Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok ke-2

(Minggu 5/Sesi 7)

Buatlah sebuah deskripsi 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12, spasi: 1,5.

Belakangan ini semakin banyak terjadi kasus kejahatan di Indonesia, terutama di kota-
kota besar, khususnya Jakarta. Kasus kejahatan yang terjadi bermacam-macam
jenisnya. Ada pelecehan, pencurian, perampokan, pemerkosaan, Dari jenis yang
beraneka ragam inipun intensitasnya juga beragam. Yang mengkhawatirkan adalah
semakin lama intensitas dan frekuensinya pun semakin bertambah. Kita bisa melihat
bahwa semakin lama kita semakin sering membaca berita tentang perampokan yang
semakin sadis dan pembunuhan yang semakin sering dan juga semakin sadis.

Berdasarkan deskripsi kasus di atas Jawablah pertanyaan-pertaanyaan berikut ini;

“Analisalah kasus di atas berdasarkan perspektif sila ke-2 Pancasila”.

Catatan: analisa anda harus memuat sumber bacaan yang relevan.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Kasus kejahatan di Indonesia yang terus bertambah seperti kasus
pelecehan,pencurian, pemerkosaaan dan lain-lain disebabkan karena kurangnya
pendidikan tentang pancasila pada usia dini. Pendidikan pancasila bukan hanya perlu
diajarkan secara teori tetapi juga perlu diterapkan secara praktek sehingga lebih mudah
diserapoleh anak-anak usia dini.
Disisi lain, meningkatnya kejahatan juga disebabkan oleh kesenjangan ekonomi
yang terus bertumbuh, dimana orang-orang miskin sangat sulit mendapatkan akses
terhadap pendidikan yang mengakibatkan semakin tertinggalnya mereka dalam hal
pendidikan sehingga tidak dapat bersaing pada usia produktif.
Akibat tidak bisa bersaing pada usia produktif, orang-orang ini akhirnya
melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari seperti
menjadi preman atau pencuri.Untuk menerapkan sila ke-2 Pancasila, peran dari orang tua
sangat diperlukan dalam mendidik anak-anaknya. Selain itu, peran pemerintah
dalam pengentasan kemiskinan juga sangat diperlukan terutama dalam hal usaha
memberikan pendidikan gratis dan berkualitas kepada seluruh masyarakat
Indonesia yang tidak mampu.
Menurut saya, tingkat pendidikan sebuah negara menentukan rendahnya
tingkat kriminalitas dan semakin beradabnya sebuah negara. Dalam hal ini pemerintah
sudah b e r u s a h a u n t u k m e n g e n t a s k a n k e m i s k i n a n m e l a l u i d u n i a p e n d i d i k a n
d e n g a n memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu seperti KIP
dan juga KJP untuk warga Jakarta.
Baru-baru ini terjadi tindak kejahatan (perampokan) di daerah Tangerang.
Menurut polisi, sang pelaku beraksi karena terinspirasi salah satu game online First Person
Shooter (FPS) Point Blank. Apakah benar analisa beberapa pakar kriminal yang menyebutkan
game dengan tema baku tembak atau kekerasan mempengaruhi perilaku seseorang dalam
keseharian?
Pada intinya, game diciptakan sebagai sarana hiburan untuk manusia. Terdapat
berbagai macam genre yang tercakup dalam permainan yang menggunakan perangkat
elektronik ini. Namun, beberapa kejadian menyebutkan bahwa banyak pelaku tindak
kejahatan melakukan aksinya karena terinspirasi dari game kekerasan yang dia mainkan.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Seperti contohnya pada tahun 2010 lalu di Alabama, Amerika Serikat, terdapat satu
kasus yang menyebutkan bahwa seorang remaja bermain game FPS selama berbulan-bulan
dan akhirnya dia terbukti bersalah karena telah membunuh tiga orang yang dua di antaranya
adalah polisi. Sang pelaku membunuh tiga orang tersebut karena terinspirasi oleh game
berjudul Grand Theft Auto.
Uniknya, di persidangan, sang pelaku berkata dengan santai, "Hidup itu seperti
sebuah game, selalu dan harus ada yang mati." Seorang psikolog bernama David Walsh
mengatakan bahwa game dengan tema kekerasan tidak sepatutnya dimainkan oleh anak atau
remaja yang masih dalam tahap pertumbuhan. "Otak anak atau remaja yang masih dalam
tahap pertumbuhan masih labil dan belum tertata sepenuhnya," ungkap Walsh seperti yang
dikutip CBS News pada tahun 2009 silam.
Walsh juga menyebutkan bahwa otak orang dewasa dengan anak-anak atau remaja
sangat berbeda. Orang dewasa mempunyai impulse control di tengah otak yang berfungsi
sebagai pengendali emosi, tempat untuk berpikir dan tempat pertimbangan. "Otak anak-anak
dan remaja belum berkembang sampai sejauh itu," lanjutnya.
Sebuah penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2001 juga menyebutkan bahwa
game bertemakan kekerasan dapat meningkatkan keagresifan seseorang serta memangkas
rasa sosial. Memang sampai sekarang masih timbul kontroversi seputar game
yang mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia. Namun, menurut catatan Uncyclopedia
Wikia, terdapat ratusan kejadian atau tindak kejahatan yang terinspirasi oleh game baik
secara langsung atau tidak langsung mulai dari tahun 1918 sampai 2010 lalu.
Tidak hanya itu saja, terdapat satu film yang diperankan oleh Jacky Chan beberapa
tahun lalu. Dalam film tersebut menceritakan bahwa terdapat segerombolan anak muda yang
melakukan tindak perampokan serta pembunuhan karena terinspirasi dari game.
Saat ini, beredar banyak sekali game dengan beragam tema seperti seks sampai perjudian.
Apakah fungsi utama dari game sebagai sarana hiburan telah berubah fungsi menjadi
pembentuk pribadi yang jahat?

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai