Anda di halaman 1dari 4

RESUME

“KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU KARYAWAN


DALAM BISNIS INTERNASIONAL”
(Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis Internasional”)  

Dosen Pengampu: Sabaruddin, Drs., MBA., MSPA.


Mata Kuliah: Bisnis Internasional

Disusun Oleh:
Nama : Agustari
NIM : 5150211070
Kelas : Manajemen U

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2018
KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU KARYAWAN
DALAM BINIS INTERNASIONAL

Perilaku individu pada dasarnya dipengaruhi oleh budaya setempat atau lingkungan tempat
tinggal dari seseorang. Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa hal yang berkaitan dengan perilaku
individu dalam bisnis internasional sebagai berikut:
1. Perbedaan Kepribadian dalam Berbagai Budaya
Personality merupakan atribut psikologis mendasar yang membedakan seseorang dengan orang
lain. Atribut kepribadian dipengaruhi oleh faktor keturunan (nuture) dan lingkungan (nature).
Budaya menimbulkan tendensi perilaku tertentu dan perilaku individu dalam budaya manapun juga
berbeda-beda secara signifikan )Grifin dan Pustay, 2005). Ciri-ciri kepribadian yang fundamental
bagi organisasi dalam bisnis internasional yang melibatkan tenaga kerja dari berbagai latar
belakang adalah antara lain: Pertama, Agreeablesness (kemampuan bersosialisasi) yaitu
menunjukan sifat bagaimana seseorang bergaul secara baik dengan orang lain seperti bersikap lembut,
memahami, kooperatif sehingga mendapatkan umpan balik yang positif dari lingkungannya tersebut.
Kedua, Conscientiousness (sifat berhati-hati) hal ini akan menggambarkan kepribadian seseorang
apakah ia adalah orang yang teratur, terorganisisr, memiliki disiplin tinggi, teliti dan bertanggung
jawab dalam aktivitasnya. Ciri juga dapat mengukur apakah seseorang tersebut terorganisir,
sistematis, bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Ataukah sebaliknya tidak disiplin, ceroboh, dan
tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Ketiga, emotional stability (kestabilan emosi) yaitu
bagaimana seseorang untuk mengendalikan emosinya, orang yang emosinya stabil maka ia akan
bersifat tenang, seimbang, tabah dan merasa aman, sebaliknya orang yang emosinya tidak stabil akan
mudah gelisah, merasa tidak aman, reaktif, dan memiliki mood yang mudah berubah-ubah.
Keempat, Extroversion (eskstrovert) adalah tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan
dengan orang lain yang menunjukan seseorang mudah bergaul, komunikatif, tegas dan sebaliknya ada
orang yang tidak mudah bergaul dan lebih cederung introvert. Kelima, Openness (keterbukaan)
menggambarkan sikap bagaimana seseorang menerima pendapat orang lain, mendengarkan orang lain
dan menjalankan saran orang tersebut, sebliknya adalah sikap egois tidak mau mendengarkan
pendapat orang lain. Ciri kepribadian lain dalam pekerjaan, yaitu: a) Lokus Kontrol, yaitu sejauh
mana seseorang meyakini bahwa perilaku mereka mempunyai pengaruh nyata terhadap apa yang
terjadi pada mereka. Orang yang memprtahankan bahwa diri mereka berada dalam kendali
kehidupannya dapat dikatakan memiliki lokus control internal. Orang yang beranggapan bahwa
kekuatan di luar kendali mereka menentukan apa yang terjadi pada mereka yang dikatakan memiliki
lokus kontorl eksternal. b) Efektifitas diri (self-efficacy, merupakan karkteristik kepribadian yang
berkaitan, tetapi sedikit berbeda. c) Harga Diri (Self Esteem), yaitu sejauh mana seseorang meyakini
bahwa dirinya berharga dan layak sebagai individu. d) Otoriter (authoritarianism), yaitu sejauh
mana keyakinan seseorang bahwa perbedaan kekuatan dan status akan sesuai di dalam sistem sosial
hierarkis seperti organisasi-organisasi bisnis.
2. Sikap dalam Berbagai Budaya
Sikap merupakan dimensi lain dari individu yang berpengaruh terhadap kinerja organisai
terutama dalam organisasi bisnis yang berorientasi profit. Sikap menunjukkan bagaimana seseorang
dapat mengekspresikan perasaannya. Adapun sikap terhadap organisasi dapat dilihat sebagai berikut:
a) Kepuasan Kerja. Kepuasan kerja merupakan sikap yang menverminkan tingkat kepuasan atau
pemenuhan seseorang atas pekerjaannya. b) Komitmen terhadap organisasi. Merupakan sikap yang
mencerminkan identifikasi dan loyalitas seseorang terhadap organisasi.
3. Persepsi dalam Berbagai Budaya
Krech (dalam Graves, 1986) mengemukakan bahwa budaya adalah sebagai suatu pola semua
susunan, baik material maupun perilaku yang sudah diadopsi masyarakat sebagai suatu cara
tradisional dalam memecahkan masalah-masalah para anggotanya. Budaya didalmnya juga termasuk
semua cara yang terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya implisit dan mengandung
perintah. a) Stereotip, merupakan persepsi umum dalam bisnsi internasional yang terjadi ketika
seseorang membuat kesimpulan seseorang setelah melihat beberapa sifat orang tersebut. b) Budaya
untuk bertahan hidup. Muljono (2006) menyebutkan budaya adalah strategi untuk bertahan hidup dan
menang, sehingga diistilahkan dengan budaya tinggi.
4. Motivasi dalam Bisnis Internasional
Motivasi merupakan keseluruhan rangkaian kekuatan yang menyebabkan seseorang memilih
sikap tertentu diantara kumpulan perilaku yang ada. Motivasi merupakan dorongan yang diberikan
seseorang kepada orang lain untuk bersemangat melakukan sesuatu. Poin awal dalam memahami
motivasi adalah mempertimbangkan kebutuhan dan nilai. Kebutuhan adalah apa yang harus dimiliki
atau ingin dimiliki oleh seseorang. Kemudian nilai adalah apa yang diyakini oleh seseorang bahwa
suatu hal adalah penting. Teori motivasi ada tiga, yaitu: 1) Model motivasi berbasis kebutuhan
(need-based models of motivations), yaitu pendekatan yang berusaha untuk mengidentifikasi
kebutuhan spesifik atau menetapkan kebutuhan yang mengakibatkan perilaku menjadi termotivasi. 2)
Model motivasi berbasisi proses (process-based models of motivations), yaitu lebih berfokus pada
kesadaran di dalam proses yang digunakan seseorang untuk memilih suatu perilaku dari beberapa
perilaku yang ada. 3) Model Penguatan (reinforcement models), berhadapan dengan bagaimana
seseorang menilai konsekuensi dari pilihan perilaku mereka serta bagaimana penilaian mereka
memengaruhi pilihan perilaku mereka di masa mendatang.
5. Kepemimpinan dalam Bisnis Internasional
Kepemimpinan adalah penggunaan pengaruh tanpa tekanan untuk menentukan tujuan kelompok
atau organisasi, memotivasi perilaku kearah pencapaian tujuan, serta membantu dalam menentukan
budaya organisasi atau kelompok. Teori kepemimpinan kontemporer, merupakan terori
kepemimpinan yang mengakui bahwa para pemimpin tidak akan berhasil jika selalu menggunakan
sikap yang sama pada semua kondisi. Enam perilaku pemimpin, yaitu: 1) Kepemimpinan
karismatik/berbasis nilai; 2) Kepemimpinan berorientasi pada tim; 3) Kepemimpinan partisipatif; 4)
Kepemimpinan berorientasi kemanusiaan; 5) Kepemimpinan Otonom; 6) Kepemimpinan
perlindungan diri.
6. Pengambilan Keputusan dalam Bisnis Internasional
Pengambilan keputusan (making decision), adalah proses memilih satu dari berbagai alernatif untuk
mempromosikan tujuan pengambil keputusan. Model pengambilan keputusan, yaitu: 1) Normatif,
menyatakan bahwa manajer menerapkan logika dan rasionalitas dalam mengambil keputusan terbaik.
2) Deskriptif, menyatakan bahwa proses tingkah laku membatasi kemampuan manajer untuk selalu
logis dan rasinal.

Pengenalan  Masalah  

Mengidenti/ikasi  Alternatif  

Mengevaluasi  Alternatif  

Memilih  alternatif  terbaik  

Implementasi  dan  Tindak  lanjut  serta  Evaluasi  

Gambar 1: Langkah-langkah model normative

7. Kelompok dan Tim dalam Bisnis Internasional


Kelompok merupakan kumpulan dari orang yang bekerjasama untuk mencapai sebuuah tujuan
yang sama, sedangkan tim merupakan jenis grup khusus yang menerima tanggung jawab untuk
menyelesaikan pekerjaannya sendiri. Tim yang matang diperusahaan akan memiliki karenteristik
sebagai berikut :
1) Mampu mengembangkan struktur peran yang jelas, setiap anggota memiliki peran dalam tim,
menerima peran itu dan member kontribusi yang berharga.
2) Tim menyusun norma-norma bagi anggotanya untuk standar perilaku dalam organisasi.
3) Tim bersifat kohesif, artinya anggota tim semakin lama semakin loyak terhadap tim, dan setiap
anggota menhargai, menghormati dan dapat bekerjasama yang baik dengan anggta laiinya.
4) Beberapa tim memilih seseorang pimpinan informal dari timnya, yaitu seorang individu yang
diberi status khusus oleh tim dan dapat memimpin dan memberi arahan tim tanpa memperoleh
keuntungan dari otoritas formal.

Anda mungkin juga menyukai