Anda di halaman 1dari 11

Tugas Akhir Modul 6 Penilaian Hasil Belajar

Nama : DIAN OMELA


Nomor Pserta : 19280202710021
Setelah Anda mendalami kegiatan belajar 1 sampai dengan kegiatan belajar 4, tentunya
Anda memiliki keinginan bagaimana menerapkan konsep-konsep tersebut kan? Bersama
tugas ini, Anda diharapkan melakukan sebagi berikut:
1. Pilihlah dua Kompetensi Dasar sesuai mata pelajaran yang Anda ajarkan. Kembangkan soal
tes tertulis bentuk pilihan ganda (lima alternative jawaban) untuk mengukur penguasaan
kognitif siswa terhadap materi kedua KD tersebut
2. Jelaskan langkah-langkah dan kaidah-kaidah penulisan soal tes pilihan ganda.
Jawab :

1. Pilihlah dua Kompetensi Dasar sesuai mata pelajaran yang Anda ajarkan. Kembangkan soal tes tertulis bentuk pilihan ganda (lima
alternative jawaban) untuk mengukur penguasaan kognitif siswa terhadap materi kedua KD tersebut

Kisi Kisi Penulisan Soal


Jenjang Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 3 Cisuren
Mata Pelajaran : Tema 1 (Subtema 1 )
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 (Satu)

KISI KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER

Tema 1 (Subtema 1 )

Nama Tahun Pelajaran


Sekolah: SDN 3 CISUREN 2018/2019
SUB TEMA MUATAN
BENTUK NO.
TEMA PELAJARA KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
SOAL SOAL
N
1 Indahnya 1 Keberagaman PPKn 3.4 Mengidentifikasi Disajikan soal, siswa
Kebersamaan Budaya Bangsaku berbagai bentuk mampu menjelaskan
Pilihan
keberagaman suku bagaimana sikap 1 1
bangsa, sosial, dan menghargai ganda

budaya di Indonesia kebudayaan daerah.


yang terikat persatuan
dan kesatuan

Disajikan soal, siswa


mampu menyebutkan
Pilihan
nama provinsi yang 1 2
ganda
memiliki kesenian tarian
bungong jeumpa.
Bahasa 3.1 Mencermati gagasan Disajikan soal, siswa
Indonesia pokok dan gagasan mampu
pendukung yang mengeidentifikasi Pilihan
1 3
diperoleh dari teks gagasan pokok yang ganda
lisan, tulis, atau visual. terdapat pada sebuah
paragraf.
Disajikan soal, siswa
mampu menjelaskan
Pilihan
pengertian dari gagasan 1 4
ganda
pokok dan gagasan
pendukung.
IPS 3.2 Mengidentifikasi Disajikan soal, siswa
keragaman sosial, mampu menyebutkan
ekonomi, budaya, nama- nama agama
etnis, dan agama di yang di akui menurut
provinsi setempat peraturan di Indonesia. Pilihan
1 5
sebagai identitas ganda
bangsa Indonesia;
serta hubungannya
dengan karakteristik
ruang.
Disajikan soal, siswa
mampu menyebutkan Pilihan
1 6
seni kebudayaan yang ganda
di miliki oleh suku jawa.
IPA 3.6 Menerapkan sifat-sifat Disajikan soal, siswa
bunyi dan mampu menyebutkan
Pilihan 7
keterkaitannya sumber dari bunyi. 2
ganda 8
dengan indera
pendengaran.
SOAL EVALUASI TEMA 1 SUBTEMA 1

Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c,d dan e yang paling tepat !

1. Berikut bukan sikap terhadap teman yang berbeda suku adalah …..

a. Saling menghargai c. Bekerjasama dalam kebaikan

b. Saling menolong d. Saling membedakan

2. Tari bungong jeumpa merupakan tarian daerah yang berasal dari …..

a. Aceh c. Sumatera Barat

b. Sumatera Utara d. Riau

3. Tari Kipas Pakarena merupakan kesenian tari yang berasal dari Gowa, Sulawesi
Selatan. Tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan
bekas Kerajaan Gowa. Tarian ini dibawakan oleh para penari wanita dengan berbusana
adat dan menari dengan gerakannya yang khas serta memainkan kipas sebagai atribut
menarinya.

Apa gagasan pokok paragraf pertama dari teks diatas?

a. Para penari wanita dengan c. Tarian yang sudah menjadi


berbusana adat dan menari tradisi di kalangan masyarakat
dengan gerakannya yang khas Gowa
b. Para penari wanita dengan d. Tari Kipas Pakarena merupakan
berbusana adat dan menari kesenian tari yang berasal dari
dengan gerakannya yang khas Gowa, Sulawesi Selatan
4. Kalimat penjelas dalam sebuah paragraf untuk menjelaskan kalimat utama disebut juga
…..

a. Gagasan pokok c. Ide pokok

b. Gagasan pendukung d. Kalimat utama


5. Berikut agama yang tidak di akui menurut peraturan di Indonesia …..,

a. Islam c. Budha

b. Hindu d. Arteis
6. Contoh seni kebudayaan suku jawa, yaitu …..

a. Tari Saman c. Tarian Reog Ponorogo

b. Tari Kancet d. Tari Manimbong

7. Berikut yang merupakan sumber bunyi yang ada dirumah adalah …..

a. Meja c. Bel rumah

b. Tembok d. Pintu

8. Benda berikut tidak dapat menyerap bunyi …..

a. Busa c. Kain karpet

b. Gabus d. Kertas

Kunci Jawaban soal pilihan ganda


1. d. Saling membedakan
2. a. Aceh
3. d. Tari Kipas Pakarena merupakan kesenian tari yang berasal dari Gowa, Sulawesi
Selatan
4. b. Gagasan pendukung
5. d. Arteis
6. c. Tarian Reog Ponorogo
7. c. Bel rumah
8. d. Kertas
2. Jelaskan langkah-langkah dan kaidah-kaidah penulisan soal tes pilihan ganda.

Soal bentuk pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannyav harus dipilih dari beberapa
kemungkinan jawaban jawaban yang telah disediakan.
Kelebihan soal bentuk pilihan bentuk pilihan ganda antara lain :
1. Sifatnya lebih representatif dalam hal mencakup atau mewakili materi yang telah
diajarkan. kepada peserta didik.
2. Memungkinkan bagi tester untuk bertindak lebih obyektif.
3. Lebih mudah dan cepat dalam mengoreksi.
4. Memberi kemungkinan orang lain untuk ditugasi/dimintai bantuan mengoreksi hasil tes
tersebut.
5. Butir soal pada tes obyektif jauh lebih mudah dianalisis.
6. Sangat tepat untuk ujian yang peserta banyak sedangkan hasilnya harus segera seperti
ujian akhir nasional maupun ujian sekolah
Sedangkan Kelemahan Bentuk Soal Pilihan Ganda antara lain
1. Pokok soal tidak cukup jelas sehingga terdapat kemungkinan ada lebih dari satu
jawaban yang benar.
2. Kadang Kadang –– kadang jawaban soal dapat diketahui siswa meskipun belum
diajarkan karena adanya petunjuk jawaban yang benar atau karena butir soal itu
mengukur sikap bukan mengukur pengetahuan
3. Sampai suatu tingkat tertentu keberhasilan atas suatu jawaban dapat diperoleh melalui
tebakan
4. Sulit membuat pengecoh (distractor) yang berfungsi yakni yang mempunyai peluang
cukup besar untuk dipilih oleh siswa
5. Membutuhkan waktu yang lama untuk menulis soal-soaln nya.
6. Siswa cenderung mengembangkan cara belajar terpisah-pisah menurut bunyi tiap
soaLangkah
A. Langkah-langkah Penulisan Soal

1. Menentukan Tujuan Tes/soal

Penyusunan tes diawali dengan menentukan tujuan yang ingin dicapai dengan
menyelenggarakan tes tersebut. Dalam tes bahasa pada umumnya tes disusun sebagai tes hasil
belajar. Tes hasil belajar yang mempunyau tujuan utama yaitu untuk menentukan tingkat
penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan sampai tahap tertentu hingga
tes tersebut diselenggarakan. Selain tujuan utama tersebut biasanya tes dilakukan juga dengan
tujuan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa, dan kelemahan butir-butir tes.

2. Penentuan jenis dan bentuk soal


Dalam menentukan jenis tes yang akan digunakan perlu memperhatikan beberapa faktor
yaitu jumlah peserta tes, banyak sedikitnya bahan yang harus dicakup, waktu yang tersedia,
kemampuan pengajar untuk mengembangkan soal, kemudahan penyelenggaraan, kemudahan
pelaksanaan koreksi dan penilaian. Semua itu perlu diperhatikan dengan seksama agar jenis
dan bentuk tes yang digunakan dapat benar-benar mengukur tingkat kemampuan dan
pemahaman siswa.
Faktor-faktor tersebut di atas mempunyai peranan yang sangat banyak pada penentuan
soal yang akan dibuat. Misalnya soal esai, mempunyai kemudahan dalam penyusunan soalnya
tetapi dalam pengoreksian akan membutuhkan waktu yang lama dan memerlukan pikiran yang
tidak sedikit. Soal esai berbanding terbalik dengan soal pilihan ganda, soal pilihan ganda dalam
penyusunanya memang agak berat dan memakan waktu yang lama dan dalam jumlah yang
banyak, tetapi pada akhirnya ketika memeriksa hasil jawaban yang dikerjakan akan sangat
mudah dan cepat.

3. Menyusun Kisi-kisi
Kisi-kisi merupakan deskripsi mengenai ruang lingkup dan isi materi yang akan diujikan.
Tujuan penyusunan kisi-kisi sebelum membuat soal adalah untuk menentukan ruang lingkup dan
tekanan soal yang setepat-tepatnya sehingga dapat menjadi petunjuk dalam menulis soal.
Dengan adanya penyusunan kisi-kisi maka akan sangat mudah dalam mendeteksi poin mana
yang tepat digunakan sebagai tes dari berbagai kompetensi dasar.
4. Penulisan Butir Soal

Tahap penulisan butir soal dimulai dengan menentukan jumlah soal yang perlu disusun.
Penulisan butir tes pertama-tama mungkin menghasilakan butir soal yang memeliki berbagai
kekurangan dan kelemahan. Dengan kenyataan demikian maka sebagai persediaan penyusunan
butir soal diperlukan jumlah yang lebih besar dari klebutuhan karena pada akhirnya butir-butir
tersebut akan dipilih yang sesuai dengan kompetensi yang diujikan. Selain membuat butir-butir
soal perlu juga disusun kunci jawaban yang nantinya akan digunakan sebagi acuan penilaian.
Setelah mendapatkan butir-butir soal selanjutnya kita harus memilih lagi butir soal mana yang
sekiranya tepat untuk dipakai.
5. Pemantapan Butir Soal atau Validasi Soal dan Kunci Jawaban

Usaha pemantapan yang paling baik dan bertanggung jawab dalam pengembangan tes
dan butir-butirnya dapat diusahakan melalui rangkaian uji coba. Uji coba biasanya dilakukan
hanya pada pengembangan tes berstandar yang luas jangkauan pernggunaanya dan penting
kegunaanya. Usaha pemantapan ini bertujuan untuk mengetahui kesesuain, kelebihan, dan
kekurangan dari soal yang telah disusun.
Setelah soal benar-benar teruji validitasnya, kemudian kunci jawaban yang sudah dibuat
bersamaan pembuatan butir soal diuji kembali kebenaranya dan kemudian disusun sesuai
dengan urutan soal yang telah dibuat.

6. Merakit Soal Menjadi Perangkat Tes

Pembuatan soal tidaklah lengkap tanpa disertai dengan penyusunan soal menjadi
perangkat tes yang baik. Dalam tahapan yang terakhir ini naskah soal yang sudah ada disusun
menjadi alat tes yang sempurna disertai jawabanya.
Kunci jawaban yang dibuat harus sesuai dengan susunanya dengan soal yang telah
tersusun. Perlu diperhatikan pula dalam membuat jawaban untuk soal objektif berupa jawaban
pendek, jawaban berupa alternatif jawaban benar dan untuk soal esai jawaban berupa rambu-
rambu jawaban yang benar. Selain jawaban, cara penilaian dan mengolah sekor juga harus
dibuat agar tidak terjadi kesalahan dalam penilaian.
B. Kaidah Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda Kaidah

Adapun kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda adalah seperti berikut :

1. Soal harus sesuai dengan indikator. Soal harus sesuai dengan indikator.

Artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan
indikator dalam kisi-kisi.

2. Pengecoh harus berfungsi

Artinya dalam pilihan jawaban ada pengecoh yang dapat membuat siswa berpikir kritis.

3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar

Artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban benar tidak lebih dari satu atau kurang
dari satu.

4. Pokok soal Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.

Artinya, kemampuan / materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas tidak menimbulkan
pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis. Setiap butir soal hanya
mengandung satu persoalan / gagasan.

5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawanban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.

Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka
rumusan atau pernyataan itu dihilangkan saja.

6. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.

Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan yang dapat
memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.

7. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.

Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti
negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran siswa terhadap arti pernyataan
dimasud. Untuk keterampilan bahasa, penggunaan negatif ganda diperbolehkan bila aspek yang
akan diukur justru pengertian tentang negatif ganda itu sendiri.
8. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.

Artinya, semua pilihan jawaban berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh
pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi.

9. Panjang rumusan harus relatif sama.

Kaidah ini diperlukan karena adanya kecendrungan siswa memilih jawaban yang paling panjang
karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lengkap dan merupakan kunci jawaban.

10. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “semua pilihan jawaban di atas
salah atau benar”.

Artinya, dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi
pilihan berkurang berkurang satu karena pernyataan ini bukan merupakan materi yang
ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen.

11. Pilihan jawaban berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan
besar kecilnya nilai angka atau kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya.

Artinya, pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan besar kecilnya nilai
angka, dari nilai angka paling kecil berurutan sampai nilai angka yang paling besar, dan
sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang menunjukkan waktu harus disusun secara
kronologis. Penyusunan secara urut dimaksudkan untuk memudahkan siswa melihat pilihan
jawaban.

Anda mungkin juga menyukai