Anda di halaman 1dari 13

ILMU BUMI

Ilmu kebumian atau ilmu bumi adalah suatu istilah untuk kumpulan cabang-
cabang ilmu yang mempelajari bumi. Cabang ilmu ini menggunakan gabungan
ilmu fisika, geografi, matematika, kimia, dan biologi untuk membentuk suatu
pengertian kuantitatif dari lapisan-lapisan Bumi.

1
PENERAPAN MATEMATIKA DALAM KETINGGIAN LERENG

Lereng adalah permukaan bumi yang membentuk sudut kemiringan


tertentu dengan bidang horizontal.Lereng dapat terbentuk secara alami maupun
buatan manusia. Pada lereng biasanya yang dicari adalah gradient dari ketinggian
lerang itu dengan rumus yaitu:

Tangen α = y / x
Keterangan: y
y = tinggi kontur AB
x = panjang AB

α x
Contoh Soal
Titik A berada pada ketinggian 200 meter dan titik B berada pada ketinggian 600
meter. Panjang A ke B adalah 2 cm dengan skala peta kontur 1 : 100.000. Berapa
gradien ketinggian AB?
Diketahui: Tinggi A = 200 m
Tinggi B = 600 m
Ditanya: gradient ketinggian AB…?
Jawab: y = tinggi B – tinggi A
= 600 - 200
= 400 meter
x = 2 cm x skala
x = 2 cm x 100.000 cm
x = 200.000 cm
= 2000 meter
Tangen a = y / x
Tangen a = 400 / 2000
= 0,2

2
Soal Quis Lereng
Titik A berada pada ketinggian 900 meter dan titik B berada pada ketinggian 300
meter. Panjang A ke B adalah 1,2 cm dengan skala peta kontur 1 : 100.000. Berapa
gradien ketinggian AB?
Diketahui: Tinggi A = 900 m
Tinggi B = 300 m
Ditanya: gradient ketinggian AB…?
Jawab: y = tinggi A – tinggi B
= 900 - 300
= 600 meter
x = 2 cm x skala
x = 1,2 cm x 100.000 cm
x = 120.000 cm
= 1200 meter
Tangen a = y / x
Tangen a = 600 / 1200
= 0,5

3
PENERAPAN MATEMATIKA
DALAM MENENTUKAN INTERVAL KONTUR

Hal penting dalam melakukan pemetaan adalah tersedianya informasi


mengenai ketinggian suatu wilayah. Dalam peta topografi, informasi tentang
elevasi biasanya berupa garis kontur, yaitu garis yang mengubungkan titik-titik
dengan ketinggian yang sama. Kontur adalah garis khayal di permukaan bumi yang
menghubungkan titik-tik yang sama tingginya dari atas permukaan laut dalam peta
topografi. Berdasarkan model atau motif dari kumpulan garis kontur tersebut, dapat
diketahui keadaan sebenarnya di lapangan. Misalkan, suatu daerah aliran sungai,
maka kontur yang terlihat seserti terlihat pada gambar di bawah.

 Garis kontur aliran sungai

Garis kontur memiliki ciri-ciri, antara lain:

1. Tidak berpotongan,
2. Satu garis menunjukkan satu ketinggian,
3. Garis kontur rapat berarti lereng terjal/curam,
4. Garis kontur renggang berarti lereng landai,
5. Angka kontur menunjukkan interval,
6. Angka kontur dalam satuan meter,
7. Lereng terjal cocok untuk wilayah konservasi/hutan dan PLTA,
8. Lereng landai cocok untuk wilayah pemukiman, pertanian, dan jalur pendakian.

4
Ada dua istilah yang menyangkut kontur, yaitu interval kontur dan indeks
kontur. Interval kontur merupakan perbedaan elevasi antar dua garis kontur yang
berdekatan. Pada penampilan peta di satu halaman, interval kontur ini dibuat saam
besar nilainya antara satu kontur dengan kontur lain. Dalam hal penyajan, semakin
besar skala maka informasi pada peta akan semakin banyak (semakin detail),
sehingga interval kontur akan semakin kecil.
Untuk mencari kontur interval/beda tinggi (CI):
1
CI = 2000 x skala

Contoh soal:

Diketahui skala peta topografi adalah 1: 100.000. Berapa beda tinggi antar
kontur dalam peta tersebut?
Pembahasan
Diketahui: Skala = 1: 100.000
Ditanya: CI?
1
Jawab: CI = x skala
2000

1
= x 100.000
2000

= 50 m
Jadi, beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut adalah 50 m.

5
Soal Quiz:

Diketahui skala peta topografi adalah 1: 10.000. Berapa beda tinggi antar
kontur dalam peta tersebut?
Pembahasan:
Diketahui: Skala = 1: 10.000
Ditanya: CI?
1
Jawab: CI = x skala
2000

1
= x 10.000
2000

=5m
Jadi, beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut adalah 5 m.

6
PENERAPAN MATEMATEMIKA
DALAM MENENTUKAN TITIK EPISENTRUM

Episentrum adalah tempat di muka bumi yang tepat di atas pusat gempa.
Sedangkan episentral adalah jarak antara sumber gempa dan stasiun pengamat
gempa. Untuk menentukan posisi sumber gempa, diperlukan data waktu kejadian
gempa dari stasiun pengamatan, sehingga dapat dihitung jarak episentral dari
stasiun dengan menggunakan Rumus Aska, yaitu:

∆ = {(𝑆 − 𝑃) − 1′ } × 1.000 𝑘𝑚
Keterangan :

∆ = Jarak episentrum dari stasiun pengamat (km)


S = Gelombang sekunder (menit)
P = Gelombang primer (menit)
1’ = Waktu 1 menit
Contoh Soal:
Tentukan jarak episentrum dari masing-masing stasiun pengamat berikut!

Stasiun A:
Gelombang P pertama tercatat pukul 2:28.25
Gelombang S pertama tercatat pukul 2:30.40

Stasiun B:
Gelombang P pertama tercatat pukul 2:30.15
Gelombang S pertama tercatat pukul 2:33.45

Pembahasan:
Diketahui: Stasiun A P = pukul 2:28.25
S = pukul 2:30.40
Stasiun B P = pukul 2:30.15
S = pukul 2:33.45

Ditanya: ∆ Stasiun A dan ∆ Stasiun B…..?

7
Jawab : ∆ Stasiun A = {(𝑆 − 𝑃) − 1′ } × 1.000 𝑘𝑚
= {(2.30′40" − 2.28′25") − 1′ } ×
1.000 𝑘𝑚
= {2′ 15" − 1′ } × 1.000 𝑘𝑚

= (1′15") × 1.000 𝑘𝑚
= 1.000 + 250 km
= 1.250 km

∆ Stasiun B = {(𝑆 − 𝑃) − 1′ } × 1.000 𝑘𝑚


= {(2.33′45" − 2.30′15") − 1′ } ×
1.000 𝑘𝑚
= {2′ 30" − 1′ } × 1.000 𝑘𝑚

= (1′30") × 1.000 𝑘𝑚
= 1.000 + 500 km
= 1.500 km

Jadi, jarak episentrum dari stasiun A adalah 1.250 km dan dari stasiun B
adalah 1.500 km.

Soal Quiz:
Tentukan jarak episentrum dari masing-masing stasiun pengamat berikut!

Stasiun A:
Gelombang P pertama tercatat pukul 1:15.12
Gelombang S pertama tercatat pukul 1:18.15

Stasiun B:
Gelombang P pertama tercatat pukul 1:17.14
Gelombang S pertama tercatat pukul 1:19.20

Pembahasan:
Diketahui: Stasiun A P = pukul 1:15.12
S = pukul 1:18.15
Stasiun B P = pukul 1:17.14

8
S = pukul 1:19.20

Ditanya: ∆ Stasiun A dan ∆ Stasiun B…..?

Jawab : ∆ Stasiun A = {(𝑆 − 𝑃) − 1′ } × 1.000 𝑘𝑚


= {(1.18′15" − 1.15′12") − 1′ } ×
1.000 𝑘𝑚
= {3′ 3" − 1′ } × 1.000 𝑘𝑚

= (2′3") × 1.000 𝑘𝑚
= 2.000 + 50 km
= 2.050 km

∆ Stasiun B = {(𝑆 − 𝑃) − 1′ } × 1.000 𝑘𝑚


= {(1.19′20" − 1.17′14") − 1′ } ×
1.000 𝑘𝑚
= {2′ 6" − 1′ } × 1.000 𝑘𝑚

= (1′6") × 1.000 𝑘𝑚
= 1.000 + 100 km
= 1.100 km

Jadi, jarak episentrum dari stasiun A adalah 2.050 km dan dari stasiun B
adalah 1.100 km.

9
PENERAPAN MATEMATIKA
DALAM MENENTUKAN PERCEPATAN GRAVITASI

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel


yang mempunyai massa di alam semesta. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-
benda yang ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya,
termasuk satelit buatan manusia.

Contoh soal

Diketahui percepatan gravitasi di sebuah tempat pada permukaan bumi sebesar 10


m/s2. Jika R adalah jari-jari bumi, tentukan percepatan gravitasi bumi pada tempat
yang berjarak 2R dari pusat bumi.

10
Soal Quis

Diketahui percepatan gravitasi di sebuah tempat pada permukaan bumi sebesar 10


m/s2. Jika R adalah jari-jari bumi, tentukan percepatan gravitasi bumi pada tempat
yang berjarak 4R dari pusat bumi.

11
PENERAPAN MATEMATIKA
DALAM MENETUKAN KEDALAMAN LAUT

Laut adalah bagian bumi yang diukur berdasarkan tingkat kedalamannya.


Laut adalah relief bumi yang diukur berdasarkan tingkat kedalamannya. Pada laut
tingkat kedalamannya terbagi menjadi 4 bagian yaitu sebagai berikut :

1) Litoral adalah laut dangkal. Zona litoral berada pada kedalaman kurang
dari 50 m . hal ini makhluk hidup di zona ini sangat banyak hal ini karena
sinar matahari masih dapat masuk dan menembus ke dalam laut ,dan
menyebabkan karang dapat membuat fotosintesis.
2) Neritic adalah zona kedalaman laut yang berada pada kedalaman hingga
50 hingga 200 meter. Pada zona ini sinar matahari bisa masuk . tapi
semakin kedalam ,matriks semakin berkurang. Makhluk hidup yang
ditemukan di daerah ini bisa dikatakan beragam.
3) Boral adalah lapisan kedalaman laut yang berada pada kedalaman 200
hingga 2000 meter. Pada zona ini, sinar matahari yang masuk menjadi
sangat sedikit. Tidak ada kehidupan yang tinggal di zona ini.
4) Abisal adalah lapisan laut terdalam . abisal berada pada kedalaman lebih
dari 2000 meter. Hewan hewan yang sanggup hidup pada kedalaman ini
adalah individu yang rata rata tidak memiliki penglihatan karena tidak
ada harga yang sama sekali , maka tidak ada vegetasi yang hidup pada
saat ini.
Prinsip pemantulan bunyi adalah gelombang bunyi bergerak 2 kali.
Artinya gelombang bunyi yang kita pancarkan akan menuju benda,
kemudia dari benda itu dipantulkan lagi gelombang bunyi kita dan
gelombang bunyi tersebut sampai di telinga kita sehingga terdengar.
Rumus mengitung kedalaman laut adalah
𝒗𝒙 𝒕
S= 𝟐

Kalau yang ditanya v ( kecepatan atau cepat rambat gelombang bunyi )


maka rumus berubah
𝒔𝒙𝟐
v= 𝒕

Kalau ditanya t (waktu) maka rumus berubah:


𝒔𝒙𝟐
t= 𝒗

12
keterangan :
S ; kedalaman laut atau jarak benda ke sumber bunyi (m)
v ; cepat rambat bunyi dalam air (m/s)
t ; waktu pantulan (sekon)
contoh soal :

seorang anak sedang berdiri di depan tebing kemudian berteriak. Setelah


dua detik terdengar lagi suara teriakannya, jika cepat rambat bunyi di udara 340
m/s, berapa jarak anak tersebut ke tebing ?
diketahui : t = 2 s
v = 340 m/s
ditanya S......?
jawab :

𝒗𝒙 𝒕
S= 𝟐

𝟑𝟒𝟎 𝒙 𝟐
S= 𝟐

s = 340 m.
Jadi, jarak anak tersebut ke tebing adalah 340 m.

13

Anda mungkin juga menyukai