Thorax
PulmoAnterior :
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Pergerakan dada simetris,
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : ves (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
Posterior
Inspeksi : simetris, retraksi intercostal (-)
Palpasi : pergerakan dada simetris
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : ves (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V LMCS
Perkusi : batas batas jantung
Atas : ICS II
Kanan : Linea parasternal dextra
Kiri : Linea midclavicula sinistra
Auskultasi : m1 > m2, A2>A1, P2> P1, A2>P2
HR=86 x/menit,regular,bising (-)
ABDOMEN
Inspeksi : soepel, distensi (-)
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-), organomegali (-), ballotment (-)
Perkusi : timpani (+)
EKSTREMITAS
Pucat (-)
Edema (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
1. Laboratorium darah
Profil Lab Hasil Nilai Normal
Hb 10,7 13-16 gr/dl
Leukosit 7,5 x103/ul 4,1-10,5 x 103/ul
Trombosit 304 x103/ul 150-400 x 103/ul
Hematokrit 36,7 40-55 %
Eritrosit 4,05 x106/ul 4,5-5,5x106/ul
KGDS 21 70-110 mg/dl
MCV 87,6 80 - 100 fL
MCH 28,5 26 - 34 pg
MCHC 32,6 32-36 %
Daftar Pustaka
1. Francois J et al., 2001. Canadian Diabetes Association Clinical Practice Guidelines for the Prevention and Management
of Hypoglycemia in Diabetes. Canadian Journal Of Diabetes / 26:1 / pp 22 – 35.
2. Wirdasari. 2011. Penatalaksanaan Hipoglikemia Pada Diabetes Mellitus.
3. PCMT. 2011. Emergency Management of Hypoglicemia in The Primary Care Setting.
4. Perkeni. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tpe 2 Di Indonesia.
Hasil Pembelajaran
1. Definisi Hipoglikemia
2. Etiologi Hipoglikemia
3. Klasifikasi Hipoglikemia
4. Gejala dan Tanda Hipoglikemia
5. Hubungan Sulfonilurea (Glibenclamide) menyebabkan hipoglikemia
Tatalaksana Hipoglikemia
RANGKUMAN
Subjektif
Pasien datang di bawa oleh keluarga dengan penurunan kesadaran ± 1 jam SMRS. Sebelumnya pasien meminum obat
hipoglikemi oral (Glibenclamid) 2 tab ± 2 jam sebelum pasien mengalami penurunan kesadaran karena pasien merasa
badannya tidak enak, dan menganggap hal ini terjadi karena gula darahnya yang tinggi. Berkeringat dingin (+). Mual (+).
Dalam 2 hari terakhir pasien mengkonsumsi glibencalmid 2 x 2 tab (pagi - malam) dengan pola makan yang tidak baik.
Riwayat diabetes mellitus ± 10 tahun.
.
Objektif
Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik sangat mendukung diagnosis Hipoglikemia dan dipastikan dengan hasil pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan KGDS. Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan:
a. Gejala klinis: berupa gejala Neurogenik (gemetar, berkeringat dingin) serta gejala Neuroglikopenik (sulit
konsentrasi, lemas hingga penurunan kesadaran).
b. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan penurunan KGDS, yaitu: 21 mg/dl
Gejala membaik setelah dilakukan koreksi glukosa
Plan
Diagnosis: Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dapat di diagnosis pasien ini dengan
penurunan kesadaran ec. Hipoglikemia ec. Glibenclamide.
Hipoglikemia didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana kadar glukosa plasma < 55 – 60 mg/dl (< 3,0 – 3,2 mmol/L) atau
< 70 mg/dl (< 4,0 mmol/L) dengan gejala klinis.
Trias Whipple’s:
Gejala- gejala konsisten hipoglikemia
Penurunan kadar glukosa darah plasma
Hilangnya gejala setelah glukosa darah plasma meningkat. 1
Pengobatan
Pada kasus ini terapi yang diberikan yaitu:
1. Bedrest
2. Diet DM 1700 kkal
3. O2 2-4 L/i
4. IVFD Dex 10% 20 gtt/i
5. Ij Dex 40% 2 fl, kemudian cek KGDS Ulang 15 menit kemudian,
NB: Bila KGDS < 50 mg/dl ij. Dex 40% 2fl
Bila KGDS 50 – 100 mg/dl Ij. Dex 40% 1 fl
Bila KGDS > 100 mg/dl pertahankan IVFD dex 10%
Cek KGDS/ jam
6. Ij Dexametasone 1 Amp (ekstra)
Tatalaksana Hipoglikemia berdasarkan derajat/ klasifikasi hipoglikemia, yaitu:1
Pada pasien hipoglikemia tidak sadar:
Hentikan sementara OHO
Berikan Dex 40% 2 fl (50 ml) bolus IV dan berikan Dex 10% per infus 1 fls/6 jam
Jika KGDS < 50 mg/dl bolus Dex 40% 2 fl IV
Jika KGDS < 100 mg/dl bolus Dex 40% 1 fl IV
Jika KGDS 100- 200 mg/dl pertahankan dex 10%
Jika KGDS > 200 mg/dl maka pertimbangkan untuk menurunkan kecepatan drip dex 10%
Jika KGDS > 100 mg/dl sebanyak 3x berturut-turut pemantauan KGDS dilakukan / 2 jam. Jika KGDS > 200 mg/dl
pertimbangkan mengganti infus dengan dex 5 % atau NaCl 0,9%.
Jika KGDS > 100 mg/dl sebanyak 3 x berturut-turut cek KGDS / 4 jam
Jika KGDS > 100 mg/dl sebanyak 3 x berturut-turut lakukan liding scale / 6 jam dengan reguler insulin.3
Bila hipoglikemia belum teratasi pertimbangkan pemberian antagonis seperti adrenalin, kortison dosis tinggi atau
glukagon 0,5 – 1 mg sc/im. Jika pasien belum sadar dengan KGDS 200 mg/dl berikan hidrokortison 100 mg per 4
jam selama 12 jam atau deksametasone 10 mg iv bolus dilanjutkan 2 mg/ 6 jam dan manitol 1,5 – 2 gr/Kg BB IV setiap
6-8 jam dan dicari penyebab lain penurunan kesadaran.
Pendidikan
Di berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang hipogilkemia dan efeknya serta tanda awal serta tatalaksana awal
yang dapat dilakukan oleh penderita sendiri dan keluarga di rumah. Di beritahuakan kepada pasien untuk selalu minum
obat secara teratur dan diikuti dengan makan nasi setalah meminum obat, serta selalu menyediakan permen atau apapun
yang bersifat manis di dekatnya untuk pengobatan awal yang dapat dilakukan bila terjadi hipoglikemia.
Konsultasi
Dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi kepada spesialis penyakit dalam atau setidaknya selalu kontrol ke dokter
untuk memantau keadaan gula darah.