Anda di halaman 1dari 3

DIABETES MELITUS

TERAPI MEDIS

1. obat hipoglikemik oral dan insulin, Glibenklamid, glimepirid, dan


gliklazida dari golongan sulfonilurea
2. Terapi Insulin

Efek Samping :

Nyeri otot atau merasa lemas

Mati rasa atau perasaan dingin di tangan dan kaki

Kesulitan bernapas

Merasa pusing, kepala berputar, lelah, dan sangat


lemas

Sakit perut, mual disertai muntah

Detak jantung lambat atau tidak teratur

Sumber :

https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/efek-samping-
metformin-jangka-panjang/

TERAPI KOMPLEMENTER

1. Herbal :
1. Bawang Putih
Bawang putih memiliki zat unik yang bisa
mengurangi kadar kolesterol LDL serta secara
otomatis bisa mengangkat produksi kolesterol
baik ( HDL ) dan melancarkan lajur darah di
dalam tubuh. Sehingga dengan mengkonsumsi
bawang putih, maka gejala diabetes bisa
berkurang.
2. Pare
Penelitian di laboratorium menunjukkan, pare
memiliki kemampuan hipoglikemik (menurunkan
kadar gula darah), dan mengontrol kadar insulin.
Zat aktif charantin, alkaloid, dan peptida yang
menyerupai insulin, merupakan zat-zat yang
bermanfaat penting dalam pare. Zat tersebut
juga memicu produksi protein yng mendorong
penyerapan glukosa dalam darah. Selain itu,
charantin juga merangsang pertumbuhan sel
beta pankres, organ yang memproduksi insulin.
Pada pasien diabetes tipe 1, sel beta mereka
mengalami kerusakan sehingga pankreas tidak
bisa menghasilkan insulin
3. Madu untuk perawatan luka

Sumber :
https://www.google.com/search?q=terapi+herbal+pada+penya
kit+Dm&oq=terapi+herbal+pada+penyakit+Dm&aqs=chrome..6
9i57j0.7281j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Efek Samping :

Obat herbal memiliki kandungan dan cara kerja


yang sangat kompleks. Meski secara umum
dianggap alami, namun bukan berarti obat herbal
sepenuhnya aman. Berbeda dengan obat-obatan
medis, obat herbal memiliki cara kerja yang berbeda
dalam mengobati penyakit. Jika obat-obatan
konvensional bertujuan mengobati penyakit secara
spesifik, obat herbal umumnya lebih berperan dalam
proses pemulihan tubuh.

Hampir semua tumbuhan memiliki efek atau


kandungan antioksidan di dalamnya.
Aktivitas antioksidan di dalam obat herbal inilah
yang membuatnya digunakan dalam membantu
menangani berbagai kondisi seperti kanker,
penurunan daya ingat, penyakit Alzheimer, diabetes,
dan penyakit kardiovaskular seperti aterosklerosis.

Fakta ilmiah dari berbagai penelitian sejauh ini


menyimpulkan bahwa efektivitas obat herbal secara
klinis masih belum didukung oleh bukti yang kuat
dan konsisten. Beberapa orang mengaku merasa
lebih baik setelah mengonsumsi obat herbal, tapi
ada juga laporan terjadinya keracunan setelah
mengonsumsi obat herbal. Jadi jika Anda ingin
menggunakan obat herbal sebagai metode
pengobatan, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter terlebih dahulu.

Sumber :

https://www.alodokter.com/panduan-mengonsumsi-obat-
herbal

2. Akupuntur :
Efek samping :
Sumber :

Anda mungkin juga menyukai