1. Perencanaan
Pada perencanaan ini hal yang harus dilakukan ialah :
a) Menentukan tujuan
b) Menentukan langkah dan strategi untuk mencapai tujuan
c) Pengawasan dan evaluasi yang memungkinkan untuk perubahan perencanaan.
2. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan , terdapat beberapa prinsip yang harus digunakan yaitu :
a) Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan
b) Pengawasan dan evaluasi memungkinkan untuk perubahan pelaksaaan dengan
terlebih dahulu merubah perencanaan
c) Agar pelaksanaan dapat berjalan baik sesuai dengan rencana, dibutuhkan kematangan
organisasi.
3. Evaluasi hasil
Dalam evaluasi terdapat beberapa hal yang harus dilakukan untuk melihat apakah sarana
dan prasaran yang ada sudah mencukupi, yaitu :
a) Mengumpulkan data tentang kebrhasilan dan capaian tujuan
b) Membandingkan capaian yang terccapai dan capaian yang direncanakan
c) Membandingkan keberhasilan
d) Hasil analisis digunakan untuk merekomendasikan perencanaan selanjutnya.
1. Perencanaan kurikulum
Perencanaan kurikulum dapat diartikan sebagai pedoman tentang jenis dan sumber
peserta yang diperlukan, media penyampaian, tindakan yang perlu dilakukan, sumber
biaya, tenaga, sarana yang diperlukan, sistem kontrol, dan evaluasi untuk mencapai
tujuan organisasi.Kegiatan inti pada perencanaan adalah merumuskan isi kurikulum
yang memuat seluruh materi dan kegiatan yang dalam bidang pengajaran, mata
pelajaran, masalah-masalah, dan proyek-proyek yang perlu dikerjakan (Djafar,
Murniati, & Ibrahim, 2014)
2. Pelaksanaan
Evaluasi kurikulum dilakukan melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS) bidang kurikulum dan
Supervisi kelas yang dilakukan Kepala Sekolah setiap awal dan akhir semester.
DAFTAR PUSTAKA
Adipratama, Z., Sumarsono, R. B., & Ulfatin, N. (2018). Manajemen Kurikulum Terpadu Di
Sekolah Alam Berciri Khas Islam. JAMP : Jurnal Administrasi Dan Manajemen
Pendidikan, 1(September), 372–380.
Al-irsyad. (2017). Kajian administrasi pendidikan di dunia pendidikan. Jurnal Al-Irsyad, Vol.
VIII,(1), 128–134.
Djafar, H., Murniati, & Ibrahim, S. (2014). Manajemen Kurikulum Dalam Peningkatan Proses
Pembelajaran Pada Smk Negeri 1 Sabang. Administrasi Pendidikan, 4(2), 99–108.
Tinggi, S., Islam, A., & Curup, N. (2017). Implementasi Manajemen Kurikulum Dalam Upaya
Meningkatkan Mutu Santri Pondok Pesantren Hidayatullah / Panti Asuhan Anak Soleh
Curup Irwan Fathurrochman A . Pendahuluan Pesantren menurut pengertian dasarnya
adalah tempat belajar para santri . Sebagai lembaga pendidikan Islam , pesantren
dikatakan sebagai tempat belajar yang otomatis menjadi pusat budaya Islam yang disahkan
atau dilembagakan oleh masyarakat , setidaknya oleh masyarakat Islam sendiri yang
secara de facto tidak dapat diabaikan oleh pemerintah . Itulah sebabnya Madjid ( 1997 : 3 )
mengatakan bahwa dari segi historisitas , pesantren tidak hanya identik dengan makna ke-
Islaman , tetapi juga mengandung makna keaslian Indonesia ( indegenous ) 1 . Pesantren
maupun madrasah merupakan realisasi upaya pembaharuan sistem pendidikan Islam ,
yaitu upaya penyempurnaan sistem pesantren 2 . Penyempurnaan sistem ini sangat
dipengaruhi oleh pola pendidikan pesantren maupun karakteristik yang dimiliki pesantren ,
seperti pesantren model klasik ( salafy ) ataupun pesantren modern ( khalafy ) atau model
terpadu dari keduanya ( pesantren plus ). Tujuan pendidikan pesantren adalah membentuk
manusia yang memiliki kesadaran tinggi bahwa ajaran Islam membicarakan tiga masalah
pokok , yaitu Tuhan , manusia dan alam setelah dikotomi mutlak antara Tuhan ( khaliq )
dengan makhluk , termasuk bentuk-bentuk hubungan antara ketiga unsur tersebut- yang
bersifat menyeluruh . Selain itu produk pesantren diharapkan memiliki kompetensi tinggi
untuk mengadakan responsif terhadap tantangan dan tuntutan hidup dalam konteks ruang
dan. 1(01).