Anda di halaman 1dari 4

Job Sheet Pembongkaran Timing Belt Diesel

Job : 04 PEMBONGKARAN, Waktu : 8 Jam pel


SMT : 6 (Enam) PEMERIKSAAN DAN Th Ajaran : 2015/2016
Kelas : 3 TKR 3 PEMASANGAN TIMING BELT SMK N 2 PENGASIH
Kelompok 4 (28 -32) Nomor :
1. TUJUAN
a) siswa mengetahui cara kerja timing belt mobil diesel
b) siswa mampu mengganti timing belt
c) siswa dapat mengetahui komponen dari timing belt
d) siswa dapat melakukan pelepasan dan pemasangn timing belt
e) siswa dapat melakukan penyetelan timing belt
2. KESELAMATAN KERJA
a) Memakai pakaian praktek
b) Meletakan alat sesuai letaknya
c) pastikan air radiator dalam keadaan dingin saat mengeluarkan dari radiator
d) tepatkan semua tanda pada sprocket dengan semua tanda ynag ada pada mesin saat sebelum
melakukan pembongkaran
e) Perhatikan posisi dari timing belt saat pembongkaran dan pemasangan jangan sampai terbalik
3. ALAT DAN BAHAN
a) 1 set engine stand diesel.
b) tool sheet
c) kunci nipple 17
d) Trecker 3
4. LANDASAN TEORI
Timing Belt adalah salah satu komponen yang berperan besar dalam menentukan kerja
mesin, bekerja dengan cara memutar camshaft yang mengatur kapan saatnya katup membuka
dan menutup agar selaras dengan naik. Jika timing belt putus saat tengah kita kendarai
diperjalanan, sudah pasti mobil mogok dan tidak bisa kita gunakan untuk melanjutkan
perjalanan. Kejadian tersebut bisa dibilang bahwa komponen inilah turunnya piston, dan
membuat mesin harus di-overhaul akibat kerusakan-kerusakan pada katup (bengkok atau patah)
akibat tertabrak piston.
Fungsi utama timing belt adalah untuk mengerakkan katup dengan cara memutar
Camshaft. Fungsi tambahan timing belt adalah menggerakkan oil pump, menggerakkan water
pump, dan menggerakkan fuel pump.
Komponen Timming Belt :
1) Backing – Kekuatas backing mengikat tensile cord menghasilkan timing belt yang rigid dan
melindungi tensile cord dari kerusakan awal (retak, sobek, tercemar oli/air/udara).
2) Teeth – gigi timing belt dicetak menyatu dengan backing menghasilkan ketahanan terhadap
gaya geser. Dibentuk sesuai standar gigi dengan akurasi tinggi sehingga gigi timing belt duduk
dengan baik di pulley.
3) Tensile Cord – Menghasilkan kekuatan tarik yang tinggi dan fleksibel dan tahan terhadap
kejutan.
4) Facing – Lapisan dengan koefisien gesek yang kecil, melindungi permukaan Gigi timing belt
terhadap gesekan dan keausan
Mencegah kerusakan mobil dari timing belt :
1) Ganti timing belt secara berkala sesuai rekomendasi dan Percepat penggantian timing belt bila
mobil sering melewati jalan macet.
2) Percepat penggantian timing belt bila mobil sering terendam banjir.
Langkah-langkah khusus memperhatikan timing belt
1) Percayakan penggantian rutin timing belt pada bengkel resmi, dengan mobil-mobil bahan bakar
bensin.
2) Penggantian bisa dilakukan setiap 40.000 hingga 60.000 km.
3) Kalau pada mobil bahan bakar solar bisa dilakukan setiap 100.000 km.
4) Jika mobil sering mengalami kemacetan dan membawa beban berat, sebaiknya timing belt
diganti lebih cepat dari angka-angka km yang disebutkan.
5. LANGKAH LANGKAH
A. PEMBONGKARAN
1) buang air radiator
2) Lepaskan radiator dari stand
3) buka cover bagian atas timing belt
4) putar pully engkol tepatkan tanda pada pully engkol, roda gigi poros nok dan roda gigi pompa
injeksi
5) lepaskan pully engkol dengan tracker.
6) lepaskan cover bagian bawah timing belt
7) kendorkan tensioner penegang timing belt
8) lepaskan timing belt
B. PEMERIKSAAN
1) Bersihkan semua komponen dengan kain kering, jangan gunakan minyak atau air sabun
2) bersihkan juga semua komponen dari oli
3) periksa keadaan dari timing belt, permukaan retak atau terjadi keausan pada ragi timing belt
4) periksa keadaan tensioner timing belt. Keausan bearingnya( bila terjadi keausan pada bearingnya
lakukan penggantian)
C. PEMASANGAN
1) pasang crank shaft sprocket pada crank shaft
2) pasang crank shaf sprocker dan kencangkan flange bolt dengan momen pengencangan sesuai
spesifikasi.
3) pasangkan injection pump sprocket dan kencangkan nut
4) pasang flange pada injectin pump sprocket
5) pasang tensioner, tensioner spring dan tensioner spacer. Geser tensioner water pump dan tahan
pada posisinya
6) luruskan setiap tanda pada ketiga buah sprocket
7) terlebih dahulu masukkan timing belt pada crankshaft sprocket, lalu injectin pump sprocket
cenderung untuk berputar. Oleh karena itu masukkan belt,tahan sprocket tidak berputar
8) bila menggunakan belt lama, cocokkan tanda panah yang terbuat pada saat melepaskan sesuai
arah putaran
9) setel tegangan belt
10) pasang timing belt cover
11) pasang crankshaft pully, washer dengan b

6. KESIMPULAN
Dari praktek yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya yaitu:
1) Timing belt berfungsi menggerakakan roda gigi dan roda gigi pompa injeksi
2) Apabila timing belt longgar akan mengakibatkan loncatan pada gigi yang mengakibatkan mesin
mati total.
3) Timing belt memiliki berbagai macam tipe dan jenis, sesuai dengan kebutuhan kendaraan
tersebut.
4) Timming belt masih dalam keadaan baik dan tidak perlu diganti.

Kulon Progo, 11 September 2015


Pembimbing Nilai Praktikum

Anda mungkin juga menyukai