Anda di halaman 1dari 2

Imunisasi atau Tidak

Q
Katanya dengan pemberian ASI bayi juga dapat imun dari ibunya. Apakah itu saja sudah
cukup tanpa tambahan imunisasi lain?

A
Benar, hanya saja dalam ASI, sifatnya kekebalannya tidak spesifik. Sehingga masih perlu
ditambah dengan vaksin.

Q
Kalau imunisasi tidak lengkap, apakah ada resikonya?

A
Resikonya anak menjadi lebih mudah tertular bila ada yang terinfeksi kuman disekitarnya, serta
resiko menderita sakit berat dibandingkan dengan anak yang telah diimunisasi.

Q
Apakah benar imunisasi tambahan (bukan imunisasi dasar) tidak perlu dilakukan karena
dapat membuat anak menjadi hiperaktif atau menjadi autis?

A
Hal itu tidak benar.

Q
Ada beberapa dokter yang tidak menganjurkan imunisasi, ada yang menganjurkan. Saya
jadi bingung, karena setahu saya imunisasi penting untuk anak. Apakah ada perbedaan
yang mencolok antara anak yang diimunisasi dengan yang tidak?

A
imunisasi sangat dianjurkan bagi bayi dan balita, harus didiskusikan lebih lanjut apakah yang
mendasari dokter tersebut tidak menganjurkan pemberian vaksin? Anak yang tidak mendapatkan
imunisasi cenderung lebih mudah tertular dan menjadi sakit berat bila ada wabah penyakit
dibandingkan anak-anak yang sudah mendapat vaksin. Hati-hati pada saat terjadi wabah, anak
yang belum mendapat imunisasi akan cenderung menjadi sakit berat.

Q
Bagaimana pendapat dokter untuk orang-orang yang punya pemahaman kalau anak tidak
perlu diimunisasi karena sama saja memasukkan bakteri dan katanya imun dari ASI saja
cukup. Ada juga yang bilang kalau anaknya tidak pernah imunisasi tapi kondisinya selalu
baik-baik saja sampai anaknya dewasa.

A
Tujuan vaksin memang merangsang tubuh aktif memproduksi antibodi dengan memasukkan
antigen/kuman yang dilemahkan ke dalam tubuh. Karena kuman tersebut sudah dilemahkan,
reaksinya jauh lebih ringan bila anak mengalami infeksi alamiah kuman tersebut. Kekebalan
yang didapatkan dari ASI bersifat tidak spesifik, tetap dibutuhkan pemberian vaksin yang
spesifik untuk mengoptimalkan kekebalan anak.

Q
Seberapa pentingkah imunisasi untuk anak? Dampak apa yang terjadi pada anak jika
tidak di imunisasi? Perbedaan anak yang diimunisasi dengan yang tidak apa dari segi
pertumbuhannya?

A
Sangat penting. Pada anak yang tidak diimunisasi beresikonya anak menjadi lebih mudah tertular
bila ada yang terinfeksi kuman disekitarnya, serta menderita sakit berat dibandingkan dengan
anak yang telah diimunisasi. Bila anak sakit berat atau sering sakit secara tidak langsung akan
mengganggu tumbuh kembang anak.

Q
Dalam kondisi seperti apakah anak boleh diimunisasi atau tidak?

A
Pada beberapa kondisi, imunisasi tidak boleh diberikan, misalnya bila anak sedang sakit atau
mengkonsumsi obat-obatan yang menyebabkan penurunan kekebalan tubuhnya. Bayi
prematur/kecil dengan berat badan di bawah 2000 gr, pemberian vaksin perlu di tunda.

Q
Manakah jadwal imunisasi yang harus diikuti, jadwal dari DepKes atau IDAI?

A
Di Indonesia ada 2 jadwal rekomendasi yang dapat diikuti yaitu jadwal dari DEPKES dan IDAI,
keduanya sama-sama benar, hanya saja jadwal DEPKES lebih mengutamakan cakupan imunisasi
yang luas karena harga beberapa vaksin di Indonesia masih cukup mahal. Dalam jadwal
imunisasi yang direkomendasikan oleh IDAI, sejak taun 2010 tidak lagi digunakan istilah wajib
dan dianjurkan, namun semua direkomendasikan. Apabila memungkinkan, direkomendasikan
untuk mengikuti jadwal vaksin dari IDAI.

Anda mungkin juga menyukai