Anda di halaman 1dari 5

Pemeliharaan Jembatan Siak III

Tahun Anggaran 2019


Propinsi RIAU

Metode Pelaksanaan ini disusun berdasarkan urutan kerja untuk pekerjaan pelaksanaan pekerjaan
dan item pekerjaan yang dikerjakan secara simultan atau dikerjakan secara bersama-sama dan atau
bergantian dalam periode waktu yang sama. Secara umum metode pelaksanaan adalah sebagai
berikut :

TAHAP PELAKSANAAN
I PEKERJAAN PERSIAPAN

► Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan kegiatan yang paling awal dilaksanakan dimana pekerjaan ini akan
mempengaruhi kelancaran pekerjaan selanjutnya. Oleh sebab itu pekerjaan persiapan harus direncanakan
sebaik-baiknya untuk menunjang pekerjaan barikutnya.
Pekerjaan ini meliputi :

√ Sebelum pelaksanaan dilakukan peninjauan lokasi guna memperoleh data-data yang diperlukan,
terutama masalah yang berhubungan dengan dampak lingkungan serta hal-hal yang perlu diselesaikan
sebelum pekerjaan fisik dimulai.

√ Sebelum pekerjaan dilaksanakan, akan dilakukan :


• Koordinasi/melapor kepada aparat pemerintah setempat
• Sosialisasi informasi dan penyuluhan kepada masyarakat
• Menyesuaikan rencana pekerjaan dengan tata ruang daerah setempat

► Mobilisasi dan Demobilisasi Alat dan Tenaga Kerja


1 Pemasukan tenaga kerja dan peralatan dilaksanakan setelah pekerjaan persiapan. Rencana pekerjaan ini
memakai alat-alat antara lain :
2 Tenaga kerja didatangkan dari luar dan masyarakat tempatan

Catatan :
- Mobilisasi tenaga kerja, bahan material lainnya serta peralatan tukang sederhana
dilaksanakanpada minggu ke-1
- Demobilisasi tenaga kerja dan peralatan akan dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan
dinyatakan selesai dan dapat dilakukan serah terima pekerjaan, yaitu pada minggu ke-22

► Pekerjaan Persiapan
Penyiapan kantor pelaksanaan, barak pekerja, papan nama proyek, penyediaan air bersih,
gudangmaterial, bengkel dan barak kerja berikut sarana dan prasarana di lokasi pekerjaan. Pekerjaan
ini dilasanakan pada minggu ke-2

► Pembersihan Lokasi
Pekerjaan pembersihan akan dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu :
√ Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pekerjaan utama (saluran dan jalan)
dimulaiterlebih dahulu lokasi kantor / barak dan lokasi pekerjaan harus dibersihan dari segala macam
tumbuh-tumbuhan, pohon-pohon, semak-semak, tanaman lain, sampah-sampah dan bahan- bahan
lain yang mengganggu termasuk pencabutan akar-akar, sisa-sisa konstruksi dan sisa-sisa material untuk
pembuatan tanggul. Peralatan yang digunakan chain shaw, parang dan alat bantu lainnya.

√ Setelah seluruh pekerjaan utama selesai (saluran dan jalan) 100%, maka akan dilakukan
pembersihanakhir yaitu membersihkan sisa-sisa bahan konstruksi yang diakibatkan oleh pelaksanaan
pekerjaan, embongkar kantor / fasilitas kerja seperti barak, gudang dan lain- lainnya untuk
mengembalkan pada kondisi semula.

Catatan :
Pekerjaan pembersihan lokasi base camp, kantor dan fasilitas lainnya akan dilaksanakan mulai
padaminggu setelah mobilisasi tenaga kerja dan peralatan sampai dan pembersihan terakhir
dilasanakan setelah seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan, yaitu pada minggu 2

► Pengukuran
Setelah pekerjaan pembersihan lokasi selesai dilaksanakan maka dapat dilaksanakan
pekerjaanpengukuran.
Pengukuan trace dan pemasangan patok-patok profil, dipasang sedemikian rupa sehingga
kedudukannya tidak mengganggu pekerjaan utama (Jalan dan saluran) yang akan dikerjakan. Setiap
pemasangan patok-patok profil harus sesuai dengan jarak yang sudah ditentukan oleh pengawas
lapangan / Direksi pekerjaan. Patok-patok profil tersebut dibuat dari bahan kayu yang kuat, dan
diberi identitas nomor dan diberi tanda cat merah pada patok tersebut. Pengukuran awal atau
mutual check awal harus dilakukan bersama-sama dengan unsur Direksi pekerjaan, perencanaan,
binlak. Untuk mempermudah dalam pelaksanaan pengukuran pelaksanaan terlebih dahulu dibuat
titik tetap utama BM (Bench Mark) yang telah ditentukan oleh Direksi pekerjaan, maka untuk
selanjutnya pengukuran awal. (Uitzetten) harus berpedoman pada titik tetap yang telah dibuat untuk
dipakai sebagai referensi koordinat, khususnya referensi ketinggian atau elevasi pekerjaan yang
dilaksanakan, pengukuran dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali dengan system pulang pergi dengan
pesawat ukur ( Theodolit ) yang baik dan sudah ditera, dapat diuraikan sebagai berikut :

1 Pengukuran pertama untuk mengetahui excisting awal dasar dan permukaan saluran dan jalan,
untuk dijadikan acuan design shop drawing yang dimintakan persetujuan Direksi. Pekerjaan
indilaksanakan pada minggu ke-1.
Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi, yaitu mendatangkan tenaga dan alat yang dibutuhkan untuk dapat
melaksanakan pekerjaan, dimana pekerjaan ini segera dimulai pelaksanaannya
sesudah Surat Perintah Kerja diserahkan oleh pemberi kerja, sebelum didatangkan
alat harus dikomfirmasikan dengan aparat setempat/masyarakat supaya dapat
gambaran tentang manfaat dari pelaksanaan pekerjaan tersebut.

 Mobilisasi Personil
Mobilisasi personil inti segera dilaksanakan dengan personil yang sesuai dengan
kualifikasi untuk pekerjaan sesuai dengan kebutuhan Personil minimum yang
dibutuhkan.

 Mobilisasi Peralatan
Jenis dan jumlah peralatan yang dimobilisasi disesuaikan dengan kebutuhan
pekerjaan.Antara lain :

1 COMPRESOR UNIT 1,00


2 CONCRETE CUTTER UNIT 1,00
3 GENSET UNIT 1,00
UNIT 2,00
4. DUMP TRUCK 6 Ton UNIT 1,00
5. GRASS CUTTER
6. MESIN BOR BETON UNIT 1,00
DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

Penambalan Retak Beton pada Dinding Penahan Tanah dengan Tulangan


1. Material yang bersifat cementitious
Material yang satu ini dalam digunakan untuk perbaikan beton dengan bantuan admixture yang bisa menghasilkan sifat
kohesif, capaian kekuatan cepat, dan daya tahan terhadap susut.
Material perbaikan dalam jenis ini adalah:

 Beton, grout, mortar yang diaplikasikan untuk mengganti total penampang.


 Mortar dan beton dengan modifikasi tertentu, yakni penambahan latex untuk melapisi kembali permukaan lantai
 bangunan atau jembatan saat
 ada kerusakan.
 Grout, mortar, dan beton yang telah melalui penambahan polimer.
 Dry pack, yakni mortar berbahan dasar semen portland yang tidak akan mengalami
 Shotcrete/ sprayed concrete/ sprayed mortar, dibuat dari bahan-bahan sama seperti pembentuk beton (semen,
 air, agregat).
2. Material berbahan dasar resin
Pembuatan material ini atas dasar epoxy resin, yakni resin untuk injeksi. Ada yang terdiri dari pasir halus, ada pula
yang dicampur dengan agregat kasar berukuran kecil.

3. Elastomeric sealants
Material ini digunakan untuk memperbaiki retak yang mengalami pergerakan cukup signifikan. Ada dua
tipe yang bisa digunakan, yakni hot-applied dan cold applied.

Pengembalian Kondisi Pelapisan Permukaan Baja Struktur

Pekerjaan pengembalian kondisi pelapisan permukaan baja struktur dilaksanakan pada minggu ke 19 – 29

 Bidang permukaan yang rusak dibersihkan


 Kemudian setelah bersih permukaan diampelas, sampai permukaan yang berkarat tidak ada.
 Setelah bersih, dilakukan pelapisan dengan cat anti karat
 Pekerjaan ini dapat mencakup pekerjaan perbaikan setempat terhadap kerusakan atau
bagian-bagian baja yang retak, pembuangan dan penggantian pengencang struktural yang
berkarat dan pekerjaan perbaikan lainnya

Pemeliharaan Rutin Jembatan

Kegiatan Pemeliharaan Rutin harus dimulai segera setelah periode Kontrak dimulai dan dimaksudkan untuk
mencegah setiap kerusakan lebih lanjut pada jalan dan/atau jembatan minor. Kegiatan-kegiatan ini meliputi
pekerjaan yang bersifat minor dan tidak dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi jalan dan/atau
jembatan ke kondisi semula yang lebih baik dan juga bukan memperbaiki kondisi jalan dan/atau jembatan
ke kondisi yang lebih baik dari semula.

Pemeliharaan rutin meliputi pekerjaan :


 Pembersihan badan jembatan dari pasir dan lumpur
 Pembersihan lobang drainase pipa
 Pembersihan rumput /tumbuhan lain dibadan jembatan
 Pembersihan pada baja srtuktur.

PENUTUP

Selama pelaksanaan pekerjaan, akan dibuat laporan harian, mingguan dan foto dokumentasi kegiatan.
Foto dokumentasi pada titik pengambilan yang sama setiap pengambilan foto.

Foto dokumentasi meliputi kondisi dan kegiatan sebagai berikut :

a. Sebelum Pekerjaan dilaksanakan (0 %)


b. Sedang Pelaksanaan pekerjaan (50 %)
c. Setelah pekerjaan selesai dkerjakan (100 %)

Untuk mencapai hasil yang baik , mutu serta waktu pelaksanaan yang sesuai perlu suatu kerja sama
yang baik antar semua pihak terutama antara Pelaksana Lapangan dengan Direksi / Pengawas
Lapangaan.

Urutan Pekerjaan diatas tidaklah mutlak sesuai dengan nomor urutnya dan tidak mesti selesai satu
persatu. Pekerjaan dapat dilaksanakan secara bersamaan yang lebih ditentukan kondisi yang ada
dilapangaan

Demikianlah metode pelaksanaan pekerjaan ini kami susun berdasarkan jenis-jenis


pekerjaan yang dilaksanakan.
Pekanbaru, 29 Mei 2019

Penawar,
CV. TRIPOD ENGGINERING

ALPIANDRA
Direktur

Anda mungkin juga menyukai