Anda di halaman 1dari 5

Pelatihan Praktik Terbaik

Layanan VCT, CST dan Paliatif Care di Komunitas dan Unit Kesehatan
(Bandung, 21-23 September 2015)

I. LATAR BELAKANG
Kasus kumulatif HIV/AIDS di Indonesia sejak April 1987 s.d. September 2014 adalah 206.084
kasus, yang terdiri atas 150.285 HIV dan 55.799 AIDS. Hingga kini pun penyebaran kasus HIV
dan AIDS masih meluas di Indonesia, terutama pada sub populasi kunci. Termasuk di dalam
populasi ini adalah pria pembeli seks, pengguna alat suntik, pekerja seks, gay dan waria.
Kelompok-kelompok ini paling rentan tertular atau menulari HIV. Situasi ini digambarkan dari
perubahan pola epidemi HIV dan AIDS di Indonesia dalam 6 tahun terakhir, dimana terjadi
perubahan dari “Low Level Epidemic” menjadi “Concentrated Level Epidemic”. Hasil survey
pada sub populasi kunci (tertentu) menunjukkan prevalensi HIV di beberapa propinsi telah
melebihi 5% secara konsisten.

Penanggulangan HIV dan AIDS secara global dirumuskan oleh UNAIDS dengan 10 goal
strategy sebagai suatu roadmap untuk menandai tonggak-tonggak (milestones) pada jalur
program yang di buat untuk mencapai visi penanggulangan HIV/AIDS di seluruh dunia, “Zero
new HIV infections. Zero discrimination. Zero AIDS-related deaths.
Tiga dari 10 goals strategy UNAIDS 2015 untuk penanganan HIV dan AIDS adalah (1) Akses
universal pengobatan antiretroviral untuk PLWH (people living with HIV) yang memenuhi
syarat untuk pengobatan, (2) Penghapusan penularan HIV secara vertikal, (3) Kematian ibu
terkait AIDS dikurangi separuhnya dan keluarga-keluarga yang terkena HIV mendapat
penanganan di semua strategi perlindungan yang disediakan pemerintah dan memiliki akses
untuk perawatan dan dukungan.

Sustainable Development Solutions Network (2014) yang bekerja untuk merumuskan indikator
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs 2015-2030) mengajukan indikator untuk HIV-AIDS
yang menekankan pada perhitungan jumlah populasi ODHA per- grup usia sebagai prosentasi
dari total populasi dengan pemberian ARV per- grup usia. Dengan indikator ini maka
identifikasi penanganan dan pengobatan HIV-AIDS dilakukan berdasarkan usia. Hal ini
diharapkan dapat menekan infeksi HIV dan memperbaiki akses pengobatan ARV.

II. GOAL/TUJUAN
Kualitas konseling, pendampingan, perawatan dan layanan HIV-AIDS di komunitas dan di unit
kesehatan meningkat melalui program yang terintegrasi dan komprehensif.
III. HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Memahami tantangan epidemi HIV dan AIDS dalam konteks Indonesia dan global terkini
yang mengutamakan akses universal dan perlindungan masyarakat secara luas dari resiko
terpapar HIV
2. Meningkatnya kesadaran dan komitmen volunteer untuk memberikan pelayanan holistik
kepada orang yang hidup dengan HIV dan AIDS dalam menjangkau sub populasi kunci di
wilayah intervensi
3. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan volunteer dan petugas kesehatan di
layanan HIV dan AIDS sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas,
profesional, aman dan ber- perspektif human rights
4. Mempersiapkan komunitas mengembangkan upaya outreaching untuk menjangkau
kelompok berisiko tinggi

IV. BENTUK KEGIATAN


Bentuk kegiatan :
- Presentasi dan deep interview praktik terbaik layanan VCT, CST dan Paliatif Care
- Visit ke Unit VCT dan CST dan
- Dinamika kelompok

V. PESERTA
Peserta yang diharapkan hadir adalah :
1. Mitra M21 di Indonesia (8 organisasi) : 16 orang
2. RS BK William Booth Surabaya, RS Panti
Wilasa Semarang, RS Sint Carolus Jakarta,
RS UKI Jakarta, RS PGI Cikini,
RS BK Bungsu, RS Elim Rantepao : 7 orang
3. Parpem GKPS Pematang Siantar : 1 orang
4. Diakonia PGI : 1 orang
5. Komunitas Berbagi Hidup (KBH) : 1 orang
6. Panitia : 4 orang
JUMLAH : 30 orang

VI. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Kegiatan dilaksanakan Senin-Rabu, 21-23 September 2015 di Bandung, Jawa Barat.
VII. SUSUNAN ACARA
Waktu Acara Fasilitator/Narasumber Moderator/Pendamping
Senin, 21 September 2015
-09.00 Peserta check-in dan pembagian kamar
09.00 – 10.00 Makan pagi
10.00 – 10.30 Refleksi: HIV dan Spiritualitas Kristen Pdt. Dina, S.Th Panitia
10.30 – 10.40 Welcome Speech Pdt. Paulus Wijono- Sekum Sinode GKP Panitia
Irawaty Manullang- Dir Eks Pelkesi
10.40 – 11.05 Sambutan-sambutan Panitia
Isye Huliselan- M21 Indonesia-Malaysia
11.05 – 11.45 Update kasus HIV-AIDS Golbal dan
Dr. Nawan (GKE) Panitia
Indonesia
11.45 – 12.00 Pre test - Games Heince Mangesa
12.00 – 13.00 Makan siang Panitia Panitia
13.00 – 14.30 Praktik Terbaik Tatalaksana VCT RS Immanuel Bandung Panitia
14.30 – 15.30 Diskusi Tim RSU BK Bungsu Panitia

15.30 – 15.45 Coffee break Panitia Panitia

15.45 – 16.15 Praktik Outreach VCT Tim RSU BK Bungsu Panitia


Selasa, 22 September 2015
08.00 - 08.15 Renungan pagi Peserta Panitia
08.15 – 08.30 Review Panitia Panitia
08.30 – 10.00 Pastoral dan Konseling Pdt Marudut Manalu Panitia
10.00 – 12.00 Praktik Terbaik Tatalaksana CST Tim RSU BK Bungsu Heince Mangesa
12.00 – 13.00 Makan siang Panitia Panitia
13.00 – 14.00 PITC sebagai intervensi alternatif Tim RSU BK Bungsu Heince Mangesa
14.00 – 16.00 Praktik Terbaik Paliatif Care Tim Paliatif RSUD Dr. Soetomo Surabaya Isye Huliselan
16.00 – 17.00 Diskusi Tim Paliatif RSUD Dr. Soetomo Surabaya Isye Huliselan
Rabu, 23 September 2015
08.00 - 08.15 Renungan Pagi Peserta Panitia
08.15 – 08.30 Review Panitia Panitia
08.30 – 12.00 Visit ke RSU BK Bungsu Tim RSU BK Bungsu Panitia
12.00 – 13.00 Makan siang Panitia Panitia
13.00 – 14.30 Diskusi Kelompok Pemimpin Kelompok Panitia
14.00 – 15.00 Pleno Kelompok Heince Mangesa Panitia
15.00 – 16.30 Rencana Tindak Lanjut Heince Mangesa Panitia
16.30 – 17.00 Ibadah Penutupan Peserta Panitia
VIII. PENUTUP
Demikian ToR kegiatan yang kami buat, atas perhatian, dukungan dan kerjasama yang
diberikan kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Agustus 2015


Isye- Heince

Anda mungkin juga menyukai