Anda di halaman 1dari 6

PENGUAT NON INVERTING

Penguat Operasional atau Operational Amplifier (biasa dikenal dengan Op-Amp)


merupakan sebuah komponen elektronika yang tersusun dari resistor, diode, dan transistor.
Penyususn dari OpAmp tersebut disusun dalam sebuah rangkaian yang terintegrasi atau yang
biasa dikenal dengan Integrated Circuit (IC). Op-Amp dalam aplikasinya biasa digunakan
sebagai penguat.

Gambar 1. Simbol Op-Amp

Sumber : https://4g0e5.files.wordpress.com/2015/09/bab-ii-op-
amp.pdf

Pada rangkaian, Op-Amp biasa dilambangkan seperti pada gambar 1. Pada gambar 1
dapat dilihat bahwa terdapat dua buah input, yaitu input inverting dan noninverting. Pada
gambar 1 tersebut, terdapat pula dua sumber masukan sebagai sumber daya dari Op-Amp
tersebut, yaitu tegangan positif (+Vcc) dan tegangan negative (-Vee). Untuk dapat memahami
sistem kerja dari Op-Amp, maka perlu diketahui terlebih dahulu beberapa sifat-sifat Op-Amp
ideal, yaitu :

1. Penguat lingkar terbuka (AVOL) tak berhingga.

2. Hambatan keluaran lingkar terbuka (Ro,ol) nol.

3. Hambatan masukan lingkar terbuka (Ri,ol) tak berhingga.

4. Lebar pita (bandwidth) tak berhingga atau ∆f tak berhingga.

5. Common Mode Rejection Ratio (CMRR) tak berhingga.

Op-Amp yang digunakan pada praktikum ini, yaitu Op-Amp dengan tipe LM-741. Pada
tabel 1 dapat dilihat perbandingan antara Op-Amp ideal dengan LM-741.
Sumber : https://elka.fi.itb.ac.id/wp-content/uploads/Modul-8-Penguat-
Operasional.pdf

Op-Amp LM-741 mempunyai 8 kaki yang mana masing-masing kaki mempunyai fungsi
masing-masing.

Sumber : https://elka.fi.itb.ac.id/wp-content/uploads/Modul-8-Penguat-
Operasional.pdf

Penjelasan kaki Op-Amp LM-741, yaitu

1.Kaki 1 : Offset Null. Kaki ini berfungsi untuk mengontrol offset tegangan untuk meminimalkan
kebocoran, karena Op-Amp berjenis differensial.

2.Kaki 2 : Inverting Input. Kaki ini berfungsi sebagai masukan pada Op-Amp. Sifat keluaran dari
masukan melalui kaki ini, yaitu fasa sinyal keluaran akan berlawanan dengan sinyal masukan.

3.Kaki 3 : Non-Inverting Input. Kaki ini berfungsi sebagai masukan pada Op-Amp. Sifat keluaran
dari masukan melalui kaki ini, yaitu fasa sinyal keluaran akan berfasa sama dengan sinyal
masukan.

4.Kaki 4 : V negatif. Kaki ini berfungsi sebagai sumber daya tegangan negatif pada Op-Amp agar
dapat bekerja.

5.Kaki 5 : Offset Null. Fungsi kaki ini sama dengan kaki 1.


6.Kaki 6 : Output. Kaki ini berfungsi sebagai keluaran dari Op-Amp.

7.Kaki 7 : V positif. Kaki ini berfungsi sebagai sumber daya tegangan positif.

8.Kaki 8 : Not Connected. Kaki ini befungsi pelengkap kemasan standar komponen 8-pin. Kaki
ini tidak terhubung ke manapun pada rangakaian.

Seperti yang dijelaskan diatas, Non-Inverting input adalah kaki yang berfungsi sebagai
masukan Op-Amp yang mempunyai sifat keluaran fasa sinyal keluaran akan berfasa sama
dengan sinyal masukan. Biasanya digunakan pada rangkaian Penguat Tak Membalik (Non-
Inverting Amplifier). Penguat tak-membalik (non-inverting amplifier) dapat dibangun
menggunakan penguat operasional, karena penguat operasional memang didesain untuk
penguat sinyal baik membalik ataupun tak membalik. Rangkain penguat tak-membalik ini dapat
digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran yang tetap sefase
dengan sinyal inputnya. Impedansi masukan dari rangkaian penguat tak-membalik (non-
inverting amplifier) berharga sangat tinggi dengan nilai impedansi sekitar 100 MOhm.
Contoh rangkaian dasar penguat tak-membalik menggunakan operasional amplifier (Op-Amp)
dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3. Rangkaian Penguat Tak Membalik (Non Inverting)

Sumber : http://elektronika-dasar.web.id/penguat-tak-membalik-
non-inverting-amplifier/

Rangkaian diatas merupakan salah satu contoh penguat tak-membalik menggunakan


operasional amplifier (Op-Amp) tipe 741 dan memnggunakan sumber tegangan DC simetris.
Dengan sinyal input yang diberikan pada terminal input non-inverting, maka besarnya
penguatan tegangan rangkaian penguat tak membalik diatas tergantung pada harga Rin dan
Rf yang dipasang. Besarnya tegangan output dari rangkaian penguat tak membalik diatas dapat
dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut.

Apabila besarnya nilai resistor Rf dan Rin rangkaian penguat tak membalik diatas sama-
sama 10KOhm maka besarnya penguatan tegangan dari rangkaian penguat diatas dapat
dihitung secara matematis sebagai berikut.

Untuk membuktikan bahwa penguat tak-membalik akan menguatkan sinyal input


sebesar 2 kali dengan fasa yang sama dengan sinyal input. Dapat dibuktikan dengan
memberikan sinyal input berupa sinyal AC (sinusoidal) dan mengukurnya menggunakan
oscilocope, dimana sinyal input diukur melalui chanel 1 osciloscope dan sinyal output diukur
dengan chanel 2 osciloscope. Sehingga diperoleh bentuk sinyal output dan sinyal input penguat
tak-membalik (non-inverting amplifier) seperti pada gambar berikut.

Gambar 4. Sinyal Input dan Output Rangkaian Penguat Tak Membalik


(Non Inverting)

Sumber : http://elektronika-dasar.web.id/penguat-tak-membalik-non-
inverting-amplifier/
Pada gambar diatas terlihat rangkaian penguat tak membalik diberikan inpul sinyal AC
dengan tegangan 1 Vpp. Dari gambar sinyal input dan output diatas terbukti bahwa rangkaian
penguat tak-membalik (non-inverting amplifier) diatas memiliki output yang tegangannya 2
(dua) kali lebih besar dari sinyal input dan memiliki fasa yang sama dengan sinyal input yang
diberikan ke rangkaian penguat tak-membalik (non-inverting amplifier) tersebut.
REFERENSI
[1] “Penguat Non-Inverting Op-amp ~ .:: Dunia Elektro::.” [Online]. Available:
http://elektronux.blogspot.com/2015/12/penguat-non-inverting-op-amp.html. [Accessed:
05-Jun-2018].
[2] “Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier) - Teknik Elektronika.” [Online]. Available:
https://teknikelektronika.com/pengertian-op-amp-operational-amplifier/. [Accessed: 05-Jun-
2018].
[3] “Penguat Tak-Membalik (Non-Inverting Amplifier).” [Online]. Available: http://elektronika-
dasar.web.id/penguat-tak-membalik-non-inverting-amplifier/. [Accessed: 05-Jun-2018].
[4] “Penguat Operasional (Operational Amplifier).”[Online]. Available :
https://elka.fi.itb.ac.id/wp-content/uploads/Modul-8-Penguat-Operasional.pdf

Anda mungkin juga menyukai