OLEH :
FAKULTAS KEPERAWATAN
2017/2018
PENGKAJIAN
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan 51%
49%
d. Kelompok umur (bayi, balita, usia sekolah, remaja, produktif, dan usia
lanjut)
Dewasa
60%
e. Agama
Islam : 86.23 %
Kristen : 8,64%
Katolik : 5,12%
Islam Kristen Katolik
5,12%
8,64%
86,23%
f. Status perkawinan
Kawin : 52,6%
Belum kawin : 42,39%
Cerai hidup : 1,84%
Cerai mati : 2,93%
Janda : 0,21%
cerai mati
3% status perkawinan janda
0%
cerai hidup
2%
g. Bahasa
Bahasa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari di desa
Karangwetan adalah menggunakan bahasa jawa.
h. Penghasilan
Penghasilan dari warga mengikuti UMR sebanyak Rp.1.600.000,- -
Rp.1.745.000,-
b. Pendidikan
1) Tingkat pendidikan
f. Sistem komunikasi
1) Sarana umum komunikasi
Sarana komunikasi yang digunakan sudah semua menggunakan
telpon pribadi.
2) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
Jenis komunikasi yang digunakan dalam komunitas adalah grup
yang terdapat dalam telpon pribadi.
3) Apakah tersedia papan pengumuman
Tersedia papan pengumuman tetapi tidak dimanfaatkan oleh
warga.
4) Apakah jenis area pertemuan kelompok
Area pertemuan kelompok biasanya diadakan di rumah warga
secara bergilir. Tetapi apabila rumah warga kondisinya tidak
memungkinkan, maka tempat pertemuan di lakukan di mushola.
g. Ekonomi
1) Komposisi pekerjaan
2) Jumlah pengangguran
3) Sejauh mana ekonomi mempengaruhi kesehatan kelompok
4) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan (seusai UMR kabupaten
Semarang)
5) Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
6) Jumlah pekerja di bawah umur, ibu rumah tangga, dan lanjut
usia
7) Bagaimana presentase anggota masyarakat yang hidup di garis
kemiskinan
Karyawan POLRI
TNI
Supir BUMN Chart Title Pelaut 0% Dokter
0% 0% Lainnya 0% 0%
0% Pensiun
Pegawai 0% 1% Karyawan
perawat
swasta 12% Swasta
0% 18%
Petani
Wiraswasta
12%
9%
PNS Pedagang
8% 15%
MRT Belum/tidak
1% bekerja
buruh 16%
6%
h. Rekreasi
1) Adakah tempat rekreasi untuk masyarakat (berapa jumlahnya)
Tidak terdapat tempat rekreasi di wilayah RW 04 desa
Karangwetan.
2) Adakah fasilitas untuk kegiatan olahraga
Tidak terdapat fasilitas untuk kegiatan olahraga.
3) Bagaimana nilai/keyakinan masyarakat tentang rekreasi
Kegiatan rekreasi yang dilakukan warga Desa Karangwetan
yaitu nonton TV, mendengarkan radio, berkunjung ke rumah
keluarga, dan kegiatan rekreasi ke alun-alun.
4. Mengidentifikasi POKJAKES
1) Adakah POKJAKES
Ada, yaitu Posyandu
2) Sejak kapan
3) Bagaimana tugas POKJAKES
a) Mengidentifikasi dan memfasilitasi kesehatan usia lanjut (usila) di
wilayahnya
Kesehatan usila
Aktivitas dan olahraga usila
Memotivasi posyandu usila
b) Mengidentifikasi dan memfasilitasi kesehatan remaja dan pemuda
Penyuluhan napza (narkotika, alkohol dan zat adiktif lainnya
Pergaulan remaja dan pemuda
Produktivitas remaja dan pemuda
c) Penggerak dan motor kesehatan lingkungan
Sanitasi lingkungan
Penanggulangan sampah-sampah dan desain tempat sampah
Pemanfaatan pekarangan
Drainase/saluran air hujan/limbah warga
4) Adakah kader kesehatan
Berapa orang
Bagaimana peran kader terhadap masyarakat
5. Melakukan kajian masalah kesehatan yang ada di komunitas
a. Bayi dan balita
1) Jumlah bayi dan balita : 30 anak
2) Keluhan
3) Cakupan kunjungan posyandu : 58 anak yang aktif di RW 4
4) Cakupan imunisasi :
5) Kejadian gizi buruk : 1 balita di RW 4 yang mengalami gizi
buruk
b. Anak-anak : 85 anak
c. Remaja : 93 jiwa
d. Lansia : 117 jiwa
e. Ibu hamil :
f. Ibu menyusui
g. Kelompok khusus dengan penyakit menular
h. Kelompok khusus dengan penyakit degeneratif
6. Indikator derajat kesehatan masyarakat
7. UKS
a. Pendidikan kesehatan
1) Kebersihan pribadi
2) Makanan bergizi
b. Pelayanan kesehatan
1) Promotif : Penyuluhan kesehatan
2) Preventif : Imunisasi, pemberantasan sarang nyamuk,
pengobatan sederhana oleh dokter kecil, kegiatan penjaringan
kesehatan
3) Kuratif dan rehabilitatif : pengobatan ringan untuk mengurangi
derita sakit pertolongan pertama di sekolah serta rujukan medik
ke puskesmas
c. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
1) Aspek fisik
a) Penyediaan dan penampungan air bersih
b) Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
c) Pemeliharaan WC atau kamar mandi
d) Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas,
perpustakaan, dll
e) Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun
sekolah
f) Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah
2) Aspek mental (tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan
yang erat antar seksama warga sekolah)
a) Bakti sosial mayarakat sekolah terhadap lingkungan
b) Perkemahan
c) Darmawisata
d) Musik dan olahraga
e) Kepramukaan, PMR, kader kesehatan
f) Lomba kesenian dan olahraga
KABUPATEN SEMARANG
OLEH :
FAKULTAS KEPERAWATAN
2017/2018
KONSEP TEORI
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
k. Jenis kelamin
Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase
1 Laki-laki 435 48%
2 Perempuan 476 52%
Jumlah 911 100%
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
48%
52%
l. Pendidikan
Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
No Pendidikan Frekuensi Prosentase
1 Tidak/Belum Sekolah 139 16%
2 SD 169 20%
3 SMP 150 18%
4 SMA 242 29%
5 Diploma 95 11%
6 Sarjana/Strata 1 21 2%
7 Strata 2 2 0%
8 Tidak Tamat SD/Sederajat 6 1%
9 Tidak Sekolah 1 0%
10 Belum Tamat SD/Sederajat 26 3%
Jumlah 353 100%
m. Pekerjaan
Distribusi penduduk dalam bidang pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Presentasi
1 Karyawan swasta 179 20,38%
2 Wiraswasta 90 10,35%
3 Buruh harian lepas 55 62,6%
4 Pelajar/mahasiswa 153 17,42%
5 Perdagangan 10 31,13%
6 Ibu rumag tangga 79 8,99%
7 PNS 114 12,98%
8 Petani 5 0,56%
9 Pegawai swasta 115 13,09%
10 Perawat 2 0,22%
11 TNI 5 0,56%
12 Sopir 1 0,11%
13 Guru 3 0,34%
14 Pensiun 13 1,48%
15 Karyawan BUMN 2 0,22%
16 Pelaut 1 0,11%
17 Polri 4 0,45%
18 Dokter 2 0,22%
19 Belum/tidak bekerja 156 17,76%
20 Lainnya 4 0,45%
Jumlah 878 100%
n. Kelompok umur (bayi, balita, usia sekolah, remaja, produktif, dan usia
lanjut)
Dewasa
60%
o. Agama
Islam : 86.23 %
Kristen : 8,64%
Katolik : 5,12%
5,12%
8,64%
86,23%
p. Status perkawinan
Kawin : 52,6%
Belum kawin : 42,39%
Cerai hidup : 1,84%
Cerai mati : 2,93%
Janda : 0,21%
q. Bahasa
Bahasa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari di desa
Karangwetan adalah menggunakan bahasa jawa.
r. Penghasilan
Penghasilan dari warga mengikuti UMR sebanyak Rp.1.600.000,- -
Rp.1.745.000,-.
8) Kondisi geografis
Posisi geografis Desa Karangwetan terletak di dataran tinggi
daerah pegunungan.
j. Pendidikan
7) Tingkat pendidikan
n. Sistem komunikasi
5) Sarana umum komunikasi
Sarana komunikasi yang digunakan sudah semua menggunakan
telpon pribadi.
6) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
Jenis komunikasi yang digunakan dalam komunitas adalah grup
yang terdapat dalam telpon pribadi.
7) Apakah tersedia papan pengumuman
Tersedia papan pengumuman tetapi tidak dimanfaatkan oleh
warga.
8) Apakah jenis area pertemuan kelompok
Area pertemuan kelompok biasanya diadakan di rumah warga
secara bergilir. Tetapi apabila rumah warga kondisinya tidak
memungkinkan, maka tempat pertemuan di lakukan di mushola.
o. Ekonomi
8) Komposisi pekerjaan
9) Jumlah pengangguran
10) Sejauh mana ekonomi mempengaruhi kesehatan kelompok
11) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan (seusai UMR kabupaten
Semarang)
12) Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
13) Jumlah pekerja di bawah umur, ibu rumah tangga, dan lanjut
usia
14) Bagaimana presentase anggota masyarakat yang hidup di garis
kemiskinan
PNS
Pedagang
8%
15%
IRT Belum/tidak
1% bekerja
buruh 16%
6%
p. Rekreasi
4) Adakah tempat rekreasi untuk masyarakat (berapa jumlahnya)
Tidak terdapat tempat rekreasi di wilayah RW 04 desa
Karangwetan.
5) Adakah fasilitas untuk kegiatan olahraga
Tidak terdapat fasilitas untuk kegiatan olahraga.
6) Bagaimana nilai/keyakinan masyarakat tentang rekreasi
Kegiatan rekreasi yang dilakukan warga Desa Karangwetan
yaitu nonton TV, mendengarkan radio, berkunjung ke rumah
keluarga, dan kegiatan rekreasi ke alun-alun.
Lain-lain
Mie 25%
0% Gorengan
Gula-gula 50%
0%
Chiki
25%
Ya
33,33%
Tidak
66,67%
86%
Tidak
Ya
83%
e. Pelayanan kesehatan
4) Promotif : Penyuluhan kesehatan
5) Preventif : Imunisasi, pemberantasan sarang nyamuk,
pengobatan sederhana oleh dokter kecil, kegiatan penjaringan
kesehatan
6) Kuratif dan rehabilitatif : pengobatan ringan untuk mengurangi
derita sakit pertolongan pertama di sekolah serta rujukan medik
ke puskesmas
f. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
3) Aspek fisik
g) Penyediaan dan penampungan air bersih
h) Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
i) Pemeliharaan WC atau kamar mandi
j) Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas,
perpustakaan, dll
k) Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun
sekolah
l) Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah
4) Aspek mental (tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan
yang erat antar seksama warga sekolah)
g) Bakti sosial mayarakat sekolah terhadap lingkungan
h) Perkemahan
i) Darmawisata
j) Musik dan olahraga
k) Kepramukaan, PMR, kader kesehatan
l) Lomba kesenian dan olahraga
ANALISA DATA
dibiarkan jajan
sembarangan
teratasi
P : hentikan
intervensi
PLAN OF ACTION
kesehatan ng Jawab
Manajemen musuhku,
Kesehatan, bersih
00188) temanku”
Hasil Proker
Pelaksanaan program kerja pada agregat anak usia sekolah berjalan dengan
lancar. Program yang kami laksanakan mengajarkan tentang pemilahan jenis
sampah dari yang kering, basah, organic, anorganik, dan sampah yang dapat
dimanfaatkan kembali atau daur ulang. Saat pelaksanaan, anak-anak usia sekolah
yang berjumlah 10 anak kita kumpulkan disuatu tempat(rumah warga) untuk
diberikan penjelasan materi terlebih dahulu, setelah itu langsung terjun ke
lapangan untuk pemilahan sampah. Anak-anak tersebut memperhatikan dan
sangat kooperatif mengikuti kegiatan. Anak-anak tersebut bersedia untuk
menyalurkan apa yang kami ajarkan kepada teman-teman yang tidak mengikuti
pelaksanaan program.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK KHUSUS DEWASA
DI DESA KARANGWETAN RW 04 KELURAHAN GENUK
KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 2017
OLEH :
UNGARAN
2017
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Tujuan literatur
1. Pengertian Dewasa
Dewasa adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang
ditandai dengan pencarian identitas diri, pada masa dewasa awal, identitas
diri ini didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur kronologis dan
mental ege-nya. Berbagai masalah juga muncul dengan bertambahnya umur
pada masa dewasa awal.
Dewasa adalah masa peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri,
baik dari segi ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan pandangan
tentang masa depan sudah lebih realistis. Erickson (dalam Monks, Knoers &
Haditono, 2010) mengatakan bahwa seseorang yang digolongkan dalam usia
dewasa awal berada dalam tahap hubungan hangat, dekat dan komunikatif
dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Bila gagal dalam bentuk
keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi (merasa
tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda
dengan orang lain).
2. Batasan Dewasa
mengatakan bahwa dewasa dimulai pada umur 21 tahun sampai kira-
kira umur 59 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang
menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.
Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young ) ialah
mereka yang berusia 21-59 tahun. Menurut seorang ahli psikologi
perkembangan, orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi
secara fisik(physically trantition) transisi secara intelektual (cognitive
trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).
3. Ciri Perkembangan Dewasa
Dewasa adalah masa kematangan fisik dan psikologis. Menurut
Anderson (dalam Mappiare : 17) terdapat 7 ciri kematangan psikologi,
ringkasnya sebagai berikut:
1. Berorientasi pada tugas, bukan pada diri atau ego; minat orang
matang berorientasi pada tugas-tugas yang dikerjakannya,dan tidak
condong pada perasaan-perasaan diri sendri atau untuk kepentingan
pribadi.
2. Tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang efesien;
seseorang yang matang melihat tujuan-tujuan yang ingin dicapainya
secara jelas dan tujuan-tujuan itu dapat didefenisikannya secara
cermat dan tahu mana pantas dan tidak serta bekerja secara terbimbing
menuju arahnya.
3. Mengendalikan perasaan pribadi; seseorang yang matang dapat
menyetir perasaan-perasaan sendiri dan tidak dikuasai oleh perasaan-
perasaannya dalam mengerjakan sesuatu atau berhadapan dengan
orang lain. Dia tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi
mempertimbangkan pula perasaan-perasaan orang lain.
4. Keobjektifan; orang matang memiliki sikap objektif yaitu berusaha
mencapai keputusan dalam keadaan yang bersesuaian dengan
kenyataan.
5. Menerima kritik dan saran; orang matang memiliki kemauan yang
realistis, paham bahwa dirinya tidak selalu benar, sehingga terbuka
terhadap kritik-kritik dan saran-saran orang lain demi peningkatan
dirinya.
6. Pertanggungjawaban terhadap usaha-usaha pribadi; orang yang
matang mau memberi kesempatan pada orang lain membantu usahan-
usahanya untuk mencapai tujuan. Secara realistis diakuinya bahwa
beberapa hal tentang usahanya tidak selalu dapat dinilainya secara
sungguh-sunguh, sehingga untuk itu dia bantuan orang lain, tetapi
tetap dia brtanggungjawab secara pribadi terhadap usaha-usahanya.
7. Penyesuaian yang realistis terhadap situasi-situasi baru; orang
matang memiliki cirri fleksibel dan dapat menempatkan diri dengan
kenyataan-kenyataan yang dihadapinya dengan situasi-situasi baru.
1. Tugas perkembangan dewasa
Optimalisasi perkembangan dewasa mengacu pada tugas-tugas
perkembangan dewasa, telah mengemukakan rumusan tugas-tugas
perkembangan dalam masa dewasa awal sebagai berikut:
1. Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau istri).
Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin
memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan
tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan
jenisnya. Dia mencari pasangan untuk bisa menyalurkan kebutuhan
biologis. Mereka akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok
untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan ataupun untuk membentuk
kehidupan rumah tangga berikutnya.
2. Belajar hidup bersama dengan suami istri.
Dari pernikahannya, dia akan saling menerima dan memahami
pasangan masing-masing, saling menerima kekurangan dan saling bantu
membantu membangun rumah tangga. Terkadang terdapat batu saandungan
yang tidak bisa dilewati, sehingga berakibat pada perceraian. Ini lebih
banyak diakibatkan oleh ketidak siapan atau ketidak dewasaan dalam
menanggapi masalah yang dihadapi bersama.
3. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga.
Masa dewasa yang memiliki rentang waktu sekitar 21 tahun (21 – 59)
dianggap sebagai rentang yang cukup panjang. Terlepas dari panjang atau
pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas
25 tahun, umumnya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat
SLTA (SMU-Sekolah Menengah Umum), akademi atau universitas. Selain
itu, sebagian besar dari mereka yang telah me nyelesaikan pendidikan,
umumnya telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi.
4. Mengelolah rumah tangga.
Setelah menjadi pernikahan, dia akan berusaha mengelolah rumah
tangganya. Dia akan berusaha membentuk, membina, dan mengembangkan
kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai
kebahagiaan hidup.
5. Mulai bekerja dalam suatu jabatan.
Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau
universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna
menerapkan ilmu dan keahliannya. Mereka ber upaya menekuni karier
sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa
depan keuangan yang baik.
6. Mulai bertangungjawab sebagai warga Negara secara layak.
Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin
hidup tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat.
2. Masalah Perkembangan pada Dewasa
Masa dewasa ditandai juga dengan membntuk kelompok-kelompok
yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya. Salah satu contohnya adalah
membentuk ikatan sesuai dengan keahlian.
Dengan bertambahnya usia, semakin bertambah pula masalah-masalah
yang menghampiri. Dewasa awal adalah masa transisi, dari remaja yang huru-
hara, kemasa yang menuntut tanggung jawab. Tidak bisa dipungkiri bahwa
banyak orang dewasa awal mengalami masalah-masalah dalam
perkembangannya. Masalah-masalah itu antara lain:
1. Penentuan identitas diri ideal vs kekaburan identitas. Dewasa merupakan
kelanjutan dari masa remaja. Penemuan identitas diri adalah hal yang
harus pada masa ini. Jika masa ini bermasalah, kemungkinan individu
akan mengalami kekaburan identitas.
2. Kemandirian vs tidak mandiri
3. Sukses meniti jenjang pendidikan dan karir vs gagal menempuh jenjang
pendidikan dan karir.
4. Menikah vs tidak menikah (lambat menikah)
5. Hubungan sosial yang sehat vs menarik diri
PENGKAJIAN KOMUNITAS PADA DEWASA
DI DESA KARANGWETAN RW 04 KELURAHAN GENUK
a. Pengkajian
1. Data Core Komunitas
a. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang ada pada RW 04 adalah adalah 546 dengan
dewasa orang. Dengan jumlah laki-laki dewasa 328 orang dan perempuan
dewasa 218 orang
Jenis Kelamin
48%
52% Laki - laki
Perempuan
b. Jenis kelamin
Jenis kelamin rata-rata di RW 04 mayoritas perempuan
c. Pendidikan
Mayoritas pendidikan yang ada pada RW 04 adalah SLTA
d. Pekerjaan
Mayoritas masyarakat RW 04 bekerja sebagai wiraswasta
e. Kelompok umur
Kelompok umur : lansia 36, dewasa 32, remaja 75, anak sekolah 101,
f. Agama
Mayoritas agama yang dianut adalah islam
g. Status perkawinan
Mayoritas penduduk RW 04 sudah menikah/kawin.
h. Bahasa
Bahasa yang digunakan di RW 04 yaitu bahasa jawa dan bahasa indonesia
i. Penghasilan
Penghasilan warga Rw 04 rata-rata UMR yaitu 1.800.000.
j. Budaya masyarakat sekitar (bahasa, keyakinan-keyakinan berkaitan
dengan penyakit/kesehatan)
Dalam kesehariannya masyarakat berkomunikasi menggunakan Bahasa
Jawa dan B ahasa Indonesia. Masyarakat juga masih melestarikan tradisi
seperti sadranan yang dilakukan satu tahun dua kali dan sedekah bumi
setahun sekali. Keyakinan masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan
mereka sering berobat ke pengobatan alternatif.
g. Ekonomi
1) Komposisi pekerjaan
Mayoritas warga Rw 04 bekerja sebagai karyawan swasta dan buruh.
Ada beberapa warga yang bekerja sebagai PNS, , pedagang, dan ibu
rumah tangga.
2) Jumlah pengangguran
Mayoritas warga Rw 04 bekerja, sebagian sebagai buruh lepas, dan
yang tercatat sebagai pengangguran hanya lansia.
3) Sejauh mana ekonomi mempengaruhi kesehatan kelompok
Sangat berpengaruh, warga dengan ekonomi rendah sangat engan
untuk pergi ke pelayanan kesehatan.
4) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan (sesuai UMR kab. semarang)
Rata-rata penghasilan warga Rw 04 karangwetan sesuai UMR
kabupaten Semarang, tetapi juga ada sebagian warga yang
mempunyai penhasilan dibawah UMR .
5) Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
Sebagian besar warga enggan menyebutkan rata-rata pengeluaran tiap
bulan.
6) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga, dan usia lanjut
7) Bagaimana persentase anggota masyarakat yang hidup digaris
kemiskinan
h. Rekreasi
1) Adakah tempat rekreasi untuk masyarakat (berapa jumlahnya)
Tidak ada tempat rekreasi di sekitar wilayah Rw 04 karangwetan.
2) Adakah fasilitas untuk kegiatan olahraga
Tersedia lapangan voli dibeberapa Rt.
3) Bagaimana nilai atau keyakinan masyarakat tentang rekreasi
Sebagian masyarakat mengatakan rekreasi itu penting, tetapi ada
sebagian masyarakat menatakan rekreasi itu terlalu mahal untuk
dilakukan.
4. Mengindetifikasi POKJAKES
1) Adakah POKJAKES
Ada, pengobatan geratis
2) Sejak kapan?
Sejak 3 tahun yang lalu dan posyandu.
3) Bagaimana tugas POKJAKES
a. Mengidentifikasi dan memfasilitasi kesehatan usia lanjut (usila) di
wilayahnya
Terdapat pengobatan gratis bagi lansia dan warga lainya.
a) Kesehatan Usila
Lansia sering memeriksalkan kesehatanta di pengobatan geratis.
b) Aktivitas dan olahraga usila
Belum ada kegiatan Aktivitas dan olahraga usila.
c) Motivasi posyandu Usila
Tidak ada.
b. Mengidentifikasi dan memfasilitasi kesehatan remaja dan pemuda
Belum ada ada.
c. Penggerak dan motor kesehatan lingkungan
a) Sanitasi lingkungan
Penyediaan air bersih
Air bersih dari mata air pegunungan yang dikelola oleh kelurahan,
seperti PDAM.
b) Penanggulangan air bersih dan dan pembangunan sampah
Mayoritas warga RW 04 untuk konsumsi air minumnya beli.
c) Penanganan sampah-sampah dan desain tempat sampah
Sampah di RW 04 belum dikelola dengan baik. Belum ada
pemilahan sampah antara sampah organik dan an organik belum
dipisahkan.
d) Penggunaan jamban
Mayoritas masyarakat Rw 04 menggunakan jamban leher angsa.
e) Sarana pembuangan limbah
Pembuangan air limbah warga Rw 04 masih dialirkan kesungai dan
serapan.
f) Pemanfaatan pekarangan
Ada sebagian besar warga yang memanfaatkan pekarangan dengan
ditanami bunga dan buah tetapi ada beberapa yang belum
memanfaatkan pekarangannya.
g) Drainase/ saluran air hujan/ limbah warga
4) Adakah kader kesehatan
Berapa orang
Bagaimana peran kader terhadap masyarakat
5. Kajian Kasalah kesehatan yang Ada di Komunitas
Pengkajian komunitas kelompok dewasa :
Dari 43 kuesioner yang tersebar orang kelompok dewasa memiliki keluhan
sakit kepala 15 orang,kaku tengkuk 13 orang, nyeri sendi 8 orang, insomnia
10 orang
Apa keluhan yang dialami dewasa
23%
35%
kaku tengkuk
nyeri sendi
19%
insomnia
23%
Dari 43 kuesioner yang tersebar, riwayat penyakit yang pernah dialami oleh
kelompok dewasa adalah 31 orang dengan riwayat hipertensi, orang yang
memiliki riwayat batuk berdahak 9 orang (21%) , dan 31 orang
(72%)menderita Hipertensi, dan 1 orang(2%) pernah mengalami kecelakaan,
dan 1 orang pernah mengalami typoid, dan 1 orang p(2%)ernah mengalami
syaraf tulang belakang, dan 1 orang (2%) pernah mengalami komplikasi.
21%
batuk berdahak
menderita hipertensi
kecelakaan
typoid
komplikasi
72%
Dari 43 kuesioner yang tersebar, jika kelompok dewasa sakit kebanyakan dari
mereka yang pertama dilakukan yaitu pergi ke Puskesmas, sebanyak 17 orang
(40%), dan 9 orang(21%) bidan, dan 6 (14%) orang yang berobat ke klinik,
dan 5 orang (12%)postu, dan 6 orang ke dokter untuk memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan.
14%
puskesmas
39% bidan
12%
klinik
14% postu
dokter
21%
13%
ikan asin
31%
santan
25% daging
sayur
buah
18%
13%
19%
hanya mengerti
9%
mengerti sepenuhnya
tidak mengerti
72%
USIA DEWASA
Kesimpulan :
Dari hasil pengkajian Desa karangwetan Kelurahan genuk Ungaran Barat
Kabupaten Semarang di dapatkan bahwa terdapat 15 orang yang suka
mengkonsumsi makanan yang asin dan bersantan, 19 orang jarang mengkonsumsi
buah dan sayur, serta 20 orang mempunyai kebiasaan merokok. Untuk riwayat
kesehatan saat ini, sebanyak 24 orang mengeluh sakit kepala atau pusing dan 12
orang mengeluh kaku pada tengkuk. Dimana dari 43 kuesioner yang disebar
terdapat juga 31 orang dengan riwayat keluarga dengan hipertensi. Oleh karena itu
saya memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan hipertensi di
Kelurahan genuk.
Saran dan harapan setelah di lakukan konseling dan pendomenstrasikan
mengenai diet hipertensi khusunya pada dewasa yang mengenai penyakit
hipertensi di desa karangwetan kecamatan ungaran barat,kabupaten semarang
dapat menerapkan diet hipertensi .masyarakat dapat bekerasama dengan bidan
desa jika mengalami hambatan atau masalah kesehatan. Khusunya pada dewasa
yang mengalai penyakit hipertensi dan agar cara mengetahui cara diet hipertensi
. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN
1. A. Hasil wawancara -Defisiensi pengetahuan kelompok dewasa
1) Hasil wawancara dari beberapa ketua RT dalam mengenal program dalam gerakan
mengatakan bahwa banyak Bapak/Ibu masyarakat hidup
(dewasa) yang tiba – tiba mengalami pusing
kemudian setelah memeriksakan kesehatan
terdiagnosis gejala stroke dan tekanan darah
tingggi.
2) Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa
warga, mengatakan banyak diantara mereka
yang belum mengerti tentang gerakan
masyarakat hidup sehat yang digalakkan oleh
pemerintah serta program – program yang ada
di GERMAS.
3) Berdasarkan hasil wawancara dengan
beberapa warga khususnya pada kelompok
dewasa mengatakan, bahwa mereka jarang
melakukan aktifitas fisik dan jarang
memeriksakan kesehatannya secara berkala.
Kebanyakan dari mereka memeriksakan diri
ke pelayanan kesehatan hanya pada saat
mereka sakit.
B. Hasil kuesioner
1. Dari 43 kuesioner yang tersebar terdapat 8
orang kelompok dewasa tidak pernah
berolahraga, dan 19 orang melakukan
olahraga. Serta mayoritas dari kelompok
dewasa kurang mengetahui tentang gerakan
masyarakat hidup sehat. Sebanyak 9 orang
tidak mengetahui apa itu gerakan masyarakat
hidup sehat, dan sebanyak 7 orang
mengetahui gerakan masyarakat hidup sehat.
B. Hasil Kuesioner
1. Dari populasi 546 kelompok umur dewasa
orang dewasa diantaranya 31 orang menderita
penyakit Hipertensi.
2. Sebanyak 12 orang dari 31 orang yang
menderita hipertensi tidak mengetahui tentang
penyebab penyakit hipertensi
3. Sebanyak 10 orang dari 31 orang tidak tahu
akan cara menangani hipertensi.
4. Sebanyak 32 warga yang berusia dewasa
memiliki kebiasaan merokok.
Paling banyak kelompok usia dewasa adalah
berpendidikan SD sebanyak 19 orang, tidak
sekolah sebanyak 7 orang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hasil Kajian
Kelompok:
a. Melakukan
kerja sama
dengan lintas
sektoral (
dinas
kesehatan /
puskesmas)
dalam upaya
pencegahan
penyakit
Hipertensi di
Desa
Karangwetan.
b. Melakukan
kerjasama
dengan lintas
program
(kader
kesehatan dan
kader
posyandu yang
ada di Desa
Karangwetan
dalam
memberikan
penyuluhan
kesehatan pada
dewasa tentang
pentingnya
menjaga
kesehatan.
2. Perilaku Setelah Setelah Mandiri:
kesehatan dilakukan dilakukan 1. Memberikan
cenderung asuhan asuhan penyuluhan
beresiko pada keperawatan keperawatan tentang
usia dewasa (penyuluhan) selama 1x 4 manfaat dari
di Desa selama 1 x 4 minggu fasilitas
Karangwetan minggu, diharapkan : pelayanan
berhubungan diharapkan a. Lingkungan kesehatan
dengan angka kejadian Terciptanya 2. Melatih senam
Perilaku tidak Hipertensi di lingkungan yoga.
sehat , Desa sehat
Kurang Karangwetan khususnya Kelompok:
pemahaman menurun di lingkup a. Melakukan
terhadap menjadi 40%. keluarga kerja sama
dampak dari b. Pelayanan dengan lintas
tekanan darah kesehatan sektoral (
terhadap Dewasa dinas kesehatan
lingkungan rutin / puskesmas)
sekitar.( memeriksak dalam upaya
Domain 1 : an diri ke pencegahan
promosi pelayanan penyakit
kesehatan, kesehatan Hipertensi di
Kelas 2 : c. Dewasa Desa
manajemen mulai Karangwetan
kesehatan, mengatur
Kode : 00188 pola hidup b. Melakukan
). sehat. kerjasama
dengan lintas
program (kader
kesehatan dan
kader posyandu
2. Senam
Hipertensi
3. Melakukan
penyuluhan
tentang
Penanganan
secara Herbal
untuk
menutunkan
tekanan darah
HASIL
WAKTU
FAKTOR
No KEGIATAN DAN RESPON
PENDUKUN
TEMPAT MASYARAKAT PENGHAMBAT
G
1. 1. Pendidikan Jum’at, 08 Jangka pendek 1. Fasilitator 1. Kesadaran
kesehatan Juni 2017 1. Dari ibu PKK yang masyarakat akan
tentang : pukul 16.00 yang datang. membantu pentingnya
pengertian WIB. 2. Ibu-ibu memancing promosi
Hipertensi, Rumah mendengarkan pertanyaan- kesehatan yang
2. Penyebab warga dan bertanya pertanyaan diadakan
Hipertensi, karangweta sesuai materi peserta.
3. Tanda dan n rw 04. yang 2. Tersediany
gejala disampaikan a alat dan
Hipertensi, 3. Ibu ibu media yang
4. Pencegahan mengikuti digunakan
dari kegiatan dari dalam
Hipertensi awal sampai penyuluhan
serta akhir 3. Leaflet
5. Komplikasi 4. 80% peserta yang dapat
dari paham tentang dibawa
Hipertensi. apa yang pulang dan
disampaikan sebagai
bahan
Jangka panjang bacaan bagi
Terjadi peserta.
peningkatan
pengetahuan
terutama pada
kelompok usia
dewasa mengenai
tanda gejala,
penyebab dan
kolplikasi dari
penyakit hipertensi
2. 1. Melakukan WAKTU : Jangka pendek 1. Fasilitator Kesadaran
penyuluhan Jum’at, 08 1. Dari ibu ibu pkk yang masyarakat akan
tentang Juni 2017 yang datang. membantu pentingnya
Penanganan pukul 16.00 2. Ibi ibu memancin promosi
secara WIB. mendengarkan g kesehatan yang
Herbal dan bertanya pertanyaan diadakan
untuk sesuai materi -
menutunka yang pertanyaan
n tekanan disampaikan peserta.
darah 3. Ibu ibu 2. Tersediany
mengikuti a alat dan
TEMPAT : kegiatan dari media
2. Senam otot Ibu PKK awal sampai yang
progresif Kesehatan akhir digunakan
hipertensi. RT O3 RW 4. 80% peserta dalam
04 paham tentang penyuluha
. karangweta apa yang n
n. disampaikan
Jangka panjang
Kelompok usia
dewasa secara
mandiri melalukan
senam rutin
seminngu sekali
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK LANSIA
DI RW IV DESA KARANGWETAN KELURAHAN GENUK, KECAMATAN
UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG
(20 November-16 Desember 2017)
OLEH :
KELOMPOK IV
A. Hasil Pengkajian
Berdasarkan data penduduk yang berada di RW 4 desa Karangwetan jumlah lansia
sebanyak 117 lansia dan setelah dilakukan pengkajian dan wancara yang dilakukan pada
tanggal 22-26 November 2017 pada ketua RT dan ketua Kader kesehatan mengatakan
bahwa lansia di RW 4 Desa Karangwetan paling banyak menderita penyakit tidak
menular atau PTM seperti diabetes mellitus, diabetes, asam urat, reumatik, dan yang
paling banyak dialami lansia adalah hipertensi.
1. Riwayat masalah kesehatan yang dialami
NO JENIS PENYAKIT f %
1. Diabetes Mellitus 2 12%
2. Rematik 4 23,5%
3. Hipertensi 7 41%
4. Stroke 0 0%
5. Asma 0 0%
6. Tidak Bermasalah 4 23,5%
. JUMLAH 17 100%
Jenis Penyakit
Tidak Diabetes
Bermasalah Mellitus
24% 12%
Asma Rematik
0% 23%
Stroke
0% Hipertensi
41%
2. Lama Sakit
Lama Sakit
a. <1tahun b. <5tahun c. >5tahun
23%
46%
31%
Berdasarkan diagram di atas, lama sakit yang diderita lansia <1 tahun 3 (23%)
dengan lama sakit <5 tahun 4 (30%) mengalami lama sakit selama >5 tahun 6
(47%).
3. Upaya yang sering dilakukan lansia dalam mengatasi gejala yang sering muncul.
d. Diobati sendiri
8% a. Berobat ke
c. Berobat ke Puskesmas
dukun 69%
0%
b. Bidan desa
0%
sendiri dan 3 (23%) tidak diobati. Upaya yang sering dilakukan dalam mengatasi
gejala yang sering muncul adalah dengan cara beli obat di apotek.
4. Kegiatan Lansia
Kegiatan
Lansia Frekuensi Presentase
Pengajian 6 55%
Arisan 0 0%
Olahraga 5 45%
Wirausaha 0 0%
Posyandu 0 0%
11 100%
c. Olahraga
45%
a. Pengajian
55%
b. Arisan
0%
Berdasarkan diagram di atas, kegiatan yang sering diikuti lansia yaitu
NO KEGIATAN F %
1. Mandiri 15 88%
2. Dengan bantuan minimal 2 12%
3. Dengan bantuan penuh 0 0%
JUMLAH 100%
Dengan Dengan
bantuan Kegiatan bantuan
minimal penuh
12% 0%
Mandiri
88%
secara mandiri sebesar 15 (88%) orang, dan dengan bantuan minimal sebesar 2 (12%)
orang. Sebagian besar aktivitas kegiatan sehari-hari lansia adalah mandiri, atau masih
D. Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi
Keperawatan Kriteria Hasil
komunitas
a. Gaya NOC : NIC : 1. Mengidentifikasi - Banyak lansia
hidup 1. Pengetahuan Pengembangan faktor internal yang
kurang gaya hidup kesehatan komunitas atau eksternal menderita
gerak (1855) (8500) yang dapat hipertensi
berhubun Kriteria Hasil : PROSES meningkatkan - Lansia kurang
gan o 185516 : KELOMPOK atau mengurangi mengetahui
dengan Manfaat 1. identifikasi faktor motivasi untuk tindakan yang
kurang olahraga internal atau berperilaku sehat bisa dilakukan
pengetah teratur eksternal yang dapat bersama dengan secara mandiri
uan dipertahanka meningkatkan atau kader kesehatan di untuk
tentang n pada skala mengurangi RW 4 mengontrol
keuntung 2 motivasi untuk tekanan
an (pengetahuan berperilaku sehat darahnya
olahraga terbatas) 2. Berikan kesempatan
bagi ditingkatkan berpartisipasi bagi 2. Memberikan - Memberikan
kesehatan ke skala 4 semua segmen kesempatan kesempatan
(Domain (pengetahuan komunitas berpartisipasi bagi kepada lansia
1 banyak) 3. Bantu anggota semua anggota untuk
Promosi o 185517 : komunitas untuk komunitas berpartisipasi
kesehata Pentingnya meningkatkan khususnya lansia dalam
n, Kelas aktif secara kesadaran dan kegiatan lansia
1 fisik memberikan di RW 4
Kesadar dipertahanka perhatian mengenai
an n pada skala masalah-masalah 3. Membantu
- Memberikan
kesehata 2 kesehatan anggota
pendidikan
n (pengetahuan EMPOWERMENT komunitas lansia
kesehtan
(00168)) terbatas) 4. Bangun komitmen untuk
maupun
ditingkatkan kepada komunitas meningkatkan
penyuluhan
ke skala 4 dengan kesadaran dan
mengenai
(pengetahuan menunjukkan memberikan
hipertensi,
banyak) bagaimana perhatian
koplikasi dan
o 185525 : partisipasi akan mengenai
cara
Manfaat mempengaruhi masalah-masalah
pengontrolann
dukungan kehidupan individu kesehatan yang
ya
sosial dan meningkatkan ada
dipertahanka outcome.
n pada skala KEMITRAAN 4. Membangun - Mengajak
2 5. Perkuat antar kontak komitmen kepada lansia untuk
(pengetahuan individu dan komunitas lansia berpartisipasi
terbatas) kelompok untuk di RW 4 dengan aktif dalam
ditingkatkan mendiskusikan menunjukkan kegiatan yang
ke skala 4 kepentingan bagaimana dilaksanaka
(pengetahuan bersama (yang partisipasi akan
banyak) umum) dan yang mempengaruhi
berlawanan kehidupan
individu dan
b. Ketidakef NOC : NIC : meningkatkan
ektifan o Pengetahuan: Pendidikan kesehatan outcome atau
pemelihar perilaku (5510) hasil dari perilaku
aan kesehatan PENDIDIKAN sehat.
kesehatan (1805) KESEHATAN
berhubun KH : 8. rumuskan tujuan 5. Memperkuat - Melakukan
gan o 180502 : dalam program kontak antar kader pemeriksaan
dengan Manfaat pendidikan kesehatan dengan pengukuran
sumber olahraga kesehatan tersebut lansia untuk tekanan darah
daya teratur pada 9. Lakukan mendiskusikan bagi lansia
tidak skala 3 demontrasi, kepentingan yang sudah
cukup (pengetahuan partisipasi bersama dengan menderita
(misalnya sedang) pembelajar, melakukan hipertensi
., ditingkatkan manipulasi bahan pengukuran maupun yang
finansial, ke skala 4 pembelajaran ketika tekanan darah beresiko
sosial, (pengetahuan mengajarkan terkena
pengetah banyak). ketrampilan hipertensi
uan) o 180518 : psikomotorik
Domain 1 Layanan 6. Merumuskan
promosi perlindungan tujuan dalam
kesehatan, kesehatan program
kelas 2 skala 3 pendidikan
managemen (pengetahuan kesehatan
kesehtan sedang)
- Melakukan
(00099) ditingkatkan 7. Melakukan demonstrasi
ke skala 4 demontrasi senam senam lansia,
(pengetahuan lansia, senam senam
banyak). hipertensi dan hipertensi dan
senam yoga senam yoga
dengan lansia
di RW 4
E. Plan Of Action Kegiatan Lansia “Menuju Lansia Sehat dan Sejahtera dengan
Senam”
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung
Kesehatan Jawab
Ketidakefektifan 1. Konsultasi Ibu Rabu, Puskesmas -
pemeliharaan program Siska 06/12/2017 Ungaran
kesehatan kepada pihak 09.30 Barat
berhubungan Puskesmas
dengan sumber 2. Konsultasi Ketua Rabu, Rumah -
daya tidak Ketua RW RW 06/12/2017 Ketua RW
cukup 19.30
Semua
(misalnya., 3. Konsultasi & Ketua Kamis, Rumah -
Anggota
finansial, sosial, ijin untuk RW 4 07/12/2017 Ketua RW
Kelompok
pengetahuan) pelaksanaan 08.30
4
program pada
ketua RW 4
4. Melaksanaka Lansia Minggu, Halaman Dari kas
n Senam di Desa 10/12/2017 di depan kelompok
Lansia dan Karang 07.00 rumah
pengukuran wetan warga
tekanan darah
F. Evaluasi Hasil Keperawatan Komunitas di RW 04 Kelurahan Genuk
Hasil
Waktu dan
No Kegiatan Respon Faktor
Tempat
Masyarakat Pendukung Penghambat
1. Konsultasi kepada Rabu, Antusias Petugas
petugas Puskesmas 06/12/2017 Puskesmas
Puskesmas menerima
Ungaran kedatangan
kami
2. Konsultasi kepada Kamis, Antusias dan Ketua RW
Ketua RW 04 06/12/2017 memberikan sangat
Rumah ketua ijin untuk mendukung
RW pelaksanaan program yang
program yang akan
direncanakan dilaksanakan
3. Pelaksanaan Senam Minggu, Antusias dan Warga dan Ada beberapa
Lansia “Menuju 10/12/2017 mengikuti lansia lansia yang
Lansia Sehat dan Halaman kegiatan mendung dan tidak
Sejahtera dengan rumah warga menikuti mengikuti,
Senam” kegiatan yang karena letak
diadakan tempat
lumayan jauh
dan hanya
lansia yang
tinggal di
wilayah
tersebut yang
mengikuti
kegiatan
G. Rencana Tindak Lanjut Keperawatan Komunitas di RW 04 Kelurahan Genuk
berhubungan
dengan sumber
daya tidak
cukup
(misalnya.,
finansial, sosial,
pengetahuan)
DAFTAR PUSTAKA
Kumar, Vinay. Et.al. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Vol.2 Ed. 7.
Jakarta : EGC.
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit. Jakarta : EGC.
N. Richard. Mitchell. Et.al. 2008. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Robbins
dan Coutran. Jakarta : EGC.Smeltzer, Suzanne C. 2000. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Zul Dahlan. 2000. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II, Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Reevers, Charlene J, et all. 2000. Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : Salemba Medica.
LAMPIRAN