Anda di halaman 1dari 19

STEP 7

a) Penyebab menometroragie

1. Organik ,perdarahan dari uterus ,tuba,dan ovarium disebabkan oleh kelainan


pada:
- serviks uteri polip servisis uteri, erosi porsionis uteri, ulkus pada porsio uteri,
Ca servisis uteri.
- korpus uteri polip endometrium, abortus, molahidatidosa, koriokarsinoma,
subinvolusio uteri, Ca korporis uteri, sarkoma uteri, mioma uteri.
- tuba fallopi KET, radang tuba, tumor tuba.
- ovarium radang ovarium, tumor ovarium
2. Fungsional
 perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organic
disebut perdarahan disfungsional.
 dapat terjadi pada tiap umur antara menarche dan menopause. lebih sering
sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium.
Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

b) patofisiologi

Schroder pada tahun 1915 ,setelah penelitian histopatologi pada uterus dan ovarium pada
waktu yang sama,menarik kesimpulan bahwa gangguan perdarahan yang dinamakan
metropatia hemoragika terjadi karena persistensi folikel yang tidak pecah sehingga tidak
terjadi ovulasi dan pembentukan korpus luteum akibatnya terjadi hyperplasia endometrium
karena stimulasi estrogen yang berlebihan dan terus menerus.Penjelasan ini masih dapat
diterima untuk sebagian besar kasus-kasus perdarahan disfungsional.Akan tetapi penelitian
lain menunjukkan pula bahwa perdarahan disfungsional dapat ditemukan bersamaan dengan
berbagai jenis endometrium yakni endometrium atropik, hiperpastik, proliferatif,
sekretorik,dengan endometrium jenis nonsekresi merupakan bagian terbesar.Pembagian
endometrium jenis sekresi dan non sekresi penting artinya karena dengan demikian dapat
dibedakan perdarahan yang anovulator dari yang ovulator.Pada perdarahan disfungsional
yang ovulator gangguan dianggap berasal dari factor-faktor neuromuscular ,vasomotorik,atau
hematologik,sedangkan perdarahan anovulator biasanya dianggap bersumber pada gangguan
endokrin.

Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

Gambaran Klinik

 perdarahan ovulatoar dengan siklus pendek atau panjang.


Diagnosa perlu dilakukan kerokan pada masa mendekati haid.Jika karena perdarahan
yang lama dan tidak teratur siklus haid tidak dikenlai lagi,maka kdang-kadang
menunjukkan bentuk kurva suhu basal.Jika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal
dari endometrium tipe sekresi tanpa adanya sebab organik,maka harus dipikirkan sebagai
etiologinya:
 korpus luteum persisten perdarahan, ovarium membesar, pelepasan
endometrium tidak teratur (irreguler shedding)
 insufisiensi korpus luteum dapat menyebabkan premenstrual spotting,
menoragia/polimenorea (kurangnya produksi progesteron oleh karena gangguan LH
releasing faktor)
 apopleksia uteripada wanita hipertensi dapat terjadi pecahnya pembuluh
darah dalam uterus.
 kelainan darah,seperti anemia, purpura trombositopenik dan gangguan dalam
mekanisme pembekuan darah.

 perdarahan anovulatoar
 Biasanya dijumpai pada penderita dengan penyakit metabolik, penyakit
endokrin, penyakit darah, penyakit umum yang menahun, tumor ovarium.
 Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endommetrium. Dengan
menurunnya kadar estrogen di bawah tingkat tertentu, timbul perdarahan yang
kadang-kadang bersifat siklis, kadang-kadang tidak teratur sama sekali.
Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

Diagnosis

 Anamnesis :
Ditanyakan mulainya perdarahan apakah didahului oleh siklus pendek atau panjang,
sifat perdarahan, lama perdarahan
 Pada pemeriksaan umum perlu diperhatikan tanda-tanda yang menunjuk
kearah kemungkinan penyakit metabolic, penyakit endokrin dan penyakit menahun.
 Pada pemeriksaan ginekologi : perlu dilhat apakah ada kelainan-kelainan
organic yang menyebabkan perdarahan abnormal ( polip, ulkus, tumor, KET ).
Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

Penanganan

 istirahat baring dan diberi transfusi darah


 estrogen dalam dosis tinggi agar kadarnya dalam darah meningkat dan perdarahan
berhenti,diberikan secara i.m dispropionas estrasiol 2,5 mg atau benzoas estradiol 1,5 mg
atau valeras estradiol 20 mg
 progesteron untuk mengimbangi pengaruh estrogen terhadap endometrium.Dapat
diberikan kaproas hidroksi-progesteron 125 mg,secara i.m atau dapat diberikan per os
sehari norethindrone 15 mg atau asetas medroksi-progesteron 10 mg.Terapi ini berguna
pada masa pubertas.
 dilatasi dan kerokan,kecuali wanita masa pubertas .Bertujuan agar perdarahan tidak
terulang lagi
 Bila ada penyakit metabolik,penyakit endokrin, penyakit darah yang menjadi
penyebab perdarahan harus ditangani.
Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

2). Dismenore

a) Penyebab dan klasifikasi

1. dismenore primer nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat genital
yang nyata/ tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya.

 Terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih
oleh karena sklus haid pada bulan – bulan pertama setelah menarche umumnya
berjenis anovulator yang tidak disertai dengan rasa nyeri.
 Sifat rasa nyeri: kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada perut
bawah,tetapi dapat menyebar kedaerah pinggang dan paha,mual, muntah, sakit
kepala, diare, iritabilitas.

- Etiologi:

 Faktor kejiwaan emosional tak stabil

 Faktor konstitusi anemia, penyakit menahun

 Faktor obstruksi kanalis servikalis dianggap wanita dengan uterus


hiperantefleksi dapat terjadi stenosis kanalis servikalis.

 Faktor endokrin disebabkan oleh kontraksi uterus yang berlebihan.

 Faktor alergi adanya asosiasi antara disminore dengan urtikaria,migraine,atau


asma bronkhial.

2. dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.

Penyebab dari dismenore sekunder adalah:

 Endometriosis

 Fibroid

 Adenomiosis

 Peradangan tuba falopii

 Perlengketan abnormal antara organ di dalam perut.

 Pemakaian IUD.Dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia


20 tahun.

Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

GeJaLa
 nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah
dan tungkai.

 Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul
yang terus menerus ada.

 Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi,


mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.

 Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan
sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.

Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999

PeNan9anaN

 penerangan dan nasehat makanan sehat, istirahat cukup, olahraga, psikoterapi


 obar analgesik terapi simptomatik, nyeri berat istirahat dan kompres panas
pada perut bawah
o obat analgesik preparat kombinasi aspirin, fenasetin, kafein.

o obat di pasaran ponstan, novalgin, acetaminophen

 hormonal untuk menekan ovulasi, dengan jenis pil kombinasi kontrasepsi.


 obat nonsteroid antiprostaglandin indometasin, ibuprofen, naproksen 1-3 hari
sebelum haid mulai dan pada hari pertama haid.
 dilatasi kanalis servikalis memudahkan pengeluaran darah haid dan
prostaglanDin di dlmnya.
Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

MIOMA

1) Definisi
Neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jiringan ikat ,disebut juga
leimioma,fibromioma,,atau fibroid.

Kapita Selekta Kedokteran.FKUI.Jilid 1 ,Edisi 3

2) Etiopatogenesis

Penyebabnya tidak diketahui, tapi tampaknya dipengaruhi oleh kadar estrogen.


Fibroid seringkali bertambah besar selama kehamilan dan mengecil setelah menopause.
Selama penderita masih mengalami siklus menstruasi, kemungkinan fibroid akan terus
tumbuh meskipun pertumbuhannya sangat lambat.
Bisa hanya ditemukan 1 fibroid, tetapi bisa juga tumbuh beberapa buah fibroid.

www.medicastore.com

3) Klasifikasi

1. Mioma submukosa Berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus.
Jenis ini dijumpai 6,1% dari seluruh kasus mioma.Jenis ini sering memberikan keluhan
gangguan perdarahan. Mioma jenis lain meskipun besar mungkin belum memberikan keluhan
perdarahan, tetapi mioma submukosa, walaupun kecil sering memberikan keluhan gangguan
perdarahan.Mioma submukosa umumnya dapat diketahui dari tindakan kuretase,dengan
adanya benjolan waktu kuret, dikenal sebagai currete bump dan dengan pemeriksaan
histeroskopi dapat diketahui posisi tangkai tumor.Tumor jenis ini sering mengalami infeksi,
terutama pada mioma submukosa pedinkulata. Mioma submukosa pedinkulata adalah jenis
mioma submukosa yang mempunyai tangkai. Tumor ini dapat keluar dari rongga rahim ke
vagina, dikenal dengan nama mioma geburt atau mioma yang dilahirkan, yang mudah
mengalami infeksi, ulserasi dan infark. Pada beberapa kasus, penderita akan mengalami
anemia dan sepsis karena proses di atas.

2. Mioma intramural Terdapat di dinding uterus di antara serabut miometrium.Karena


pertumbuhan tumor, jaringan otot sekitarnya akan terdesak dan terbentuk simpai yang
mengelilingi tumor. Bila di dalam dinding rahim dijumpai banyak mioma, maka uterus akan
mempunyai bentuk yang berbenjol-benjol dengan konsistensi yang padat. Mioma yang
terletak pada dinding depan uterus, dalam pertumbuhannya akan menekan dan mendorong
kandung kemih ke atas, sehingga dapat menimbulkan keluhan miksi.

3. Mioma subserosa Apabila mioma tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada
permukaan uterus diliputi oleh serosa. Mioma subserosa dapat tumbuh di antara kedua
lapisan ligamentum latum menjadi mioma intraligamenter.

4. Mioma intraligamenter Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain,
misalnya ke ligamentum atau omentum kemudian membebaskan diri dari uterus sehingga
disebut wondering parasitis fibroid. Jarang sekali ditemukan satu macam mioma saja dalam
satu uterus. Mioma pada servik dapat menonjol ke dalam satu saluran servik sehingga ostium
uteri eksternum berbentuk bulan sabit.Apabila mioma dibelah maka tampak bahwa mioma
terdiri dari bekas otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti kumparan (whorie like
pattern) dengan pseudokapsul yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdesak karena
pertumbuhan.

Kapita Selekta Kedokteran.FKUI.Jilid 1 ,Edisi 3

www.medicastore.com

4) Manifestasi klinis

Kasus ini biasanya ditemukan scr kebetulan pd px ginekologis krn tumor ini tdk
mengganggu. Gejala yg ditimbulkan sangat tergantung pd tempat sarang myoma , besar
tumor, perubahan dan komplikasi yg terjadi.
Gejalanya yaitu:

1. perdarahan abnormal
ggn perdarahan yg terjadi umumnya: hipermenore, menoragia, dan dpt terjd
metroragia. Faktor yg menyebabkan perdarahan tsb:

- pengaruh ovarium shg terjd hiperplasia endometrium sampai


adenokarsinoma endometrium
- permukaan endometrium yg lebih luas
- atrofi endometrium diatas myoma submukosum
- miometrium tdk dapat berkontraksi optimal krn ada sarang mioma
diantara serabut miometrium tidak dapat menjepit pembuluh darah yang
melaluinya.
2. rasa nyeri
bukan gejala yg khas. Dapat timbul karena gangguan sirkulasi darah pd sarang
mioma, yg disertai nekrosis setempat dan peradangan. Pd mioma submukosum yg
akan dilahirkan, pertumbuhannya yg menyempitkan kanalis servikalis dapat
menyebabkan dismenore

3. gejala dan tanda penekanan


ggn ini tergantung dr besar dan tmpt mioma uteri. Penekanan VU poliuri, pd uretra
retensi urin, pd ureter hidroureter dan hidronefrosis, pd rektum obstipasi dan
tenesmia, pd pmblh darah dan limfe di panggul oedem tungkai dan nyeri panggul

Infertilitas dapat terjadi bila sarang mioma menutup menekan pars interstitial tuba, sedangkan
mioma submukosa memudahkan tjdnya abortus ok torsi rongga uterus.

Kapita Selekta Kedokteran.FKUI.Jilid 1 ,Edisi 3

5). Diagnosis

1. Pemeriksaan fisik

Mioma uteri mudah ditemukan melalui pemeriksaan bimanual rutin uterus.Diagnosis mioma
uteri menjadi jelas bila dijumpai gangguan kontur uterus oleh satu atau lebih massa yang
lebih licin, tetapi sering sulit untuk memastikan bahwa massa seperti ini adalah bagian dari
uterus.

2. Temuan laboratorium

Anemia merupakan akibat paling sering dari mioma. Hal ini disebabkan perdarahan uterus
yang banyak dan habisnya cadangan zat besi. Kadang-kadang mioma menghasilkan
eritropoeitin yang pada beberapa kasus menyebabkan polisitemia. Adanya hubungan antara
polisitemia dengan penyakit ginjal diduga akibat penekanan mioam terhadap ureter yang
menyebabkan peninggian tekanan balik ureter dan kemudian menginduksi pembentukan
eritropoetin ginjal.

3. Pemeriksaan penunjang

a. Ultrasonografi Ultrasonografi transabdominal dan transvaginal bermanfaat dalam


menetapkan adanyamioma uteri. Ultrasonografi transvaginal terutama bermanfaat pada uterus
yang kecil. Uterus atau massa yang paling besar baik diobservasi melalui ultrasonografi
transabdominal.mioma uteri secara khas menghasilkan gambaran ultrasonografi yang
mendemonstrasikan irregularitas kontur maupun pembesaran uterus. Adanya kalsifikasi
ditandai oleh fokus-fokus hiperekoik dengan bayangan akustik. Degenerasi kistik ditandai
adanya daerah yang hipoekoik.

b. Hiteroskopi Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat adanya mioma uteri submukosa, jika
tumornya kecil serta bertangkai. Tumor tersebut sekaligus dapat diangkat.

c. MRI (Magnetic Resonance Imaging) Sangat akurat dalam menggambarkan jumlah,


ukuran, dan lokasi mioma tetapi jarang diperlukan. Pada MRI,mioma tampak sebagai massa
gelap berbatas tegas dan dapat dibedakan dari miometrium normal. MRI dapat mendeteksi
lesi sekecil 3 mm yang dapat dilokalisasi dengan jelas, termasuk mioma submukosa. MRI
dapat menjadi alternatif ultrasonografi pada kasus-kasus yang tidak dapat disimpulkan.

Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.


Pada pemeriksaan panggul, rahim teraba membesar atau teraba adanya massa padat dengan
bentuk yang tidak beraturan.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan adalah:

 Biopsi jaringan endometrium

 Histeroskopi

 USG transvagina atau USG panggul

 Laparoskopi panggul.

www.medicastore.com

6). Komplikasi

1) Degenerasi ganas
Kejadiannya 0,32-0,6% dr slrh myoma dan 50-75% dr slrh sarkoma uterus.
Ditemukan umumnya pada px histologi uterus yg telah diangkat. Kecurigaan akan
keganasan uterus apabila myoma uteri cpt membesar dan apabila terjd pembesaran
sarang myoma dlm menopause.

2) Torsi
Sarang myoma yg bertangkai dpt mengalami torsi ggn sirkulasi nekrosis syndrom
abdomen akut. Sarang myoma dpt mengalami infeksi dan nekrosis yg disebabkan oleh
ggn sirkulasi darahnya.

Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

7). Penatalaksanaan

A. Konservatif

Penderita dengan mioma kecil dan tanpa gejala tidak memerlukan pengobatan, tetapi harus
diawasi perkembangan tumornya. Jika mioma lebih besar dari kehamilan 10-12 minggu,
tumor yang berkembang cepat, terjadi torsi pada tangkai, perlu diambil tindakan operasi.

B. Terapi medikamentosa
Terapi yang dapat memperkecil volume atau menghentikan pertumbuhan mioma uterus
secara menetap belum tersedia padasaat ini. Terapi medikamentosa masih merupakan terapi
tambahan atau terapi pengganti sementara dari operatif. Preparat yang selalu digunakan untuk
terapi medikamentosa adalah analog GnRH, progesteron, danazol, gestrinon, tamoksifen,
goserelin, antiprostaglandin, agen-agen lain (gossipol,amantadine).

1. GnRH analog

Penelitian multisenter yang dilakukan pada 114 penderita dengan mioma uteri yang diberikan
GnRHa leuprorelin asetat selam 6 bulan, ditemukan pengurangan volume uterus rata-rata
67% pada 90 wanita didapatkan pengecilan volume uterus sebesar 20% dan pada 35 wanita
ditemukan pengurangan volume mioma sebanyak 80%.Efek maksimal dari GnRHa baru
terlihat setelah 3 bulan dimana cara kerjanya menekan produksi estrogen dengan sangat kuat,
sehingga kadarnya dalam darah menyerupai kadar estrogen wanita usia menopause. Setiap
mioma uteri memberikan hasil yang berbeda-beda terhadap pemberian GnRHa.

Mioma submukosa dan mioma intramural merupakan mioma uteri yang paling rensponsif
terhadap pemberian GnRH ini. Keuntungan pemberian pengobatan medikamentosa dengan
GnRHa adalah:

1. Mengurangi volume uterus dan volume mioma uteri

2. Mengurangi anemia akibat perdarahan.

3. Mengurangi perdarahan pada saat operasi.

4. Tidak diperlukan insisi yang luas pada uterus saat pengangkatan mioma

5. Mempermudah tindakan histerektomi vaginal.

6. Mempermudah pengangkatan mioma submukosa dengan histeroskopi.

2. Progesteron

Goldhiezer, melaporkan adanya perubahan degeneratif mioma uteri pada pemberian


progesteron dosis besar. Dengan pemberian medrogestone 25 mg perhari selama 21 hari dan
tiga pasien lagi diberi tablet 200 mg, dan pengobatan ini tidak mempengaruhi ukuranmioma
uteri, hal ini belum terbukti saat ini.
3. Danazol

Merupakan progesteron sintetik yang berasal dari testosteron. Dosis substansial didapatkan
hanya menyebabkan pengurangan volume uterus sebesar 20-25% dimana diperoleh fakta
bahwa danazol memiliki substansi androgenik. Tamaya, dkk melaporkan reseptor androgen

pada mioma terjadi peningkatan aktifitas 5 -reduktase pada miometrium dibandingkan


endometrium normal. Mioma uteri memiliki aktifitas aromatase yang tinggi dapat
membentuk estrogen dari androgen.

4. Gestrinon

Merupakan suatu trienik 19-nonsteroid sintetik, juga dikenal dengan R 2323 yang terbukti
efektif dalam mengobati endometriosis.

5. Tamoksifen

Merupakan turunan trifeniletilen yang mempunyai khasiat estrgenik maupun antiestrogenik,


dan dikenal sebagai “selective estrogen receptor modulator”

6. Goserelin

Merupakan suatu GnRH agonis, dimana ikatan reseptornya terhadap jaringan sangat kuat,
sehingga kadarnya dalam darah berada cukup lama. Pada pemberian goserelin dapat
mengurangi setengah ukuran mioma uteri dan dapat menghilangkan gejala menoragia dan
nyeri pelvis. Pada wanita premenopause dengan mioma uteri, pengobatan jangka panjang
dapat menjadi alternatif tindakan histerektomi terutama menjelang menopause. Pemberian
goserelin 400 mikrogram 3 kali sehari semprot hidung sama efektifnya dengan pemberian
500 mikrogram sehari sekali dengan cara pemberian injeksi subkutan.

Untuk pengobatanmioma uteri, dimana kadar estradiol kurang signifikan disupresi selama
pemberian goserelin dan pasien sedikit mengeluh efek samping berupa keringat dingin.
Pemberian dosis yang sesuai, agar dapat menstimulasi estrogen tanpa tumbuh mioma kembali
atau berulangnya peredaran abnormal sulit diterima. Peneliti mengevaluasi efek pengobatan
dengan formulasi depot bulanan goserelin dikombinasi dengan HRT (estrogen konjugasi 0,3
mg) dan medroksiprogesteron asetat 5 mg pada pasien mioma uteri parameter yang diteliti
adalah volumemioma uteri, keluhan pasien, corak perdarahan kandungan mineral, dan fraksi
kolesterol. Kadar HDL kolesterol meningkat selama pengobatan, sedangkan plasma
trigliserid meningkat selama pemberian terapi.

7. Antiprostaglandin

Dapat mengurangi perdarahan yang berlebihan pada wanita dengan menoragia, dan hal ini
beralasan untuk diterima atau mungkin efektif untuk menoragia yang diinduksi oleh mioma
uteri.

www.medicastore.com

Kebanyakan kasus fibroid tidak memerlukan pengobatan, tetapi penderita harus menjalani
pemeriksaan rutin setiap 6-12 bulan. Pengobatan yang dilakukan tergantung kepada
beratnya gejala, usia penderita, status kehamilan, rencana kehamilan pada masa yang
akan datang, kesehatan menyeluruh dan karakteristik fibroid.
Obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen atau naproxen) diberikan untuk
mengatasi kram perut bagian bawah atau nyeri selama menstruasi.
Pada penderita yang mengalami perdarahan menstruasi yang hebat bisa diberikan zat besi
untuk membantu mencegah terjadinya anemia.
Cara tersebut biasanya diterapkan pada wanita yang belum masuk masa menopause.
Miomektomi (pengangkatan mioma) biasanya merupakan pilihan bagi penderita yang
belum mengalami menopause dan memiliki rencana untuk hamil lagi karena biasanya
kesuburan tetap terjaga. Miomektomi dilakukan jika ukurannya terus membesar atau
menyebabkan gejala yang tidak dapat ditolerir oleh penderita.
Keuntungan lain dari miomektomi adalah bisa mengurangi nyeri atau perdarahan hebat.
Beberapa bulan sebelum menjalani pembedahan, diberikan hormon untuk memperkecil
ukuran fibroid. Pembedahan tidak boleh dilakukan selama kehamilan karena bisa
menyebabkan keguguran dan kehilangan darah yang banyak.
Histerektomi (pengangkatan seluruh rahim) dilakukan jika:
- perdarahan menstruasi sangat berat

- nyeri hebat

- pertumbuhan fibroid sangat cepat

- fibroid yang besar mengalami infeksi atau terpuntir.


Embolisasi arteri rahim merupakan prosedur baru, dimana sebuah selang kecil
dimasukkan melalui vena di selangkangan lalu ke dalam arteri yang menuju ke rahim.
Melalui selang ini disuntikkan zat untuk menyumbat arteri secara permanen.
Berkurangnya aliran darah ke rahim diharapkan bisa mencegah pertumbuhan tumor lebih
lanjut dan akhirnya tumor mengecil.
Efek jangka panjang dan keamanan kehamilan setelah prosedur ini masih belum
diketahui.

Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

8). Prognosis

Rekurensi setelah miomektomi terdapat pada 15-40% penderita dan 2/3 nya memerlukan
pembedahan lagi.

Kapita Selekta Kedokteran.FKUI. Jilid 1 ,Edisi 3

Endometriosis

DEFINISI

Endometriosis adalah suatu penyakit dimana bercak-bercak jaringan endometrium tumbuh di


luar rahim, padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan
rahim.

Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut.
Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung telur) dan
ligamen penyokong rahim.
Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran
yang menghubungan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan parut
di dalam perut atau lapisan rongga dada.
Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru.

Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak
perempuan, saudara perempuan).
Faktor lain yang meningkatkan resiko terjadinya endometriosis adalah memiliki rahim yang
abnormal, melahirkan pertama kali pada usia diatas 30 tahun dan kulit putih.
Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun, 25-
50% wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja.
Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel
telur dari ovarium ke rahim.

PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:

1. Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur)


Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii
lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.

2. Teori sistem kekebalan


Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim.

3. Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan


kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis.

Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk
membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan).
Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu
memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan
tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.
Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan
perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa
menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana.
Selain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi
menuju ke rahim.

Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada:

 Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis

 Siklus menstuasi 27 hari atau kurang

 Menarke (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal

 Menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih

 Orgasme ketika menstruasi.

GEJALA
Endometriosis bisa menyebabkan:

 Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul

 Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)

 Kemandulan

 Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).

Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan
pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi
atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.

Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk
massa yang terisi darah (endometrioma).
Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.

Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.


Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di
dinding belakang vagina atau di daerah ovarium.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:

 Laparoskopi

 Biopsi endometrium

 USG rahim

 Barium enema

 CT scan atau MRI perut.

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan beratnya
penyakit.

Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan


jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole dan agonis GnRH.
Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon gonadotropin
dari kelenjar hipofisa, tetapis elelah diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan
pelepasan gonadotropin. .

Pada endometriosis sedang atau berat mungkin perlu dilakukan pembedahan. Endometriosis
diangkat sebanyak mungkin, yang seringkali dilakukan pada prosedur laparoskopi.
Pembedahan biasanya dilakukan pada kasus berikut:
- bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,8-5 cm
- perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul
- jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba
- jaringan endometrium menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, yang tidak
dapat diatasi dengan obat-obatan.
Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan elektrokauter atau sinar laser.
Tetapi pembedahan hanya merupakan tindakan sementara, karena endometriosis sering
berulang.

Ovarektomi (pengangkatan ovarium) dan histerektomi (pengangkatan rahim) hanya dilakukan


jika nyeri perut atau panggul tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak
ada rencana untuk hamil lagi.
Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. Terapi bisa dimulai segera setelah
pembedahan atau jika jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, maka terapi baru
dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan.

Pilihan pengobatan untuk endometriosis:

1. Obat-obatan yang menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan


jaringan endometrium

2. Pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin endometriosis

3. Kombinasi obat-obatan dan pembedahan

4. Histerektomi, seringkali disertai dengan pengangkatan tuba falopii dan ovarium.

Obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati endometriosis

Obat Efek samping

Pil KB kombinasi Pembengkakan perut, nyeri payudara, peningkatan nafsu makan,


estrogen- pembengkakan pergelangan kaki, mual, perdarahan diantara 2 siklus
progestin menstruasi, trombosis vena dalam

Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi, perubahan suasana hati,


Progestin
depresi, vaginitis atrofika

Penambahan berat badan, suara lebih berat, pertumbuhan rambut,


hot flashes, vagina kering, pembengkakan pergelangan kaki, kram otot,
Danazole
perdarahan diantara 2 siklus, payudara mengecil, perubahan suasana
hati, kelainan fungsi hati, sindroma terowongan karpal

Hot flashes, vagina kering, pengeroposan tulang, perubahan suasana


Agonis GnRH
hati

CA SERVIKS
Definisi
Merupakan tumor ganas pada serviks yang menyerang pada wanita
berussia 30 – 60 th, dimana terbanyak usia 45 – 50 tahun
Ilmu Kandungan , Ybp-Sp, Prof. Dr. Dr. Hanifa Wignjosastro, Sp.Og
Etiologi dan Factor resiko
Sebab langsung belum diketahui. Namun ada bukti kuat yang
berhubungan dengan faktor ekstrinsik, diantaranya :
- Gadis yang coitus pertama kali pada usia muda (<16 tahun)
- Paritas tinggi
- Jarak persalinan terlalu dekat
- Golongan sosial ekonomi rendah higiens seks jelek
- Berganti-ganti pasangan
- Wanita yang mengalami infeksi HPV tipe 16 dan 18
- Kebiasaan merokok
Ilmu Kandungan , Ybp-Sp, Prof. Dr. Dr. Hanifa Wignjosastro, Sp.Og
Patogenesis
Gambaran Klinis
- Keputihan gejala yang paling sering ditemukan, dimana
makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis
- Perdarahan kontak dialami segera sehabis senggama
- Perdarahan spontan akibat terbukanya pembuluh darah,
dimana makin lama akan makin sering. Umumnya terjadi pada
tingkat klinik yang lebih lanjut (II / III)
- Anemia akibat PPV yang berulang
- Rasa nyeri akibat infiltrasi sel tumor ke serabut saraf
- Sebelum tingkat akhir penderita meninggal akibat
perdarahan eksesif, kegagalan faal ginjal akibat infiltrasi tumor ke
ureter sebelum memasuki VU, obstruksi total
Ilmu Kandungan , Ybp-Sp, Prof. Dr. Dr. Hanifa Wignjosastro, Sp.Og
Diagnosis
• Anamnesa cari predisposisi. Keluhan PUA, fluor berbau
busuk,post coital bleeding
• VT,fl+/fl+,posrsio rapuh,infiltrat +
• BNO/IVP,sistoskopi/rektoskopi,Ctscan,MRI
• Biopsi PA
• Deteksi dini : IVA,paps tes,uji HPV,kolposkopi
Kuliah Integrasi dr. Sutrisno, SpOG
Penatalaksanaan
• Lesi prakanker disebut pula CIN (Cervical Intra epiteleal
Neoplasia), sbg awal perubahan kars serviks, dimulai CIN I,CIN
II,CIN III. Adanya kemungkinan regresi spontan, ataupun lesi
persisten memungkinkan lesi tsb berlanjut / tidak. Cara sederhana
yang dianjurkan WHO dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual
Asam asetat), dapat dipakai sbg cara deteksi awal, untuk segera
diberikan terapi. IVA + bila didapat gambaran white zonepada
permukaan serviks.
• IVA (-) ulang pemeriksaan setelah 3 th
• IVA (+) cryotherapy atau kolposkopi biopsi, dilanjut konisasi
• IVA suspek kanker kolposkopi biopsi PA
• Terapi stadium awal (stad IB 1, IIA) lesi 4 cm KU pasien
memungkinkan OP Hist,Radikal KU tidak memungkinkan
radioterapi
• Stadium IIB dst radio terapi.
Kuliah Integrasi dr. Sutrisno, SpOG

Anda mungkin juga menyukai