Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. Kompetensi
Mengisi gas refreigerant pada sistem AC
II. Tujuan
Setelah mengikuti praktek mengisigas refreigerant pada sistem AC ini, diharapkan siswa dapat
mengisigas refreigerant pada sistem AC
III. Alat dan Bahan
1. 1 Unit mobil avanza
2. 1 unit mobil APV
3. Pompa vacum
4. Manifoldgauge
5. Refrigerant R134a
6. Buku manual
IV. Keselamatan Kerja
a. Jagalah keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja
b. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
c. Gunakan peralatan keselamatan kerja
d. Jaga agar komponen tidak ada yang hilang
V. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Memasang kaleng servis
a. Hubungkan katup untuk kaleng servis
Putar pegangan berlawanan arah jarum jam untuk menaikkan jarum dan juga putar piringan
berlawanan arah jarum jam untuk menaikkan piringan.
Putar katup ke dalam kaleng servis sampai packing terpasang dengan kencang, dan kemudian
kencangkan piringan untuk menahan katup.
Hindari memasang kaleng servis sebelum jarum naik dan jangan memutar pegangan searah
jarum jam karena akan menyebabkan jarum menempel pada kaleng servis, dan refrigeran
terbebaskan.
Buka katup sisi tekanan rendah manometer dan isi dengan jumlah refrigeran yangtelah
ditentukan sesuai spesifikasi kendaraan dengan kondisi:
Mesin berputar pada 1500 rpm
Saklar kontrol kecepatan blower pada posisi "HI"
Saklar AC pada posisi ON
Selektor temperatur pada posisi "MAX COOL"
Buka penuh semua pintu
e. Agar gas AC tidak masuk ke dalam kompresor dalam bentuk cair, hindarimembalik kaleng servis
saat mengisi refrigeran pada sisi tekanan rendah.Pengisian berlebihan membuat proses
pendinginan tidak maksimal.
f. Hindari membuka katup sisi tekanan tinggi saat mesin hidup karena dapat menyebabkan gas
bertekanan tinggi mengalir kembali ke kaleng servis, dan membuat kaleng pecah.
g. Periksa jumlah pengisian refrigeran berdasarkan penunjukkan pada manometer.
Tekanan spesifikasi :
Sisi tekanan rendah : 0.15-0.25 MPa (1.5-2.5kgf/cm2, 21-36 psi)
Sisi tekanan tinggi : 1.37-1.57 MPa (14-16 kgf/cm2, 199-228 psi)
h. Tutup katup sisi tekanan rendah dan matikan mesin.
i. Lepas selang pengisian dari kaleng servis pada sisi kendaraan dan sisi katupkaleng servis.
j. Pemeriksaan akhir
Periksa bahwa refrigeran diisi dengan tepat dan bahwa sistem AC bekerja dengan baik. Lakukan
pemeriksaan berikut ini :
Periksa jumlah refrigeran yang telah diisikan dengan kaca periksa
Periksa terhadap adanya kebocoran gas
Periksa kondisi pendinginan AC
VI. TEORI
AC (Air Conditioning) adalah proses mengkondisikan udara, sehingga udara berada pada
suhu segar. Suhu udara segar untuk manusia ± 17ºC. Mesin pengkondisi udara disebut Air
Conditioneer (AC). Di negara tropis, AC lebih banyak berfungsi sebagai sistem pendingin yang
membuat udara menjadi lebih dingin. Sistem AC pada mobil menggunakan sistem kelistrikan
sebagai kontrolnya, yaitu pada motor blowernya. Sistem Kelistrikan Pada AC berfungsi untuk
mengatur dan menghidupkan kerja dari sistem AC tersabut. Kelistrikan ini mengatur beberapa
kerja dari sistem AC yaitu pada megnetic clutch pada kompresor serta pengaturan kecepatan
Blower. Pengaturan kecepatan udara pada blower akan mempengaruhi kerja pendinginan system
B. Pengosongan
Pengosongan dimaksudkan agar di dalam kompresor benar-benar tidak terdapat refrigeran
sebelum dilakukan pengisian refrigeran.
C. Pemvakuman
Pemvakuman bertujuan membersihkan kotoran-kotoran di dalam kompresor yang telah
bercampur dengan refrigerant. Sehingga pada saat dilakukan pengisian kompresor benar-benar
bersih dari kotoran-kotoran sisa dari siklus pendinginan pada lemari es.
D. Penambahan Oli
Langkah ini dilakukan pada tahap akhir dari proses pemvakuman, tujuannya untuk
menggantikan oli yang ikut terbawa oleh refrigeran pada saat pengosongan atau oleh komponen
apabila dilakukan pergantian komponen yang telah rusak. Oli berfungsi sebagai pelumas piston
pada kompresor agar gerakan piston tersebut lancar (tidak aus).
E. Pengisian Refrigerant
Pengisian refrigeran bertujuan untuk mengisi refrigeran yang akan disimpan di dalam
kompresor. Refrigeran berfungsi sebagai bahan utama pendingin pada sistem refrigerasi di AC
mobil. Langkah ini dilakukan setelah sistem divakum dan diyakini tidak bocor.
F. Kelistrikan AC
Pada saat saklar AC di ON”kan maka arus mengalir dari positif batere menuju sekering. Dari
sekring fungsinya untuk membatasi besarnya arus yang masuk untuk keperluan keamanan
komponen dari rangkaian listrik dalam sistem AC. Dari sekering kemudian arus mengalir menuju
blower, pengaturan posisi blower berdasarkan tombol pengaturan kecepatan perputaran blower.
Pengaturan blower pada prinsipnya mengatur besar kecinya tahanan resistor dalam rangkaian
blower. Semaki kecil pengaturan switch pada saklar blower berarti arus mengalir melalui tahanan
resistor yang paling besar sehingga arus yang mengalir dan memutarkan lower kecil sehingga
putaran blower menjadi kecil.
Arus dari blower bercabang dan mengalir dari rangkaian C menuju termostat dan menuju ke
relay. Relai aktif maka akan menghubungakan terminal 30 ke 87 dan menuju ke rangkaian
magnetic clutch sehingga kopling magnet berhubungan dengan kompresor. Putaran mesin dari
plat penekan akan menjadi saru dengan kompresosr karena terikat oleh kekuatan magnet. Putaran
mesin akan ditransmisikan kekompresor sehingga kompresor mengalami proses kerja untuk
melakukan penghisapan dan penekanan refrigrant untuk proses perpindahan panas secara
konvekasi. Perpindahan panas yang meliputi pengembunan (kondensasi) dan Proses Penguapan
(evaporasi) ini yang mengakibatkan terjadinya proses pendinginan AC.
G. Diagram Kelistrikan AC
VIII. KESIMPULAN
Setelah Melaksankan Praktek saya dapat menyimpulkan bahwa :
1) Saya dapat merangkai kelistrikan AC
2) Saya dapat mengisi Gas Refrigerant (freon) dengan baik dan benar.
3) Kondisi komponen secara kelseluruhan baik dan masih dapat digunakan.
Sistem refrigerasi AC mobil memiliki komponen-komponen yang sangat berperan penting
dalam proses sirkulasi refrigeran. Komponen-komponen tersebut terbagi mejadi beberapa bagian
yaitu, komponen utama (kompresor, kondensor, evaporator, receiver/dryer, sigh glass, katup
ekspansi) dan komponen kelistrikan (selector switch, magnetic clutch coil,dll).
Didalam praktikum sistem kelistrikan AC tidak ada yang mengalami kerusakan. Hanya
saja pada saat praktek diperlukan penggantian bateree karena pada batere yang awal tidak
mampu mengaktifkan rangkaian listrik dikarenakan kurangnya arus yang ada pada bater tersebut.
Akan tetapi ada bebrapa komponen yang tidak ada, seperti termostat.