Anda di halaman 1dari 10

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Opini

Pemanfaatan Teknologi Informasi


dan Komunikasi dalam Pembelajaran

Muksin Wijaya*)

Abstrak
eknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dan dipergunakan diberbagai bidang

T kehidupan manusia termasuk di bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi


memiliki nilai tambah yang membuat proses pembelajaran lebih menarik, efisien dan efektif
untuk meningkatkan kompetensi peserta didik serta dapat memecahkan berbagai masalah
pendidikan. Keberhasilan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk keperluan
pembelajaran dipengaruhi oleh kemampuan guru menggunakannya, kesiapan siswa belajar dengan
bantuan teknologi itu, serta sikap masyarakat dan lingkungan terhadap teknologi tersebut. Tulisan ini
mengingatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran perlu didukung dengan
kemampuan guru mempersiapkan, menyajikan materi pelajaran serta mengelola pembelajaran secara
tepat.

Kata kunci: Teknologi informasi, teknologi komunikasi, kompetensi peserta didik, kualitas pembelajaran.

Information and Communication Technologies (ICT) has been developping so fast an it is applied in
all aspects of human life including in education. ITC has added values making the instructional
proceses more acttractive, efficient, and effective to improve the student’s competency. ICT can be
also employed to solve crucial problems in education. The effectiveness of ICT aplication, in instructional
proceses depends on the teachers ability to use. The students readines to learn with the assistance
of ITC and the characteristics of environment. It is noted that ICT for instructional purposes should
be supported with the teachers ability to desaign, present, and manage instructional activities properly.

yang lebih luas dari guru kepada peserta didik


Pendahuluan dengan memperhatikan kemutakhiran
informasi. Oleh sebab itu, pemahaman sekolah
Globalisasi dan perkembangan teknologi sebagai institusi yang memelajarkan peserta
informasi dan komunikasi telah mempercepat didik untuk belajar (learning to learn) semakin
terbentuknya dunia baru yang hampir penting.
menyentuh semua bidang kehidupan manusia. Globalisasi yang memberikan dampak
Terbentuknya dunia baru memberikan dampak perubahan pada pembelajaran menutut
penting dalam kegiatan pembelajaran, yang kompetensi baru yang perlu dibekalkan kepada
kehidupan saat ini sangat intensif mengakses peserta didik. Sebuah lembaga pekerja
informasi yang bertumbuh secara eksponensial. internasional mendefinisikan kebutuhan
Lembaga pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan pada masa globalisasi adalah “Basic
pembelajaran dituntut untuk Education for All”, “Core Work Skills for All” dan
mengakomodasikan penyampaian informasi “Lifelong Learning for All”. (source : http://

*) Kepala Bidang Pembinaan dan Program Pendidikan BPK PENABUR Bandung

50 Jurnal Pendidikan Penabur - No.08/Th.VI/Juni 2007


Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

www.ilo.org/public, dikunjungi pada bulan


Maret 2007). Menurut definisi tersebut, Manfaat yang Diperoleh dari
pendidikan sekarang diprioritaskan pada usaha Teknologi Informasi dan
membentuk dan membekali peserta didik Komunikasi
dengan pendidikan dasar dalam segala hal,
keterampilan bekerja di semua bidang, dan
kemampuan belajar semua pengetahuan Teknologi informasi dan komunikasi dalam
seumur hidup. Alvin Toffler seorang tokoh pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk
futuris memberikan proyeksi profil manusia meningkatkan aksesibilitas serta
mengembangkan relevansi dan kualitas
pada abad 21, yaitu bahwa manusia dituntut
pembelajaran. Manfaat tersebut sebagai berikut.
bukan hanya bisa membaca dan menulis saja,
(The World Development Report 1998/99, New
tetapi manusia dituntut untuk lebih dapat
Direction of ICT-Use in Education)
“belajar dan mengulang belajar, serta terus
belajar”. (sumber: http://www.air-dc.org/ 1. Memberi kemudahan dalam akuisisi dan
forum) penyerapan ilmu pengetahuan secara tidak
Keberadaan komputer dan internet pada terbatas. Artinya teknologi informasi dan
komunikasi memberikan peluang
abad 21 diunggulkan sebagai alat potensial yang
pemanfaatannya agar perekaman dan
memungkinkan reformasi dan akselerasi dalam
pemerosesan ilmu pengetahuan tidak
pembelajaran. Penggunaan teknologi informasi
terlimitasi.
dan komunikasi secara benar dan tepat
memberikan kontribusi memperluas akses 2. Memberikan peluang untuk memperkuat
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sistem pendidikan. Artinya teknologi
yang terdigitalisasi. Juga meningkatkan kualitas informasi dan komunikasi memperkuat
pemelajaran dan pengajaran interaktif terkait terbentuknya seperangkat unsur pendidikan
dengan kehidupan sekarang dan masa akan secara teratur saling berkaitan sehingga
terjadi totalitas pendidikan yang utuh.
datang.
Memperkenalkan dan mengimplementasi- 3. Meningkatkan kebijakan atau aturan di
kan teknologi informasi dan komunikasi dalam dalam memformulasikan dan mengeksekusi
proses pembelajaran membutuhkan waktu, pendidikan. Artinya teknologi informasi
karena tidak hanya menyangkut dan komunikasi menawarkan sejumlah
pengintegrasian teknologi informasi dan unsur-unsur pembentuk kebijakan dan
komunikasi saja, tetapi tantangan lain. Seperti aturan pendidikan, sehingga saat formulasi
biaya, kurikulum dan pedagogikal, dan eksekusi, kebijakan dan aturan
instruksional, kompetensi guru. Meskipun pendidikan nilai efektifitasnya tinggi.
tantangan ada tapi penggunaan teknologi 4. Mempersempit kesenjangan dunia
informasi merupakan suatu tuntutan pendidikan. Artinya teknologi informasi
pembelajaran yang tidak bisa diabaikan. dan komunikasi memberi kemungkinan
Tulisan ini disusun secara komprehensif semakin intensifnya diseminasi pendidikan
dalam dua bagian utama. Bagian pertama untuk siapa saja.
memberikan alternatif kepada pengambil 5. Membuka keterisolasian ilmu pengetahuan.
kebijakan dan keputusan dalam merancang Artinya teknologi informasi dan
kerangka pikir dan kerangka kerja (framework), komunikasi memberi kemungkinan semakin
pengintegrasian teknologi informasi dan terbukanya eksistensi pengetahuan.
komunikasi dalam pembelajaran agar Dari lima manfaat tersebut di atas, berikut
disesuaikan dengan sumber daya yang ada. ini diuraikan bagaimana teknologi informasi
Bagian kedua, memunculkan empat isu dan komunikasi dapat: (1). Memperluas Akses
penggunaan teknologi informasi dan Pendidikan, (2) Meningkatkan Kompetensi
komunikasi dalam pembelajaran yaitu tentang Peserta Didik, (3). Meningkatkan Kualitas
efektifitas, biaya, ekuitas, dan faktor-faktor Pembelajaran, dan (4) Meningkatkan
penopang. Transformasi Lingkungan Belajar.

Jurnal Pendidikan Penabur - No.08/Th.VI/Juni 2007 51


Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Memperluas Akses Pendidikan Eksistensi teknologi informasi dan


Belajar seumur hidup (lifelong learning) yang komunikasi merupakan alat potensial
adalah sebuah konsep proses belajar dilakukan memperluas peluang pembelajaran bagi siapa
sepanjang hidup manusia, tidak ada kata saja, baik melalui jalur formal ataupun jalur
terlambat atau terlalu dini bagi seseorang untuk pendidikan luar sekolah. Teknologi informasi
belajar. Filosofi dari belajar seumur hidup dan komunikasi dapat membantu memperluas
berakar pada keberbedaan yang berkembang pendidikan dan pembelajaran dengan dua cara,
pada masa yang dialami pemelajar. Dalam yaitu:
belajar seumur hidup kemutakhiran 1. Ketidakterbatasan ruang dan waktu
kemampuan dan kompetensi seorang Ketidakterbatasan ruang dan waktu,
pembelajar berjalan selaras dengan berbagai merupakan keunggulan teknologi
aspek kontekstual kehidupan yang dijalani. informasi dan komunikasi di bidang
pendidikan. Pada konteks teknologi
Belajar didapatkan seseorang bukan hanya
informasi dan komunikasi me-mungkinkan
melalui pendidikan formal (sekolah, perguruan
terjadinya proses pembelajaran asinkronus
tinggi), tetapi bisa didapatkan dari pendidikan
atau pembelajaran dengan waktu tidak
non formal yang disebut juga dengan terbatas yang
pendidikan luar disesuaikan
sekolah (kursus, dengan kebu-
balai latihan Belajar didapatkan seseorang tuhan pebelajar
kerja, lembaga
bukan hanya melalui pendidikan (learner). Sebagai
pengembangan contoh materi
keterampilan).
formal (sekolah, perguruan tinggi),
pembelajaran
Pendidikan luar tetapi bisa didapatkan dari
online dapat
sekolah mene- pendidikan non formal yang diakses setiap
kankan pada disebut juga pendidikan luar saat, belajar
pengembangan sekolah (kursus, balai latihan kerja, secara telewicara
keterampilan
lembaga pengembangan (teleconference),
individu pe- guru dan peserta
melajar yang
keterampilan).
didik berada pada
tidak terpenuhi tempat atau ruang
dalam jalur yang berbeda.
pendidikan formal. Karakter pendidikan luar 2. Ketidakterbatasan aksesibilitas sumber
sekolah sebagai pengganti pendidikan formal, belajar
karena ada faktor yang membuat seorang Guru dan peserta didik saat ini tidak hanya
pemelajar tidak dapat mengikuti jalur mendapatkan ilmu pengetahuan dari
pendidikan formal. materi cetak saja, tetapi hadirnya internet
Pembelajaran seumur hidup bila dikaitkan dan sumber belajar berbasis web, berbagai
dengan pemanfaatan teknologi informasi dan materi belajar bisa didapatkan dengan umur
komunikasi. Diselenggarakan dalam bentuk keterkinian tanpa batas.
pembelajaran jarak jauh (distance learning atau e-
learning), dan pembelajaran korespondensi Meningkatkan Kompetensi
(correspondence cources). Salah satu penyebab Peserta Didik
mengapa pembelajaran seumur hidup tetap Alasan utama pendayagunaan teknologi
eksis dan semakin penting ialah perkembangan informasi dan komunikasi dalam proses belajar
teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan di kelas ialah untuk menyiapkan dan membekali
sangat yang cepat. Di Indonesia, untuk peserta didik agar mampu memanfaatkan
mengantisipasi peningkatan kualitas sumber teknologi informasi dan komunikasi secara
daya manusia, selain melalui jalur pendidikan efektif dan efisien, masa digitalisasi.
formal juga melalui jalur pendidikan luar Berikut beberapa kompetensi yang
sekolah (PLS). dipersiapkan dan dibekalkan kepada peserta
didik dalam menyongsong masa digitalisasi.

52 Jurnal Pendidikan Penabur - No.08/Th.VI/Juni 2007


Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Digital Age Literacy

Func tional literac y Kemampuan untuk menguraikan suatu makna dan ide
dengan berbagai media, seperti gambar, grafik, video,
dan media visual lainnya.

Sc ientific literac y Kemampuan dalam memahami secara teoritis dan


aplikatif dari sains dan matematika.

Tec hnologic al literac y Kemampuan di dalam menggunakan teknologi informasi


dan komunikasi.

Information literac y Kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi dan


menggunakan informasi.

Cultural literac y Kemampuan untuk mengapresiasi kepelbagaian budaya.

Global awareness Kemampuan untuk memahami interrelasi nasionalisme,


kerja sama, dan komunitas lainnya yang ada di dunia ini

Inventive Thinking

Adaptability Kemampuan untuk mengadaptasikan dan mengelola


kompleksitas dunia dalam suatu keterkaitan global.

Curiosity Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.

Creativity Kemampuan untuk menggunakan imajinasi dalam


menciptakan sesuatu yang baru.

Risk-Taking Kemampuan untuk mengambil resiko.

Higher-Order Thinking Kemampuan untuk memunculkan solusi masalah secara


kreatif, berpikir logis.

Effective Communication

Teaming Kemampuan untuk bekerja dalam tim.

Collaboration and interpersonal Kemampuan untuk berinteraksi dengan sesama.


skills

Personal and soc ial responsibility Bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi serta terus belajar
menggunakan teknologi informasi untuk memperkuat
tatanan masyarakat yang semakin baik.

Interac tive c ommunic ation Kompetensi di dalam menyampaikan dan memberikan


pemahaman informasi dengan benar.

High Produc tivity Kemampuan untuk memprioritaskan sesuatu, membuat


program kerja, memproyeksikan hasil yang akan dicapai

Sumber : Diadaptasikan dari North Central Regional Laboratory, http://www.learningpt.org

Jurnal Pendidikan Penabur - No.08/Th.VI/Juni 2007 53


Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pencapaian kompetensi seperti yang tertera Mastery learning adalah suatu metode
pada tabel di atas tentu saja tidak dapat tercapai pembelajaran yang berasumsi bahwa
begitu saja, perlu ada suatu proses semua pebelajar pada dasarnya dapat
pengkondisian pemelajaran serta belajar lebih maksimal apabila mereka
pengkondisian pembelajaran yang berpusat dikondisikan pada situasi belajar yang
pada peserta didik. Posisi teknologi infomasi kondusif. Belajar dikondisikan secara
dan komunikasi hanya sebagai alat potensial bertahap dalam pengertian seorang
agar terwujud suatu kompetensi. pebelajar tidak dapat belajar ke tahap
berikutnya apabila belum menunjukkan
hasil belajarnya pada tahap sebelumnya.
Meningkatkan Kualitas
Kurikulum pada belajar tuntas umumnya
Pembelajaran terdiri atas topik yang diskret dimana setiap
Meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi peserta didik memulai belajarnya secara
perhatian apabila dikaitkan dengan perluasan bersamaan tetapi pada proses selanjutnya
dan pembaharuan pendidikan. Ada beberapa dapat menyesuaikan dengan topik yang
kontribusi teknologi informasi dan komunikasi diminatinya. Kecepatan belajar dan tingkat
dalam membantu meningkatkan kualitas penguasaan setiap peserta didik akan
pembelajaran, yaitu a. peningkatan motivasi berbeda. Belajar tuntas melibatkan berbagai
belajar peserta didik; b. memfasilitasi komponen tutorial dan fungsi belajar
pencapaian kompetensi dasar, dan c. independen, karena bukan hanya terpaku
memperkuat pelatihan bagi para guru. pada konten belajar saja tetapi juga pada
a. Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta proses penguasaan dan peningkatan
Didik kompetensi secara mendalam dan optimal.
Teknologi informasi dan komunikasi se- c. Memperkuat Pelatihan Bagi Guru
perti video, televisi, dan program komputer Teknologi informasi dan komunikasi juga
multimedia yang memadukan tulisan, dapat didayagunakan meningkatkan akses
suara, warna, dan gambar bergerak dapat pada kualitas pelatihan guru.
digunakan untuk memperaktif proses Pengembangan Cyber Teacher Training
belajar mengajar. Interaktivitas berupa efek Center (CTTC), yakni suatu sistem
suara, lagu, dramatisasi, sketsa yang dapat pelatihan yang penyampaian materinya
dilihat, didengar peserta didik akan melalui jalur internet. Tujuannya
mempertinggi keterlibatan dan hasil belajar meminimalkan biaya pelatihan massal dan
peserta didik. Komputer yang terkoneksi ke membuka peluang bagi para guru dimana
saluran internet dapat mengoptimalkan saja, untuk mendapatkan pelatihan secara
motivasi belajar peserta didik karena selain umum. Konsep CTTC tidak jauh berbeda
meningkatkan aktivitas dan interaktivitas, dengan pembelajaran jarak jauh (distance
juga membuka peluang berdiskusi dengan learning). Agar teacher training terwujud,
orang lain di seluruh dunia. dibutuhkan perangkat komputer yang
b. Memfasilitasi Pencapaian Kompetensi memadai untuk menerima dan
Dasar mendistribusikan materi pelatihan baik
Penyampaian konsep dan keterampilan da- dalam bentuk video atau teks. Dalam CTTC
sar dalam berpikir tinggi dan kreatif dapat setiap guru dapat meningkatkan kompetensi
difasilitasi oleh teknologi informasi dan profesionalnya dengan keterkinian materi
komunikasi melalui proses belajar dalam pelajaran, saling melengkapi antar guru,
bentuk latihan (drill). Contoh, program termasuk dengan guru di seluruh dunia.
pembelajaran melalui televisi cenderung Cyber teacher training dapat diselenggarakan
menggunakan proses pengulangan dengan jumlah peserta dan kelas belajar
(repetition) dan penguatan (reinforcement). besar. Interaksi dengan instruktur terbatas
Lebih lanjut apabila melihat program karena peserta melatih diri sendiri
pembelajaran komputer, proses berdasarkan panduan yang ditampilkan
pembelajaran yang dirancang adalah layar monitor secara online. Untuk beberapa
penguasaan materi belajar secara tuntas pelatihan yang spesifik masih tetap
(mastery learning). dikemas dalam tatap muka pada waktu dan

54 Jurnal Pendidikan Penabur - No.08/Th.VI/Juni 2007


Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

tempat yang ditentukan (tutorial). Berbagai Transformasi ini merupakan inti daripada
materi dapat dipertimbangkan dalam cyber reformasi pendidikan di abad 21 (Bransford,
teacher training di antaranya pemberdayaan 1999 : National Research Council).
komputer pada komunitas era informasi, Teknologi informasi dan komunikasi yang lebih
reformasi pendidikan, simulasi model difokuskan pada teknologi komputer dan
mengajar, dan lain-lain. internet dapat memberikan cara baru dalam
mengajar dan belajar. Pada prinsipnya
mendukung teori belajar dan mengubah
Meningkatkan Transformasi pedagogis yang berpusat pada guru.
Lingkungan Belajar Berikut rangkuman perbandingan antara
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pedagogis tradisional dengan pedagogis digital
pendayagunaan teknologi informasi dan yang sudah memadukan teknologi informasi dan
komunikasi dapat menjadi katalis atas komunikasi dalam proses belajar dan mengajar.
perubahan paradigma dan isi pedagogis.

Aspek Tradisional Pedagogi Digital Pedagogi

Aktivitas - Aktivitas sepenuhnya pada guru - Aktivitas sepenuhnya pada


peserta didik

- Satu instruktur untuk semua - Kelompok belajar kecil-kecil


peserta didik

- Aktivitas belajar tidak bervariasi - Aktivitas belajar bervariasi

- Dibatasi oleh program aktivitas - Program aktivitas disesuaikan


yang terstruktur oleh guru dengan keberadaan peserta
di di k

Kolaboratif - Individual - Belajar dalam tim

- Kelompok belajar homogen - Kelompok belajar heterogen

Kreativitas - Belajar hanya untuk mengulang - Belajar untuk menghasilkan


yang sudah ada sesuatu yang baru

- Penerapan solusi yang sudah - Menemukan solusi baru


ad a

Integratif - Tidak ada kaitannya antara teori - Integrasi antara teori dan praktik
dan praktik

- Hal yang dibahas terpisah-pisah - Hal yang dibahas berhubungan

- Berbasis disiplin - Tematik

- Guru individual - Tim Guru

Evaluatif - Dilakukan langsung oleh guru - Dilakukan oleh peserta didik


sendiri

- Sumatif - Diagnostik

Sumber : Diadaptasikan dari Learning Through the Web, http://www.decidenet.nl

Jurnal Pendidikan Penabur - No.08/Th.VI/Juni 2007 55


Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Beberapa model belajar yang dapat kepada peserta didik untuk melakukan
diintegrasikan dengan teknologi informasi dan ekplorasi dan menemukan sesuatu tidak
komunikasi dalam proses belajar mengajar, hanya mendengar atau mengingat.
sebagai berikut. Uraian di atas menunjukkan bagaimana
1. Active Learning, pengintegrasian teknologi teknologi informasi dan komunikasi bermanfaat
dan informasi sebagai alat memungkinkan mengatasi masalah yang berkaitan dengan mutu
terjadinya mobilitas penilaian, kalkulasi pendidikan dan pemerataan kesempatan
dan analisis informasi. Ini memberikan memperoleh pendidikan. Berikut ini dijelaskan
tatanan baru pada peserta didik untuk secara khusus bagaimana teknologi informasi
menemukan, menganalisis dan dan komunikasi dipergunakan dalam
merekonstruksi informasi baru. Peserta didik pembelajaran
belajar berdasarkan apa yang dilakukan.
Bekerja pada dunia nyata untuk
memecahkan masalah lebih mendalam, Pendayagunaan dalam Pembelajaran
sehingga apa yang dipelajari relevan Pengambil kebijakan dan perencana
dengan situasi kehidupan yang sedang pembelajaran harus merencanakan secara jelas
dijalani. Belajar tidak lagi sebatas apa yang menjadi outcomes sekolah. Hal ini akan
mengingat, tetapi menuntut peserta didik menjadi pedoman dan acuan dalam memilih
untuk beraksi dan menentukan konten teknologi yang akan digunakan dan bagaimana
belajar yang akan dipelajari. optimalisasi pendayagunaannya. Potensi setiap
2. Collaborative Learning teknologi sangat bervariasi tergantung pada
bagaimana memanfaatkannya. Haddan dan
Teknologi informasi dan komunikasi
Drexler (2002) mengidentifikasikan adanya lima
mendukung belajar secara interaktif dan
tingkatan pendayagunaan teknologi di dalam
koperatif dengan guru, teman, ataupun
pembelajaran, yaitu presentasi, demonstrasi,
nara sumber dan pakar. Hal ini membuka
drill dan latihan, interaksi, kolaborasi.
peluang untuk peserta didik dapat belajar
Teknologi informasi dan komunikasi yang ada
bersama dengan peserta didik di belahan
seperti kaset audio/video, siaran radio/televisi,
dunia lainnya dengan keanekaragaman
komputer atau internet pada dasarnya
budaya dan bahasa.
digunakan pada kelima tingkat tersebut. Siaran
3. Creative Learning radio dan televisi sudah digunakan sejak tahun
Teknologi informasi dan komunikasi 1920 dalam dunia pembelajaran dengan
mendukung manipulasi informasi dan pendekatan:
menciptakan sesuatu hal nyata, tidak hanya 1. Direct class teaching. Materi disampaikan
sekedar menerima informasi secara mentah- dalam bentuk siaran radio atau televisi
mentah tanpa proses analisis. untuk menggantikan sementara guru dalam
4. Integrative Learning mengajar;
Teknologi informasi dan komunikasi dapat 2. School broadcasting. Materi disiarkan untuk
disusun untuk pembelajaran tematik, melengkapi apa yang sudah diajarkan oleh
pendekatan integrative dalam pengajaran. guru;
Hal ini memungkinkan upaya mendekatkan 3. General educational programming over
berbagai disiplin ilmu dalam suatu community. Pemancar radio atau televisi
keutuhan ilmu pengetahuan yang akan nasional menyiarkan program
dipelajari oleh peserta didik. pembelajaran umum dan pembelajaran
informal lainnya.
5. Evaluative Learning Perkembangan selanjutnya sekarang
Teknologi informasi dan komunikasi dikenal dengan pembelajaran telewicara
mendukung penilaian dan diagnostik (teleconference) yaitu mengacu pada pengertian
peserta didik, karena teknologi informasi komunikasi elektronik diantara orang-orang
dan komunikasi mengenal gaya belajar yang berada pada tempat yang berbeda (Rao, V.
setiap peserta didik yang pada umumnya Rama, Audio Teleconferencing, 2002). Ada empat
berbeda dan unik. Dengan demikian model teleconference yang didasarkan pada
teknologi informasi dan komunikasi yang interaktivitas dan terapan teknologi yang
diintegrasikan membuka kesempatan digunakannya, yaitu : 1) audioconferencing ; 2)

56 Jurnal Pendidikan Penabur - No.08/Th.VI/Juni 2007


Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

audio-graphic conferencing ; 3) video conferencing, yaitu 1. efektifitas; 2. biaya; 3. ekuitas dan 4.


4) web-based conferencing. faktor-faktor penopang.
1. Efektifitas, mengacu pada pertanyaan
Pembelajaran dengan Komputer apakah kualitas pembelajaran akan
dan Internet meningkat dengan didayagunakannya
Belajar dengan teknologi berarti belajar yang teknologi informasi dan komunikasi.
dipusatkan bagaimana teknologi memberikan Keefektifan sangat bergantung pada tujuan
serta bagaimana menggunakan teknologi
makna pada pembelajaran suatu kurikulum
informasi dan komunikasi terpilih dalam
yang sudah ditentukan, termasuk di dalamnya
pembelajaran. Dapat terjadi teknologi
tiga hal berikut.
informasi dan komunikasi yang dipilih
1. Presentasi, demonstrasi, dan manipulasi
tidak sesuai untuk setiap tempat, semua
data.
orang dan semua cara. Potensi teknologi
2. Penggunaan kurikulum dalam bentuk informasi dan komunikasi yang ditawarkan
aplikasi yang khusus seperti permainan, berkaitan dengan masalah efektifitas,
drill dan latihan, simulasi tutorial, penggunaannya dapat dipertimbangkan
laboratorium virtual, visualisasi, grafik, berdasarkan:
komposisi, dan sistem pakar. a. Enhancing access, yaitu kemampuan
3. Penggunaan informasi dan sumber-sumber untuk mempertinggi dan
lainnya baik pada CD ataupun sumber mengoptimalkan aksesibilitas atas
online seperti ensiklopedia, peta dan atlas sumber-sumber ilmu pengetahuan
interaktif, jurnal dan referensi elektronik yang ada tanpa batas waktu dan ruang
lainnya. serta ketersediaan informasi itu sendiri.
Belajar melalui komputer dan internet pada b. Raising quality, yaitu intervensi
dasarnya memadukan proses belajar dengan teknologi informasi dan komunikasi
bentuk teknologi yang digunakannya. Dalam hal dapat memberikan peningkatan
ini melibatkan pemberdayaan kurikulum kualitas atas instruksional di kelas.
dengan aktivitas-aktivitas yang terkait dan 2. Biaya, secara umum integrasi teknologi
mendukung kurikulum tersebut. informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran membutuhkan biaya yang
tidak sedikit. Namun yang perlu
dipertimbangkan adalah outcomes dari
Isu dan Tantangan
pendidikan. Secara umum biaya terlihat
relatif besar karena melihatnya terpusat
Implementasi Teknologi Informasi dan pada pertimbangan biaya tetap (fixed costs),
Komunikasi dalam pembelajaran tidak terlepas misalnya biaya untuk membeli peralatan,
dari kekurangan dan keterbatasan. Pada aras atau fasilitas fisik lainnya. Meskipun pada
luas, masalah pemahaman masyarakat awam awalnya diperlukan investasi cukup besar,
terhadap teknologi informasi dan komunikasi dalam perjalanan waktu hal tersebut akan
dalam pembelajaran masih pro dan kontra. Pada terakumulasi dalam bentuk hasil proses
aras lebih sempit masih terdapat perdebatan pembelajaran yang didapatkan.
positif dan negatif terhadap human touch. Masih 3. Ekuitas, adalah keadilan bagi semua orang,
dianggap penting kehadiran seorang guru semua golongan, semua gender untuk
membimbing siswa secara manusiawi dalam arti dapat menerima pendidikan dalam arti
adanya kontak mata dan kontak perasaan. luas. Semua orang memiliki kesempatan
Semua perdebatan ini tidak akan pernah tuntas, yang sama dan setara dalam mendapatkan
tetapi akan menjadi pelengkap atas eksistensi pendidikan yang layak. Teknologi
teknologi informasi dan komunikasi khususnya informasi dan komunikasi memiliki potensi
dalam pembelajaran. memberikan semua hal yang diperlukan
Terlepas dari adanya kekurangan dan dalam pembelajaran tanpa memandang
keterbatasan serta perdebatan, terdapat empat batasan-batasan tertentu. Apabila
isu yang perlu dipertimbangkan sebelum diberdayakan dengan benar, maka
memutuskan pendayagunaan teknologi teknologi informasi dan komunikasi
informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, memiliki potensi untuk mengakomodasikan

Jurnal Pendidikan Penabur - No.08/Th.VI/Juni 2007 57


Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

pengaksesan informasi dan sumber-sumber kebijakan sekolah atau yayasan sebagai


pembelajaran yang diperlukan peserta payung dari pelaksanaan komitmen agar
didik. terpadu dan terarah. Masalah efisiensi dan
4. Faktor-faktor penopang, untuk mencapai efektifitas perlu dipertimbangakan.
tujuan pendayagunaan teknologi informasi 2. Infrastruktur perlu disiapkan agar harapan
dan komunikasi, yaitu: pendayagunaan teknologi informasi dan
a. Faktor Ekonomi, mengacu pada komunikasi dapat dijalani dan dicapai
kemampuan pihak sekolah dan dengan lancar.
komunitas sekolah dalam hal 3. Membangun kapabilitas dan komunitas
pendanaan. Efektivitas biaya adalah yang lebih baik terutama untuk para guru,
kunci dari faktor ekonomi. administrator sekolah, serta pengembang
b. Faktor Sosial, mengacu pada fungsi konten pendidikan. Dalam pelaksanaannya
dan keterlibatan lingkungan sumber daya manusia merupakan
komunitas sekolah. Program ini perlu pemegang kunci keberhasilan. Akan sukar
mendapat respon positif dari orang tua suatu komitmen diraih apabila tidak
siswa, pengambil kebijakan, pengurus
diawali dengan membangun komunitas
yayasan, dan pihak shareholder
manusianya dengan kapasitas dan
sekolah.
kapabilitas yang andal.
c. Faktor Politik, mengacu pada
kebijakan dan kepemimpinan. Salah
satu hal yang membuat komitmen gagal
adalah resitensi komunitas pada Kesimpulan
perubahan, misalnya bagi beberapa
guru pendayagunaan teknologi Saat ini perlu melakukan perencanaan matang
informasi dan komunikasi dirasakan apabila sekolah memiliki komitmen untuk
sangat memberatkan bahkan dianggap meraih peluang pendidikan, khususnya dalam
tidak berguna sama sekali. Oleh sebab upaya meningkatkan pembelajaran yang
itu perlu ditumbuhkan itikad adoptif, mengintegrasikan teknologi informasi dan
keharmonisan rencana dalam komunikasi. Untuk itu perlu mengidentifikasi
menghadapi perubahan dengan posisi bila diharapkan pada komitmen
tindakan terpadu serta terarah. mengimplementasikan teknologi informasi dan
d. Faktor Teknologi, mengacu pada komunikasi dalam pembelajaran. Kelemahan
pemilihan teknologi yang dan kekuatan yang dimiliki, segera
diproyeksikan efektif dalam waktu ditindaklanjuti secara terpadu dan terarah.
yang cukup rasional, termasuk Keberadaan dan ketersediaan sumber daya
mempertimbangan teknikal manusia yang terlibat untuk menggapai
pendukung. peluang yang ditawarkan teknologi informasi
Beberapa tantangan yang perlu kita dan komunikasi dalam pembelajaran
perhatikan adalah: merupakan elemen penting terjadinya akselerasi
1. Implikasi pendayagunaan teknologi dan proses pembelajaran yang baru.
informasi dan komunikasi terhadap Kesadaran akan munculnya peluang-
rencana dan kebijakan sekolah atau peluang baru, khususnya dengan
yayasan. perkembangan pesat dunia digital haruslah
Artinya sebelum komitmen pemanfaatan diantisipasi sejak sekarang agar dapat
teknologi dan informasi dinyatakan dalam diselaraskan dengan kebutuhan dan tuntutan
kegiatan, perlu dipastikan terlebih dahulu perkembangan pendidikan.

58 Jurnal Pendidikan Penabur - No.08/Th.VI/Juni 2007


Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Haddad, Wadi D. & Alexandra Drexler. (2002).


Daftar Pustaka The dynamics of technologies for education.
Washington DC: Academy for Educational
Bates, A.W. (2000). Managing technological change: Development and Paris: UNESCO, p.9
Strategies for university and college leader. Hernes, G. (2002), Emerging trends in ICT and
San Francisco: Jossey Bass challenges to educational planning.
Bransford , J. (ed). (1999). How people learn : Brain, Technology for Education: Potentials,
mind, experience, and school. Washington parameters, and prospects. Washington DC:
DC: National Research Council Academy for Educational Development and
Collis, B. & Moonen. J. (2001). Flexible learning in Paris: UNESCO
a digital world: Experiences and expectations. International Labor Organization. Learning and
London: Kogan Page training for work in the knowledge society.
Cuban, L. (2002). Oversold and underused: http://www.ilo.org/public dikunjungi
Computer in the classroom. Cambridge MA: pada bulan Maret 2007
Harvard University Press. US Department of Labor, Future work – Trend
Dirckinck-Holmfeld, L. & Fibiger , B. (2002). and challenges for work in the 21st century,
Learning on virtual environments. North Central Regional Educational
Fredriksberg Denmark: Samfunds Laboratory, http://www.learningpt.org,
litteratur dikunjungi pada bulan Maret 2007
Goldman, G. & Newman, J.B. (1988). Empowering
students to transform school. Thousand
Oaks, CA: Corwin Press

Jurnal Pendidikan Penabur - No.08/Th.VI/Juni 2007 59

Anda mungkin juga menyukai