Anda di halaman 1dari 5

A.

Identifikasi Peluang-Peluang Berkaitan Dengan Kewirausahaan


Untuk mencapai keunggulan bersaing, tahapan yang perlu dilakukan addalah sebagai
berikut:
1. Penilaian lingkungan (eksternal dan internal) dilakukan dengan analisis SWOT
(strenght, weakness, opportunies and threat). Analisis SWOT terhadap usaha kita
maupun perusahaan kompetitor kita.
2. Penilaian organisasi, apakah secara organisatoris, perusahaan mampu menciptakan
keunggulan bersaing.
3. Strategi berbasis biaya, mengupayakan agar setiap produk dan atau jasa dapat
diproduksi dengan biaya seefisien mungkin, hingga dalam menetapan harga
produk/jasa dapat bersaing dengan produk para pesaing terdekat.
4. Strategi berbasis differensiasi, mengupayakan agar perusahaan mampu meghasilkan
berbagai differensiasi. Misalnya berbagai produk maupun jasa bisa dihasilkan, bisa
differensiasi harga, differensiasi pelayanan, dan lain-lain.
5. Hasil-hasil atas itu semua yang diharapkan adalah a) laba perusahaan dapat dicapai
sesuai yang direncanakan, b) pangsa pasar meningkat, c) kepuasaan pelanggan yang
dapat ditingkatkan, dan d) kelansungan hidup dapat berlanjut.

B. Menilai peluang membuka usaha baru.


Sering kali orang berhasrat untuk mendirikan usaha baru karena didorong oleh
adanya peluang yang membentang dihadapan tempat tinggalnya dan juga memiliki
impian dan optimisme yang berlebihan. Untuk meredam adanya impian dan optimisme
yang berlebihan tersebut, sebaik sebelum mengambil keputusan untuk menangkap
peluang usaha baru tidak salah seorang wirausahawan perlu melakukan evaluasi secara
cermat terhadap peluang-peluang yang ada. Evaluasi berbagai peluang usaha yang ada
dapat dilakukan dengan melalui konsultan, atau orang-orang yang telah berpengalaman
didunia yang sejenis. Setidak-tidaknya meminta tolong untuk dievaluasi oleh orang yang
akan menjadi mitra usaha, para penanaman modal atau investor, dan partner lain yang
akan dilibatkan dalam usaha tersebut.
Menurut Brgrave(1994), ada tiga komponen utama yang sebaiknya diteliti atau
dievaluasi bagi seseorang yang ingin sukses untuk membuka usaha baru, yaitu sebagai
berikut:
1. The opportunity kesempatan. Apakah dengan adanya suatu kesempatan tersebut
kita mampu menangkap dan menjalankan di kemudian hari.
2. The enterpreneur (and the management team)-enterpreneur dan tim mananjemen.
Apakah kita mampu menjadi wirausahawan dengan membentuk suatu tim
manajemen yang solid.
3. The resources needed to start the company and make it grow. Kebutuhan berbagai
sumber daya untuk memulai usaha dan pertumbuhan usaha. Apakah berbagai
sumber daya yang mungkin kita perlukan mampu kita sediakan, minimal sumber
daya baku, sumber daya manusia, sumber daya modal. Lebih jauh jika
memungkinkan, mampu menguasai faktor produksi utama atau 6 M ( men, money,
material, machine, metodh, market) ditambah sumber daya tanah dan manajemen.
Ketiga hal tersebut menurut Bygrave menjadi kunci atau kompoen utama yang dapat
menentukan sukses gagalnya menjalankan bisnis atau usaha, tentu masih banyak
komponen yang lainya.

Strategi menangkap peluang

1. Pilihan dan strategi berbasis besar. Mencari keunggulan dalam biaya atau unggul
dalam persaingan.
2. Pilihan dan strategi berbasis biaya. Mengharuskan perusahaan untuk menjadi
produsen dengan biaya yang paling murah dibandingkan dengan produk dan atau
jasa pesaing produk dan atau jasa terdekat.
3. Pilihan dan strategi berbasis differensiasi. Pemusatan keunikan produk dan jasa
perusahaan.
4. Pilihan dan strategi berbasis fokus. Target golongan pasar yang khusus (relung/
ceruk pasar) atau berfokus pada pasar yang belum digarap.

C. Strategi Memilih Jenis Usaha


Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam memilih jenis usaha. Berikut ini akan
diberikan penjelasannya.

1. Pilihlah jenis usaha yang paling Anda sukai (bermula dari hobi Anda). Misalnya
pendiri bisnis jamu dan kosmetika Mustika Ratu, diawali dengan keterampilan sejak
kecil sebagai putri keraton.
2. Sebaiknya jangan memilih bisnis yang telah besar, walaupun kemampuan keuangan
Anda mungkin cukup memadai. Lebih baik usaha dari yang kecil agar Anda dapat
belajar dari proses dan persoalan bisnis yang terjadi, karena masalah pasti ada dan
akan datang. Masalah dapat diselesaikan jika masalah itu ada dan masih skala kecil,
namun dapat belajar dari masalah yang kecil terlebih dahulu.
3. Jangan memilih jenis usaha secara musimam. Lebih baik berusaha kecil-kecilan,
karena berusaha kecil-kecilan akan memiliki peluang berkembang. Usaha musiman
bukan saja tidak dapat berkembang, melainkan akan menghadapi masalah modal atau
ketersediaan dana yang siap dicairkan. Lebih baik pelan-pelan tetapi jalan daripada
perjalanan usahanya tiba-tiba menjadi pelan-pelan.
4. Bisnis waralaba. Bagi calon wirausahawan yang memiliki modal dapat memilih bisnis
wirausaha dengan modal atau sistem waralaba terutama memilih yang telah terbukti
sukses dalam jangka panjang dan bahkan tahan terhadap krisis moneter. Jenis usaha
ini dapat dijadikan jalan pintas karena tidak repot dengan sistem atau format bisnis,
tidak memakan waktu lama untuk memperkenalkan produk dan umumnya tidak
direpotkan dalam pembuatan produk dari awal. Beberapa industri/usaha yang sudah
diwaralabakan baik untuk tingkat nasional atau internasional yang dapat dipilih
disesuaikan dengan modal yang Anda miliki seperti usaha :
a. Rumah makan dan sejenisnya;
b. Kesehatan dan olahraga;
c. Salon;
d. Usaha wisata;
e. Renovasi;
f. Konsultan;
g. Jasa pendidikan dan pelayanan bagi anak-anak; dan
h. Jasa titipan kilat dan pengangkutan; dan sebagainya.
5. Memilih usaha tanpa modal (modal ringan): menjadi agen, penyalur produk dari suatu
perusahaan atau usaha tanpa modal (modal ringan) lainnya dengan menjalankan usaha
sistem Multilevel Marketing (MLM) (Leonardus, 2009: 79).

D. Unsur-unsur Utama Berwirausaha


1. Modal
Uang atau permodalan adalah unsur utama dan pertama, namun jangan jadikan
sebagai penghalang untuk memulai berwirausaha. Asalkan ada kemauan, di situ
biasanya pasti ada jalan. Modal dapat diperoleh dari pihak lain. Mana yang Anda pilih
di antara operasi bisnis berikut ini.
a. Bisnis operasinya dana orang lain.
b. Bisnis operasinya tenaga orang lain.
c. Bisnis operasinya sistem orang lain.
d. Bisnis operasinya tenaga dan tempat orang lain.
e. Bisnis operasinya pikiran orang lain.
f. Bisnis operasinya dana, tenaga, tempat, pikiran, dan sistemnya dari orang lain.
2. Lokasi
Untuk mendapatkan ikan yang besar kita harus menyediakan umpan dan alat pancing
yang baik (tempat harus mudah dikunjungi, dihubungi dan dicari, jangan dipilih
tempat usaha yang sulit dijangkau, apalagi sulit dijangkau kendaraan baik roda empat
maupun roda dua). Lokasi yang strategis harus menjadi pertimbangan utama dalam
bisnis sejak awal.
3. Pelanggan
Pelanggan adalah sumber pendapatan dan keuntungan. Pelanggan yang puas bukan
saja akan kembali lagi melainkan akan membawa teman-teman atau sanak famili yang
diharapakan akan menjadi pelanggan-pelanggan baru. Usahawan tidak cukup hanya
kepuasan pelanggan yang dikerjar, melainkan bagaimana bisa menjaga, peduli
terhadap komplain pelanggan sekecil apapun dan dijaga agar tetap menjadi pelanggan
yang setia selama bisnis Anda beroperasi.
4. Rekan/mitra bisnis
Jika ingin mencari rekan bisnis, carilah yang dapat dipercaya. Jika sekedar kawan
dekat, belum menjamin ia akan setia dan tidak akan mengkhianati kawannya.
Kepercayaan, kesetiaan dan kejujuran adalah modal untuk menjaga mitra usaha (jujur
kepada mitra pemasok bahan baku, maupun mitra dagang/pelanggan lainnya,
pemerintah, dan para pemangku kepentingan bisnis lainnya, dengan prinsip saling
menguntungkan kedua belah pihak) (Leonardus, 2009: 82).

E. Sifat-Sifat yang Harus Dimiliki oleh Seorang Usahawan


1. Berani. Keberanian adalah modal utama dalam berusaha, terutama dalam
memutuskan untuk mengubah paradigma bahwa setelah kuliah adalah bukan menjadi
pegawai/ orang gajian, akan tetapi menjadi seorang usahawan.
2. Jujur. Kejujuran merupakan mata uang yang akan laku dimana mana.
3. Tekun. Ketekunan merupakan kesadaran dan sifat penting bagi seorang
wirausahawan.
4. Ulet. Keuletan menjadi modal utama agar tetap tahan banting dan tahan dalam situasi
dan kondisi apapun.
5. Sabar. Kesabaran sering menjadi penentu dalam keberlanjutan usaha.
6. Tabah. Ketabahan merupakan penentu bagi seorang usahawan ketika usaha menjadi
pasang surut.
7. Positif. Sifat positif akan mendorong pengusaha agar usahanya dapat ditingkatkan.
8. Rendah hati. Rendah hati dapat membuat usaha kita bertahan daalam jangka waktu
yang panjang.
9. Kemauan. Kemauan atau daya juang yang tinggi dapat membuat usaha menjadi maju.
10. Tanggung Jawab. Rasa tanggung jawab akan membuat mitra senang begitu pula
dengan pegawai yaang kita punya.

F. Kekurangan yang Menjadi Penyebab Kegagalan Usaha


1. Kudis (kurang disiplin)
2. Kutu (kurang bermutu)
3. Kurap (kurang rapi)
4. Kutang (kurang tanggung jawab)
5. Kutil (kurang teliti)
6. Kusir (kurang serius)
7. Kujur (kurang jujur)
8. Kuman (kurang beriman)
9. Kuna (kurang bijaksana)

Anda mungkin juga menyukai