Anda di halaman 1dari 12

1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PELAKSANAAN PERCEPATAN RENCANA DETAIL TATA RUANG
BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN GAMBIRAN,
KABUPATEN BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang, perencanaan tata ruang dilakukan untuk
menghasilkan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata
ruang. Rencana umum tata ruang terdiri atas Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN), Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP), dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten/Kota. Rencana rinci tata ruang terdiri atas rencana tata
ruang pula/kepulauan dan rencana tata ruang kawasan strategis
nasional; rencana tata ruang kawasan strategis provinsi; dan
rencana detail tata ruang kabupaten/kota dan rencana tata ruang
kawasan strategis kabupaten/kota. Rencana rinci tata ruang
disusun sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang.
Rencana rinci sangat diperlukan sebagai acuan operasional
dalam pemanfaatan serta pengendaliaan pemanfaatan ruang,
termasuk di dalamnya sebagai acuan untuk pemberian izin
pemanfaatan ruang. Sesuai dengan ketentuan Pasal 59 Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang, disebutkan bahwa setiap RTRW Kabupaten/Kota
harus menetapkan bagian dari wilayah kabupaten/kota yang perlu
disusun rencana detail tata ruangnya.
Rencana detail tata ruang (RDTR) yang merupakan rincian
dari rencana umum tata ruang berfungsi sebagai dasar penyusunan
peraturan zonasi. Rencana rinci tata ruang disusun apabila rencana
umum tata ruang belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan/atau
rencana umum tata ruang mencakup wilayah perencanaan yang
luas dan skala peta dalam rencana umum tata ruang tersebut
memerlukan perincian sebelum dioperasionalkan.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang menyebutkan bahwa
setiap RTRW Kabupaten/Kota harus menetapkan bagian dari
wilayah kabupaten/kota yang perlu disusun rencana detail tata
2

ruangnya. Hingga tahun 2019 (per Januari 2019) teridentifikasi


terdapat 149 BWP perkotaan yang diajukan RDTR-nya, namun
yang sudah mendapat persetujuan substansi hanya 41 BWP.
Pada tahun 2019, Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional menganggarkan untuk program
percepatan RDTR di tahun 2019 untuk seluruh provinsi di
Indonesia. Manfaat dari program tersebut adalah terselesaikannya
RDTR di Kabupaten/Kota sebagai alat operasionalisasi RTRW dan
acuan dalam perizinan. Output dari program percepatan tersebut
adalah terbitnya Surat Rekomendasi Gubernur dan Surat
Persetujuan Substansi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional terkait substansi Raperda RDTR dan
PZ terkait.
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang
menjadi target percepatan di tahun 2019. Pada tahun 2019 di
Provinsi Jawa Timur ditargetkan terdapat 13 BWP (Bagian
Wilayah Perkotaan) yang harus mendapat persetujuan substansi
dari Menteri ATR. Salah satu dari keempat belas target tersebut
adalah di Kabupaten Banyuwangi yaitu BWP Gambiran. Dalam
rangka mendukung proses percepatan tersebut maka diperlukan
bantuan konsultan individual untuk membantu pencapaian target
percepatan dari Kementerian ATR/BPN.

2. Maksud dan Tujuan a. Maksud


Kerangka Acuan Kerja ini dimaksudkan sebagai acuan dalam
Pelaksanaan Percepatan Rencana Detail Tata Ruang Bagian
Wilayah Perkotaan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi
Provinsi Jawa Timur.
b. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk dapat terselesaikannya
Pelaksanaan Percepatan Rencana Detail Tata Ruang Bagian
Wilayah Perkotaan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi,
Provinsi Jawa Timur yang dijadikan sebagai alat Operasional
Rencana Tata Ruang Wilayah dan acuan dalam perizinan.

3. Sasaran Sasaran kegiatan ini adalah Pemerintah Kabupaten/Kota untuk


melakukan Percepatan Rencana Detail Tata Ruang Bagian
Wilayah Perkotaan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi Provinsi
Jawa Timur.
Adapun sasaran rinci untuk mencapai tujuan dimaksud,
3

adalah sebagai berikut :


a. Tersusunnya dokumen-dokumen dan kelengkapan
penyusunan RDTR dan PZ BWP Gambiran sebagai
berikut :
1) Surat Permohonan Persetujuan Substansi dari Bupati;
2) Berita acara pembahasan Badan Koordinasi Penataan
Ruang Daerah Kabupaten;
3) Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi
antara Pemerintah Daerah Provinsi dengan DPRD
Kabupaten;
4) Surat Rekomendasi Gubernur beserta lampirannya,
meliputi :
a. Tabel evaluasi dengan provinsi;
b. Berita acara pembahasan forum Badan Koordinasi
Penataan Ruang Daerah Provinsi;
5) Surat Penetapan delineasi RDTR oleh Kabupaten atau
Pejabat Eselon II yang diberi kewenangan
mengatasnamakan Kabupaten;
6) Dokumen Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten dan lampiran (dalam format oftcopy
(untuk peta dalam format *shp) dan hardcopy);
7) Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy dan
hardcopy);
8) Naskah akademik (dalam format softcopy dan hardcopy);
9) Materi teknis yang terdiri dari atas buku rencana dan fakta
analisis dalam format softcopy dan hardcopy);
10) Album Peta (dalam format softcopy (format *shp));
a. Peta dasar;
b. Peta tematik; dan
c. Peta rencana.
11) Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab
terhadap kualitas rancangan Perda tentang RDTR;
12) Berita acara konsultasi publik (minimal 2 (dua) kali));
13) Berita acara dengan kabupaten/kota yang berbatasan
(*apabila berbatasan dengan kabupaten/kota lain);
14) Berita acara yang dikeluarkan oleh BIG perihal
pernyataan peta dasar yang telah siap dilanjutkan
untuk proses persetujuan substansi; dan
4

15) Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah


divalidasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. Terselenggaranya proses evaluasi mandiri melalui tabel
pemeriksaan mandiri terhadap Substansi Rancangan
Peraturan Daerah Rencana Detail Tata Ruang BWP
Gambiran;
c. Terbitnya Rekomendasi Gubernur untuk pengajuan
persetujuan substansi ke Kementerian ATR;
d. Terbitnya Persetujuan Substansi dari Menteri ATR terkait
substansi RDTR dan PZ BWP GambiranKabupaten
Banyuwangi.

4. Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan kegiatan Pelaksanaan Percepatan Rencana Detail


Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan Gambiran, Kabupaten
Banyuwangi Provinsi Jawa Timur meliputi batas administrasi yang
masuk dalam BWP Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari Sumber Pembiayaan: APBN Tahun
Anggaran 2019.

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksanaan Percepatan RDTR


Organisasi Provinsi Jawa Timur: Priyo Nur Cahyo, ST. MT
Pejabat Pembuat Satker Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN
Komitmen Pelaksanaan Percepatan RDTR Provinsi Jawa Timur

Data Penunjang
7. Data Dasar Data dasar yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan ini terdiri
dari :
a. Rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang RDTR BWP
Kabupaten/Kota beserta lampirannya (dalam format softcopy
dan hardcopy.
b. Naskah Akademik (dalam format softcopy dan hardcopy)
c. Materi Teknis yang meliputi:
 Dokumen Rencana
 Fakta Analisa (FA)
d. Album Peta RDTR dan PZ ukuran A1 dengan skala minimal
1:5.000 dan mencantumkan sumber peta
5

 Peta Dasar
 Peta Tematik
 Peta Rencana
e. Peta :
 Peta Rencana Pola Ruang (SHP)
 Peta Rencana Jaringan Prasarana (SHP)
 Peta Penetapan Sub BWP yang di prioritaskan (SHP)
 Peta Zonasi (SHP)
f. Peta Dasar yang menggunakan peta citra satelit

8. Standar Teknis Peraturan Menteri ATR/ Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Dan
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota;

9. Studi Terdahulu Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2012


Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2012 – 2032

10. Referensi Hukum a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan


Ruang;
b. Peraturan Pemerintah RI No. 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten dan
Kota;
c. PeraturanPemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang
perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Tingkat
Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
f. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Bidan
Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pemberian Persetujuan Dalam Rangka Penetapan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Provinsi dan Rencana
Tata Ruang Kabupaten/Kota.
g. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011-
2031.
6

Ruang Lingkup
11. Lingkup Pekerjaan Ruang Lingkup Kegiatan ini adalah membantu dan mendampingi
Tim Teknis Kabupaten/Kota dalam melakukan evaluasi dan
pendampingan penyusunan terhadap Substansi Rancangan
Peraturan Daerah Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah
Perkotaan Kabupaten/ Kota yang tepat dan sesuai dengan aturan
yang terkait.

Lingkup kewenangan yang dilimpahkan kepada Konsultan


Individual
Lingkup kewenangan yang sekaligus merupakan lingkup
pekerjaan konsultan, diantaranya adalah :
a. Melakukan tanggapan (bila ada) sekaligus penjabaran KAK
ini, untuk selanjutnya menyusun rencana kerja dan
melakukan persiapan-persiapan pekerjaan, serta
mengajukannya kepada Pemimpin Pelaksana Teknis Kegiatan
dalam bentuk Laporan untuk dibahas dalam suatu forum
pertemuan bersama Tim Teknis guna memperoleh
kesepakatan yang akan menjadi pegangan bersama.
b. Menyusun daftar kelengkapan administrasi.
Membuat daftar simak mandiri terhadap kelengkapan
administrasi dan substansi dari permohonan rekomendasi
gubernur untuk dokumen RDTR BWP Gambiran Kabupaten
Banyuwangi sesuai dengan Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Bidan Pertanahan Nasional Nomor 8
Tahun 2017 tentang Pedoman Pemberian Persetujuan Dalam
Rangka Penetapan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata
Ruang Provinsi dan Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota.
c. Menyusun evaluasi mandiri
Menyusun evaluasi terhadap substansi dokumen RDTR dan
PZ BWP Gambiran, Kabupaten Banyuwangi secara mandiri
melalui tabel pemeriksaan mandiri sesuai dengan Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Bidan Pertanahan
Nasional Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pedoman Pemberian
Persetujuan Dalam Rangka Penetapan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Tata Ruang Provinsi dan Rencana Tata
Ruang Kabupaten/Kota.
d. Melakukan pendampingan penyusunan RDTR BWP
Gambiran Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan hasil
7

penilaian mandiri dan penyesuaian dokumen RDTR BWP


Gambiran, Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan Peraturan
Menteri ATR No. 16 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota.
e. Melakukan pendampingan RDTR BWP Gambiran dalam
proses pemberian rekomendasi Gubernur dan pemberian
persetujuan subtansi RDTR BWP Gambiran dari Menteri
ATR.
f. Membuat laporan bulanan untuk diserahkan kepada Kuasa
Pengguna Anggaran secara tepat waktu.

12. Keluaran Keluaran atau produk laporan penyusunan kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1) Surat Permohonan Persetujuan Substansi dari Bupati;
2) Berita acara pembahasan Tim Koordinasi Penataan Ruang
Daerah Kabupaten;
3) Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi
antara Pemerintah Daerah Provinsi dengan DPRD Kabupaten;
4) Surat Rekomendasi Gubernur beserta lampirannya, meliputi :
c. Tabel evaluasi dengan provinsi;
d. Berita acara pembahasan forum Tim Koordinasi Penataan
Ruang Daerah Provinsi;
5) Surat Penetapan delineasi RDTR oleh Bupati atau Pejabat
Eselon II yang diberi kewenangan mengatasnamakan Bupati;
6) Dokumen Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten dan lampiran (dalam format softcopy
(untuk peta dalam format *shp) dan hardcopy);
7) Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy dan
hardcopy);
8) Naskah akademik (dalam format softcopy dan hardcopy);
9) Materi teknis yang terdiri dari atas buku rencana dan fakta
analisis dalam format softcopy dan hardcopy);
10) Album Peta (dalam format softcopy (format *shp));
d. Peta dasar;
e. Peta tematik; dan
f. Peta rencana.
11) Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab
terhadap kualitas rancangan Perda tentang RDTR;
8

12) Berita acara konsultasi publik (minimal 2 (dua) kali));


13) Berita acara dengan kabupaten yang berbatasan (*apabila
berbatasan dengan kabupaten lain);
14) Berita acara yang dikeluarkan oleh BIG perihal pernyataan
peta dasar yang telah siap dilanjutkan untuk proses
persetujuan substansi; dan
15) Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah
divalidasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
16) Tabel pemeriksaan mandiri dan ringkasan penilaian mandiri.

13. Peralatan, Pejabat pembuat komitmen dapat memberikan data–data dasar


Material, Personil maupun data yang dibutuhkan kepada penyedia jasa, serta
dan Fasilitas dari pendampingan oleh tim teknis dalam rangka koordinasi.
Pejabat Pembuat
Komitmen

14. Peralatan dan Penyedia jasa senantiasa berkoordinasi dengan pejabat pembuat
Material dari komitmen maupun personil yang ditugaskan oleh PPK dalam
Penyedia Jasa melaksanakan kegiatan. Dalam melakukan koordinasi tersebut
Konsultansi seluruh perlengkapan ditanggung oleh penyedia jasa. Penyedia
jasa harus mengadakan diskusi dan alih pengetahuan tentang
substansi pekerjaan dengan Tim Teknis dan Aparat Daerah melalui
forum – forum diskusi yang telah disepakati.

15. Lingkup Penyedia jasa memberikan advise tentang Rencana Detail Tata
Kewenangan Ruang Kabupaten Banyuwangi BWP Gambiran, Provinsi Jawa
Penyedia Jasa Timur.

16. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini adalah selama 8 (delapan)
Penyelesaian Bulan, terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja.
Kegiatan

17. Personel Dalam pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan Percepatan Rencana


Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan Gambiran,
Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur diperlukan tenaga
ahli sesuai dengan bidang keahliannya.
Adapun kualifikasi tenaga ahli tersebut adalah berikut :
a. Tenaga Ahli Perencanaan (1 orang selama 8 bulan)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Strata 1
9

(S-1) Jurusan Teknik Planologi (Perencanaan Wilayah dan


Kota) lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan di bidang Penataan
Ruang. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman
sebagai tenaga ahli dalam penyusunan rencana tata ruang
(RTR) selama 3 (tiga) tahun. Tenaga ahli ini ditunjuk untuk
membantu menyusun substansi RDTR.

18. Jadwal Tahapan Jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan Percepatan Rencana Detail
Pelaksanaan Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan Gambiran, Kabupaten
Kegiatan Banyuwangi Provinsi Jawa Timur dapat dilihat sebagai berikut:
N BULAN KE-
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sosilisasi
2 Pendampingan Teknis
3 Klinik
4 Asistensi/ Konsultansi
Pembahasan TKPRD
5
(Rekomendasi Gubernur)
Evaluasi dan Klarifikasi
6 Dokumen Persub dan
Pelaksanaan Lintas Sektor
Evaluasi dan Klarifikasi Pasca
7 Linsek dan Penandatanganan
Persetujuan Substansi
8 MonitoringPelaksanaan
10

Laporan
19. Laporan Laporan Pendahuluan kegiatan Percepatan Rencana Detail Tata
Pendahuluan Ruang Bagian Wilayah Perkotaan Gambiran, Kabupaten
Banyuwangi Provinsi Jawa Timur memuat : latar belakang, tujuan,
sasaran, strategi penanganan pekerjaan, metode dan mekanisme
pelaksanaan pekerjaan, sistematika rencana kerja, tenaga ahli
pelaksana lengkap dengan uraian tugas dan gambaran umum
kawasan perencanaan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya di bulan ke-1 (satu)


sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) eksemplar.

20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan kegiatan Percepatan Rencana Detail Tata Ruang
Bagian Wilayah Perkotaan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi
Provinsi Jawa Timur memuat :
a. Identifikasi permasalahan secara rinci yang menjadi factor
penghambat penyelesaian RDTR.
b. Merumuskan dan menyusun rencana kerja penyelesaian
RDTR;
c. Menyerahkan kelengkapan dokumen substansi;
d. Menyampikan progress yang telah dicapai dari setiap tahap
pekerjaan dan progress status penyelesaian untuk setiap
RDTR.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya di minggu pertama


setiap bulannya sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga)
eksemplar.

21. Laporan Antara Laporan Antara kegiatan Percepatan Rencana Detail Tata Ruang
Bagian Wilayah Perkotaan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi
Provinsi Jawa Timur memuat hasil sementara pelaksanaan
kegiatan berupa kompilasi data dan pengolahan serta analisis data
yang disusun secara terstruktur. Hasil perumusan analisa terkait
beserta penjelesannya.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya di bulan ke-5


(lima) sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) eksemplar.

22. Laporan Akhir Laporan Akhir kegiatan Percepatan Rencana Detail Tata Ruang
Bagian Wilayah Perkotaan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi
Provinsi Jawa Timur memuat Hasil Akhir berupa proses
pelaksanaan hingga sampai diterbitkannya Surat Rekomendasi
11

Gubernur dan Surat Persetujuan Substansi Menteri ATR/Kepala


BPN.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya di bulan ke-10
(sepuluh) sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) eksemplar.

Hal-Hal Lain
23. Produksi dalam Semua kegiatan Jasa Konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. Persyaratan Jika kerjasama dengan Penyedia Jasa Konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi :
a. Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia harus
diatur dalam kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
b. Penyedia tetap bertanggungjawab atas bagian pekerjaan yang
dikerjakan oleh sub penyedia.
c. Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama dengan sub penyedia
harus mengacu kepada harga yang tercantum dalam Kontrak
serta menganut prinsip kesetaraan.

25. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Pengumpulan Data a. Melaporkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan untuk
Lapangan rencana kegiatan pengumpulan data.
b. Untuk aktifitas yang bersifat interaksi dengan masyarakat,
harus membawa izin pihak yang berwenang.

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja PPK sebagai berikut :
a. Tim Teknis sebagai perantara (menjembatani) antara
penyusun/konsultan dengan pihak pemerintah lokal dan pihak
lain yang terkait.
b. Pembahasan secara formal dan dihadiri oleh Tim Teknis,
SKPD terkait dan stakeholder lainnya.
c. Pembahasan insidensial dilakukan setiap ada progres dan
perubahan yang signifikan.
d. Pembahasan informal atau konsultasi dilakukan setiap saat
jika diperlukan.
12

Surabaya, Maret 2019

Pejabat Pembuat Komitmen


Satker Direktorat Jenderal Tata Ruang
Pelaksanaan Percepatan RDTR Provinsi Jawa Timur

PRIYO NUR CAHYO, ST. MT.


NIP. 19730111 200501 1 005

Anda mungkin juga menyukai