Anda di halaman 1dari 10

TUGAS SEJARAH INDONESIA

Tema:Kerajaan
Tarumanagara

Nama kelompok
1.antonius
2.yorri G.
3.anatasya
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena telah terselesaikan tugas sejarah indonesia tentang “Kerajaan
Tarumanegara.
Makalah ini di susun secara sistematis dan praktis. Saya telah berusaha
semaksimal mungkin untuk menyajikan data-data yang saya peroleh dari
berbagai sumber .
Dalam menyusun makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat
kesalahan oleh karena itu saya mohon kerendahan hati untuk memakluminya .
Mudah-mudahan makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua
... amin.
i DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................

i Daftar Isi......................................................................................................

ii BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang............................................................................
B.Rumusan masalah.......................................................................

C.Tujuan.........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A.Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara...............................

B.Letak dan Wilayah Kekuasaan....................................................

C.Kehidupan di Kerajaan Tarumanegara........................................

D.Raja-Raja di Kerajaan Tarumanegara.........................................

E.Prasasti-Prasasti Kerajaan Tarumengara....................................

F.Sumber-Sumber Sejarah..............................................................

G.Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara............................................

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan..................................................................................

B.Saran...........................................................................................

BAB IV DAFTAR PUSAKA

A.Daftar Pusaka..............................................................................
ii

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah
pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 hingga abad ke-7 m, yang merupakan salah satu kerajaan
tertua di nusantara yang diketahui. Dalam catatan, kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan hindu
beraliran wisnu. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun
358, yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382-395). Raja Jayasinghawarman
berkuasa dari tahun 358-382 M. Setelah raja mencapai usia lanjut, raja mengundurkan diri untuk
menjalani kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa, Jayasinghawarman bergelar Rajaresi. Nama dan
gelar raja menjadi Maharesi Rajadiraja Guru Jayasinghawarman.

itu tadi sedikit latar belakang berdirinya Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara termasuk
kerajaan tertua diindonesia. Lalu bagaimana selengkapnya berdirinya sejarah Kerajaan
Tarumanegara ? Lokasi dan wilayah kekuasaan ? Bagaimana kehidupan di Kerajaan Tarumanegara ?
Siapa sajakah yang pernah menjadi raja di Tarumanegara ? Bagaimana peninggalan prasasti di
Kerajaan Tarumanegara ? dan Sumber – sumber sejarahnya ? itu semua akan dijelaskan dimakalah
ini .

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara ?

2. Dimana lokasi dan wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara ?

3. Bagaimana kehidupan di Kerajaan Tarumanegara ?

4. Siapa sajakah yang pernah menjadi Raja di Kerajaan Tarumanegara ?

5. Bagaimana peninggalan prasasti di Kerajaan Tarumnegara ?

6. Darimana saja sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara ?

7.Bagaimana runtuhnya Kerajaan Tarumanegara ?

C. Tujuan

1. Untuk membantu mempermudah pembelajaran, serta melengkapi pematerian

2. Kita bisa mengenal dan mengetahui sejarah Kerajaan Tarumanegara


BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Terumanegara di bangun oleh raja Jayasinghawarman ketika memimpin pelarian keluarga
kerajaan dan berhasil meloloskan diri dari musuh yang terus menerus menyerang kerajaan
Salakanagara. Di pengasingan, tahun 358 M, Jayasinghawarman mendirikan kerajaan baru di tepi
Sungai Citarum, di Kabupaten Lebak Banten dan diberi nama Tarumanegara. Nama Tarumanegara
diambil dari nama tanaman yang bernama tarum, yaitu tanaman yang dipakai untuk ramuan
pewarna benang tenunan dan pengawet kain yang banyak sekali terdapat di tempat ini. Tanaman
tarum tumbuh di sekitar Sungai Citarum. Selain untuk pengawet kain, tanaman ini merupakan
komoditas ekspor dan merupakan devisa pemasukan terbesar bagi Kerajaan Tarumanegara.

Raja Jayasinghawarman berkuasa dari tahun 358-382 M. Setelah raja mencapai usia lanjut, raja
mengundurkan diri untuk menjalani kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa, Jayasinghawarman
bergelar Rajaresi. Nama dan gelar raja menjadi Maharesi Rajadiraja Guru Jayasinghawarman.
Kerajaan Tarumanegara banyak meninggalkan Prasasti, sayangnya tidak satupun yang memakai
angka tahun. Untuk memastikan kapan Tarumanegara berdiri terpaksa para ahli berusaha mencari
sumber lain. Dan usahanya tidak sia – sia. Setelahnya ke cina untuk mempelajari hubungan cina
dengan Indonesia di masa lampau mereka menemukan naskah – naskah hubungan kerajaan
Indonesia dengan kerajaan Cina menyebutnya Tolomo. Menurut catatan tersebut, kerajan Tolomo
mengirimkan utusan ke cina pada tahun 528 M, 538 M, 665 M, 666M. sehingga dapat di simpulkan
Tarumanegara berdiri sejak sekitar abad ke V dan ke VI.

B.LETAK DAN WILAYAH KEKUASAAN

Sebelum mengetahui letak kraton kerajaan Tarumanegara, dari temuan tempat prasasti itu dapat
diperkirakan luas kerajaan Tarumanegara. Prasasti Ciaruon atau prasasti Ciareteun, ditemukan di
daerah Cimpea, Bogor. Kemudian prasasti kebun kopi yang ditemukan di daerah kampong hilir
kecamatan cibung-bulang. Kemudian prasasti kebun jambu, ditemukan di daerah bukit koleangkak
30 km sebelah barat bogor. Kemudian prasasti tugu ditemukan di daerah Tugu, clincing, Jakarta
Utara.

Dari temuan letak prasasti tersebut dapat diketahui daerah yang masuk dalam wilayah kerajaan
Tarumanegara. Wilayah kerajaan Tarumanegara meliputi pesisir Jakarta hingga pedalaman di kaki
gunung Gede (lihat gambar 1.). Selain itu dari prasasti dapat diketahui fungsi dari suatu daerah. Pada
prasasti Tugu yang dikatakan bahwa pembuatan prasasti itu untuk para brahmana yang telah
membuat terusan pada kali candrabhaga yaitu kali Gomati. Sehingga dapat dikatakan bahwa wilayah
dtemukannya prasasti Tugu merupakan daerah para Brahmana. Para Brahmana kerajaan
Tarumanegara tinggal di daerah pesisir pantai. Dapat dikatakan mereka datang ke Nusantara dengan
para pedagang India.
Dapat di duga pula pada prasasti kebun jambu yang ditemukan di dekat sungai Cisadane, di bukit
Koleangkak, Banten selatan. Dalam prasasti itu dapat ditafsirka sebagai prasasti penaklukan suatu
wilayah. Dalam prasasti itu dikatakan bahwa raja Purnawarman merupakan raja yang disegani oleh
musuh-musuhnya. Senantiasa menggempur kota-kota musuhnya.

C. KEHIDUPAN DI KERAJAAN TARUMANEGARA

1. Kehidupan Politik

Berdasarkan tulisan-tulisan yang terdapat pada prasasti diketahui bahwa raja yang pernah
memerintah di tarumanegara hanyalah raja purnawarman dan raja yang telah berhasil
meningkatkan kehidupan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti tugu yang menyatakan raja
purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah kali. Oleh karena itu rakyat hidup makmur
dalam suasana aman dan tenteram.

2. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini terlihat dari upaya raja
Purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja
Purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting
dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda
penghormatan kepada para dewa.
3. Kehidupan Ekonomi
Prasasti tugu menyatakan bahwa raja purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat
sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan ini mempunyai arti ekonomis yang besar
bagi masyarakat, Karena dapat dipergunakan sebagai sarana pencegah banjir serta sarana lalu-lintas
pelayaran perdagangan antardaerah di kerajaan tarumanegara dengan dunia luar. Juga dengan
daerah-daerah di sekitarnya. Akibatnya, kehidupan perekonomian masyarakat sudah berjalan
teratur.

4. Kehidupan Budaya
Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang ditemukan sebagai
bukti kebesaran Kerajaan Tarumanegara, dapat diketahui bahwa tingkat kebudayaan masyarakat
pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut
menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis di kerajaan Tarumanegara.

D. RAJA-RAJA DI KERAJAAN TARUMANEGARA


Tarumanagara sendiri hanya mengalami masa pemerintahan 12 orang raja. Pada tahun 669 M,
Linggawarman, raja Tarumanagara terakhir, digantikan menantunya, Tarusbawa. Linggawarman
sendiri mempunyai dua orang puteri, yang sulung bernama Manasih menjadi istri Tarusbawa dari
Sunda dan yang kedua bernama Sobakancana menjadi isteri Dapuntahyang Sri Jayanasa pendiri
Kerajaan Sriwijaya. Secara otomatis, tahta kekuasaan Tarumanagara jatuh kepada menantunya dari
putri sulungnya, yaitu Tarusbawa. Kekuasaan Tarumanagara berakhir dengan beralihnya tahta
kepada Tarusbawa, karena Tarusbawa pribadi lebih menginginkan untuk kembali ke kerajaannya
sendiri, yaitu Sunda yang sebelumnya berada dalam kekuasaan Tarumanagara. Atas pengalihan
kekuasaan ke Sunda ini, hanya Galuh yang tidak sepakat dan memutuskan untuk berpisah dari Sunda
yang mewarisi wilayah Tarumanagara.

Raja-raja Tarumanegara:

1. Jayasingawarman 358-382 M

2. Dharmayawarman 382-395 M

3. Purnawarman 395-434 M

4. Wisnuwarman 434-455 M

5. Indrawarman 455-515 M

6. Candrawarman 515-535 M

7. Suryawarman 535-561 M

8. Kertawarman 561-628 M

9. Sudhawarman 628-639 M

10. Hariwangsawarman 639-640 M

11. Nagajayawarman 640-666 M

12. Linggawarman 666-669 MC.

E.PRASASTI-PRASASTI KERAJAAN TARUMANEGARA

1. Prasasti Ciaruteun
Salinan gambar prasasti Ciaruteun dari buku The Sunda Kingdom of West Java From Tarumanagara
to Pakuan Pajajaran with the Royal Center of Bogor.
Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai
Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri
dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping itu terdapat
lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.
Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti
tersebut).

Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang (biasanya penguasa) sekaligus
penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan
dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat

2. Prasasti Jambu
Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu,
sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf
Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Mulawarman.
3. Prasasti Kebonkopi
Prasasti Kebonkopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor . Yang
menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki
gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.

4. Prasasti Muara Cianten


Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di
samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.

5. Prasasti Pasir awi


Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat
dibaca.

6. Prasasti Cidanghiyang
Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang,
kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi
2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut
mengagungkan keberanian raja Purnawarman.

7. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu di Museum Nasional. Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing
Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling
panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat
diketahui dari prasasti tersebut.

Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah:


Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai
Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut menimbulkan
tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka. Sehingga secara Etimologi (ilmu
yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.
Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka
tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan
Februari dan April.

Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai
dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.

F. SUMBER-SUMBER SEJARAH

Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam
maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan
empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti ini diketahui bahwa
kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah
sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah
Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara.
Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Tiongkok antara lain:
Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan bahwa di Ye-
po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang
yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme.

Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To- lo-mo yang
terletak di sebelah selatan.
Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusaan dari To-lo-
mo.

Dari tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis penyesuaian
kata-katanya sama dengan Tarumanegara.

Maka berdasarkan sumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui
beberapa aspek kehidupan tentang kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan prasast-


prasati tersebut diketahui raja yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah
kekuasaan Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi hampir seluruh Jawa Barat yang
membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon.

G. Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara diperkirakan runtuh pada sekitar abad ke-7 Masehi. Hal ini didasarkan pada
fakta bahwa setelah abad ke-7, berita mengenai kerajaan ini tidak pernah terdengar lagi baik dari
sumber dalam negeri maupun luar negeri . Para ahli berpendapat bahwa runtuhnya Kerajaan
Tarumanegara kemungkinan besar disebabkan karena adanya tekanan dari Kerajaan Sriwijaya yang
terus melakukan ekspansi wilayah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari apa yang telah kami sampikan tadi, dapat di simpulkan pengaruh kebudayaan India di Indonesia
tidak hanya menunjuk pada perkembangan ajaran Hindu – Budha, tetapi juga pada aspek lain missal
aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan lain sebaginya
Dalam proses akulturasi, Indonesia sangat berperan aktif. Hal ini terlihat dari peninggalan –
peninggalan yang tidak sepenuhnya merupakan hasil jiplakan kebudayaan India
Meskipun corak dan sifat kebudayaan di pengaruhi India. Namun dalam perkembangannya
Indonesia mampu menghasilkan kebudayaan kepribadian sendiri

B. Saran
Dari keberadaanya kerajaan Tarumanegara di wilayah kita pada masa yang lalu. Maka kita wajib
mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku dengan hati yang
tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk melestarikan dan memelihara budaya
nenek moyang kita. Jika kita ikut berpartisipasi dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut
mengangkat derajat dan jati diri bangsa. Oleh karena itu marilah kita bersama – sama menjaga dan
memelihara peninggalan budaya bangsa yang menjadi kebanggaan kita semua

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

A.Daftar Pustaka

http://www.4shared.com/get/EcoveM8m/Makalah_Sejarah_Kerajaan_Tarum.html

http://www.omrudi.info/2011/06/makalah-sejarah-tentang-sejarah.html

http://www.anakciremai.com/2008/06/makalah-sejarah-tentang-tarumanegara.html

http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/12/kerajaan-tarumanegara.html

Anda mungkin juga menyukai