Anda di halaman 1dari 5

1. Uraikan mengapa dapat terjadi fenomena listrik?

2. Uraikan besaran-besarn fisika dan satuannya dalam listrik statis.


3. Analisis perbedaan gaya listrik, kuat medan listrik, potensial listrik dan energi
potensial listrik secara kualitatif dan kuantitatif.
4. Analisis perbedaan besaran potensial listrik, muatan listrik dan kapasitas kapasitor
pada rengakaian seri dan paralel kapasitor.

Jawab :
1. Jauh sebelum pengetahuan tentang listrik ada, orang pada saat itu takut akan kejutan dari ikan
listrik. Penduduk Mesir Kuno dari zaman 2750 BC menyebut ikan ini sebagai "Guntur dari Nil",
dan menganggap mereka sebagai "pelindung" dari semua ikan lainnya. Ikan listrik kemudian juga
dilaporkan satu milenium kemudian oleh Yunani Kuno, Kekaisaran Romawi dan para naturalis
Arab. Beberapa penulis kuno, seperti Plinius yang Tua dan Scribonius Largus, membuktikan efek
mati rasa sengatan listrik dari lele dan pari torpedo, dan tahu bahwa kejutan listrik tersebut
dapat mengalir melalui benda berkonduktansi. Pasien yang terkena pirai atau sakit kepala juga
diarahkan untuk memegang ikan listrik dengan harapan bahwa kejutan yang kuat tersebut
mampu menyembuhkan mereka. Kemungkinan pendekatan awal dan paling dekat kepada
penemuan listrik dari sumber lainnya adalah kepada orang-orang Arab, di mana sebelum abad
ke-15 mereka telah memiliki kata berbahasa Arab untuk petir (raad) ke pari listrik.
Beberapa budaya kuno sekitar Mediterania mengetahui bahwa beberapa benda, seperti
batang ambar, dapat digosok dengan bulu kucing untuk menarik benda ringan seperti
bulu. Thales membuat beberapa observasi pada listrik statis sekitar tahun 600 BC, di mana ia
percaya bahwa friksi yang dihasilkan amber magnetik, kebalikan dari minerak
seperti magnetit yang tidak perlu digosok. Thales saat itu belum benar bahwa tarik-menarik
disebabkan oleh efek magnet, tetapi sains kemudian membuktikan adanya hubungan antara
magnetisme dan listrik. Menurut sebuah teori kontroversial, orang-orang Parthia mungkin telah
memiliki pengetahuan tentang elektroplating, berbasis pada penemuan Baghdad Battery tahun
1936 yang menyerupai sel galvani, meskipun belum diketahui apakah artefak itu berlistrik di
alam.
Benjamin Franklinmelakukan penelitian ekstensif tentang listrik pada abad ke-18,
didokumentasikan oleh Joseph Priestley (1767) History and Present Status of Electricity,
dengannya Franklin melakukan korespondensi lanjutan.
Listrik tetap hanya menjadi bahan keingintahuan selama satu milenium hingga tahun 1600,
ketika ilmuwan Inggris William Gilbert membuat studi khusus mengenai listrik dan magnetisme,
membedakan efek lodestone dari listrik statis yang dihasilkan dengan menggosok ambar. Ia
mengajukan kata Latin Baru electricus ("seperti amber", seperti ἤλεκτρον, elektron, kata Yunani
Kuno untuk "amber") untuk merujuk pada sifat menarik benda ringan setelah digosok. Kata ini
akhirnya diserap dalam bahasa Inggris "electric" dan "electricity", yang pertama kali muncul
pada tulisan cetak pada tulisan milik Thomas Browne, Pseudodoxia Epidemica, tahun 1646.
Karya berikutnya yang dilakukan oleh Otto von Guericke, Robert Boyle, Stephen Gray dan C.
F. du Fay. Pada abad ke-18, Benjamin Franklin melakukan penelitian ekstensif pada kelistrikan.
Bulan Juni 1752 ia berhasil menempelkan kunci logam ke bagian dasar senar layang yang
dibasahi dan menerbangkan layang tersebut di langit berbadai. Adanya kilatan yang meloncat
dari kunci ke tangannya menunjukkan bahwa kilat adalah listrik di alam.
Tahun 1791, Luigi Galvani mempublikasikan penemuan biolistrik, menunjukkan bahwa listrik
merupakan medium di mana sel saraf memberikan signal ke otot. Baterai Alessandro
Volta atau tumpukan volta pada tahun 1800, dibuat dari lapisan seng dan tembaga, sehingga
memberikan sumber yang lebih dipercaya bagi para ilmuwan bagi sumber energi listrik
daripada mesin elektrostatis yang sebelumnya digunakan. Dikenalnya elektromagnetisme,
kesatuan fenomena listrik dan magnetik, adalah karya Hans Christian Ørsted dan André-Marie
Ampère tahun 1819–1820; Michael Faraday menemukan motor listrik tahun 1821, dan Georg
Ohmmenganalisis secara matematis sirkuit listrik tahun 1827. Listrik dan magnet (dan cahaya)
dihubungkan oleh James Clerk Maxwell, pada tulisannya "On Physical Lines of Force" tahun 1861
dan 1862.
Di awal abad ke-19 mulai ada perkembangan yang cepat dalam ilmu kelistrikan. Beberapa
penemu seperti Alexander Graham Bell, Ottó Bláthy, Thomas Edison, Galileo Ferraris, Oliver
Heaviside, Ányos Jedlik, Lord Kelvin, Sir Charles Parsons, Ernst Werner von Siemens, Joseph
Swan, Nikola Tesla dan George Westinghouse, listrik berubah dari keingintahuan sains menjadi
peralatan berguna untuk kehidupan modern, menjadi penggerak bagi Revolusi Industri Kedua.
Tahun 1887, Heinrich Hertz (843–844) menemukan bahwa elektroda yang teriluminasi
dengan cahaya ultraviolet dapat menghasilkan percikan listrik lebih mudah. Tahun 1905 Albert
Einstein mempublikasikan tulisan yang menjelaskan data percobaan dari efek fotolistrik sebagai
hasil dari energi cahaya yang dibawa pada discrete quantized packets, menghidupkan elektron.
Penemuan ini mengantarkan pada revolusi kuantum. Einstein mendapatkan Hadiah Nobel
bidang Fisika tahun 1921 untuk "penemuannya dalam hukum efek fotolistrik". Efek fotolistrik
juga digunakan dalam fotosel seperti yang bisa ditemukan pada panel surya dan bisa digunakan
untuk memproduksi listrik secara komersial.
Alat solid-state pertama adalah detektor "cat's whisker", pertama kali digunakan tahun
1900an di penerima radio. Kawat menyerupai kumis ditempatkan berkontak dengan kristal
padat (seperti kristal germanium) untuk mendeteksi signal radio dengan efek simpang
kontak. Pada komponen bentuk padat, arus listrik dibatasi oleh elemen padat dan senyawa
direkayasa spesifik untuk menghidupkan dan memperkuatnya. Aliran arus dapat dipahami dalam
2 bentuk: sebagai elektron bermuatan negatif dan elektron kekurangan muatan positif yang
disebut lubang. Muatan dan lubang ini dapat dipahami pada fisika kuantum. Material
pembangunnya biasanya adalah kristalin semikonduktor.
Komponen bentuk-padat kemudian berkembang dengan munculnya transistor tahun 1947.
Beberapa komponen bentuk padat yang umum adalah transistor, chip mikroprosesor, dan RAM.
Sebuah tipe khusus dari RAM disebut flash RAM digunakan pada flash drives. Selain itu, solid-
state drive saat ini digunakan untuk menggantikan cakram keras yang berputar mekanis.
Komponen bentuk padat mulai populer tahun 1950-an dan 1960-an, transisi dari tabung
vakum ke dioda semikonduktor, transistor, sirkuit terintegrasi (IC) dan diode pancaran
cahaya (LED).

2. Besaran-besaran Fisika dalam listrik statis, antara lain :


a. Muatan Listrik

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.
Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem Satuan Internasional
dari satuan Q adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat
dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif)
maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa
positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron
akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan
elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q
dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang
mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).

b. Gaya Coulomb
Gaya Coulomb atau disebut gaya listrik dapat dinyatakan sebagai interaksi yang terjadi
baik tarik menarik maupun tolak menolak antara dua atau lebih muatan. Gaya Coulomb
memiliki satuan Newton (N) untuk sistem SI dan dyne untuk sistem cgs.

c. Kuat Medan Listrik


Kuat Medan Listrik dinyatakan sebagai besarnya gaya listrik yang bekerja pada sebuah
muatan dibagi dengan besarnya muatan tersebut. Medan Listrik memiliki satuan
newton/coulomb (N/C) dalam sistem SI.

d. Fluks Listrik
Fluks Listrik dinyatakan sebagai hasil kali antara kuat medan listrik dan luas penampang
yang tegak lurus dengan medan listrik. Fluks Listrik memiliki satuan webber (Wb) dalam
sistem satuan SI.

e. Energi Potensial Listrik

Energi Potensial Listrik adalah suatu usaha yang dilakukan gaya Coulomb, untuk
memindahkan muatan uji dari suatu titik ke titik yang lainnya. Energi Potensial Listrik
memiliki satuan joule (J) dalam sistem SI dan erg dalam sistem cgs.

f. Potensial Listrik

Potensial listrik pada tiap titik didefinisikan sebagai energi yang dibutuhkan untuk
membawa sebuah muatan dari jarak tak terbatas ke titik tersebut. Diukur dalam
satuan volt yang berarti satu volt adalah potensial di mana harus dihasilkan kerja
1 joule untuk membawa muatan sebesar 1 coulomb dari jarak tak terhingga.

g. Kapasitas Kapasitor
Kapasitas Kapasitor dinyatakan sebagai kemampuan kapasitor untuk memperoleh dan
menyimpan muatan listrik. Kapasitas kapasitor memiliki satuan farad (F) dalam sistem SI.

3. Perbedaan gaya listrik, kuat medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik :
Secara Kuantitatif
 Gaya Listrik
𝑄. 𝑞
𝐹=𝑘 2
𝑟
 Kuat Medan Listrik
𝑄
𝐹=𝑘 2
𝑟
 Potensial Listrik
𝑄
𝑉=𝑘
𝑟
 Energi Potensial Listrik
𝑄. 𝑞
𝑊=𝑘
𝑟

Berdasarkan persamaaan keempat besaran tersebut, dapat kita ambil beberapa


perbedaan mendasar dari keempat besaran tersebut, antara lain :
o Pada Gaya Listrik dan Energi Potensial Listrik terdapat muatan uji (q) yang
berarti pada gaya Listrik dan energi potensial listrik harus merupakan suatu
interaksi ataupun perpindahan dari Muatan sumber dengan muatan uji.
o Pada Kuat Medan Listrik dan Potensial listrik muatan uji (q) sudah mengalami
eleminasi sehingga untuk mendapatkan nilai keduanya tidak harus mengetahui
muatan uji-nya.
o Pada Gaya Listrik dan Kuat Medan Listrik, menggunakan kuadrat jarak
sedangkan padaa Potensial dan Energi potensial hanya menggunakan jarak saja.

Secara kualitatif

Secara kualitatif keempat besaran memiliki beberapa perbedaan, antara lain :

o Gaya Listrik dan Medan Listrik merupakan besaran Vektor sedangkan Energi
Potensial Listrik dan Potensial Listrik merupakan besaran Skalar
o Gaya Listrik dan Medan Listrik memiliki arah sedangkan Energi Potensial Listrik
dan Potensial Listrik tidak memiliki arah

4. Pada rangkaian seri dan paralel, potensial listrik, muatan listrik dan kapasitas kapasitor memiliki
perbedaan, antara lain :

 Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri :
o Muatan yang tersimpan pada tiap-tiap kapasitor adalah sama besar. dapat
ditulis :
Q1 = Q2 = Q3 = …. = Qn (1

o Total beda potensial adalah jumlah semua beda potensial pada masing-masing
kapasitor. Dapat ditulis :
Vtotal = V1 + V2 + V3 + … + Vn (2

Berdasarkan persamaan (1, maka :


𝑄
𝑉1 =
𝐶1
𝑄
𝑉2 =
𝐶2
𝑄
𝑉3 =
𝐶3
𝑄
𝑉𝑛 =
𝐶𝑛

berdasarkan persamaan (2, maka :


𝑄 𝑄 𝑄 𝑄 𝑄
= + + + ⋯+
𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶1 𝐶2 𝐶3 𝐶𝑛
o seper - Total kapasitas Kapasitor adalah jumlah seper-kapasitas kapasitor
dalam rangkaian seri. Dapat ditulis :
1 1 1 1 1
= + + + ⋯+
𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶1 𝐶2 𝐶3 𝐶𝑛

 Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel :
o Muatan total yang tersimpan pada kapasitor total adalah jumlah muatan
yang tersimpan pada masing masing kapasitor. Dapat ditulis :

Qtotal = Q1 + Q2 + Q3 + … + Qn (3

o Beda potensial pada tiap-tiap kapasitor adalah sama besar. Dapat ditulis :
V1 = V2 = V3 = …. = Vn (4

Berdasarkan persamaan (4, maka :


Q1 = C1V
Q2 = C2V
Q3 = C3V
Qn = CnV

Berdasarkan persamaan (3, maka :


Ctotal V = C1V + C2V + C3V + … + CnV
o Total kapasitas kapasitor adalah jumlah masing-masing kapasitas
kapasitor dalam rangkaian paralel. Dapat ditulis :
Ctotal = C1 + C2 + C3 + … + Cn

Anda mungkin juga menyukai