Uas Etbis
Uas Etbis
Oleh karena itu untuk meningkatkan produktivitas kita, maka kita harus dan
sedini mungkin memperlakukan lingkungan hidup dengan lebih beretika. Karena
apabila lingkungan hidup sudah rusak secara tidak langsung dan langsung mungkin
produktivitas kita dalam bekerja akan terganggu bahkan menurun.
Utilitarianisme merupakan salah satu prinsip penting dalam teori etika dimana
prinsip tersebut menjelaskan jika suatu tindakan dapat dikatakan beretika apabila
memberikan manfaat yang paling besar. Dengan begitu bagaimana kontribusi prinsip
dalam pengelolaan sebuah perusahaan ?
Menurut penulis prinsip utilitarianisme tersebut dapat berkontribusi positif bagi
sebuah perusahaan, dimana dengan adanya prinsip tersebut maka dalam mengelola
perusahaan kita dituntut untuk berpikir rasional. Sebagai contoh dalam sebuah
perusahaan ketika hendak membuat sebuah peraturan misal peraturan tentang jam
masuk kerja karyawan yang akan dirubah menjadi lebih dini, mungkin dengan adanya
peraturan tersebut ada beberapa karyawan yang merasa tidak berkenan tetapi dilain
pihak peraturan tersebut sangat rasional mengingat perusahaan pasti sudah
mempertimbangkan segala hal sebelum membuat peraturan tersebut. Dalam mengelola
perusahaan kita harus dituntut untuk selalu rasional dalam setiap mengambil
keputusan.
Selain kontribusi positif, prinsip tersebut memiliki kontribusi negatf. Hal negatif
dari prinsip tersebut adalah prinsip tersebut membenarkan apabila hak-hak kelompok
minoritas dikorbankan untuk kepentingan mayoritas. Dalam perusahaan bisa saja
terjadi hal tersebut sebagai contoh apabila di sebuah perusahaan mayoritas karyawan
menggunakan kendaraan roda 4 sebagai alat transportasi dan dilain sisi karyawan
sebagai minoritas menggunakan roda 2, kemudian perusahaan ingin memperluas lahan
parkir bagi kendaraan roda 4 dengan mengambil lahan bagi kendaraan roda 2. Apabila
kita lihat dari prinsip utilitarianisme memang hal tersebut masih dapat dikatakan
beretika tetapi harus dengan pertimbangan yang baik. Tetapi tetap hak-hak minoritas
dikorbankan untuk kepentingan mayoritas.
Pada akhirnya memang setiap prinsip memiliki hal positif dan negatifnya masing-
masing, dengan begitu penggunaan prinsip harus dapat disesuaikan dengan keadaan
sebuah perusahaan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran etika oleh perusahaan
itu sendiri kepada para karyawannya.
REYHAN RYANAFI (2018070848) EM20A
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF TEKNOLOGI INFORMASI PADA PRIVACY INDIVIDU DI TEMPAT
KERJA
Dalam penggunaan TI di tempat kerja, kita dapat ambil contoh yang paling
sederhana dan paling sensitif yaitu penggunaan kamera pengawas atau CCTV di
tempat kerja. Dimana banyak kantor-kantor yang memasang kamera pengawas dengan
tujuan yang positif untuk dapat memantau karyawan agar produktivitas dapat dipantau
oleh pihak manajemen.
Sebagai contoh pelanggaran privasi yang paling terasa oleh pengalaman pribadi
penulis ialah pemasangan kamera pengawas di dalam kamar mandi oleh pihak sekolah
di sekolah tempat penulis dahulu bersekolah. Hal tersebut jelas sangat melanggar
privasi karena kamar mandi adalah salah satu tempat dimana privasi individu harus
dijaga.
REYHAN RYANAFI (2018070848) EM20A
Saat ini persaingan dalam bidang bisnis sangat ketat dimana setiap brand atau
perusahaan akan sangat gencar dalam melakukan kegiatan pemasaran khususnya
dengan media promosi menggunakan iklan di media televisi. Dengan gencarnya hal
tersebut tentu risiko dalam pelanggaran etika akan semakin tinggi, mengingat
terkadang sebuah brand menampilkan iklan yang mungkin menurut sebagian besar
masyarakat tidak melanggar tetapi ada sebagian pihak yang merasa dilanggar atau
merasa tersinggung dengan adanya iklan tersebut.
Untuk contoh penulis mengambil contoh dari iklan sebuah makanan mi instan,
dimana dalam iklannya di televisi menampilkan seorang guru yang sedang memegang
produk dari mi instan tersebut. Mungkin hal tersebut akan normal dan biasa saja jika
hanya hal tersebut yang ditampilkan tetapi selain memegang produk mi instan tersebut
di atas kepala sang guru tersebut ada seekor ayam yang berdiri. Disinilah masalah
muncul, hal tersebut memang melanggar dan merendahkan profesi guru terutama di
Indonesia ini yang sarat akan budaya-budaya penghormatan terhadap guru.
Dalam hal tersebut hal negatif dari prinsip utilitarianisme sangat jelas terasa,
dimana sebelumnya penulis telah menuliskan hal negatif dari prinsip tersebut yaitu
membenarkan apabila hak-hak kelompok minoritas dikorbankan untuk kepentingan
mayoritas. Dapat kita lihat hak-hak kelompok minoritas dalam hal ini adalah guru
dikorbankan untuk kepentingan mayoritas dari masyarakat lain yang bukan profesi
sebagai guru.