Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
TINJUAN PUSTAKA
1. Definisi
persarafan yang berjalan dari leher ke arah axial yang dibentuk ramus
3. Patologi
Pada kasus ini cedera plexus brachialis terjadi akibat benturan keras
tarikan yang kuat antara leher dengan bahu atau antara ekstremitas atas
dengan trunk. Patologi saraf muncul diantara dua titik. Pada titik
coracoideus sebagai pengungkit saat hiper abduksi yang kuat pada bahu.
Selain arah gerakan yang kuat pada plexus brachialis , kecepatan tarikan
4. Epidemiologi
kecelakaan lalu lintas 90% melibatkan roda dua. Cedera plexus brachialis
pada kebanyakan kasus (80,7%). Dari kecelakaan lalu lintas, dibagi lagi
antara 4.500 gram dan 5000 gram kejadiannya 12,25% kasus. Semua
5. Etiologi
ke atas. Bagian bawah saraf cenderung terluka ketika tangan tertarik atau
a. Trauma fisik, dari kecelakaan lalu lintas, terjatuh, atau luka tembak.
c. Proses persalinan yang sulit, seperti posisi bayi sungsang atau waktu
Parsonage-Turner.
dengan kepala dan bahu membentur tanah. Benturan yang terjadi dengan
posisi bahu depresi dan kepala fleksi ke arah yang berlawanan. Gerakan
yang sangat tiba – tiba tersebut juga menyebabkan cedera tarikan pada
yang parah pada serabut saraf bagian atas. Hiperabduksi shoulder atau
kecepatan tinggi bisa menyebabkan avulsi (robek) akar saraf dari medulla
spinalis.
dengan adanya paralisis pada otot deltoid, otot biceps, otot ekstensor
gerakan fleksi dan ekstensi elbow, gerakan dorso fleksi dan palmar fleksi,
T1 dan atrofi bahkan kontraktur pada grup otot fleksor dan ekstensor
Inspeksi :
Statis : Lengan kiri cenderung ekstensi dengan jari-jari fleksi.
Dinamis : Sulit menggerakkan lengan kiri.
Pemeriksaan fisik
Diagnosa ICF :
Hypomobile Ekstremitas Superior
Sinistra et causa Plexus Brachialis Injury
Pengukuran didefinisikan sebagai penggunaan bilangan angka yang
kaidah.
Adapun pengukuran yang dilakukan pada kasus plexus brachialis injury yaitu:
1. Manual Muscle Testing (MMT) adalah sebuah metode untuk menilai fungsi
2. Body Girth test adalah pengukuran keliling lingkar tubuh dengan standar
B. INTERVENSI FISIOTERAPI
1. IR (Infra Red)
a. Definisi
gelombang 7.700 – 4 juta Amstrong. Berdasarkan panjang gelombang maka infra red
sinar ini hanya sampai kepada lapisan superficial epidermis, yaitu sekitar 0,5
mm.
2) Gelombang Pendek
Panjang gelombang antara 7.700 – 12.000 A. daya penetrasi lebih dalam dari
yang gelombang panjang, yaitu sampai sub cutan kira – kira dapat
darah lymphe, ujung – ujung saraf dan struktur lain dibawah kulit.
b. Efek terapeutik
ending.
- Apabila diberi stronger heating, maka akan terjadi counter irritation yang
- Dengan adanya sinar infra red akan memperlancar sirkulasi darah, maka
pengurangan nyeri.
rasa nyeri tidak ada. Oleh karena itu, suhu tubuh yang meningkatkan akan
contusion.
- Gangguan sensibilitas
a. Definisi
listrik merangsang saraf untuk menghasilkan kontraksi otot alami. Hal ini
jaringan otot.
selama latihan rutin. Tegangan untuk titik-titik tekanan yang berbeda pada
- Penguatan otot
- Menghilangkan nyeri
a. Definisi
ROM yang tidak dibatasi dan dihasilkan oleh gaya eksternal, hanya ada
sedikit kontraksi otot volunter atau bahkan tidak ada. Gaya eksternal dapat
berasal dari orang lain, mesin, atau bagian tubuh yang lain.