Data Perumahan
Data status kepemilikan rumah
Data tentang status kepemilikan rumah penduduk RT 13 – RT 17 Dusun
Asenan Desa Ranugedang dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 27 Lokasi Kandang Ternak yang Dimiliki oleh Penduduk Rt 13-17 dusun
asenan desa ranugedang
Gambar 29 Jenis Penyakit yang Menyerang Penduduk Rt 13-17 dusun asenan desa
ranugedang dalam 1 Tahun Terakhir.
Gambar 31 Jenis Kontrasepsi yang Digunakan oleh Pasangan Usia Subur Rt 13-17
dusun asenan desa ranugedang
Gambar 32 Usia Ibu Hamil di Rt 13-17 dusun asenan desa Ranugedang Tanggal
12 Juli 2014
Data Balita
Data jumlah balita
Jumlah balita di Rt 13-17 dusun asenan desa ranugedang 40 orang dengan
perincian sebagaimana tercantum dalam gambar 38.
Berdasarkan gambar 39 tersebut di atas diketahui bahwa sebagian besar (95%) balita
di RW Penduduk RT 13 – RT 17 Dusun Asenan Desa Ranugedang
memiliki KMS.
Data Remaja
Data jumlah remaja
Jumlah remaja di RT 13 – RT 17 Dusun Asenan Desa Ranugedang adalah 47
orang.
Resiko parah
Masalah
No. Jumlah
Kesehatan
1. Resiko terjadi
peningkatan kasus
penyakit akibat
lingkungan yang
kurang sehat 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 55
(penyakit saluran
cerna, demam
berdarah, ISPA, dll)
2. Gangguan tumbuh
kembang balita di
RW IV Kelurahan 5 4 4 5 3 3 5 5 5 2 2 3 46
Wiyung
3. Resiko terjadinya
peningkatan
masalah kesehatan 5 5 5 3 3 5 5 2 3 2 2
pada usila
4. Resiko kenakalan
remaja. 5 3 5 5 2 2 2 1 1 1 1 3 34
4. Perumusan diagnosa Keperawatan komunitas
Berdasarkan penapisan tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah
keperawatan dan prioritas sebagai berikut:
Resiko terjadi peningkatan kasus penyakit akibat lingkungan yang kurang sehat
(penyakit saluran cerna, demam berdarah, ISPA, dll) berhubungan dengan
kurangnya kemampuan masyarakat dalam memelihara lingkungan yang
memenuhi syarat kesehatan ditandai dengan:
KK yang punya tempat tinggal tidak ada jendela 19,46 %
Jendela tidak dibuka 12,45 %
Pencahayaan ruangan remang-remang 21,40 %, gelap 7,0 %
Jarak sumber air dengan wc (<10m) 15,93 %
Penampungan air yang terbuka 26,85 %
Kondisi air berbau 3,50 %, berasa 1,17 %, berwarna 3,11 %.
Tempat penampungan sampah yang kondisinya terbuka 44,85 %
Tidak ada tempat penampungan sampah 35,41 %
Sistem pembuangan air limbah dalam kondisi tergenang 14,79 % dan keadaan
lingkungan sering banjir 26,46 %.
Sumber air minum sumur gali 1,17 %.
Binatang yang ditemukan di lingkungan keluarga : Nyamuk 35,02 %, lalat
32,02 %, kecoa 1,56 %, tikus 27,63 %.
Penyakit yang diderita anggota keluarga : Diare 9,09 %, ISPA 40,91 %, DHF
1,83 %, Tifoid 2,73%, TBC 1,82 %, hepatitis 0,91 %.
3. Resiko terjadinya Setelah dilakukan - Tokoh-tokoh - KIE 1. Berikan HE pada - Balai Verbal - Masyarakat dan
peningkatan tindakan masyarakat - Gerak- masyarakat RW IV RW lansia mampu
masalah keperawat-an RW IV an tentang pentingnya - Posyan mengenal
kesehatan pada selama 2 minggu Kelurahan memperhatikan dan du masalah
usila berhubungan diharapkan masya- Wiyung mengenal masalah kesehatan pada
dengan kurangnya rakat mampu mela- - Pokjakes RW kesehatan lansia. lansia.
kemampuan kukan perawatan IV Kelurahan 2. Koordinasikan dengan - Masyarakat dan
masyarakat dalam pada warga lansia Wiyung tokoh masyarakat lansia mampu
merawat warga di wilayah RW IV. - Seluruh usia tentang pembentukan menyebutkan
usila. lanjut di RW Kelompok Lansia. masalah
Jangka Pendek: IV Kelurah- 3. Beri HE pada lansia kesehatan pada
Setelah dilakukan an Wiyung tentang: lansia.
tindakan keperawa- - Perubahan – perubahan Psikomo- - Masyarakat dan
tan: yang terjadi pada lansia. tor lansia mampu
- Masyarakat RW - Pentingnya kelompok membentuk
IV mampu lansia.. kelompok lansia.
mengidentifikasi 4. Kolaborasi dengan - Masyarakat dan
masalah pihak puskesmas untuk lansia mampu
kesehatan pada kegiatan pemeriksaan merencanakan
lansia. kesehatan dan kegiatan bagi
- Masyarakat pengobatan pada lansia. lansia.
mampu - Masyarakat dan
mengidentifikasi lansia mampu
rencana tindakan mengelola
keperawatan pada kelompok lansia
lansia. yang telah
- Masyarakat terbentuk.
mampu Verbal - Lansia mampu
melaksanakan menyebutkan
perawatan pada perubahan –
lansia. perubahan yang
- Terbentuk terjadi pada
kelompok lansia lansia.
di RW IV sebagai - Lansia mampu
wadah kegiatan menjelaskan
bagi lansia. pentingnya
pembentukan
kelompok lansia.
Psikomo- - Masyarakat dan
tor lansia mau
mengikuti
kegiatan
pemeriksaan
kesehatan dan
pengobatan yang
diadakan.
4. Resiko kenakalan Setelah dilakukan - Tokoh-tokoh - KIE 1. Berikan HE pada - Balai Verbal - Masyarakat
remajadi RW IV tindakan masyarakat - Gerak- masyarakat RW IV RW mampu mengenal
berhubungan keperawat-an RW IV an tentang masalah akibat dari
dengan selama 2 minggu Kelurahan kenakalan remaja kenakalan remaja.
Kurangnya diharapkan masya- Wiyung seperti merokok Miras Psikomo- - Remaja yang
kemampuan rakat mampu me- - Pokjakes RW maupun Narkoba. tor berperilaku
masyarakat dalam ngenal akibat dari IV Kelurahan 2. Koordinasikan dengan kurang sehat
mengenal akibat perilaku remaja Wiyung tokoh masyarakat seperti Miras
dari perilaku yang kurang sehat - Seluruh tentang pembentukan maupun Narkoba
remaja yang di wilayah RW IV. remaja di RW Kelompok Karang mengubah
kurang sehat.. IV Kelurahan taruna. perilaku menjadi
Jangka Pendek: Wiyung 3. Beri HE pada remaja sehat.
Setelah dilakukan tentang: Psikomo- - Masyarakat dan
tindakan - Akibat buruk dari tor remaja mampu
keperawat-an: kebiasaan merokok. membentuk
- Masyarakat RW - Pentingnya kelompok remaja/
IV mampu pembentukan kelompok Karang taruna.
mengenal remaja/Karang taruna. - Masyarakat dan
masalah 4. Kolaborasi dengan remaja mampu
kenakalan remaja pihak puskesmas untuk merencanakan
seperti merokok kegiatan pemeriksaan kegiatan bagi
Miras maupun kesehatan dan remaja.
Narkoba pengobatan bagi remaja - Masyarakat dan
- Masyarakat RW yang berperilaku kurang remaja mampu
IV mampu sehat. mengelola
mengubah kelompok remaja/
perilaku remaja Karang taruna
yang kurang seht. yang telah
- Terbentuk Karang terbentuk.
taruna/kelompok Verbal - Remaja mampu
remaja di RW IV mengubah
sebagai wadah perilaku kurang
kegiatan bagi sehat seperti
remaja. Miras maupun
Narkoba menjadi
perilaku sehat.
- Remaja mampu
mengenal akibat
buruk dari
merokok, Miras
maupun Narkoba.
- Remaja mampu
menjelaskan
pentingnya
pembentukan
kelompok
remaja/Karang
Taruna.
6. Tahap Pelaksanaan
Dari hasil pengkajian, perumusan masalah dan prioritas masalah, serta pada
37
tahap perencanaan yang dilakukan oleh mahasiswa, Pokjakes dan warga RW IV
Wiyung, selanjutnya rencana kegiatan dilaksanakan bersama sesuai dengan
perencanaan dan waktu yang telah disepakati bersama warga.
Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan rencana tindakan, yaitu
pendekatan komunitas, pendekatan keluarga binaan, pendekatan kelompok khusus
dan pendekatan kepada instansi terkait. Berikut ini tabel pelaksanaan asuhan
keperawatan komunitas:
Tabel 1. Pelaksanaan Rencana Tindakan dan Evaluasi Formatif
EVALUASI
DP TGL IMPLEMENTASI
FORMATIF
Resiko terjadi 18 Pbruari Memfasilitasi kader Terlaksana
peningkatan 2002 kesling dengan penyuluhan penyuluhsn kader
kasus penyakit tentang : kesling pada
akibat - Lingkungan sehat tanggal 21 Pebruari
lingkungan yang - Penyakit yang 2003
kurang sehat diakibatjkan lingkungan
(penyakit tidak sehat ( ISPA, GE,
saluran cerna, Hepatitis, DHF) Terlaksananya
demam Melaksanakan koor-dinasi intensif
berdarah, ISPA, koordinasi intensif dengan dengan Pokjakes
dll) pokjakes seksi kesling untuk Terlaksana kerja
kegiatan peningkatan bakti masal dengan
kesehatan lingkungan masyarakat pada
Melaksanakan kerja hari mingu tanggal
bakti masal dengan 16 maert 2003
dikordinasi oleh pokjakes
subseksi kesling
Gangguan 18 Mengaktifkan Terlaksana pada
tumbuh Pebruari kembali kader Balita untuk saat Pengukuhan
kembang balita 2002 tergabung dalam satu Pokjakes 18
di RW IV koordinasi dalam Pokjekes Pebruari 2003
Kelurahan
Wiyung Memberikan Terlaksana pada
berhubungan penyegaran materi kesehatan tanggal 2 Maret
dengan Balita pada kader Balita : 2003 dengan
Kurangnya - Deteksi dini tumbuh dihadiri semu
kemampuan kembang kader Balita
masyarakat - Pemenuhan gizi Balita Poysndu Balita,
dalam mengenal - ISPA penyuluhan ISPA
deteksi tumbuh dan pemberian
kembang pada Melaksanakan Makanan
balita. Posyandu Balita Tambahan
Memberikan terlaksana pada
penyuluhan kepada Ibu-ibu saat Posyandu
yang mempunyai Balita pada Balita Tanggal 5
saat Posyandu Balita Maret 2002 dengan
- ISPA dihadiri 50–ibu
Meberikan yang punya balita.
makanan Tambahan kepada
balita
Resiko 18 Membentuk kader .Kader lansia
terjadinya Pebruari lansia (kader yang terbentuk pada
peningkatan 2003 menangani masalah lansia di tanggal 18 Pebruari
masalah masyarakat) 2003
kesehatan pada Memberi Terlaksana
usila Pembekalan kader lansia skrening dan
berhubungan tentang pelaksanaan
dengan - Definisi lansia Posyandu Lansia 8
kurangnya - Proses Menua Maret 2003
kemampuan - Perawatan lansia Pembakalan
masyarakat Membentuk selanjutnya pada
dalam merawat kegiatan Posyandu Lansia tanggal 18 Maret
warga usila. Melaksanakan 2003 dihadiri
skrening lansia seluruh kader
pokjakes