Coba kalian identifikasi jenis hak asasi yang terkait dengan setiap sila Pancasila. Tuliskan hasil
identifikasimu dalam tabel di bawah ini dan presentasikan di depan kelas!
1) Sila Ketuhanan yang maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama ,
melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama. Sila tersebut mengamanatkan
bahwa setiap warga negara bebas untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing –
masing. Hal ini selaras dengan Deklarasi Universal tentang HAM pasal 2 dimana terdapat
perlindungan HAM (Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-kebebasan yang
tercantum di dalam Deklarasi ini dengan tidak ada pengecualian apa pun, seperti
pembedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pandangan lain,
asal-usul kebangsaan atau kemasyarakatan, hak milik, kelahiran ataupun kedudukan lain.
Selanjutnya, tidak akan diadakan pembedaan atas dasar kedudukan politik, hukum atau
kedudukan internasional dari negara atau daerah dari mana seseorang berasal, baik dari
negara yang merdeka, yang berbentuk wilayah-wilayah perwalian, jajahan atau yang
berada di bawah batasan kedaulatan yang lain).
2) Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hukum serta serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang
sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan undang-undang. Sila Kedua,
mengamanatkan adanya persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban
antara sesama manusia sebagaimana tercantum dalam Deklarasi HAM PBB yang melarang
adanya diskriminasi. Pasal 7 (Semua orang sama di depan hukum dan berhak atas
perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi. Semua berhak atas perlindungan yang
sama terhadap setiap bentuk diskriminasi yang bertentangan dengan Deklarasi ini, dan
terhadap segala hasutan yang mengarah pada diskriminasi semacam ini).
5) Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengakui hak milik perorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-besarnya pada
masyarakat. Asas keadilan dalam HAM tercermin dalam sila ini, dimana keadilan disini
ditujukan bagi kepentingan umum tidak ada pembedaan atau diskriminasi antar individu.
- Lakukanlah studi dokumentasi terhadap naskah konstitusi yang pernah berlaku di Negara
Republik Indonesia, yaitu UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUDS 1950 dan UUD NRI Tahun
1945 setelah diamandemen. Kemudian identifikasi jenis-jenis hak asasi manusia yang dijamin oleh
keempat konstitusi yang pernah berlaku di negara kita. Tuliskan hasil pekerjaanmu dalam tabel di
bawah ini dan presentasikan di depan kelas!
- Coba kalian analisis pelaksanaan berbagai jenis hak asasi manusia yang dijamin dalam UUD
NRI Tahun 1945 pada saat ini. Tuliskan hasil analisis kalian dalam bentuk karangan sebanyak
empat sampai enam paragraf, dan presentasikan di depan kelas.
1) Lakukanlah studi dokumentasi terhadap naskah konstitusi yang pernah berlaku di Negara
Republik Indonesia, yaitu UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUDS 1950 dan UUD NRI Tahun
1945 setelah diamandemen. Kemudian identifikasi jenis-jenis hak asasi manusia yang dijamin
oleh keempat konstitusi yang pernah berlaku di negara kita. Tuliskan hasil pekerjaanmu dalam
tabel di bawah ini dan presentasikan di depan kelas!
2) Coba kalian analisis pelaksanaan berbagai jenis hak asasi manusia yang dijamin dalam UUD
NRI Tahun 1945 pada saat ini. Tuliskan hasil analisis kalian dalam bentuk karangan sebanyak
empat sampai enam paragraf, dan presentasikan di depan kelas!
Menurut pendapat saya, dalam segi isi UUD NRI Th 1945 sudah cukup bagus dan
tertata rapi. Namun sayangnya, belum tentu semua dapat dijalankan dan berjalan dengan
lancar. Untuk itu pentingnya sosialisasi ke masyarakat dan para aparat pemerintah agar UUD
1945 yang telaha diamandemen ini dapat berjalan dengan lancar dan terutama adanya
penegakan HAM.
Coba kalian cari faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya pelanggaran HAM, yaitu dengan
membaca berbagai macam sumber seperti dari buku, surat kabar, majalah atau internet. Tuliskan
pada tabel di bawah ini hasil temuan kalian.
1. Bagaimana perasaan kalian atas tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina?
Menurut saya tindakan yang dilakukan oleh Israel terhadap palestina sangatlah tidak
manusiawi karena awalnya Israel merupakan wilayah yang terbentuk dari perkumpulan
orang-orang Yahudi yang mengungsi ke wilayah Palestina. Orang-orang yahudi diterima baik
oleh banga Palestina, namun kemudian membentuk sebuah negara bernama Israel. Israel
sedikit demi sekidt mulai memperluas wilayahnya dengan mengusir penduduk asli. Dengan
bantuan Amerika Serikat, Israel kini dapat menguasai sebagian besar dari wilayah Palestina,
sedangkan palestina kini hanya wilayah kecil yang terletak ditengah negara Israel. Israel
selalu melakukan penyerangan langsung terhadap Palestina. Terdapat ribuan warga Palestina
menjadi korban. Bahkan relawan yang membantu ikut menjadi korban. Palestina kini
berjuang untuk mendapatkan pengakuan PBB sebagai suatu negara, namun diakuinya
palestina tidak menghentingkan peperangan tersebut, sampai-sampai banyak hukum
internasional yang dilanggaran oleh Israel. namun tidak ada ketegasan PBB.
2. Identifikasikan jenis pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.
beberapa fakta pelanggaran hukum humaniter dan hukum HAM internasional yang dilakukan
negara Israel, meliputi
Pelarangan penduduk sipil Palestina atas hak untuk kembali ke tanah airnya setelah
konflik bersenjata berakhir. Pemerintah Israel memberlakukan hukum dan
memerintahkan pasukan militernya untuk menahan sekitar 750.000 orang Palestina agar
mereka tidak pulang ke tanah air mereka.
Pemindahan penduduk Palestina secara ilegal. Pemerintah Israel telah mendirikan
pemukiman dan menempatkan ratusan warga Israel di wilayah pendudukan yang tidak
sesuai dengan resolusi PBB tentang UN Partition Plan.
Penghancuran rumah-rumah ibadah, dan menekan menteri agama dan urusan
kepercayaan negara Palestina. Negara Israel telah menghancurkan masjid-masjid kaum
muslimin dan ikut campur dalam urusan pemuka agama Palestina.
Negara Israel mempraktekkan hukuman kolektif terhadap warga Palestina atas tindakan
pemberontakan mereka, seluruh komunitas warga Palestina akan dihukum karena
tindakan dari beberapa orang saja.
Pemberlakuan praktek rasisme, dimana Pemerintah Israel membentuk aturan-aturan
yang memberikan keuntungan hanya kepada rakyat Yahudi saja.
Pemerintah Israel melegalisasi praktek diskriminasi terhadap orang-orang Palestina,
praktek itu sesuai dengan pengertian apartheid menurut PBB.
Pemerintah Israel membuat kebijakan yang mencerai-beraikan kesatuan keluarga orang-
orang Arab. Pada tahun 2003, Parlemen Israel (Knesset) mengeluarkan suatu aturan
yang melarang pasangan (suami-istri) warga negara keturunan Arab yang berada di
wilayah pendudukan untuk mengunjungi keluarga mereka di negara Israel (dengan
perkecualian).
Negara Israel melakukan praktek pembersihan etnis. Sebelum berdirinya negara Israel,
dan kemudian menjadi pemerintahan Israel, mereka telah mempraktekkan berbagai
macam bentuk pembersihan etnis, alasannya ingin melindungi kaum Yahudi yang saat
itu merupakan kaum minoritas.
4. Bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk mengakhiri perseteruan antara Israel dan
Palestina?
Menurut Witkin, mengapa konflik Israel-Palestina ini tidak pernah berakhir adalah karena
kecacatan dari sistem negara-bangsa yang berdasarkan kewilayahan. Sistem negara-bangsa
saat ini yang telah tercipta semenjak perdamaian Westphalia pada tahun 1648 pada dasarnya
diciptakan untuk membatasi area kekuasaan para raja agar tidak saling tumpang tindih di
daratan Eropa, oleh karena itu kedaulatan sebuah negara atau raja hanya melingkupi pada
aspek teritorial dan segala hal yang ada di dalamnya saja, dan bukan kekuasaan berdasarkan
manusia, mengingat pada saat itu populasi yang ada masih bersifat kesukuan dan sering
berpindah tempat. Oleh karena itu untuk mendefinisikan sebuah negara maka ia ditetapkan
berdasarkan wilayah eksklusif yang dimilikinya, bukan bangsa yang yang berada dalam
kekuasaan atau pemerintahan negara (atau raja) tersebut (Witkin.2011:38-39) Seiring dengan
perkembangan zaman, menurut Witkin sistem ini semakin melemah karena tergerus
globalisasi yang memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan golongannya dan
berpindah tempat dengan mudahnya. Dalam situasi seperti ini maka area (negara) yang
dihuni oleh kebudayaan yang berbeda dan mengalami kebangkitan nasionalisme orang-
orangnya akan cenderung untuk saling memperebutkan kekuasaan dan pengaruh di wilayah
tersebut. Secara garis besar seperti itulah akar konflik Palestina-Israel, yakni keberadaan dan
ke-cacatan dari struktur pemerintahan itu sendiri. Konflik palestina-Israel adalah rebutan
teritori antara dua bangsa yang mana keduanya mengklaim memiliki akar historis dan telah
menempati wilayah tersebut sekian waktu lamanya. Sehingga lagi-lagi menurut Witkin usaha
untuk mendesain sebuah batasan teritori bagi kedua belah pihak tidak akan pernah berhasil
menyelesaikan konflik karena ia hanya akan mengakhiri konflik kewilayahan dan bukan
konflik diantara kedua bangsa. Apalagi wilayah yang mereka perebutkan merupakan tanah
yang sama-sama mereka cintai dan bermakna bagi identitas mereka (Witkin.2011:42-43)
Untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel ini, maka yang harus dilakukan pertama kali
adalah mengganti kedaulatan yang selama ini berdasarkan kewilayahan dengan kedaulatan
berdasarkan kebangsaan, sehingga pemerintah dapat mengatur orang-orang yang berbeda,
bukan wilayah. Hal ini tentu akan memungkinkan dua negara dapat berdiri dalam satu
teritori. Solusi ini merupakan penyelesaian yang paling tepat menurut Witkin mengingat
separasi ataupun pemisahan wilayah tidak mungkin terjadi karena kedua bangsa mengklaim
tanah yang sama, apalagi di era globalisasi sekarang dimana manusia bebas untuk melakukan
perjalanan, perdagangan, bahkan kriminal sekalipun telah melintasi batasan-batasan negara.
Dengan sistem negara-bangsa yang berselang-seling atau Interspersed Nation-State
System, pemerintah dapat mengatur orang-orangnya tanpa batasan wilayah yang
ketat(Witkin.2011:44). Dua negara yang berbagi satu wilayah dapat menggunakan perjanjian
bilateral untuk mengatur interaksi antara kedua pemerintahan dan bangsa yang berbeda.
Dengan menerapkan sistem ini maka akan menyelesaikan konflik teritorial yang ada antara
Palestina-Israel karena ia menawarkan semua yang diminta oleh kedua belah pihak, baik
wilayah yang resmi maupun aspirasi nasionalisme masing-masing. Pada intinya solusi yang
ditawarkan oleh Witkin adalah masing-masing pemerintah akan melayani bangsa dan orang-
orang tertentu, dan masing-masing bangsa akan mengkontribusikan dirinya pada satu
pemerintahan. Dengan begitu masing-masing bangsa akan mendapatkan kekuasaan,
pemerintahan yang permanen serta independen, kebijakan dan layanan yang disesuaikan
dengan nilai kultural masing-masing. Dan yang terpenting lagi mereka bebas bergerak dan
mengakses tanah air yang telah memberikan kebanggaan dan identitas bagi bangsa mereka
5. Siapa saja yang harus terlibat dalam upaya menciptakan perdamaian di Palestina? Berikan
alasannya mengapa mereka penting dilibatkan?
Dalam konflik tersebut ada beberapa pihak yang tentunya terlibat secara langsung maupun
tidak langsung. PBB yang bertindak sebagai mediator atas sengketa tersebut tentunya terlibat
penuh pada proses perdaiman antara Israel dan Palestina. Mengingat PBB adalah salah satu
dan mungkin satu-satunya pihak yang dipercaya oleh masyarakat dunia internasional untuk
menyeleasikan konflik tersebut. Namun pada kenyataanya PBB (menurut penulis) adalah
salah satu pihak yang malah menjadi sumber permsalahan konflik israel palestina. Mengapa
demikian, PBB adalah lembaga yang memberikan resolusi atas kemerdekaan negara Israel.
Hal ini tentunya membuat awal mula konflik antara israel dan palestina muncul. Amerika
serikat sebagai sekutu israel juga punya andil yang besar dalam konflik tersebut, mengingat
amerika serikat adalah salah satu negara yang mengakui kedaulatan israel selain beberapa
negara eropa yang tergabung dalam NATO. Hal ini tentunya sangat berperan dan punya
signifikansi tersendiri dalam kasus konflik israel –palestina. Namun yang menjadi perkara
lain yakni mengapa pada saat yang bersamaan palestina juga tidak melakukan proklamasi
kemeerdekaan. Ini tentunya menjadi persoalan lain yang perlu dibahas pula. Dalam kasus ini
seolah palestina menjadi suatu bangsa yang lemah tanpa mendapat dukungan yang riil dari
negara timur tengah. maka palestina sebagai bangsa pribumi harusnya segera memerdekakan
diri untuk bisa juga melawan keganasan israel yang selalu mencaplok wilayah demi wilayah
dari Palestina. PBB sudah melakukan tindakan yang tepat untuk menyelesaikan persoalan
Israel-palestina, namun PBB juga seolah terdokrin oleh Amerika Serikat untuk tidak
melakukan intervensi berlebihan terhadap konflik tersebut. PBB seolah disetir oleh Amerika
Serikat dan tak berdaya melawa kekuatan lobby Amerika Serikat. Kejadian semacam ini
tentunya sangat merusak citra PBB yang selama ini dipercaya untuk menanggulangi konflik
yang terjadi di dunia internasional.
6. Meskipun letak Indonesia dengan Palestina berjauhan, tetapi warga negara Indonesia dapat
bisa menutup mata atas penderitaan rakyat Palestina. Berkaitan dengan hal itu, apa saja yang
telah kalian lakukan untuk membantu rakyat Palestina?
Bagi masyarakat Indonesia, isu Timur Tengah, khususnya masalah Palestina selalu mendapat
perhatian lebih. Hal ini terjadi karena ada kedekatan agama antara Indonesia dan Palestina.
Baik yang beragama Kristen mupun Islam, keduanya sama-sama bersimpati terhadap
perjuangan rakyat Palestina. Maka tidak heran ketika tragedi kemanusian terjadi, rakyat
Indonesia selalu peka dengan berdemontrasi, menyalurkan bantuan kemanusian, bahkan
sebagian ada yang terjun langsung ke Jalur Gaza untuk menjadi relawan kemanusian.
Sayangnya aksi masyarakat Indonesia tidak sebanding dengan aksi pemerintahnya. Selama
ini dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina hanya sebatas pernyataan-pernyataan
politik-di forum multilateral maupun di dalam negeri-dan bantuan logistik yang terbatas.
Pemerintah belum mampu bertindak tegas dalam menyikapi masalah Palestina. Dukungan-
dukungan di forum PBB maupun OKI sejauh ini belum menghasilkan solusi kongkrit. Hal ini
karena ketidak-mampuan PBB dan OKI dalam menciptakan perdamaian di Palestina.
1. Coba bedakan makna hak asasi manusia dengan hak warga negara?
Hak asasi Manusia merupakan hak yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia tanpa
membeda-bedakan suku bangsa, agama, ra]ms maupun golongan.
Hak warga Negara adalah hak yang melekat pada seseorang berdasarkan statusnya
sebagai anggota suatu negara.
Pada dasarnya, antara hak dan kewajiban mempunyai pengertian yang saling bertentangan.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), yang dimaksud hak adalah milik,
kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, atau kekuasaan yang benar atas
sesuatu atau untuk menuntut sesuatu. Sedangkan, kewajiban berasal dari kata dasar wajib
yaitu harus dilakukan, tidak boleh ditinggalkan, atau sesuatu yang harus dilaksanakan.
Apabila diartikan dengan lebih sempit, hak adalah sesuatu yang harus kita dapatkan. Di
sisi berbeda, kewajiban adalah sesuatu yang harus kita lakukan. Dalam penerapannya sehari-
hari, kewajiban harus didahulukan sebelum seseorang menuntut haknya. Pada penerapan
hubungan antara negara Indonesia dan warga negaranya, butir-butir mengenai hak dan
kewajiban tercantum dalam UUD 1945 pasal 27 hingga pasal 34.
Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia. Pelanggaran HAM disebabkan oleh faktor-faktor
berikut:
A. Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari
diri pelaku pelanggar HAM, diantaranya adalah:
Sikap egois atau terlalu mementing diri sendiri.
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini,
akan menghalalkan segala cara supaya haknya bisa terpenuhi, meskipun caranya
tersebut dapat melanggar hak orang lain.
Rendahnya kesadaran HAM.
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran HAM berbuat seenaknya. Pelaku
tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak asasi yang yang harus
dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat muncul perilaku atau tindakan
penyimpangan terhadap hak asasi manusia.
Sikap tidak toleran.
Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya
akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.
B. Faktor Eksternal, yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang
atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM, diantaranya sebagai berikut:
Penyalahgunaan kekuasaan
Di masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan disini tidak
hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan
lain yang terdapat di masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di
perusahaan. Para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas
melanggar hak asasi manusia. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan
mendorong timbulnya pelanggaran HAM.
Ketidaktegasan aparat penegak hukum.
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran
HAM, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran HAM lainnya.
Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi
munculnya kasus-kasus lain, para pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan
mereka tidak menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal
tersebut, aparat penegak hukum yang bertindak sewenang-wenang juga
merupakan bentuk pelanggaran HAM dan menjadi contoh yang tidak baik, serta
dapat mendorong timbulnya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh masyarakat
pada umumnya.
Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi bisa juga
memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Selain
itu juga, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan
dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang bisa
mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.
Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi
Kesenjangan menggambarkan telah terjadinya ketidakseimbangan yang mencolok
didalam kehidupan masyarakat. Biasanya pemicunya adalah perbedaan tingkat
kekayaan atau jabatan yang dimiliki. Apabila hal tersebut dibiarkan, maka akan
menimbulkan terjadinya pelanggaran HAM, misalnya perbudakan, pelecehan,
perampokan bahkan bisa saja terjadi pembunuhan.
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama,
melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama.
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menempatkan hak setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hokum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama
untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum.
1. Apa yang akan terjadi apabila dalam proses penegakan HAM, Pancasila tidak
dijadikan dasar atau landasan!
Proses penegakan HAM akan mengarah kepada nilia-nilai liberalism atau sosialisme yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam masyarakat perlu ditegakkan norma yang mencerminkan keadilan dan perlindungan
hak warga negara masyarakat.Bila terdapat permasalahan dalam masyarakat hendaknya cara
yang diterapkan untuk mengatasinya dengan mengutamakan musyawarah mufakat.
Peran masyarakat sangat penting dalam penegakan Hak Asasi Manusia. Tanpa partisipasi
masyarakat dan dukungannya maka penegakan Hak Asasi Manusia akan menjadi sia-sia.
Peran dan partisipasi itu juga diatur di dalam UU No. 39 tahun 1999 itu. Peran itu dapat
dilakukan oleh perorangan, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat atau lembaga kemasyarakatan lainnya. Semua elemen tersebut
mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan dan pemajuan hak asasi
manusia (Pasal 100).
Penegakan HAM di negara kita tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan tindakan dari
pemerintah. Peran serta lembaga independen dan masyarakat sangat diperlukan. Upaya
penegakan hak asasi manusia ini akan memberikan hasil yang maksimal manakala didukung
oleh semua pihak. Usaha yang dilakukan Komnas HAM tidak akan efektif apabila tidak ada
dukungandarimasyarakat.
Sebagai contoh, Komnas HAM telah bertekad untuk memaksimalkan pelayanan kepada
masyarakat dengan membuka kotak pengaduan dari masyarakat. Tekad dan usaha ini tidak
akan berhasil apabila masyarakat enggan atau memilih diam terhadap berbagai praktik
pelanggaran HAM. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat untuk bersama-sama
mengupayakan penegakan HAM sangat dibutuhkan.
Menyampaikan laporan atau pengaduan atas terjadinya pelanggaran hak asasi manusia
kepada Komnas HAM atau lembaga berwenang lainnya.
Masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam bentuk usulan mengenai perumusan
kebijakan yang berkaitan dengan hak asasi manusia kepada Komnas HAM atau
lembagaterkaitlainnya.
Masyarakat juga dapat bekerja sama dengan Komnas HAM untuk meneliti, memberi
pendidikan, dan meyebarluaskan informasi mengenai HAM pada segenap lapisan
masyarakat.
Peran masyarakat terhadap upaya penegakan HAM, misalnya muncul berbagai aktivis dan
advokasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Para aktivis dapat mengontrol atau
mengkritisi kebijakan pemerintah yang rawan terhadap pelanggaran HAM. Mereka juga
dapat mendata kasus-kasus pelanggaran HAM dan melakukan pembelaan atau
pendampingan. LSM tersebut bisa menangani berbagai masalah, misalnya masalah kesehatan
masyarakat, korupsi, demokrasi, pendidikan,kemiskinan,lingkungan,penegakanhukum.
Bacalah sumber belajar lain, baik yang berasal dari media cetak maupun online yang berkaitan
dengan keuangan negara. Carilah tiga pengertian keuangan negara menurut para pakar. Tuliskan
dalam tabel di bawah ini dan presentasikan dihadapan teman-teman yang lain.
Berdasarkan pengertian-pengertian keuangan negara tersebut, simpulkanlah persamaan dan
perbedaan rumusan pengertian keuangan negara yang diungkapkan para pakar yang kalian
temukan. Kemudian, coba kalian rumuskan pengertian keuangan negara berdasarkan pemahaman
kalian sendiri.
Jelaskanlah sumber-sumber keuangan negara seperti yang telah disebutkan pada uraian materi
sebelumnya. Tuliskan pada tabel di bawah ini.
Dari berbagai sumber keuangan negara yang disebutkan dalam tabel tersebut, dalam pandangan
kalian, manakah yang menjadi sumber keuangan terbesar bagi Indonesia? Berikan alasannya dan
bandingkan jawaban kalian dengan teman kalian.
1) Bacalah sumber belajar lain, baik yang berasal dari media cetak maupun online yang
berkaitan dengan keuangan negara. Carilah tiga pengertian keuangan negara menurut pakar.
Tuliskan dalam tabel berikut.
No. Nama Pakar Rumusan Pengertian Keuangan Negara
1 M. Ichwan Rencana kegiatan kuantitatif (dengan angka-
angka yang diwujudkan dalam jumlah mata
uang), yang akan dijalankan untuk masa yang
akan datang, lazimnya satu tahun yang akan
datang.
2 Geodhart Keseluruhan undang-undang yang ditetapkan
secara periodik yang memeberi kekuasaan
pemerintah untuk melaksanakan pengeluaran
mengenai periode tertentu dan menunjukkan
alat pembiayaan yang diperlukan untuk
menutup pengeluaran tersebut.
3 Van der Kemp Semua hak yang dapat dinilai dengan uang,
demikian pula sesuatu (baik berupa uang
maupun barang) yang dapat dijadikan milik
negara berhubungan dengan hak-hak tersebut.
4 M. Hadi Semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai
dengan uang, demikian segala sesuata baik
uang maupun barang yang dapat dijadikan
milik Negara, berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban yang
dimaksud.
5 Otto Ekstein Bidang yang mempelajari akibat dari anggaran
belanja atas ekonomi, khususnya akibat dari
dicapainya tujuan-tujuan ekonomi yang
pokok, pertumbuhan, keadilan, dan efisiensi.
2) Berdasarkan pengertian-pengertian keuangan negara tersebut, simpulkanlah persamaan dan
perbedaan rumusan pengertian keuangan negara yang diungkapkan oleh para pakar yang
kalian temukan. Kemudian, coba kalian rumuskan pengertian keuangan negara berdasarkan
pemahaman kalian sendiri.
M. Hadi, Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai
dengan uang, demikian pula dengan sesuatu, baik berupa uang maupun barang yang dapat
dijadikan milik negara, berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban dimaksud.
Suparmoko, menguraikan panjang lebar berkenaan dengan ilmu keuangan negara ...sebagai
bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan-kegiatan pemerintah dalam
bidang ekonomi terutama mengenai penerimaan dan pengeluarannya beserta dengan
pengaruh-pengaruhnya dalam perekonomian tersebut. Keuangan negara merupakan studi
tentang pengaruh-pengaruh terhadap pencapaian tujuan-tujuan kegiatan ekonomi seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga-harga, distribusi penghasilan yang lebih merata dan
juga meningkatkan efisiensi dan penciptaan kesempatan kerja. Jadi ilmu keuanagn negara ini
merupan suatu studi tentang apa yang seharusnya.
3) Jelaskanlah sumber-sumber keuangan negara seperti yang telah disebutkan pada uraian
materi sebelumnya. Tuliskanlah pada tabel di bawah ini!
4) Dari berbagai sumber keuangan negara yang disebutkan dalam tabel tersebut, dalam
pandangan kalian, manakah yang menjadi sumber keuangan terbesar bagi Indonesia? Berikan
alasannya dan bandingkan jawaban kalian dengan teman kalian.
Menurut saya, sumber keuangan terbesar negara adalah pajak. Karena pajak bersifat
memaksa dan tidak pandang bulu. Artinya, setiap orang wajib membayar pajak sesuai apa
yang telah tertera dalam undang-undang. Seperti orang makan di restoran harus membayar
pajak restoran atau membeli barang di supermarket mendapat biayah tambahan berupa pajak
pertambahan nilai. Sehingga dengan banyaknya objek pajak yang dikenakan menyebabkan
sumber keuangan negara menurut saya berupa pajak.
Bacalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Kemudian identifikasikan tugas pejabat negara yang mendapatkan pelimpahan kewenangan dari
Presiden dalam mengelola keuangan negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara secara
tegas dan jelas menetapkan tugas dan kewenangan setiap pejabat negara dalam pengelolaan
keuangan negara sebagaimana telah kalian tuliskan pada tabel di atas. Akan tetapi, meskipun
demikian, akhir-akhir ini sering terjadi penyalahgunaan kewenangan oleh oknum pejabat negara,
seperti melakukan tindak pidana korupsi, tindak pidana pencucian uang dan sebagainya. Berkaitan
dengan hal tersebut lakukanlah kegiatan berikut.
a. Coba kalian identifikasikan penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan tersebut?
b. Menurut kalian, jenis hukuman apa yang pantas dijatuhkan kepada pejabat negara yang
melakukan tindakan penyalahgunaan kewenangan tersebut?
c. Coba rumuskan solusi yang dapat kalian ajukan untuk mengatasi persoalan tersebut?
1) Bacalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Kemudian identifikasikan tugas pejabat negara yang mendapatkan pelimpahan kewenangan dari
Presiden dalam mengelola keuangan negara.
b. Menurut kalian, jenis hukuman apa yang pantas dijatuhkan kepada pejabat negara yang
melakukan tindakan penyalahgunaan kewenangan tersebut?
Secara umum para koruptor atau para pejabat melakukan tindakan penyalahgunaan
kewenangan berani melakukan kegiatan hina itu karena dipicu oleh nafsu duniawi atau
cinta dunia (hubuddunya). Sangat jarang atau bahkan tidak ada koruptor besar
(katakanlah diatas milyar) melakukannya karena termotivasi oleh kebutuhan primer dan
sekunder. Mereka melakukannya untuk memenuhi kebutuhan tertiernya, untuk memenuhi
gaya hidup hedonis, bermewah-mewahan. Dari logikanya, mati adalah kata yang sangat
menakutkan bagi para pecinta dunia, sehingga hukuman mati efektif sekali dijadikan
sebagai hukuman yang dapat menimbulkan efek jera bagi para koruptor, dalam hal ini
para pencuri uang rakyat.Mencuri uang rakyat efeknya sangat fatal, karena bersifat
sistemik, kanker yang menggerus kesehatan suatu negara dan dapat berujung kepada
kematian (cha0s) jika tidak dikendalikan.
c. Coba rumuskan solusi yang dapat kalian ajukan untuk mengatasi persoalan tersebut?
Tindak korupsi yang ada di Indonesia yang dilakukan oleh pejabat Negara semakin marak
dan merajalela dalam masyarakat. Perkembangan korupsi terus meningkat dari tahun ke
tahun, baik dari jumlah kasus yang terjadi dan jumlah kerugian keuangan Negara maupun
dari segi kualitas tindak pidana yang dilakukan yang semakin sistematis oleh pejabat
Negara. Penyebab terjadinya korupsi disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang dan
jabatan yang dimiliki oleh pejabat demi kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan
pribadi atau keluarga, sanak saudara, maupun teman.
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) harus lebih bertindak lagi dalam mengatasi
permasalahan yang sulit ini, yaitu dengan cara mejalankan Law Enforcement,
meningkatkan hukuman yang lebih berat terhadap koruptor, serta pengawasan yang
efektif. Sebaiknya cara penanggulangan korupsi adalah bersifat Preventif dan Represif.
Pencegahan Preventif yang perlu dilakukan adalah dengan menumbuhkan dan
membangun etos kerja pejabat maupun pegawai, Sedangkan Pencegahan Represif yang
perlu dilakukan adalah penegakan hukum dan hukuman yang berat perlu dilaksanakan
dan apabila terkait dengan implementasinya.
Berdasarkan ketentuan dalam Bab IX Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 tentang kekuasaan kehakiman, coba kalian identifikasikan dan analisis karakteristik
pelaksanaan kekuasaan kehakiman di Indonesia. Presentasikanlah hasil pekerjaan kalian di depan
kelas.
Sejak adanya TAP MPR tersebut, peraturan yang mengatur tentang kekuasaan
kehakiman yaitu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman. Perubahan pokok dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Kekuasaan Kehakiman hanya mengenai penghapusan campur tangan kekuasaan
eksekutif terhadap kekuasaan kehakiman (judikatif). Perubahan penting dalam kekuasaan
kehakiman adalah segala urusan organisasi, administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan
badan peradilan yang ada di bawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung yang
sebelumnya, secara organisatoris, administrasi dan finansial badan peradilan yang berada di
bawah Mahkamah Agung berada di bawah departemen.
a. Peradilan umum
Dalam pasal 2 UU No. 2 tahun 1989 bahwa peradilan umum adalah salah satu pelaksana
kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya. Rakyat pencari keadilan
adalah setiap orang WNI atau bukan. Dalam pelaksanaannya kekuasaan kehakiman
dilingkungan peradilan umum dilaksanakan oleh:
b. Peradilan agama
Peradilan agama adalah peradilan bagi orang-orang beragama islam dalam undang-undang no
7 tahun 1989 mengatakan bahwa peradilan agama adalah lembaga yang berada dibawah
departemen Agama yang bertugas untuk meneyelenggarakan kekuasaan kehakiman guna
menegakan hukum dan keadilan. Yang mempunyai lingkup kewenangan, yaitu :
c. Peradilan Militer
Peradilan militer sekarang ini diatur dalam UU No 31 Tahun 1997 tentagperadilan militer,
sebelumnya diatur dalam UU No 7 Tahun 1946 tenangperadilan tentara. Peradilan
militer merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman yang mempunyai kompetensi
memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana yang dilakukan oleh seseorang yang
berstatus sebagai anggota militer atau yang dipersamakan dengan itu. Secara
administrative peradilan militerada dibawah organisasi militer, jika terjadi kasus pidana
militer maka akan berlaku KUHPM (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer), sedang
hukum formilnya adalah hukum acara pidana militr dan berlaku dalam jurisdiksi peradilan
militer.
e. Mahkamah Agung
Mahkamah agung sebagai lembaga tinggi Negara yang melaksanakan kekuasaan
kehakiman mempunyai fungsi sebagai berikut :
f. Mahkamah Konstitusi
Menurut UU No 24 tahun 2003 tentang mahkamah konstitusi, MK merupakan salah satu
lembaga Negara yang melakukan tugas dibidang kekuasaan kehakiman, MK bersifat merdeka
dalam menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan peradilan. MK
berkedudukandi ibu kota Negara Indonesia. MK berkewenangan :
1. Menguji UU erhadap UUD
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga-lembaga Negara
3. Memutus pembubaran partai politik
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu
5. Memutus pendapat DPR tentang dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil
presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan atau wakil presiden lagi.
1. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui
instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk
mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berimbang. Hal ini
mengingat gangguan stabilitas moneter memiliki dampak langsung terhadap berbagai
aspek ekonomi. Kebijakan moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat,
akan cenderung bersifat mematikan kegiatan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. Oleh
karena itu, untuk menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan
suatu kebijakan yang disebut inflation targeting framework.
2. Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan
yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu
dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi. Seperti halnya di negara-
negara lain, sektor perbankan memiliki pangsa yang dominan dalam sistem keuangan.
Oleh sebab itu, kegagalan di sektor ini dapat menimbulkan ketidakstabilan keuangan
dan mengganggu perekonomian. Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut,
sistem pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain
itu, disiplin pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuat kebijakan
serta penegakan hukum (law enforcement) harus dijalankan. Bukti yang ada
menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan disiplin pasar, memiliki
stabilitas sistem keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya penegakan hukum (law
enforcement) dimaksudkan untuk melindungi perbankan dan stakeholder serta
sekaligus mendorong kepercayaan terhadap sistem keuangan. Untuk menciptakan
stabilitas di sektor perbankan secara berkelanjutan, Bank Indonesia telah menyusun
Arsitektur Perbankan Indonesia dan rencana implementasi Basel II.
3. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada salah satu peserta
dalam sistem sistem pembayaran, maka akan timbul risiko potensial yang cukup
serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran. Kegagalan tersebut dapat
menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion risk) sehingga menimbulkan
gangguan yang bersifat sistemik. Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan
pengaturan untuk mengurangi risiko dalam sistem pembayaran yang cenderung
semakin meningkat. Antara lain dengan menerapkan sistem pembayaran yang
bersifat real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time Gross
Settlement) yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem
pembayaran. Sebagai otoritas dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki
informasi dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem
pembayaran.
4. Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui
pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan
sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential shock) yang berdampak
pada stabilitas sistem keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan
instrumen dan indikator macroprudential untuk mendeteksi kerentanan sektor
keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya akan menjadi
rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
meredam gangguan dalam sektor keuangan.
5. Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan melalui
fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR merupakan
peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna
menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi sebagai LoLR
mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Fungsi ini hanya
diberikan kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi memicu
terjadinya krisis yang bersifat sistemik. Pada kondisi normal, fungsi LoLR dapat
diterapkan pada bank yang mengalami kesulitan likuiditas temporer namun masih
memiliki kemampuan untuk membayar kembali. Dalam menjalankan fungsinya
sebagai LoLR, Bank Indonesia harus menghindari terjadinya moral hazard. Oleh
karena itu, pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus diterapkan
dalam penyediaan likuiditas tersebut.
3. Siapa saja yang menjadi obyek pemeriksaan BPK? Apa saja yang diperiksa
oleh BPK?
• Obyek Pemeriksaan BPK adalah orang, unit organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan
Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang
mengelola keuangan Negara.
• BPK memeriksa proses penggunaan uang negara dan barang milik negara di tempat
pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara, serta pemeriksaan
terhadap perhitungan-perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening koran,
pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan
negara.
4. Pada saat ini terdapat berbagai lembaga penegak hokum seperti Mahkamah Agung,
Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Kepolisian, Kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan
Korupsi. Akan tetapi kasus-kasus pelanggaran hokum masih saja terjadi, bahkan cederung
meningkat. Berkaitan dengan hal tersebut, lakukanlah kegiatan berikut.
a. Coba kalian identifiasi faktor penyebab masih maraknya kasus pelanggaran hokum!
Setelah mempelajari teori-teori tujuan negara tersebut coba kalian identifikasi persamaan dan
perbedaan teori-teori tersebut.
Dari sekian banyak teori tujuan Negara sebagaimana diuraikan sebelumnya, menurut kalian teori
mana yang relevan dengan kondisi Indonesia? Berikan alasannya
1) Setelah mempelajari teori-teori tujuan negara tersebut coba kalian identifikasi persamaan dan
perbedaan teori-teori tersebut.
Setiap Negara mempunyai tujuan yaitu tujuan bangsa itu sendiri dalam hidup bernegara.
Tujuan Negara berbeda-beda sesuai dengan pandangan masyarakat pada bangsa tersebut serta
pandangan hidup yang melandasinya. Pada umumnya, tujuan Negara ditetapkan dalam
konstitusi atau hukum dasar Negara yang bersangkutan.
Persamaan :
1. Sama-sama untuk memajukan kesejahteraan umum
2. Sama-sama menyelenggarakan ketertiban hukum
3. Berorientasi untuk kepentingan negara.
Perbedaan :
1. Tujuan Negara Indonesia tidak untuk memperluas kekuasaan semata tetapi dimiliki oleh
tujuan negara
2. Tujuan Negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa tetapi tidak dimiliki
oleh tujuan Negara adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia tetapi tidak dimiliki oleh tujuan negara.
Selain itu, membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan mencerdaskan kehidupan
bangsa adalah tujuan Negara Indonesia yang lainnya dan tidak dimiliki oleh tujuan Negara.
Hal tersebut berbeda karena pemerintahan zaman dahulu dan sekarang berbeda. Selain itu
juga melihat keadaan Negara Indonesia, pandangan masyarakat dan pandangan hidup bangsa
Indonesia, maka patutlah mencanangkan tujuan yang demikian demi untuk memajukan
kualitas Negara. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tujuannya untuk mencerdaskan
rakyat Indonesia dari belenggu kebodohan. Serta untuk melindungi seluruh bangsa Indonesia
dari segala ancaman, serangan dari dalam maupun luar.
Tujuan Negara tidak memiliki tujuan seperti tujuan Negara Indonesia tadi karena Setiap
Negara mempunyai tujuan yaitu tujuan bangsa itu sendiri dalam hidup bernegara. Tujuan
Negara berbeda-beda sesuai dengan pandangan masyarakat pada bangsa tersebut serta
pandangan hidup yang melandasinya. Pada umumnya, tujuan Negara ditetapkan dalam
konstitusi atau hukum dasar Negara yang bersangkutan.
2) Dari sekian banyak teori tujuan Negara sebagaimana diuraikan sebelumnya, menurut kalian
teori mana yang relevan dengan kondisi Indonesia? Berikan alasannya
Menurut saya, dari sekian banyak teori tujuan Negara sebagaimana diuraikan sebelumnya,
teori yang relevan dengan kondisi Indonesia saat ini adalah Teori Kesejahteraan . Jika
diperhatikan keempat tujuan negara kita, kemudian kita kaitkan dengan teori mengenai tujuan
negara, maka kita termasuk negara yang menganut teori negara kesejahteraan (welfare state).
Hal ini dikarenakan keempat tujuan di atas semuanya menekankan pada aspek kesejahteraan
rakyat. Selain itu juga, dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Bab I, Pasal 1 Ayat (3) ditegaskan bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum. Artinya,
Indonesia bukan negara yang berdasarkan kepada kekuasaan belaka. Dengan demikian,
semakin jelaslah bahwa Indonesia adalah negara hukum yang bertujuan untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, membentuk suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Jika ditinjau dari aspek tujuan negaranya, dengan demikian Indonesia berkedudukan sebagai
negara hukum dan negara kesejahteraan.
Coba kalian identifikasikan cara-cara untuk mewujudkan tujuan negara kita. Tuliskan hasil
identifikasi kalian dalam tabel di bawah ini. Komunikasikanlah hasil identifikasi kalian kepada
teman-teman yang lain.
No Tujuan Cara untuk Mewujudkannya
.
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia Mempertahankan keutuhan NKRI
dan seluruh tumpah darah Indonesia Menjunjung tinggi kemerdekaan,
Ikut serta dalam melaksanakan
ketertiban Negara
Bijaksana dalam persatuan NKRI.
Menghargai jasa-jasa pahlawan ,
Melakukan menghaningkan cipta
Saling bahu membahu ( tolong
menolong ) terhadap sesame
Bersatu untuk melindungi negara
Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum Menghormati orang yg berbeda agama
Tetap patuh terhadap peraturan yg
berlaku
3. Mencerdaskan bangsa Indonesia Memfasilitasi hak pendidikan bagi tiap
warga
Menyediakan sarana dan prasarana,
kurikulum, dan sumber belajar dan daya
dukung lainnya.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia Menaati peraturan
dengan berdasar kemerdekaan, Menghargai waktu
perdamaian abadi dan keadilan social Tidak menyepelekan segala hal
Dari Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat,
dinyatakan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk: melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum;
mencerdaskan kehidupan bangsa; serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia bukan hanya tugas negara. Kita sebagai warga negara
dapat mewujudkannya dengan cara membela negara dalam berbagai bentuk. Memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas semua komponen
bangsa. Masyarakat yang sejahtera dan cerdas adalah dambaan semua. Apabila masyarakat
sejahtera, kehidupan di segala bidang akan lebih baik. Bangsa Indonesia tentu akan lebih
maju apabila masyarakatnya cerdas. Tujuan keempat negara adalah ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Tujuan
negara itu adalah landasan bagi bangsa Indonesia untuk melaksanakan kerja sama dengan
negara lain yang dilandasi oleh nilai-nilai perdamaian dan keadilan sosial.
Adapun visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai ,
demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman,
bertakwa dan berahklak mulia, cita tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi serta
berdisiplin
Dalam rangka perwujudan cita-cita dan tujuan nasional tersebut, beberapa upaya yang
dapat dilakukan negara, di antaranya adalah sebagai berikut.
Memberikan kepastian dan perlidungan hukum terhadap semua warga negara tanpa
diskriminatif.
Menyediakan fasilitas umum yang memadai yang berdampak pada kesejahteraan
masyarakat.
Menyediakan sarana pendidikan yang memadai dan merata di seluruh tanah air.
Memberikan biaya pendidikan gratis terhadap seluruh jenjang pendidikan bagi
seluruh warga negara.
Menyediakan infrastruktur serta sarana transportasi yang memadai dan menunjang
tingkat perekonomian rakyat.
Menyediakan lapangan kerja yang dapat menyerap jumlah angkatan kerja dalam
rangka penghidupan yang layak bagi seluruh warga negara.
Mengirimkan pasukan perdamaian dalam rangka ikut serta berpartisipasi aktif dalam
menjaga dan memelihara perdamaian dunia.
Perkembangan penyelenggaran kekuasaan negara di daerah juga terjadi dalam proses pemilihan
kepala daerah. Ada tiga sistem pemilihan atau pengangkatan kepala daerah yang pernah berlaku di
Indonesia, yaitu penunjukan langsung oleh Pemerintah Pusat (gubernur ditunjuk dan diangkat oleh
Presiden, bupati/walikota oleh Menteri Dalam Negeri), dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, dan dipilih langsung oleh rakyat. Berkaitan dengan hal tersebut, lakukanlah analisis
terhadap kelebihan dan kelemahan ketiga sistem tersebut.Simpulkan sistem mana yang paling sesuai
diterapkan di Indonesia. Tuliskan hasil analisis kalian dan komunikasikan kepada teman kalian yang
lain.
Jika melihat sejarah, ternyata format pemilihan Kepala Daerah pada masa berlakunya UU
No.5 Tahun 1974 dan UU No.22 Tahun 1999 malah dianggap sebagai hambatan dalam proses
demokratisasi Pemerintah Daerah. Pada era sentralisasi (masa berlakunya UU No. 5 Tahun
1974), setiap pemilihan Kepala Daerah, Pemerintah Pusat secara dominan menentukan siapa
yang harus terpilih dan DPRD hanya melegitimasi calon yang sudah ditentukan. Jika DPRD
mengambil keputusan yang berbeda dengan arahan Pemerintah Pusat maka akan diabaikan
oleh Pemerintah Pusat karena Pemerintah Pusat tidak terikat dengan hasil pemilihan DPRD.
Konsekuensinya, Kepala Daerah setiap tahun memberi pertanggungjawaban kepada Presiden
dan Menteri Dalam Negeri, sedangkan kepada DPRD, Kepala Daerah hanya memberikan
laporan saja. Hal ini berakibat seorang Kepala Daerah merasa memiliki tanggung jawab yang
lebih besar kepada Pemerintah Pusat ketimbang kepada daerahnya sendiri.
Perubahan format pemerintahan daerah setelah berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 telah
mengakhiri pengaruh Pemerintah Pusat yang dominan, tetapi pemilihan Kepala Daerah
dengan format pemilihan oleh DPRD justrumenimbulkan banyak persoalan, seperti terjadinya
politik uang dan konflik antar pendukung masing-masing calon. Pemilihan tidak langsung
mengandung kontroversi, karena sering kali menghasilkan calon-calon terpilih yang tidak
memiliki kapabilitas untuk memimpin Pemerintah Daerah, tidak popular dan tidak dapat
diterima oleh masyarakat banyak.
1. Terjadi politik uang didalam proses pemilihan Kepala Daerah meskipun sampai saat ini
sulit untuk dibuktikan secara hukum. Masyarakat yang kecewa kemudian tidak percaya pada
sistem yang ada;
3. Partai politik yang memenangkan pemilu di suatu daerah karena kesalahan strategi kalah di
dalam pemilihan Kepala Daerah tetapi tidak legawa menerima kekalahan. Mereka kemudian
melakukan manuver politik untuk mengguncang kepemimpinan Kepala Daerah yang terpilih,
yang pada akhirnya justru mengganggu stabilitas pemerintahan daerah sebagai kontra
produktif terhadap Kepala Daerah ;
4. Di luar pemilihan Kepala Daerah, ditengarai juga adanya politik uang didalam penyusunan
peraturan daerah serta laporan pertanggungjawaban Kepala Daerah oleh DPRD, karena
mereka mempunyai kedudukan lebih tinggi dibanding Kepala Daerah.
Berbagai persoalan sekitar pemilihan Kepala Daerah itu mendorong perlunya perubahan
format pemilihan Kepala Daerah. Kelompok II Diskusi Praja IPDN dalam Diskusi Praja FKP
IPDN pada tanggal 12 Desember 2004 mengungkapkan bahwa fakta sekitar pemilihan
Kepala Daerah sebelum dan setelah UU No. 22 Tahun 1999, adalah kecenderungan proses
pemilihan yang justru mematikan proses demokratisasi. Pada pemerintah yang sentralistik di
bawah UU. No. 5 Tahun 1974, skenario pemilihan yang ditentukan secara sepihak oleh
Pemerintah Pusat telah menjadikan pemilihan Kepala Daerah hanya sekedar sandiwara.
Distribusi kekuasaan yang lebih besar kepada daerah setelah UU. No. 22 Tahun 1999, telah
memberi keleluasaan pada daerah atau kepada DPRD dalam proses rekrutmen Kepala
Daerah. Proses rekrutmen yang bergeser itu ternyata tidak kondusif terhadap proses politik
yang demokratis di daerah, tetapi praktek-praktek pemilihan yang terjadi justru semakin
buruk, baik dilihat dari kualitas dan kapabilitas Kepala Daerah terpilih, dengan terutama
praktek politik uang dalam proses pemilihan.
Bertolak dari pemikiran dan kenyataan tersebut maka perubahan format pemilihan Kepala
Daerah melalui perubahan UU No. 22 Tahun 1999 adalah kebutuhan yang sangat mendesak.
Perubahan sistem pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD menjadi pemilihan Kepala Daerah
secara langsung oleh rakyat.
Hal ini didukung Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 ayat (4) yang menyatakan bahwa
Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah propinsi,
kabupaten dan kota dipilih secara demokratis. Arti demokratis bisa menimbulkan makna
ganda, bisa dipilih langsung oleh rakyat serta bisa dipilih langsung oleh anggota legislatif
sebagai Wakil rakyat. Namun dengan adanya revisi Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 maka maksud dari dipilih secara demokratis
adalah dipilih oleh rakyat.
Adanya perubahan fungsi legislatif yaitu dihapusnya fungsi memilih Kepala Daerah, tertuang
dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 Tentang Susunan Dan Kedudukan MPR, DPR,
DPD dan DPRD, maka pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dilakukan oleh masyarakat.
Menurut Made Suwandi dalam paparan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
(2004), selain hal-hal di atas, yang menjadi latar belakang dilaksanakannya pemilihan Kepala
Daerah secara langsung adalah :
1. Pasal 6 A UUD 1945 yang menyebutkan bahwa Presiden dan Wakil Presiden dipilih
langsung oleh rakyat.
Daerah sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dalam melaksanakan pemilihan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah seharusnya
sinkron dengan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, yaitu pemilihan langsung. Hal ini
menyesuaikan dengan tatanan ketatanegaraan kita yang telah mengalami perubahan akibat
amandemen UUD Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam pemilihan Kepala Daerah akan sulit untuk melakukan money politics dan kalaupun
dipaksakan ongkos untuk memenangkan calon akan jauh lebih besar dibandingkan pemilihan
melalui DPRD. Disamping itu, tidak juga terdapat jaminan pemilih yang dibagi uang akan
memilih calon yang melakukan penyuapan tersebut.
Skenario format hubungan yang akan terjadi adalah sebagai berikut.Pertama, Kepala Daerah
dipilih secara langsung dan ini berarti Kepala Daerah mendapatkan legitimasi secara penuh
dari rakyat pemilih. Dengan kata lain akuntabilitas Kepala Daerah akan lebih kuat
dibandingkan akuntabilitas DPRD. Akibatnya, akan terjadi shift titik berat kekuatan politik
yang tadinya ke DPRD atau Legislatif Heavy menuju ke arah Eksekutif Heavy. Kedua, akan
terjadi perubahan signifikan terhadap konstruksi Pemerintah Daerah yang ada sekarang.
Harus terdapat kejelasan antara pejabat politik (Kepala Daerah dan DPRD) dengan pejabat
karier. Ketiga, DPRD akan tetap mempunyai otoritas dalam bidang legislasi, anggaran dan
kontrol. Maka diharapkan DPRD dalam menggunakan fungsinya secara efektif. Untuk
menciptakan mekanismecheck and balance maka rakyat sebagai stakeholders utama otonomi
daerah harus digerakkan agar mampu menciptakan “pressures and supports” baik kepada
DPRD maupun kepada Kepala Daerah melalui revitalisasi LSM, Forum Komunikasi,
Organisasi Profesi yang berbasis profesionalisme.
5. Konstruksi Pemerintah Daerah sudah tidak kondusif lagi untuk menghadapi realitas
persaingan.
Rakyat memilih DPRD namun tidak tahu siapa Wakilnya, tanggung jawab bersifat kolektif
dan bukan individual, tidak jelasnya kinerja partai politik yang merancukan pendidikan
politik, akuntabilitas ke rakyat yang tidak jelas, dan adanya kerancuan antara jabatan politik
dan jabatan karir.
Selama berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 sistem di daerah bersifat Parlementer sedangkan
sistem di Pusat bersifat Presidentiil. Di mana seharusnya antara pusat dan daerah sama-sama
menggunakan Sistem Presidentiil.
7. Lebih akuntabel kepada rakyat.
Pada Pasal 27 ayat (2) UU 32 Tahun 2004 ditegaskan bahwa Kepala Daerah mempunyai
kewajiban menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada
masyarakat. Di dalam penjelasan Pasal tersebut dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan
menginformasikan adalah memberi informasi melalui media yang tersedia di daerah dan
dapat diakses oleh publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
DPRD tidak lagi bisa menjatuhkan Kepala Daerah hanya karena kinerja seorang Kepala
Daerah melainkan dalam hal-hal tertentu saja sebagaimana yang sudah diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan dorongan dan kenyataan serta berbagai argumen, makamuncullah sebuah solusi
mengenai mekanisme pemilihan Kepala Daerah. Solusi ini menghendaki adanya mekanisme
pemilihan Kepala Daerah secara langsung yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan
pemilihan Kepala Daerah yang menggunakan dasar Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999.
Mekanisme pemilihan Kepala Daerah secara langsung diatur dalam Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang disempunakan dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan secara teknis
diatur dalam Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan,
Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang
disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2005 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan,
dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pada Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004, pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dituangkan pada bagian
kedelapan tentang “Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah” Pasal 56 sampai
dengan Pasal 119 mulai paragraf kesatu tentang pemilihan sampai paragraf ketujuh tentang
ketentuan pidana.
Melihat Pasal yang mengatur tentang pemilihan Kepala Daerah terlihat sangat rinci dan
sangat jelas. Dari sini dapat kita lihat keinginan pemerintah untuk memperbaiki proses
pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah selama ini. Harapan dari pemerintah,
pemilihan Kepala Daerah secara langsung mampu mewujudkan demokrasi yang diinginkan.
Tetapi jalan menuju ke arah sebuah kebijakan yang baik bukanlah jalan mulus tanpa lubang.
Implementasi, sebagaimana halnya dengan pelaksanaan kebijakan publik itu sendiri,
melibatkan berbagai kepentingan dan memunculkan berbagai permasalahan. Hal ini
dikarenakan sistem pemilihan Kepala Daerah secara langsung membawa implikasi yang
cukup besar dalam kehidupan demokrasi di daerah dan juga format pemerintahan daerah.
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung untuk pertama kalinya telah dilaksanakan pada
bulan Juni 2005 oleh beberapa Kabupaten dan Kota di Indonesia. Antusiasme masyarakat
menyambut pilkada langsung dan kebingungan daerah mempersiapkan pesta demokrasi itu
merupakan beberapa fenomena yang muncul. Selain itu, pembiayaan penyelenggaraan
pemilihan Kepala Daerah Langsung yang dinilai terlalu memberatkan daerah juga menjadi
masalah yang perlu dicermati.
1. Dari berbagai macam teori tujuan negara yang sudah kalian pelajari, teori dari siapa
yang paling relevan dengan kondisi Negara Republik Indonesia? Berikan alasannya?
Teori yang paling relevan dengan kondisi negara kita adalah teori welfare state/negara
kesejahteraan. Tujuan negara menurut teori ini adalah untuk mewujudkan kesejahteraan
umum. Dalam hal ini negara dipandang sebagai sebagai alat untuk mencapai tujuan bersama,
yaitu suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya terdapat kebahagian, kemakmuran dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat negara tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari cita-cita
dan tujuan negara yang termaktub dalam alinea ke-2 dan ke-4 Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selain teori welfare state, teori lain yang
sesuai adalah teori negara hukum. Dalam pandangan teori ini negara bertujuan
menyelenggarakan ketertiban hukum, dengan berdasarkan dan berpedoman pada hukum.
Dalam negara hukum segala kekuasaan alat-alat pemerintahannya didasarkan atas hukum.
Semua orang tanpa kecuali harus tunduk dan taat pada hukum, hanya hukumlah yang
berkuasa dalam negara itu. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 1 Ayat (3) UUD NRI
1945 yang menegaskan Negara Indonesia adalah negara hokum
2. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan Negara Republik Indonesia?
a. Belajar yang giat
b. Patuh pada aturan yang berlaku
c. Aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler
3. Jelaskan dinamika penyelenggaran kekuasaan negara di tingkat pusat?
Dinamika penyelenggaraan kekuasaan negara ditingkat pusat dapat dilihat dari proses
pengelolaan kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang tercantum dalam UUD NRI
Tahun 1945 sebelum dan sesudah perubahan.
Sebelum Amandemen
1. MPR, sebagai pelaksana kedaulatan rakyat, mempunyai kekuasaan untuk menetapkan
UUD, GBHN, memilih Presiden dan Wakil Presiden serta mengubah UUD
2. Presiden, yang berkedudukan dibawah MPR, mempunyai kekuasaan yang luas yang
dapat digolongkan kedalam beberapa jenis:
- Kekuasaan penyelenggaran pemerintahan;
- Kekuasaan didalam bidang perundang undangan, menetapakn PP, Perpu;
- Kekuasaan dalam bidang yustisial, berkaitan dengan pemberian grasi, amnesti,
abolisi dan rehabilitasi;
- Kekuasaan dalam bidang hubungan luar negeri, yaitu menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain, mengangkat duta dan konsul.
Setelah Amandemen
1. MPR, Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi negara
lainnya seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK, menghilangkan kewenangannya
menetapkan GBHN, menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena
presiden dipilih secara langsung melalui pemilu), tetap berwenang menetapkan dan
mengubah UUD, susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih secara
langsung melalui pemilu.
2. DPR, Posisi dan kewenangannya diperkuat, mempunyai kekuasan membentuk UU
(sebelumnya ada di tangan presiden, sedangkan DPR hanya memberikan persetujuan
saja) sementara pemerintah berhak mengajukan RUU, Proses dan mekanisme
membentuk UU antara DPR dan Pemerintah, Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi
legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan sebagai mekanisme kontrol antar
lembaga negara.
3. DPD, Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan
kepentingan daerah dalam badan perwakilan tingkat nasional setelah ditiadakannya
utusan daerah dan utusan golongan yang diangkat sebagai anggota MPR,
keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan negara Republik Indonesia,
dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui pemilu, mempunyai
kewenangan mengajukan dan ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, RUU lain yang berkait dengan kepentingan
daerah.
4. BPK, Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD,
berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan
daerah (APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan
ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum, berkedudukan di ibukota negara dan
memiliki perwakilan di setiap provinsi, mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi
pengawas internal departemen yang bersangkutan ke dalam BPK.
5. Presiden, Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki tata cara
pemilihan dan pemberhentian presiden dalam masa jabatannya serta memperkuat
sistem pemerintahan presidensial, Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada
DPR, Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua periode saja,
Kewenangan pengangkatan duta dan menerima duta harus memperhatikan
pertimbangan DPR, kewenangan pemberian grasi, amnesti dan abolisi harus
memperhatikan pertimbangan DPR, memperbaiki syarat dan mekanisme
pengangkatan calon presiden dan wakil presiden menjadi dipilih secara langsung oleh
rakyat melui pemilu, juga mengenai pemberhentian jabatan presiden dalam masa
jabatannya.
6. Mahkmah Agung, Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kekuasaan
kehakiman, yaitu kekuasaan yang menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan
hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)], berwenang mengadili pada tingkat kasasi,
menguji peaturan perundang-undangan di bawah Undang-undang dan wewenang lain
yang diberikan Undang-undang.di bawahnya terdapat badan-badan peradilan dalam
lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan
militer dan lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), badan-badan lain yang
yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam Undang-undang
seperti: Kejaksaan, Kepolisian, Advokat/Pengacara dan lain-lain.
7. Mahkamah Konstitusi, Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian
konstitusi (the guardian of the constitution), Mempunyai kewenangan: Menguji UU
terhadap UUD, Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara, memutus
pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan memberikan putusan
atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil
presiden menurut UUD, Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang diajukan masing-
masing oleh Mahkamah Agung, DPR dan pemerintah dan ditetapkan oleh Presiden,
sehingga mencerminkan perwakilan dari 3 cabang kekuasaan negara yaitu yudikatif,
legislatif, dan eksekutif.
Atas dasar itu, UUD 1945 meletakan asas dan ketentuan-ketentuan yang mengatur
hubungan-hubungan (kekuasaan) diantara lembaga-lembaga negara tersebut.
Hubungan –hubungan itu adakalanya bersifat timbal balik dan ada kalanya tidak
bersifat timbal balik hanya sepihak atau searah saja.
Sistem pembagian kekuasan yang di anut oleh Republik Indonesia saat ini tidak
tertutup kemungkinan akan berubah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,
dengan di amandemen UUD 1945 tahun 1999-2004 menunjukan terjadinya perubahan
dalam penyelenggaraan negara, namun semua itu tetap dalam kerangka kedaulatan
rakyat diatas segalanya.
Pemerintahan daerah merupakan wujud dari proses pembagian kekuasaan secara vertikal,
yaitu pembagian kekuasaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Posisi
pemerintahan daerah sangat penting dalam proses penyelenggraan pemerintahan Republik
Indonesia. Pemerintahan daerah merupakan alat Negara untuk melaksanakan program
pembangunan di daerah. Dengan kata lain, pemerintahan daerah merupakan sarana untuk
mewujudkan cita-cita dan tujuan negara di wilayah administrasinya.
Pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah diatur
dalam Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. Pemerintahan daerah diberi kewenangan untuk menjalankan seluruh
urusan pemerintahan di daerah, kecuali beberapa kewenangan yang menjadi ranah
pemerintah pusat yaitu kewenangan dalam:
1. Politik luar negeri 5. Moneter
2 Pertahanan 6. Agama
3. Keamanan
4. Peradilan/yustisi,
BAB 4
Tugas Mandiri 4.1
Bacalah buku sumber lain yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran pada bab ini. Kemudian
coba identifikasikan tiga makna hak dan kewajiban warga negara menurut para pakar/ahli. Tuliskan
hasil identifikasi kalian dalam tabel di bawah ini.
Ketiga tokoh persebut memiliki definisi sendiri tentang makna hak dan kewajiban warga
Negara. Namun intinya Hak adalah Sesuatu yang mutlak harus didapatkan oleh seseorang
disuatu Negara tertentu sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan maupun
diberikan dengan penuh rasa tanggung jawab dalam artian berupa sumbangsi kita sabagai
warga Negara
Coba kalian rumuskan makna hak dan kewajiban warga Negara bedasarkan pendapat
kalian sendiri
Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada
kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan
sebagainya. “Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun
juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
Nah, setelah membaca uraian materi di atas, coba kalian identifikasikan perujudan hak dan
kewajiban-kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tuliskan hasil identifikasimu dalam tabel di bawah ini. Infomasikan temuanmu pada teman-teman
yang lain.
- Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi,
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
- Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945 menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”.
- Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
- Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J
ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
- Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Tugas Mandiri 4.3
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menangani berbagai kasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga negara. Akan tetapi, sampai sekarang kasus-kasus tersebut masih
terjadi, seperti masih tingginya angka putus sekolah dan pengangguran, kurangnya kesadaran
masyarakat untuk membayar pajak. Nah Berkaitan dengan hal tersebut, jawablah pertanyaan berikut.
c) Apa saja solusi yang kalian ajukan untuk mencegah terjadinya kasus-kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?
Penegakan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara dimaksudkan
untuk menjamin adanya kepastian agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik karena
pada dasarnya hak dan kewajiban negara terhadap warga negara merupakan kewajiban dan
hak warga negara. Sehingga, kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan
stabil bila antara negara dan warga negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan
proporsional.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk penegakan pelaksanaan
hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara:
1. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
2. Menegakkan hukum secara adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif.
3. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan warga negara agar
mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masing-masing.
4. Memperkuat dan melakukan konsolidasi demokrasi.
Isu yang sering muncul ke permukaan adalah pandangan para warga negara yang
menilai tidak adanya kepastian penegakan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar
warga negara di negara ini berkaitan dengan anggapan banyaknya pelanggaran terhadap hal
tersebut. Itulah suara dari rasa keadilan para warga negara yang perlu ditangkap oleh negara
untuk dijadikan sebagai motivasi dalam upaya penegakan hak dan kewajiban negara terhadap
hak-hak dasar warga negara.
Bagi warga negara juga diharapkan adanya kesadaran untuk berpartisipasi secara aktif
untuk membantu terwujudnya penegakan pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap
hak-hak dasar warga negara. Masalah penegakan pelaksanaan hak dan kewajiban negara
terhadap hak-hak dasar warga negara tidak semudah yang terlihat karena negara tidak
mungkin bekerja sendiri di dalam penegakan pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap
hak-hak dasar warga negara, peran serta warga negara mutlak diperlukan atau kita harus
memilih tenggelam dalam keterpurukan akibat tidak berjalan dengan baiknya pelaksanaan
hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara.
1. Jelaskan konsep hak asasi, hak warga negara, kewajiban asasi dan kewajiban warga
negara. Uraikan perbedaan dan persamaan konsep-konsep tersebut?
Hak asasi, hak warga negara, kewajiban asasi dan kewajiban warga merupakan konsep yang
selalu melekat dalam diri setiap individu manusia. Hak asasi manusia adalah hak yang
melekat pada diri setiap pribadi manusia. Karena itu, hak asasi manusia berbeda dari
pengertian hak warga negara. Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat
dalam diri manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. Hak asasi
sifatnya universal, tidak terpengaruh status kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi, hak
warga Negara dibatasi oleh status kewarganegaraannya. Dengan kata lain, tidak semua hak
warga negara adalah hak asasi manusia, akan tetapi dapat dikatakan bahwa semua hak asasi
manusia juga merupakan hak warga negara, misalnya hak setiap warga negara untuk
menduduki jabatan dalam pemerintahan Republik Indonesia adalah hak asasi warga negara
Indonesia, tidak berlaku bagi setiap orang yang bukan warga negara Indonesia.
Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap orang. Dengan kata lain, kewajiban hak
asasi terlepas dari status kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang tersebut. Sementara itu,
kewajiban warga negara dibatasi oleh status kewarganegaran seseorang, akan tetapi meskipun
demikian konsep kewajiban warga Negara memiliki cakupan yang lebih luas, karena meliputi
pula kewajiban asasi. Misalnya, di Indonesia menghormati hak hidup merupakankewajiban
setiap orang terlepas apakah ia warga negara Indonesia atau bukan, sedangkan kewajiban bela
negara hanya merupakan kewajiban warga negara Indonesia saja, sementara warga Negara
asing tidak dikenakan kewajiban tersebut.
2. Kemukakan hak dan kewajiban warga negara yang terdapat dalam UndangUndang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
Hak dan kewajiban warga negara yang terdapat dalam UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 di antaranya sebagai berikut.
• Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Pasal 27 Ayat (2)
• Hak untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara, Pasal 27 ayat (3)
• Hak untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, Pasal
28
• Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan, Pasal 28 D Ayat (3)
• Hak untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu,Pasal 29 Ayat (2)
• Hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, Pasal 30 Ayat (1)
• Hak untuk memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya, Pasal 32 ayat (1)
• Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara Pasal 30 ayat (1)
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga Negara disebabkan oleh faktor-faktor
berikut:
a. Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara yang berasal dari diri pelaku, di antaranya adalah:
1) sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.
2) rendahnya kesadaran hukum warga negara, dan
3) sikap tidak toleran.
b. Faktor Eksternal, yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang
atau sekelompok orang melakukan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara, diantaranya sebagai berikut:
1) penyalahgunaan kekuasaan,
2) ketidaktegasan aparat penegak hukum ,
3) penyalahgunaan teknologi, dan
4) kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi
4. Menurut kalian, apa yang harus dilakukan Pemerintah dalam memecahkan persoalan
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara?
5. Bagimanakah cara kalian untuk menghindari pelanggaran terhadap hak orang lain
dan pengingkaran terhadap kewajiban dalam kehidupan sehari-hari?
a. Dengan cara melatih diri kita agar lebih bertanggung jawab dan tidak lari dari
tanggung jawab terhadap kewajiban
b. Menjamin kepastian hokum bagi setiap orang di dalam masyarakat.
c. Menjamin ketertiban, ketentraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran, kebahagian dan
kebenaran.
d. Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam pergaulan
masyarakat