Anda di halaman 1dari 59

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

NIZAMI INSANI AMRI


XII MIPA 1
2013021
BAB 1
Tugas Mandiri 1.1

Coba kalian identifikasi jenis hak asasi yang terkait dengan setiap sila Pancasila. Tuliskan hasil
identifikasimu dalam tabel di bawah ini dan presentasikan di depan kelas!

1) Sila Ketuhanan yang maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama ,
melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama. Sila tersebut mengamanatkan
bahwa setiap warga negara bebas untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing –
masing. Hal ini selaras dengan Deklarasi Universal tentang HAM pasal 2 dimana terdapat
perlindungan HAM (Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-kebebasan yang
tercantum di dalam Deklarasi ini dengan tidak ada pengecualian apa pun, seperti
pembedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pandangan lain,
asal-usul kebangsaan atau kemasyarakatan, hak milik, kelahiran ataupun kedudukan lain.
Selanjutnya, tidak akan diadakan pembedaan atas dasar kedudukan politik, hukum atau
kedudukan internasional dari negara atau daerah dari mana seseorang berasal, baik dari
negara yang merdeka, yang berbentuk wilayah-wilayah perwalian, jajahan atau yang
berada di bawah batasan kedaulatan yang lain).

2) Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hukum serta serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang
sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan undang-undang. Sila Kedua,
mengamanatkan adanya persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban
antara sesama manusia sebagaimana tercantum dalam Deklarasi HAM PBB yang melarang
adanya diskriminasi. Pasal 7 (Semua orang sama di depan hukum dan berhak atas
perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi. Semua berhak atas perlindungan yang
sama terhadap setiap bentuk diskriminasi yang bertentangan dengan Deklarasi ini, dan
terhadap segala hasutan yang mengarah pada diskriminasi semacam ini).

3) Sila Persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu diantara warga


Negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan
Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan, hal ini sesuai dengan prinsip HAM
dimana hendaknya sesama manusia bergaul satu sama lainnya dalam semangat
persaudaraan. Sila ini mengamanatkan adanya unsur pemersatu diantara warga Negara
dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas
kepentingan pribadi atau golongan, hal ini sesuai dengan Prinsip HAM dimana hendaknya
sesama manusia bergaul satu sama lainnya dalam semangat persaudaraan. Pasal 1 (Semua
orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka
dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan).

4) Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan / perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara,
dan bermasyarakat yang demokratis. Menghargai hak setiap warga negara untuk
bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, ataupun
intervensi yang membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat. Inti dari sila ini adalah
musyawarah dan mufakat dalam setiap penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
sehingga setiap orang tidak dibenarkan untuk mengambil tindakan sendiri, atas inisiatif
sendiri yang dapat mengganggu kebebasan orang lain. Hal ini sesuai pula dengan
Deklarasi HAM.

5) Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengakui hak milik perorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-besarnya pada
masyarakat. Asas keadilan dalam HAM tercermin dalam sila ini, dimana keadilan disini
ditujukan bagi kepentingan umum tidak ada pembedaan atau diskriminasi antar individu.

Tugas Mandiri 1.2

- Lakukanlah studi dokumentasi terhadap naskah konstitusi yang pernah berlaku di Negara
Republik Indonesia, yaitu UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUDS 1950 dan UUD NRI Tahun
1945 setelah diamandemen. Kemudian identifikasi jenis-jenis hak asasi manusia yang dijamin oleh
keempat konstitusi yang pernah berlaku di negara kita. Tuliskan hasil pekerjaanmu dalam tabel di
bawah ini dan presentasikan di depan kelas!

- Coba kalian analisis pelaksanaan berbagai jenis hak asasi manusia yang dijamin dalam UUD
NRI Tahun 1945 pada saat ini. Tuliskan hasil analisis kalian dalam bentuk karangan sebanyak
empat sampai enam paragraf, dan presentasikan di depan kelas.

1) Lakukanlah studi dokumentasi terhadap naskah konstitusi yang pernah berlaku di Negara
Republik Indonesia, yaitu UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUDS 1950 dan UUD NRI Tahun
1945 setelah diamandemen. Kemudian identifikasi jenis-jenis hak asasi manusia yang dijamin
oleh keempat konstitusi yang pernah berlaku di negara kita. Tuliskan hasil pekerjaanmu dalam
tabel di bawah ini dan presentasikan di depan kelas!

Kategori HAM Jaminan Ham dalam


UUD 1945 Konstitusi UUD 1950 UUD NRI Th
(sebelum RIS 1945
amandemen) (setelah
amandemen)
Hak Pribadi HAM tidak Jaminan Setiap orang Hak untuk hidup,
diimplementasikan pengakuan diakui sebagai hak
dan manusia pribadi mempertahankan
penghormatan terhadap UU kehidupannya
akan hak asasi
Hak Ekonomi Hak atas pekerjaan Hak memiliki Hak menuntut Hak
dan penghidupan pekerjaan; hak perlindunga untuk mengebangkan
yang layak bagi mendapat diri dan harta diri melalui
kemanusiaan penghidupan bendanya pemenuhan
yang layak kebutuhan
dasarnya
Hak Politik Kemerdekaan tiap- Kesejahteraan Semua yang Hak memperoleh
tiap penduduk umum dalam terkena perkara kesempatan yang
suatu pidana berhak sama dalam
persekutuan dianggap tidak kepemerintahan
yang bersalah sampa
demokratis terbukti dalam
sidang pengadilan
Hak Segala warga Jaminan untuk Hak mendapat Hak atas
Persamaan negara bersamaan adil dan perlakuan jujur pengakuan,
Hukum kedudukannya tentram dari hakim yang jaminan
didalam hukum dan tidak memihak perlindungan ,
pemerintahan dalam urusan dan kepastian
hukum hukum yang adil
Hak Sosial Kemerdekaan Jaminan Tidak Hak
Budaya berserikat, pengakuan diperlakukan berkomunikasi
berkumpul, dan secara ganas dan memperoleh
mengeluarkan penghormatan diluar peri informasi
pendapat secara akan hak asasi kemanusiaan
lisan dan tulisan
Hak Tiap-tiap warga Adanya Semua berhak Setiap orang
Mendapatkan negara berhak atas jaminan bebas bergerak berhak bebas atas
Perakuan yang pekerjaan dan kesejahteraan dan tinggal di perlakuan yang
Sama dalam penghidupan yang umum negara Indonesia, bersifat
Tata Cara layak bagi serta juga berhak diskriminatif
Peradilan dan kemanusiaan meninggalkannya
Perlindungan
Hukum

2) Coba kalian analisis pelaksanaan berbagai jenis hak asasi manusia yang dijamin dalam UUD
NRI Tahun 1945 pada saat ini. Tuliskan hasil analisis kalian dalam bentuk karangan sebanyak
empat sampai enam paragraf, dan presentasikan di depan kelas!

Menurut pendapat saya, dalam segi isi UUD NRI Th 1945 sudah cukup bagus dan
tertata rapi. Namun sayangnya, belum tentu semua dapat dijalankan dan berjalan dengan
lancar. Untuk itu pentingnya sosialisasi ke masyarakat dan para aparat pemerintah agar UUD
1945 yang telaha diamandemen ini dapat berjalan dengan lancar dan terutama adanya
penegakan HAM.

Saya menyatakan pendapat saya demikian karena masih melihat banyaknya


pelanggaran HAM. Pentingnya UU tidak hanya sebagai peraturan secara tertulis saja, namun
juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Jaminan dalam UUD NRI Th 1945 sudah cukup dengan ditambahnya pasal-pasal
khusus menyangkut HAM. Namun sangat disayangkan bila hal ini tidak dapat dilaksanakan.
Oleh karena itu, harapan saya sebagai genrasi muda selanjutnya, Negara ini dapat
berkembang dengan berlandaskan Pancasila dan berpegang pada aturan UUD 1945. Jadi,
menurut analisis saya, semua ini dapat terlaksana bila tidak hanya aparat/pembuat UUD saja
yang mengetahui, namun juga para masyarakat/seluruh WNI

Tugas Mandiri 1.3

Coba kalian cari faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya pelanggaran HAM, yaitu dengan
membaca berbagai macam sumber seperti dari buku, surat kabar, majalah atau internet. Tuliskan
pada tabel di bawah ini hasil temuan kalian.

No Faktor Penyebab Penjelasan


Pelanggaran HAM
1 Sikap egois alias terlalu mementingkan Sikap ini akan menyebabkan seseorang
dirinya sendiri untuk selalu menuntut hak miliknya,
sementara itu kewajibannya seringkali
diabaikan. Seseorang yang memiliki sikap
seperti ini, tentunya akan menghalalkan
segala cara agar haknya bisa terpenuhi,
meski caranya itu memang bisa melanggar
hak orang lain.
2 Rendahnya kesadaran HAM Hal ini akan menyebabkan pelaku
pelanggaran HAM berbuat seenaknya atau
secara semena-mena. Pelaku tidak ingin
tahu jika orang lain memiliki hak asasi
yang harus dihormati. Sikap yang tidak
ingin tahu ini mengakibatkan munculnya
perilaku atau tindakan penyimpangan
terhadap hak asasi manusia.
3 Sikap tidak toleran Sikap ini nantinya akan menyebabkan
muncul rasa saling tidak menghargai dan
tidak menghormati atas kedudukan atau
keberadaan orang lain. Sikap ini pada
akhirnya akan mendorong manusia untuk
melakukan diskriminasi kepada orang lain.
1 Penyalahgunaan kekuasaan Di kalangan masyarakat, ada banyak
kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini
tidak hanya menunjuk pada kekuasaan
pemerintah, akan tetapi juga bentuk
kekuasaan lain yang terdapat di dalam
masyarakat. Salah satu contohnya adalah
kekuasaan pada perusahaan. Para
pengusaha yang tidak mempedulikan hak
para buruhnya, jelaslah melanggar hak
asasi manusia. Maka dari itu, setiap
penyalahgunaan kekuasaan mendorong
muncul/timbulnya pelanggaran HAM.
2 Ketidaktegasan aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum yang bertindak
tegas terhadap setiap pelanggaran HAM,
tentu saja akan mendorong terjadinya
pelanggaran HAM lainnya. Penyelesaian
kasus pelanggatan yang tak tuntas malah
akan menjadi pemicu bagi munculnya
kasus lainnya, para pelaku tidak akan
merasa jera karena mereka tidak menerima
sanksi tegas atas perbuatannya. Selain hal
itu, aparat penegak hukum yang bertindak
secara sewenang-wenang juga merupakan
salah satu bentuk pelanggaran HAM dan
menjadi contoh yang tidak baik serta bisa
mendorong timbulnya pelanggaran HAM
yang dilakukan oleh masyarakat pada
umumnya.
3 Penyalahgunaan teknologi. Kemajuan teknologi bisa memberikan
pengaruh positif namun juga bisa
memberikan pengaruh negatif bahkan
memicu timbulnya tingak kejahatan. Salah
satu contoh kasusnya adalah pertemanan di
dalam jejaring sosial yang ujung-ujungnya
berujung pada penculikan. Kasus ini
menjadi salah satu bukti jika kemajuan
teknologi tidak dimanfaatkan secara positif
atau sesuai aturan, maka akan menjadi
penyebab timbulnya pelanggaran HAM.
Selain itu, kemajuan teknologi dalam
bidang produksi juga menimbulkan dampak
negatif, misal munculnya pencemaran
lingkungan yang berdampak pada
terganggunya kesehatan manusia.
4 Kesenjangan sosial dan ekonomi yang Kesenjangan menggambarkan bahwa telah
tinggi. terjadinya ketidakseimbangan yang
mencolok di kalangan masyarakat. Dan
biasanya, yang menjadi pemicunya adalah
perbedaan tingkat kekayaan atau jabatan
yang dimiliki. Apabila hal tersebut
dibiarkan secara terus-menerus, maka akan
menimbulkan terjadinya pelanggaran
HAM, misal perbudakan, pelecehan,
perampokan bahkan bisa saja adanya
pembunuhan.

Tugas Mandiri 1.4

Bacalah berita di bawah ini.

1. Bagaimana perasaan kalian atas tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina?

Menurut saya tindakan yang dilakukan oleh Israel terhadap palestina sangatlah tidak
manusiawi karena awalnya Israel merupakan wilayah yang terbentuk dari perkumpulan
orang-orang Yahudi yang mengungsi ke wilayah Palestina. Orang-orang yahudi diterima baik
oleh banga Palestina, namun kemudian membentuk sebuah negara bernama Israel. Israel
sedikit demi sekidt mulai memperluas wilayahnya dengan mengusir penduduk asli. Dengan
bantuan Amerika Serikat, Israel kini dapat menguasai sebagian besar dari wilayah Palestina,
sedangkan palestina kini hanya wilayah kecil yang terletak ditengah negara Israel. Israel
selalu melakukan penyerangan langsung terhadap Palestina. Terdapat ribuan warga Palestina
menjadi korban. Bahkan relawan yang membantu ikut menjadi korban. Palestina kini
berjuang untuk mendapatkan pengakuan PBB sebagai suatu negara, namun diakuinya
palestina tidak menghentingkan peperangan tersebut, sampai-sampai banyak hukum
internasional yang dilanggaran oleh Israel. namun tidak ada ketegasan PBB.

2. Identifikasikan jenis pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.

beberapa fakta pelanggaran hukum humaniter dan hukum HAM internasional yang dilakukan
negara Israel, meliputi
 Pelarangan penduduk sipil Palestina atas hak untuk kembali ke tanah airnya setelah
konflik bersenjata berakhir. Pemerintah Israel memberlakukan hukum dan
memerintahkan pasukan militernya untuk menahan sekitar 750.000 orang Palestina agar
mereka tidak pulang ke tanah air mereka.
 Pemindahan penduduk Palestina secara ilegal. Pemerintah Israel telah mendirikan
pemukiman dan menempatkan ratusan warga Israel di wilayah pendudukan yang tidak
sesuai dengan resolusi PBB tentang UN Partition Plan.
 Penghancuran rumah-rumah ibadah, dan menekan menteri agama dan urusan
kepercayaan negara Palestina. Negara Israel telah menghancurkan masjid-masjid kaum
muslimin dan ikut campur dalam urusan pemuka agama Palestina.
 Negara Israel mempraktekkan hukuman kolektif terhadap warga Palestina atas tindakan
pemberontakan mereka, seluruh komunitas warga Palestina akan dihukum karena
tindakan dari beberapa orang saja.
 Pemberlakuan praktek rasisme, dimana Pemerintah Israel membentuk aturan-aturan
yang memberikan keuntungan hanya kepada rakyat Yahudi saja.
 Pemerintah Israel melegalisasi praktek diskriminasi terhadap orang-orang Palestina,
praktek itu sesuai dengan pengertian apartheid menurut PBB.
 Pemerintah Israel membuat kebijakan yang mencerai-beraikan kesatuan keluarga orang-
orang Arab. Pada tahun 2003, Parlemen Israel (Knesset) mengeluarkan suatu aturan
yang melarang pasangan (suami-istri) warga negara keturunan Arab yang berada di
wilayah pendudukan untuk mengunjungi keluarga mereka di negara Israel (dengan
perkecualian).
 Negara Israel melakukan praktek pembersihan etnis. Sebelum berdirinya negara Israel,
dan kemudian menjadi pemerintahan Israel, mereka telah mempraktekkan berbagai
macam bentuk pembersihan etnis, alasannya ingin melindungi kaum Yahudi yang saat
itu merupakan kaum minoritas.

3. Identifikasikan nilai-nilai kebajikan yang dilanggar oleh Israel.


 Tindak pidana yang disebutkan di atas adalah bentuk pelanggaran pada beberapa hak
yang dijamin dalam hukum hak asasi manusia internasional sebagai berikut:
 Hak untuk hidup (pasal 6 Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik-
ICCPR)
 Penyiksaan dan perlakuan kejam, tidak manusiawi atau tindakan merendahkan atau
hukuman (pasal 7 ICCPR dan Konvensi Menentang Penyiksaan - CAT)
 Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi dan kebebasan dari penangkapan
sewenang-wenang atau penahanan (pasal 9 ICCPR)
 Hak tahanan harus diperlakukan secara manusiawi dan menghormati martabat yang
melekat pada manusia (pasal 10 ICCPR)
 Kebebasan berekspresi (pasal 9 ICCPR)
 Hak atas pemulihan yang efektif

4. Bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk mengakhiri perseteruan antara Israel dan
Palestina?

Menurut Witkin, mengapa konflik Israel-Palestina ini tidak pernah berakhir adalah karena
kecacatan dari sistem negara-bangsa yang berdasarkan kewilayahan. Sistem negara-bangsa
saat ini yang telah tercipta semenjak perdamaian Westphalia pada tahun 1648 pada dasarnya
diciptakan untuk membatasi area kekuasaan para raja agar tidak saling tumpang tindih di
daratan Eropa, oleh karena itu kedaulatan sebuah negara atau raja hanya melingkupi pada
aspek teritorial dan segala hal yang ada di dalamnya saja, dan bukan kekuasaan berdasarkan
manusia, mengingat pada saat itu populasi yang ada masih bersifat kesukuan dan sering
berpindah tempat. Oleh karena itu untuk mendefinisikan sebuah negara maka ia ditetapkan
berdasarkan wilayah eksklusif yang dimilikinya, bukan bangsa yang yang berada dalam
kekuasaan atau pemerintahan negara (atau raja) tersebut (Witkin.2011:38-39) Seiring dengan
perkembangan zaman, menurut Witkin sistem ini semakin melemah karena tergerus
globalisasi yang memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan golongannya dan
berpindah tempat dengan mudahnya. Dalam situasi seperti ini maka area (negara) yang
dihuni oleh kebudayaan yang berbeda dan mengalami kebangkitan nasionalisme orang-
orangnya akan cenderung untuk saling memperebutkan kekuasaan dan pengaruh di wilayah
tersebut. Secara garis besar seperti itulah akar konflik Palestina-Israel, yakni keberadaan dan
ke-cacatan dari struktur pemerintahan itu sendiri. Konflik palestina-Israel adalah rebutan
teritori antara dua bangsa yang mana keduanya mengklaim memiliki akar historis dan telah
menempati wilayah tersebut sekian waktu lamanya. Sehingga lagi-lagi menurut Witkin usaha
untuk mendesain sebuah batasan teritori bagi kedua belah pihak tidak akan pernah berhasil
menyelesaikan konflik karena ia hanya akan mengakhiri konflik kewilayahan dan bukan
konflik diantara kedua bangsa. Apalagi wilayah yang mereka perebutkan merupakan tanah
yang sama-sama mereka cintai dan bermakna bagi identitas mereka (Witkin.2011:42-43)

Untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel ini, maka yang harus dilakukan pertama kali
adalah mengganti kedaulatan yang selama ini berdasarkan kewilayahan dengan kedaulatan
berdasarkan kebangsaan, sehingga pemerintah dapat mengatur orang-orang yang berbeda,
bukan wilayah. Hal ini tentu akan memungkinkan dua negara dapat berdiri dalam satu
teritori. Solusi ini merupakan penyelesaian yang paling tepat menurut Witkin mengingat
separasi ataupun pemisahan wilayah tidak mungkin terjadi karena kedua bangsa mengklaim
tanah yang sama, apalagi di era globalisasi sekarang dimana manusia bebas untuk melakukan
perjalanan, perdagangan, bahkan kriminal sekalipun telah melintasi batasan-batasan negara.
Dengan sistem negara-bangsa yang berselang-seling atau Interspersed Nation-State
System, pemerintah dapat mengatur orang-orangnya tanpa batasan wilayah yang
ketat(Witkin.2011:44). Dua negara yang berbagi satu wilayah dapat menggunakan perjanjian
bilateral untuk mengatur interaksi antara kedua pemerintahan dan bangsa yang berbeda.
Dengan menerapkan sistem ini maka akan menyelesaikan konflik teritorial yang ada antara
Palestina-Israel karena ia menawarkan semua yang diminta oleh kedua belah pihak, baik
wilayah yang resmi maupun aspirasi nasionalisme masing-masing. Pada intinya solusi yang
ditawarkan oleh Witkin adalah masing-masing pemerintah akan melayani bangsa dan orang-
orang tertentu, dan masing-masing bangsa akan mengkontribusikan dirinya pada satu
pemerintahan. Dengan begitu masing-masing bangsa akan mendapatkan kekuasaan,
pemerintahan yang permanen serta independen, kebijakan dan layanan yang disesuaikan
dengan nilai kultural masing-masing. Dan yang terpenting lagi mereka bebas bergerak dan
mengakses tanah air yang telah memberikan kebanggaan dan identitas bagi bangsa mereka

5. Siapa saja yang harus terlibat dalam upaya menciptakan perdamaian di Palestina? Berikan
alasannya mengapa mereka penting dilibatkan?

Dalam konflik tersebut ada beberapa pihak yang tentunya terlibat secara langsung maupun
tidak langsung. PBB yang bertindak sebagai mediator atas sengketa tersebut tentunya terlibat
penuh pada proses perdaiman antara Israel dan Palestina. Mengingat PBB adalah salah satu
dan mungkin satu-satunya pihak yang dipercaya oleh masyarakat dunia internasional untuk
menyeleasikan konflik tersebut. Namun pada kenyataanya PBB (menurut penulis) adalah
salah satu pihak yang malah menjadi sumber permsalahan konflik israel palestina. Mengapa
demikian, PBB adalah lembaga yang memberikan resolusi atas kemerdekaan negara Israel.
Hal ini tentunya membuat awal mula konflik antara israel dan palestina muncul. Amerika
serikat sebagai sekutu israel juga punya andil yang besar dalam konflik tersebut, mengingat
amerika serikat adalah salah satu negara yang mengakui kedaulatan israel selain beberapa
negara eropa yang tergabung dalam NATO. Hal ini tentunya sangat berperan dan punya
signifikansi tersendiri dalam kasus konflik israel –palestina. Namun yang menjadi perkara
lain yakni mengapa pada saat yang bersamaan palestina juga tidak melakukan proklamasi
kemeerdekaan. Ini tentunya menjadi persoalan lain yang perlu dibahas pula. Dalam kasus ini
seolah palestina menjadi suatu bangsa yang lemah tanpa mendapat dukungan yang riil dari
negara timur tengah. maka palestina sebagai bangsa pribumi harusnya segera memerdekakan
diri untuk bisa juga melawan keganasan israel yang selalu mencaplok wilayah demi wilayah
dari Palestina. PBB sudah melakukan tindakan yang tepat untuk menyelesaikan persoalan
Israel-palestina, namun PBB juga seolah terdokrin oleh Amerika Serikat untuk tidak
melakukan intervensi berlebihan terhadap konflik tersebut. PBB seolah disetir oleh Amerika
Serikat dan tak berdaya melawa kekuatan lobby Amerika Serikat. Kejadian semacam ini
tentunya sangat merusak citra PBB yang selama ini dipercaya untuk menanggulangi konflik
yang terjadi di dunia internasional.

6. Meskipun letak Indonesia dengan Palestina berjauhan, tetapi warga negara Indonesia dapat
bisa menutup mata atas penderitaan rakyat Palestina. Berkaitan dengan hal itu, apa saja yang
telah kalian lakukan untuk membantu rakyat Palestina?

Bagi masyarakat Indonesia, isu Timur Tengah, khususnya masalah Palestina selalu mendapat
perhatian lebih. Hal ini terjadi karena ada kedekatan agama antara Indonesia dan Palestina.
Baik yang beragama Kristen mupun Islam, keduanya sama-sama bersimpati terhadap
perjuangan rakyat Palestina. Maka tidak heran ketika tragedi kemanusian terjadi, rakyat
Indonesia selalu peka dengan berdemontrasi, menyalurkan bantuan kemanusian, bahkan
sebagian ada yang terjun langsung ke Jalur Gaza untuk menjadi relawan kemanusian.

Sayangnya aksi masyarakat Indonesia tidak sebanding dengan aksi pemerintahnya. Selama
ini dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina hanya sebatas pernyataan-pernyataan
politik-di forum multilateral maupun di dalam negeri-dan bantuan logistik yang terbatas.
Pemerintah belum mampu bertindak tegas dalam menyikapi masalah Palestina. Dukungan-
dukungan di forum PBB maupun OKI sejauh ini belum menghasilkan solusi kongkrit. Hal ini
karena ketidak-mampuan PBB dan OKI dalam menciptakan perdamaian di Palestina.

Politik Luar Negeri (Polugri) Indonesia berdasarkan konsep kepentingan nasional.


Kepentingan nasional menyangkut keutuhan bangsa dan wilayah, kebangsaan yang bebas,
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan (Luhulima:1988:4).
Menurut para praktisi Polugri -dalam hal ini Kementerian Luar Negeri-, Indonesia tidak bisa
berperan lebih dalam konflik Timur Tengah, khususnya Palestina, karena Indonesia pihak
luar. Kita tidak bisa menyamakan konflik Palestina dengan konflik di Asia Tenggara seperti
konflik Kamboja-Vietnam. Dalam dalam konflik Kamboja-Vietnam, 1988-1989 Indonesia
menjadi inisiator dan tuan rumah Jakarta Informal Meeting (JIM) guna menyelesaikan
konflik antar keduanya. Alasan lain yang menyebabkan Indonesia tidak berperan lebih dalam
masalah Palestina, adalah karena jarak geografis. Wilayah Indonesia berjauhan dengan
Palestina (atau Timur Tengah), sehingga konflik di sana tidak begitu mengancam keamanan
Indonesia

UJI KOMPETENSI BAB 1

1. Coba bedakan makna hak asasi manusia dengan hak warga negara?

 Hak asasi Manusia merupakan hak yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia tanpa
membeda-bedakan suku bangsa, agama, ra]ms maupun golongan.

 Hak warga Negara adalah hak yang melekat pada seseorang berdasarkan statusnya
sebagai anggota suatu negara.

Pada dasarnya, antara hak dan kewajiban mempunyai pengertian yang saling bertentangan.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), yang dimaksud hak adalah milik,
kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, atau kekuasaan yang benar atas
sesuatu atau untuk menuntut sesuatu. Sedangkan, kewajiban berasal dari kata dasar wajib
yaitu harus dilakukan, tidak boleh ditinggalkan, atau sesuatu yang harus dilaksanakan.
Apabila diartikan dengan lebih sempit, hak adalah sesuatu yang harus kita dapatkan. Di
sisi berbeda, kewajiban adalah sesuatu yang harus kita lakukan. Dalam penerapannya sehari-
hari, kewajiban harus didahulukan sebelum seseorang menuntut haknya. Pada penerapan
hubungan antara negara Indonesia dan warga negaranya, butir-butir mengenai hak dan
kewajiban tercantum dalam UUD 1945 pasal 27 hingga pasal 34.

A. Hak Warga Negara


Hak warga negara antara lain :
 Mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
 Ikut serta membela negara.
 Mengeluarkan pendapat di depan umum.
 Memeluk agama sesuai keyakinannya.
 Mendapatkan pengajaran dan pendidikan.
 Mengembangkan kebudayaan nasional.
 Mendapatkan kesejahteraan sosial.
 Mendapatkan jaminan keadilan hukum.
B. Kewajiban Warga Negara
Kewajiban warga negara antara lain :
 Mentaati pemerintah dan hukum yang berlaku.
 Membela kedaulatan negara.
 Mempertahankan keutuhan negara.
 Menjaga nama baik negara.
 Memperjuangkan tujuan dan cita-cita negara.

2. Mengapa terjadi pelanggaran HAM?

Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia. Pelanggaran HAM disebabkan oleh faktor-faktor
berikut:

A. Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari
diri pelaku pelanggar HAM, diantaranya adalah:
 Sikap egois atau terlalu mementing diri sendiri.
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini,
akan menghalalkan segala cara supaya haknya bisa terpenuhi, meskipun caranya
tersebut dapat melanggar hak orang lain.
 Rendahnya kesadaran HAM.
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran HAM berbuat seenaknya. Pelaku
tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak asasi yang yang harus
dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat muncul perilaku atau tindakan
penyimpangan terhadap hak asasi manusia.
 Sikap tidak toleran.
Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya
akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.

B. Faktor Eksternal, yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang
atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM, diantaranya sebagai berikut:
 Penyalahgunaan kekuasaan
Di masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan disini tidak
hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan
lain yang terdapat di masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di
perusahaan. Para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas
melanggar hak asasi manusia. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan
mendorong timbulnya pelanggaran HAM.
 Ketidaktegasan aparat penegak hukum.
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran
HAM, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran HAM lainnya.
Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi
munculnya kasus-kasus lain, para pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan
mereka tidak menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal
tersebut, aparat penegak hukum yang bertindak sewenang-wenang juga
merupakan bentuk pelanggaran HAM dan menjadi contoh yang tidak baik, serta
dapat mendorong timbulnya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh masyarakat
pada umumnya.
 Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi bisa juga
memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Selain
itu juga, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan
dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang bisa
mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.
 Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi
Kesenjangan menggambarkan telah terjadinya ketidakseimbangan yang mencolok
didalam kehidupan masyarakat. Biasanya pemicunya adalah perbedaan tingkat
kekayaan atau jabatan yang dimiliki. Apabila hal tersebut dibiarkan, maka akan
menimbulkan terjadinya pelanggaran HAM, misalnya perbudakan, pelecehan,
perampokan bahkan bisa saja terjadi pembunuhan.

3. Uraikan jaminan hak asasi manusia yang terdapat dalam Pancasila

a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama,
melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama.

b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menempatkan hak setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hokum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama
untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum.

c. Sila Persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsure pemersatu di antara warga


negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Hal ini sesuai dengan prinsip hak
asasi manusia dimana hendaknya sesama manusia bergaul satu sama lain dalam
semangat persaudaraan.

d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara,
dan bermasyarakat yang demokratis. Menghargai hak setiap warga negara untuk
bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, ataupun
intervensi yang membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat.
e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengakui hak milik perorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh Negara serta memberi kesempatan sebesar-besarnya
pada masyarakat.

1. Apa yang akan terjadi apabila dalam proses penegakan HAM, Pancasila tidak
dijadikan dasar atau landasan!

Proses penegakan HAM akan mengarah kepada nilia-nilai liberalism atau sosialisme yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Mengapa liberalisme dan sosialisme tidak patut dijadikan landasan dalam


proses penegakan HAM di Indonesia ?

Karena prinsip-prinsip liberalisme lebih mengedepankan pada kebebasan individual yang


tanpa batas, sementara sosialisme lebih mengedepankan kepada dominasi negara atas
individu. Kedua ideologi tersebut bertentangan dengan prinsip penegakan HAM di Indonesia
yang lebih mengedepankan asas keseimbangan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

3. Sekarang ini begitu sering terjadi pelanggaran HAM di masyarakat seperti


pembunuhan, penculikan dan penyiksaan. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Siapa
yang paling bertanggung jawab untuk mengatasi persoalan tersebut? Apa peran kalian
untuk menyelesaikan persoalan tersebut?

Dalam masyarakat perlu ditegakkan norma yang mencerminkan keadilan dan perlindungan
hak warga negara masyarakat.Bila terdapat permasalahan dalam masyarakat hendaknya cara
yang diterapkan untuk mengatasinya dengan mengutamakan musyawarah mufakat.

Peran masyarakat sangat penting dalam penegakan Hak Asasi Manusia. Tanpa partisipasi
masyarakat dan dukungannya maka penegakan Hak Asasi Manusia akan menjadi sia-sia.
Peran dan partisipasi itu juga diatur di dalam UU No. 39 tahun 1999 itu. Peran itu dapat
dilakukan oleh perorangan, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat atau lembaga kemasyarakatan lainnya. Semua elemen tersebut
mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan dan pemajuan hak asasi
manusia (Pasal 100).

Penegakan HAM di negara kita tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan tindakan dari
pemerintah. Peran serta lembaga independen dan masyarakat sangat diperlukan. Upaya
penegakan hak asasi manusia ini akan memberikan hasil yang maksimal manakala didukung
oleh semua pihak. Usaha yang dilakukan Komnas HAM tidak akan efektif apabila tidak ada
dukungandarimasyarakat.
Sebagai contoh, Komnas HAM telah bertekad untuk memaksimalkan pelayanan kepada
masyarakat dengan membuka kotak pengaduan dari masyarakat. Tekad dan usaha ini tidak
akan berhasil apabila masyarakat enggan atau memilih diam terhadap berbagai praktik
pelanggaran HAM. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat untuk bersama-sama
mengupayakan penegakan HAM sangat dibutuhkan.

Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dapat diwujudkan melalui hal-hal berikut:

 Menyampaikan laporan atau pengaduan atas terjadinya pelanggaran hak asasi manusia
kepada Komnas HAM atau lembaga berwenang lainnya.
 Masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam bentuk usulan mengenai perumusan
kebijakan yang berkaitan dengan hak asasi manusia kepada Komnas HAM atau
lembagaterkaitlainnya.
 Masyarakat juga dapat bekerja sama dengan Komnas HAM untuk meneliti, memberi
pendidikan, dan meyebarluaskan informasi mengenai HAM pada segenap lapisan
masyarakat.

Peran masyarakat terhadap upaya penegakan HAM, misalnya muncul berbagai aktivis dan
advokasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Para aktivis dapat mengontrol atau
mengkritisi kebijakan pemerintah yang rawan terhadap pelanggaran HAM. Mereka juga
dapat mendata kasus-kasus pelanggaran HAM dan melakukan pembelaan atau
pendampingan. LSM tersebut bisa menangani berbagai masalah, misalnya masalah kesehatan
masyarakat, korupsi, demokrasi, pendidikan,kemiskinan,lingkungan,penegakanhukum.

Kehadiran LSM-LSM ini dapat menjadi kekuatan penyeimbang sekaligus pengontrol


langkah-langkah pemerintah dalam pelaksanaan HAM di Indonesia. Namun kiranya
penegakan HAM juga harus mencermati kepentingan nasional, artinya tidak sekedar menjadi
alat kepentingan asing, sementara disisi lain terdapat negara asing yang mensponsori berbagai
Lembaga Non Pemerintah (LSM) untuk menegakan HAM terhadap beberapa isu, tetapi
negara sponsor tersebut juga melakukan pelanggaran HAM terhadap negara lainnya atau
terhadap warga negaranya sendiri dengan menerapkan standar ganda, untuk itu mari kita
semua membangun iklim negara Indonesia yang demokratis, yang menghormati HAM yang
didasari oleh kepentingan nasional kita dalam rangka mencapai Indonesia yang kita cita-
citakan.
BAB 2
Tugas Mandiri 2.1

 Bacalah sumber belajar lain, baik yang berasal dari media cetak maupun online yang berkaitan
dengan keuangan negara. Carilah tiga pengertian keuangan negara menurut para pakar. Tuliskan
dalam tabel di bawah ini dan presentasikan dihadapan teman-teman yang lain.
 Berdasarkan pengertian-pengertian keuangan negara tersebut, simpulkanlah persamaan dan
perbedaan rumusan pengertian keuangan negara yang diungkapkan para pakar yang kalian
temukan. Kemudian, coba kalian rumuskan pengertian keuangan negara berdasarkan pemahaman
kalian sendiri.
 Jelaskanlah sumber-sumber keuangan negara seperti yang telah disebutkan pada uraian materi
sebelumnya. Tuliskan pada tabel di bawah ini.
 Dari berbagai sumber keuangan negara yang disebutkan dalam tabel tersebut, dalam pandangan
kalian, manakah yang menjadi sumber keuangan terbesar bagi Indonesia? Berikan alasannya dan
bandingkan jawaban kalian dengan teman kalian.

1) Bacalah sumber belajar lain, baik yang berasal dari media cetak maupun online yang
berkaitan dengan keuangan negara. Carilah tiga pengertian keuangan negara menurut pakar.
Tuliskan dalam tabel berikut.
No. Nama Pakar Rumusan Pengertian Keuangan Negara
1 M. Ichwan Rencana kegiatan kuantitatif (dengan angka-
angka yang diwujudkan dalam jumlah mata
uang), yang akan dijalankan untuk masa yang
akan datang, lazimnya satu tahun yang akan
datang.
2 Geodhart Keseluruhan undang-undang yang ditetapkan
secara periodik yang memeberi kekuasaan
pemerintah untuk melaksanakan pengeluaran
mengenai periode tertentu dan menunjukkan
alat pembiayaan yang diperlukan untuk
menutup pengeluaran tersebut.
3 Van der Kemp Semua hak yang dapat dinilai dengan uang,
demikian pula sesuatu (baik berupa uang
maupun barang) yang dapat dijadikan milik
negara berhubungan dengan hak-hak tersebut.
4 M. Hadi Semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai
dengan uang, demikian segala sesuata baik
uang maupun barang yang dapat dijadikan
milik Negara, berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban yang
dimaksud.
5 Otto Ekstein Bidang yang mempelajari akibat dari anggaran
belanja atas ekonomi, khususnya akibat dari
dicapainya tujuan-tujuan ekonomi yang
pokok, pertumbuhan, keadilan, dan efisiensi.
2) Berdasarkan pengertian-pengertian keuangan negara tersebut, simpulkanlah persamaan dan
perbedaan rumusan pengertian keuangan negara yang diungkapkan oleh para pakar yang
kalian temukan. Kemudian, coba kalian rumuskan pengertian keuangan negara berdasarkan
pemahaman kalian sendiri.

M. Hadi, Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai
dengan uang, demikian pula dengan sesuatu, baik berupa uang maupun barang yang dapat
dijadikan milik negara, berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban dimaksud.
Suparmoko, menguraikan panjang lebar berkenaan dengan ilmu keuangan negara ...sebagai
bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan-kegiatan pemerintah dalam
bidang ekonomi terutama mengenai penerimaan dan pengeluarannya beserta dengan
pengaruh-pengaruhnya dalam perekonomian tersebut. Keuangan negara merupakan studi
tentang pengaruh-pengaruh terhadap pencapaian tujuan-tujuan kegiatan ekonomi seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga-harga, distribusi penghasilan yang lebih merata dan
juga meningkatkan efisiensi dan penciptaan kesempatan kerja. Jadi ilmu keuanagn negara ini
merupan suatu studi tentang apa yang seharusnya.

Misalkan kita ingin mencapai tujuan-tujuan tertentu seperti pertumbuhan ekonomi


atau distribusi penghasilan yang lebih merata maka kita harus menentukan kebijakan yang
bagaimanakah yang harus kita jalankan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. M. Subagio,
Keuangan Negara adalah ...terdiri atas hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan
milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban itu. Hak negar meliputi hak
menciptakan uang, hak mendatangkan hasil, hak melakukan pungutan, hak meminjam, dan
hak memaksa. Kewajiban negara meliputi menyelenggarakan tugas negara demi kepentingan
masyarakat, dan kewajiban membayar hak-hak tagihannpihak ketiga.

Pengertian dari keuangan negara adalah seluruh kekayaan negara termasuk di


dalamnya hak dan kewajiban yang timbul, baik kekayaan itu berada dalam pengelolaan bank-
bank pemerintah, yayasan-yayasan pemerintah, dengan status hukum publik, ataupun privat,
badan-badan usaha Negara, dan badan usaha lainnya dimana pemerintah mempunyai
kepentingan khusus serta terikat dalam perjanjian dengan pernyertaan pemerintah ataupun
penunjukan pemerintah.

3) Jelaskanlah sumber-sumber keuangan negara seperti yang telah disebutkan pada uraian
materi sebelumnya. Tuliskanlah pada tabel di bawah ini!

No. Sumber Keuangan Pengertian/ Deskripsi Contoh


Negara
1 Pajak Iuran rakyat kepada negara Pajak Bumi dan
berdasarkan undang-undang, Bangunan (PBB),
sehingga dapat dipaksakan, Pajak Pertambahan
dengan tidak mendapat balas Nilai (PPN), Pajak
jasa secara langsung. Penghasilan (PPH)
2 Retribusi Pembayaran yang dilakukan Retribusi Parkir,
dengan tujuan mendapatkan Retribusi Gali
fasilitas tertentu. Pasir.
3 Keuntungan Uang yang didapatkan yang Keuntungan Bank
BUMN/BUMD merupakan hasil dari tujuan Pembangunan
didirikan suatu badan usaha Daerah (BPD),
BUMN/BUMD Perusahaan Daerah
Air Minum
(PDAM)
4 Denda dan Sita Pemerintah berhak Penyitaan barang-
memungut denda atau barang ilegal,
menyita aset milik penyitaan jaminan
masyarakat, apabila atas hutang yang
masyarakat diketahui tidak tertagih
melakukan pelanggaran
terhadap aturan yang
berlaku.
5 Percetakan Uang Umumnya dilakukan Pencetakan uang
pemerintah dalam rangka secara cermat agar
menutup defisit anggaran, tidak menimbulkan
apabila tidak ada alternatif inflasi.
lain yang dapat ditempuh
oleh pemerintah.
6 Pinjaman Sumber penerimaan negara Peminjaman negara
yang dilakukan apabila terhadap bank yang
terjadi defisit anggaran. berasal dari
pemerintah,
institusi perbankan,
institusi non
perbankan maupun
individu.
7 Sumbangan, Hadiah, Diperoleh dari dalam Pemberian dana
dan Hibah maupun luar negeri. Tidak oleh negara lain
ada kewajiban pemerintah atas suatu bencana.
untuk mengembalikan
sumbangan atau hadiah atau
hibah.
8 Penyelenggaraan Pemerintah Undian yang
Undian Berhadiah menyelenggarakan undian memenangkan
berhadiah dengan menunjuk puluhan juta rupiah.
salah satu institusi tertentu
sebagai penyelenggara.

4) Dari berbagai sumber keuangan negara yang disebutkan dalam tabel tersebut, dalam
pandangan kalian, manakah yang menjadi sumber keuangan terbesar bagi Indonesia? Berikan
alasannya dan bandingkan jawaban kalian dengan teman kalian.

Menurut saya, sumber keuangan terbesar negara adalah pajak. Karena pajak bersifat
memaksa dan tidak pandang bulu. Artinya, setiap orang wajib membayar pajak sesuai apa
yang telah tertera dalam undang-undang. Seperti orang makan di restoran harus membayar
pajak restoran atau membeli barang di supermarket mendapat biayah tambahan berupa pajak
pertambahan nilai. Sehingga dengan banyaknya objek pajak yang dikenakan menyebabkan
sumber keuangan negara menurut saya berupa pajak.

Tugas Mandiri 2.2

 Bacalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Kemudian identifikasikan tugas pejabat negara yang mendapatkan pelimpahan kewenangan dari
Presiden dalam mengelola keuangan negara.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara secara
tegas dan jelas menetapkan tugas dan kewenangan setiap pejabat negara dalam pengelolaan
keuangan negara sebagaimana telah kalian tuliskan pada tabel di atas. Akan tetapi, meskipun
demikian, akhir-akhir ini sering terjadi penyalahgunaan kewenangan oleh oknum pejabat negara,
seperti melakukan tindak pidana korupsi, tindak pidana pencucian uang dan sebagainya. Berkaitan
dengan hal tersebut lakukanlah kegiatan berikut.
a. Coba kalian identifikasikan penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan tersebut?
b. Menurut kalian, jenis hukuman apa yang pantas dijatuhkan kepada pejabat negara yang
melakukan tindakan penyalahgunaan kewenangan tersebut?
c. Coba rumuskan solusi yang dapat kalian ajukan untuk mengatasi persoalan tersebut?

1) Bacalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Kemudian identifikasikan tugas pejabat negara yang mendapatkan pelimpahan kewenangan dari
Presiden dalam mengelola keuangan negara.

No Pejabat negara Tugas dalam Pengelolaan keuangan negara


1 Mentri keuangan Menteri Keuangan, dalam rangka pelaksanaan
kekuasaan atas pengelolaan fiskal, mempunyai tugas
sebagai berikut: Menyusun kebijakan fiskal dan
kerangka ekonomi makro; Menyusun rencana APBN
dan rancangan perubahan APBN; Mengesyahkan
dokumen pelaksanaan anggaran; Melakukan
perjanjian internasional di bidang keuangan;
Melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang
telah ditetapkan negara yang telah ditetapkan dengan
undang-undang; Melaksanakan fungsi bendahara
umum negara; Menyusun laporan keuangan yang
merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN;
Melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pengelolaan
fiskal berdasarkan ketentuan undang-undang.
2 Pimpinan Lembaga Negara Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai pengguna
anggaran/pengguna barang kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas
sebagai berikut: Menyusun rancangan anggaran
kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya;
Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran;
Melaksanakan anggaran kementerian negara/lembaga
yang dipimpinnya; Melaksanakan pemungutan
penerimaan negara bukan pajak dan menyetorkannya
ke Kas Negara; Mengelola utang dan piutang negara
yang menjadi tanggung jawab kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya; Mengelola barang
milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya;
Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan
kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya
melaksanakan tugas-tugas lain yang menjadi
tanggung jawab berdasarkan ketentuan undang-
undang; Melaksanakan tugas-tugas lain yang menjadi
tanggung jawabnya berdasarkan ketentuan undang-
undang.
3 Kepala Daerah Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan
APBD Menyusun rancangan APBD dan rancangan
Perubahan APBD Melaksanakan pemungutan
pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan
peraturan daerah; Melaksanakan fungsi bendahara
umum daerah; Menyusun laporan keuangan yang
merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD -
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara secara
tegas dan jelas menetapkan tugas dan kewenangan setiap pejabat negara dalam pengelolaan
keuangan negara sebagaimana telah kalian tuliskan pada tabel di atas. Akan tetapi, meskipun
demikian, akhir-akhir ini sering terjadi penyalahgunaan kewenangan oleh oknum pejabat negara,
seperti melakukan tindak pidana korupsi, tindak pidana pencucian uang dan sebagainya.
Berkaitan dengan hal tersebut lakukanlah kegiatan berikut.

a. Coba kalian identifikasikan penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan


tersebut?
 Sistem penyelenggaraan negara yang keliru
Sebagai negara yang baru berkembang, seharusnya prioritas pembangunan di bidang
pendidikan. Tetapi selama puluhan tahun, mulai orde lama, orde baru, hingga reformasi,
pembangunan hanya difokuskan di bidang ekonomi. Padahal setiap Negara yang baru
merdeka, masih terbatas dalam memiliki SDM, uang, manajemen, dan teknologi.
Sehingga konsekuensinya semua didatangkan dari luar negeri yang pada gilirannya
menghasilkan penyebab korupsi.
 Kompensasi PNS yang rendah
Negara yang baru merdeka tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar kompensasi
yang tinggi kepada pegawainya. Apalagi Indonesia yang lebih memprioritaskan bidang
ekonomi membuat yang secara fisik dan kultural menimbulkan pola konsumerisme,
sehingga 90% PNS melakukan KKN.
 Pejabat yang serakah
Pola hidup konsumerisme yang dilahirkan oleh sistem pembangunan seperti diatas
mendorong pejabat untuk menjadi kaya secara instant. Hal ini menyebabkan lahirnya
sikap serakah dimana pejabat menyalahgunakan wewenang dan jabatannya, seperti
melakukan mark up proyek-proyek pembangunan.
 Law Enforcement tidak berjalan
Para pejabat yang serakah dan PNS yang KKN karena gaji yang tidak cukup, maka boleh
dibilang penegakan hukum tidak berjalan hampir diseluruh lini kehidupan, baik di
instansi pemerintahan maupun lembaga kemasyarakatan karena segalanya diukur dengan
uang. Hal ini juga menimbulkan kata-kata plesetan seperti, KUHP (Kasih Uang Habis
Perkara) atau Ketuhanan Yang Maha Esa (Keuangan Yang Maha Kuasa).
 Hukuman yang ringan terhadap koruptor
Adanya Law Enforcement tidak berjalan dengan semestinya, dimana aparat penegak
hukum bisa dibayar. Maka, hukuman yang dijatuhkan kepada para koruptor sangat ringan
sehingga tidak menimbulkan efek jera.
 Pengawasan yang tidak efektif
Dalam sistem manajemen yang modern selalu ada instrumen yang disebut internal
kontrol yang bersifat in builddalam setiap unit kerja. Sehingga sekecil apapun
penyimpangan akan terdeteksi sejak dini dan secara otomatis pula dilakukan perbaikan.
Tetapi internal kontrol yang ada disetiap unit sudah tidak lagi berjalan dengan semestinya
karena pejabat atau pegawai terkait bisa melakukan tindakan korupsi.
 Tidak ada keteladanan pemimpin
Ketika resesi ekonomi 1997, keadaan perekonomian Indonesia sedikit lebih baik dari
pada Thailand. Namun pemimpin Thailand memberi contoh kepada rakyatnya dalam pola
hidup sederhana. Sehingga lahir dukungan moral dan material dari masyarakat dan
pengusaha. Maka dalam waktu singkat, Thailand telah mengalami recovery ekonominya.
Di Indonesia tidak ada pemimpin yang bisa dijadikan teladan sehingga kehidupan
berbangsa dan bernegara mendekati jurang kehancuran.
 Budaya masyarakat yang kondusif untuk KKN
Korupsi yang ada di Indonesia tidak hanya terpusat pada pejabat Negara saja, melainkan
sudah meluas hingga ke masyarakat. Hal ini bisa dicontohkan pada saat pengurusan KTP,
SIM, STNK, maupun saat melamar kerja. Tindakan masyarakat ini merupakan
pencerminan yang dilakukan oleh pejabat politik.

b. Menurut kalian, jenis hukuman apa yang pantas dijatuhkan kepada pejabat negara yang
melakukan tindakan penyalahgunaan kewenangan tersebut?

Secara umum para koruptor atau para pejabat melakukan tindakan penyalahgunaan
kewenangan berani melakukan kegiatan hina itu karena dipicu oleh nafsu duniawi atau
cinta dunia (hubuddunya). Sangat jarang atau bahkan tidak ada koruptor besar
(katakanlah diatas milyar) melakukannya karena termotivasi oleh kebutuhan primer dan
sekunder. Mereka melakukannya untuk memenuhi kebutuhan tertiernya, untuk memenuhi
gaya hidup hedonis, bermewah-mewahan. Dari logikanya, mati adalah kata yang sangat
menakutkan bagi para pecinta dunia, sehingga hukuman mati efektif sekali dijadikan
sebagai hukuman yang dapat menimbulkan efek jera bagi para koruptor, dalam hal ini
para pencuri uang rakyat.Mencuri uang rakyat efeknya sangat fatal, karena bersifat
sistemik, kanker yang menggerus kesehatan suatu negara dan dapat berujung kepada
kematian (cha0s) jika tidak dikendalikan.

c. Coba rumuskan solusi yang dapat kalian ajukan untuk mengatasi persoalan tersebut?

Tindak korupsi yang ada di Indonesia yang dilakukan oleh pejabat Negara semakin marak
dan merajalela dalam masyarakat. Perkembangan korupsi terus meningkat dari tahun ke
tahun, baik dari jumlah kasus yang terjadi dan jumlah kerugian keuangan Negara maupun
dari segi kualitas tindak pidana yang dilakukan yang semakin sistematis oleh pejabat
Negara. Penyebab terjadinya korupsi disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang dan
jabatan yang dimiliki oleh pejabat demi kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan
pribadi atau keluarga, sanak saudara, maupun teman.

KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) harus lebih bertindak lagi dalam mengatasi
permasalahan yang sulit ini, yaitu dengan cara mejalankan Law Enforcement,
meningkatkan hukuman yang lebih berat terhadap koruptor, serta pengawasan yang
efektif. Sebaiknya cara penanggulangan korupsi adalah bersifat Preventif dan Represif.
Pencegahan Preventif yang perlu dilakukan adalah dengan menumbuhkan dan
membangun etos kerja pejabat maupun pegawai, Sedangkan Pencegahan Represif yang
perlu dilakukan adalah penegakan hukum dan hukuman yang berat perlu dilaksanakan
dan apabila terkait dengan implementasinya.

Tugas Mandiri 2.3

Berdasarkan ketentuan dalam Bab IX Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 tentang kekuasaan kehakiman, coba kalian identifikasikan dan analisis karakteristik
pelaksanaan kekuasaan kehakiman di Indonesia. Presentasikanlah hasil pekerjaan kalian di depan
kelas.

Kekuasaan kehakiman di Indonesia mengalami perubahan yang sangat mendasar


sejak Masa Reformasi, diawali dengan adanya TAP MPR RI Nomor X/MPR/1999 tentang
Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi
Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara menuntut adanya pemisahan yang tegas antara
fungsi-fungsi judikatif dan eksekutif.

Sejak adanya TAP MPR tersebut, peraturan yang mengatur tentang kekuasaan
kehakiman yaitu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman. Perubahan pokok dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Kekuasaan Kehakiman hanya mengenai penghapusan campur tangan kekuasaan
eksekutif terhadap kekuasaan kehakiman (judikatif). Perubahan penting dalam kekuasaan
kehakiman adalah segala urusan organisasi, administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan
badan peradilan yang ada di bawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung yang
sebelumnya, secara organisatoris, administrasi dan finansial badan peradilan yang berada di
bawah Mahkamah Agung berada di bawah departemen.

Selanjutnya Kekuasaan Kehakiman di Indonesia mengalami perkembangan dan


perubahan dengan adanya Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 menjadi Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengubah sistem
penyelenggaraan negara di bidang judikatif atau kekuasaan kehakiman sebagaimana termuat
dalam BAB IX tentang KEKUASAAN KEHAKIMAN Pasal 24, Pasal 24A, Pasal 24B, Pasal
24C dan Pasal 25.

Kekuasaan kehakiman di Indonesia dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan


badan peradilan yang di bawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan
Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh
sebuah Mahkamah Konstitusi.

Tugas Mandiri 2.4

Carilah 5 (lima) kliping mengenai pelaksanaan kekuasaan kehakiman oleh lembaga-lembaga


peradilan nasional (misalnya dalam hal penanganan kasus peradilan). Pilihlah satu kliping yang
kalian anggap menarik untuk dianalisis. Analisis kalian lebih dititikberatkan pada pelaksanaan fungsi
dari lembaga peradilan tersebut.

a. Peradilan umum
Dalam pasal 2 UU No. 2 tahun 1989 bahwa peradilan umum adalah salah satu pelaksana
kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya. Rakyat pencari keadilan
adalah setiap orang WNI atau bukan. Dalam pelaksanaannya kekuasaan kehakiman
dilingkungan peradilan umum dilaksanakan oleh:

1. Pengadilan negeri sebagai pengadilan tingkat pertama berkedudukan di ibu kota


kabupaten atau kotamadya dengan daerah hukum meliputi kabupaten dan kotamadya
yang bersangkutan. Dikecualikan dari ketentuan ini adalah pengadilan negeri Jakarta
pusat, karena daerah hukumnya selain wilayah Jakarta pusat juga meliputi tindak
pidana yang dilakukan diluar negeri.
2. Pengadilan tinggi berkedudukan di ibu kota provinsi dengan daerah hukumnya
meliputi wilayah provinsi yang bersangkutan.
3. Mahkamah agung sebagai pengadilan Negara tertinggi, berkedudukan di ibu kota
Negara, wilayah hukumnya adalah seluruh Indonesia.

b. Peradilan agama
Peradilan agama adalah peradilan bagi orang-orang beragama islam dalam undang-undang no
7 tahun 1989 mengatakan bahwa peradilan agama adalah lembaga yang berada dibawah
departemen Agama yang bertugas untuk meneyelenggarakan kekuasaan kehakiman guna
menegakan hukum dan keadilan. Yang mempunyai lingkup kewenangan, yaitu :

1. Peradilan bagi rakyat pencari keadilan yang beragama islam


2. Memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara perdata tertentu, yakni dibidang
perkawinan, kewarisan, wasiat, dan hibah berdasarkan islam, waqaf dan sedekah.

c. Peradilan Militer
Peradilan militer sekarang ini diatur dalam UU No 31 Tahun 1997 tentagperadilan militer,
sebelumnya diatur dalam UU No 7 Tahun 1946 tenangperadilan tentara. Peradilan
militer merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman yang mempunyai kompetensi
memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana yang dilakukan oleh seseorang yang
berstatus sebagai anggota militer atau yang dipersamakan dengan itu. Secara
administrative peradilan militerada dibawah organisasi militer, jika terjadi kasus pidana
militer maka akan berlaku KUHPM (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer), sedang
hukum formilnya adalah hukum acara pidana militr dan berlaku dalam jurisdiksi peradilan
militer.

d. Peradilan tata usaha Negara


Dalam pasal 4 Undang-undang No 5 Tahun 1986, peradilan Tata Usaha Negara adalah ssuatu
pelaksna kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa tata usaha
Negara. Sengketa tata usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha
Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha Negara,
baik pusat maupun Negara, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara,
termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Mahkamah Agung
Mahkamah agung sebagai lembaga tinggi Negara yang melaksanakan kekuasaan
kehakiman mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Dibidang peradilan, MA sebagai puncak peradilan menangani lima hal yaitu:


- Kasasi
- Peninjauan kembali
- Sengketa wewenang mengadili
-Memutus dalam tingkat pertama dan terakhir semua sengketa yang timbul karena
perampasan kapal asing dan muatannya oleh kapal perang Indonesia
-Melakukan pengawasan tertinggi atas perbuatan pengadilan dalam
lingkungan peradilan yang berada dibawahnya, berdasarkan ketentuan perundang-
undangan.

2. Fungsi bidang pengawasan


Melakukan pengawasan tertinggi atas perbuatan pengadilan dalam lingkungan peradilan yang
berada dibawahnya, berdasarkan undang-undang
3. Fungsi bidang pemberian nasihat
Memebrikan pertimbangan hukum kepada presiden dalam permohonan grasi dan
rehabilitasi.

f. Mahkamah Konstitusi
Menurut UU No 24 tahun 2003 tentang mahkamah konstitusi, MK merupakan salah satu
lembaga Negara yang melakukan tugas dibidang kekuasaan kehakiman, MK bersifat merdeka
dalam menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan peradilan. MK
berkedudukandi ibu kota Negara Indonesia. MK berkewenangan :
1. Menguji UU erhadap UUD
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga-lembaga Negara
3. Memutus pembubaran partai politik
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu
5. Memutus pendapat DPR tentang dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil
presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan atau wakil presiden lagi.

UJI KOMPETENSI BAB 2

1. Coba kalian klasifiasikan sumber keuangan Negara Republik Indonesia baik


yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri?

Klasifiasi sumber Keuangan Negara


a. Pajak
b. Retribusi
c. Keuntungan BUMN/BUMD
d. Denda/sita
e. Pencetakan uang
f. Pinjaman
g. Sumbangan, hadiah dan hibah
h. Penyelenggaraan undian berhadiah

2. Jelaskan kewenangan Bank Indonesia selaku pemegang kekuasaan moneter di


Indonesia?
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas
sistem keuangan. Kelima peran utama yang mencakup kebijakan dan instrumen dalam
menjaga stabilitas sistem keuangan itu adalah:

1. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui
instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk
mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berimbang. Hal ini
mengingat gangguan stabilitas moneter memiliki dampak langsung terhadap berbagai
aspek ekonomi. Kebijakan moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat,
akan cenderung bersifat mematikan kegiatan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. Oleh
karena itu, untuk menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan
suatu kebijakan yang disebut inflation targeting framework.
2. Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan
yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu
dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi. Seperti halnya di negara-
negara lain, sektor perbankan memiliki pangsa yang dominan dalam sistem keuangan.
Oleh sebab itu, kegagalan di sektor ini dapat menimbulkan ketidakstabilan keuangan
dan mengganggu perekonomian. Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut,
sistem pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain
itu, disiplin pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuat kebijakan
serta penegakan hukum (law enforcement) harus dijalankan. Bukti yang ada
menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan disiplin pasar, memiliki
stabilitas sistem keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya penegakan hukum (law
enforcement) dimaksudkan untuk melindungi perbankan dan stakeholder serta
sekaligus mendorong kepercayaan terhadap sistem keuangan. Untuk menciptakan
stabilitas di sektor perbankan secara berkelanjutan, Bank Indonesia telah menyusun
Arsitektur Perbankan Indonesia dan rencana implementasi Basel II.
3. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada salah satu peserta
dalam sistem sistem pembayaran, maka akan timbul risiko potensial yang cukup
serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran. Kegagalan tersebut dapat
menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion risk) sehingga menimbulkan
gangguan yang bersifat sistemik. Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan
pengaturan untuk mengurangi risiko dalam sistem pembayaran yang cenderung
semakin meningkat. Antara lain dengan menerapkan sistem pembayaran yang
bersifat real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time Gross
Settlement) yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem
pembayaran. Sebagai otoritas dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki
informasi dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem
pembayaran.
4. Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui
pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan
sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential shock) yang berdampak
pada stabilitas sistem keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan
instrumen dan indikator macroprudential untuk mendeteksi kerentanan sektor
keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya akan menjadi
rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
meredam gangguan dalam sektor keuangan.
5. Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan melalui
fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR merupakan
peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna
menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi sebagai LoLR
mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Fungsi ini hanya
diberikan kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi memicu
terjadinya krisis yang bersifat sistemik. Pada kondisi normal, fungsi LoLR dapat
diterapkan pada bank yang mengalami kesulitan likuiditas temporer namun masih
memiliki kemampuan untuk membayar kembali. Dalam menjalankan fungsinya
sebagai LoLR, Bank Indonesia harus menghindari terjadinya moral hazard. Oleh
karena itu, pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus diterapkan
dalam penyediaan likuiditas tersebut.

3. Siapa saja yang menjadi obyek pemeriksaan BPK? Apa saja yang diperiksa
oleh BPK?

• Obyek Pemeriksaan BPK adalah orang, unit organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan
Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang
mengelola keuangan Negara.

• BPK memeriksa proses penggunaan uang negara dan barang milik negara di tempat
pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara, serta pemeriksaan
terhadap perhitungan-perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening koran,
pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan
negara.

4. Pada saat ini terdapat berbagai lembaga penegak hokum seperti Mahkamah Agung,
Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Kepolisian, Kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan
Korupsi. Akan tetapi kasus-kasus pelanggaran hokum masih saja terjadi, bahkan cederung
meningkat. Berkaitan dengan hal tersebut, lakukanlah kegiatan berikut.

a. Coba kalian identifiasi faktor penyebab masih maraknya kasus pelanggaran hokum!

 Rendahnya kesadaran hukum masyarakat


 Kurang tegasnya penegak hokum

 Disiplin masyarakat rendah

 Kurangnya contoh dan keteladan dari para pemimpin


atau tokoh masyarakat

b. Rumuskan solusi untuk mengatasi hal tersebut menurut pendapat kalian!

 Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui pendidikan dan penyuluhan


hukum

 Penegakan hukum yang lebih optimal

 Meningkatkan disiplin masyarakat

 Pemeberian contoh dan keteladanan dari para pemimpin/tokoh masyarakat.


BAB 3

Tugas Mandiri 3.1

 Setelah mempelajari teori-teori tujuan negara tersebut coba kalian identifikasi persamaan dan
perbedaan teori-teori tersebut.
 Dari sekian banyak teori tujuan Negara sebagaimana diuraikan sebelumnya, menurut kalian teori
mana yang relevan dengan kondisi Indonesia? Berikan alasannya
1) Setelah mempelajari teori-teori tujuan negara tersebut coba kalian identifikasi persamaan dan
perbedaan teori-teori tersebut.

Setiap Negara mempunyai tujuan yaitu tujuan bangsa itu sendiri dalam hidup bernegara.
Tujuan Negara berbeda-beda sesuai dengan pandangan masyarakat pada bangsa tersebut serta
pandangan hidup yang melandasinya. Pada umumnya, tujuan Negara ditetapkan dalam
konstitusi atau hukum dasar Negara yang bersangkutan.

Tujuan sebuah Negara dapat bermacam-macam antara lain :


1. Memperluas kekuasaan semata
Tujuan negara adalah menciptakan kekuasaan belaka dan kekuasaan itu hanyalah alat
belaka untuk mencapai kebesaran dan kehormatan bangsa yang merupakan tujuan negara
yangsebenarnya. Untuk mewujudkan tujuan yang mulia itu, Pemerintah (raja) dalam
berindak harus tampil cerdik seperti kancil, ganas, keras, berani seperti singa dan tidak
perlu mengindahkan etika, moral, kesusilaan maupun agama dan bila perlu bersikap licik.
2. Menyelenggarakan ketertiban hukum
Tujuan negara adalah menyelenggarakan ketertiban hukum berdasar dan berpedoman
pada hukum agar hak rakyat dapat dijamin sepenuhnya.
3. Mencapai kesejahteraan umum

Tujuan Nasional Bangsa Indonesia Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945


1. Membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum / bersama
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.

Persamaan :
1. Sama-sama untuk memajukan kesejahteraan umum
2. Sama-sama menyelenggarakan ketertiban hukum
3. Berorientasi untuk kepentingan negara.

Alasan mengapa sama


Memajukan kesejahteraan umum, menyelenggarakan ketertiban hukum adalah hal yang harus
ada sebagai pemula tujuan suatu Negara karena hal tersebut sebagai dasar untuk mewujudkan
tujuan-tujuan yang lainnya. Menyelenggarakan ketertiban hukum agar Negara aman dan
tenteram dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara yang mana diikuti dengan
penyelenggaraan untuk memajukan kesejahteraan umum karena hal ini merupakan hal yang
dikatakan wajib karena merupakan ciri khas Negara apakah sejahtera atau tidak, apakah kaya
atau miskin dan akan mendukung kekuatan Negara. Jika kedua-duanya sudah benar-benar
terselenggara, maka Negara lebih mudah untuk mencanangkan tujuan Negara yang lainnya
dan semua itu merupakan kepentingan negara.

Perbedaan :
1. Tujuan Negara Indonesia tidak untuk memperluas kekuasaan semata tetapi dimiliki oleh
tujuan negara
2. Tujuan Negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa tetapi tidak dimiliki
oleh tujuan Negara adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia tetapi tidak dimiliki oleh tujuan negara.

Alasan mengapa berbeda


Saat sekarang ini tujuan Negara yang memperluas kekuasaan semata bukan merupakan
tujuan Negara Indonesia tidak seperti pemerintahan terdahulu karena masih memiliki
kebebasan dan keleluasaan untuk merebut kekuasaan karena dahulu belum ada lembaga yang
mengatur sampai batas mana kekuasaan itu boleh dimiliki. Namun sekarang ini sudah ada
lembaga yang mengatur hal itu dan diakui oleh seluruh Negara di dunia dan sudah disahkan
sehingga harus dihormati dan ditaati yang mana mengatur sampai batas mana wilayah
kekuasaan suatu Negara dan tidak boleh diganggu sedikitpun oleh siapapun, Negara manapun
mengenai batas wilayah suatu Negara tersebut, lembaga yang mengatur hal itu adalah PBB.

Selain itu, membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan mencerdaskan kehidupan
bangsa adalah tujuan Negara Indonesia yang lainnya dan tidak dimiliki oleh tujuan Negara.
Hal tersebut berbeda karena pemerintahan zaman dahulu dan sekarang berbeda. Selain itu
juga melihat keadaan Negara Indonesia, pandangan masyarakat dan pandangan hidup bangsa
Indonesia, maka patutlah mencanangkan tujuan yang demikian demi untuk memajukan
kualitas Negara. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tujuannya untuk mencerdaskan
rakyat Indonesia dari belenggu kebodohan. Serta untuk melindungi seluruh bangsa Indonesia
dari segala ancaman, serangan dari dalam maupun luar.
Tujuan Negara tidak memiliki tujuan seperti tujuan Negara Indonesia tadi karena Setiap
Negara mempunyai tujuan yaitu tujuan bangsa itu sendiri dalam hidup bernegara. Tujuan
Negara berbeda-beda sesuai dengan pandangan masyarakat pada bangsa tersebut serta
pandangan hidup yang melandasinya. Pada umumnya, tujuan Negara ditetapkan dalam
konstitusi atau hukum dasar Negara yang bersangkutan.
2) Dari sekian banyak teori tujuan Negara sebagaimana diuraikan sebelumnya, menurut kalian
teori mana yang relevan dengan kondisi Indonesia? Berikan alasannya

Menurut saya, dari sekian banyak teori tujuan Negara sebagaimana diuraikan sebelumnya,
teori yang relevan dengan kondisi Indonesia saat ini adalah Teori Kesejahteraan . Jika
diperhatikan keempat tujuan negara kita, kemudian kita kaitkan dengan teori mengenai tujuan
negara, maka kita termasuk negara yang menganut teori negara kesejahteraan (welfare state).
Hal ini dikarenakan keempat tujuan di atas semuanya menekankan pada aspek kesejahteraan
rakyat. Selain itu juga, dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Bab I, Pasal 1 Ayat (3) ditegaskan bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum. Artinya,
Indonesia bukan negara yang berdasarkan kepada kekuasaan belaka. Dengan demikian,
semakin jelaslah bahwa Indonesia adalah negara hukum yang bertujuan untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, membentuk suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Jika ditinjau dari aspek tujuan negaranya, dengan demikian Indonesia berkedudukan sebagai
negara hukum dan negara kesejahteraan.

Tugas Mandiri 3.2

Coba kalian identifikasikan cara-cara untuk mewujudkan tujuan negara kita. Tuliskan hasil
identifikasi kalian dalam tabel di bawah ini. Komunikasikanlah hasil identifikasi kalian kepada
teman-teman yang lain.
No Tujuan Cara untuk Mewujudkannya
.
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia  Mempertahankan keutuhan NKRI
dan seluruh tumpah darah Indonesia  Menjunjung tinggi kemerdekaan,
 Ikut serta dalam melaksanakan
ketertiban Negara
 Bijaksana dalam persatuan NKRI.
 Menghargai jasa-jasa pahlawan ,
 Melakukan menghaningkan cipta
 Saling bahu membahu ( tolong
menolong ) terhadap sesame
 Bersatu untuk melindungi negara
Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum  Menghormati orang yg berbeda agama
 Tetap patuh terhadap peraturan yg
berlaku
3. Mencerdaskan bangsa Indonesia  Memfasilitasi hak pendidikan bagi tiap
warga
 Menyediakan sarana dan prasarana,
kurikulum, dan sumber belajar dan daya
dukung lainnya.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia  Menaati peraturan
dengan berdasar kemerdekaan,  Menghargai waktu
perdamaian abadi dan keadilan social  Tidak menyepelekan segala hal

Dari Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat,
dinyatakan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk: melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum;
mencerdaskan kehidupan bangsa; serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia bukan hanya tugas negara. Kita sebagai warga negara
dapat mewujudkannya dengan cara membela negara dalam berbagai bentuk. Memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas semua komponen
bangsa. Masyarakat yang sejahtera dan cerdas adalah dambaan semua. Apabila masyarakat
sejahtera, kehidupan di segala bidang akan lebih baik. Bangsa Indonesia tentu akan lebih
maju apabila masyarakatnya cerdas. Tujuan keempat negara adalah ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Tujuan
negara itu adalah landasan bagi bangsa Indonesia untuk melaksanakan kerja sama dengan
negara lain yang dilandasi oleh nilai-nilai perdamaian dan keadilan sosial.

Adapun visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai ,
demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman,
bertakwa dan berahklak mulia, cita tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi serta
berdisiplin

Dalam rangka perwujudan cita-cita dan tujuan nasional tersebut, beberapa upaya yang
dapat dilakukan negara, di antaranya adalah sebagai berikut.

 Memberikan kepastian dan perlidungan hukum terhadap semua warga negara tanpa
diskriminatif.
 Menyediakan fasilitas umum yang memadai yang berdampak pada kesejahteraan
masyarakat.
 Menyediakan sarana pendidikan yang memadai dan merata di seluruh tanah air.
 Memberikan biaya pendidikan gratis terhadap seluruh jenjang pendidikan bagi
seluruh warga negara.
 Menyediakan infrastruktur serta sarana transportasi yang memadai dan menunjang
tingkat perekonomian rakyat.
 Menyediakan lapangan kerja yang dapat menyerap jumlah angkatan kerja dalam
rangka penghidupan yang layak bagi seluruh warga negara.
 Mengirimkan pasukan perdamaian dalam rangka ikut serta berpartisipasi aktif dalam
menjaga dan memelihara perdamaian dunia.

Tugas Mandiri 3.3

Perkembangan penyelenggaran kekuasaan negara di daerah juga terjadi dalam proses pemilihan
kepala daerah. Ada tiga sistem pemilihan atau pengangkatan kepala daerah yang pernah berlaku di
Indonesia, yaitu penunjukan langsung oleh Pemerintah Pusat (gubernur ditunjuk dan diangkat oleh
Presiden, bupati/walikota oleh Menteri Dalam Negeri), dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, dan dipilih langsung oleh rakyat. Berkaitan dengan hal tersebut, lakukanlah analisis
terhadap kelebihan dan kelemahan ketiga sistem tersebut.Simpulkan sistem mana yang paling sesuai
diterapkan di Indonesia. Tuliskan hasil analisis kalian dan komunikasikan kepada teman kalian yang
lain.

Jika melihat sejarah, ternyata format pemilihan Kepala Daerah pada masa berlakunya UU
No.5 Tahun 1974 dan UU No.22 Tahun 1999 malah dianggap sebagai hambatan dalam proses
demokratisasi Pemerintah Daerah. Pada era sentralisasi (masa berlakunya UU No. 5 Tahun
1974), setiap pemilihan Kepala Daerah, Pemerintah Pusat secara dominan menentukan siapa
yang harus terpilih dan DPRD hanya melegitimasi calon yang sudah ditentukan. Jika DPRD
mengambil keputusan yang berbeda dengan arahan Pemerintah Pusat maka akan diabaikan
oleh Pemerintah Pusat karena Pemerintah Pusat tidak terikat dengan hasil pemilihan DPRD.
Konsekuensinya, Kepala Daerah setiap tahun memberi pertanggungjawaban kepada Presiden
dan Menteri Dalam Negeri, sedangkan kepada DPRD, Kepala Daerah hanya memberikan
laporan saja. Hal ini berakibat seorang Kepala Daerah merasa memiliki tanggung jawab yang
lebih besar kepada Pemerintah Pusat ketimbang kepada daerahnya sendiri.

Perubahan format pemerintahan daerah setelah berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 telah
mengakhiri pengaruh Pemerintah Pusat yang dominan, tetapi pemilihan Kepala Daerah
dengan format pemilihan oleh DPRD justrumenimbulkan banyak persoalan, seperti terjadinya
politik uang dan konflik antar pendukung masing-masing calon. Pemilihan tidak langsung
mengandung kontroversi, karena sering kali menghasilkan calon-calon terpilih yang tidak
memiliki kapabilitas untuk memimpin Pemerintah Daerah, tidak popular dan tidak dapat
diterima oleh masyarakat banyak.

Menurut Wasistiono (2003:120) permasalahan dalam pemilihan Kepala Daerah yang


menggunakan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, sebagai berikut :

1. Terjadi politik uang didalam proses pemilihan Kepala Daerah meskipun sampai saat ini
sulit untuk dibuktikan secara hukum. Masyarakat yang kecewa kemudian tidak percaya pada
sistem yang ada;

2. Karena mengutamakan aspek dukungan politik (akseptabilitas) seringkali mengabaikan


aspek kapabilitas. Hal tersebut tidak akan menjadi masalah seandainya ada dukungan
birokrasi daerah yang netral dan profesional.

3. Partai politik yang memenangkan pemilu di suatu daerah karena kesalahan strategi kalah di
dalam pemilihan Kepala Daerah tetapi tidak legawa menerima kekalahan. Mereka kemudian
melakukan manuver politik untuk mengguncang kepemimpinan Kepala Daerah yang terpilih,
yang pada akhirnya justru mengganggu stabilitas pemerintahan daerah sebagai kontra
produktif terhadap Kepala Daerah ;
4. Di luar pemilihan Kepala Daerah, ditengarai juga adanya politik uang didalam penyusunan
peraturan daerah serta laporan pertanggungjawaban Kepala Daerah oleh DPRD, karena
mereka mempunyai kedudukan lebih tinggi dibanding Kepala Daerah.

Berbagai persoalan sekitar pemilihan Kepala Daerah itu mendorong perlunya perubahan
format pemilihan Kepala Daerah. Kelompok II Diskusi Praja IPDN dalam Diskusi Praja FKP
IPDN pada tanggal 12 Desember 2004 mengungkapkan bahwa fakta sekitar pemilihan
Kepala Daerah sebelum dan setelah UU No. 22 Tahun 1999, adalah kecenderungan proses
pemilihan yang justru mematikan proses demokratisasi. Pada pemerintah yang sentralistik di
bawah UU. No. 5 Tahun 1974, skenario pemilihan yang ditentukan secara sepihak oleh
Pemerintah Pusat telah menjadikan pemilihan Kepala Daerah hanya sekedar sandiwara.
Distribusi kekuasaan yang lebih besar kepada daerah setelah UU. No. 22 Tahun 1999, telah
memberi keleluasaan pada daerah atau kepada DPRD dalam proses rekrutmen Kepala
Daerah. Proses rekrutmen yang bergeser itu ternyata tidak kondusif terhadap proses politik
yang demokratis di daerah, tetapi praktek-praktek pemilihan yang terjadi justru semakin
buruk, baik dilihat dari kualitas dan kapabilitas Kepala Daerah terpilih, dengan terutama
praktek politik uang dalam proses pemilihan.

Bertolak dari pemikiran dan kenyataan tersebut maka perubahan format pemilihan Kepala
Daerah melalui perubahan UU No. 22 Tahun 1999 adalah kebutuhan yang sangat mendesak.
Perubahan sistem pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD menjadi pemilihan Kepala Daerah
secara langsung oleh rakyat.

Hal ini didukung Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 ayat (4) yang menyatakan bahwa
Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah propinsi,
kabupaten dan kota dipilih secara demokratis. Arti demokratis bisa menimbulkan makna
ganda, bisa dipilih langsung oleh rakyat serta bisa dipilih langsung oleh anggota legislatif
sebagai Wakil rakyat. Namun dengan adanya revisi Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 maka maksud dari dipilih secara demokratis
adalah dipilih oleh rakyat.

Adanya perubahan fungsi legislatif yaitu dihapusnya fungsi memilih Kepala Daerah, tertuang
dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 Tentang Susunan Dan Kedudukan MPR, DPR,
DPD dan DPRD, maka pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dilakukan oleh masyarakat.

Menurut Made Suwandi dalam paparan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
(2004), selain hal-hal di atas, yang menjadi latar belakang dilaksanakannya pemilihan Kepala
Daerah secara langsung adalah :

1. Pasal 6 A UUD 1945 yang menyebutkan bahwa Presiden dan Wakil Presiden dipilih
langsung oleh rakyat.

Daerah sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dalam melaksanakan pemilihan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah seharusnya
sinkron dengan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, yaitu pemilihan langsung. Hal ini
menyesuaikan dengan tatanan ketatanegaraan kita yang telah mengalami perubahan akibat
amandemen UUD Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Kepala desa dipilih langsung oleh rakyat.

Pemilihan kepala desa (Pilkades) senantiasa dilakukan secara langsung oleh


rakyat Indonesia di desa-desa sejak zaman kolonial hingga zaman UU No. 22 Tahun 1999.
Bahkan pada masa orde baru pun dengan UU No. 5 Tahun 1979 tentang pemerintahan desa,
pilkades telah dilakukan secara langsung oleh rakyat. Dalam banyak hal, pilkades secara
langsung boleh dikata merupakan model pemilihan demokratis yang asli di Indonesia.

3. Money politics lebih sulit dilakukan.

Dalam pemilihan Kepala Daerah akan sulit untuk melakukan money politics dan kalaupun
dipaksakan ongkos untuk memenangkan calon akan jauh lebih besar dibandingkan pemilihan
melalui DPRD. Disamping itu, tidak juga terdapat jaminan pemilih yang dibagi uang akan
memilih calon yang melakukan penyuapan tersebut.

4. Hubungan check and balances lebih baik.

Skenario format hubungan yang akan terjadi adalah sebagai berikut.Pertama, Kepala Daerah
dipilih secara langsung dan ini berarti Kepala Daerah mendapatkan legitimasi secara penuh
dari rakyat pemilih. Dengan kata lain akuntabilitas Kepala Daerah akan lebih kuat
dibandingkan akuntabilitas DPRD. Akibatnya, akan terjadi shift titik berat kekuatan politik
yang tadinya ke DPRD atau Legislatif Heavy menuju ke arah Eksekutif Heavy. Kedua, akan
terjadi perubahan signifikan terhadap konstruksi Pemerintah Daerah yang ada sekarang.
Harus terdapat kejelasan antara pejabat politik (Kepala Daerah dan DPRD) dengan pejabat
karier. Ketiga, DPRD akan tetap mempunyai otoritas dalam bidang legislasi, anggaran dan
kontrol. Maka diharapkan DPRD dalam menggunakan fungsinya secara efektif. Untuk
menciptakan mekanismecheck and balance maka rakyat sebagai stakeholders utama otonomi
daerah harus digerakkan agar mampu menciptakan “pressures and supports” baik kepada
DPRD maupun kepada Kepala Daerah melalui revitalisasi LSM, Forum Komunikasi,
Organisasi Profesi yang berbasis profesionalisme.

5. Konstruksi Pemerintah Daerah sudah tidak kondusif lagi untuk menghadapi realitas
persaingan.

Rakyat memilih DPRD namun tidak tahu siapa Wakilnya, tanggung jawab bersifat kolektif
dan bukan individual, tidak jelasnya kinerja partai politik yang merancukan pendidikan
politik, akuntabilitas ke rakyat yang tidak jelas, dan adanya kerancuan antara jabatan politik
dan jabatan karir.

6. Kesaman sistem dengan di Pusat.

Selama berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 sistem di daerah bersifat Parlementer sedangkan
sistem di Pusat bersifat Presidentiil. Di mana seharusnya antara pusat dan daerah sama-sama
menggunakan Sistem Presidentiil.
7. Lebih akuntabel kepada rakyat.

Pada Pasal 27 ayat (2) UU 32 Tahun 2004 ditegaskan bahwa Kepala Daerah mempunyai
kewajiban menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada
masyarakat. Di dalam penjelasan Pasal tersebut dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan
menginformasikan adalah memberi informasi melalui media yang tersedia di daerah dan
dapat diakses oleh publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

8. Stabilitas politik yang lebih kuat.

DPRD tidak lagi bisa menjatuhkan Kepala Daerah hanya karena kinerja seorang Kepala
Daerah melainkan dalam hal-hal tertentu saja sebagaimana yang sudah diatur dalam
peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan dorongan dan kenyataan serta berbagai argumen, makamuncullah sebuah solusi
mengenai mekanisme pemilihan Kepala Daerah. Solusi ini menghendaki adanya mekanisme
pemilihan Kepala Daerah secara langsung yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan
pemilihan Kepala Daerah yang menggunakan dasar Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999.
Mekanisme pemilihan Kepala Daerah secara langsung diatur dalam Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang disempunakan dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan secara teknis
diatur dalam Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan,
Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang
disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2005 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan,
dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pada Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004, pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dituangkan pada bagian
kedelapan tentang “Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah” Pasal 56 sampai
dengan Pasal 119 mulai paragraf kesatu tentang pemilihan sampai paragraf ketujuh tentang
ketentuan pidana.

Melihat Pasal yang mengatur tentang pemilihan Kepala Daerah terlihat sangat rinci dan
sangat jelas. Dari sini dapat kita lihat keinginan pemerintah untuk memperbaiki proses
pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah selama ini. Harapan dari pemerintah,
pemilihan Kepala Daerah secara langsung mampu mewujudkan demokrasi yang diinginkan.

Tetapi jalan menuju ke arah sebuah kebijakan yang baik bukanlah jalan mulus tanpa lubang.
Implementasi, sebagaimana halnya dengan pelaksanaan kebijakan publik itu sendiri,
melibatkan berbagai kepentingan dan memunculkan berbagai permasalahan. Hal ini
dikarenakan sistem pemilihan Kepala Daerah secara langsung membawa implikasi yang
cukup besar dalam kehidupan demokrasi di daerah dan juga format pemerintahan daerah.

Pemilihan Kepala Daerah secara langsung untuk pertama kalinya telah dilaksanakan pada
bulan Juni 2005 oleh beberapa Kabupaten dan Kota di Indonesia. Antusiasme masyarakat
menyambut pilkada langsung dan kebingungan daerah mempersiapkan pesta demokrasi itu
merupakan beberapa fenomena yang muncul. Selain itu, pembiayaan penyelenggaraan
pemilihan Kepala Daerah Langsung yang dinilai terlalu memberatkan daerah juga menjadi
masalah yang perlu dicermati.

Tugas Mandiri 3.4


Carilah informasi melalui surat kabar, situs pemerintah daerah atau yang lainnya berkaitan dengan
program kerja dari pemerintah kabupaten/kota tempat kalian tinggal. Kemudian lakukan analisis
ketercapaian program-program tersebut berdasarkan bidang-bidang sebagaimana terdapat dalam
tabel di bawah ini.

Nama Kota: Makassar, Sulawesi Selatan

No. Bidang Contoh program Analisis ketercapaian


pemerintah
1. Penyediaan sarana dan Mengoperasikan bus Program ini bertujuan untuk
prasarana umum antar kota mengurangi tingkat kemacetan yang
tejadi dikota makassar. Namun pada
pelaksanaanya hal tersebut masih
menemui kendala yang menghambat
pelaksanaannya sehingga belum telalu
efisien digunakan oleh masyarakat
2. Pendidikan Mewujudkan dunia Peningkatannya berjalan dengan baik
pendidikan yang dimana setiap tahunnya julah kelulusan
berkualitas siswa selalu meningkat yang diiringi
dengan kesadaran seluruh komponen-
komponen di dunia pendidikan
3. Kesehatan Makassar Sehat Program tersebut telah terbukti dari
Menuju Kota Dunia penurunan angka kematian setiap
tahunnya. Dan juga peningkatan
fasilitas kesehatan di berbagai layanan
kesehatan untuk semua masyarakat.
4. Penanggulangan Melaksanakan Program ini adalah program yang
masalah sosial (seperti program rumah diperuntukkan bagi masyarakat yang
kemiskinan) susuan tidak memiiki tempat tinggal. Namun
dalam perjalanannya program ini tidak
berjalan sesuai rencana dikarenakan
adanya beberapa penghambat dalam
perwujudan program tersebut.
5. Pengendalian Program LISA (Lihat Program ini berjalan kurang baik. Dapat
lingkungan hidup Sampah Buang) dilihat dari masih banyaknya sampah
yang berserakan dijalan. Hal ini
disebabkan karena kurang nya
partisipasi masyarakat dalam
mewujudkan program ini.
UJI KOMPETENSI BAB 3

1. Dari berbagai macam teori tujuan negara yang sudah kalian pelajari, teori dari siapa
yang paling relevan dengan kondisi Negara Republik Indonesia? Berikan alasannya?

Teori yang paling relevan dengan kondisi negara kita adalah teori welfare state/negara
kesejahteraan. Tujuan negara menurut teori ini adalah untuk mewujudkan kesejahteraan
umum. Dalam hal ini negara dipandang sebagai sebagai alat untuk mencapai tujuan bersama,
yaitu suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya terdapat kebahagian, kemakmuran dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat negara tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari cita-cita
dan tujuan negara yang termaktub dalam alinea ke-2 dan ke-4 Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selain teori welfare state, teori lain yang
sesuai adalah teori negara hukum. Dalam pandangan teori ini negara bertujuan
menyelenggarakan ketertiban hukum, dengan berdasarkan dan berpedoman pada hukum.
Dalam negara hukum segala kekuasaan alat-alat pemerintahannya didasarkan atas hukum.
Semua orang tanpa kecuali harus tunduk dan taat pada hukum, hanya hukumlah yang
berkuasa dalam negara itu. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 1 Ayat (3) UUD NRI
1945 yang menegaskan Negara Indonesia adalah negara hokum

2. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan Negara Republik Indonesia?
a. Belajar yang giat
b. Patuh pada aturan yang berlaku
c. Aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler
3. Jelaskan dinamika penyelenggaran kekuasaan negara di tingkat pusat?

Dinamika penyelenggaraan kekuasaan negara ditingkat pusat dapat dilihat dari proses
pengelolaan kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang tercantum dalam UUD NRI
Tahun 1945 sebelum dan sesudah perubahan.

 Sebelum Amandemen
1. MPR, sebagai pelaksana kedaulatan rakyat, mempunyai kekuasaan untuk menetapkan
UUD, GBHN, memilih Presiden dan Wakil Presiden serta mengubah UUD
2. Presiden, yang berkedudukan dibawah MPR, mempunyai kekuasaan yang luas yang
dapat digolongkan kedalam beberapa jenis:
- Kekuasaan penyelenggaran pemerintahan;
- Kekuasaan didalam bidang perundang undangan, menetapakn PP, Perpu;
- Kekuasaan dalam bidang yustisial, berkaitan dengan pemberian grasi, amnesti,
abolisi dan rehabilitasi;
- Kekuasaan dalam bidang hubungan luar negeri, yaitu menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain, mengangkat duta dan konsul.

3. DPR, sebagai pelaksana kedaulatan rakyat mempunyai kekuasaan utama, yaitu


kekuasaan membentuk undang-undang (bersama-sama Presiden dan mengawasi
tindakan presiden.
4. DPA, yang berkedudukan sebagai badan penasehat Presiden, berkewajiban
memberikan jawaban atas pertanyaan presiden dan berhak mengajukan usul kepada
pemerintah
5. BPK, sebagai “counterpart” terkuat DPR, mempunyai kekuasaan untuk memeriksa
tanggung jawab keuangan Negara dan hasil pemeriksaannya diberitahukan kepada
DPR.
6. MA, sebagai badan kehakiman yang tertinggi yang didalam menjalankan tugasnya
tidak boleh dipengaruhi oleh kekuasaan pemerintah.

 Setelah Amandemen
1. MPR, Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi negara
lainnya seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK, menghilangkan kewenangannya
menetapkan GBHN, menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena
presiden dipilih secara langsung melalui pemilu), tetap berwenang menetapkan dan
mengubah UUD, susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih secara
langsung melalui pemilu.
2. DPR, Posisi dan kewenangannya diperkuat, mempunyai kekuasan membentuk UU
(sebelumnya ada di tangan presiden, sedangkan DPR hanya memberikan persetujuan
saja) sementara pemerintah berhak mengajukan RUU, Proses dan mekanisme
membentuk UU antara DPR dan Pemerintah, Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi
legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan sebagai mekanisme kontrol antar
lembaga negara.
3. DPD, Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan
kepentingan daerah dalam badan perwakilan tingkat nasional setelah ditiadakannya
utusan daerah dan utusan golongan yang diangkat sebagai anggota MPR,
keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan negara Republik Indonesia,
dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui pemilu, mempunyai
kewenangan mengajukan dan ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, RUU lain yang berkait dengan kepentingan
daerah.
4. BPK, Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD,
berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan
daerah (APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan
ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum, berkedudukan di ibukota negara dan
memiliki perwakilan di setiap provinsi, mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi
pengawas internal departemen yang bersangkutan ke dalam BPK.
5. Presiden, Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki tata cara
pemilihan dan pemberhentian presiden dalam masa jabatannya serta memperkuat
sistem pemerintahan presidensial, Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada
DPR, Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua periode saja,
Kewenangan pengangkatan duta dan menerima duta harus memperhatikan
pertimbangan DPR, kewenangan pemberian grasi, amnesti dan abolisi harus
memperhatikan pertimbangan DPR, memperbaiki syarat dan mekanisme
pengangkatan calon presiden dan wakil presiden menjadi dipilih secara langsung oleh
rakyat melui pemilu, juga mengenai pemberhentian jabatan presiden dalam masa
jabatannya.
6. Mahkmah Agung, Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kekuasaan
kehakiman, yaitu kekuasaan yang menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan
hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)], berwenang mengadili pada tingkat kasasi,
menguji peaturan perundang-undangan di bawah Undang-undang dan wewenang lain
yang diberikan Undang-undang.di bawahnya terdapat badan-badan peradilan dalam
lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan
militer dan lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), badan-badan lain yang
yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam Undang-undang
seperti: Kejaksaan, Kepolisian, Advokat/Pengacara dan lain-lain.
7. Mahkamah Konstitusi, Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian
konstitusi (the guardian of the constitution), Mempunyai kewenangan: Menguji UU
terhadap UUD, Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara, memutus
pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan memberikan putusan
atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil
presiden menurut UUD, Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang diajukan masing-
masing oleh Mahkamah Agung, DPR dan pemerintah dan ditetapkan oleh Presiden,
sehingga mencerminkan perwakilan dari 3 cabang kekuasaan negara yaitu yudikatif,
legislatif, dan eksekutif.

Atas dasar itu, UUD 1945 meletakan asas dan ketentuan-ketentuan yang mengatur
hubungan-hubungan (kekuasaan) diantara lembaga-lembaga negara tersebut.
Hubungan –hubungan itu adakalanya bersifat timbal balik dan ada kalanya tidak
bersifat timbal balik hanya sepihak atau searah saja.

Sistem pembagian kekuasaan di negara Republik Indonesia jelas dipengaruhi oleh


ajaran Trias Politica yang bertujuan untuk memberantas tindakan sewenang-wenang
penguasa dan untuk menjamin kebebasan rakyat.

Menurut UUD NRI 1945 penyelenggaran negara pelaksanaannya diserahkan kepada


suatu alat perlengkapan negara seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR),
Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD),
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkmah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi
(MK).

Lembaga-lembaga negara merupakan lembaga kenegaraan yang berdiri sendiri yang


satu tidak merupakan bagian dari yang lain. Akan tetapi, dalam menjalankan
kekuasaan atau wewenangnya, lembaga Negara tidak terlepas atau terpisah secara
mutlak dengan lembaga negara lain, hal itu menunjukan bahwa UUD 1945 tidak
menganut doktrin pemisahan kekuasaan, dengan perkataan lain, UUD 1945 menganut
asas pembagian kekuasaan dengan menunjuk pada jumlah badan-badan kenegaraan
yang diatur didalamnya serta hubungan kekuasaan diantara badan-badan kenegaraan
yang ada.

Sistem pembagian kekuasan yang di anut oleh Republik Indonesia saat ini tidak
tertutup kemungkinan akan berubah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,
dengan di amandemen UUD 1945 tahun 1999-2004 menunjukan terjadinya perubahan
dalam penyelenggaraan negara, namun semua itu tetap dalam kerangka kedaulatan
rakyat diatas segalanya.

4. Jelaskan pentingnya keberadaan pemerintahan daerah dalam proses penyelenggaraan


pemerintahan di Republik Indonesia?

Pemerintahan daerah merupakan wujud dari proses pembagian kekuasaan secara vertikal,
yaitu pembagian kekuasaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Posisi
pemerintahan daerah sangat penting dalam proses penyelenggraan pemerintahan Republik
Indonesia. Pemerintahan daerah merupakan alat Negara untuk melaksanakan program
pembangunan di daerah. Dengan kata lain, pemerintahan daerah merupakan sarana untuk
mewujudkan cita-cita dan tujuan negara di wilayah administrasinya.

5. Jelaskan pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pusat dengan


pemerintah daerah di Negara Republik Indonesia?

Pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah diatur
dalam Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. Pemerintahan daerah diberi kewenangan untuk menjalankan seluruh
urusan pemerintahan di daerah, kecuali beberapa kewenangan yang menjadi ranah
pemerintah pusat yaitu kewenangan dalam:
1. Politik luar negeri 5. Moneter
2 Pertahanan 6. Agama
3. Keamanan
4. Peradilan/yustisi,
BAB 4
Tugas Mandiri 4.1

Bacalah buku sumber lain yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran pada bab ini. Kemudian
coba identifikasikan tiga makna hak dan kewajiban warga negara menurut para pakar/ahli. Tuliskan
hasil identifikasi kalian dalam tabel di bawah ini.

No Nama Ahli Makna Hak dan Kewajiban Warga negara


1 Menurut Soerjono Hak dibedakan menjadi 2 :
Soekanto 1. Hak searah atau relatif, muncul dalam hukum perikatan
atau perjanjian. Misal hak menagih atau melunasi
prestasi.
2. Hak jamak arah atau absolut, terdiri dari :
a) Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada
penguasa menagih pajak, pada warga hak asasi;
b) Hak kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh,
hak kehormatan dan kebebasan;
c) Hak kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua,
hak anak;
d) Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek dan
paten.

Hak dalam bahasa Belanda disebut Subjectief recht,


sedangkan objectief recht artinya Hukum.
1. Hak Mutlak (absolut), ialah memberikan kekuasaan
atau wewenang kepada yang bersangkutan untuk
bertindak, dipertahankan dan dihormati oleh orang lain.
a) Hak asasi manusia;
b) Hak publik, misal hak atas kemerdekaan atau
kedaulatan, hak negara memungut pajak;
c) Hak keperdataan, hak menuntut kerugian, hak
kekuasaan orang tua, hak perwalian, hak
pengampuan, hak kebendaan dan hak imateriel.
2. Hak relatif (nisbi), ialahmemberikan hak kekuasaan
atau wewenang kepada orang tertentu untuk menuntut
kepada orang kain tertentu untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu, dan menyerahkan sesuatu.
a) Hak publik relatif, hak untuk memungut pajak atas
pihak tertentu;
b) Hak keluarga relatif, hak suami istri;
c) Hak kekayaan relatif, hak dalam hukum perikatan
atau perjanjian misal jual-beli.
2 Menurut Salmond, Di dalam hak terdapat 4 pengertian :
1. Dalam arti sempit, hak berpasangan dengan kewajiban
a) Hak yang melekat pada seseorang sebagai pemilik;
b) Hak yang tertuju kepada orang lain sebagai
pemegang kewajiban antara hak dan kewajiban
berkorelatif;
c) Hak dapat berisikan untuk kewajiban kepada pihak
lain agar melakukan perbuatan (comission) atau tidak
melakukan (omission) suatu perbuatan;
d) Hak dapat memiliki objek yang timbul dari
comission dan omission;
e) Hak memiliki titel, ialah suatu peristiwa yang
menjadi dasar sehingga hak itu melekat pada
pemiliknya.

2. Kemerdekaan, hak memberikan kemerdekaan kepada


seseorang untuk melakukan kegiatan yang diberikan
oleh hukum namun tidak untuk menggangu, melanggar,
menyalahgunakan sehingga melanggar hak orang lain,
dan pembebasan dari hak orang lain.
3. Kekuasaan, hak yang diberikan untuk, melalui jalan dan
cara hukum, untuk mengubah hak-hak, kewajiban-
kewajiban, pertanggungjawaban atau lain-lain dalam
hubungan hukum.
4. Kekebalan atau imunitas, hak untuk dibebaskan dari
kekuasaan hukum orang lain.
3 Menurut Curzon Hak dikelompokan menjadi 5, yaitu :
1. Hak sempurna, misal dapat dilaksanakan dan
dipaksakan melalui hukum, dan hak tidak sempurna,
misal hak yang dibatasi oleh daluwarsa;
2. Hak utama, hak yang diperluas oleh hak-hak lain, hak
tambahan, melengkapi hak utama;
3. Hak publik, ada pada masyarakat, negara dan hak
perdata, ada pada seseorang.
4. Hak positif, menuntut dilakukannya perbuatan, hak
negatif agar tidak melakukan;
5. Hak milik, berakaitan dengan barang dan hak pribadi
berkaitan dengan kedudukan seseorang;

Kewajiban dikelompokan menjadi 5, yaitu :


1. Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka
tidak berpasangan dengan hak dan nisbi melibatkan hak
di lain pihak;
2. Kewajiban publik, dakam hukum publik yang
berkorelasi dengan hak publik ialah wajib mematuhi
hak publik dan kewajiban perdata timbul dari perjanjian
berkorelasi dengan hak perdata;
3. Kewajiban positif, menghendaki dilakukan sesuatu dan
kewajiban negatif, tidak melakukan sesuatu;
4. Kewajiban universal atau umum, ditujukan kepada
semua warga negara atau secara umum, ditujukan
kepada golongan tertentu dan kewajiban khusus, timbul
dari bidang hukum tertentu, perjanjian;
5. Kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan melawan
hukum, misal kewajiban untuk tidak mencemarkan
nama baik dan kewajiban yang bersifat memberi sanksi,
timbul dari perbuatan melawan hukum misal membayar
kerugian dalam hukum perdata.

Berdasarkan pendapat-pendapat para pakar yang kalian kemukakan, analisislah


persamaan dan perbedaannya!

Ketiga tokoh persebut memiliki definisi sendiri tentang makna hak dan kewajiban warga
Negara. Namun intinya Hak adalah Sesuatu yang mutlak harus didapatkan oleh seseorang
disuatu Negara tertentu sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan maupun
diberikan dengan penuh rasa tanggung jawab dalam artian berupa sumbangsi kita sabagai
warga Negara

Coba kalian rumuskan makna hak dan kewajiban warga Negara bedasarkan pendapat
kalian sendiri

Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada
kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan
sebagainya. “Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun
juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

Tugas Mandiri 4.2

Nah, setelah membaca uraian materi di atas, coba kalian identifikasikan perujudan hak dan
kewajiban-kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tuliskan hasil identifikasimu dalam tabel di bawah ini. Infomasikan temuanmu pada teman-teman
yang lain.

Hak Warga Negara Indonesia :


- Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
- Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
- Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1).
- Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan Berkembang”
- Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C
ayat 1)
- Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
- Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
- Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

Kewajiban Warga Negara Indonesia :

- Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi,
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
- Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945 menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”.
- Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
- Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J
ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
- Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Tugas Mandiri 4.3

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menangani berbagai kasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga negara. Akan tetapi, sampai sekarang kasus-kasus tersebut masih
terjadi, seperti masih tingginya angka putus sekolah dan pengangguran, kurangnya kesadaran
masyarakat untuk membayar pajak. Nah Berkaitan dengan hal tersebut, jawablah pertanyaan berikut.

a) Mengapa hal tersebut masih terjadi?


- Proses penegakan hokum belum maksimal misalnya masih terjadi kasus salah tangkap
- Masih tingginya tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran di Negara Indonesia
- Angka putus sekolah yang cukup tinggi
- Masih banyak terjadi pelanggaran yang mengatasnamakan agama
- Masih banyaknya masyarakat yang tidak membayar pajak
- Melanggar aturan yang telah diberlakukan

b) Siapa yang harus bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya kasus-kasus


pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?

Pelanggaran-pelanggaran Hak Warga Negara di Indonesia selama ini, dan


sulitnya melakukan penyelesaian disebabkan karena kurangnya peraturan
perundang-undangan yang memberikan jaminan dan petunjuk dalam
penyelesaiannya. Semenjak reformasi telah ada peraturan perundang-undangan
yang memberikan jaminan dan petunjuk dalam penyelesaian masalah yang
sehubungan dengan HAM ataupun Hak Warga Negara diantaranya adalah
Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, UU No. 26 tahun
2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia; dan UU No. 9 tahun 1998 tentang
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

Pembentukan lembaga yang mengurus Hak Warga Negara dan


pelanggarannya juga merupakan upaya yang memberikan perlindungan
terhadap hak asasi manusia. Lembaga-lembaga tersebut diantaranya KOMNAS
HAM, pusat-pusat/Lembaga Kajian HAM yang terbentuk di berbagai daerah, LSM
dan sebagainya. Lembaga-lembaga ini di samping berupaya mensosialisasikan
peraturan-peraturan tentang HAM juga menerima pengaduan-pengaduan
pelanggaran HAM dan Hak Warga Negara dan meneruskan kepada lembaga yang
berwenang untuk memprosesnya. Upaya yang dilakukan selama ini terkendala
oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya perangkat hukum, kurangnya bukti-
bukti yang lengkap dan keterbatasan penegak hukum. Oleh karenanya bila telah
terjadi pelanggaran hak asasi manusia ataupun hak warga negara maka
secepatnyalah hal ini dilaporkan kepada yang berwenang.

Upaya yang sangat menentukan perlindungan terhadap pelanggaran HAM


dan Hak Warga Negara adalah melalui peradilan. Peradilan yang kuat akan
memberikan perlindungan yang baik terhadap Hak Warga Negara dan
berdampak positif terhadap tindakan-tindakan yang menjurus kepada
pelanggaran Hak Warga Negara. Untuk mendukung itu sekarang sudah ada
undang-undang tentang pengadilan hak asasi manusia yaitu Undang-Undang No.
26 tahun 2000. Undang-undang itu menetapkan disetiap daerah kabupaten atau
kotamadya ada pengadilan HAM yang mengurusi Hak Warga Negara.
Pelaksanaan peradilan HAM juga perlu dukungan penyidik yang berusaha untuk
mencari bukti-bukti yang kuat tentang pelanggaran Hak warga Negara tersebut.
Bantuan kita bersama dalam memberikan data (bukti) adalah langkah baik untuk
tegaknya HAM di negara Indonesia khususnya Hak Warga Negara.

Lembaga-lembaga pendidikan juga berperan dalam memberikan


perlindungan terhadap HAM. Lembaga-lembaga pendidikan terutama lembaga
pendidikan formal memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada pelajar,
siswa atau mahasiswa tentang hak asasi manusia, prosedur yang harus
ditempuh bila mengetahui adanya pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
Kepedulian terhadap hak asasi sudah berarti menekan peluang terjadinya
pelanggaran hak asasi manusia.

c) Apa saja solusi yang kalian ajukan untuk mencegah terjadinya kasus-kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?

Penegakan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara dimaksudkan
untuk menjamin adanya kepastian agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik karena
pada dasarnya hak dan kewajiban negara terhadap warga negara merupakan kewajiban dan
hak warga negara. Sehingga, kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan
stabil bila antara negara dan warga negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan
proporsional.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk penegakan pelaksanaan
hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara:
1. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
2. Menegakkan hukum secara adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif.
3. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan warga negara agar
mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masing-masing.
4. Memperkuat dan melakukan konsolidasi demokrasi.

Isu yang sering muncul ke permukaan adalah pandangan para warga negara yang
menilai tidak adanya kepastian penegakan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar
warga negara di negara ini berkaitan dengan anggapan banyaknya pelanggaran terhadap hal
tersebut. Itulah suara dari rasa keadilan para warga negara yang perlu ditangkap oleh negara
untuk dijadikan sebagai motivasi dalam upaya penegakan hak dan kewajiban negara terhadap
hak-hak dasar warga negara.

Bagi warga negara juga diharapkan adanya kesadaran untuk berpartisipasi secara aktif
untuk membantu terwujudnya penegakan pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap
hak-hak dasar warga negara. Masalah penegakan pelaksanaan hak dan kewajiban negara
terhadap hak-hak dasar warga negara tidak semudah yang terlihat karena negara tidak
mungkin bekerja sendiri di dalam penegakan pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap
hak-hak dasar warga negara, peran serta warga negara mutlak diperlukan atau kita harus
memilih tenggelam dalam keterpurukan akibat tidak berjalan dengan baiknya pelaksanaan
hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara.

UJI KOMPETENSI BAB 4

1. Jelaskan konsep hak asasi, hak warga negara, kewajiban asasi dan kewajiban warga
negara. Uraikan perbedaan dan persamaan konsep-konsep tersebut?

Hak asasi, hak warga negara, kewajiban asasi dan kewajiban warga merupakan konsep yang
selalu melekat dalam diri setiap individu manusia. Hak asasi manusia adalah hak yang
melekat pada diri setiap pribadi manusia. Karena itu, hak asasi manusia berbeda dari
pengertian hak warga negara. Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat
dalam diri manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. Hak asasi
sifatnya universal, tidak terpengaruh status kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi, hak
warga Negara dibatasi oleh status kewarganegaraannya. Dengan kata lain, tidak semua hak
warga negara adalah hak asasi manusia, akan tetapi dapat dikatakan bahwa semua hak asasi
manusia juga merupakan hak warga negara, misalnya hak setiap warga negara untuk
menduduki jabatan dalam pemerintahan Republik Indonesia adalah hak asasi warga negara
Indonesia, tidak berlaku bagi setiap orang yang bukan warga negara Indonesia.

Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap orang. Dengan kata lain, kewajiban hak
asasi terlepas dari status kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang tersebut. Sementara itu,
kewajiban warga negara dibatasi oleh status kewarganegaran seseorang, akan tetapi meskipun
demikian konsep kewajiban warga Negara memiliki cakupan yang lebih luas, karena meliputi
pula kewajiban asasi. Misalnya, di Indonesia menghormati hak hidup merupakankewajiban
setiap orang terlepas apakah ia warga negara Indonesia atau bukan, sedangkan kewajiban bela
negara hanya merupakan kewajiban warga negara Indonesia saja, sementara warga Negara
asing tidak dikenakan kewajiban tersebut.

2. Kemukakan hak dan kewajiban warga negara yang terdapat dalam UndangUndang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
Hak dan kewajiban warga negara yang terdapat dalam UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 di antaranya sebagai berikut.

Hak Warga Negara

• Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Pasal 27 Ayat (2)

• Hak untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara, Pasal 27 ayat (3)

• Hak untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, Pasal
28

• Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan, Pasal 28 D Ayat (3)

• Hak untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu,Pasal 29 Ayat (2)

• Hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, Pasal 30 Ayat (1)

• Hak mendapat pendidikan, Pasal 31 ayat (1)

• Hak untuk memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya, Pasal 32 ayat (1)

• Hak mendapatkan perlindungan kesejahteraan sosial Pasal 34

Kewajiban Warga Negara

• Menjunjung hukum dan pemerintahan , Pasal 27 Ayat (1)

• Menghormati hak asasi warga negara lainnya Pasal 28 J ayat (1)

• Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara Pasal 30 ayat (1)

• Mengikuti pendidikan dasar Pasal 31 ayat (2)

• Ikut serta dalam upaya pembelaan negara Pasal 27 Ayat (3)


3. Jelaskan faktor-faktor penyebab terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara, baik yang bersifat internal maupun eksternal?

Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga Negara disebabkan oleh faktor-faktor
berikut:

a. Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara yang berasal dari diri pelaku, di antaranya adalah:
1) sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.
2) rendahnya kesadaran hukum warga negara, dan
3) sikap tidak toleran.

b. Faktor Eksternal, yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang
atau sekelompok orang melakukan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara, diantaranya sebagai berikut:

1) penyalahgunaan kekuasaan,
2) ketidaktegasan aparat penegak hukum ,
3) penyalahgunaan teknologi, dan
4) kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi

4. Menurut kalian, apa yang harus dilakukan Pemerintah dalam memecahkan persoalan
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara?

a. Penegakkan supremasi hukum


b. Meningkatkan kesaradan hukum masyarakat melalui pendidikan
c. Peningkatkan kualitas aparat penegak hukum
d. Meningkatkan kesejahteraan warga negara

5. Bagimanakah cara kalian untuk menghindari pelanggaran terhadap hak orang lain
dan pengingkaran terhadap kewajiban dalam kehidupan sehari-hari?

a. Dengan cara melatih diri kita agar lebih bertanggung jawab dan tidak lari dari
tanggung jawab terhadap kewajiban
b. Menjamin kepastian hokum bagi setiap orang di dalam masyarakat.
c. Menjamin ketertiban, ketentraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran, kebahagian dan
kebenaran.
d. Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam pergaulan
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai