Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JURUSAN KEPERAWATAN
PROFESI NERS
TA. 2019/2020
1. PENGKAJIAN
a. Pemeriksaan fisik
1) Mata : konjungtiva sianosis (hipoksemia)
2) Kulit ; sianosis perifer (vasokontriksi dan menurunnya aliran darah perifer)
3) Jari dan kuku : sianosis
4) Mulut dan bibir : membrane mukosa sianosis, bernapas dengan menggerakkan
mulut
5) Hidung : bernapas dengan cuping hidung
6) Vena leher ; adanya distensi/bendungan
7) Dada : retraksi otot bantu pernapasan (peningkatan aktivitas pernapasan, dispnea,
obstruksi jalan pernapasan), pergerakan tidak simetris antara kiri dan kanan, tactil
fremitus,
8) Suara nafas normal (vesikuler, bronchovesikuler, broncial), atau tidak normal
(rales, ronchi, wheezing, froction rub/pleural friction)
9) Pola pernapasan : normal, cepat (tacypnea), lambat (bradypnea)
b. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan untuk mengukur keadekuatan ventilasi dan oksigenasi: pemeriksaan
fungsi paru, analisa gas darah (AGD)
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas,
hipersekresi jalan napas, disfungsi neuromuskuler, benda asing dalam jalan napas,
adanya jalan napas buatan, sekresi yang tertahan, hiperplasia dinding jalan napas,
proses infeksi, respon alergi, efek agen farmakologis (mis.anastesi)
Ditandai dengan :
1) Gejala dan Tanda minor : subjectif (dispnea, sulit bicara, ortopnea), objectif
(gelisah, sianosis, bunyi napas menurun, frekuensi napas berubah, pola napas
berubah)
2) Gejala dan tanda mayor : objektif (batuk tidak efektif, tidak mampu batuk, sputum
berlebih, mengi/wheezing, mekonium di ja;an napas (pada neonatus))
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi,
perubahan membran alveolus kapiler.
Ditandai dengan :
1) Gejala dan tanda minor : subjektif (pusing, penglihatan kabur), objektif ( sianosis,
diaforesis, gelisah, napas cuping hidung, pola napas abnormal(cepat/lambat,
dalam/dangkal, regular/iregular), warna kulit abnormal(pucat, kebiruan), kesadaran
menurun )
2) Gejala dan tanda mayor : subjektif (dispnea), objektif (PCO2 meningkat/menurun,
PO2 menurun, takikardia, Ph menigkat/menurun, bunyi napas tambahan)
c. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernapasan, hambatan
upaya napas (mis.nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan), deformitas dinding
dada, deformitas tulang dada, gangguan neuromuskuler, gangguan neurologis
(mis.elektroensefalogram positif, cedera kepala, gangguan kejang), imaturitas
neurologis, penurunan energi, obesitas, posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru,
sondrom hipoventilasi, kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf C5 ke atas),
cedera pada medula spinalis, efek agen farmakologis, kecemasan.
Ditandai dengan :
1) Gejala dan tanda minor : subjektif (ortopnea), objektif (pernapasan pursed lips,
pernapasan cuping hidung, diameter thoraks anterior-posterior meningkat, ventilasi
semenit menurun, kapasitas vital menurun, tekanan ekspirasi menurun, tekanan
inspirasi menurun, ekskursi dada berubah)
2) Gejala dan tanda mayor : subjektif (dispnea), objektif (penggunaan otot bantu
pernapasan, fase ekspirasi memanjang, pola napas abnormal (mis.takipnea,
bradipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheyne-stokes))
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1. Bersihan jalan napas Setelah diberikan NIC : Manajemen jalan
tidak efektif intervensi keperawatan napas
berhubungan dengan selama ...x 24 jam 1. Monitor status 1. Jalan napas yang
spasme jalan napas, maka diharapkan pernapasan tidak paten dapat
hipersekresi jalan Status pernapasan : sebagaimana mestinya mengakibatkan
napas, disfungsi kepatenan jalan napas tidak adekuatnya
neuromuskuler, Dipertahankan pada ... ventilasi yang
benda asing dalam Ditingkatkan ke ... menyebabkan
jalan napas, adanya Dengan kriteria mayor frekuensi
jalan napas buatan, : meningkat, irama
sekresi yang 1. Frekuensi tidak teratur
tertahan, hiperplasia pernapasan 2. Buang sekret dengan 2. Batuk efektif
dinding jalan napas, (......x/menit) memotivasi pasien memaksimalkan
proses infeksi, 2. Irama pernapasan untuk melakukan batuk pengeluaran secret
respon alergi, efek (..................) atau menyedot lendir sehingga pasien
agen farmakologis 3. Kedalaman tidak merasa
inspirasi kelelahan, suction
Ditandai dengan: (..................) dapat dilakukan
Subjektif : 4. Kemampuan untuk untuk
dispnea, sulit bicara, mengeluarkan membersihkan
ortopnea sekret secret pada jalan
Objektif : (..................) napas buatan,
...... Dengan kriteria minor secret yang
; tertahan, atau
1. Ansietas pasien tidak sadar
2. Ketaakutan 3. Auskultasi suaran 3. Suara nafas yang
3. Tersedak napas, abnormal
4. Suara napas menunjukkan
tambahan lokasi adanya
5. Pernapasan cuping secret pada area
hidung lobus paru.
6. Dispnea saat 4. Lakukan penyedotan 4. Secret dapat
istirahat melalui endotrakeal atau mengisi jalan
7. Dispnea dengan NPA napas buatan dan
aktivitas ringan mencegah
8. Penggunaan otot terjadinya infeksi
bantu pernapasan tambahan
9. Batuk 5. Ajarkan pasien 5. Inhaler membantu
10. Akumulasi sputum bagaimana mencairkan secret
11. Respirasi agonal menggunakan inhaler sehingga secret
lebih mudah
dikeluarkan
4. FOKUS EVALUASI
a. DX Keperawatan 1 :
Status pernapasan : jalan napas paten
Dengan kriteria hasil :
1) Frekuensi pernapasan dalam batas normal
2) Irama pernapasan teratur
3) Kedalaman inspirasi
4) Kemampuan untuk mengeluarkan sekret
5) Tidak ada sekret pada jalan napas
b. DX Keperawatan 1 :
Status pernapasan : pertukaran gas efektif
1) Analisa gas darah normal
c. DX Keperawatan 1 :
Status pernapasan : ventilasi adekuat
1) Tidak ada dispnea
2) Tidak ada pernafasan cuping hiding
3) Tidak ada pernafasan pursed lips
4) TTV da;am rentang normal