Happily Ever After PDF
Happily Ever After PDF
Happily
Ever After
TONGKAT AJAIB LOLITA
Happily
Ever
After
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara
otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan
menurut peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Ketentuan Pidana:
Pasal 72
Happily
Ever
After
200 hlm; 20 cm
5
”Aku tahu kamu akan datang,” ujar Putri bahagia.
Sejak itu mereka tak terpisahkan. And they lived happily
ever after....
001/I/13
6
1
7
Mereka terdiam saking kagum melihat pemandangan di
sekeliling mereka. Ada perasaan tak terkatakan yang mem-
buat hati mereka sesak oleh berbagai emosi saat itu.
”Jadi di sini tempat Mandahdri pertama kali ketemu Ka-
kek Boab?” gumam Lolita akhirnya.
”Kayaknya sih begitu,” jawab Banu sambil meletakkan
ransel di tanah.
”Kira-kira di pohon mana ya, Kakek Boab duduk kesakitan
waktu itu, trus ditolong Mandahdri?” Ibra memperhatikan
deretan pohon Baobab di jalanan tanah yang gersang.
”Yang itu,” Rangga menunjuk sebatang Baobab yang ber-
jarak lima meter dari kiri mereka.
”Kok tahu?” tanya Lolita bingung.
”Tuh, Kakek Boab ada di sana,” Rangga berjalan ke po-
hon itu.
Mendengar jawaban Rangga, yang lain langsung berpan-
dang-pandangan. Yang pasti Rangga nggak mungkin bo-
hong. Sepupu tertua mereka itu memang perantara dua
alam. Kalau Rangga bilang Kakek Boab ada di bawah po-
hon itu, ya berarti Kakek Boab memang ada di sana, walau-
pun mereka tak bisa melihatnya.
”Ayo,” Banu mengajak yang lain mengikuti Rangga yang
sudah lebih dulu mendekati pohon itu. Diraihnya lagi ran-
selnya, lalu bergegas menyusul Rangga.
Kini mereka sampai di bawah pohon Baobab yang ditun-
juk Rangga tadi. Rangga tampak mengobrol dengan sesua-
tu yang tak kasatmata, yang pastinya arwah Kakek Boab.
Yang lain segera sibuk dengan kegiatan masing-masing
untuk mengamati pohon itu. Banu mencoba memanjatnya.
001/I/13