Anda di halaman 1dari 3

Konfigurasi FIREWALL

Firewall merupakan bagian dari perangkat keamanan jaringan dan merupakan suatu cara
atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap perangkat keras maupun perangkat lunak,
maupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi,
atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan atau kegiatan suatu segmen pada
jaringanpribadi dengan jaringan luar yang bukan dari ruang linkupnya.

Untuk melakukan proses firewall ikuti langkah-langkah berikut:

Untuk melakukan flush ke semua rules yang telah di buat atau mematikan semua konfigurasi
yang telah dikerjakan sebelumnya.

Pada contoh di atas menggunakan opsi –P untuk menutup semua akses yang telah ditentukan
sesuai dengan kebutuhan server.

Pada contoh di atas menggunakan opsi –P untuk membuka semua akses yang telah ditentukan
sesuai dengan kebutuhan server.

Gunanya untuk membuka lo agar bisa di akses. Dan memasukkannya kedalam tabel INPUT.

Berfungsi untuk membuka eth0 agar bisa di akses. Dan memasukkannya kedalam tabel INPUT.

Fungsinya untuk membangun, dan menghubungkan bagian-bagian yang belum terhubung. Dan
memasukkannya kedalam tabel INPUT.
Untuk memberikan izin kepada client yang menggunakan ip 19.11.11.4. Dan memasukkannya
kedalam tabel INPUT.

Untuk membuka port 22 yaitu SSH dan memasukkannya kedalam tabel INPUT.

Untuk membuka port 20 dan 21 yaitu FTP dan memasukkannya kedalam table INPUT.

Untuk membuka port 25 yaitu untul MAIL server dan memasukkannya kedalam tabel INPUT.

Untuk membuka port 80 yaitu WEB server dan memasukkannya kedalam tabel INPUT.

a. Pengecekan dari Client

Pengecekan dari sisi client pada saat semua di flush atau semua konfigurasi dimatikan.

Saat melakukan ping dari client solah terputus.


Pada saat menjalankanproxy juga tidk jalan Karen semua konfigurasi di matikan.

Lalu saat mengecek menggunakan web server juga tidak bisa. Semua pengetesan melalui client
menyatakan perintah iptables –F berhasil.

Anda mungkin juga menyukai