Anda di halaman 1dari 12

Nursing News Perbedaan Tingkat Stres Pada Lansia di Dalam dan

Volume 2, Nomor 3, 2017 di Luar Panti Werdha Pangesti Lawang

PERBEDAAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DALAM


DAN DI LUAR PANTI WERDHA PANGESTI LAWANG

Jefri Selo1), Erlisa Candrawati2), Ronasari Mahaji Putri3)

1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail : casampa1987@gmail.com

ABSTRAK

Data Kependudukan PBB tahun 2013 di Indonesia jumlah lansia sebanyak 14,4 juta jiwa
atau sebanyak 7,18% dari jumlah penduduk. Semakin meningkatnya umur lansia maka
persoalan yang di alaminya juga semakin banyak sehingga menyebabkan stres baik lansia
yang tinggal dengan keluarga maupun lansia yang tinggal di dalam panti lansia. Tujuan
penelitian untuk mengetahui perbedaan tingkat stres pada lansia di dalam dan di luar panti
Werdha Pengesti Lawang. Desain penelitian mengunakan desain komparatif. Populasi
dalam penelitian ini sebanyak 40 lansia yang tinggal di luar panti dan 68 lansia yang
tinggal di Panti Werdha Pangesti Lawang, penentuan sampel penelitian menggunakan
simple random sampling sebanyak 21 lansia yang tinggal di luar panti dan sebanyak 27
lansia yang tinggal di Panti Werdha Pangesti Lawang. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah kuisioner. Metode analisis data yang di gunakan ialah independent
sample t-test. Hasil penelitian membuktikan kurang dari separuh (40,7%) responden
mengalami tingkat stress sedang di dalam panti werdha dan kurang dari separuh (47,6%)
responden tidak mengalami stress di luar werdha, sedangkan hasil uji independent sample
t-test membuktikan “ada perbedaan tingkat stres pada lansia di dalam dan di luar Panti
Werdha Pangesti Lawang” dangan p-value = (0,001) < (0,050). Adanya perbedaan tingkat
stres pada lansia di dalam dan di luar panti maka perlu adanya dukungan keluarga untuk
memberi semangat kepada lansia yang tinggal dengan keluarga, sedangkan bagi lansia
yang tinggal di panti werdha harus ada kegiatan sosialisasi untuk memberi pengertian
kepada lansia agar mau menerima diri apa adanya dan merawat diri secara mandiri.

Kata Kunci : Lansia, Panti Werdha, Tingkat Stres.

522
Nursing News Perbedaan Tingkat Stres Pada Lansia di Dalam dan
Volume 2, Nomor 3, 2017 di Luar Panti Werdha Pangesti Lawang

THE DIFFERNCES IN THE LEVEL OF STRESS IN THE ELDERLY WITHIN AND


OUTSIDE THE ISTITUITION WERDHA PANGESTI LAWANG

ABSTRACT

Un population data in 2013 in Indonesia the number of elderly as much as 14.4 million or
as much as 7.18% of the population. The ingreasing age of the problems in the elderly are
also more and more natural, cousing stress both elderly who live with families and the
elderly living in nursing the elderly. Research purposes to determine difference in the level
of stress in the elderly within and outside the instituition werdha Pangesti Lawang. Design
study using a comparative design. Population in this research as much as 40 elderly who
live outside the home and 68 elderly people who live in instituitions werdha Pangesti
Lawang, the determination of sample using simple random sampling as much as 21 elderly
who luive outside homes and as many as 27 elderly people who live in instituitions werdha
Pangesti Lawang. The data collection technigues used were guestionnaires. Data analysis
methods used is independent sample t-test. Studies show less than half (40.7%) of
respondents experience moderate stress levels in homes elderly and less than half (47.6%)
of respondents did not experience stress byond werdha, while the test results independent
sample t-test to prove is a difference the level of stress in the elderly inside and outside the
home elderly Pangesti Lawang with p-value (0.001) < (0.050). The difference in the levels
of stress in the elderly inside and outside the instituitions will need support of family into
give encouragement to the elderly who live with the family, whereas for the elderly living
in nursing werdha there should be dessimination to give sense to the elderly to accept
yourself what it is and take care of themselves independently.

Keyword : Istituition Werdha, Level of stress, Elderly.

PENDAHULUAN Gejala-gejala kemunduran fisik antara


lain kulit mulai mengendur, timbul
Lansia merupakan tahap terakhir keriput, mulai beruban, pendengaran dan
dalam tahap pertumbuhan. Dan penglihatan mulai berkurang, mudah
merupakan proses alami yang tidak dapat lelah, gerakan mulai lambat dan kurang
dihindari oleh setiap individu. Proses lincah. Masalah tersebut akan berpotensi
menua ditandai dengan adanya pada masalah kesehatan baik secara
perubahan-perubahan baik anatomis, umum maupun kesehatan jiwa (Juniarti,
biologis, fisiologis, maupun psikologis. 2008).
523
Nursing News Perbedaan Tingkat Stres Pada Lansia di Dalam dan
Volume 2, Nomor 3, 2017 di Luar Panti Werdha Pangesti Lawang

Populasi lansia semakin meningkat. pada lanjut usia, dengan 21,25%


Jumlah penduduk di 11 negara anggota menunjukan keluhan berat dan 18,75%
WHO kawasan Asia Tenggara yang menunjukan keluhan sedang. Nussbaum
berusia di atas 60 tahun berjumlah 142 (1998) melaporkan bahwa kelaziman
juta orang dan di perkirakan akan terus stres adalah antara 2% sampai 8% bagi
meningkat hingga 3 kali lipat di tahun warga lansia yang tinggal di komunitas.
2050. Sedangkan Jumlah lansia di Skala ini meningkat sampai 10% bagi
seluruh dunia dapat mencapai jumlah 1 warga lansia di lembaga perawatan
miliar orang dalam kurun 10 tahun kesehatan dan 15% bagi warga lansia di
mendatang (Data Kependudukan PBB, panti jompo atau perawat intensif. Skala
2013). Indonesia termasuk salah satu lazim tentang stres diantara warga
negara Asia yang pertumbuhan penduduk lansia secara konsisten antara 18% dan
lansianya cepat. Sejak tahun 2000, 40%.
Indonesia sudah memiliki lansia sebesar Faktor yang mempengaruhi stres
14,4 juta penduduk (7,18% dari jumlah pada lansia ada dua, yaitu faktor internal
penduduk) dan pada tahun 2020 dan eksternal. Faktor internal adalah
diperkirakan akan berjumlah 28,8 juta sumber stres yang berasal dari diri
(11,34%). Hasil pendataan yang seseorang sendiri, seperti penyakit dan
dilakukan pada tahun 2007 ditemukan konflik. Sedangkan faktor eksternal
penduduk Lansia berjumlah 18,96 juta adalah sumber stres yang berasal dari luar
(8,42% dari total penduduk) dengan diri seseorang seperti keluarga dan
komposisi perempuan 9,04% dan 7,80% lingkungan. Perawatan lansia harus
laki laki (Badan Pusat Statistik, 2013). dilakukan dengan teliti, sabar, dan penuh
Semakin meningkatnya jumlah cinta. Perawatan lansia diharapkan dapat
lansia di Indonesia akan menimbulkan meningkatkan kualitas hidup lansia
permasalahan yang cukup komplek baik sehingga mereka tetap merasa bahagia
dari masalah fisik maupun psikososial. dan dapat menjalani kehidupan masa
Masalah psikososial yang paling banyak tuanya dengan lebih baik (Puspasari,
terjadi pada lansia adalah stress (Tamher 2009).
& Noorkasiani, 2009 ). Insidensi stres di Beberapa efek yang sering muncul
Indonesia pada tahun 2008 tercatat atau dapat dikatakan beberapa gejala
sebesar 10% pada lansia dari total yang mencirikan seseorang mengalami
penduduk Indonesia. Menurut Stanlay stres menurut Weiss (2009) diantaranya
(2007), walaupun tinggal dengan adalah keletihan, kebimbangan, perasaan
keluarga masih terdapat 10-15 % lansia tertekan oleh tuntutan orang lain terhadap
yang mengalami stres. diri anda, keinginan untuk melarikan diri
Penelitian Raden (2015) dari segalanya dan semua orang, merasa
menunjukan tingkat stres yang tinggi takut.
524
Nursing News Perbedaan Tingkat Stres Pada Lansia di Dalam dan
Volume 2, Nomor 3, 2017 di Luar Panti Werdha Pangesti Lawang

Seseorang yang memasuki masa sanak saudara serta keluarga mereka.


lansia maka akan mengalami Namun patut diperhitungkan bahwa
keterbatasan-keterbatasan dimana dirinya lansia kadang sukar beradaptasi terhadap
akan lebih bergantung kepada orang lain, lingkungan maupun suasana baru dan
proses untuk mencari nafkah terhenti dan kadang lebih menyukai tinggal di
sulit untuk berinteraksi secara luas. rumahnya sendiri.
Perubahan-perubahan yang menyertai Hasil penelitian yang di lakukan
proses perkembangan menuju tahap Putri (2012) menunjukkan bahwa stres
lansia dapat menjadikan sumber masalah pada lansia yang bertempat tinggal di
dan keputusasaan ketika seorang lansia Panti yaitu stres berat 56,5%, stres
tidak memiliki kesiapan dalam sedang 26,1% dan yang mengalami stres
menghadapi perubahan-perubahan ringan sebanyak 17,4%. Sedangkan stres
tersebut (Indriana, 2008). Adanya pada lansia yang bertempat tinggal
perubahan-perubahan yang dialami dirumah mengalami stres ringan 56,5%,
lansia, seperti perubahan pada fisik, stres sedang 30,4% dan yang mengalami
psikologis, spiritual, dan psikososial stres berat 13%.
menyebabkan lansia mudah mengalami Menjadi tua dan lemah adalah
stres (Azizah, 2011). Pelayanan berbasis proses yang tidak terelakkan. Perawatan
keluarga dan masyarakat cenderung sulit lansia harus dilakukan dengan teliti,
dipisahkan, sehingga terdapat sabar, dan penuh cinta. Keberadaan lansia
pengelompokan secara umum terhadap seringkali di persepsikan secara negatif
lansia, yaitu lansia dengan pelayanan dan keliru, dimana lansia dianggap
komunitas (non panti) dan lansia dengan sebagai beban keluarga maupun
pelayanan panti. Kebanyakan lansia masyarakat sekitarnya. Hal ini muncul
tinggal dalam masyarakat, kurang dari karena melihat dari kasuistik terhadap
1% hidup dalam lingkungan lembaga. lansia (jompo) yang hidupnya sangat
Seiring dengan lanjutnya usia, statistik tergantung kepada orang.
meningkat sampai kira-kira 22% lansia Persepsi negatif seperti ini
yang lemah, yaitu berusia 85 tahun ke sesungguhnya tidak sepenuhnya benar,
atas, hidup dalam lingkungan lembaga karena masih banyak lansia yang dapat
(Stanley & Beare, 2007). berperan aktif, baik dalam keluarga
Lingkungan dapat menyebabkan maupun dalam masyarakat. Umumnya
stres pada lansia, seperti halnya para lansia masih memegang peranan yang
lansia yang berada dalam panti jompo amat penting dalam kegiatan rumah
penyebab stres mereka antara lain kangen tangga. Temuan tersebut menunjukkan
dengan keluarga mereka karena jarang bahwa lansia masih dianggap penting
dijenguk, tidak cocok dengan teman dalam menentukan arah kehidupan
sepanti, dan merasa tidak dipedulikan sebagian besar rumah tangga tempat
525
Nursing News Perbedaan Tingkat Stres Pada Lansia di Dalam dan
Volume 2, Nomor 3, 2017 di Luar Panti Werdha Pangesti Lawang

mereka berada. Di berbagai negara senangin aja mas” dan dia juga
berkembang, para lansia dianggap beban mengatakan meskipun keluarga jarang
keluarga sehingga di titipkan di panti- mengunjunginya, tetapi dipanti banyak
panti jompo, bahkan terlantar. teman yang menemani. Kegiatan-
Faktor keluarga juga sangat kegiatan yang di lakukan para lansia yaitu
berperan besar dalam kejadian stres para setiap hari minggu dilakukan penyaluran
lansia. Dukungan keluarga sangat hobi seperti : Fisioterapi (Jadwal
berperan signifikan untuk menjauhkan ditentukan ruangan), Misa kebaktian (tiap
stres pada lansia. Bagi lansia yang tinggal jam 5 pagi), Do’a Rosario bagi yang
di Panti Werdha, kehadiran dan beragama katolik (sehabis sarapan pagi),
kunjungan keluarga tentu saja memberi Pelayanan Kesehatan dan Sosial.
peran penting terhadap resiko stres yang Rekreasi pada saat waktu luang, beberapa
lebih kecil. Dukungan sosial dianggap lansia ada yang memanfaatkan untuk
penting bagi kebahagiaan hidup para berlatih berjalan, menyulam, membaca
lanjut usia, sehingga di rasakan bahwa surat kabar, atau bahkan mengobrol
keberadaannya masih berarti bagi dengan lansia lain maupun dengan
keluarga dan orang lain di sekitarnya perawat. Untuk rekreasi keluar panti tidak
(Asih et al.,1998:196). ada, yang ada hanyalah senam lansia
Panti Werdha Pangesti Lawang yang dilakukan setiap hari minggu seperti
merupakan salah satu panti jompo yang bernyanyi atau permainan lain yang bisa
berada di wilayah Kabupaten Malang, menyalurkan hobi dari para lasia tersebut.
Jawa Timur. Berdasarkan hasil studi Hasil studi pendahuluan pada
pendahuluan yang dilakukan peneliti di tanggal 6 Februari 2016 di RT 05-06
Panti Werdha Pangesti Lawang tanggal 5 kelurahan Tlogomas dengan melakukan
Februari 2016 didapatkan jumlah lansia wawancara pada 10 lansia yang tinggal
sebanyak 64 orang. Sebagian besar lansia dirumah, 6 orang menyatakan bahwa
dimasukkan oleh keluarganya karena mereka bahagia tinggal di rumah karena
lansia sering di tinggal sendirian di sering menghabiskan waktu mereka
rumah. Hasil wawancara dengan petugas dengan bermain dengan cucu ataupun
panti mereka mengatakan bahwa bercengkrama dengan tetangga.
beberapa lansia di panti mengalami Sedangkan 4 orang mengatakan bahwa
gangguan penurunan fungsi fisik dan mereka sebenarnya merasa bosan dengan
hanya sekali dalam seminggu di kunjungi kegiatan sehari-hari yang mereka
keluarga, hal inilah yang menyebabkan lakukan. Tidur dan membersihkan kamar
stres pada lansia. Berdasarkan wawancara adalah kegiatan yang sering lansia
yang dilakukan dengan seorang lansia, lakukan apabila timbul rasa bosan. Lansia
dia mengatakan terpaksa tinggal di merasa tinggal bersama keluarga tidak
panti,” senang tidak senang, di senang- nyaman karena mereka jarang di
526
Nursing News Perbedaan Tingkat Stres Pada Lansia di Dalam dan
Volume 2, Nomor 3, 2017 di Luar Panti Werdha Pangesti Lawang

perhatikan, mereka merasa menjadi menjadi responden. Kriteria inklusi


beban bagi keluarga. Masalah yang penelitian ini adalah lansia yang tinggal
timbul dapat membuat lansia cepat marah di dalam Panti Werdha Pangesti Lawang
dan susah tidur. sebagai berikut, lansia yang berusia 60
Tujuan penelitian untuk tahun keatas, lansia yang bertempat
mengetahui perbedaan tingkat stres pada tinggal di dalam Panti Werdha Pangesti
lansia di dalam dan di luar panti Werdha Lawang, lansia yang tidak mengalami
Pengesti Lawang. dimensia, bersedia menjadi responden.

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Desain penelitian mengunakan Tabel 1. Tingkat Stress pada Lansia di


desain komparatif untuk membandingkan Dalam Panti Werdha Pengesti
perbedaan dua fakta dari objek yang Lawang
diteliti. Populasi dalam penelitian ini Tingkat Stress f (%)
sebanyak 40 lansia yang tinggal di luar Tidak stres 3 11,1
Ringan 7 25,9
panti dan sebanyak 68 lansia yang tinggal
Sedang 11 40,7
di Panti Werdha Pangesti Lawang, Berat 6 22,2
dengan penentuan sampel penelitian Total 27 100
menggunakan simple random sampling
yang berarti pengambilan sampel secara Berdasarkan Tabel 1. diketahui
acak sehingga didapatkan sampel kurang dari separuh (40,7%) responden
penelitian sebanyak 21 lansia yang mengalami tingkat stress sedang di dalam
tinggal di luar panti dan sebanyak 27 Panti Werdha Pengesti Lawang.
lansia yang tinggal di Panti Werdha
Pangesti Lawang. Teknik pengumpulan Tabel 2. Tingkat Stress pada Lansia di
data yang digunakan adalah kuisioner. Luar Panti Werdha Pengesti
Metode analisa data yang di gunakan Lawang
yaitu independent sample t-test dengan Tingkat Stress f (%)
menggunakan SPSS. Variabel dalam Tidak stres 10 47,6
Ringan 4 19,0
penelitian ini adalah tingkat stress. Sedang 5 23,8
Kriteria inklusi dalam penelitian ini Berat 2 9,5
adalah lansia yang berusia 60 tahun Total 21 100
keatas, lansia yang bertempat tinggal di
kelurahan Tlogomas RT 05-06, lansia Berdasarkan Tabel 2. diketahui
yang tinggal bersama keluarganya, lansia kurang dari separuh (47,6%) responden
yang tidak mengalami dimensia, bersedia
527
Nursing News Perbedaan Tingkat Stres Pada Lansia di Dalam dan
Volume 2, Nomor 3, 2017 di Luar Panti Werdha Pangesti Lawang

tidak mengalami stress di luar Panti artinya “ada perbedaan tingkat stres pada
Werdha Pengesti Lawang. lansia di dalam dan di luar Panti Werdha
Dalam mengetahui perbedaan Pangesti Lawang”.
tingkat stres pada lansia di dalam dan di
luar Panti Werdha Pengesti Lawang, Tingkat Stress pada Lansia di Dalam
maka data disajikan pada gambar berikut: Panti
Hasil penelitian menunjukan bahwa
kurang dari separuh (40,7%) responden
mengalami tingkat stress sedang di dalam
Panti Werdha Pengesti Lawang.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
diketahui bahwa lansia yang tinggal di
dalam panti mengalami tingkat stress
sedang, dikarenakan tidak tinggal dengan
keluarga sehingga lansia kemungkinan
dalam hidupnya merasa sendiri dan tidak
ada yang memberi semangat. Faktor-
faktor yang mempengaruhi stres pada
lansia yaitu faktor iternal seperti penyakit
dan pertentangan, serta faktor eksternal
seperti keluarga dan lingkungan. Dalam
penelitian ini faktor yang membuat lansia
mengalami tingkat stress sedang yaitu
Gambar 1. Grafik Antara Tingkat Stres faktor keluarga dimana lanjut usia yang
Pada Lansia Di Dalam Dan tidak memiliki keluarga berkemungkinan
Di Luar Panti. akan tinggal di panti karena pada masa
tua lasia tidak ada yang mengurusi, hal
Pada penelitian ini untuk ini diperkuat dari data sebanyak (40,0%)
mengetahui data yang menggunakan lansia yang tinggal didalam panti tidak
desain penelitian komparatif mengunakan memiliki anak. Sedangkan kemungkinan
uji independent sample t-test untuk lain yang menyebabkan tingkat stress
menentukan perbedaan tingkat stress sedang yaitu faktor penyakit dimana
pada lansia di dalam dan di luar panti, lansia merasa cemas terhadap penyakit
sedangkan keapsahaan data dilihat dari yang di alaminya karena pada lansia yang
tingkat signifikasi p value sebesar 5% berumur 60 – 74 tahun mengalami
atau kurang dari 0,050. Hasil uji penurunan fungsi pisikologis sehingga
independent sample t-test membuktikan memudahkan lansia untuk jatuh sakit
bahwa p value = (0,001) < (0,050) yang
528
Nursing News Perbedaan Tingkat Stres Pada Lansia di Dalam dan
Volume 2, Nomor 3, 2017 di Luar Panti Werdha Pangesti Lawang

dimana didapatkan sebanyak (89%) anak serta cucunya, maka muncul


lansia berumur eldery. perasaan tidak berguna dan kesepian.
Stress merupakan sebuah keadaan Padahal mereka yang sudah tua masih
yang dialami lansia ketika ada sebuah mampu mengaktualisasikan potensinya
ketidaksesuaian antara tuntutan-tuntutan secara optimal. Jika lansia dapat
yang diterima dan kemampuan untuk mempertahankan pola hidup serta cara
mengatasinya. Stress terjadi pada lansia dia memandang suatu makna kehidupan,
apabila stresor dirasakan dan maka sampai ajal menjemput lansia
dipersepsikan sebagai ancaman sehingga masih dapat berbuat banyak bagi
menimbulkan kecemasan yang kepentingan semua orang (Darmojo,
merupakan awal dari gangguan kesehatan 2003).
fisik dan psikologis yang berupa Cara mengendalikan stres yang bisa
perubahan fungsi fisiologis, kognitif, dilakukan oleh lansia dengan melakukan
emosi, dan perilaku. Apabila lansia istirahat yang cukup, menungkapkan
mengalami stress berkepanjangan akan perasaan dengan teman di panti yang bisa
bisa menimbulkan berbagai penyakit dipercayai, bersikap positif dalam
yang bisa membuat lansia semaki tidak manjalani hidup dan mendekatkan diri
berdaya. Lansia di dalam panti yang kepada tuhan sehingga mampu
mengalami tingkat stress sedang memberikan ketenangan batin, karena
diketahui dari (79%) responden merasa melakukan ibadah (berdoa) dapat
sulit untuk bersantai dalam artian susah memenuhi beberapa kebutuhan
merasa tenang atau selalu memikirkan psikologis yang penting pada lansia,
beban hidup dan sebanyak (77%) membantu mereka menghadapi kematian,
responden merasa sulit untuk beristirahat. memperoleh dan memelihara rasa berarti
Didapatkan sebanyak (22,2%) dalam hidupnya, serta penerimaan
lansia mengalami stress berat dimana terhadap berbagai kehilangan yang tidak
lansia sering merasa dirinya tidak dapat dihindarkan pada masa lanjut usia
berharga dan merasa bersalah. Lansia (Azizah, 2011).
tidak mampu memusatkan pikirannya
dan tidak dapat membuat keputusan Tingkat Stress pada Lansia di Luar
dimana lansia yang mengalami stress Panti
selalu menyalahkan diri sendiri, Hasil penelitian menunjukan bahwa
merasakan kesedihan yang mendalam kurang dari separuh (47,6%) responden
dan rasa putus asa tanpa sebab dan lansia tidak mengalami stress di luar Panti
mempersepsikan diri sendiri, sehingga Werdha Pengesti Lawang. Lansia di luar
menciptakan perasaan tanpa harapan panti yang tidak mengalami stress
dan ketidakberdayaan yang diketahui dari (65%) responden dapat
berkelanjutan. Lansia yang terpisah dari memaklumi hal apapun yang
529
Nursing News Perbedaan Tingkat Stres Pada Lansia di Dalam dan
Volume 2, Nomor 3, 2017 di Luar Panti Werdha Pangesti Lawang

menghalangi untuk menyelesaikan hal didasarkan terdapat ketidaknyamanan


yang sedang dilakukan, serta diketahui lansia tinggal bersama keluarga karena
juga sebanyak (60%) responden tidak mereka jarang diperhatikan, mereka
mudah merasa cemas, merasa tenang merasa menjadi beban bagi keluarga,
apabila terdapat masalah ringan dan sehingga membuat lansia merasa
lansia tidak mudah gelisah. Faktor yang kesepian yang berdampak pada stress
mempengaruhi responden tidak yang berkepanjangan (Srianti, 2008).
mengalami stress berupa faktor eksternal Pencegahan stress pada lansia yang
yaitu hidup dengan keluarga dan dilakukan pihak keluarga seperti
lingkungan tempat tinggal mendukung memberikan perhatian dengan cara
untuk melakukan sosialisasi dengan melakukan pendekatan diri dengan lansia
masyarakat sekitar. seperti melakukan interaksi yang
Berdasarkan hasil dapat diketahui berkelanjutan pada saat waktu luang
bahwa lansia yang hidup bersama dengan mengajak untuk jalan-jalan dan
keluarga akan berdampak tidak memberikan semangat dan motivasi
mengalami kejadian stress. Hal tersebut dengan cara sering menanyakan
dikarenakan lansia yang hidup dengan kebutuhan lansia serta mencukupi
keluarga mendapatkan perhatian, adanya kebutuhannya agar lansia merasa hidup
komunikasi dengan anak dan cucu, lebih berguna dan dibutuhkan dalam
kebutuhan lansia tercukupi karena ada anggota keluarga. Sedangkan yang harus
seorang anak yang mencari nafkah. dilakukan lansia sendiri dalam mencegah
Diketahui bahwa lansia yang tidak stress yang dialaminya seperti sering
mengelami stres memiliki anak 1 sampai melakukan kontak sosial seperti
2 orang didapatkan dari (43,0%) lansia berkumpul dengan banyak orang atau
yang tinggal dengan keluarga. Hal teman-teman sebaya dengan melakukan
tersebut sesuai dengan penelitian Putri komunikasi dan mendapatkan informasi
(2012), menjelaskan faktor keluarga juga dalam membangkitkan semangat untuk
sangat berperan besar dalam kejadian hidup, melakukan aktivitas untuk
stres para lansia. Dukungan keluarga menghindari rasa bosan seperti menonton
sangat berperan signifikan untuk televisi, membaca koran, mendengar
menjauhkan stres pada lansia. radio dan berolahraga dan berfikir secara
Lansia yang tinggal dirumah tidak positif seperti mengendalikan perasaan
mengalami stress karena lansia bisa dan fikiran agar tetap tenang dengan cara
menghabiskan waktu dengan bermain tidak memikirkan banyak keluhan dalam
dengan cucu ataupun bercengkrama keluarga dan hidup.
dengan anak atau tetangga. Diketahui
juga sebanyak (9,5%) lansia yang tinggal
di dalam keluarga mengalami stress berat
530
Nursing News Perbedaan Tingkat Stres Pada Lansia di Dalam dan
Volume 2, Nomor 3, 2017 di Luar Panti Werdha Pangesti Lawang

Perbedaan Tingkat Stress pada Lansia kesulitan beradaptasi sehingga mereka


di Dalam dan di Luar Panti merasa stres, kehilangan kontrol atas
Hasil analisis data menggunakan uji hidupnya, dan kehilangan identitas diri
independent sample t-test membuktikan yang secara tidak langsung akan
bahwa p value = (0,001) < (0,050) yang berpengaruh terhadap Quality of Life
artinya “ada perbedaan tingkat stres pada (QoL) (Suaib, 2007). Berdasarkan hal
lansia di dalam dan di luar Panti Werdha tersebut dapat dipahami bahwa
Pangesti Lawang”. Sehingga dapat lingkungan tempat tinggal dapat
dipahami bahwa terdapat perbedaan mempengaruhi kenyamanan lansia.
tingkat stres pada lansia yang tinggal di Adapun lingkungan yang memenuhi
dalam dan di luar Panti Werdha Pengesti kebutuhan-kebutuhan lansia diantaranya
Lawang. lingkungan yang memberikan rasa
Hasil penelitian ini sepaham nyaman dengan adanya dukungan dari
dengan penelitian yang dilakukan Putri anak dan cucu. Kebutuhan-kebutuhan
(2012), bahwa terdapat perbedaan tingkat tersebut jika tidak dapat terpenuhi akan
stres pada lansia yang bertempat tinggal menimbulkan masalah-masalah dalam
di rumah dan di UPT Pelayanan Sosial kehidupan lansia sehingga akan
Lanjut Usia. Dimana lansia yang tinggal mengakibatkan timbulnya stress (Komari,
di rumah mengalami stress ringan pada 2008).
(56,5%) lansia dikarenakan ada keluarga Dengan adanya perbedaan tingkat
yang merawat dan mencukupi kebutuhan stres pada lansia di dalam dan di luar
lansia, sedangkan lansia yang tinggal di panti maka perlu adanya dukungan
panti mengalami stress berat pada keluarga untuk memberi semangat
(54,0%) lansia karena di dalam panti kepada lansia yang tinggal dengan
lansia hanya mendapatkan kebutuhan keluarga, sedangkan bagi lansia yang
pribadi secara terbatas yang disediakan tinggal di panti Werdha harus ada
pihak panti dan jarang adanya keluarga kegiatan sosialisasi untuk memberi
dan sanak saudara yang mengunjungi pengertian kepada lansia untuk mau
karena sebagian besar lansia yang tinggal menerima diri apa adanya dan merawat
di panti tidak memiliki anak. diri secara mandiri. Dalam mencegah
Menurut Indriana, dkk. (2010), kejadian stress yang dialami lansia maka
salah satu faktor yang dapat perlu adanya dukungan keluarga seperti
menimbulkan stres pada lansia yang memberi kesempatan kepada lansia untuk
berada dalam lingkungan panti adalah berperan serta dalam kegiatan
karena tidak memiliki keluarga, kesepian, pencegahan terhadap gangguan
dan isolasi diri. Lansia yang pindah ke kesehatan, seperti tidak melarang
tempat tinggal yang baru seperti panti melakukan olah raga yang tidak berat,
wreda, terdapat kemungkinan munculnya memberikan kenyamanan dalam hal
531
Nursing News Perbedaan Tingkat Stres Pada Lansia di Dalam dan
Volume 2, Nomor 3, 2017 di Luar Panti Werdha Pangesti Lawang

meningkatkan penyembuhan lansia DAFTAR PUSTAKA


secara mandiri, seperti memberikan
kesempatan kepada lansia untuk Asih et al., 1998. Keperawatan
berinteraksi dengan masyarakat dan Keluarga:Teori dan Praktik. Edisi
memberikan pengobatan untuk mengatasi Ke Tiga. Jakarta: EGC.
penyakit atau gejala-gejala yang penting
untuk penyembuhan dan peningkatan Azizah, L. 2011. Keperawatan Lanjut
kemandirian lansia. Bagi lansia yang Usia. Yogyakarta. Graha Ilmu.
tinggal di panti maka perlu meningkatkan
keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa Badan Pusat Statistik, 2013.Gambaran
sehingga menimbulkan ketenangan jiwa Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia.
dan siap menghadapi masa tua. Buletin Jendela Data & Informasi
Kesehatan, Semester I, 1, pp 1-16.
http://www.depkesw.go.id/download
KESIMPULAN s/Buletin Lansia pdf. Diakses pada
tanggal 06 November 2014.
1) Kurang dari separuh responden
mengalami tingkat stress sedang di Darmojo, B. 2003. Konsep Menua Sehat
dalam Panti Werdha Pengesti Dalam Geriatri, Jurnal Kedokteran
Lawang. dan Farmasi Medika. Jakarta : Grafiti
2) Sebagaian kecil responden Medika Pers.
mengalami tingkat stress sedang di
luar Panti Werdha Pengesti Lawang. Indriana, Y. dkk. 2010, Tingkat Stres
3) Ada perbedaan tingkat stres pada Lansia di Panti Wredha Puncak
lansia di dalam dan di luar Panti Gading. Semarang . 8 (2): 88-90.
Werdha Pangesti Lawang.
Juniarti, N. Eka, S. & Damayanti, A.
2008; Gambaran Jenis dan Tingkat
SARAN Kesepian Pada Lansia di Balai Panti
Sosial TresnaWredha Pakutandang
Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai Ciparay Bandung, Skripsi, Fakultas
informasi untuk melakukan penelitian Ilmu Keperawatan Universitas
dengan jumlah sampel yang seimbang Padjajaran, hal 3.
untuk masing-masing kelompok yang
diteliti sehingga hasil penelitian yang Komari, M.N. 2008. Faktor-Faktor Yang
didapatkan juga seimbang. Berhubungan Dengan Terjadinya
Stress Pasa Lansia Di Panti Wredha
Dharma Bakti Surakarta. Skripsi.
532
Nursing News Perbedaan Tingkat Stres Pada Lansia di Dalam dan
Volume 2, Nomor 3, 2017 di Luar Panti Werdha Pangesti Lawang

Universitas Muhammadyah Srianti, A. 2008. Tinjauan Tentang Stres.


Surakarta. Surakarta. Universitas Padjajaran Fakultas Ilmu
Keperawatan Jatinagor. Artikel
Puspasari, S. 2009. Hubungan Penelitian.
Kemunduran Fungsi Fisiologis
Dengan Stres Pada Lanjut Usia Di Tamher & Noorkasiani. 2009. Kesehatan
Kelurahan Kaliwaru Semarang. Usia Lanjut dengan Pendekatan
Semarang. Semarang. Skripsi Asuhan Keperawatan. Jakarta.
Universitas Muhammadiyah Salemba Medika.
Semarang.
Weiss, D. H. 2009. Manajemen Stres.
Putri, R. D. 2012. Perbedaan Tingkat Batam: Binarupa Aksara.
Stres Pada Lansia Yang Bertempat
Tinggal di Rumah Dan Di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Bondowoso. Skripsi. Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas
Jember. Jember.

Raden. J,S, dkk, 2015. Senam Lansia dan


Tingkat Stres pada Lansia di Dusun
Polaman Argorejo Kecamatan
Sedayu 2 Kabupaten Bantul
Yogyakarta, JNKI, Vol. 3, No. 2,
Tahun 2015, 111-116.

Stanley & Beare. 2007. Buku Ajar


Keperawatan Gerontik. Jakarta .
EGC.

Suaib, M. 2007. Stressor dan Mekanisme


Koping pada Lanjut Usia di Panti
Sosial Tresna Werdha Unit Budi
Luhur Yogyakarta. Karya Tulis
Ilmiah Universitas Muhammadiyah.
Yogyakarta.

533

Anda mungkin juga menyukai