Oleh :
Nama No Mahasiswa
Rachma Mahardini 20150410213
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun laporan akhir
kegiatan magang kerja di BPJS KESEHATAN CABANG YOGYAKARTA.
Magang kerja merupakan salah satu syarat wajib yang harus ditempuh oleh
mahasiswa dalam progam studi Manajemen, UMY. Kegiatan magang ini
merupakan merupakan praktek lapang yang langsung dilakukan oleh mahasiswa.
Tujuan dari kegiatan magang kerja ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan
praktek kerja langsung dengan baik, dapat bekerja sama dengan tim kerja, dan dapat
menerapkan ilmu yang sudah didapatkan dibangku perkuliahan
Laporan ini dapat disusun dengan baik berkat adanya dukungan dari berbagi
pihak yang telah memberikan bimbingan dan ilmunya. Penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada para pembimbing di divisi PMP BPJS Kesehatan
Yogyakarta yang telah membimbing dan memberikan ilmu serta pengalamannya,
teman-teman seperjuangan yang selama 1,5 bulan magang bersama, serta Ibu Alien
Rahmawati selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
Rachma Mahardini
20150410213
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
Kata Pengantar ..................................................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................................................. iv
Rangkuman Hasil Program ................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Magang ...................................................................................... 4
D. Manfaat Magang .................................................................................... 5
E. Program Yang Dijalankan ...................................................................... 5
F. Output program ...................................................................................... 6
1. Output Mingguan ................................................................................ 6
2. Output Mid Program .......................................................................... 6
3. Output Akhir ...................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 8
A. Manajemen ............................................................................................. 7
B. Pelayanan Kesehatan .............................................................................. 8
C. Jaminan Kesehatan ............................................................................... 10
D. Administrasi perkantoran ..................................................................... 12
E. Arsip ..................................................................................................... 13
BAB III HASIL PELAKSANAAN PROGRAM ............................................... 15
A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 15
B. Hasil Pelaksanaan Program .................................................................. 24
C. Ketercapaian Output/Hasil ................................................................... 25
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 27
A.Kesimpulan .............................................................................................. 27
B.Saran ......................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 30
LAMPIRAN ........................................................................................................ 31
RANGKUMAN
A. Latar Belakang
Menghadapai era globalisasi, pembangunan dan pemberdayaan sumber daya
manusia menjadi hal yang harus dilakukan. Sumber daya manusia yang tangguh
akan mampu menghadapi perkembangan dunia yang dinamis. Pembangunan dan
pemberdayaan tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan potensi yang
dimiliki oleh masing-masing individu, salah satunya melalui program pendidikan
yang dilaksanakan di tingkat perguruan tinggi. Hal ini karena program pendidikan
di tingkat perguruan tinggi akan menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang
merupakan jembatan antara dunia belajar dan dunia kerja, sehingga sangat
diperlukan sebuah program yang mampu mempersiapkan mereka masuk ke dalam
dunia kerja. Salah satu cara yang diterapkan guna mempersiapan mahasiswa siap
dalam dunia kerja adalah praktek langsung kelapangan guna menerapkan ilmu yang
didapat saat mengikuti pelajaran. Hal seperti ini pula yang diterapkan oleh
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta guna mempersiapkan lulusan yang
mempunyai keterampilan yang tinggi di cabang ilmu yang mereka dalami adalah
melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL). Didalam kegiatan magang ini mahasiswa
di beri kesempatan langsung untuk terjun langsung dalam dunia kerja selama satu
bulan guna menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari selama di bangku kuliah
dan mencoba untuk dapat menganalisis kompetensi- kompetensi yang sebenarnya
saat ini dibutuhkan oleh dunia kerja yang pada akhirnya akan memeberikan manfaat
bagi mahasiswa itu sendiri.
Melalui adanya kegiatan magang ini mahasiswa diharapkan memiliki sikap
disiplin dan etos kerja yang mulai di bangun melalui praktik langsung di dunia
kerja. Dan memiliki gambaran mengenai dunia kerja yang akan dimasuki berbekal
pengalaman selama magang. Dengan adanya magang ini juga di harapkan UMY
membangun kerja sama yang positif dengan Instansi tempat mahasiswa menjalani
magang. Kerjasama positif yang dibangun dengan baik ini diharapkan akan dapat
terus berjalan dan lebih jauh lagi dapat memberikan kontribusi nyata bagi
masyarakat. Kontribusi yang diharapkan akan dapat diberikan oleh mahasiswa
magang lebih banyak berfokus terhadap peningkatan kualitas menejemen dan
layanan sehingga masyarakat yang berdiri sebagai pelanggan akan memperoleh
manfaat yang besar. Berdasar dari pemikiran tersebut maka mahasiswa peserta
magang memutuskan untuk menempati sebuah instansi yang erat kaitannya dengan
pelayanan umum dan kesehatan karena kedua aspek ini sangat penting ditingkatkan
kualitasnya di Indonesia.
Seperti kita ketahui, kesehatan merupakan hal yang utama bagi manusia. Setiap
individu dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan produktif dengan keadaan
yang sehat. Saat sakit tentu diperlukan biaya untuk berobat ke dokter atau membeli
obat. Pemerintah Indonesia bertanggung jawab dalam memberikan jaminan
perlindungan kesehatan dan fasilitas bagi masyarakat Indonesia sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2016 mengenai Jaminan Kesehatan.
Indonesia, pada tanggal 1 Januari 2014 telah didirikan suatu Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) yang selaras dengan tujuan Organisasi
Kesehatan Dunia dalam mengembangkan jaminan kesehatan untuk semua
penduduk. Dengan semangat untuk dapat berkontribusi bagi terwujudnya kesehatan
masyarakat yang lebih baik maka mahasiswa memutuskan untuk menjadi bagian
dari BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan menjadi pilihan utama karena BPJS sebagai
penyelenggara jaminan kesehatan menggunakan basis sosial dalam sistem
operasionalnya, dengan demikian gagasan yang melatarbelakangi magang akan
dapat tercapai lewat kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan merupakan badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program kesehatan (Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 Tahun
2014). Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 juga dijelaskan bahwa badan
penyelenggara jaminan sosial kesehatan atau disebut dengan BPJS kesehatan
merupakan badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
sosial dan menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat
Indonesia, terutama untuk pegawai negeri sipil, penerima pensiun PNS dan
TNI/POLRI, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya dan badan usaha
lainnya ataupun rakyat biasa. Adapun bentuk perlindungannya adalah untuk
menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya dengan
layak dibidang kesehatan. Masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan
sesuai dengan indikasi medis, dengan biaya yang terjangkau karena prinsip dari
BPJS ini adalah gotong royong, nirlaba, kehati-hatian, akuntabilitas, mortabilitas,
kepesertaan bersifat wajib, dana amanah, hasil pengelolaan dana jaminan sosial
dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk kepentingan
peserta. Kemudian dengan mengikuti BPJS kesehatan maka masyarakat akan lebih
terjamin kesehatanya, baik terjamin biaya maupun kepastian pelayanannya
nantinya ketika sakit jika dibandingkan dengan ketika masyarakat tersebut tidak
mengikuti BPJS kesehatan.
Mamperhatikan hal diatas, keikutsertaan masyarakat dalam BPJS kesehatan itu
sangat penting untuk menjamin haknya memperoleh hidup sehat, ketika
membicarakan hak maka akan selalu berkaitan erat dengan kewajiban, begitupun
dalam hal ini, agar masyarakat dapat memperoleh haknya dalam memperoleh
kesehatan yang baik maka harus juga memperhatikan kewajibanya sebagai
pengguna pelayanan kesehatanya. Karena untuk memperoleh pelayanan kesehatan,
itu dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor dari penyedia layanan nya dan
dari masyarakat itu sendiri yang akan memperoleh pelayanan tersebut. Masyarakat
sebagai pemakai atau yang memperoleh layanan harus paham akan layanan yang
akan didapatkan dan paham juga proses untuk mendapatkan pelayanan yang
optimal dengan mengikuti BPJS kesehatan yang kini sedang dicanangkan
pemerintah.
Apabila dilihat dari sasaran penggunanya yang merupakan seluruh warga di
Indonesia, maka cakupan dari program asuransi ini akan sangat luas, meliputi
seluruh elemen masyarakat dengan ragam strata sosial dan pendidikan.
Kompleksitas sosial konsumen sebagai pihak yang menerima layanan akan menjadi
sarana pembelajaran yang sangat baik bagi para mahasiswa magang khususnya
mahasiswa manajemen yang berperan sebagai pihak penyedia layanan jasa.
Mahasiswa akan memiliki wadah untuk dapat menerapkan teknik management
pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Secara administratif, BPJS juga memiliki model yang cukup kompleks,
dikarenakan jenis layanan jasa yang diberikan sangat beragam. Seluruh staf pada
bagian administrasi dihadirkan untuk melayani kebutuhan asuransi, pembayaran
premi, klaim dan komplain serta mengelola skema kemitraan dengan penyedia
layanan kesehatan, baik itu rumah sakit, Puskesmas, klinik dan sebagainya.
Dinamika dari proses administrasi yang berjalan akan memberikan pengalaman
belajar yang cukup lengkap bagi mahasiswa magang sehingga dapat memperkaya
literasi dan pengalaman secara nyata sehingga tujuan utama dari magang ini dapat
tercapai dengan baik.
B. Identifikasi Masalah
1. Banyak berkas FKTL yang belum sempat di input ke aplikasi dikarenakan
keterbatasan tenaga dan waktu.
2. Pengelolaan kemitraan dengan penyedia layanan kesehatan dan
rekredensialing yang terhambat oleh banyaknya masalah teknis yang
timbul karena ketidak lengkapan berkas yang diberikan oleh mitra BPJS.
3. Perbedaan data fisik dengan data surat ijin praktek (SIP) yang di input pada
aplikasi HFIS.
4. Pengarsipan berkas yang belum tertata rapi.
5. Umpan balik yang kurang dari masyarakat, dalam pengisian form
peningkatan kualitas layanan berkaitan dengan tugas pengolahan mutu.
6. Berkas-berkas klaim kacamata dari optic yang belum di cek karena
keterbatasan waktu.
7. Monitoring berkas SPI dalam jumlah banyak yang harus segera
diselesaikan.
C. Tujuan Magang
Maksud dan tujuan Praktik Kerja Lapangan (Magang) di Fakultas Ekonomi
adalah untuk mempersiapkan dan/atau meningkatkan kemampuan dan
keterampilan mahasiswa guna memasuki kedalam dunia kerja. Adapun tujuan
pelaksanaan magang adalah :
1. Membantu mahasiswa bekerja sambil belajar (learning by doing)
2. Meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap dunia kerja dan ketenaga
kerjaan.
3. Memberikan kesempatan terhadap mahasiswa untuk belajar dari
pengalaman mereka (learning from experience).
4. Memperluas pengetahuan mahasiswa dalam memahami situasi, kondisi
dalam lingkungan kerja.
5. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk memahami tentang dunia
perkantoran yang nyata, sehingga nantinya mahasiswa dapat mengetahui
dan memahami tentang kegiatan - kegiatan yang di lakukan dalam dunia
kerja dan mengetahui kegiatan di bidang bisnis dari suatu masalah yang
berhubungan langsung dengan topik.
D. Manfaat Magang
1. Manfaat Teoritis
Laporan ini dapat digunakan untuk menambah wawasan mengenai Badan
Penyelengaraan jaminan Kesehatan (BPJS) secara umum, dan bagaimana
sistem kerja di BPJS secara khusus.
2. Manfaat Praktis
Laporan ini dapat digunakan untuk memaparkan teori-teori yang diperoleh
mahasiswa selama perkuliahan untuk diaplikasikan di dunia kerja, yang
dapat juga digunakan sebagai evaluasi maupun referensi pengembangan
kegiatan magang di kemudian hari.
E. Program yang dijalankan
1. Membantu divisi PMR (Penjamin Manfaat Rujukan) mengolah data dalam
upaya membantu menganalisa kebutuhan fasilitas kesehatan tingkat lanjut
(FKTL) dan membantu penyusunan laporan kinerja FKTL.
2. Membantu persiapan dan penyusunan dokumen rekredensialing 2018.
3. Membatu dalam perekapan dan pengecekan dokumen SIP.
4. Pengarsipan berkas-berkas PMR.
5. Membantu input data WTA (Walk Through Audit) yang berkaitan dengan
tugas pengolahan mutu.
6. Mengecek berkas klaim kacamata dari optic.
7. Membantu pelaksanaan monitoring berkas SPI.
F. Output Program
1. Output Mingguan
Mengetahui gambaran umum perusahaan, cara kerja dan pembagian kerja
pada unit penempatan kerja pada sistem administrasi sub bagian verifikasi.
Memahami fungsi dan tugas verifikator pada sistem pelayanan BPJS dan
memahami secara garis besar mengenai skema hubungan dengan unit tugas
keseluruhan termasuk unit pelayanan dan unit managerial. Selain
pemahaman fungsi, peserta magang juga diharapkan untuk dapat mengerti
gambaran dan kerangka tugas dan kewajibannya sebgai staf yang
ditempatkan pada unit verifikasi.
2. Output Mid Program
Mampu menyesuaikan dengan ritme kerja di instansi tempat magang,
utamanya pada unit kerja dimana mahasiswa magang secara spesifik
ditempatkan. Dalam penugasan ini, penulis secara khusus ditempatkan
pada bagian administrasi sub bagian verifikasi BPJS Kesehatan
Yogyakarta. Output mid-program lain yang berusaha dicapai adalah
mahasiswa magang akan dapat menjalankan seluruh poin penugasan yang
diberikan serta dapat menjalankan tugas sebagai staf verifikator secara
mandiri berdasar dari kerangka umum tugas yang sebelumnya telah
dipahami dengan baik. Lebih jauh, peserta magang akan dapat memberikan
hasil kerja yang nyata pada unit verifikasi. Peserta akan mengasah
sensitifitas serta inisiatifnya sebagai staf verifikator sehingga dapat
membantu karyawan resmi BPJS dalam menjalankan tugasnya,
A. Manajemen
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris, yakni
management, yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau
mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Bahasa Italia, maneggio, yang
diadopsi dari Bahasa Latin managiare, yang berasal dari kata manus, yang artinya
tangan (Samsudin, 2006). Sedangkan secara terminologi terdapat banyak definisi
yang dikemukakan oleh banyak ahli. Manajemen menurut G.R. Terry adalah
sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya (Hasibuan, 2001). Menurut Handoko, manajemen
dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsifungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan
personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading),
dan pengawasan (controlling) (Handoko, 1999).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan,
mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan
mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
B. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan (health care service) merupakan hak setiap orang yang
dijamin dalam Undang Undang Dasar 1945 untuk melakukan upaya peningkatkan
derajat kesehatan baik perseorangan, maupun kelompok atau masyarakat secara
keseluruhan.5 Defenisi Pelayanan kesehatan menurut Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2009 (Depkes RI) yang tertuang dalam UndangUndang
Kesehatan tentang kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan,
perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Berdasarkan Pasal 52 ayat
(1) UU Kesehatan, pelayanan kesehatan secara umum terdiri dari dua bentuk
pelayanan kesehatan yaitu:
1. Pelayanan kesehatan perseorangan (medical service) Pelayanan kesehatan
ini banyak diselenggarakan oleh perorangan secara mandiri (self care), dan
keluarga (family care) atau kelompok anggota masyarakat yang bertujuan
untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan
dan keluarga. Upaya pelayanan perseorangan tersebut dilaksanakan pada
institusi pelayanan kesehatan yang disebut rumah sakit, klinik bersalin,
praktik mandiri.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat (public health service) Pelayanan
kesehatan masyarakat diselenggarakan oleh kelompok dan masyarakat yang
bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang mengacu
pada tindakan promotif dan preventif. Upaya pelayanan masyarakat tersebut
dilaksanakan pada pusat-pusat kesehatan masyarakat tertentu seperti
puskesmas.
Kegiatan pelayanan kesehatan secara paripurna diatur dalam Pasal 52 ayat (2) UU
Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu:
1. Pelayanan kesehatan promotif, suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang
bersifat promosi kesehatan.
2. Pelayanan kesehatan preventif, suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu
masalah kesehatan/penyakit.
3. Pelayanan kesehatan kuratif, suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, pengendalian
kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
4. Pelayanan kesehatan rehabilitatif, kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat, semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
Berdasarkan uraian di atas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di
puskesmas, klinik, dan rumah sakit diatur secara umum dalam UU Kesehatan,
dalam Pasal 54 ayat (1) UU Kesehatan berbunyi bahwa penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dilaksanakan secara bertanggung jawab, aman, bermutu, serta merata dan
nondiskriminatif. Dalam hal ini setiap orang atau pasien dapat memperoleh
kegiatan pelayanan kesehatan secara professional, aman, bermutu, anti diskriminasi
dan efektif serta lebih mendahulukan pertolongan keselamatan nyawa pasien
dibanding kepentingan lainnya.
C. Jaminan Kesehatan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia
merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Sistem Jaminan
Sosial Nasional ini diselenggarakan melalui mekanisme Asuransi Kesehatan Sosial
yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Tujuannya adalah agar semua penduduk
Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak (Kemenkes-RI, 2014).
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional mengacu pada prinsip-prinsip
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) seperti yang dijelaskan dalam Undang-
undang nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN adalah sebagai berikut:
1. Prinsip kegotongroyongan
Prinsip kegotongroyongan adalah prinsip kebersamaan yang berarti peserta
yang mampu dapat membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang
sehat membantu yang sakit atau beresiko tinggi. Hal ini dapat terwujud
karena kepersertaan SJSN yang bersifat wajib dan pembayaran iuran sesuai
dengan tingkat gaji, upah dan penghasilan sehingga dapat terwujud keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Prinsip nirlaba
Pengelolaan dana amanat oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
adalah nirlaba bukan untuk mencari laba (for profit oriented). Sebaliknya,
tujuan utama adalah untuk memenuhi sebesar-besarnya kepentingan
peserta. Dana yang dikumpulkan dari masyarakat adalah dana amanat,
sehingga hasil pengembangannya, akan di manfaatkan sebesar-besarnya
untuk kepentingan seluruh peserta.
3. Prinsip keterbukaan
Prinsip keterbukaan yang dimaksud adalah prinsip untuk mempermudah
akses informasi yang lengkap, benar, dan jelas bagi setiap peserta.
4. Prinsip kehati-hatian
Prinsip kehati-hatian adalah prinsip pengelolaan dana yang berasal dari
iuran peserta secara cermat, teliti, aman dan tertib.
5. Prinsip akuntabilitas
Prinsip akuntabilitas maksudnya adalah prinsip pelaksanaan program dan
pengelolaan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
6. Prinsip portabilitas
Prinsip portabilitas jaminan sosial dimaksudkan untuk memberikan jaminan
yang berkelanjutan kepada peserta meskipun peserta berpindah pekerjaan
atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Prinsip kepersertaan wajib
Kepersertaan wajib dimaksudkan agar seluruh rakyat menjadi peserta
sehingga dapat terlindungi. Meskipun kepersertaan bersifat wajib bagi
seluruh rakyat, penerapannya tetap disesuaikan dengan kemampuan
ekonomi rakyat dan pemerintah serta kelayakan penyelenggaraan program
yang semuanya dilakukan secara bertahap. Tahapan pertama dimulai dari
pekerja di sektor formal, bersamaan dengan itu sektor informal dapat
menjadi peserta secara mandiri, sehingga pada akhirnya Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) dapat mencakup seluruh rakyat.
8. Prinsip dana amanat
Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada
badan-badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam rangka
mengoptimalkan dana tersebut untuk digunakan sebesar-besarnya bagi
kepentingan dan kesejahteraan peserta.
9. Prinsip hasil pengelolaan dana jaminan sosial
Prinsip yang dimaksud adalah prinsip pengelolaan hasil berupa keuntungan
dari pemegang saham yang dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan
program dan untuk sebesar-besarnya kepentingan peserta jaminan sosial.
Kepersertaan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional dijelaskan dalam
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan yang kemudian
dilakukan perbaikan penjelasan dalam Peraturan Presiden Nomor 111 tahun 2013.
Kepersertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib dan mencakup seluruh penduduk
Indonesia. Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional dilakukan secara bertahap,
yaitu tahap pertama mulai 1 Januari 2014 hingga mencakup seluruh penduduk
Indonesia paling lambat 1 Januari 2019.
D. Administrasi Perkantoran
Menurut George Terry pengertian administrasi perkantoran adalah suatu
perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan pada sebuah
perkantoran serta menjadi penggerak kepada mereka yang menjalankannya agar
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sedangkan Menurut Suparjati definisi
Administrasi perkantoran adalah suatu proses kerja sama dalam lingkup kantor
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama dengan melakukan fungsi
manajemen.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dibuat dengan maksud untuk memperlihatkan pola
hubungan antar anggota organisasi dan agar anggota organisasi mengetahui
tanggung jawab dan wewenangnya dalam lembaga. Struktur organisasi
pada Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan berbentuk struktur
organisasi garis dan staf yang umum digunakan pada perusahaan besar,
ruang kerja luas, bidang kerja beraneka ragam dan jumlah karyawan yang
banyak sehingga pemimpin atau atasan tidak dapat bekerja sendiri
melainkan butuh staf pembantu untuk menjalankan kegiatan
kelembagaanya.
Berikut uraian tanggung jawab dan wewenang dari struktur organisasi
Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan :
1. Menginput dan merekap data formulir walk through audit (WTA) per bulan
pada setiap fasilitas kesehatan rumah sakit tingkat lanjut (FKRTL).
2. Membantu pembutan undangan yang di tujukan pada setiap direktur RS
dalam rangka perpanjangan kerja sama.
3. Membantu checklist berkas rekredensialing tahun 2018.
4. Menerima berkas dan checklist berkas klaim rawat jalan dari rumah sakit
yang bekerja sama dengan BPJS.
5. Membantu merapikan dan menyusun berkas-berkas PMR.
6. Membantu cek berkas klaim kacamata dari optic akur dan marlin.
Pengecekan klaim meluputi standar klaim kaca mata, syarat berkas seperti
foto copy ktp dan kartu bpjs, resep kaca mata, dan kesesuaian ttd.
7. Menyeleksi dan merekap surat ijin praktek (SIP) apakah data yang ada
sesuai dengan berkas yang telah di kirimkan oleh RS serta sesuai dengan
aplikasi HFIS.
8. Membantu merapikan dokumen rekredensialing tahun 2017.
9. Membantu menscan dan copy dokumen perjanjian kerja sama.
10. Ikut dalam kegiatan rekredensialing di Rumah Sakit DKT, RS PKU
Muhammadiyah Kota gede, dan RSKB Ringroad selatan.
11. Merekap jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan RS bantul tanggal 12-
22 Oktober 2018 dari aplikasi vedika.
12. Merekap layanan hemodialisa yang ada si RS.
13. Merekap jumlah tempat tidur yang ada pada setiap RS yang bekerja sama
dengan BPJS.
14. Merekap rekening bank FKTL yang bekerja sama dengan BPJS.
15. Membantu monitoring berkas SPI.
16. Merekap faskes yang ada di Gunungkidul tahun 2018.
C. Ketercapaian output/hasil
Output yang dihasilkan dari program yang sudah direncanakan sebelumnya
dalam proposal yaitu sebanyak 100% program terlaksana. Hal ini disebabkan
karena sampai waktu berakhirnya magang di laksanakan penulis tidak mengalami
kesulitan dalam menjalankan tugas yang di berikan.Program-program yang
tercapai adalah sebagai berikut:
No Nama Program Output Ketercapaian
1 Membantu pengolahan Menginput berkas yang Tercapai
data dalam kaitanya berkaitan dengan FKTL ke
dengan FKTL delam exel maupun
aplikasi lain.
2 Membantu persiapan dan Menyusunan berkas Tercapai
penyusunan dokumen rekredensialing, mulai dari
rekredensialing pengecekan berkas,
penginputan ke dalam
exel, sampai dengan
mengarsipkan.
3 Perekapan dan pengecekan Mengecek kesesuaian data Tercapai
dokumen SIP yang ada di computer
dengan berkas, mengecek
tahun berakhir SIP, dan
jumlah dokter setiap RS.
4 Pengarsipan berkas-berkas Mengarsipkan segala jenis Tercapai
PMR dokumen PMR, seperti
surat masuk dan keluar,
dokumen perjanjian
kerjasama.
5 Membantu input data WTA Menginput data WTA Tercapai
(Walk Through Audit) bulan agustus dan oktober
tahun 2018.
6 Mengecek berkas klaim Mengecek berkas klaim Tercapai
kacamata dari optic optic marlin dan akur
bulan juli-oktober 2018
7 Membantu pelaksanaan Mengecek kesesuaian data Tercapai
monitoring berkas SPI yang ada di computer
dengan berkas, memilah
sesuai dengan kasus.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktikan melaksanakan kegiatan magang di BPJS Kesehatan Cabang
Yogyakarta. Dalam pelaksanaannya praktikan berada dalam divisi penjamin
manfaat rujukan (PMR) yang didalamnya melaksanakan kegiatan rekredensialing,
pengecekan berkas klaim kacamata, pengecekan berkas SPI, pengarsipan berkas,
penyusunan berkas SIP, dan pembuatan surat. Pelaksanaan magang dilakukan
selama 2 bulan, dimulai tanggal 1 oktober s.d 23 November 2018 dan pada hari
Senin – Jum’at. Pada pukul 07.30 WIB s.d 16.30. Selama melaksanakan kegiatan
magang, praktikan dapat mengetahui penerapan administrasi perkantoran di
lingkungan BPJS Kesehatan secara nyata. Seperti halnya dalam berkas SPI,
mengecek berkas klaim kacamata, dan mengaplikasikan penggunaan aplikasi HFIS.
Praktikan juga dapat mempelajari lingkungan bekerja secara nyata yang sangat
berbeda dengan lingkungan kelas, dan pegalaman yang di dapat oleh praktikan juga
sangat luas. Dan dari pelaksanaan magang, dapat diambil beberapa kesimpulan
antara lain:
1. Praktikan mendapatkan wawasan, pengetahuan dan pengalaman mengenai
dunia kerja sehingga ketika lulus nanti praktikan dapat beradaptasi dengan
baik pada lingkungan kerja.
2. Dari pelaksanaan magang, praktikan diharuskan untuk memiliki sikap
disiplin, melatih kemampuan bersosialisasi dengan rekan di kantor, dan
mampu untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat.
3. Praktikan memperoleh pengetahuan bagaimana harus melakukan
komunikasi yang efetik kepada rekan kerja ataupun atasan di kantor.
4. Praktikan memperoleh pengetahuan tentang bagaimana mengelola dan
membagi waktu dengan baik. Agar semua yag sudah direncanakan dapat
berlangsung dengan baik. Dan dapat membagi waktu untuk melakukan
tugas kerja lainnya yang lebih penting dengan maksimal.
5. Praktikan memperoleh pengetahuan tentang cara penggunaan aplikasi HFIS
serta digitalisasi berkas.
6. Praktikan mengetahui pengetahuan tetang cara membuat surat, merekap
data, menginput data.
7. Praktikan memperoleh pengalaman terjun langsung ke Rumah Sakit untuk
mengetahui bagaimana proses rekresensialing.
B. Saran
Berdasarkan pengalaman yang telah praktikan peroleh selama melaksanakan
magang, maka praktikan ingin memberikan saran yang diharapkan dapat berguna
bagi semua pihak supaya dapat melaksanakan magang yang jauh lebih baik di
kemudian hari. Adapun saran yang diberikan praktikan ialah sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan magang :
a. Melakukan survei langsung ke tempat magang guna memperoleh
informasi tentang kesempatan untuk magang dari intasi tempat yang di
inginkan.
b. Memastikan agar intansi/perusahaan yang dituju mempunyai bidang
yang berkaitan dengan bidang administrasi Perkantoran. Agar
mempermudah dalam penyusunan laporan.
c. Memastikan bahwa instansi atau perusahaan yang di tuju dapat
memberikan data yang di butuhkan oleh mahasiswa magang, baik surat
balasan magang, atau pun data mengenai profil singkat
instansi/perusahaan terkait.
d. Selalu mengembangkan potensi diri dengan baik, agar mampu
berkontribusi maksimal selama kegiatan berlangsung.
e. Membangun hubungan sosial yang baik melalui komunikasi dengan
karyawan tempat magang, guna membangun relasi yang dapat
bermanfaan untuk mahasiswa sendiri di lain kesempatan.
2. Bagi Fakultas Ekonomi:
a. Memberikan pelatihan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan
praktik kerja lapangan agar praktikan dapat memberikan kinerja yang
terbaik selama melakasanakan magang.
b. Sebelum pelaksanaan magang fakultas di harapkan memberikan
pengarahan terlebih dahulu untuk menghadapi kendala terkait pelaksaan
selamamagang.
c. Dan dengan magang ini, di harapkan fakultas dapat menjalin kerja sama
secara berkelanjutan dengan beberapa perusahaan yang sebelumnya
sudah ada mahasiswa yang melakukan magang di perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
www.bpjs-kesehatan.go.id
LAMPIRAN
FORM HARIAN
Pelaksanaan Magang
PPM-UMY
MINGGU KE: 1
Nama Pemilik :-
Pelaksanaan Magang
PPM-UMY
MINGGU KE: 2
Nama Pemilik :-
Pelaksanaan Magang
PPM-UMY
MINGGU KE: 3
Nama Pemilik :-
RENCANA
KETERCAPAIAN DARI KENDALA YANG
HASIL MINGGUAN MINGGU
TARGET (%) DIHADAPI
BERIKUTNYA
Memahami sistem Target tercapai 90% Masih membutuh- Mempelajari
administrasi Walk Through dengan kemampuan kan bimbingan dari sistem administrasi
Audit (WTA) dan audit dokumen yang senior team untuk pengarsipan dan
menjalankan fungsi staf semakin baik menjalankan pengorganisasian
verifikasi pada keseluruhan prosedur input. dokumen untuk
sistem layanan BPJS. menunjang tugas
verifikator
HARI/ WAKTU KEGIATAN YANG HASIL YANG
NO
TANGGAL JAM … s/d … DILAKUKAN DIDAPATKAN
1. Senin, 15 07.30-16.00 Mengecek kelengkapan Mengetahui cara
Oktober 2018 berkas, data dan ttd peserta pengecekan berkas klaim
pada berkas klaim kacamata kaca mata.
Optik Marlin dan Optik Akur Mengetahui persaratan
Bulan Agustus 2018 penjaminan kacamata
dan ukuran lensa yang
dijamin (misal kacamata
baca tidak dijamin) oleh
BPJS.
16.00-17.00 Pembuatan surat Mengetahui cara
undangan, scan dan copy pembuatan undangan
dokumen resmi yang benar.
Mengetahui pengunaan
alat alat perkantoran.
2 Selasa, 16 07.30-17.00 Mengecek kelengkapan Mengetahui cara
Oktober 2018 berkas, data dan ttd peserta pengecekan berkas klaim
pada berkas klaim kaca mata.
kacamata Optik Marlin dan Mengetahui persaratan
Optik Akur Bulan penjaminan kacamata
September 2018 dan ukuran lensa yang
dijamin (misal kacamata
baca tidak dijamin) oleh
BPJS.
3 Rabu, 17 07.30-15.00 Menyeleksi masa berlaku Mempelajari bagaimana
Oktober 2018 Surat Ijin Praktek (SIP) tatacara pengarsipan
Dokter dan Perawat atau pengorganisasian
dokumen yang baik.
15.00-16.30 Mengurutkan dokumen Mengetahui penerapan
tegihan PBI dan Non PBI, materi akuntansi pada
cek kelengkapan dokumen. dunia nyata, mengetahui
cara penyusunan berkas.
4 Kamis, 18 07.30-16.30 Merekap SIP 2018 Mempelajari bagaimana
Oktober 2018 menyusun dokumen
dengan rapi.
5 Jumat, 19 07.30-16.30 Merekap SIP Dokter Umum, Mempelajari bagaimana
Oktober 2018 Gigi, dan Spesialis tahun menyusun dokumen
2018 dengan rapi.
Mengetahui Mengetahui Mahasiswa
Dosen Pembimbing Pembimbing Magang
Pelaksanaan Magang
PPM-UMY
MINGGU KE: 4
Nama Pemilik :-
Pelaksanaan Magang
PPM-UMY
MINGGU KE: 5
Nama Pemilik :-
data SPI mempelajari tugas lapangan, sehingga lokasi (RS dan klinik)
membutuhkan kerja
baru mitra BPJS
ekstra dari seluruh staf
verifikator.
Form Harian
Pelaksanaan Magang
PPM-UMY
MINGGU KE: 6
Nama Pemilik :-
Dapat menyusun dan Capaian dari target Kasus ketidakprofe- Menguasai teknik
menyajikan laporan mencapai 90% dengan sionalan mitra dalam pengolahan data SPI
inspeksi dan teknik olah data yang menyusun berkas SPI dan dapat menyaji-
menjalankan fungsi semakin baik kan laporan data
staf recredensialing yang terverifikasi
untuk mitra BPJS (RS
dan klinik)
Form Harian
Pelaksanaan Magang
PPM-UMY
MINGGU KE: 7
Nama Pemilik :-
Pelaksanaan Magang
PPM-UMY
MINGGU KE: 8
Nama Pemilik :-
2 Selasa, 20
November
LIBUR
2018