Insiden di Eropa sekitar 4,5 – 6,0/ 100.000/ tahun dengan median usia 45
tahun dan moertalitas 4,1/ 100.000/ tahun. Di Amerika Serikat, MM paling
sering didiagnosis pada kelompok usia 65 – 74 tahun dengan median usia 69
tahun. Hampir semua pasien MM berevolusi dari stadium pramaligna
asimtomatis yang disebut Monoclonal Gammopathy of Undetermined
Significance (MGUS).
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan mata dapat ditemukan adanya macular detachment tipe
eksudatif, perdarahan retina, dan cotton wool spots. Konjungtiva pucat dapat
terlihat apabila terdapat anemia. Ekimosis dan purpura juga dapat muncul
akibat dari trombositopenia. Kerapuhan tulang akibat lesi litik fokal
destruktif atau fraktur patologis jarang ditemukan. Rasa nyeri pada tulang
tanpa kerapuhan tulang lebih sering ditemukan.
Secara umum, sekitar 50% risiko fraktur patologis terjadi pada lesi yang
melibatkan paling tidak 50% korteks tulang panjang, lesi pada collum
femoris atau calcar femorale. Risiko fraktur lebih rendah pada lesi tulang
ekstremitas atas daripada bawah. Defek korteks tulang sekecil apapun dapat
menurunkan kekuatan torsional tulang hingga 60%.
Level serum kalsium >0,25 mmol/L (>1 mg/dl) lebih tinggi dari batas atas
nilai normal atau >2,75 mmol/L (>1,5 mg/dl)
Insufisiensi renal (kreatinin serum >2 mg/dl (>177 µmol/L) atau klirens
kreatinin <40 ml/min)
Anemia (Hb <10 g/dl atau >2 g/dl dibawah batas bawah nilai normal)
Satu atau lebih lesi tulang osteolitik pada radiografi tulang, PET, atau CT
scan
Sel plasma klonal sumsum tulang ≥60%
Rasio free light chain abnormal ≥100 (kappa) atau <0,01 (lambda)
Satu atau lebih lesi fokal >5 mm pada MRI
Staging
NCCN merekomendasikan Revised International Staging System for
Multiple Myeloma. The Revised International Staging System (R-ISS)
ditentukan dengan mengombinasikan International Staging System (ISS)
yang memiliki abnormalitas kromosomal dan diperiksa menggunakan
interphase FISH (iFISH) setelah purifikasi sel plasma CD138 ditambah
dengan hasil pemeriksaan LDH serum.
Stadium I
Stadium II
Stadium III
• Stadium I : 66 bulan
• Stadium II : 42 bulan
• Stadium III : 29 bulan
Tatalaksana
NCCN merekomendasikan tatalaksana umum untuk mieloma multipel
berupa:
• Bortezomib/lenalidomide/dexamethasone (kategori 1)
• Bortezomib/cyclophosphamide/dexamethasone (terapi inisial pilihan bagi
pasien dengan insufisiensi renal)
Regimen terapi lain yang direkomendasikan oleh NCCN antara lain:
• Bortezomib/lenalidomide/dexamethasone (kategori 1)
• Carfilzomib/lenalidomide/dexamethasone
• Ixazomib/lenalidomide/dexamethasone (kategori 2B)
Bagi pasien yang bukan merupakan kandidat transplantasi, NCCN
merekomendasikan regimen berikut sebagai terapi induksi primer:
• Bortezomib/lenalidomide/dexamethasone (kategori 1)
• Lenalidomide/low-dose dexamethasone (kategori 1)
• Bortezomib/cyclophosphamide/dexamethasone
• Carfilzomib/lenalidomide/dexamethasone
• Carfilzomib/cyclophosphamide/dexamethasone
• Ixazomib/lenalidomide/dexamethasone
• Bortezomib/dexamethasone
• Carfilzomib/dexamethasone
• Carfilzomib/lenalidomide/dexamethasone
• Daratumumab/bortezomib/dexamethasone
• Daratumumab/lenalidomide/dexamethasone
• Elotuzumab/lenalidomide/dexamethasone
• Ixazomib/lenalidomide/dexamethasone
• Lenalidomide/dexamethasone
• Pomalidomide/dexamethasone
Prognosis
Mieloma multipel (MM) merupakan penyakit heterogenus dengan harapan
hidup antara 1 – 10 tahun. Rerata harapan hidup pada pasien MM adalah 3
tahun. Harapan hidup 5 tahun sekitar 46,6%, harapan hidup lebih besar pada
pasien usia muda daripada usia lanjut.
• Massa tumor
• Hiperkalsemia
• Proteinemia pada pemeriksaan Bence Jones
• Gangguan ginjal (penyakit stadium B atau kadar kreatinin serum >2 mg/dl
pada saat awal diagnosis)
• Terapi konvensional: secara umum harapan hidup sekitar 3 tahun dan event
free survival kurang dari 2 tahun.
• Kemoterapi dosis tinggi dengan transplantasi sel punca: harapan hidup
secara umum lebih dari 50% dalam 5 tahun.(dep)
Daftar Pustaka