SURVEILANS
DEFENISI
2. Pneumonia
Pneumonia merupakan peradangan jaringan paru atau parenkhim paru-
paru
Ada 2 jenis pneumonia yang berhubungan dengan Rumah Sakit yaitu
a. Pneumonia yang didapatkan akibat perawatan yang lama atau sering
disebut sebagai Hospital Acquired Pneumonia ( HAP )
b. dan pneumonia yang didapatkan akibat pemakain ventilasi mekanik
atau sering disebut sebagai Ventilator Associated Pneumonia (VAP).
5. Flebitis
Kriteria flebitis:
1. Pasien minimal mempunyai 1 gejala dan tanda berikut, tanpa
ditemukan penyebab lainnya:Demam ( > 38 c ), sakit, eritema,
atau panas pada vaskuler yang terlibat.
2. Adanya aliran nanah pada vaskuler.
BAB III
KEBIJAKAN
A. Perencanaan
1. Mengkaji Populasi PasienTentukan populasi pasien yang akan dilakukan
survei apakah semua pasien/ sekelompok pasien/ pasien yang beresiko
tinggi saja
2. Menseleksi hasil/ proses surveilans dengan pertimbangan kejadian paling
sering/ dampak biaya/ diagnosis yang paling sering
3. Penggunaan defenisi infeksi, gunakan defenisi infeksi yang mudah
dipahamidan mudah diaplikasikan
B. Pengumpulan data
1. Mengumpulkan data surveilans oleh orang yang berkompeten,
professional, berpengalaman yang dilakukan oleh IPCN
2. Memilih metode surveilans dan sumber data yang tepat
3. Data yang dikumpulkan dan dilakukan pencatatan meliputi data
demografi, factor resiko, anti mikroba yang digunakan dan hasil kultut
resistenisi, nama, tanggal lahir, jenis kelamin, no catatan medik, tanggal
masuk rumah sakit.
Tanggal infeksi muncul, lokasi infeksi, ruang perawatan, saat infeksi
muncul pertama kali.
Faktor resiko: alat, prosedur, factor lain yang berhubungan dengan
infeksi rumah sakit, data radiologi /imaging, Xray, CT csan, MRI dsb
4. Metode observasi langsung merupakan gold standard
C. Analisis
Perhitungan dan stratifikasi
1. Incidence rate
a. Numerator adalah jumlah kejadian infeksi dalam kurung waktu
tertentu.
b. Denominator adalah jumlah hari pemasangan alat dalam kurun
waktu tertentuatau jumalah pasien yang dilakukan tindakan
pembedahan dalam kurun waktu tertentu.
2. Menganalisis incidence rate infeksi
Data harus dianalisa dengan cepat dan tepat untuk mendapatkan
informasi apakah ada masalah infeksi rumah sakit yang memerlukan
penanggulangan atau infestigasi lebih lanjut.
3. Kamus indicator
Ventilator – Associated Pneumonia (VAP)
a. Definisi : infeksi saluran nafas bawah mengenai parenkim paru
setelah memakai ventilasi mekanik >48 jam dan sebelumnnya
tidak ditemukan tanda – tanda infeksi saluran nafas.
b. Formula : jumlah pasien yang terinfeksi ventilator VAP / jumlah
hari terpasang ventilator pada pasien tidak mengalami pneumonia
sebelumnnya X1000
c. Kritria Inklusi
Ditemukan minimal dari tanda dan gejala klinis
i. Demam >38’ c tanpa ditemui penyebab lainnya.
ii. Leukopenia < 4.000 WBC / mm3atau leukositosis >
12.000
iii. Pasien dengan pneumonia sebelum pemasangan
ventilasi mekanik
d. Sumber Data
Formulir surveilans
e. Target Sampel dan Ukuran sampel
Semua pasien yang terpasang mesin ventilasi mekanik
f. Wilayah Pengamatan
ICU, PICU, NICU
g. Pengumpul Data
IPCN dan IPCLN
h. Frekuensi Penilaian
Perbulan
i. Periode Pelaporan
Perbulan
j. Rencana Penyebaran Hasil Capaiaan Kepada Staf
Melalui pertemuan rutin bulanan dengan unit kerja, pengiriman
analisa VAP setiap 3 bulan keunit kerja dan direki kemkes
k. Nama Alat atau File Edit
Formulir survailans harian dan formulir kejadian VAP
l. Target Capaiaan
< 5.8 ‰
Indikator ISK
a. Defenisi
Infeksi yang terjadi pada saluran kemih atau melibatkan bagian
yang lebih dalam dari organ- organ pendukung saluran kemih
b. Formula
Jumlah pasien yang terinfeksi kateter urine / jumlah hari
terpasang kateter urine 1.000
c. Kriteria
Ditemukan minimal dari tanda dan gejala klinis
1) Demam (>38’c )
2) Urgensi
3) Frekuensi
4) Dysuria
5) Nyeri supra pubik
6) Tes carik celup positif untuk leukosit esterase atau nitrit
7) Piuri (terdapat ±leukosit per ml )
8) Ditemukan kuman dengan pewarnaan gram dari urun yang
tidak disentrafugasi
9) Paling sedikit 2 kultur urine
10) Kultur ditemukan < 10 5 koloni /ml
11) Dokter mendiagnosis sebagai ISK
12) Dokter memberikan terapi sesuai ISK
d. Sumber data
Formulir Surveilans
e. Target sampel
Semua pasien yang terpasang kateter urine menetap
f. Pengumpul data
IPCN dan IPCLN
g. Frekuensi pengumpulan data
Perbulan
h. Periode pelaporan
Perbulan
i. Nama alat atau file audit
Formulir sueveilans harian dan formulir kejadian ISK
j. Target capaiaan
< 4,7‰
Indikator IDO
D. Interpretasi
Interpretasi yang dibuat harus menunjukkan informasi tentang penyimpangan
yang terjadi. Bandingkan angka infeksi rumah sakit apakah ada
penyimpangan dimana terjadi kenaikan atau penurunan yang cukup tajam.
Bandingkan rate infeksi dengan NNIS/ CDC/WHO. Perhatikan dan
bandingkan kecendrungan menurut infeksi, ruang perawatan dan
mikroorganisme patogen penyebab bila ada. jelaskan sebab- sebab
peningkatan atau penurunan angka infeksi rumah sakit dengan melampirkan
data pendukung yang relevan dengan masalah yang dimaksu
E. Pelaporan
1. Laporan dibuat secara periodik, tergantung institusi bisa setiap triwulan,
semester, tahunan atau sewaktu- waktu jika diperlukan
2. Laporan dilengkapi dengan rekomendasi tindak lanjut bagi pihak terkait
dengan peningkatan infeksi
3. Laporan dideminasikan kepada pihak- pihak terkait
4. Tujuan diseminasi agar pihak terkait dapat memanfaatkan informasi
tersebut untuk menetapka strategi pengendalian infeksi rumah sakit.
F. Evalusi
Evaluasi survailens system
1. langkah- langkah proses surveilans
2. ketepatan waktu dari data
3. kualitas data
4. ketepatan analisa
5. hasil penilaiaan: apakah sistem survailan sudah sesuai dengan tujuan
yang
telah ditetapkan
Hasil pelaksanaan survailans merupakan dasar untuk melakukan perencanaan
lebih lanjut. Jika terjadi peningkatan infeksi yang signifikan yang dapat
dikategorikan kejadian luar biasa, maka perlu dilakukan upaya penanggulangan
kejadian luar biasa.
BAB IV
DOKUMENTASI
Format surveilans
FORMULIR SURVEILANS PPI
(PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI)
FORMULIR A
Ruangan :
I. Identitas Pasien
1. No RM : ………………………………………………………………….
2. Nama Pasien : …………………………………………………………………..
3. Tgl Lahir : …………………………………………………………………..
4. Jenis Kelamin : (L/P)
5. Alamat : …………………………………………………………………..
1. ....................................................................tgl………………………………
……….
2. ………………………………………………..tgl…………………………………
…….
Tanggal
Tangga
Pemasang Total Cata
No Jenis Tindakan Alkes Lokasi l
an Hari tan
Infeksi
Mulai s/d
1. Intra Vena Kateter
a. Vena Sentral ( )
b. Vena Perifer ( )
c. Heparin Log ( )
d. Umbilikal ( )
2. Kateter
a. Kateter Urine ( )
b.
3. Ventilasi Mekanik
a. Endrotrakeal Tube (
)
b. Trakeostomi ( )
c. T. Piece ( )
Lain –
lain……………….
Drain/WSD…………….
dsb
Mengetahui
Kepala Ruangan
(………………………..)
FORMULIR A
Ruangan :
I. Data Pasien
Tanggal keluar :
Sebab keluar :
Diagnosa Akhir :
III. Pindah Resiko :
Operasi :
Ahli Bedah : Scrub Nurse
:
Jenis Operasi : Apendiks/CABG/Hernia/
…………………………………………..
Tipe Operasi : Terbuka/tertutup
Jenis Luka : Bersih/bersih kontaminasi/kontaminasi/kotor
Lama Operasi : 1 jam, 2 jam, 5 jam
ASA Score :
Risk Score :
Pemasangan Alat
Intra vena cateter perifer : tgl…………s/d………….
Intra vena cateter sentral : tgl………….s/d…………
Kateter Urine : tgl………….s/d………….
Ventilasi Mekanik : tgl………….s/d………….
Pemakaina Antiboiotika : Ada/Tidak ada
Profilaksis/Pengobatan
Nama Jenis Obat :
Pemeriksaan kultur : Darah/ Urine/ Sputum/ Pus Luka Temp:
Hasil Kultur :
Infeksi nasokomial yang terjadi :
Bakteremia/sepses :
VAP :
Infeksi Saluran Kemih :
Infeksi luka operasi :
Dekubitus :
Plebitis : Infeksi lain : HIV,
HBC, HCV
Contoh :
Infeksi Luka Operasi :
Mengetahui
Kepala Ruangan
(………………………..)