Anda di halaman 1dari 2

UNTUK TATA CARA DAN SYARAT PEMBUATAN BETON DAPAT DILIHAT DI SNI 2847-2013 PASAL 3

UNTUK SYARAT DURABILITAS BETON DAPAT DILIHAT DI SNI 2847-2013 PASAL 4

EVALUASI DAN PENERIMAAN MUTU BETON


FREKUENSI PENGUJIAN BETON
Pengujian Material Beton berdasarkan SNI 2847-2013
Pasal 5.6.2 Frekuensi Pengujian
Pasal 5.6.2.1 Benda uji setiap mutu beton tidak kurang dari sekali sehari untuk setiap:
- 110 m3 beton
- 460 m2 luasan permukaan lantai dan dinding
Pasal 5.6.2.2 Benda uji minimal setiap mutu beton paling sedikit lima adukan yang dipilih secara acak
Pasal 5.6.2.3 Bila benda uji kurang dari 38 m3, maka pengujian kuat tekan tidak diperlukan bila bukti
terpenuhinya kekuatan tekan diserahkan dan disetujui oleh pengawas lapangan
Pasal 5.6.2.4 Uji kuat tekan harus merupakan nilai kekuatan rata – rata dari paling sedikit dua silinder
150 kali 300 mm atau tiga silinder 100 kali 200 mm yang dibuat dari adukan beton yang
sama dan diuji pada umur beton 29 hari atau pada umur uji yang ditetapkan untuk
penentuan f;c

Pengujian Material Beton berdasarkan PBI 1971


Pasal 4.7 Apabila tidak ditentukan oleh pengawas ahli, maka:
- volume total pengecoran di atas 60 m3 : 1 benda uji per 5 m3 beton
- volume total pengecoran 60 m3 atau lebih kecil : diatur pembagiannya supaya dalam
keseluruhan pekerjaan diperoleh minimal 20 benda uji dengan randomisasi yang
baik dan merata
- apabila volume pengecoran sangat kecil sehingga tidak memungkinkan membuat 20
benda uji, maka pembuatan benda uji boleh kurang dari 20 buah, namun harus
menjamin keterwakilan secara keseluruhan beton yang digunakan (dalam interval
jumlah pengecoran yang sama)

Ketentuan di atas berlaku untuk tiap mutu beton yang digunakan dalam satu proyek, tidak boleh
dicampur atau disatukan jumlah benda uji untuk mutu beton yang berbeda.

Pada umumnya pengambilan sample dan pembuatan benda uji di lapangan masih mengikuti PBI,
karena apabila mengikuti SNI maka :

 jumlah benda uji yang dibuat dan dianalisa akan sangat sedikit
 dalam SNI masih terdapat ketidakkonsistenan karena ada persyaratan pasangan benda uji
sedangkan jumlah benda uji yang minimal ditetapkan adalah 5 buah

Akan tetapi, jika diinginkan frekuensi pengambilan sample dan pembuatan benda uji di lapangan sesuai
ketentuan SNI, boleh dilakukan asal :

 disetujui oleh Pengawas Lapangan


 analisa desain/perencanaan struktur berdasar SNI 03-2847-2002
 perancangan campuran adukan beton (desain mix) dan evaluasi penerimaannya mengikuti
aturan SNI 03-2847-2013
Ada pula saran untuk mengambil benda uji dengan penggabungan cara kedua peraturan tersebut
supaya hasilnya dapat dianalisa dari keduanya, sebagai antisipasi jika Pengawas atau Perencana
menghendaki dilakukan evaluasi atau analisa tertentu berdasar satu atau kedua peraturan tersebut.

Evaluasi Beton berdasarkan SNI 2847-2013


Pasal 5.6.3.2 Penerimaan mutu beton untuk benda uji yang dirawat di laboratorium :
- setiap nilai rata - rata arimatika dari semua tiga uji kekuatan yang berurutan
mempunya nilai yang sama atau lebih besar dari f’c (lihat 5.6.3.4)
- tidak ada uji kekuatan dibawah f’c dengan lebih dari 3,5 MPa jika f’c sebesar 35 MPa
atau kurang, atau lebih dari 0,10 f’c jika f’c lebih dari 35 MPa (lihat 5.6.3.4)

Pasal 5.6.4.4 Ketentuan untuk mutu beton dari benda uji yang dirawat di lapangan, adalah tidak
boleh kurang dari 85% kuat tekan atau mutu beton yang dirawat di laboratorium.
Batasan 85% tidak berlaku jika kekuatan yang dirawat dilapangan melebihi f’c dengan
lebih dari 3,5 MPa

Tindakan jika mutu beton tidak memenuhi syarat


Pasal 5.6.5.2 Uji beton inti (cores) diperbolehkan diambil dari daerah yang dipermasalahkan sesuai
dengan ASTM C42M. Tiga benda uji harus diambil untuk setiap uji kekuatan tekan yang
jatuh dibawah nilai yang diberikan dalam 5.6.3.3(b).

Pasal 5.6.5.4 Beton di daerah yang diwakili benda uji beton harus dianggap cukup secara struktur jika
kekuatan tekan rata – rata dari tiga beton inti adalah minimal sama dengan 85% dari f’c
dan tidak ada satupun beton inti yang kekuatan tekannya kurang dari 75% dari f’c.
Tambahan pengujian beton inti diizinkan untuk diambil dari lokasi yang memperlihatkan
hasil kekuatan beton yang cenderung salah.

Pasal 5.6.5.5 Bila kriteria 5.6.5.4 tidak dipenuhi dan kekuatan struktur masih meragukan, maka pihak
berwenang dapat meminta untuk dilakukan pengujian lapangan pada kekuatan struktur
beton sesuai dengan pasal 20 untuk bagian – bagian struktu yang bermasalah tersebut,
atau melakukan langkah – langkah lainnya yang diangap tepat.

SNI tidak merekomendasikan pengujian dengan hammer test - namun juga tidak melarang dilakukannya
pengujian hammer test

Uji beton lainnya:


- Slump Test
- Hammer Test
- Ultrasonic non Destructive

Anda mungkin juga menyukai