Pembimbing:
Disusun Oleh:
Karen Denisa
1120170105
1
KEPANITERAAN KLINIK
…………………………...
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (Inisial) : Ny. T
Tanggal Lahir : Januari 1990 (29 tahun)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Panti Sosial Bina Laras 3
2
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis : 6 May 2019
A. KELUHAN UTAMA
WBS dibawa dinsos ke Panti Sosial Bina Laras dengan keluhan sering mendengar suara-
suara berisik ditelinganya.
Pasien mendengar suara-suara berisik ditelinganya sejak lulus SD. Pasien juga
pernah melihat sesosok bidadari berselendang pelangi yang muncul setiap pasien
menyalahgunakan lem aibon dengan cara dihirup kurang lebih 10 tahun yang lalu
yang dilakukannya selama 1 tahun. Pasien menghirup aibon tidak setiap hari, hanya
saat pasien ingin saja. Sesosok bidadari tersebut menghilang sejak pasien tidak
menghirup lem aibon.
3
2. Riwayat gangguan medic
Tidak ada
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Pasien pernah menghirup lem aika aibon 10 tahun yang lalu selama 1 tahun.
4. Riwayat Gangguan Sebelumnya
4
Pasien belum menikah dan tidak bekerja. Pasien tidak mengalami kesulitan
bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan panti
3. Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir WBS adalah tamat SD
4. Riwayat pekerjaan
WBS tidak bekerja
5. Kehidupan beragama
WBS beragama islam dan sholat 2x sehari
6. Kehidupan social dan perkawinan
-
E. RIWAYAT KELUARGA
keterangan:
: Laki-laki
: Wanita
: Laki-laki meninggal
: Wanita meninggal
: Wanita dengan gangguan jiwa
5
III. STATUS MENTAL
Berdasarkan pemeriksaan tanggal 6 May 2019
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang perempuan berusia 29 tahun, berpakaian seragam Panti Sosial Bina Laras
Sentosa 3, kaos tidak terbalik, berpakaian rapi, postur tubuh WBS baik, warna kulit
sawo matang, rambut pendek berwarna hitam, tersisir rapi, kuku bersih. Kontak
visual dan verbal baik.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/ neurologic : Compos Mentis
b. Kesadaran psikiatrik : tidak tampak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas motoric
• Sebelum wawancara: pasien sedang mengikuti aktifitas panti
• Selama wawancara: pasien duduk di tempat duduk lapangan dan tampak
tenang
• Setelah wawancara : pasien kembali pada aktivitas panti
4. Sikap terhadap pemeriksa: Pasien bersikap kooperatif dalam menjawab setiap
pertanyaan yang ditanyakan.
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : spontan, artikulasi jelas, volume normal, reaksi terhadap
pertanyaan baik.
b. Gangguan berbicara : tidak ada
6
e. Keserasian : Serasi
f. Pengendalian impuls : Lemah
g. Ekspresi : Wajar
h. Dramatisasi : Ada
i. Empati : Baik
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : halusinasi auditorik
b. Ilusi : tidak ada
c. Depersonalisasi : tidak ada
d. Derealisasi : tidak ada
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
1. Taraf pendidikan : SD
2. Pengetahuan umum: Baik
3. Kecerdasan : Sesuai dengan tingkat pendidikan
4. Konsentrasi : Baik
5. Orientasi
a. Waktu : Baik (dapat menyebutkan hari, tanggal, bulan dan tahun dengan benar).
b. Tempat: Baik (tahu tempat sekarang dimana ia berada dan dirawat).
c. Orang : Baik (tahu sedang diwawancara oleh dokter muda).
d. Situasi : Baik.
6. Daya ingat :
a. Tingkat
• Jangka panjang: Baik (dapat mengingat masa sekolahnya).
• Jangka pendek : Baik (dapat menyebutkan nama dokter muda yang
mewawancarainya).
• Segera : Baik (dapat mengulang angka yang disebutkan).
7. Pikiran abstraktif : Baik (beda pena dan kertas)
8. Visuospatial : Baik (dapat menggambar jarum jam)
9. Bakat kreatif : tidak ada
7
10. Kemampuan menolong diri sendiri : baik (pasien mau makan, mandi, dan
berpakaian sendiri).
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
• Produktifitas : cukup ide
• Kontinuitas : asosiasi longgar
• Hendaya bahasa : tidak ada
2. Isi pikir
• Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
• Waham : Tidak ada
• Obsesi : Tidak ada
• Fobia : Tidak ada
• Gagasan rujukan : Tidak ada
• Gagasan pengaruh : Tidak ada
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : baik
b. Uji daya nilai : baik
c. Daya nilai reabilitas: baik
H. TILIKAN
Tilikan 1 : penyangkalan total terhadap penyakitnya
8
2. Kesadaran : compos mentis
3. Tensi : 130/80 mmHg
4. Nadi : 84x/ menit
5. Suhu badan : 36
6. Frekuensi pernafasan : 20x/ menit
7. Bentuk tubuh : dalam batas normal
8. System kardiovaskuler : dalam batas normal
9. System respiratorius : dalam batas normal
10. System musculo- skeletal : dalam batas normal
11. System urogenital : dalam batas normal
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang disarankan:
• Darah lengkap
9
Dari pemeriksaan status mental di dapatkan mood pasien eutim, afek serasi
dengan mood. Pada pasien terdapat gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik.
Terdapat gangguan arus pikir yaitu asosiasi longgar. Daya ingat jangka panjang baik dan
pendek pasien baik. Tilikan pasien derajat I.
3. Gangguan kejiwaan ini bukan akibat gangguan afektif, karena saat ini tidak
memenuhi kriteria epidose manik dengan psikosis ataupun gangguan bipolar
episode depresif berat dengan gejala psikotik. WBS hanya menunjukkan
gejala psikotik dan tidak menunjukkan gejala gangguan afektif.
4. Gangguan kejiwaan yang pasien alami memiliki gejala psikotik. Gangguan
yang dialami pasien berdasarkan jenisnya terdapat:
" Gejala utama : halusinasi auditorik
" Asosiasi longgar
10
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I: Diagnosis Kerja : F28. Gangguan Psikotik Non-Organik Lainnya
Aksis II : Tidak ada
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : bonam
X. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik : Tidak ada
2. Psikologi / psikiatri : halusinasi auditorik
3. Social/ keluarga : Tidak ada
XI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
R/ Risperidon tab 2 mg no LX
S 2 dd 1
Paraf
R/ Depakote tab 250 mg no XXVIII
S 2 dd 1
Paraf
2. Non Psikofarmaka
• Memotivasi dan mengedukasi pasien untuk minum obat teratur dan istirahat yang
cukup.
11
• Mengedukasi pasien untuk bersosialisasi dan ikut melakukan kegiatan kegiatan di
panti bersama penghuni panti lainnya.
3. Sosioterapi :
• Kesempatan pasien untuk melakukan kegiatan keagamaan dan berinteraksi sosial
di lingkungan panti
12