Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANGGARAN BISNIS

“Anggaran Persediaan ”
Dosen Pengampu : Briyan Efflin Syahputra, SE., M.Ak

Kelompok 1
Ketua : Rahmat Hidayat (5160211375)
Anggota : Putri Anggreaningsih (5160211396)
Dwi Fitri Syanni (5160211401)
Waseno Wijanto (5160211406)
Tinta Feptiani (5160211409)
Muhammad Dermawan As (5160211425)

PRODI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang Anggaran
Laba.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Adapun tujuan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah penganggaran bisnis untuk itu kami
menyampaikan banyak terimah kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu,kami menyadari sepunuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Drs. S Munandar pengertian umum budgtet dimaksudkan dengan Bussines
budget (Anggaran perusahaan)yang meliputi seluruh kegiataan perusahaan yang
dinyatakan dalam suatu keuangan dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan
datang .

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan apa pengertian Anggaran Persediaan ?

2. Menjelaskan jenis metode Anggran Persediaan?

3. Menjelaskan bagaimana format dalam menusun budget ?

4. Mejelaskan contoh soal menilai persediaan barang jadi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu anggaran persediaan

2. Untuk mengetahui jenis dari metode anggaran persediaan

3. Untuk mengetahui format penyusunan persediaan barang jadi

4. Untuk memenuhi tugas kuliah Penganggaran Bisnis


BAB II PEMBAHASAN
2.1 ANGGARAN PERSEDIAAN
Anggaran Persediaan adalah Anggaran perusahaan yang meliputi seluruh kegiataan
perusahaan yang dinyatakan dalam suatu keuangan dan berlaku untuk jangka waktu
tertentu yang akan datang .

2.1.1. Metode
Secara metode penilaian persediaan terdapat tiga metode yang dapat digunakan didalam
menyusun anggaran persediaan suatu perusahaan :

1.Metode first in first Out (FiFO)yanng mengatakan bahwa barang yang masuk (di beli)
lebih awal,dianggap di keluarkan(di proses)lebih awal pula.

2.Metode Last In First Out (LIFO) yang menyatakan bahwa barang yang masuk (dibeli)
lebih akhir ,dianggap di keluarkan proses lebih awal.

3. Metode Moving Average,ya menyatakan bahwa barang yang di keluarkan (diproses)


dinilai berdasarkan rata-rata harga beli yang pernah di lakukan.

II Budget Persediaan
Anggaran Persediaan sebenarnya merupakan dasar untuk menyusun budget unit yang
aqkan di produksikan ( persedioaan barang jadi) dan budgert pembelian bahan mentah (
ka

Budget Persediaan

Budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentangb jumlah
persediaan barang dari waktu ke waktu selama periode tertentu yang akan datang yang di
dalamnya meliputi rencana tentang jenis kualitas barang yang tersedia serta harga barang
yang tersedia.

2.1 Kegunaan Budget Persediaan

Secara umum ,semua budget , termasuk Budget Persediaan ,mempunyai tiga kegunaan
pokok yaitu: sebagai pedoman kerja ,sebagai alat manajemen untuk menciptakan
kooerdinasi kerja ,dan sebagai alat manajemen untuk melakuykan evaluasi atau
pengawasan kerja.

Sedangkan secara khusus Budget persediaan berguna sebagai dasar untuk


menyususn budget unit yang akan di produksikan (persediaan barang jadi) dan budget
pembelian bahan mentah.

2.2 Metode Penilaian Persediaan

Pada umumnya Jumlah satuan dari (Unit) persediaan barang di nilai berdasarkan harga
perolehan barang tersebut. Persediaan bahan nmentah akan di nilai berdasarkan harga
beli dari bahan mentah yang bersangkutan.Sedangkan barang persediaan bahan jadi akan
di nilai berdasarkan biaya produksi untuk membuat barang jadi yang bresangkutanyang
terdirei dari Biaya bahan mentah,Upah tenaga kerja langsung dan Biaya Pabrik tidak
langsung.Untuk mengatasi hal seperti ini di kenal beberapa metode penilaian persediaan
antara lain:

1.Metode first in first Out (FiFO)yanng mengatakan bahwa barang yang masuk (di beli)
lebih awal,dianggap di keluarkan(di proses)lebih awal pula.

2.Metode Last In First Out (LIFO) yang menyatakan bahwa barang yang masuk (dibeli)
lebih akhir ,dianggap di keluarkan proses lebih awal.

3. Metode Moving Average,ya menyatakan bahwa barang yang di keluarkan (diproses)


dinilai berdasarkan rata-rata harga beli yang pernah di lakukan.
2.3 Menilai Persediaan Barang Jadi

berdasarkan metode penilaian persediaan yang telah di utarakan di muka, maka


perusahaan akan dapat menilai persediaan barang jadi dari waktu ke waktu bulan ke
bulan yang nantinya akan di gunakan untuk menyusun Budget unit yang akan di
produksikan.

Bentuk Soal Persediaan Barang Jadi

Contoh soal:

Perseroan Tebatas “Charisma” menetapkan bahwa persediaan barang jadi pada setiap
akhir bulan di nilai berdasarkan biaya produksi pada bulan yang bersangkutan ,maka
persediaan barang jadi pada Akhir bulan januari 2008 akan di nilai sebagai berikut:

1. Rencana Produksi produkb “ Titan “(120.000 botol)


BBB = Rp 11.880,000 , 00

Upah TKL = Rp 7.084 800, 00

BPTL = Rp 3.60 700, 00

Jumlah = Rp 22 .025. 500 00

Jadi rata- rata biaya produksi perbotol adalah = Rp 22.025.500 ,00 : 120.000 = Rp 183,
57

Keterangan :

BPTL bulan januari 2008 terdiri dari:

Subbagian Adm Pabrik = Rp 289. 425,00

Subbagian Bengkel = Rp 913. 275, 00

Subbagian Diesel = Rp 1.069.525, 00


Dep. A =Rp 2. 228. 875,00

Dep. B =Rp 1. 886. 700,00

Dep. C = Rp1. 211. 450,00

Jumlah = Rp7. 659,250,00

2.Rencana Produksi Produk “Adiva” (90,000 Kaleng)

BBB = Rp 6.750 ,000,00

Upah TKL = Rp 8.675 ,100,00

BPTL = Rp 4.595, 550,00

Jumlah = Rp 19 .840. 650, 00

Jadi rata- rata biaya produksi perbotol adalah = Rp 19.840.650 ,00 : 90.000 = Rp
220,45

Keterangan :

BPTL bulan januari 2008 terdiri dari:

Subbagian Adm Pabrik = Rp 289. 425,00

Subbagian Bengkel = Rp 913. 275, 00

Subbagian Diesel = Rp 1.069.525, 00

Dep. A =Rp 2. 228. 875,00

Dep. B =Rp 1. 886. 700,00

Dep. C = Rp1. 211. 450,00


Jumlah = Rp7. 659,250,0002.4 Bentuk Budget Persediaan

Setelah mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi, dan metode penialaian


biaya produksi yang di pergunakan maka perseroan terbatas “Charisma” menentukan
rencana jumlah satuan (Unit) persediaan barang jadin untuk menyususn Budget unit yang
akan di produksikan beserta nilainya:

Bulan Produk “Titan” Produk “Adiva”

(Botol) (Rupiah) (kaleng) (Rupiah)

Januari 2008 15.700 2.882.062 12.000 2.645.420


Februari2008 20.700 3.774.223 22.000 4.758.286
Maret 2008 23.200 4.213.646 26.500 5.163.251
April 26.200 4.729.183 29.500 6.613.251
Mei 26.000 5.373.713 20.500 6.227.800
Juni 27.000 5.588.695 20.500 4.731.742
Juli 30.000 6.186.245 23.500 4.747.012
Agustus 41.000 8.566.491 25.100 5.511.595
September 40.000 9.274.000 29.900 5.799.979
Oktober 34.500 7.988.152 29.400 7.498.460
November 27.500 6.270.443 26.400 6.434.877
Desember 16.000 3.649.993 19.400 4.911.664

Catatan persediaan Akhir suatu bulan sama dengan persediaan awal berikutnya
BAB III

3.1 KESIMPULAN

Anggaran Persediaan Merupakan suatu rencana rinci sistematis yang dinyatakan


secara formal untuk menunjukan sumbedr sumber yang di peroleh dan di gunakan
dalam jangkja waktu tertentu dalam periode satu tahun. Pada umumnya Jumlah satuan
dari (Unit) persediaan barang di nilai berdasarkan harga perolehan barang tersebut.
Persediaan bahan nmentah akan di nilai berdasarkan harga beli dari bahan mentah yang
bersangkutan.Sedangkan barang persediaan bahan jadi akan di nilai berdasarkan biaya
produksi untuk membuat barang jadi yang bresangkutanyang terdirei dari Biaya bahan
mentah,Upah tenaga kerja langsung dan Biaya Pabrik tidak langsung.Untuk mengatasi hal
seperti ini di kenal beberapa metode penilaian persediaan antara lain:
1.Metode first in first Out (FiFO)yanng mengatakan bahwa barang yang masuk (di beli)
lebih awal,dianggap di keluarkan(di proses)lebih awal pula.
2.Metode Last In First Out (LIFO) yang menyatakan bahwa barang yang masuk (dibeli)
lebih akhir ,dianggap di keluarkan proses lebih awal.
3. Metode Moving Average,ya menyatakan bahwa barang yang di keluarkan (diproses)
dinilai berdasarkan rata-rata harga beli yang pernah di lakukan.
berdasarkan metode penilaian persediaan yang telah di utarakan di muka, maka perusahaan
akan dapat menilai persediaan barang jadi dari waktu ke waktu bulan ke bulan yang
nantinya akan di gunakan untuk menyusun Budget unit yang akan di produksikan.

3.2 Saran

Menyadari Penulis Jauh dari kata sempurna,Harap kedepanya penulis agar lebih fokus
dan detail untuk menjelaskan tentang makalah dan sumber sumber lebih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Munandar .2013.Budgeting.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai