Anda di halaman 1dari 2

STRUKTURAL FUNGSIONALISM

(Luthfi Sulthon 20160720183)

A. Pendahuluan
Segala puji bagi Allah Subhanhu Wata’ala yang melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada kita semua dan semoga mendapatkan keberkahan dalam
kehidupan sehari-hari kita Aamiin Ya Robbal Alamin. Shalawat serta salam tak lupa
kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan sesosok suritauladan
yang amat baik bagi kita semuanya dan semoga kita semua dapat menjalankan
sunnahnya dalam keseharian kita semua Aamiin Ya Robbal Alamin.
Dalam pembahasan ini akan membahas tentang pendapat beberapa ahli teoritis
dari dari teori Structural Fungsionalism dan kemudian sekaligus kritik dari penulis
mengenai teori yang dibahas. Semoga bermanfaat dan memberikan pemahaman yang
baik bagi pembaca, Aamiin Ya Robbal Alamin.
B. Pembahasan
1. Talcott Parsons
Talcott Parsons melahirkan teori fungsional tentang perubahan.
Dalam teorinya, Parsons menganalogikan perubahan sosial pada
masyarakat seperti halnya pertumbuhan pada mahkluk hidup (Dwi
Susilo, Rahmat K, 2008:107).
2. Paulo Freire
Menurut Paulo Freire, “pendidikan kaum tertindas sebagai pendidikan
para humanis dan pembebas, terdiri dari dua tahap. “Pada tahap pertama,
kaum tertindas membuka tabir dunia penindasan dan melalui praksis
melibatkan diri untuk mengadakan perubahan. Pada tahap kedua, dimana
realitas penindasan itu sudah berubah, pendidikan ini tidak lagi menjadi milik
kaum tertindas tetapi menjadi pendidikan untuk seluruh manusia dalam proses
mencapai kebebasan yang langgeng”, (hal 27-28).
3. Herbert Spencer dan Ferdinand Toennies
berpendapat bahwa masyarakat berevolusi mirip
dengan organisme hidup, bergerak dari sebuah keadaan yang sederhana
kepada yang lebih kompleks yang mirip dengan cara kerja mesin-mesin yang
rumit.
4. Durkheim
Ia berpendapat bahwa masyarakat-masyarakat tradisional bersifat
‘mekanis’ dan dipersatukan oleh kenyataan bahwa setiap orang lebih kurang
sama, dan karenanya mempunyai banyak kesamaan di antara sesamanya.
Dalam masyarakat tradisional, kata kesadaran kolektif sepenuhnya mencakup
kesadaran individual – norma-norma sosial kuat dan perilaku sosial diatur
dengan rapi.
C. Kritik Mengenai Teori

1. Talcott Parsons
Dalam teori ini hanya membahas perubahan sosial diibaratkan seperti
pertumbuhan mahluk hidup saja, namun memiliki kelemahan tidak
adanya invoasi atau kreatifitas baru yang menyebabkan perubahan yang
stagnan.
2. Paulo Freire
Mengacu dengan hasil karya Paulo Freire yaitu buku “pendidikan yang
tertindas” pada tahap kedua terlalu menekankan dengan konsep Liberal.
Dikhawatirkan jika telalu menekankan konsep liberal akan terjadi kebebasan
secara mutlak dan tidak aturan dalam sosial masyarakat.
3. Herbert Spencer dan Ferdinand Toennies
Dengan teori ini masyarakat berevolusi di analogikan seperti organisme hidup
dari yang sederhana menjadi yang lebih kompleks. Kelemahannya adalah
disetiap perubahan akan memunculkan suatu kondisi yang monoton tidak ada
suatu kebebasan dalam menyampaikan sebuah aspirasi dalam sebuah
masyarakat.
4. Durkheim
Teori ini memuat masyarakat tradisional bersifat mekanis dan persatuan yang
mempunyai satu kesamaan antar masyarakat, namun memiliki kekurangan
dalam proses menyadarkan secara individual dikarenakan pastinya dari
masyarakat sendiri pastinya akan ada yang namanya pro dan kontra.
D. Kesimpulan
Sedikit menyimpulan mengenai teori structural fungsionalism yang
dipaparkan oleh berbagai ahli teori structural fungsionalism. Bahwa teori diatas
memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing menurut pendapat teoritis tersebut,
jadi bisa digunakan teori tersebut dalam sebuah masyarakat yang kemudian
disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang dialami. Dan bisa juga memadukan
antara beberapa teori untuk dikoloborasikan agar lebih baik dan efisien serta efektif.

Anda mungkin juga menyukai