Anda di halaman 1dari 6

STEP dua

 Mengapa keluar darah dari jalan lahir?


 Kondisi patologis ketika darah keluar dari jalan lahir?
 Kondisi fisiologis?
 Mengapa di sertaI Keadaan Umum Apatis?
 Menagapa di temukan nyeri tekan pada abdomen bagian
bawah? (suprapubic,ingunal dext et sinistra)
 Mengapa lemas,pucat,letargi,anemia,?
 Hubungan amenorrhoe dan HCG + terhadap bleeding?
 Mengapa di lakukan pemeriksaan usg?

STEP 3

 Mengapa keluar darah dari jalan lahir?


o Kondisi antepartum(<20minggu,janin kurang dr 500 gram)
 gangguan plasenta atau keadaan janin di dalamnya.

 Kondisi patologis ketika darah keluar dari jalan lahir?


o insufisiensi corpus luteum, aploplexia uteri, kontraksi
uterus berlebih, gangguan ovarium, abortus, kehamilan
ektopik, solusio plasenta, mola hidatidosa,
choriocarcinoma, plasenta previa, traumatumpul, tajam.
 Kondisi fisiologis?
o Menstruasi
o Masa Nifas

 Mengapa di sertaI Keadaan Umum Apatis?


Karena adanya shock hipovolemik (RR naik, TD naik).
Kompensasi penurunan vol darah pada tubuh  supllai darah
ke otak menurun penurunan kesadaran.
 Menagapa di temukan nyeri tekan pada abdomen bagian
bawah? (suprapubic,ingunal dext et sinistra)
Organ yang ada.
Regio Suprapubic : uterus, Vesica urinaria, uretra

Nyeri di karenakan adanya kontraksi uterus  dismenorre


 Mengapa lemas,pucat,letargi,anemia,?
Karena supllai darahberkurang  sehingga jaringan tidak
ternutrisi dengan baik  anemia. (pucat)

Nyeri di sebabkan kontraksi uterus


 Hubungan amenorrhoe dan HCG + terhadap bleeding?
Karena suspect perdarahan antepartum
HCG + karena dia hamil
Amenorre suspect kehamilan.

Suspect abortus

Kemungkinan adanya massa

 Mengapa di lakukan pemeriksaan usg?


Memastikan adanya janin atau tidak atau massa yang ada di
dalam uterus

DD:
ABORTUS
KEHAMILAN EKTOPIK
PERDARAHAN POSTPARTUM
MASSA
MOLA HIDATIDOSA
SOLUTIO PLASENTA

Perdarahan pervaginam
 Definition
Adanya perdarahan
 Ethiology
1. Perdaraahan antepartum / obstetrik / plasenta /nonGINEKOLOGI
- Abortus
- Mola hidatidosa
- KET
- Solutio plasenta
- Plasenta previa

Perdarahan nonobstetrik /nonplasenta / GINEKOLOGI

- Choriocarcinoma
- Tumor
- Infeksi
- Trauma

 Classification
Perdarahan antepartum
Perdarahan yang terjadi 0-28 minggu saat kehamilan,(dian)
apabila setelah 28 minggu akan lebih berisiko.(berti)
perdarahan 0-9 bulan 40 minggu
Perdarahan postpartum
Perdarahan lebih dr 500-600ml dalam masa 24 jam setelah anak
lahir.Setelah kelahiran.
 Patognesis
Perdarahan antepartum
 Clinical manifestation
 Diagnotic
 Treatment
 complication
ABORTUS
1. Definisi
Kluarnya janin sebelum mencapai viabilitas di mana massa
gestasi belum mencapai 22 minggu. Dan beratnya kurang dari
500 gram.
2. Etiologi
1. Karena penyakit pada ibunya keracunan atau infeksi atau
dapat juga malnutrisi. Avitaminosis, gangguan sirkulasi
plasenta. TORCH. Hipertensi, trauma, kelainan pertumbuhan
konsepsi,kriminal.
3. Klasifikasi
(1-6 spontan)
1. Aborutus komplit
a. Jika seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahi
sebelum masa kehamilan.belum mncapai 22 minggu

2. Abortus inkomplit
Sebagian dari konsepsi sudah keluar dan masih ada yg
tertinggal
3. Abortus insipien
a. Abortus mengancam yang di tandai dengan serviks yg
telah mendatar. Hasil konsepsi masih berada lengkap di
dalam rahim

4. Abortus iminen
a. Abortus tingkat permukaan terjadi perdarahan
pervaginam, sedangkan jalan lahir masih tertutup dan
hasil konsepsi masih baik.
5. Abortus habitualis
Aborsi karena kebiasaan
6. Missed abortion
a. Keadaan janin mati tetapi tetap berada dalam rahim,
dan tidak di keluarkan dalam 2 bulan atau lebih
7. abortus provokatus
a. -abortus medicinalis : di anjurkan olh dokter. Legal.
b. -abortus kriminalis : di sengaja. Illegal (di lakukan
keinginan sendiri).

PATOGENESIS

Abortus

Sudah terjadi kematian janin  menyebabkan perdarah di


desidua basalis  terjadi perubahan (nekrosis,inflammasi,infiltrasi sel radang)
 menimbulkan peradangan pervaginam  janin kehamilannya terlepas
seluruh atau sebagian karena di sebut benda asing.  keluar dengan cara
kontraksi uterus (spontan deteksi benda asing) darah gelondongan. .

Abortus provokatus

Dengan provokasi. Baik dengan obat-obaatan.  krmatian janin


 menyebabkan perdarahan di desidua basalis  terjadi perubahan 
menimbulkan perdarahan pervaginam  janin terlepas seluruh atau sebagian
(antigens)  keluar dengan kontraksi uterus.

GEJALA KLINIS

1. Perdarahan pervaginam
2. Nyeri di abdomen bawah
3. Amenorre
4. Pucat
5. Kesadaran apatis dan menurun
6. Tekanan darah menurun

Diagnosis

1. Anamnesis
Adanya keterlambatan pada haid
Memiliki suami atau tidak
2. Pemeriksaan fisik
Ada tanda2 anemis (pucat)
Nyeri tekan pada palpasi
Benjolan

3. Pemeriksaan penunjang
USG
MRI
VT Vaginal Toucher

Penatalaksanaan abortus

1. Kuretase (komplikasi kuretase tidak bersih)


2. MM : obat2 ginekosid,

Sering abortus di sengaja efek terhadap ibu dan kehamilan selanjunyat

2 kali abortus – kehamilan berikutnya 63 persen normal – kehamilan ektopik


BBLR. Ibu gangguan mental histeria

3 kali abortus – kehamian berikutnya 16 persen normal

MOLA HIDATIDOSA.

Perdarahan pada pasien ini karena apa saja ( yang mendekati) .

Anda mungkin juga menyukai