Anda di halaman 1dari 13

BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMBENTUK

KARAKTER

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa


Indonesia
Dosen pengampu : PURWATI SISCA DIANA Mpd

Oleh EGI RAHMAT AFRIANSYAH


NIM : 2013006046
Prodi Pendidikan Teknik Mesin
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
2013/2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia yang
insyaallah tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas tanpa adanya
bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak terdapat banyak kekurangan.
Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat penulis butuhkan untuk
dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
DAFTAR ISI :
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................!
DAFTAR ISI...............................................................................................................!!
A.PENDAHULUAN.....................................................................................................
1. LATAR BELAKANG.........................................................................................
2.RUMUSAN MASALAH......................................................................................
3.TUJUAN.................................................................................................................
4.MANFAAT...........................................................................................................
B.PEMBAHASAN.........................................................................................................
1.apakahkarakteritu? .............................................................................................
2. nilai-nilai karakter?
3. bagaimana kaitan penggunaan bahasa indonesia dalam pembentukan karakter ?.
4. apa itu bahasa?
5. bagaimana cara menanamkan pendidikan karakter itu ? .....................................
6.bagaimanakah peran bahasa Indonesia sebagai pembentuk karakter bangsa?........
7. apakah pengaruh penggunaan bahasa indonesia terhadap pembentukan karakter bangsa?
C.KESIMPULAN..........................................................................................................
SARAN...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
A.PENDAHULUAN
1. LatarBelakang
Kondisi masyarakat di zaman initer lihat sangat memprihatinkan, di zaman modern ini
teknologi semakin maju akan tetapi pendidikan karakter semakin rapuh dan cenderung di
tinggalkan, banyak hal yang semestinya tidak layak dilakukan namun sampai sekarang masih
saja terjadi. Perkelahian, perampokan, pembunuhan, korupsi, kolusinepotisme, penipuan,
bahkan sampai pelecehan seksual pun sampai sekarang masih sajater lihat.Yang palimg parah
yakni permainan kata seperti fitnah ada dimana – mana, adu domba hanya untuk kepentingan
sepihak. Hal seperti dengan mudah dapat kita ketahui entah itu lewat media cetak ( Koran,
majalah, dan artikel ), atau pun media media elektronik ( TV, Radio). Bahkan tidak jarang
juga kondisi seperti itu dapat kita saksikan secara langsung dengan mata telanjang ditengah
masyarakat.
.Negara yang telah kehilangan karakter bangsa nya tidak akan pernah bias menjadi
Negara yang kuat, karena mereka hanya mengikuti alur saja. Sebaliknya, semakin kuat
pendidikan karakter yang ditanamkan semakin kuat bangsa itu.
Para guru terutama guru Bahasa Dan Sastra Indonesia sebagai ujung tombak
pendidikan di Indonesia ingin mengekpresikan pemikiranya dengan mengatakan“ Pentingnya
Bahasa Dan Sastra Galam Pembentukan Karakter Bangsa “.
Dengan beragamnya persepsi dalam pemecahan masalah pendidikan karakter ini
harus ada pihak yang merespon berbagai persepsi itu.Dalam hal ini adalah tugas Negara
sebagaimana fungsinya yakni sebagai stabilisator.

2. RumusanMasalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
a). apakahkarakteritu?
b). Nilai- nilai karakter?
c). Apa itu bahasa?
d). Bagaimana kaitan penggunaan bahasa Indonesia dalam pembentukan karakter?.
e). Bagaimana menanamkan pendidikan karakter itu ?
f). bagaimanakah peran bahasa Indonesia sebagai pembentuk karakter bangsa?
g). apakah pengaruh penggunaan bahasa indonesia terhadap pembentukan karakter bangsa?
3. Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini untuk memberikan informasi pada masyarakat tentang
pentingnya bahasa sebagai salah satu factor penanaman pendidikan karakter.dan bagaimana
bahasa bisa membentuk karakter suatu bangsa.bangsa yg bermoral,berkarakter dan beradap.

4. Manfaat
1. Memberikan informasi pada masyarakat tentang bagaimana bahasa bisa membentuk
karakter.
2. Memberikan informasi pada masyarakat tentang pentingnya pemahaman secara mendalam
yang terkandung dalam sebuah bahasa, dengan harapan lebih banyak lagi masyarakat yang
menggunakan bahasa sebagai salah satu media pembentukan karakter yang baik, dikehidupan
sosial pada umumnya.
3. Penulis berharap bahwa dengan adanya penggunaan bahasa yang baik, mampu
dimanfaatkan sebagai penanaman nilai-nilai moral yg baik.
4. penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini,pembaca bisa memahami pungsi
bahasa,dan bagaimana bahasa membentuk karakter manusia itu,dan bangsa ini.

B.PEMBAHASAN
1.Apakah karakter itu ?
Karakter seseorang tidak terbentuk dalam hitungan detik namun membutuhkan proses yang
panjang dan melalui usaha tertentu. Mulyasa mengungkapkan beberapa contoh usaha untuk
membina karakter misalnya anjuran atau suruhan terhadap anak untuk duduk diam, tidak
berteriak-teriak agar tidak mengganggu orang lain, bersih badan, rapih pakaian, hormat
terhadap orang tua, menyayangi yang muda, menghormati yang tua, menolong teman dan
seterusnya merupakan proses membentuk karakter seseorang (2011:1).
Menurut bahasa karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Dan menurut psikologi karakter
adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu.
Akhlak dan karakter tidak mempunyai perbedaan yang signifikan,keduanya didefinisikan
sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi karena sudah tertanam
dalam pikiran, dan dengan kata lain, keduanya disebut dengan kebiasaan.
Karakter merupakan nilai-nilai prilaku manusia yang berhubungan dengan tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam
pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan, berdasarkan norma-norma agama, hukum,
tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Simon philips dalam buku Refleksi karakter bangsa (2008 : 235) karakter adalah
kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem yang melandasi pemikiran, sikap, dan
prilaku yang ditampilkan.
Dari beberapa pengertian dan definisi di atas disimpulkanbahwa karakter itu adlah suatu
kebiasaan,atau kepribadian seseorang, jika itu berhubungan dengan manusia itu bisa diartikan
sebagai kepribadian manusia itu, jika dihubungkan dengan negara/bangsa itu berarti
bagaimana karakter, atau ciri-ciri bangsa/negara itu.

2. Nilai-nilai karakter
Pada masa orde baru, saat kebudayaan masih dikelola oleh Departmen Pendidikan dan
Kebudayaan di bawah otoritas Direktorat Jenderal kebudayaan, telah diterbitkan buku saku
pedoman penanaman budi pekerti luhur (1997). Anggotanya ada 8 orang diantaranya Pater J.
Drost, Arief rachman, dan Anhar gonggong. Penyusun buku tersebut adalah Prof. Dr. Edi
sedyawati, Dirjen kebudayaan pada saat itu. Dalam buku itu ditegaskan bahwa sesungguhnya
pengertian budi pekerti yang paling hakiki adalah prilaku. Sebagai prilaku, budi pekerti
meliputi pula sikap yang dicerminkan oleh prilaku. Dalam kaitan ini sikap dan prilaku budi
pekerti mengandung lima jangkauan sebagai berikut:
1. Sikap dan prilaku dalam hubungannya dengan tuhan.
2. Sikap dan prilaku dalam hubungannya dengan diri sendiri.
3. Sikap dan prilaku dalam hubungannya dengan keluarga.
4. Sikap dan prilaku dalam hubungannya dengan masyarakat dan bangsa.
5. Sikap dan prilaku dalam hubungannya dengan alam sekitar.

Jangkauan sikap dan prilaku dan butir-butir budi pekerti.


1. Sikap dan prilaku dalam hubungannya dengan tuhan.
 Berdisiplin, beriman, bertaqwa, berfikir maju ke depan, bersyukur, jujur,
mawas diri, pemurah, pemaaf,pengabdian.
2. Sikap dan prilaku dalam hubungannya dengan diri sendiri.
 Bekerja keras, berani memikul resiko, berdisiplin, berhati
lembut/berempati, berpikir matang, dll.
3. Sikap dan prilaku dalam hubungannya dengan keluarga.
 Bekerja keras, berpikir jauh ke depan, bijaksana, cerdik, cermat, jujur,
berkemauan keras, lugas, menghargai kesehatan, menghargai waktu.dll.
4. Sikap dan prilaku dalam hubungannya dengan masyarakat dan bangsa.
 Bekerja keras, berpikir jauh ke depan, bertenggang rasa/toleransi,
bijaksana, cerdik, cermat, jujur, berkemauan keras, dll.
5. Sikap dan prilaku dalam hubungannya dengan alam sekitar.
 Bekerja keras, berpikir jauh ke depan, menghargai kesehatan,
pengabdian.
 Seluruhnya ada 56 butir nilai budi pekerti.

Domain budi pekerti islami menurut Al-Qur`an dan Hadist.


1. Terhadap tuhan: Iman dan taqwa, syukur, tawakal, ikhlas, sabar, dll.
2. Terhadap diri sendiri: Adil, jujur, mawas diri, disiplin, kasih sayang, dll.
3. Terhadap keluarga: Adil, jujur, disiplin, kasih sayang, lembut hati, dll.
4. Terhadap orang lain: Adil, jujur, disiplin, kasih sayang, lembut hati, bertanggung
jawab, dll.
5. Terhadap masyarakat dan bangsa: Adil, jujur, disiplin, kasih sayang, kerja keras,
dll.
6. Terhadap alam lingkungan: Adil, amanah, disiplin, kasih sayang, kerja keras, dll.

3. Definisi bahasa
Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu
masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Sebagai
sebuah sistem, maka bahasa terbentuk oleh suatu aturan, kaidah, atau pola-pola tertentu, baik
dalam buidang tata bunyi, tata bentuk kata, maupun tata kalimat. Bila aturan, kaidah, atau
pola ini dilanggar, maka komunikasi dapat terganggu.
Lambang yang digunakan dalam sistem bahasa adalah berupa bunyi, yaitu bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia.

4.Bagaimana kaitan penggunaan bahasa Indonesia dalam pembentukan karakter ?


Karakter,watak,atau pribadi seseorang dapat di identifikasikan dari perkataan yang ia
ucapkan. Penggunaan bahasa yang lemah lembut,sopan,santun,sistematis,teratur,jelas,dan
lugas,mencerminkan pribadi penuturnya yang berbudi. Sebaliknya, melalui penggunaan
bahasa yang sarkasme,menghujat,memaki,memfitnah,mendiskreditkan, ,mengejek,atau
melecehkan,akan mencitrakan pribadi yang buruk/tak berbudi.Tepatlah bunyi pribahasa,
“bahasa menunjukan bangsa”.Bagaimanakah sebenarnya tingkat peradapan dan jati diri
bangsa itu? Apakah ia termasuk bangsa yang ramah,bersahabat,santun,damai,dan
menyenangkan? Ataukah sebaliknya ia termasuk bangsa yang senang menebar bibit-bibit
kebencian,menebar permusuhan,suka menyakiti,bersikap arogan,dan suka menang sendiri.
Sebagai contoh kita menggunakan bahasa yang sopan, pada saat di kampus setiap hari
kita menggunakannya maka itu akan membuat kepribadian kita/karakter kita akan menjadi
baik. Kita akan di segani orang lain. Dan juga akan di hormati. Dan bila sebaliknya kita
sering menggunakan bahasa yang tak sopan, itu akan membuat karakter menjadi buruk.
Keterkaitan antara bahasa dan karakter itu sangat bisa kita lihat di sekitar lingkungan kita ,
contohnya, orang yang sering berbicara/berbahasa yang kotor/tak sopan itu akan membuat
karakternya menjadi cenderung kasar. Berbeda halnya dengan orang yang berbahasa nya
halus, sopan, itu akan membuat karakter atau kepribadiannya menjadi halus, sopan, juga
karena sifat/karakter itu bisa menurun dari gaya bahasanya dan biasanya orang yang
bahasanya halus, sopan, sifatnya tidak akan berbeda .dengan kata lain akan halus/baik juga.

5.Bagaimana cara menanamkan pendidikan karakter?


Pendidikan karakter sebaik di ajar kan dengan menyesuaikan sasaranya atau objek
yang akan dituju. Akan tetapi pendidikan karakter yang diinginkan ialah pendidikan karakter
yang mudah dipahami dan dimengerti, baik dikalangan pelajar maupun masyarakat
umum.Bahasa diberikan pada lingkungan pendidikan, dan dimulai dari usia anak- anak,
sehingga penanaman nilai-nilai yang diberikan sejak anak-anak dinilai lebih maksimal
daripada diberikan pada usia dewasa.
Pendidikan karakter menurut saya terbagi menjadi tiga tahap yaitu :
a).Pengetahuan tentang kebaikan , tahap ini ialah tahap awal dalam pembentukan karakter yang
baik. Ini mudah untuk diajarkan, karena banyak sekali sumber nya terutama buku yang
mengajar kan tentang kebaikan.
b).Perlunya menumbuhkan perasaan senang dan cinta terhadap kebaikan .anak – anak yang sudah
dewasa memang kebanyakan dapat membedakan yang baik dan yang buruk akan tetapi
belum tentu ia dapat menumbuhkan rasa senang atau pun cinta dalam dirinya terhadap
kebaikan.. Jika kita menyampaikan kebaikan lewat lisan maka hanya akan diletakkan
disamping telinga, jika kita menyampaikan kebaikan lewat hati maka kebaikan itu akan
masuk sampai ke hati, begitu pula jika kita menyampaikan kebaikan lewat akal maka akan
masuk sampai keakal.
c).Melakukan perbuatan baik, perasaan senang atau cinta terhadap kebaikan diharapkan dapat
menjadi mesin penggerak . sehingga akan menjadikan seseorang secara sukarela melakukan
perbuatan yang baik. Pada tahap ini disebut juga tahap untuk mengambil tindakan ( action ).
Setelah seseorang mengetahui tentang kebaikan dan sudah menyukai kebaikan maka mereka
akan terus menjaga agar kebaikan itu tidak hilang dari dirinya. Mereka mengangap bahwa
kebaikan adalah bagian dari hidup.
Dalam penanaman pendidikan karakter yang paling utama adalah keteladanan
.orang tua memberikan perilaku dan contoh yang positif kepada anak – anaknya. Guru
member contoh kepada anak didik nya. Sementara itu, para pemimpin memberikan teladan
karakter yang baik kepada masyarakat
Penanaman pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai strategi.
Strategi yang dapat dilakukan antara lain:
(1) memasuk kan pendidikan karakter kedalam semua mata pelajaran di sekolah,
(2) membuat slogan-slogan atau yel-yel yang dapat menumbuhkan kebiasaan semua
masyarakat sekolah untuk bertingkah laku yang baik
(3) membiasakan perlaku yang positif di kalangan warga sekolah, dan

(4) melakukan pemantauan secara kontinyu,


(5) memberikanhadiah (reward) kepadawargasekolah yang selaluberkarakterbaik.

6. bagaimanakah peran bahasa Indonesia sebagai pembentuk karakter bangsa?


Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting di wilayah Indonesia. Seperti yang telah
disebutkan dalam UUD 1945 pasal 36 yang berbunyi “bahasa Negara adalah bahasa
Indonesia” serta dalam pasal 36 C pun disebutkan ”ketentuan lebih lanjut mengenai bendera,
bahasa dan lambang negara,serta lagu kebangsaan diatur dengan undang-undang”. Artinya
bahasa Indonesia telah diakui keberadaannya sebagai bahasa Negara dan telah dilindungi
oleh aturan hukum. Yang menjadi pertanyaan bagi Penulis adalah sudahkah bahasa
Indonesia itu diterapkan secara baik dan benar.
Perkembangan jaman cukup memberi pengaruh terhadap penggunaan bahasa di
Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional (persatuan) sudah
sepantasnya diterapkan secara baik dan benar berdasarkan konteks dan kedudukannya, karena
Bahasa Indonesia juga memiliki unggah-ungguh seperti halnya Bahasa Jawa. Bedanya dalam
bahasa Indonesia tidak ada tingkatan-tingkatan yang mengharuskan penggunaan perubahan
kata-kata tertentu. Dewasa ini,umumnya anak-anak maupun remaja menggunakan bahasa
Indonesia tidak memenuhi aturan Ejaan Yang Disempurnakan, dengan cara menyerap kata-
kata asing semaunya sendiri, mengkombinasi kata-kata dari bahasa daerah dengan bahasa
Indonesia bahkan menciptakan kosakata sendiri atau sering juga disebut dalam bahasa “gaul”.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa “ Mulutmu, Harimaumu”. Segala sesuatu, tutur
kata yang kita ucapkan sangat berpengaruh terhadap perasaan seseorang. Karena pada saat
kita berbicara pada orang lain, kita secara langsung juga mengolah perasaannya menjadi
sebuah ekspresi.

Bahasa mencerminkan karakter bangsa. Berdasarkan Tesaurus bahasa Indonesia (2006),


menyebutkan bahwa karakter adalah ciri, karakteristik, keunikan,sosok,pribadi serta sifat.
Jadi, karakter adalah suatu ciri yang mendasari atau menggambarkan kepribadian diri secara
keseluruhan. Kita dapat menunjukkan kebangsaan kita sendiri dengan cara menguatkan
bahasa Negara kita yaitu bahasa Indonesia.

7. apakah pengaruh penggunaan bahasa indonesia terhadap pembentukan karakter bangsa?


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi NKRI. Bahasa Indonesia adalah salah satu
jembatan pemersatu bangsa.Sejak pertama kali di proklamirkan pada sumpah pemuda 1928
pada butir ke 3 yaitu”kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa
Indonesia”.
Sebagai bagian erat bangsa Indonesia, bahasa Indonesia memiliki kedudukan istimewa.
Selain itu bahasa adalah cermin dari karakter bangsa seperti sebuah kutipan”Bahasa itu
menunjukan bangsa”.dari kutipan tersebut sudah jelas bahwa cara masyarakat menggunakan
bahasa menunjukan cara berfikir masyarakat tersebut. Mengapa seperti itu? Karena bahasa
adalah hasil dari sebuah pemikiran , seperti dikatakan Stephen R Covey. Seorang pakar
psikologi menyatakan, bahwa suatu ucapan (hasil bekerjanya lidah dan bibir) itu terlahir
sebagai hasil dari proses berfikir(pikiran).

C.KESIMPULAN
Kondisi masyarakat di zaman ini terlihat sangat memprihatinkan, teknologi semakin
maju akan tetapi pendidikan karakter semakin rapuh dan cenderung di tinggalkan. Hal itu
dapat dilihat dari pernyataan berbagai media.Sehingga memunculkan banyak pemikiran –
pemikiran yang berbeda tergantung pada bidang yang ditukanginya.
Karakter merupakan tingkah laku seseorang akan tetapi karakter lebih condong
kepada kebiasaan yang sering dilakukan, karakter bias saja baik akan tetapi juga ada yang
buruk. Karakter adalah cirri khas, sehingga tiap individu akan berbeda walaupum ada yang
sama akan tetapi tidak mungkin persis satu dengan yang lainya.
Pendidikan karakter sebaik di ajar kan dengan menyesuaikan sasaranya atau objek
yang akan dituju. Penanaman kpendidikan karakter haruslah yang mudah dipahami agar
pesan – pesan yang disampaikan dapat tersalurkan dengan baik.Pendidikan karakter sebaik
diberikan pada lingkungan pendidikan, dan dimulai dari usia anak anak, sehingga penanaman
nilai-nilai yang diberikan sejak anak-anak dinilai lebih maksimal daripada diberikan pada
usia dewasa.
Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa symbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia yang dapat menunjukan karakter si penuturnya. Hal itu
dapat dilihat dari pernyataan atau bunyi.
Bahasa mencerminkan bangsa, setiap tuturan yang diucapkan manusia mempunyai karakter
tersendiri.Dan sebaiknya ada yang peka terhadap hal ini dan dapat mencari pemecahan
masalah ini.
SARAN

Demi tercapainya pembentukan karakter yang di Indonesia perlu adanya kesadaran


untuk menanamkan rasa nasionalisme dalam diri sendiri. Sebagai generasi muda dan salah
satu cara untuk mencapainya yaitu dengan mempelajari bahasa Indonesia secara detail dan
mendalam serta menanamkan rasa kecintaan, kesenangan untuk mempelajari Bahasa
Indonesia. Serta menerapkanya secara baik dan benar, karena dengan menerapkan Bahasa
Indonesia secara tepat dan benar maka akan mempererat Negara Indonesia dari berbagai
ragam bahasa. Serta Bahasa Indonesia dapat mempersatukan antar sesama bangsa.Dan bahasa
yang akan membuat karakter menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul chaer, 2011. Tata bahasa praktis Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta.

Asem manis, wordpress.com/2011/01/04.

Smalajunianto.blogspot.com/2.

Muchlas samani, Hariyanto,2012.Pendidikan Karakter,Bandung:Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai