Anda di halaman 1dari 53

JOURNAL READING

DEPARTEMEN PROSTODONSIA

Praktik Kebersihan pada Gigi Tiruan Lepasan :


Sebuah Tinjauan Sistematis

OLEH:
FELISIA F. MEGAN 160112170020
AMIRA PRADSNYA P. 160112170021
KHOO HOU XUAN 160112162508

Pembimbing :
Dr. drg. Rasmi Rikmasari, Sp.Pros
Drg. Seto Pramudita

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2018

1
Praktik Kebersihan pada Gigi tiruan Lepasan : sebuah
tinjauan sistematis

S Papadiochou; G Polyzois

Abstrak
Tujuan : untuk meninjau sistematika fakta ilmiah terkini mengenai praktik Commented [U1]: systematically reviev terjemahannya apa
benar?
kebersihan gigi tiruan lepasan relatif terhadap efektivitas, warna, dan stabilitas
Commented [U2R1]:
dimensi. Tinjauan ini bertujuan juga untuk mengidentifikasi sikap dan kebiasaan
pasien terhadap kebersihan gigi tiruan.
Metode : Tiga database <cetak miring> elektronik (MEDLINE / PubMed,
Scopus, dan Cochrane
Library) dipilih, dalam bahasa Inggris, antara Januari 1995 hingga Desember Commented [U3]:
Commented [U4R3]:
2016. Pencarian tangan tambahan dalam daftar referensi artikel yang
Commented [U5]: pengetikan abstrak spasi single, before after
teridentifikasi juga dilakukan. Uji coba klinis terkontrol melibatkan pasien tanpa 0
tanda klinis denture stomatitis beserta tujuan komprehensif untuk menilai pakai justify

keefektifan intervensi kebersihan dan dampaknya terhadap warna prostesa dan


stabilitas dimensi memenuhi syarat untuk dimasukkan.
Hasil : Setelah pemilihan menyeluruh judul / abstrak / teks lengkap dan dengan
pertimbangandari kriteria inklusi yang ditetapkan, sebanyak 21 CCTs (Controlled
clinical trials / uji coba klinis terkontrol) judul memeriksa keefektifan
pendekatan kebersihan, sebanyak 3 judul mengevaluasi stabilitas warna gigi tiruan
yang diberi pendekatan praktik kebersihan, 2 judul memeriksa stabilitas dimensi
gigi tiruan setelah desinfeksi gelombang mikro, dan 30 studi memaparkan
mengenai sikap dan kebiasaan pasien terhadap kebersihan gigi tiruan.
Kesimpulan: Kombinasi penerapan intervensi kebersihan yang berbeda termasuk
menyikat atau getaran ultrasonik dengan zat kimia, memperlihatkan hasil yang
efektif (pengurangan persentase denture biofilm dan / atau jumlah pembentuk
koloni mikroorganisme). Kestabilan dimensi tampaknya tidak berubah, namun
jumlah uji klinisnya sedikit. Konsentrasi kritis larutan pembersih dan lama
penerapannya mempengaruhi stabilitas warna gigi tiruan. Penyikatan merupakan
praktik kebersihan yang paling sering diterapkan.

KATA KUNCI

2
biofilm, stabilitas warna, stabilitas dimensi, desinfeksi, kebiasaan,
kebersihan, gigi tiruan lepasan

1.1 Pengantar

Masalah kebersihan gigi tiruan lepasan dianggap sangat penting karena

merupakan suatu bukti ilmiah yang menunjukkan perkembangan infeksi oral dan

sistemik, sebagai akibat dari ketidaksesuaian kebiasaan kebersihan pemakai gigi

tiruan lepasan. Landasan gigi tiruan yang terbuat dari resin akrilik membuat

Candida spp., bakteri intraoral dan ekstraoral lebih mudah menempel lalu

berkoloni, sehingga dapat menyebabkan denture stomatitis. Berdasarkan temuan

dari tinjauan sistematis baru-baru ini, metode desinfeksi dan antiseptik efektif

dengan terapi antijamur dalam pengobatan denture stomatitis.

Studi ini menyoroti masalah pendidikan kebersihan mulut yang merupakan

faktor penting dalam mempromosikan kepatuhan pemakai gigi tiruan lepasan

dengan panduan kesehatan mulut berbasis bukti.

Sasaran utama dari seluruh intervensi kebersihan gigi tiruan lepasan

adalah untuk menghilangkan jumlah mikroorganisme patogen serta mencegah

pembentukan ulang biofilm patogenik. Penghilangan biofilm pada gigi tiruan

dapat dilakukan melalui aplikasi berbagai jenis k kebersihan termasuk metode

mekanis, agen kimia, dan iradiasi atau kombinasi dari metode yang disebutkan.

Penyikatan merupakan metode mekanik yang paling umum digunakan karena

mudah, efektif, dan murah. Metode pembersihan dengan bahan kimia dapat

berupa penggunaan hipoklorit, peroksida, enzim, asam, obat kasar, dan obat

kumur. Perangkat ultrasonik memadukan penghilangan biofilm secara mekanis

dengan penggunaan agen kimia secara simultan. Iradiasi gigi tiruan melalui terapi

3
photodynamic (PDT) atau aplikasi gelombang mikro juga telah digunajan sebagai

metode desinfeksi alternatif gigi tiruan. Metode kebersihan gigi tiruan yang ideal

selain sebagai bakterisida dan fungisida, juga tetap dapat mengubah sifat fisik dan

mekanis landasan dan gigi tiruan. Padahal, stabilitas warna dan dimensi bahan

gigi tiruan dianggap sebagai prasyarat untuk umur panjang klinisnya.

Tinjauan sistematis terhadap intervensi kebersihan gigi tiruan lepasan saat

ini diperlukan untuk menginformasikan kepada penyedia layanan kesehatan mulut

tentang keefektifan kebersihan yang ada dalam hal penghilangan biofilm gigi

tiruan dan / atau penghilangan jumlah mikroorganisme, serta untuk mengetahui

pengaruh praktik kebersihan pada stabilitas warna dan stabilitas dimensi gigi

tiruan lepasan dalam kondisi klinis. Jadi, artikel ini bertujuan untuk

mendokumentasikan sikap dan kebiasaan pasien saat ini terhadap kebersihan gigi

tiruan lepasan.

1.2 Bahan dan Metode

Pembuatan tinjauan sistematis ini menggunakan Preferred Reporting Items

for Systematic Reviews Meta-Analyses (PRISMA Statement) dan pendekatan

PICO(S) atau Patient / Population, Intervention, Control / Comparison,

Outcome and Study types. Empat pertanyaan diajukan melalui Pendekatan PICO

(S) untuk meninjau literatur yang tersedia secara sistematis. Untuk

mengidentifikasi semua yang berpotensi relevan dengan cakupan artikel ulasan

ini, dilakukan perumusan daftar kata kunci dan penelusuran frase spesifik.

Tinjauan sistematis tentang literatur gigi berbahasa Inggris pada database

4
MEDLINE / PubMed, Scopus dan Cochrane Library diambil dari rentang Januari

1995 sampai Desember 2016 (Tabel 1).

Hanya uji klinis terkontrol (CCT) yang memenuhi kriteria inklusi

spesifik yang sesuai untuk bacaan teks lengkap (Tabel 1). Populasi penelitian

yang diikutsertakan adalah pemakai gigi tiruan lepasan tanpa denture stomatitis

dan dijadwalkan mengikuti hygiene practice?? praktik / pengarahan kebersihan

gigi tiruan. Tidak ada ketentuan mengenai jenis kelamin atau usia populasi

penelitian. Untuk menjawab pertanyaan PICO pertama, hanya CCT yang

membandingkan keefektifan berbagai pendekatan kebersihan yang memenuhi

syarat untuk dimasukkan. CCT juga menyelidiki dampak intervensi

kebersihan gigi tiruan, stabilitas warna, serta dimensi sebelum dan sesudah

pemaparan gigi tiruan lepasan dalam pengarahan kebersihan. Untuk

menentukan parameter hasil dari tinjauan saat ini, dilakukan pertimbangan cermat

dari kedua tinjauan dan hasil intervensi yang ada dari studi yang disertakan

(Tabel 1).

Kelayakan artikel yang berpotensi relevan diverifikasi oleh kedua penulis

(S.P. dan G.P.) yang secara independen menyaring judul dan abstrak yang

mengevaluasi kesesuaian artikel untuk pembacaan teks lengkap. Bila ada

ketidaksetujuan, maka akan diadakan diskusi.

Hingga akhirnya, pencarian manual lebih lanjut dalam daftar referensi

artikel teks lengkap yang dipilih telah dilakukan dan artikel yang belum

disertakan juga ditambahkan.

5
Pada setiap studi yang disertakan, data yang dicatat adalah (i) nama

penulis, (ii) tanggal publikasi, (iii) jenis studi, (iv) kelompok kontrol, (v) ukuran

dan karakteristik sampel, (vi) jenis intervensi kebersihan, (vii) nama merek

produsen dan / atau merek agen higienis yang tersedia secara komersial, (viii)

metode yang diterapkan untuk evaluasi efektivitas intervensi kebersihan, (ix)

metode yang diterapkan untuk penilaian stabilitas warna, (x) metode yang

diterapkan untuk stabilitas dimensi dan (xi) hasil.

Tinjauan sistematis ini dibuat tidak untuk membandingkan hasil statistik

dan meta-analisis dengan mempertimbangkan keragaman dalam rancangan studi

(durasi periode tindak lanjut, urutan praktik kebersihan terpadu yang berbeda,

beberapa kebersihan agen, heterogenitas di antara populasi penelitian; juga

penerapan teknik yang berbeda untuk penilaian efektivitas praktik kebersihan

secara kualitatif (pengukuran luas persentase biofilm) dan / atau kuantitatif

(jumlah pembentukan koloni mikroorganisme)).

Penulis mengevaluasi risiko bias dengan Cochrane Collaboration Tool

untuk uji coba terkontrol secara acak (RCT) dan indeks MINORS untuk N-

RCT. Tingkat bias diklasifikasikan sebagai risiko rendah jika semua kriteria ada,

risiko sedang bila tidak ada 1 kriteria, dan berisiko tinggi jika ada 2 atau lebih

kriteria yang hilang. Studi perbandingan dengan skor MINORS (i) 24

diklasifikasikan risiko bias rendah, (ii) 20-24 risiko sedang dan (iii) <20 risiko

tinggi.

Akhirnya, para penulis (SP dan GP) menilai kualitas bukti, kekuatan, serta

arahan rekomendasi yang ada melalui sistem Grading of Recommendations

6
Assessment, Development and Evaluation (GRADE ). Kriteria yang dinilai dalam

GRADE yaitu risiko bias, konsistensi hasil, ketepatan bukti, ketepatan data, bias

publikasi, dan arahan rekomendasi. Jika ada perselisihan antara penulis,

pemecahan dicapai setelah diskusi lebih lanjut.

Tabel 1. Strategi pencarian sistematis


Pertanyaan 1. Pada pasien yang memakai gigi tiruan lepasan (P), apakah
keefektifan (O) (pengurangan biofilm denture dan / ATAU
jumlah koloni unit mikroorganisme) bergantung pada tipe (C)
praktik kebersihan yang diterapkan (I)?
2. Pada pasien yang memakai gigi tiruan lepasan (P),
bagaimanakah efek praktik kebersihan (I) terhadap sanitasi gigi
tiruan (O)?
3. Pada pasien yang memakai gigi tiruan lepasan (P),
bagaimanakah efek praktik kebersihan (I) terhadap stabilitas
warna gigi tiruan (O)?
4. Pada pasien yang memakai gigi tiruan lepasan (P),
bagaimanakah efek praktik kebersihan (I) pada stabilitas
dimensi gigi tiruan (HAI)?

Strategi pencarian

Populasi Pasien pemakai gigi tiruan lengkap, gigi tiruan sebagian lepasan,
atau gigi tiruan yang didukung gigi dan implant; baik yang baru
maupun yang pernah diganti atau diperbaiki

Intervensi

Perbandingan Gigi tiruan lepasan (kelompok kontrol)


• sebelum penerapan pendekatan atau protokol kebersihan
• hanya menyikat
• direndam dalam air suling atau air garam

Hasil Efektivitas / sanitasi


• pengurangan persentase area biofilm pada gigi tiruan
• penghilangan jumlah pembentuk koloni mikroorganisme

7
(pembunuhan atau inaktivasi)
Stabilitas warna
Stabilitas dimensi

Mencari istilah gigi tiruan lengkap, desinfeksi, agen desinfektan,


desinfektan," gigi tiruan lengkap dan pembersih,
pembersihan, agen pembersih, penghilangan biofilm, gigi
tiruan sebagian lepasan, overdentures, kebiasaan,
kebersihan, tren, stabilitas warna, stabilitas dimensi,
perubahan dimensi
Pencarian database : MEDLINE/PubMed, Scopus, Cochrane Library
elektronik

Pemilihan
1. Kriteria Inklusi Berbahasa Inggris
Studi klinis minimal 10 pasien yang diobati tanpa tanda
klinis denture stomatitis
Calon: uji coba terkontrol secara acak (RCT), uji coba
terkontrol non-acak (N-RCT)
Retrospektif: dikendalikan, kontrol kasus
Deskripsi metode desinfeksi yang diterapkan
Nama merek produsen dan / atau nama agen yang tersedia
secara komersial

2. Kriteria Eksklusi Tidak berbahasa Inggris


Tidak terkait dengan topik artikel
Ulasan
Studi in vitro
Studi ex vivo
Studi percontohan
Laporan kasus
Seri kasus (<10 pasien)
Penelitian hewan
Studi dengan :
• pasien dengan denture stomatitis
• tidak ada laporan nama merek produsen dan / atau nama
merek agen yang tersedia secara komersial
• tidak ada kelompok kontrol

Tabel 2. Uji Klinis yang Tidak Diikutsertakan

8
Alasan tidak
Studi Judul
diikutsertakan
Prevalence of mutans streptococci
isolated from complete dentures Percobaan pasta
André et al, (2011)
and their susceptibility to pembersih gigi tiruan
mouthrinses
Comparison of 2 cleansing pastes
for the removal of biofilm from Pasien dengan
Andrucioli et al,
dentures and palatal lesions in kandidiasis kronis
(2004)
patients with atrophic chronic atropik
candidiasis
Effectiveness of hexetidine 0.1%
compared to chlorhexidine
Pasien dengan
digluconate 0.12% in eliminating
Aoun et al, (2015) Newton’s denture
Candida albicans colonizing
stomatitis tipe II
dentures: a randomized clinical in
vivo study
Pasien dengan test C.
Banting and Hill, Microwave disinfection of dentures
albicans
(2001) for the treatment of oral candidiasis
pseudohyphae (+)
Effects of disinfection agents on the
Pasien dengan
Barnabe et al, reduction of streptococcus mutans
Newton’s denture
(2002) and yeast in complete dentures
stomatitis
users
Efficacy of sodium hypochlorite
and coconut soap used as
Barnabé et al, Pasien dengan lesi
disinfecting agents in the reduction
(2004) denture stomatitis
of denture stomatitis, Streptococcus
mutans and Candida albicans
A comparison of fluconazole and
Pasien dengan
Cross et al, (1998) itraconazole in the management of
denture stomatitis
denture stomatitis: a pilot study
Effect of a denture cleanser on the Tidak mencantumkan
de Oliveira et al, concentration of volatile sulphur merek komersial
(2011) compounds and denture biofilm in praktik kebersihan
institutionalised elderly
Evaluation of cleansing methods
Glass et al, (2011) Ex vivo
for previously worn prostheses
Reducing the incidence of denture
Pasien dengan
Jose et al, (2010) stomatitis: are denture cleansers
denture stomatitis
sufficient
Fluconazole and/or hexetidine for
management of oral candidiasis Pasien dengan
Koray et al, (2005)
associated with denture-induced denture stomatitis
stomatitis
Kulak et al, (1997) Scanning electron microscopic Pasien < 10

9
examination of different cleaners:
surface contaminant removal from
dentures
A clinical and microbiological
Gornitsky M et al, evaluation of denture cleansers for Pasien dengan
(2002) geriatric patients in long-term care denture stomatitis
institutions
Mähönen et al, The effect of prosthesis disinfection Pasien dengan
(1998) on salivary microbial levels jaringan terinflamasi
Effectiveness of microwave
Pasien menujukkan
Neppelenbroek et disinfection of complete dentures
adanya inflamasi
al, (2008) on the treatment of Candida-related
palatum
denture stomatitis
Microwave denture disinfection vs
nystatin in treating patients with
Pasien dengan
Sanita et al, (2012) well-controlled type 2 diabetes and
denture stomatitis
denture stomatitis: a randomized
clinical trial
Clinical trial of an experimental
Tidak menampilkan
Segundo Ade et al, cleaning solution: antibiofilm effect
agen kebersihan
(2014) and integrity of a silicone-based
komersial
denture liner
Effectiveness of denture cleanser
Pasien dengan
associated with microwave
Sesma et al, (2013) Newton’s denture
disinfection and brushing of
stomatitis tipe II
complete dentures: in vivo study
Comparison of denture microwave
disinfection and conventional Pemakai gigi tiruan
Silva et al, (2012) antifungal therapy in the treatment dengan denture
of denture stomatitis: a randomized stomatitis
clinical study
In vivo efficacy of alkaline
Pemakai gigi tiruan
Uludamar et al, peroxide tablets and mouthwashes
dengan denture
(2010) on Candida albicans in patients
stomatitis
with denture stomatitis
A 2-y study of Candida-associated
Pasien dengan
Webb et al, (2005) denture stomatitis treatment in aged
denture stomatitis
care subjects

10
1.3 Hasil

1.3.1 Hasil Pencarian dan Seleksi Data

Pada pencarian di database MEDLINE / PubMed, Scopus dan Cochrane

Library didapatkan total 780 abstrak yang dianggap berpotensi relevan. Pada

tahap kedua strategi pencarian dengan pemelihan secara terinci tentang judul dan

abstrak manuskrip, 77 artikel memiliki bacaan teks lengkap. Dari 47 uji klinis, 22

dikeluarkan untuk alasan yang dilaporkan pada Tabel 2. Akhirnya, 25 CCTs

memenuhi kriteria inklusi yang telah ditentukan pada seleksi akhir. Selanjutnya,

dikelompokkan menjadi 4 kategori menurut tujuan penyelidikan mereka; 21 CCTs

(17 RCTs dan 4 N-RCTs) memeriksa praktik kebersihan gigi tiruan dalam hal

efektivitas yang berkaitan dengan pembunuhan atau inaktivasi mikroorganisme

atau penghilangan biofilm gigi tiruan pada individu tanpa tanda klinis denture

stomatitis, 3 CCTs memeriksa pendekatan perlindungan gigi tiruan berhubungan

dengan stabilitas warna dan 2 CCTs mencoba desinfeksi gelombang mikro

berkenaan dengan stabilitas dimensi. Lalu 30 artikel menyelidiki sikap dan

kebiasaan pemakai gigi tiruan lepasan terhadap kebersihan gigi tiruan mereka,

termasuk frekuensi, jenis intervensi kebersihan yang diterapkan, serta adanya

pemakaian gigi tiruan lepasan pada malam hari.

1.3.2 Desain studi

Efektivitas pendekatan kebersihan diperiksa melalui perhitungan jumlah

mikroorganisme dengan analisis mikrobiologi konvensional, melalui evaluasi

persentase area gigi tiruan yang tertutup biofilm, atau kombinasi keduanya.

Sehubungan dengan desain studi klinis yang menyelidiki jumlah mikroorganisme

11
melalui analisis mikrobiologi, 2 CCT melakukan identifikasi patogen periodontal

dan Candida albicans, 2 CCT terdapat Candida spp. dan streptokokus mutans, 2

CCT hanya Candida spp., 1 CCT Streptococcus spp., Candida spp., Neisseria

spp., 2 CCT Streptococcus spp., Candida spp dan Staphylococcus lalu terakhir 2

CCT terdapat beberapa spesies mikroba lain termasuk Candida spp. Berkenaan

dengan populasi penelitian, dari 21 CCT, 12 bertujuan untuk menyelidiki

keefektifan pendekatan kebersihan pada pengguna gigi tiruan lengkap, 5

penelitian pada pengguna gigi tiruan rahang atas lengkap, 2 penelitian pada

pemakai gigi tiruan rahang bawah lengkap, dan 1 studi pada pemakai gigi tiruan

lengkap telah di-relining.

1.3.3 Tipe intervensi kebersihan

Dari 21 CCTs, 4 bertujuan untuk menyelidiki secara khusus efek

desinfeksi zat kimia termasuk tablet dan / atau larutan effervescent (alkalin

peroksida, natrium perborat, kalium peroksimonosulfat, natrium bikarbonat, dan

kalium monosulfat glutaraldehida, natrium hipoklorit, klorheksidin digluconate), 3

CCTs secara khusus memastikan efektivitas penyikatan, 2 CCTs mengenai

efektivitas metode iradiasi yang melibatkan PDT dan energi gelombang mikro dan

12 CCTs membandingkan efektivitas metode mekanis, agen kimia, dan aplikasi

gabungannya.

12
1.4 Hasil studi hasil

1.4.1 Studi banding

Dari 12 studi perbandingan, 4 RCT meneliti keefektifan penyikatan,

larutan effervescent alkalin peroksida, dan getaran ultrasonic, serta efek

gabungannya terhadap sanitasi gigi tiruan. 8 CCTs perbandingan memeriksa

efektivitas disinfeksi dengan menyikat, perendaman dalam larutan, dan efek

gabungannya.

1.4.2 Getaran ultrasonic dengan / tanpa menyikat ditambah agen kimia

Semua RCT menunjukkan bahwa tablet effervescent yang dikombinasikan

dengan pembersihan mekanis lebih efektif untuk sanitasi gigi tiruan dibandingkan

dengan pembersihan mekanis saja (baik getaran menyikat atau ultrasonik) dengan

mempertimbangkan penurunan jumlah bakteri dan Streptokokus mutans secara

signifikan (Tabel 2). Pada penghitungan Candida spp. hasil yang ada saling

bertentangan; 2 RCT melaporkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara uji

metode sanitasi, yaitu menyikat gigi saja atau menyikat ditambah tablet

effervescent dengan / tanpa pembersihan ultrasonic. Nishi et al. menentang hal

tersebut dengan menyebutkan pembersihan ultrasonik disertai perendaman dalam

larutan alkali peroksida dapat menurunkan jumlah Candida spp. secara signifikan

(Tabel 3).

1.4.3 Penyikatan ditambah agen kimia

Dari hasil penilaian luas persentase biofilm dan/atau analisis mikrobiologi

(jumlah C. albicans/ragi/jumlah mikroorganisme), perendaman dalam effervescent

13
alkali peroksida, R. communis, sodium lauril sulfat (SLS) atau 0,12%, 2,0% atau

4% b/v larutan klorheksidin glukonat menghasilkan hasil paling bersih bila

digunakan sebagai metode kombinasi dengan penyikatan (Tabel 4).

1.4.4 Penyikatan

Tiga CCT yang menyelidiki secara khusus mengenai efektivitas

penyikatan menunjukkan pengurangan signifikan pada persentase area biofilm

yang terdapat pada gigi tiruan lepasan. Selain itu, menyikat gigi dengan pasta gigi

lebih banyak menghilangkan area biofilm dibandingkan dengan menyikat gigi

dengan sabun gel pH netral. Tidak ada perbedaan yang signifikan saat

pengamatan ragi pembentuk koloni pada gigi tiruan lepasan yang disikat dengan

pasta gigi tiruan atau cairan netral atau sabun dan saliva buatan. Selain itu, ragi

pembentuk koloni serupa tetap tinggal pada gigi tiruan yang disikat dengan 3 sikat

gigi dan pasta gigi yang berbeda (Tabel 5).

1.4.5 Agen kimia

Semua gigi tiruan lepasan memperlihatkan jumlah bakteri dan Candida

spp yang jauh lebih rendah setelah direndam dalam larutan kimia (alkali

peroksida, natrium hipoklorit 0,5%, klorheksidin digluconat) (Tabel 6). Tidak ada

penurunan yang signifikan secara statistik dalam nilai rata-rata jumlah pembentuk

koloni (CFUs) yang diamati saat bilasan dengan 0,2% b/v klorheksidin glukonat

sebagai tambahan untuk membersihkan gigi tiruan dalam larutan alkali peroksida.

14
1.4.6 Penyinaran

Gelombang mikro 650 W selama 3 menit merupakan metode efektif untuk

sterilisasi gigi tiruan lengkap.

15
Tabel 3. Studi perbandingan untuk menjawab pertanyaan PICO pertama dan kedua; perbedaan antara pembersihan dengan
ultrasonic, dan tablet effervescent, dan menyikat gigi, dan efek gabungannya terhadap kebersihan gigi tiruan
Peneliti Tipe Kelompok Uji praktik kebersihan Jumlah Penilaian Hasil
(tahun) penelitian kontrol pasien
de RCT Penyikatan Penyikatan dan tablet 77 Analisis Jumlah Candida spp.; tidak
Andrade dengan air (A) effervescent (B) (Corega Tabs, pemakai mikrobiologi ada pengurangan signifikan
et al Block Drug Company, Inc., Jersey gigi tiruan secara statistik antara
(2011) City, NJ, USA) lengkap metode A dan semua
metode uji (P > .05)
Penyikatan dan alat ultrasonik Jumlah Mutans streptococci;
(Ultrasonic Cleaner, model pengurangan signifikan
2840 D) (C) secara statistik pada
metode B dan D (P < .05)
Penyikatan dan tablet Jumlah aerob total ;
effervescent dan getaran pengurangan signifikan
ultrasonic (D) secara statistik pada metode
B dan D (P < .05)
Cruz et al RCT Penyikatan Penyikatan dan tablet 80 Persentase Persentase biofilm;
(2011) dengan air (A) effervescent (B) (Corega Tabs, pemakai biofilm secara statistik lebih
Block Drug Company, Inc., USA) gigi tiruan rendah pada metode B, C
lengkap atau D (P <.001)
dibandingkan dengan
metode A
Penyikatan dan alat ultrasonik
(Ultrasonic Cleaner, model
2840 D) (C)
Penyikatan dan tablet

16
effervescent dan getaran
ultrasonic (D)
Duyck et RCT Penyikatan dan Penyikatan dan perendaman 13 Analisis Jumlah bakteri total;
al silang perendaman dengan air ditambah tablet pemakai mikrobiologi pengurangan signifikan
2016 dengan air (A) effervescent (Corega gigi tiruan secara statistik antara
antibacterial denture cleanser lengkap metode A atau C dengan
tablets, Stafford Miller, metode B atau D (P < .01)
Ireland)
Getaran ultrasonik dan Persentase Jumlah bakteri total;
perendaman dengan air (C) biofilm pengurangan lebih
signifikan dengan metode D
(P < .01)
Getaran ultrasonik dan dan Jumlah C. albicans; tidak
perendaman dengan air ditambah ada pengurangan signifikan
tablet effervescent (D) antara kelompok yang diuji
(P < .05)
Persentase biofilm; tidak
ada pengurangan signifikan
antara kelompok yang diuji
(P < .05)
Nishi et RCT Penyikatan Tablet effervescent (B) 50 Analisis Jumlah bakteri total;
al18 dengan air (A) (Polident GlaxoSmithKline Co. pemakai mikrobiologi pengurangan signifikan
(2014) Ltd., Tokyo, Japan) gigi tiruan secara statistik antara
lengkap metode B, D, atau E dengan
metode A atau C (P < .01)
Getaran ultrasonic dengan air Jumlah Candida spp;
(C) pengurangan signifikan

17
(BRANSONIC Ultrasonic secara statistik antara
Cleaner Model B3200; metode E dengan A, B, C
Branson Ultrasonic Co. Ltd) atau D (P < .05)
Penyikatan dengan air + tablet
effervescent (D)
Getaran ultrasonic + tablet
effervescent (E)

Tabel 4. Studi perbandingan yang membahas pertanyaan PICO pertama dan kedua; perbedaan antara agen kimia, dan menyikat, dan/
atau efek gabungannya terhadap kebersihan gigi tiruan
Peneliti Tipe Kelompok Uji praktik kebersihan Jumlah Penilaian Hasil
(tahun) penelitian kontrol pasien
de RCT Penyikatan Penyikatan dan perendaman 60 pemakai Persentase Pengurangan signifikan
Andrade dengan air (A) dengan klorheksidin 0,12% gigi tiruan biofilm secara statistik antara
et al (B) lengkap metode B atau C dengan
(2012) metode A (P < .001)
Penyikatan dan perendaman Tidak ada pengurangan
dengan klorheksidin 2,0% (C) signifikan antara metode B
dan C (P < .001)
Boscato et RCT Penyikatan Penyikatan dan perendaman 20 pasien Persentase Pengurangan signifikan
al (2009) dengan pasta dengan sodium hipoklorit dengan gigi biofilm secara statistic pada
gigi (A) 0,5% (B) (1x seminggu) tiruan kelompok A (P < .05)
Colgate triple rahang atas
action lengkap
yang di-
relining
dengan

18
bahan lining
tipe soft
Skor tertinggi pada
kelompok B
Paranhos RCT Pembilasan Tablet effervescent (B) 36 pemakai Persentase Lebih rendah secara
et al dengan air (A) (Bonyplus Bonyf AG, gigi tiruan biofilm signifikan pada C atau E
(2007) Vaduz, Liechtenstein) lengkap dibandingkan metode B
(P < .001)
Penyikatan dengan Lebih rendah secara
pembersih gigi (C) (Dentu- signifikan pada D atau F
Creme, Dentco, Inc., Jersey dibandingkan metode B
City, NJ, USA) dan sikat (P < .001)
gigi Johnson and Johnson’s
tipe soft
Penyikatan dengan Akumulasi biofilm
pembersih gigi/sikat gigi terbanyak terdapat di
soft (sama dengan C) dan sayap labial pada inklinasi
tablet effervescent (D) vestibulum
Penyikatan dengan
pembersih gigi/sikat gigi
soft (E) (Sikat Oral B
ukuran 40)
Penyikatan dengan
pembersih gigi/sikat gigi
soft (sama dengan E) dan
tablet effervescent (F)
Moffa et RCT Penyikatan Penyikatan dengan sabun 45 pasien Analisis Tidak ada pertumbuhan

19
al dengan sabun kelapa/sikat gigi soft dan dengan gigi mikrobiologi bakteri pada metode B
(2016) kelapa/sikat tablet effervescent (B) tiruan dan C setelah 15 hari
gigi soft (A) rahang atas
3x/hari /6 lengkap
bulan yang di-
relining
Penyikatan dengan sabun Sebuah metode
kelapa/sikat gigi soft dan menunjukkan sejumlah
perendaman dengan sel mikroba yang serupa
klorheksidin diglukonat 2% selama percobaan
(C)
Mantri et Perbandinga Penyikatan Penyikatan dengan sabun 30 pasien Analisis Jumlah C. albicans; tidak
al n, penelitian dengan sabun dan sikat gigi lalu direndam dengan gigi mikrobiologi ada pengurangan signifikan
(2013) prospektif dan sikat (A) dengan klorheksidin tiruan setelah 15 hari pada pasien
glukonat 4% rahang diabetes dan non-diabetes
bawah dalam kelompok A
lengkap
yang di-
relining
dengan
silicone
soft liner
Jumlah C. albicans; ada
pengurangan signifikan
setelah 21 dan 30 hari pada
pasien non-diabetes dalam
kelompok B

20
Tabel 5 Percobaan Klinis Terkontrol berdasarkan Pertanyaan PICO dan Penelitian mengenai Efek Menyikat pada Sanitasi Gigi
Tiruan
Peneliti Jenis Penelitian Kelompok Kontrol Praktik Kebersihan Jumlah Pasien Tujuan Penilaian Hasil
(Tahun) yang Diuji
Fernandes CCT Membilas dengan air Menyikat dengan 3 33 pengguna Presentase Pelepasan
et al Komparatif (A) jenis sikat gigi dan GT lengkap biofilm presentase
(2007) pasta gigi (Bitufo) Analisis biofilm; tidak
(B); Medic Denture Mikrobiologi ada perubahan
(C); Colgate (D) statistik yang
signifikan di
antara jenis sikat
(P < 0,01)
Jumlah jamur;
tidak ada
perbedaan
statistik yang
signifikan dari
setiap sikat GT
(P > 0,01)
Salles et CCT Membilas dengan air Menyikat dengan 45 pasien GT Presentase Presentase
al (2007) Komparatif (A) pasta spesifik untu GT lengkap Biofilm biofilm; GT
lengkap (B) (corega lengkap RB
Brite Stafford) menunjukkan
Menyikat dengan presentasi
sabun gel pH netral biofilm rata-rata
(C) (Selvatica) yang lebih besar
secara signifikan

21
dibandingkan
RA
Pelepasan
presentase
biofilm; metode
B lebih efektif
dibandingkan
metode C dan A
(P < 0,001)
Paranhos RCT cross- Menyikat dengan air Menyikat dengan 23 pasien GT Presentase Presentase
Hde et al over (A) pasta GT (B) (Corega lengkap biofilm biofilm; GT RB
(2013) Brite) Analisis lebih besar
Menyikat dengan Mikrobiologi secara signifikan
sabun cair netral (C) dibandingkan
(JOB-Quimica) RA (P < 0,05)
Menyikat dengan Pelepasan
pasta GT dan saliva Presentase
artifisial (D) (oral Biofilm; metode
Balance) D lebih efektif
daripada metode
A, B, atau C (P <
0,05)
Jumlah jamur;
tidak ada
perbedaan yang
signifikan

22
23
Tabel 6 Percobaan Klinis Terkontrol berdasarkan Pertanyaan Kedua PICO dan Penelitiann mengenai Efek Menyikat pada Sanitasi
Gigi Tiruan
Peneliti Jenis Penelitian Kelompok Kontrol Praktik Kebersihan Jumlah Tujuan Hasil
(Tahun) yang Diuji Pasien Penilaian
Nalbant et RCT Membilas dengan Merendam dalam 45 pengguna Analisis Candida spps;
al (2008) air (A) chlorhexidine gigi tiruan mikorbiologi tingkat kolonisasi
digluconate 0,2% (B) lengkap pada GT
(Klorhex) berkurang dari
Table Effervescent (C) 82,2% menjadi
(Fiftydent Mag) 68,8%
menggunakan
metode B dan V
Jumlah Candida
spps; sama pada
metode B dan C
Dyuck et RCT Merendam dalam Kondisi kering 51 pengguna Analisis Jumlah bakteri;
al (2013) air semalam (A) semalaman (B) gigi tiruan mikrobiologi secara statistik
Merendam dalam air lengkap RB lebih rendah pada
dan tablet effervescent metode C
semalaman (C) dibandingkan A
(Corega Tabs (P < 0,5)
antibacterial) Jumlah Candida
spp; secara
signifikan lebih
rendah untuk
metode C
dibandingkan

24
metode A (P <
0,5)
De Sousa Single- Baseline (sebelum Merendam dalam 15 pengguna Analisis Jumlah
Porta et al cohort/prospektif merendam dalan larutan NaOCl 0,5% gigi tiruan mikrobiologi Mikroorganisme;
(2015) larutan NaOCl selama 3 menit setiap lengkap berkurang secara
0,5%) hari (Farmacia signifikan setelah
Proderma) 30, 60, dan 90
hari (P < 0,001)
Srinivasan Cross-over RCT Membilas dengan Tablet Effervescent 24 pasien Analisis Jumlah
and air (A) (B) (Corega pengguna mikrobiologi mikroorganisme:
Gulabani GlaxoSmithKline) gigi tiruan berkurang secara
(2010) Tablet Effervescent + lengkap signifikan pada
Chlorhexidine metode B dan C
digluconate 0,2% (C) (P < 0,001)
Preparasi (Corsodyl) Setelah 1 minggu,
tidak ada
perubahan
statistik secara
signifikan antara
metode B dan C
(P > 0,5)

25
26
Tabel 7 Percobaan Klinis Terkontrol berdasarkan Pertanyaan Kedua PICO dan Penelitian mengenai Efek Iradiasi pada Sanitasi Gigi
Tiruan
Peneliti Jenis Kelompok Kontrol Praktik Kebersihan Jumlah Tujuan Penilaian Hasil
(Tahun) Penelitian yang Diuji Pasien
Ribeiro et RCT Baseline (sebelum Iradiasi sekali selama 3 30 pasien Analisis Metode A
al (2009) paparan microwave) menit pada 650 W (A) dengan GT Mikrobiologi menghasilkan
Iradiasi sekali selama 2 lengkap RA sterilisasi GT
menit pada 650 W (B) Metode B
Oven microwave menghasilkan
domestik (Model desinfeksi GT
Sendor Crisp 38) Candida spp., S.
mutan,
Staphylococcus
spp; berkurang
secara signifikan
pada metode B (
P< 0,05)
Candida spp.
merupakan
mikroorganisme
yang paling
frekuen (76,6%)
dilanjutkan
dengan
Staphylococcus
spp. dan S.
mutans (66,6%

27
dan 53,3%)
RCT Baseline (sebelum Terapi fotodinamik 60 pasien Analisis Seluruh regimen
Ribeiro et paparan microwave) (PDT) dengan GT Mikrobiologi PDT
al (2012) P100G/P50G/P100S lengkap RA mengeliminasi
dan P50S (Photogem) hampir 90%
mikroorganisme
pada GT;
pengurangan
signifikan pada
jumlah
mikroorganisme
(P < 0,05)
Candida spp.
merupakan
mikroorganisme
paling fekuen
(60%) diikuti
oleh S.mutans
(53,3%) dan
Staphylococcus
spp. (48,3%)

28
1.4.7 Stabilitas Warna

Dua uji klinis menguji stabilitas warna gigi tiruan yang sesuai setelah

disinfeksi melalui desinfeksi dan perendaman gelombang mikro pada perborate

dan chlorhexidine digluconate 2%, solusi pada periode pengamatan 1 tahun dan 6

bulan, pasca penempatan (Moffa et al, 2011) (Ribeiro et al). Tidak ada perubahan

warna yang signifikan. Ada yang melihat gigi tiruan yang diikat untuk meniru

iradiasi, dengan mempertimbangkan nilai spektrofotometer dan unit NBS (Ribeiro

et al, 2011). Di sisi lain, perubahan parameter warna yang signifikan, termasuk

perbedaan warna CIE (Commission Internationale de l'Eclairage), L "a" b

"koordinat sistem (DL, Da dan Db) dan nilai National Bureau Standards (NBS),

diamati pada gigi tiruan yang telah diinfeksi dengan larutan perborate dan

chlorhexidine digluconate 2 % (Moffa et al, 2011). (Tabel 8). Namun, masalah

gigi tiruan untuk merendam chlorhexidine digluconate 2% menunjukkan

perubahan warna yang terlihat dan ditandai sebelumnya masing-masing 7 hari dan

1 bulan dibandingkan dengan c Gigi palsu yang sesuai yang direndam dalam

larutan perborate. Tidak ada perbedaan signifikan dalam perubahan warna dari

waktu ke waktu yang diamati pada gigi palsu lengkap yang direndam dalam

larutan natrium hipoklorit 0,5% selama 3 menit setiap hari selama 90 hari14 (de

Sousa Porta et al, 2015) (Tabel 8).

29
Tabel 8 Uji klinis terkontrol yang membahas pertanyaan PICO ketiga dan menyelidiki efek praktik kebersihan terhadap stabilitas
warna gigi tiruan

Peneliti Tipe Kelompok kontrol Praktik kebersihan Jumlah pasien Hasil Hasil akhir
(Tahun) penelitian teruji pemeriksaan
Moffa et al RCT Menyikat dengan Metode A + 45 pasien Colour guide Setelah 6 bulan masa
(2011) sabun kelapa dan perendaman dalam dengan gigi Spektrofotom tindak lanjut; nilai
sikat gigi yang larutan air hangat tiruan lengkap eter 45/0 perubahan warna secara
lembut (A) dengan tablet rahang atas (BYK- statistik lebih tinggi
effervescent (B) yang di- Gardner, (ΔL, Δa, Δb) pada
(Corega Tabs, relining Santo Andre kelompok C
GlaxoSmithKline dengan resin ', SP, Brasil) dibandingkan dengan
Brasil Ltda, Rio de reline sisi L*a*b* kelompok A dan B.
Janeiro, RJ, Brasil) keras satuan sistem Kelompok A dan C
NBS cenderung menjadi
Metode A + lebih muda dari waktu
perendaman dalam ke waktu.
larutan klorheksidin Kelompok B cenderung
digluconat 2% (C) menjadi lebih gelap
(Arte & Ciencia, pada 3 dan 6 bulan.
Farma'cia de Tidak ada perbedaan
Manipulaca'o, yang signifikan yang
Araraquara, SP, ditemukan di antara
Brasil) metode yang diuji (P>
0,05)
Metode B menunjukkan
sedikit perubahan

30
warna pada hari ke-7,
dapat dilihat pada hari
ke-15 dan 1 bulan lalu
dapat dinilai setelah 3
dan 6 bulan (unit NBS)
Kelompok C
menunjukkan
perubahan warna yang
nyata pada hari ke-7
dan 15; dinilai pada 1, 3
dan 6 bulan.
de Sousa Kohort Baseline (sebelum Menyikat + 15 pemakai Spektrofotom Setelah baseline; hari
Porta et al tunggal / terpapar larutan perendaman dalam gigi tiruan eter (CM- ke-30, 60 dan 90 ; tidak
(2015) studi NaOCl) (A) larutan NaOCl lengkap 700d; Konica ada perbedaan
prospektif 0,5% (Farmacia Minolta signifikan pada
Proderma, Sensing Inc. perubahan warna dari
Piracicaba, Brasil) Tokyo, waktu ke waktu untuk
selama 3 menit Jepang) setiap kelompok (P>
setiap hari. L*a*b* .05)
satuan sistem
NBS
Ribeiro et al RCT Menyikat dengan Menyikat dengan 40 pasien Spektrofotom Setelah 1 tahun follow-
(2011) sabun kelapa dan sabun kelapa dan dengan gigi eter (Colour up; perubahan warna
sikat gigi yang sikat gigi yang tiruan lengkap guide 45/0) dapat diamati untuk
lembut (A) lembut + disinfeksi rahang atas L*a*b* metode A; sedangkan
microwave yang di- satuan sistem pada metode B terdapat
seminggu sekali (B) relining NBS sedikit perubahan

31
dengan resin warna
reline sisi Perbedaan signifikan
keras secara statistik antara
nilai L * pada awalnya
dan setelah 3 bulan, lalu
antara hari ke-15 dan 3
bulan, dan antara hari
ke-15 dan 1 tahun (P
<.05)
Tidak ada perbedaan
signifikan yang diamati
antara kelompok dan
waktu untuk parameter
a * dan b * (P> .05)

Tabel 9 Percobaan Klinis Terkontrol berdasarkan Pertanyaan PICO Keempat dan Penelitian mengenai efek Praktik Keersihan pada
Gigi Tiruan terhadap Stabilitas Dimensi
Peneliti Jenis Kelompok Kontrol Praktik Kebersihan Jumlah Pasien Tujuan Penilaian Hasil
(Tahun) Penelitian yang Diuji
Basso et RCT Baseline (sebelum Desinfeksi 40 pasien Stabilitas Perubahan
al (2010) paparan iradiasi microwave: dengan GT dimensi linear dimensi <1%.
microwave) 3 menit x 650 W 1x lengkap RA Pengukuran Tidak ada
seminggu x 4 minggu panjang dan luas penemuan klinis
(A) titik referensi yang signifikan

32
3 menit x 650 W 3x (buccal cusp P1 Metode B
seminggu x 4 minggu dan permukaan mengalami
(B) distobuccal M2) penyusutan yang
signifikan
dibandingkan
metode C
RCT Baseline (sebelum Desinfeksi 40 pengguna T-Scan III Tidak ada
Basso et paparan iradiasi microwave: GT lengkap (tekscan) perubahan
al (2015) microwave) 3 menit 650 W 1x signifikan antara
seminggu x 4 minggu metode A dan B
(A) selama periode
3 menit x 650 W 3x penelitian (P >
seminggu x 4 minggu 0,05)
(B) Seluruh pasien
tidak mengalami
luka pada
jaringan lunak
dan lengkung
rahang

33
1.4.8 Stabilitas Dimensi

Kestabilan dimensi gigi tiruan setelah iradiasi gelombang mikro diperiksa

secara tidak langsung melalui penilaian pola tekanan oklusal gigi tiruan atau

secara langsung melalui pengukuran perubahan dimensi linier dari basis gigi

tiruan akrilik (Basso MF et al, 2015). Protokol desinfeksi mendikte iradiasi 3-

menit pada 650 W selama 3 kali. per minggu mencapai sterilisasi gigi palsu dan

menghasilkan perubahan dimensi <1% 59 (Tabel 9). Akhirnya, studi Basso et al

menunjukkan bahwa protokol desinfeksi tersebut tidak mengubah pola tekanan

oklusal gigi palsu lengkap. Selanjutnya, fakta bahwa tidak ada bintik-bintik sakit

yang diidentifikasi dan keluhan lebih lanjut didaftarkan selama masa tindak lanjut

menunjukkan bahwa adaptasi gigitiruan tetap serupa (Tabel 9).

1.4.9 Kebiasaan / sikap kebersihan

Dari bukti ilmiah yang ada, penyikatan gigi tiruan dilepas merupakan

metode pembersihan yang paling umum diterapkan pada pengguna gigi tiruan

yang bisa dilepas (Tabel 10). Gigi palsu dibersihkan 2 - 3 kali seminggu sangat

buruk dalam kebersihan, sedangkan gigi palsu dibersihkan 2 - 3 kali sehari

ditemukan sangat baik (Kanli A et al, 2005). Meskipun tablet pembersih mewakili

praktik kebersihan yang sangat dianjurkan oleh profesional perawatan gigi, hanya

¼ pemakai gigi tiruan yang melaporkan hal ini. pendekatan yang sering

diterapkan (Axe AS et al, 2016). Khususnya, 9 penelitian melaporkan bahwa

sekitar 50 persen pengguna gigitiruan tidak menghapusnya protesa yang bisa

dilepas semalam. (Apratim A et al, 2013) (Baran I et al, 2007). Selanjutnya,

bagian pemakan gigi tiruan yang dapat dilepas (30-60%) menyikat prostesis yang

34
bisa dilepas sekali sehari(Apratim A et al, 2013) (Baran I et al, 2007). Dari segi

hubungan antara kebersihan gigi tiruan dan jenis kelamin pasien, pasien wanita

menunjukkan derajat kebersihan yang "baik" dan "adil" lebih sering daripada laki-

laki.36 Frekuensi pembersihan gigi palsu dan penggunaan tablet pembersih juga

lebih tinggi pada wanita daripada pada laki-laki(Cakan U et al, 2015) (Saarela RK

et al, 2003). Akhirnya, pemakai gigi tiruan perempuan menghapus prostesis

mereka lebih sering daripada pria(Apratim A et al, 2013) (Baran I et al, 2007).

1.5 Kualitas studi

Semua artikel yang termasuk dalam tinjauan sistematis saat ini adalah

CCT prospektif yang mengevaluasi keefektifan intervensi kebersihan yang ada

dan dampaknya terhadap stabilitas warna prostesa dan dimensi. Tabel 11

menggambarkan skor alat penilaian kualitas Cochrane untuk uji coba terkontrol

secara acak, mulai dari yang rendah sampai risiko tinggi studi bias (Higgins JPT

et al, 2011). Sehubungan dengan kualitas N-RCT, menurut penilaian kriteria

MINOR, uji klinis termasuk dievaluasi sebagai studi risiko bias moderat (Slim K

et al, 2003). Tak satu pun dari uji klinis tersebut melibatkan perhitungan

prospektif ukuran studi dan evaluasi buta titik akhir studi (Tabel 12).

35
Tabel 10 Penelitian mengenai Sikap dan Kebiasaan Kebersihan Pengguna Gigi Tiruan Lepasan di Penjuru Dunia

Penelitian Overnight
Negara Pasien Metode Desinfeksi Frekuensi
(Tahun) Removal
Apratim et al Pakistan 230 pengguna gigi Air dan menyikat (31,30%) 44,7% 1x sehari
(2013) tiruan lengkap Air dan tablet pembersih (10,40%) 39,60% 1 atau
Air saja (35,10%) 2x seminggu
Air, sikat, dan sabun (23,2%) 15,7%
seperlunya
Axe et al Jepang, 1463 pengguna Menyikat dengan pasta gigi (40-
(2009) USA, Italia, gigi tiruan 60%)
Brazil, India Obat kumur (25%)
Tablet gigi tiruan (12-24%)
Barreiro et al Brazil 231 pengguna gigi Menyikat dengan pasta gigi (94,4%) 74,9% 3x sehari 32,3% ya
(2009) tiruan lepasan Produk lainnya (5,6%) 20,3% 2x sehari 67,7% tidak
4,8% 1x sehari
Baran and Turki 310 pengguna gigi Menyikat 44,8% ya
Nalcaci tiruan lengkap Menyikat dengan sikat gigi (45,2%) 55,2% tidak
(2009) Menyikat dan pasta gigi (48,4%)
Kimia (5,8%)
Larutan perendam
Air (42,9%)
Kimia (1,6%)
Tidak dilepas (55,5%)

36
Chowdhary and India 125 pengguna gigi Menyikat dengan sikat gigi 69,6% 1x sehari 63,4% ya
Chandraker tiruan lengkap (94,26%) 36,6% tidak
(2011) Menyikat dengan sabun (36,3%)
Menyikat dengan pasta gigi
(28,8%)
Menyikat dengan air (34,4%)
De Castellucci Brazil 150 pengguna gigi Sikat gigi (94,6%) 17,33% lebih 36% ya
Barbosa et al tiruan lengkap Pasta gigi (88,7%) dari 3x sehari 64,4% tidak
(2008) Substansi desinfeksi (16,8%) 45,33% 3x
Air (8,0%) sehari
Sabun (8,0%) 28,67% 2x
sehari
8,67% 1x sehari
Cakan et al Nigeria 145 pengguna Menyikat (57,9%)
(2015) GTSL Baking soda (2,2%)
Deterjen (4,1%)
Sabun (12,5%)
Air saja (20,8%)
Pasta gigi (60,4%)
Perendaman (33,7%)
Sabun (24,6%)
Tablet pembersih (39,3%)
Baking soda (4,9%)
Sodium hipoklorit 16 (26,3%)

37
Menyikat dan merendam (8,2%)
Dikbas et al Turki 234 pasien dengan Menyikat dengan pasta gigi 38,5% 1x sehari
(2006) protesa lepasan (40,59%) 22,6% 2x sehar
Merendam (5,5%) 8,9% 3x sehari
Menyikat dan merendam (38,03%) 10,3% 2 atau 3x
seminggu
13,2% 1x
seminggu
De Visschere et al Belgia 290 pasien dengan Sikat gigi (81,4%)
(2006) protesa lepasan Pasta gigi (70,9%)
Tablet pembersih gigi tiruan
(44,9%)
Sikat gigi tiruan (19,3%)
Ercalik- Turki 400 pasien dengan Menyikat dengan pasta gigi/soap 29,5% 3x sehari 35,5% ya
Yalcinkaya et al protesa lepasan brushing (9,5%) 30,8% 2x sehari 64,5% tidak
(2015) Menyikat dengan pasta gigi atau 32,3% 1x sehari
sabun (85,8%)
Menyikat dengan air (4,8%)
Ferruzzi et al Brazil 48 pasien dengan Menyikat dengan pasta gigi (84,6%- GT mandibula
(2013) gigi tiruan lengkap 88,2%) 61,9% ya
Menyikat dengan sabun (42,86%) 38,1% tidak
GT maksila
43,2% ya
56,8% tidak

38
Gosavi et al India 178 pasien 48,8% setiap 48% ya
(2013) hari 42% tidak
31,30% setiap
minggu
13,20% setiap
bulan
7,10% jarang
Jeganathan et al Singapura 75 pasien dengan Menyikat (51-89%)
(1997) gigi tiruan lengkap Membilas (3%)
maksila Menyikat dan pembersih GT (8-
46%)
Kanli et al Turki 42 pasien dengan Menyikat dan merendam (21,4%) 26,2% 1x sehari
(2005) gigi tiruan maksila Menyikat (78,6%) 42,8% 2-3x
2-3x sehari (31%) seminggu
Khasawneh and Yordania 321 pasien dengan Menyikat dengan pasta gigi atau
al-Wahadni protesa lepasan sabun
(2002)
Kossioni et al Yunani 106 pasien gigi 37,6% 1x sehari 44,3% ya
(2011) tiruan 55,7% tidak
Kulak-Ozcan et al Turki 70 pengguna gigi Menyikat saja (57,1%) 25,7 % kurang
(2002) tiruan lengkap Merendam dalam larutan sja (5,7%) dari 1x sehari
Merendam dalam air saja (17,1%) 28,6% 1x sehari
Tidak melakukan (11,5%) 45,7% lebih dari
1x sehari

39
Marchini et al Brazil 236 pengguna gigi Menyikat (98,7%) 2,9x sehari 26,3% ya
(2004) tiruan lengkap Menyikat hanya dengan pasta gigi
(79,7%)
Sabun biasa/sabun mandi, sodium
bikarbonat, dan sodium hipoklorit
(<5%)
Tidak melakukan (73,7%)
Milward et al Inggris 196 pasien GTSL Sikat gigi (72,4%) 10,2% 1x sehari 90,1% ya
(2013) Pasta gigi (35,2%) 55,5% 2x sehari 9,2% tidak
Sabun (24,5%) 34,2% >3x
Tablet pembersih (38,3%) sehari
Nevalainen et al Finlandia 338 lansia dengan Menyikat dengan air (74%) 96-98% 1x atau
(1997) gigi tiruan lepasan Menyikat dengan pasta gigi atau GT lebih dalam
(22%) sehari
Merendam dengan air (15%)
Desinfektan (3%)
Osmari et al Brazil 243 partisipan Menyikat (99,6%) 71,1% 3x atau
(2015) dengan gigi tiruan Menyikat dengan pasta (90,9%) lebih dalam
lepasan lengkap sehari
atau sebagian
Peltola et al Finlandia 47 pengguna gigi Peroksida 2x sehari
(1997) tiruan lengkap Sikat GT/air
Peracini et al Brazil 106 pasien dengan Menyikat dengan pasta (84,91%) 73,58% 3x atau 41,51% ya
(2010) protesa lepasan Menyikat (100%) lebih dalam 58,49% tidak

40
sehari
Pietrokovski et al Israel 249 pasien dengan Menyikat (sikat gigi atau sikat 96% 2x atau
(1995) gigi tiruan lengkap laundri dengan bahan pembersih lebih dalam
(pasta gigi, obat kumur, larutan sehari
pembersih GT, deterjen ringan, air
mengalir))
Roshene et al India 50 pasien dengan Sikat gigi dengan air (74%) 62% 2x sehari
(2015) gigi tiruan lengkap
Ryu et al (2015) Jepang 54 lansia dengan Menyikat 15% tidak
gigi tiruan lengkap melakukan
30% 1x sehari
18% 2x sehari
37% 3x sehari
Saarela et al Finlandia 38%/1475 lansia 89% setiap hari
(2013)
Sadig et al (2010) Arab Saudi 48 pasien dengan Mencuci (60,6%)
gigi tiruan lengkap Merendam (15,4%)
23 pengguna Sikat gigi (24%)
GTSL
Saha et al (2014) India 500 pengguna GT Menyikat dengan air (47%) 52,50% 1x
Air saja (25%) sehari
Menyikat dengan air dan sabun 19,30% 1 atau
(19%) 2x seminggu
Air dan tablet pembersih (9%) 28.20%

41
seperlunya
Takamiya et al Brazil 224 pengguna gigi Menyikat dengan pasta gigi 88% ya
(2011) tiruan lengkap (46,87%) 12% tidak
Merendam dalam larutan (1,79%)
Menyikat dengan pasta gigi dan
merendam dalam larutan sodium
hipoklorit (17,86%)
Merendam dan membilas (17,86%)
Kombinasi 2 atau lebih metode
(20,54%)

Tabel 11 Resiko Bias untuk Percobaan Random Terkontro (RCT) berdasarkan Alat Cochrane

Peneliti Bias Seleksi Bias Performa Bias Bias Bias Bias dari Jumlah
(Tahun) Deteksi Atrisi Laporan sumber
Generasi Alokasi Blinding Blinding Blinding Integritas Laporan lain
sekuens penyembunyian participants of of Data Selektif
random personnel outcome
assessors
Andrade + - - - - + + + Tinggi
et al
(2012)
Andrade + - - - - + + + Tinggi

42
et al
(2011)
Cruz et al + - - - + + + + Tinggi
(2011)
Duyck et + + + + + + + + Rendah
al (2016)
Duyck et + ? + + + + + ? Rendah
al (2013)
Moffa et + + - ? + + + + Sedang
al (2011)
Moffa et + - - + + + + + Tinggi
al (2016)
Nalbant et + - - - - + + + Tinggi
al (2008)
Nishi et al + - - ? + + + + Tinggi
(2014)
Paranhos + - - - + + + ? Tinggi
et al
(2007)
Paranhos + - - - - + + ? Tinggi
Hde et al
(2013)
Ribeiro et + - - - - + + ? Tinggi

43
al (2009)
Ribeiro et + + - ? + + + + Sedang
al (2011)
Ribeiro et + - - + ? + + + Tinggi
al (2012)
Salles et + + + + + - + ? Rendah
al (2015)
Sheen and + + ? + + - + + Tinggi
Harrison
(2000)
Silva- + + - - - + + ? Tinggi
Lovato et
al (2010)
Basso et + + ? - - + + + Tinggi
al (2010)
Basso et + + ? ? + + + + Tinggi
al (2015)
Srinivasan + + - - - + + ? Tinggi
and
Gulabani
(2010)
Boscato et + + - - - + + ? Tinggi
al (2009)
+ menggambarkan keberadaan, - menggambarkan ketiadaan, ? tidak diklarifikasi

44
Tabel 12 Resiko Bias Percobaan Non-random Terkontrol (N-RCT) berdasarkan kriteria MINORS
Peneliti Tujuan Inklusi Koleksi Titik Pemeriks Periode Kehilan Kalkula Grup Kelompo Dasar Anali Nila
yang pasien prospek akhir aan titik follow gan si kontr k setara sis i
dituturk konsek tif data yang akhir up follow Prospe ol kontempo kelomp statist
an utif sesuai penelitian sesuai up ktif dari yang rari ok ik
dengan dengan yang dengan kurang ukuran sesua yang
jelas tujuan tidak bias tujuan dari 5% peneliti i sesuai
peneliti peneliti an
an an
Salles 2 2 2 2 0 2 2 0 2 2 2 2 20/2
et al 4
(2007)
Fernan 2 2 2 2 0 2 2 0 2 2 2 2 20/2
des et 4
al
(2006)
Mantri 2 2 2 2 0 2 2 0 2 2 2 2 20/2
et al 4
(2013)
De 2 2 2 2 0 2 2 0 2 2 2 2 20/2
Sousa 4
Porta et
al
(2015)

45
1.6 Mengumpulkan Bukti

Tabel 13 merangkum peringkat kriteria sistem GRADE tentang kualitas bukti dan

kekuatan rekomendasi terhadap efektivitas intervensi kebersihan mekanik, bahan kimia serta

efek gabungannya. Risiko bias bervariasi antara termasuk CCT dari rendah ke tinggi, dan

bias pelaporan dianggap mungkin dilakukan. Variabilitas hasil CCT yang berbeda bersamaan

dengan interval kepercayaan yang tumpang tindih menciptakan "inkonsistensi" apapun dalam

bukti ilmiah yang ada. Selain itu, adanya interval kepercayaan yang luas memungkinkan

kualitas data yang mengarah ke "ketidaktepatan." Sebagai perbandingan langsung antara

populasi penelitian, hasil dan intervensi yang diamati, dapat diasumsikan bahwa hasilnya

"digeneralisasikan." Dalam hal biofilm Pengangkatan, tingkat kepastian dinilai sebagai

"moderat" sehingga menghasilkan rekomendasi ringan yang mendukung kombinasi praktik

kebersihan mekanis dan kimia dibandingkan dengan agen kimia saja. Sehubungan dengan

analisis mikrobiologi, tingkat kepastian juga dinilai sebagai "moderat" yang mendukung

kombinasi intervensi mekanis dan kimiawi dibandingkan dengan praktik kebersihan mekanis

saja.

1.7 Diskusi

Berdasarkan studi yang telah terbukti mengenai pendekatan higienis pada gigi tiruan

lepasan, beberapa kesimpulan dapat digambarkan. Menurut pertanyaan pertama dan kedua

PICO pada studi sistematik ini, dapat dilakukan perbandingan efektivitas intervensi higienis

mekanis meliputi vibrasi ultrasound dan/atau menyikat dengan kombinasi merendam protesa

pada larutan peroksida alkalin untuk mencapai tujuan sanitasi yang optimal.

Gigi tiruan yang hanya dibersihkan menggunakan vibrasi ultrasonik dan air saja tidak

menghasilkan perubahan C. albicans, Mutans streptococci, atau jumlah total bakteri yang

signifikan. Hal ini dapat diasumsikan sebagai efek gelembung kavitasi pada larutan aquos

46
tidak efektif untuk mengurangi jumlah spesies mikroba yang diteliti. Efektivitas metode

pembersihan ultrasonik dihubungkan dengan aksi kimia tambahan dari larutan untuk

merendam dibandingkan dengan efek mekanis dari alat ultrasound. Dengan

mempertimbangkan desain semua RCT yang tersedia relatif terhadap frekuensi dan durasi

berbagai jenis intervensi higienis, hal yang sesuai meliputi menyikat 2 menit/3 kali sehari,

merendam protesa dalam larutan peroksida alkalin hangat (37-50oC) selama 5-20 menit setiap

hari,dan metode membersihkan menggunakan vibrasi ultrasound selama 15 menit.

Sehubungan dengan penelitian menyikat selama waktu yang singkat (5-20 menit) dengan

merendam protesa pada larutan peroksida alkalin atau chlorhexidine gluconate atau sodium

lauryl sulphate (SLS), hal ini juga dianjurkan dilakukan dengan menyikat, mengindikasikan

kebutuhan untuk pengenalan agen kimiawi untuk meningkatkan sanitasi. Berdasarkan sudut

pandang biokimia, resistensi S. mutans dan C. albicans berhubungan dngan bentuk

morfologis bakteri tersebut yang memiliki dinding sel yang tebal dan terdiri dari

peptidoglikan dan dinding sel yang berlapis.

Berdasarkan penemuan pada seluruh CCT (Clinical Controlled Trial) yang meneliti

mengenai efektivitas 1 jenis cara higienitas secara eksklusif, hal ini dapat dirangkum dalam

beberapa poin. Mengenai penurunan presentase biofilm, 2 penelitian mendemonstrasikan

bahwa menyikat dengan pasta gigi menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan

menyikat dengan sabun netral. Jenis sikat gigi atau pasta gigi yang digunakan tidak

menunjukkan efek higienitas yang signifikan berdasarkan hasil analisis mikrobiologi.

Berdasarkan agen kimia, perendaman protesa pada 0,2% digluconate chlorhexidine, 0,5%

sodium hypochlorite, dan/atau larutan peroksida alkalin menghasilkan penurunan yang

signifikan pada jumlah (CFU). Bahan antimikorbial NaOCl berperan sebagai ion hidroksil

dan kloraminasi meliputi inaktivasi ireversibel lokasi bakteri enzimatik serta pelarutan mucin

dan substansi organik lainnya. Di sisi lain, pada bahan denture-lining, NaOCl dapat merusak

47
karena justru menjadi habitat yang baik bagi C. albicans dan meningkatkan jumlah formasi

biofilm secara konsisten. Mekanisme aksi yang letal pada chlorhexidine mengakibatkan

rusaknya keseimbangan osmotik sel. Secara bersamaan, chlorhexidine mengikat dinding

bakteri yang bermuatan negatif sehingga membran sel bakteri hancur dan mengakibatkan

pengendapan sitoplasma.

Hasil dari studi literatur yang didukung oleh pedoman dari American College of

Prosthodontist menunjukkan bahwa gigi tiruan dibersihkan setiap hari dengan cara

merendam dan menyikat menggunakan cairan pembersih gigi tiruan yang efektif dan non-

abrasif. Pada pengguna gigi tiruan dengan kapasitas motorik yang terbatas atau gangguan

kognitif, metode pembersihan gigi tiruan dianjurkan menggunakan metode seperti

pembersihan menggunakan ultrasound karena dapat mengurahi usaha manual. Meskipun alat

ultrasonik membutuhkan biaya yang lebih mahal, kombinasi pembersihan ultrasonik yang

dikombinasikan dengan perendaman dalam larutan pembersih gigi tiruan disarankan untuk

pengguna gigi tiruan yang merupakan pasien rumah sakit atau panti jompo.

Perbandingan tingkat biofilm antara gigi tiruan lengkap maksila dan mandibula

menunjukkan bahwa protesa mandibula memiliki tingkat biofilm yang lebih tinggi. Retensi

yang lebih besar pada gigi tiruan maksila dan bentuknya dapat menjadi penjelasan yang

masuk akal pada fakta ini. Berdasarkan penemuan klinis, deposit biofilm yang lebih tinggi

ditemukan lebih banyak pada daerah seperti rugae palatal, tuberositas maksila, dan regio

vestibula anterior. Pada gigi tiruan lengkap mandibula, tingkat biofilm lebih banyak

ditemukan pada daerah retromolar pad dan regio internal anterior (vestibula dan lingual).

Steril klinis juga dapat dapat dilakukan dengan menempatkan gigi tiruan lengkap

dalam microwave 650W selama 3 menit. Selain itu, iradiasi microwave 650W selama 2 menit

juga menghasilkan desinfeksi gigi tiruan, menghilangkan jumlah total mikroba. Sampai saat

ini, mekanisme aksi iradiasi microwave tidak dapat dijelaskan secara pasti. Efek letal iradiasi

48
disebabkan oleh panas yang dihailkan oleh gelombang mikro (efek termal) atau interaksi

antara medan elektromagnetik yang diciptakan oleh gelombang mikro dan sel molekul,

menghasilkan mekanisme pemanasan molekuler, mekanis, atau selektif.

Terapi fotodinamik merupakan metode inovatif untuk desinfeksi protesa lepasan

karena dapat mengurangi 90% mikroorganisme pada gigi tiruan. Prinsip dasar metode

desinfeksi ini bergantung pada iradiasi zat yang dikenal dengan fotosensitizer (PS) dengan

sumber cahaya yang menyebabkan kemaitan sel melalui produksi spesies oksigen reaktif

seperti oksigen singlet.

Merinci bukti ilmiah saat ini, tidak ada RCT yang telah dilakukan untuk menyelidiki

efektivitas intervensi kebersihan pada pasien yang memakai gigi tiruan sebagian lepasan,

overdenture dengan dukungan implan, dan protesa maksilofasial. Misalnya, karena fungsi

obturator melibatkan pemisahan oral, antral, dan rongga hidung, efektifitas intervensi

kebersihan dalam restorasi prostetik khusus harus menjadi tujuan penelitian ilmiah lebih

lanjut.

Perubahan warna yang nyata pada akrlik erbasis resin sehubungan dengan desinfeksi

dapat menimbulkan kendala sosial bagi pemakai gigi tiruan dan membutuhkan biaya lebih

besar untuk pembuatan protesa baru. Penelitian mengenai efek desinfeksi terhadap warna dan

stabilitas dimensional gigi tiruan akrilik pada kondisi klinis masih jarang ditemukan.

Desinfeksi microwave menyebabkan sedikit perubahan warna pada gigi tiruan yang di reline.

Hal ini kemungkinan berhubungan dengan kandungan yang lebih rendah dari residu

monomer resin akrilik autopolimerisasi setelah iradiasi microwave akibat dari tingkat

oksidasi yang lebih rendah. Oleh karena itu, perubahan warna intrinsik akibat penyerapan air

dan sifat hidrofilik resin ditemukan lebih sedikit. Waktu merupakan faktor penting untuk

ketidakstabilan warna pada gigi tiruan reline. Terlepas dari aplikasi bahan kimia spesifik,

kemungkinan staining pada bahan reline dapat terjadi, dengan mempertimbangkan efek

49
bleaching dari menyikat dengan sabun kelapa dan sikat gigi halus. Parameter lain yang

membuthkan investigasi lebih lanjut adalah konsentrasi kritis chlorhexidine yang

menghasilkan staining pada bahan gigi tiruan di bawah kondisi klinis. Penelitian de Sousa

Porta et al menunjukkan bahwa pengaruh 0,5% NaOCl pada warna gigi tiruan selama

penelitian 3 bulan tidak signifikan. Pengulangan evaluasi warna menunjukkan bahwa nilai

perbedaam warna di bawah 3,7, menunjukkan ambang terendah yang dapat diterima.

Stabilitas warna gigi tiruan menunjukkan properti fisik yang dipengaruhi oleh beberapa

faktor seperti pelikel saliva, tergantung pada makanan yang dikonsumsi. Sehubungan dengan

tidak adanya penelitian in vitro mengenai kondisi ini, penelitian klinis lebih jauh mengenai

akibat intervensi kebersihan terhadap stabilitas warna gigi tiruan dibutuhkan.

Oleh karena hanya terdapat 2 studi klinis yang sudah meneliti mengenai efek iradiasi

microwave terhadap stabilitas dimensional gigi tiruan lepasan, percobaan klinis longitudinal

lebih lanjut harus dilakukan untuk memperkirakan lebih banyak kesimpulan tentang efek

intervensi kebersihan pada stabilitas dimensi protesa lepasan.

Berdasarkan bukti ilmiah yang ada, menyikat gigi tiruan lepasan merupakan metode

pembersihan yang paling umum dilakukan (Tabel 7). Meskipun frekuensi pembersihan tidak

menunjukkan efisiensi, sebagian besar pemakaian gigi tiruan, khususnya lansia, tidak

mendapat informasi yang cukup mengenai perawatan gigi tiruan yang tepat. Dengan

mempertimbnagkan frekuensi pelaksanaan metode kebersihan gigi tiruan dan pemakaian gigi

tiruan secara terus menerus atau nokturnal, dapat disimpulkan bahwa pedoman kebersihan

gigi tiruan yang evidence-based harus dikomunikasikan kepada pasien. Sebagian besar

pengguna gigi tiruan (lebih dari 50%) tidak melepaskan gigi tiruannya selama tidur.

Berdasarkan penelitian oleh Linuma et al, kebiasaan buruk ini dapat menyebabkan resiko

yang lebih tinggi (2,38 kali) terhadap pneumonia yang serius.

50
Sehubungan dengan strategi penelitian studi, keterbatasan potensial pada studi

literatur ini bisa jadi bahasa Inggris, sumber data online, juga waktu yang dibutuhkan untuk

identifikasi bukti sains. Bagaimanapun, penulis melakukan pencarian literatur 20 tahun

terakhir untuk mengumpulkan data terkini mengenai praktik kebersihan dan bahan kebersihan

yang tersedia secara komersil.

1.8 Kseimpulan

Dengan segala keterbatasan studi literatur ini, penelitian saat ini menunjukkan bahwa

aplikasi gabungan dari berbagai jenis praktik kebersihan untuk protesa lepasan, yaitu

intervensi mekanis yang dikombinasikan dengan bahan kimia, mencapai hasil optimal dalam

hal efektivitas kebersihan. Meskipun percobaan klinis yang tersedia mengenai efek praktik

kebersihan terhadap warna dan stabilitas dimensi gigi tiruan lepasan masih terbatas, dapat

terlihat bahwa desinfeksi microwave tidak menyebabkan perubahan stabilitas dimensi yang

signifikan pada protesa. Ketidakstabilan warna pada gigi tiruan akibat intervensi kebersihan

tergantung pada konsentrasi kritis larutan kimia serta durasi aplikasi bahan kimia. Penyikatan

gigi tiruan merupakan praktik kebersihan yang paling umum dilakukan oleh pengguna gigi

tiruan di seluruh dunia. Kebiasaan pengguna gigi tiruan berdasarkan berbagai penelitian

mengindikasikan perlunya pedoman mengenai kebersihan protesa lepasan yang evidence-

based yang dikomunikasikan kepada pasien.

1.9 Relevansi Klinis

1.9.1 Tujuan Penelitian

Studi literatur ini dilakukan untuk menginformasikan penyedia layanan kesehatan gigi

dan mulut mengenai efektivitas modalitas kebersihan dan efeknya pada warna protesan dan

stabilitas dimensi di bawah kondisi klinis serta mendokumentasikan sikap dan kebiasaan

51
pasien saat ini terhadap kebersihan gigi tiruan lepasan sehingga dapat mengidentifikasi

kekurangan potensial dalam pendidikan kesehatan mulut.

1.9.2 Penemuan Utama

Intervensi mekanis dikombinasikan dengan agen kimia mencapai hasil sanitasi

optimal. Meskipun jumlah bukti klinis terbatas, desinfeksi microwave tidak menyebabkan

perubahan stabilitas dimensi gigi tiruan. Konsentrasi kritis larutan pembersihan serta durasi

pelaksanaannya mempengaruhi stabilitas warna gigi tiruan. Sikap dan kebiasaan pengguna

gigi tiruan tidak sesuai dengan pedoman yang direkomendasikan.

1.9.3 Implikasi Praktis

Penelitian klinis lebih lanjut harus dilakukan untuk mengetahui efek intervensi

kebersihan pada warna dan stabilitas dimensi protesa. Pedoman untuk kebersihan protesa

lepasan yang evidence-based harus dikomunikasikan kepada pasien.

52
53

Anda mungkin juga menyukai