PENGERTIAN TOPIK
Pengertian topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat,
dalam tulis menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi
landasan penulisan suatu artikel.
Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam,
dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama
yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak
berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak
(kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit
dikembangkan, hubungan variabel kurang jelas, tidak menarik untuk dibahas atau
dibaca. Oleh Karena itu, pembahasan topik harus dilakukan secara cermat, sesuai
dengan kemampuan dana, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat
siterima oleh pembacanya..
Sumber-sumber untuk menulis sebuah topik datangnya bisa lewat mana saja ,
antara lain yaitu sebagai berikut:
PENGERTIAN TEMA
Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah
diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama
yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang mengarang,
tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam
tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan.
Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu.
Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis
atau diuraikan oleh penulis.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahawa tema sebagai satu gagasan,
pikiran atau persoalan utama yang mendasari sesebuah karya sastra dan terungkap
secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implisit). Tema dalam sesebuah
cerita tidak dapat dilihat sepenuhnya sehingga cerita itu selesai dibaca. Selain itu,
tema dapat dikesan melalui: perwatakan watak-watak dalam sesebuah cerita,
peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai-nilai kemanusian dan
kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita. Persoalan-persoalan yang
disungguhkan dan kemudian mendapatkan pokok persoalannya secara
keseluruhan. cerita diselesaikan, semuanya menentukan rupa tema yang
dikemukakan oleh pengarang.
SYARAT-SYARAT TEMA YANG BAIK
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia
di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk
dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup
kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang
lingkupnya.
Sumber-sumber untuk menulis sebuah tema datangnya bisa lewat mana saja ,
kapan saja, dan dimana saja antara lain yaitu sebagai berikut:
PENGERTIAN JUDUL
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan
sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul
juga merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita,
dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat
menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah
(lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan.
Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau
disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat
dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup
menggambarkan isi bahasan. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik
sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang
lingkupnya sangat luas. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga bisa
terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan
merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.
Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu,
sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam
karya itu. Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam
sebuah laporan eksposisi, contohnya : “Suatu Penelitian tentang Korelasi antara
Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai.
FUNGSI JUDUL :
1. Metode langsung
2. Metode Komunikatif
3. Metode Integratif
4. Metode Tematik
5. Metode Konstruktivistik
6. Metode Kontekstual
b) Metode Suggestopedy
Metode ini lebih mengarahkan pada pemberian sugesti kepada para siswa bahwa
semua siswa dapat membuat suatu tulisan. Dalam penciptaan sugesti ini, harus
diciptakan suasana yang menjadikan siswa merasa tenang, santai, menikmati
suasana sehingga mental mereka benar-benar siap menerima materi pelajaran
(menulis) tanpa paksaan.