PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
memilki etika profesi sehingga pelayanan keperawatan dapat diberikan
dengan baik, berkualitas dan aman bagi pasien dan keluarganya.
B. DASAR HUKUM
2
2. UU RI No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
C. TUJUAN
3
BAB II
A. PENGERTIAN
I. FALSAFAH
4
II. VISI
III. MISI
V. MOTTO
5
VII TUJUAN
C. PERAN KOMITE
6
D. PERATURAN INTERNAL KEPERAWATAN
7
3. Sebagai dasar hukum yang sah untuk setiap keputusan yang diambil
pimpinan rumah sakit sesuai dengan lingkup tujuannya yang terkait
dengan staf keperawatan.
8
BAB III
DIREKTUR
WADIR YAN
MEDIS
SEKRETARIS KOMITE
KEPERAWATAN
BENDAHARA KOMITE
KEPERAWATAN
9
B. FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG KOMITE KEPERAWATAN
10
e. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam
asuhan keperawatan dan kebidanan.
B. PERSYARATAN JABATAN
a. Mempunyai kemampuan manajemen dan penguasaan
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang
tugasnya.
b. Menguasai jangkauan tugas sebagai ketua Komite Keperawatan.
c. Mempunyai prestasi baik, dedikasi, loyalitas yang tinggi dan
tidak tercela.
d. Ketua Komite Keperawatan dipilih untuk masa jabatan selama 3
( tiga ) tahun.
C. KRITERIA JABATAN
1. Jabatan : Ketua Komite Keperawatan.
2. Pendidikan : Minimal S1 Keperawatan / DIII
Kebidanan, pernah mengikuti pelatihan
Manajemen Keperawatan.
3. Kepangkatan : Minimal IIIC
4. Dapat dipilih dalam 2 kali masa jabatan.
11
3. Menyelenggarakan dan memimpin rapat kerja Komite
Keperawatan.
4. Membuat laporan pertanggungjawaban tiap tahun kepada
Direktur Rumah Sakit sebagai evaluasi kegiatan Komite
keperawatan.
5. Mempertanggungjawabkan kepada Direktur Rumah Sakit
terhadap pengelolaan tenaga keperawatan dalam
penyelenggaraan pelayanan keperawatan dengan cara :
i. Ikut memebantu mutu pelayanan keperawatan.
ii. Menyusun standar kode etik keperawatan.
iii. Menyelenggarakan dan memimpin rapat.
B. PERSYARATAN JABATAN
a. Mempunyai kemampuan manajemen dan penguasaan
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang
tugasnya.
b. Menguasai jangkauan tugas sebagai Wakil ketua Komite
Keperawatan.
c. Mempunyai prestasi baik, dedikasi, loyalitas yang tinggi dan
tidak tercela.
C. KRITERIA JABATAN
1. Jabatan : Wakil Ketua Komite Keperawatan.
2. Pendididkan : Minimal S1
Keperawatan / DIII Kebidanan, pernah
12
mengikuti pelatihan Manajemen
Keperawatan.
3. Kepangkatan : Minimal IIIB
B. PERSYARATAN JABATAN
a. Mempunyai kemampuan manajemen dan penguasaan
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang
tugasnya.
b. Dapat bekerjasama dengan Ketua Komite Keperawatan.
c. Menguasai jangkauan luas sebagai Sekretaris keperawatan.
d. Mempunyai prestasi baik, jujur, dedikasi, loyalitas yang
tinggi dan tidak tercela.
C. KRITERIA JABATAN
1. Jabatan : Sekretaris Komite Keperawatan.
2. Pendididkan : Minimal DIII Keperawatan / DIII Kebidanan
dan pernah mengikuti pelatihan Manajemen Keperawatan.
3. Kepangkatan : Minimal IIIB
13
5. Membuat dan mengagendakan Nota Dinas.
6. Membuat tugas tambahan yang diberikan oleh atasan.
7. Mempertanggungjawabkan tugas kepada ketua komite
keperawatan.
SEKRETARIS II
1. Melaksanakan kegiatan tata usaha, kerumahtanggaan komite
keperawatan untuk mendukung kegiatan komite keperawatan.
2. Bersama ketua komite keperawatan ikut
mengkoordinasikansemua tugas komite keperawatan.
3. Membuat undangan rapat dan mengagendakan undangan..
4. Mengagendakan notulen rapat.
5. Membuat infentarisasi barang-barang komite keperawatan.
6. Mempertanggungjawabkan tugas kepada ketua komite
keperawatan.
B. PERSYARATAN JABATAN
a. Mempunyai kemampuan manajemen dan penguasaan
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang
tugasnya.
b. Dapat bekerjasama dengan Ketua Komite Keperawatan.
c. Menguasai jangkauan tugas sebagai bendahara Komite
Keperawatan.
d. Mempunyai prestasi baik,jujur, dedikasi, loyalitas yang tinggi
dan tidak tercela.
C. KRITERIA JABATAN
1. Jabatan : Bendahara Komite Keperawatan.
2. Pendididkan : Minimal DIII Keperawatan / DIII
Kebidanan dan pernah mengikuti pelatihan
Manajemen Keperawatan.
3. Kepangkatan : Minimal IIIA
14
3. Mengendalikan pengeluaran anggaran Komite Keperawatan.
4. Bersama Ketua Komite Keperawatan ikut mengkoordinasikan
semua tugas Komite Keperawatan.
5. Menjalankan tugas tambahan yang diberikan oleh Ketua
Komite keperawatan.
6. Mempertanggungjawabkan tugas kepada Ketua Komite
Keperawatan.
o BENDAHARA II
1. Melaksanakan kegiatan rencana anggaran dan pelaporan
anggaran kegiatan Komite Keperawatan.
2. Membuat laporan keuangan bulanan, tahunan terhadap
semua kegiatan yang dilakukan Komite Keperawatan.
3. Bersama Ketua Komite Keperawatan ikut mengkoordinasikan
semua tugas Komite Keperawatan.
4. Menjalankan tugas tambahan yang diberikan Ketua Komite
Keperawatan.
5. Mempertanggungjawabkan tugas kepada ketua komite
keperawatan.
B. PERSYARATAN JABATAN
a. Mempunyai kemampuan manajemen dan penguasaan
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang
tugasnya.
b. Mempunyai jangkauan tugas anggota Komite Keperawatan.
c. Memenuhi kriteria jabatan dan terpilih.
d. Mempunyai prestasi baik, dedikasi, loyalitas tinggi serta
tidak tercela.
C. KRITERIA JABATAN
1. Jabatan : Anggota Komite Keperawatn.
2. Pendidikan : Minimal DIII Keperawatan atau DIII
Kebidanan.
3. kepangkatan : Minimal IID.
C. URAIAN TUGAS
1. Membantu upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan
Rumah Sakit.
2. Membantu pengelolaan ketenagaan dalam penyelenggaraan
pelayanan keperawatan.
15
3. Ikut serta membuat rencana strategis di satuan kerja Komite
Keperawatan.
4. Ikut membantu mutu pelayanan keperawatan Rumah Sakit.
5. Ikut serta membina perilaku perawat.
6. Mempertanggungjawabkan tugas kepada Ketua Sub Komite
keperawatan.
A. Tujuan
16
4. Loog Book
5.Training Record
6. Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan
e. Merekomendasikan tahapan proses Kredensial.
1. Perawat atau bidan mengajukan permohonan untuk
memperoleh kewenangan klinis kepada ketua komite
keperawatan.
2. Ketua komite keperawatan menugaskan ketua sub
komite kredensial untuk melakukan proses kredensial
( dapat dilakukan secara individu atau kelompok )
3. Sub komite kredensial membentuk panitia adhoc untuk
melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan
berbagai metode, porto folio, asesmen kompetensi.
4. Sub komite kredensial memberikan laporan hasil
kredensial sebagai bahan rapat menentukan
kewenangan klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
5. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi
setiap tenaga keperawatan.
6. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai
waktu yang ditetapkan.
7. Sub komite kredensial membuat laporan seluruh proses
Kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan untuk
diteruskan ke Direktur.
C. Keanggotaan
D. Mekanisme
17
2. Menyusun kewenangan klinis dengan kriteria sesuai dengan
persyaratan Kredensial dimaksud.
18
praktik, standar pelayanan dan standar prosedur operasional yang
ditetapkan oleh rumah sakit. Mutu pelayanan keperawatan harus
selalu dipantau dievaluasi serta diperbaharui dan ditingkatkan agar
pasien dan keluarga memperoleh kepuasan
a. Tujuan
c. Keanggotaan
d. Mekanisme Kerja
19
1. Koordinasi dengan bidang keperawatan untuk memperoleh data
dasar tentang profil tenaga keperawatan di RSUD RAA
Soewondo Pati sesuai area praktik berdasarkan jenjang karir.
20
sehingga pelayanan keperawatan yang diberikan benar-benar
menjamin pasien akan aman dan mendapat kepuasan.
a. Tujuan
21
c. Keanggotaan
d. Mekanisme Kerja:
2. Membuat keputusan
22
Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah,
lokakarya, “coaching’, symposium, “bedside teaching”,
diskusi refleksi kasus dan lain-lain disesuaikan dengan
lingkup pembinaan dan sumber yang tersedia.
E. RAPAT KOMITE
a. Rapat rutin,
b. Rapat khusus,
c. Rapat Koordinasi.
d. Rapat pleno.
23
3. Rapat Khusus Komite Keperawatan
4. Rapat Koordinasi
24
a. Rapat pleno Komite Keperawatan diselenggarakan satu kali
setahun.
b. Rapat pleno dihadiri oleh Direksi, struktural terkait dan Staf
Keperawatan.
c. Agenda rapat pleno melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan
Komite Keperawatan, dan agenda lainnya yang telah ditetapkan
Komite Keperawatan lainnya.
d. Sekretaris Komite Keperawatan menyampaikan pemberitahuan
rapat tahunan secara tertulis anggota yang diundang paling
lambat 2 (dua) hari kerja sebelum rapat tersebut dilaksanakannya.
6. K u o r u m
25
d. Setiap peserta rapat wajib mengikuti rapat sampai selesai.
e. Setiap peserta rapat hanya dapat meninggalkan rapat dengan seijin
pimpinan rapat.
f. Setiap peserta wajib menjaga menjaga ketertiban selama rapat
berlangsung.
g. Hal-hal lain yang menyangkut tehnis tata tertb rapat akan
ditetapkan oleh ketua sebelum rapat dimulai.
9. Notulen Rapat
F. PENGORGANISASIAN
Kepengurusan Komite keperawatan dipilih oleh anggota komite melalui
musyawarah dan mufakat yang kemudian ditetapkan melalui SK
Direktur Rumah Sakit, dengan masa kerja 3 (tiga) tahun dan setelah itu
dapat dipilih kembali paling lama 2 (dua) periode kepengurusan. Adapun
tata cara pemilihannya sebagai berikut :
TAHAP I
a. Tiap-tiap ruang ( Rawat Inap, Rawat jalan, instalasi )
mencalonkan 3 (tiga) nama calon Ketua Komite Keperawatan
sesuai ketentuan sebagai berikut :
1. Status kepegawaian minimal PNS golongan IIIC.
26
2. Minimal pendidikan S1 keperawatan.
3. Pernah menjadi pengurus Komite Keperawatan
sebelumnya.
4. Pernah mengikuti pelatihan manajemen
keperawatan.
5. Sehat jasmani dan rohani.
6. Mempunyai jiwa kepemimpinan.
b. Dari syarat persyaratan tersebut di atas diambil 10 orang calon
ketua Komite Keperawatan berdasarkan suara terbanyak.
TAHAP II
1. Pengurus beserta anggota Komite Keperawatan, Bidang Keperawatan
(tiga orang) dan Kepala Ruang berhak memberikan satu suara dari
hasil penjaringan tahap I.
2. Diadakan penghitungan suara secara tertutup. Nama yang
mendapatkan suara terbanyak barhak menjadi Ketua Komite
keperawatan.
3. Calon Ketua Komite keperawatan terpilih segera menentukan
pengurus dan anggotanya, bila perlu mengadakan koordinasi dengan
ketua komite lama dan Kepala Bidang Keperawatan.
4. Ketua Komite keperawatan lama mengajukan nama Ketua Komite
Keperawatan baru dan anggotanya kepada Direktur RSUD RAA
Soewondo Pati untuk mendapatkan persetujuan dan SK
pengangkatan.
KETERANGAN
a. Kedua tahap ini selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum
masa kepengurusan berakhir.
b. Selama pemilihan Ketua Komite yang baru belum mendapatkan
SK dari Direktur, maka segala kegiatan Komite Keperawatan
terus berjalan sesuai dengan program kerja yang telah
ditetapkan.
c. Ketua Komite Keperawatan bisa dipilih kembali maksimal 2
(dua) periode secara berturut-turut.
27
G. PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU
Pergantian pengurus antar waktu adalah pergantian kepengurusan Komite
Keperawatan dalam satu masa jabatan dimungkinkan karena ada pengurus
dan anggota yang mengalami suatu hal, dan masa jabatan pengurus
tersebut masih lama masa tugasnya. Pergantian pengurus antar waktu
dimaksud antara lain karena :
1. Meninggal dunia.
2. Alih profesi ( misal : jabatan struktural, anggota Dewan, dsb )
3. Pindah ke tempat lain yang mengakibatkan yang bersangkutan
tidak dapat aktif.
4. Tidak aktif mengikuti kegiatan organisasi, yang dinilai oleh rapat
Komite Keperawatan pengurus diberhentikan.
Apabila terjadi satu diantara empat tersebut diatas maka pengurus yang
dimaksud diadakan pergantian dengan cara :
a. Diadakan rapat pleno pencalonan secara aklamasi suara terbanyak
dan keputusan diambil saat itu, dengan menghadirkan nama calon
maksimal tiga calon.
b. Yang selanjutnya langsung diajukan SK dari Direktur.
c. Sementara kegiatan kepengurusan Komite keperawatan berjalan
sesuai tupoksinya.
28
kepengurusan maupun untuk kegiatan keperawatan yan
sifatnya mendukung profesionalisme.
2. Peralatan
a. Perangkat Keras
i. Computer.
ii. Laptop.
iii. Mebelair.
iv. Sarana pendukung yang lain.
b. Perangkat lunak
1. SOP
2. Buku-buku pedoman dan bacaan
BAB IV
PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN PENILAIAN
A. PEMBINAAN ETIK
29
c. Dugaan pelanggaran tata tertib dan kebijakan rumah sakit.
d. Perilaku yang dianggap tidak sesuai dengan standar yang
ditetapkan rumah sakit.
e. Penggunaan obat dan alat kesehatan yang tidak sesuai dengan
standar profesi sesuai dengan ketetapan Komite Keperawatan.
f. Ketidakmampuan untuk bekerjasama dengan Staf rumah sakit
yang dapat menimbulkan inefisiensi operasional rumah sakit.
g. Hal-hal lain yang oleh Komite Keperawatan sepatutnya dianggap
menyangkut disiplin Keperawatan.
2. Tatacara pelaporan dugaan pelanggaran etik
30
penelitian dan rekomendasi sub komite terkait yang dapat
berbentuk :
1) Saran kepada Staf keperawatan terkait dan manajemen rumah
sakit.
2) Putusan untuk melakukan penelitian lanjutan guna
menentukan adanya pelanggaran disiplin Keperawatan, tata
tertib dan etik.
d. Semua putusan sebagaimana dimaksud dalam poin (c)
didokumentasikan secara lengkap oleh Sekretaris Komite
Keperawatan dan diperlakukan secara konfidensial.
e. Pengungkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam poin (c)
kepada pihak manapun hanya dapat ditentukan oleh direktur
setelah memperoleh persetujuan dari ketua Komite Keperawatan.
4. Penelitian masalah etik
a. Penelitian dugaan pelanggaran disiplin profesi Keperawatan, etika
Keperawatan, dan tata tertib dimulai berdasarkan putusan ketua
Komite Keperawatan untuk melakukan penelitian lanjutan dan
dilaksanakan oleh Sub Komite Disiplin Profesi.
b. Sub Komite Disiplin Profesi melaksanakan penelitian berdasarkan
tata cara yang telah ditetapkan dalam statuta ini.
c. Ketua Sub Komite Disiplin Profesi menyampaikan hasil penelitian
dan rekomendasi kepada ketua Komite Keperawatan untuk
ditetapkan sebagai putusan Komite Keperawatan yang memuat :
1) Ringkasan kasus atau kejadian.
2) Kesimpulan tentang ada atau tidak adanyanya pelanggaran.
3) Rekomendasi Asuhan korektif.
d. Ketua Komite Keperawatan wajib menetapkan putusan dengan
memperhatikan masukan dari sub Komite lain dalam waktu paling
lama 7 hari kerja setelah diterimanya putusan Sub Komite Disiplin
Profesi.
e. Putusan Komite Keperawatan sebagaimana disampaikan kepada
direktur dengan tembusan kepada yang bersangkutan.
31
berkelanjutan dengan tatacara yang lazim yang ditentukan Komite
Keperawatan.
2. Topik, jangka waktu, dan tatacra audit Keperawatan ditetapkan
oleh Sub Komite mutu profesi .
3. Sub Komite mutu profesi melaporkan hasil udit Keperawatan dan
analisisnya secara berkala kepada Komite Keperawatan untuk
ditindaklanjuti.
4. Komite Keperawatan wajib melakukan korektif yang dianggap perlu
untuk menindaklanjuti hasil audit Keperawatan sebagaimana
diatur dalam ayat (3).
5. Setiap anggota Staf keperawatan wajib menjalani pendidikan
Keperawatan berkelanjutan yang substansi dan tatacaranya diatur
oleh sub komite Mutu Profesi.
6. Sub Komite mutu profesi memberikan laporan kepada Komite
Keperawatan mengenai efektifitas, dan kewajaran Pelayanan
Keperawatan yang diberikan oleh seluruh Staf keperawatan yang
bekerja di rumah sakit.
C. PENILAIAN
32
6. Bagi Staf keperawatan baru, evaluasi dilakukan dalam tiga (3)
bulan pertama dan bagi perawat lainnya dalam satu tahun.
7. Evaluasi terhadap Staf keperawatan sebagaimana dimaksud dalam
poin (5) dilakukan oleh panitia kredensial bersama Kelompok
Perawat Klinik yang terkait.
8. Pada akhir masa evaluasi calon Staf keperawatan sebagaimana
dimaksud dalam poin (6) maka ketua Sub Komite kredensial
memberikan laporan perilaku Keperawatan professional yang
berkaitan dengan Komite Keperawatan.
BAB V
PENUTUP
33
karier perawat 4) Kelompok Staff Keperawatan 5) system uji kompetensi
internal 6) System renumerasi perawat.
34