Tugas Rool Play Paliatif
Tugas Rool Play Paliatif
KELOMPOK
RINA FITRI
EDA
ADITYA
ANDRI
YOSEP
Role play aplikasi komunikasi terapeutik pada pasien penyakit terminal
Nama-nama pemeran
Dokter :
Perawat senior :
Pasien :
Perawat junior :
Setting 1
Di ruang keperawatan terdapat sebuah meja dan dua buah kursi dengan tumpukan
buku di atas meja. Diruang tersebut terdapat seorang perawat senior berusia 45 tahun
dengan name take yang berwarna merah datang dengan wajah lugunya sesaat
keduanya bercakap-cakap.
Perawat junior : Assalamu’alaikum.... (Tersenyum kearah perawat senior)
Perawat senior : Wa’alaikumsalam. (Dengan suara ketus) Dek, kamu lagi ada tugas?
Perawat senior : Kalau begitu sekarang kamu masuk ke ruang ICU, disana ada pasien
Perawat senior : Kamu lihat dulu status pasien di ruang keperawatan.(Jari telunjuk
menunjukkan disebuah lemari) Dan ingat jangan sampai keliru, paham kamu!
Setting 2.
Diruangan ICU terdapat sederet tempat tidur dengan salah satunya berbaring pasien
yang bernama amin dengan diagnosa medis gagar otak stadium IV. Terlihat Ibu Dila
sesekali mengusap dadanya seperti berdo’a untuk kesembuhan anaknya dari luar
ruangan sedangkan adek Indah terus memandangi kakak yang terbaring ditempat tidur.
Perawat junior : Selamat pagi bu, dek! (Tersenyum kearah ibu pasien)
Perawat junior : Begini saya disini ingin memberi obat kepada dek amin, tapi melalui
Ibu : Sudah-sudah jangan tanyak lagi, mbaknya mau memeriksa mas mu!
Perawat junior : Injeksi itu disuntik, dek. (Sambil tersenyum). Saya permisi bu, dek!
Kemudian masuklah perawat junior ke ruang ICU dengan peralatan yang dia bawa
dengan bersikap ramah terhadap pasien. Sesekali pasien hanya mengeluarkan suara
Heegg-Heeg berulang- ulang seperti mendengkur ketika dilakukan injeksi obat dan
Perawat junior : Saya suster fajri. Saya akan meberikan obat melalui injeksi, insaallah
Perawat junior : Alhamdulillah, sudah selesai.! Sekarang suster mau memeriksa adek.
Setelah dilakukannya pemeriksaan, perawat junior menjadi panik, karena alhasil kondisi
pasien lambat laun semakin lemah. Secepat mungkin perawat junior menghubungi
perawat senior di ruang keperawatan, berharap ada bantuan untuk pasien ini.
Perawat junior : Mbak, pasien atas nama amin kondisinya semakin memburuk. Gimana
ini mbak.?
Perawat senior : Yang bener kamu. Sudah saya hubungi dokter ilham.
Berselang tiga menit dari laporan perawat junior ke perawat senior dan dari perawat
senior ke dokter ilham, ketiganya pun sudah berada di ruang ICU melakukan
Setelah dilakukan tindakan kepada pasien. Dokter hanya bisa menggelengkan kepala
nyawanya.
Dokter : Segera kabari keluarga pasien, dan semoga keluarga yang ditinggalkan dapat
tegar.
Perawat junior pergi keluar bersama perawat senior menemui keluarga pasien yang
pada saat itu ibu pasien menangis khawatir putranya tidak dapat tertolong, dengan
menangis)
Perawat senior : Maaf ibu, kami dan semua tim medis sudah berusaha semaksimal
Anak dari keluarga pasien terkejut kemudian pingsan pada saat itu juga sang perawat
junior merangkulnya. Pada saat bersamaan tante pasien yang bernama tante rensi dan
tante sofi datang menjenguk. Keluarga mereka yang baru datang ikut bersedih akan
Perawat junior : Biar saya bawa dek indah, ke tempat duduk sebelah sana, bu?
Perawat senior : Begini ibu, kami dan tim medis sudah upayakan semaksimal mungkin.
Akan tetapi yang maha kuasa sudah berkehendak lain. Sabar ya ibu.
Keluarga pasien menangis histeris, sesaat jenazah pasien diantarkan ke ruang mayat