Teknologi Partisipatif pada dasarnya merupakan pengembangan dari metode Focus Group
Discussion (FGD) yang dipergunakan untuk memfasilitasi masyarakat atau kelompok dalam
membangun komitmen bersama, khususnya dalam hal pembuatan rencana tindak komunitas.
Terdapat beberapa metode dasar yang dipergunakan untuk memfasilitasi masyarakat/kelompok,
yaitu:
Metode Diskusi - Dialog yang terfokus pada masalah umum atau pengalaman.
- Berbagai perbedaan pendapat dengan cara yang tidak
mengundang konfrontasi.
- Memperdalam pandangan/penyelesaian kelompok.
• Yang pertama adalah METODE DISKUSI. Metode ini adalah sebuah metode untuk
memfasilitasi percakapan dan diskusi kelompok yang memungkinkan kelompok untuk
memperdalam pandangan dan kreatifitasnya terhadap suatu masalah atau pengalaman
tertentu. Ini memungkinkan para anggota kelompok untuk berbagi beragam pendapat tanpa
sikap yang memicu konfrontasi. Metode ini juga memperkenalkan batasan konsensus yang
ingin diambil oleh kelompok tersebut.
• Metode yang kedua adalah METODE WORKSHOP. Metode ini merupakan sebuah cara untuk
memfasilitasi pemikiran kelompok mengenai topik tertentu ke dalam pengambilan keputusan
dan tindak yang lebih terfokus. Cara ini sangat efektif untuk membangun konsensus kelompok
yang akan menghasilkan penyelesaian dan tindakan bersama.
• Metode PERENCANAAN (ACTION PLANNING) adalah metode yang menggabungkan metode
diskusi dengan metode workshop. Metode ini merupakan struktur yang efektif untuk
menggerakkan sebuah kelompok dari ide yang cemerlang menjadi rencana tindakan yang
nyata dalam periode waktu tertentu dan dengan tugas dan tanggungjawab yang terencana
secara baik.
Metode-metode ini dapat diterapkan pada berbagai situasi dan untuk beragam tujuan. Dengan
mengkombinasikann dan mengadaptasinya secara kreatif. Ketiga metode ini dapat berfungsi
sebagai alat yang handal untuk memuaskan dan mendayagunakan pengalaman-pengalaman
kelompok.
A. METODE DISKUSI (ORID)
Metode diskusi memberikan suatu struktur bagi komunikasi kelompok yang efektif sehingga:
• Memungkinkan semua anggota kelompok untuk berperan dan berpartisipasi
• Membangun suasana bagi terciptanya dialog yang terfokus dan bermakna.
• Mengundang beragam pendapat dengan cara yang tidak memicu kontroversi.
• Memperdalam pandangan kolektif kelompok.
• Menghasilkan ide dan kesimpulan yang jelas.
• Membawa kelompokk pada keputusan yang menyangkut penyelesaian dan tindakan yang jelas.
METODE DISKUSI adalah serangkaian pertanyaan yang memandu kelompok dalam perjalanan
dialognya. Rangkaian pertanyaan ini membawa kelompok melalui empat tingkatan kesadaran:
Objective; Reflektive; Interpretative dan Decisional, yang kemudian disingkat menjadi ORID. Struktur
tersebut memungkinkan kelompok untuk melaju dari diskusi permukaan sampai menuju kedalaman
pandangan dan makna.
METODE DISKUSI (ORID):
• Mengarahkan pemikiran kelompok.
• Memanfaatkan alur spesifik pertanyaan.
• Memulai dari pertanyaan yang paling mudah (obyektif) sampai yang paling sulit (decisional).
• Memungkinkan adanya perkembangan kesadaran kolektif.
• Mudah diadaptasi dalam berbagai situasi dan kelompok.
Dengan menyusun diskusi kelompok, kelompok mendapat kesempatan untuk menggali pentingnya
sebuah topik, isu atau pengalaman umum dalam waktu yang singkat. Metode Diskusi membantu
kelompok untuk menempatkan topik diskusi ke dalam sebuah perspektif dan kemudian membantu
kelompok untuk meresponnya secara kreatif. Hal ini disebabkan karena kelompok dapat berbagi dan
menjelaskan data dan idenya secara mendalam yang tidak hanya memuaskan kelompok tapi juga
mendorong munculnya kesatuan yang kuat dalam kelompok tersebut. Yang tidak kalah pentinya,
Metode Diskusi memungkinkan semua anggota kelompok untuk berinisiatif dan ikut serta dalam
proses dialog produktif yang murni.
Dengan demikiann, Metode Diskusi dapat menjadi dasar untuk:
• Mengumpulkan data, pandangan dan ide dalam cakupan yang luas.
• Mendiskusikann isu-isu yang sulit.
• Merefleksikan kejadian-kejadiann dan pengalaman-pengalaman penting.
• Mencapai pengertian yang lebih mendalam terhadap isu dan masalah.
• Memutuskan tindakan macam apa yang bisa dilakukan oleh kelompok.
TOPIK :
............ ............
Pertanyaan Kunci
Kesenjangan dan hambatan penting apakah yang perlu diatasi untuk meningkatkan kinerja
perolehan pendapatan dari sistem pajak usaha saat ini dan pendapatan dari Badan Usaha Milik
Daerah ?
Tujuan Rasional : Untuk mengidentifikasi alasan dibalik kinerja efisiensi pemerintah daerah,
khususnya pada pengenalan pajak perusahaan lokal dan BUMD.
Tujuan Eksperiensial : Memberikan kesempatan pada petugas administrasi pajak dan staf PEMDA
untuk berbagi pengalaman dan bekerjasama dalam meningkatkan kinerja
pajak di semua kota.
Pemeliharaan Kebutuhan akan Tidak mampu Pembayar pajak Perlunya Pernyataan yang Belum
2 set buku peralatan membayar tidak revisi untuk salah tentang dilakukannya
bisnis transportasi uang sewa sadar pajak biaya pajak penjualan kotor peraturan
pajak
Pemberian Pengecekan Kurangnya Tidak ada Interfensi politik, Terlalu banyak Kurangnya
bebas pajak dan catatan peraturan atau keputusan staf insentif
penyeimbangan revisi peraturan pengadilan untuk
personel pajak terhadap kios pembayar
pasar pajak yang
TAHAP 3 : PENGELOMPOKAN
Kolektor yang Pembayar Interfensi politik, Kurangnya kerjasama Kelemahan
tidak efisien dan pajak tidak keputusan pengadilan pejabat barangay dalam
penguasa pasar sadar pajak terhadap kios pasar pelaksanaan
hukum pasar
Tidak mampu Kurangnya
membayar informasi Belum
uang sewa Pemeliharaan Pernyataan yang dilakukannya
2 set buku salah tentang peraturan
Terlalu banyak Sistem bisnis penjualan kotor pajak
staf operasional
yang tidak
efektif
Kebutuhan akan Perlunya Kurangnya
peralatan Kurangnya revisi untuk insentif untuk Penjelasan:
transportasi laporan biaya pajak pembayar Masalah administrasi
pajak yang pajak yang
Kurangnya Pengecekan Tidak ada tepat waktu berhubungan
fasilitas teknik dan peraturan atau dengan BUMD
modern penyeimbangan revisi peraturan Pemberian
personel pajak bebas pajak Masalah
Administrasi pajak
yang berhubungan
dengan pajak usaha
TAHAP 4 : PEMBERIAN JUDUL
Kurangnya
informasi Peraturan Kelemahan Kurangnya
yang tidak dalam Insentif pajak Administrasi
Pengendalian pelaksanaan
mencukupi pasar yang
Kurangnya internal yang Kurangnya insentif
lemah Perlunya buruk
fasilitas dan Kelemahan untuk pembayar
revisi untuk dalam pajak yang tepat
peralatan Sistem operasional biaya pajak Kolektor yang
pelaksanaan waktu
yang tidak efektif tidak efisien dan
kode pasar
Kebutuhan akan Tidak ada Pemberian bebas penguasa pasar
peralatan Kurangnya catatan peraturan atau Tidak ada pajak
transportasi revisi peraturan pelaksanaan Tidak mampu
pajak membayar
peraturan pajak
Kurangnya Pengecekan dan uang sewa
fasilitas teknik penyeimbangan
modern Terlalu banyak
personel
staf
TAHAP 5 : REFLEKSI
Tingkat Ketiga
Tingkat Kedua
Administrasi Kurangnya
pasar yang insentif pajak
buruk
Lemahnya
Tingkat Pertama implementasi
Tahapan 2
Lingkar Keberhasilan
• Kolaborasi Lingkungan
LGU-NGO-PO yang
lebih kuat
• Pengelolaan
sumber daya • Pemeliharaan
berdasarkan keanekaragaman
komunitas hayati
Keunggulan Hambatan
• Sumber-sumber hutan Damai • Kesepakatan mengenai air
yang kaya dan luas antara Damai-Sejahtera
• Peningkatan kualitas • Pertambangan ilegal
pengelolaan daerah resapan air • ”kaingin” yang tidak diketahui
• Peluang hidup untuk • penebangan pohon ilegal yang
Bohotanos berlanjut
• Potensi Eco-tourism • PP No.../20XX, menyatakan
• Damai sebagai penerima beberapa daerah resapan air
penghargaan “Going Pook” sebagai NIPAS
dalam bidang lingkungan hidup
Tahapan 4: Komitmen
Fokus Pertanyaan
Kelompok
tugas 1
Apa kegiatan kunci yang perlu dilakukan kemitraan
Kelompok LGU/NPO/PO di tahun yang akan datang untuk melindungi
tugas 2
dan memelihara sumber-sumber hutan Damai?
Kelompok
tugas 3
Tugas Kegiatan 1996 Kuartal Kuartal 1997 Kuartal Kuartal Ke-3 Kemenangan Anggota
Ke-4 (Sep- Pertama Ke-2(Apr-Jun) (Jul-Agust) yang tercapai tim
Des) (Jan-Mar)
Mengadakan Eco-Caravan Workshop Membuat Mengembang Lakukan Poster/slogan Dian,
kegiatan keliling Damai pelatihan rencana kan materi kampanye info kampanye Joko,
Informasi Komunikasi komunikasi informasi dan kota lingkungan Baldi,
Pendidikan dan promosi ditempatkan Vera
Komunikasi per
kecamatan
Inventarisasi Mengdakan Membentuk Mengembang Melatih Pembuatan Presentasi Rudi,
Sumber daya workshop pengumpulan kan alat sekelompok data analisis tentang Indri,
terhadap perencanaan data dan tim untuk peneliti dan laporan rencana Mario,
PSPBM riset inventarisasi lingkungan PSPBM Yusi
dan penilaian berdasarkan
data
Membuat dan Menginventari Membuat Penyusunan Monitor Advokasi Semua Romi,
menegakkan sasi kebijakan daftar kebijakan pelaksanaan untuk kebijakan Edi,
Kebijakan- dan peraturan peraturan dan kebijakan reformasi lingkungan Londo
kebijakan lingkungan kebijakan kebijakan dipadukan
Ramah lahan tinggi lingkungan dan
Lingkungan yang ada yang dimiliki dilembagakan
pemda
Mempromosikan Modul Mengorganis Serangkaian Menyiapkan Lahan model Keberadaan Roni,
Praktek-praktek pelatihan asikan kelas training tanah setiap tanah Parto,
Pertanian yang tentang petani tentang pertanian kecamatan pertanian Nanang
Berkesinambun pertanian praktek contoh model
gan yang pertanian
berkesinambu yang
ngan berkesinamb
ungan
Memperkuat Mengorganisa Mengadakan Menyusun Memantapkan Workshop Rencana Alex,
Koordinasi dan sikan badan konsultasi daftar pembangunan action multisektoral Boy
Kemitraan multisektoral multisektoral kelompok komitmen dan Planning bagi
Multisektoral lingkungan konstituensi diterapkannya
yang aktif di manajemen
PSPBM hutan
ditempat
Tahapan 7
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi
• Apa pendapat anda tentang rencana yang JUDUL
telah kita buat? Judul Judul Judul Judul Judul
• Apa pendapat Anda tentang kegiatan yang
perlu kita lanjutkan ini?
• Apa langkah-langkah kita selanjutnya?
• Bagaimana kita akan menjalankannya?
PETUNJUK PRAKTIS PENGGUNAAN METODE PERENCANAAN
Meskipun METODE PERENCANAAN awalnya kelihatan sulit, metode ini sangat layak untuk
dikuasai karena memberikan teknik yang membangkitkan semangat dan memberikan kepuasan
untuk mengajak kelompok menyelesaikan rencana kegiatan yang praktis, realistik dan dapat
dilakukan. Proses yang diperkenalkan dalam metode ini mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
”Kemana kita pergi ?”; ”Dimana kita sekarang ?” dan ”Bagaimana kita bisa kesana ?”, tidak hanya
dengan membangun rasa kepemilikan dan keikutsertaan dalam rencana yang sedang
diformulasikan, tapi juga dalam membantu mengidentifikasi akuntabilitas dan tanggungjawab
bersama untuk keberhasilan pelaksanaannya. Yang paling penting adalah proses ini sangat
partisipatif dan ternyata para anggota kelompok malah secara sukarela membantu agar pekerjaan
ini selesai.