarga
36. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal
37. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian
38. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan keluarga
39. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada kelompok
40. Melakukan ringkasan pasien pindah
41. Melakukan perencanaan pasien pulang
42. Melakukan rujukan keperawatan
43. Melakukan dokumentasi proses keperawatan pada tahap pelaksanaan tindakan

keperawatan
44. Melaksanakan studi kasus keperawatan
45. Melaksanakan survey pelayanan dan asuhan keperawatan
46. Menyusun rencana kegiatan individu perawat
47. Melakukan orientasi perawat dan mahasiswa
48. Melakukan pemberian penugasan perawat
49. Melakukan perseptorship dan mentorship
1.6 Struktur Organisasi

Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD Banten

Anda mungkin juga menyukai