Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN

MENCEGAH KECELAKAAN KERJA


Dosen : Reni Dwi S M. PH

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Muhamad Syarifudin
2. Marta Bonita
3. Iwan Abdul Kosasih
4. Kamal Kristiono
5. Kamil Astuti
6. Meyra Dwi Hernandini
7. Nur jananita

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2011
PENDAHULUAN
BAB I

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan paling banyak pekerja pabrik. Tidak hanya
laki-laki perempuan pada jaman ini sudah hamper 40% menjadi pekerja dipabrik.
Semakin banyak pekerja pabrik semakin banyak angka kecelakaan kerja yang terjadi.
Kecelakaan kerja di dalam suatu pekerjaan terkadang sulit untuk dihindari apabila berkenaan
dengan kemajuan tekhnologi yang berarti terdapatnya alat-alat dan mesin-mesin canggih yang
berbahaya.
Sekarang ini ada metode atau strategi untuk para pekerja pabrik. Penerapan kebijakan kesehatan
yang didasarkan atas manfaat bagi pekerja atau pelayanan sukarela yaitu mengikuti program
JAMSOSTEK (jaminan social tenaga kerja). Ini merupakan program pemerintah yang ditujukan
kepada para pekerja yang mengalami kecelakaan dalam melaksanakan pekerjaannya.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti program penyuluhan diharapkan para pekerja pabrik bisa mengetahui
resiko kecelakaan kerja dan bisa berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.
PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN DITEMPAT KERJA

Langkah-langkah perencanaan promosi kesehatan kecelakaan kerja : mencegah kecelakaan kerja


di pabrik triplek di sokaraja adalah sebagai berikut :

I. Analisa Masalah Kesehatan Dan Perilaku


Berdasarkan analisa situasi, didapatkan informasi-informasi yang sangat mendukung
dalam pelaksanaan promosi kesehatan melalui penyuluhan tentang mencegah terjadinya
kecelakaan kerja diantaranya:
a. Geografi, wilayah posisi pabrik triplek disokaraja ternyata berada di tempat terbuka
dekat dengan sawah dan dengan kondisi angin yang kencang, kenyataan ini
berdampak pada resiko terjadi kecelakaan kerja karena dengan angin yang kencang
dapat mengganggu sehingga dapat mengganggu koordinasi antara pekerja satu dengan
yang lainnya.
b. Usia pekerja terbanyak adalah lebih dari 30 tahun dan kebanyakan sudah bekerja lebih
dari 5 tahun, dengan umur yang tua dan bekerja sudah cukup lama dan pekerjaan yang
cukup berat dan waktu lama otomatis rentan sekali terjadi kecelakaan kerja.
c. Sebagian pekerja mempunyai pendidikan SMP kebawah sehingga bahasa, alat bantu
dan metode penyuluhan harus disesuaikan dengan keadaan ini.
d. Mesih untuk memotong kayu cukup keras sehingga rentan sekali terjadi kecelakaan
kerja dan ada pekerja yang bekerja malam hari otomatis dengan kondisi malam hari
yang ngantuk dapat menyebabkan kecelakaan kerja
e. Pekerja dibagi menjadi 2 shift pagi hari dan malam hari sehingga apabila apabila akan
dilakukan penyuluhan dibagi menjadi 2 waktu, malam hari untuk yang shift pagi dan
pagi hari untuk yang shift malam.
f. Pada usia diatas 30 tahun kejadian kecelakaan kerja paling banyak terjadi.

II. Menetapkan Sasaran


Dalam pemilihan sasaran pendidikan /promosi kesehatan, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan yaitu :
a. Penyebab terjadi kecelakaan
Masing –masing kecelakaan mempunyai penyebab sendiri, jika tidak diatasi dengan
usaha pencegahan atau jika kejadian kecelakaan dibiarkan saja tanpa adanya
penanggulangan lebih lanjut,kecelakaan kerja akan teru terjdi dalam jumlah yang
lebih besar.
Kecelakaan kerja biasanya disebabkan karena kelalaian, kecrobohan dan tidak terlalu
memperhatikan keselamatan dari para pekerja. Dan juga bisa disebabkan karena
kondisi keadaan pekerjaan yang sangat berbahaya dengan tidak ada perhatian dari
atasan terhadap tindakan mencegah kecelakaan kerja, kecelakaan kerja juga bisa
disebabkan karena tidak ada kepatuhan para pekerja yang ditetapkan atasan untuk
menghindari kejadian kecelakaan kerja seperti penggunaan alat pelindung diri.
Dari keterangan diatas, maka pendidikan/promosi kesehatan dapat digunakan untuk
melakukan pencegahan primer sekunder dan tersier.
Pencegahan primer adalah segala kegiatan yang dapat menghentikan atau
mengurangi factor resiko kejadian kecelakaan kerja sebelum kecelakaan tersebut
terjadi.
Misalnya pada kasus terkena kayu teman yang sedang membawa kayu yang dapat
dilakukan adalah penyuluhan tentang pentingnya koordinasi anatar pekerja dalam
melakukan pekerjaan, waspada terhadap kondisi sekitar dll.
Pencegahan sekunder lebih ditunjukan pada kegiatan screening dan deteksi untuk
menemukan penyebab kecelakaan kerja. Bila terjadi kasus dapat dilakukan
pencegahan dini sesuai dengan kasus yang telah terjadi.
Kegiatan yang dilakukan mengidentifikasi penyebab kecelakaan, perbaikan untuk
menghindari kecelakaan dan penyuluhan tentang resiko terjadi kecelakaan kerja pada
masing-masing bidang pekerjaan dan cara pencegahannya.
Pencegahan tertier adalah suatu kegiatan difokuskan kepada mempertahankan
kualitas hidup para pekerja yang telah mengalami kecelakaan kerja yaitu dengan cara
rehabilitasi atau penyembuhan.
Penewntuan sasaran sangat ditentukan pencegahan mana yang akan dilakukan
apakah primer, skunder atau tertier.
Pencegahan primer maka sasrannya adalah usia diatas 30 tahun karena usia diatas 30
tahun sudah lama bekerja dan sudah sedikit mengerti tentang bahaya masing-masing
bidang pekerjaan tetapi belum terlalu faham tentang pencegahannya.
Pencegahan sekunder maka sasarannya adalah usia dibawah 30 tahun karena usia
dibawah 30 tahun kurang mengetahui bahaya masing-masing pekerjaan dan perlu
mendapatkan penyuluhan yang lebih dan juga pencegahannya.

b. Tujuan promosi kesehatan


Pertanyaan siapa, apa dan seberapa jauh harapan suatu kondisi ingin dicapai, kapan
dan dimana.tujuan dari promosi kesehatan diantaranya :
 Meningkatkan pengetahuan tentang definisi kecelakaan kerja
 Menjelaskan akibat dan kerugian dari kecelakaan kerja
 Menjelaskan apa saja hal yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja
 Menjelaskan pentingnya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dan
manfaatnya
 Menjelaskan pentingnya memperhatikan diri sendiri agar tidak terjadi
kecelakaan kerja
 Menjelaskan pentingnya mematuhi aturan atasan untuk pencegahan
kecelakaan kerja seperti penggunaan alat pelindung diri

III. Menetapkan strategi


Strategi yang ditempuh sangat tergantung dari sasaran :
a. Strategi sasaran primer adalah pemberdayaan para pekerja pabrik (empowerment)
yaitu para pekerja yang berumur diatas 30 tahun
b. Strategi sasaran sekunder adalah dukungan social kepada para pekerja pabrik (social
support) yaitu para pekerja yang berumur dibawah 30 tahun
c. Strategi sasaran tertier adalah pendekatan kepada pemimpin atau pengambil
keputusan (advokasi) yaitu atasan yang mempunyai wewenang mengambil
keputusan yang berorientasi pada keselamatan para pekerja.
IV. Menetapkan pesan pokok
Dalam mengembangkan pesan, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Perilaku yang diharapkan yaitu para pekerja sadar akan pentingnya perilaku
menjaga keselamatan dirinya dalam bekerja dan melakukannya dalam diantaranya
pekerja menggunakan alat pelindung diri.
b. Manfaat dari perilaku yaitu terciptanya lingkungan kerja yang aman dan nyaman
bebas dari kecelakaan atau hal lain yantg tidak diinginkan.
c. Perbahan perilaku para pekerja yang memperhatikan keselamatannya member
manfaat kepada terciptanya lingkungan kerja yang aman dan nyaman karena tidak
terjadi kecelakaan atau hal yang tidak diinginkan sehingga tidak menghambat proses
pekerjaan.
d. Sifat pesan yang disampaikan modern yaitu penyampaian pesan materi disertai
contoh kemudian tidak terlalu tegang dan disertai juga candaan.
e. Sumber informasi dari analisa situasi yang ada pada tempat penyuluhan

Untuk menyusun unsure-unsur tersebut diatas menjadi suatu npesan pokok


diperlukan data yang diperoleh dari hasil analisis masalah dan perilaku setelah itu
dilanjutkan dengan :
a. Perilaku yang diharapkan yaitu para pekerja sadar akan pentingnya perilaku
menjaga keselamatan dirinya dalam bekerja dan melakukannya dalam
diantaranya pekerja menggunakan alat pelindung diri.
b. Keuntungan jika menerapkan kesadaran menjaga keselamatan diri dan
melakukanya dengan penjegahan tidak akan terjdi kecelakaan dalam bekerja dan
hal lain yang tidak diinginkan sehingga pekerjaan menjadi lancer dan terkendali.
c. Sifat pesan yang disampaikan modern yaitu penyampaian pesan materi disertai
contoh kemudian tidak terlalu tegang dan disertai juga candaan.
d. Yang akan menjadi tokoh adalah seseorang yang faham tentang situasi tempat
penyuluhan yang telah mengumpulkan informasi mengenai tempat penyuluhan
melalui analisa situasi.
V. Menetapkan metode dan alat bantu/media pendidikan
kriteria pemilihan :
Pergunakan data peneliti untuk menentukan media apa yang efektif dan tepat untuk
digunakan
Media yang tepat digunakan adalah metode ceramah disertai tulisan materi dan
gambar-gambar pada LCD proyektor yaitu disamnpaikan materi kemudian
melakukan diskusi.dan alat bantu yang digunakan adalah LCD proyektor dan contoh
penggunaan alat pelindung diri yang benar yang harus digunakan.

VI. Menetapkan kegiatan operasional


Meliputi :
a. Jenis kegiatan yaitu penyuluhan tentang pencegahan kecelakaan kerja
b. Tempat di pabrik triplek di sokaraja
c. Waktu pagi jam 08.00 s.d selesai, malam jam 19.00 s d selesai
d. Penanggung jawab: muhamad syarifudin sebagai ketua.
e. Jadwal kegiatan :- pembukaan dan member salam
- menjelaskan tujuan penyuluhan
- memberikan materi tentang kecelakaan kerja
- acara diskusi dan penutupan

VII. Menetapkan pemantauan dan evaluasi


a. Komponen
 materi atau isi pesan
 input (sasaran, tenaga pendidik. Alat bantu)
 hasil
 apakah sasaran menerima /terpapar dan mendapatkan manfaat
dengan isi pesan dan bahan-bahan yang didistribusikan
 apakah sasaran mempraktekan dengan benar perilaku yang
disarankan dalam proses pendidikan
b. Indikator
 Kesesuaian isi pesan tentang kecelakaan kerja dengan masalah yang
dihadapi karena banyak kasus kecelakaan kerja ditempat penyuluhan
 Penggunaan alat bantu LCD sangat membantu dan mendukung proses
pewnyuluhan
 Jangkauan sasaran menyeluruh ke berbagai pekerja menurut bidangnya
masing.
 Jumlah yang hadir mencapai 70 % dari semua pekerja
 Jumlah sasaran yang mengingat pesan pokok sekitar 90% dari semua yang
hadir
 Jumlah sasaran yang berperilaku sesuai isi pesan sekitar 90% dari semua
yang hadir.

c. Cara yang digunakan dalam penyuluhan


Cara yang digunakan menggunakan :
 Analisa laporan
 Ceramah
 peragaan
 diskusi
d. pelaksana mahasiswa D III keperawatan semester 3 STIKes harapan bangsa purwokerto
e. Waktu hari senin 2 desember 2012 jam 08.00 dan jam 19.00

Anda mungkin juga menyukai