Anda di halaman 1dari 6

KASUS TRIMESTER I

Saat melaksanakan dinas pagi di salah satu Puskesmas di Kab.

Gorontalo, datang seorang ibu hamil bersama suaminya. Dengan sigap,

saya segera mempersilahkan ibu dan suaminya untuk duduk sambil

menunggu antrian untuk dilakukan pemeriksaan. Tidak lama, tiba giliran

ibu tersebut untuk dilakukan pemeriksaan. Ibu mengatakan sudah dua kali

melakukan kunjungan dan tidak mempunyai keluhan. Hasil pemeriksaan

TD : 120/70 mmHg, N : 78 x/m, R : 20 x/m, SB : 36,5°C, TB : 155 cm, BB :

45 kg, LILA : 21.5 cm.

Dari hasil pemeriksaan dapat diketahui bahwa ibu hamil dengan

KEK. Dimana keadaan dimana ibu menderita kekurangan makanan yang

berlangsung menauhn (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan

kesehatan pada ibu secara relative atau absolute satu atau lebih zat gizi.

Nah maka dari itu, ibu mendapatkan konseling tentang :

1. Ibu hamil resiko tinggi dengan KEK. Keadaan patologis akibat

kekurangan zat gizi, nafsu makan berkurang, pusing, lemas, pucat.

Akibat bila ibu hamil kekurangan energy kronis yaitu terjadi

perdarahan, infeksi tinggi, kurang darah, pengaruh waktu

persalinan yaitu persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum

waktunya, perdarahan setelah persalinan, pengaruh pada janin

yaitu keguguran, bayi lahir mati, cacat bawaan, bayi dengan berat

badan lahir rendah.

1
2. Gizi ibu hamil. Tujuannya untuk mencapai status gizi ibu yang

optimal sehingga ibu menjalani kehamilan dengan aman,

melahirkan bayi dengan selamat, menu gizi yang seimbang yaitu

nasi, sayur, lauk pauk, buah dan susu.

3. Tablet penambah darah. Selama hamil ibu harus mengkonsumi

tablet Fe 90 tablet dan cara meminumnya tidak boleh

menggunakan susu atau the, diminum dnegan menggunakan air

putih atau dengan air jeruk dan diminum waktu malam hari agar

tidak mual dan muntah.

4. Istirahat yang cukup. Istirahat malam 8 jam dan siang 1-2 jam

2
KASUS TRIMESTER II

Saat melaksanakan dinas pagi di salah satu Puskesmas di Kab.

Gorontalo, datang seorang ibu hamil. Saya segera mempersilahkan ibu

untuk duduk sambil menunggu antrian untuk dilakukan pemeriksaan.

Tidak lama, tiba giliran ibu tersebut untuk dilakukan pemeriksaan. Ibu

mengatakan baru pertama kali melakukan kunjungan. Hasil pemeriksaan

TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/m, R : 20 x/m, SB : 36,5°C, TB : 160 cm, BB :

55 kg, LILA : 24,5 cm. Leopold 1 fundus uteri tidak ditemukan bagian

janin, Leopold 2 teraba ballottement kepala dan bokong, Leopold 3 dan 4

bagian bawah rahim kosong.

Dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa ibu hamil dengan

letak lintang. Setelah dilakukan pemeriksaan, ibu mendapatkan konseling

yaitu tentang :

1. Keadaan ibu, yaitu letak lintang sehingga diperlukan persiapan

persalinan ke Rumah Sakit untuk tindakan awal.

2. Aktivitas, menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas berat

terlebih dahulu.

3. Nutiris, anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi selama

kehamilannya ini.

4. Tanda bahaya kehamilan seperti saki kepala hebat, pandangan

mata kabur, nyeri perut hebat, perdarahan pervaginam, gerakan

janin berkurang.

3
5. Tanda persalinan seperti keluar cairan lendir bercampur darah, air

ketuban pecah, adanya kontraksi yang teratur.

6. Kunjungan ulang minimal 2 minggu sekali.

4
KASUS TRIMESTER III

Saat melaksanakan dinas pagi di salah satu Puskesmas di Kab.

Gorontalo, datang seorang ibu hamil bersama suami dan anaknya. Saya

segera mempersilahkan ibu dan suami beserta anaknya untuk duduk

sambil menunggu antrian untuk dilakukan pemeriksaan. Tidak lama, tiba

giliran ibu tersebut untuk dilakukan pemeriksaan. Ibu mengatakan baru

pertama kali melakukan kunjungan. Hasil pemeriksaan TD : 140/90

mmHg, N : 82 x/m, R : 22 x/m, SB : 36,5°C, TB : 160 cm, BB : 70 kg.

Hasil tes urin (++) dan kaki ibu mengalami oedema.

Maka dapat disimpulkan bahwa ibu hamil dengan PEB. Setelah

pemeriksaan ibu mendapatkan konseling tentang :

1. Menjaga pola makan serta asupan nutrisi yang dikonsumsinya.

Anjurkan ibu untuk diet cukup protein, rendah karbohidrat dan

lemak. Mengurangi konsumsi makanan yang digoreng.

2. Menjaga kkebersihan diri. Mengganti celana dalam setiap kali

merasa lembab atau basah. Mandi minimal 2x sehari, gosok gigi

dan keramas.

3. Istirahat yang cukup, malam 8 jam dan siang 1-2 jam.

4. Tanda bahaya kehamilan seperti saki kepala hebat, pandangan

mata kabur, nyeri perut hebat, perdarahan pervaginam, gerakan

janin berkurang.

5
5. Tanda persalinan seperti keluar cairan lendir bercampur darah, air

ketuban pecah, adanya kontraksi yang teratur.

6. Persiapan persalinan seperti tem[at bersalin, biaya bersalin,

pendonor, baju ibu dan bayi, dan kenderaan yang akan digunakan

nanti saat mendekati persalinan.

7. Kunjungan kembali 2 minggu lagi.

Anda mungkin juga menyukai