Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)

PERAWATAN METODE KANGURU (PMK)

 Pokok Bahasan : Pelatihan perawatan metode kanguru

 Sasaran : Ibu Bayi

 Tempat : Ruang Bayi RSUD Banten

 Tanggal : 15 Juli 2019 - 31 Juli 2019

 Waktu : 60 Menit

 Metode : Ceramah, Simulasi

 Penyuluh : Ayu pratiwi sarundaitan, S.Kep., Ners

 NIP : 198909032019032007

A. Latar Belakang

Meski menggunakan nama kangguru, metode ini bukan berasal

dari Australia. Rey dan Martinez dari Kolumbia yang pertama kali

memperkenalkan metode ini pada tahun 1979. Dinamakan kangaroo

mother care karena metode ini meniru perilaku binatang asal Australia

yang menyimpan anaknya dikantung perutnya (HTAI, 2008).

Perawatan metode kangguru adalah perawatan untuk bayi berat

badan lahir rendah dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi

dengan kulit ibu (skin-to-skin contact). Metode ini sangat tepat dan mudah

dilakukan guna mendukung kesehatan dan keselamatan bayi dengan

BBLR.Prinsip dasar Perawatan metode kangguru adalah mengganti


perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) dalam inkubator dengan metode

kangguru. Hal ini disebabkan karena kurangnya fasilitas terutama

inkubator dan tenaga kesehatan perawatan BBLR, penggunaan inkubator

memiliki keterbatasan yaitu memerlukan tenaga listrik (Mitayani, 2009).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah akhir proses pembelajaran para ibu mampu memahami tentang

perawatan metode kanguru

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang Perawatan Metode

Kangguru selama 60 menit , diharapkan para orang tua pasien di

Ruang perinatologi RSUD BANTEN mampu:

a. Menjelaskan pengertian perawatan metode kangguru dengan benar

b. Menyebutkan 3 dari manfaat dari Perawatan Metode Kangguru

c. Menyebutkan 2 dari 5 kiriteria Bayi yang Diberikan Metode

Kangguru

d. Menpraktekan Cara melakukan Perawatan Metode Kangguru

C. Metode

Ceramah, diskusi dan simulasi


D. Media

Poster dan leaflet

E. Materi Pengajaran

a. Pengertian Perawatan Metode Kangguru

b. Manfaat Perawatan Metode Kangguru

c. Kiriteria Bayi yang Diberikan Metode Kangguru,

d. Cara melakukan Perawatan Metode Kangguru

e. Prosedur Perawatan Metode Kangguru

f. Komponen Perawatan metode kangguru

g. Tanda Bahaya pada Bayi saat Perawatan Metode Kangguru.

F. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan:
a. Mengucapkan salam Menjawab salam
b. Perkenalan Merespon
c. Menyampaikan maksud dan tujuan Mendengarkan
d. Menyampaikan kontrak waktu Menyetujui

kontrak
2 30 menit Pelaksanaan
Menyampaikan:
a. Pengertian Perawatan Metode

Kangguru
b. Manfaat Perawatan Metode
Mendengarkan
Kangguru
c. Kiriteria Bayi yang Diberikan Merespon
Metode Kangguru Bertanya
d. Cara melakukan Perawatan Metode
Mempraktekan
Kangguru
e. Prosedur Perawatan Metode

Kangguru
f. Komponen Perawatan metode

kangguru
g. Tanda Bahaya pada Bayi saat

Perawatan Metode Kangguru.


3 20 menit Evaluasi dilakukan secara praktik dan

tertulis. Mengisi kuisioner


a. Peserta menjawab kuisioner yang
Mempraktekan
sudah disediakan
b. Peserta mempraktikan ulang cara

perawatan metode kanguru


4 5 menit Penutup:
Mengucapkan salam dan terima kasih Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Kuisioner (terlampir)
2. Lembar Observasi (terlampir)
“Perawatan Metode Kangguru”

1. Pengertian Metode Kangguru

Meski menggunakan nama kangguru, metode ini bukan

berasal dari Australia. Rey dan Martinez dari Kolumbia yang

pertama kali memperkenalkan metode ini pada tahun 1979.

Dinamakan kangaroo mother care karena metode ini meniru perilaku

binatang asal Australia yang menyimpan anaknya dikantung

perutnya (HTAI, 2008).

Perawatan metode kangguru adalah perawatan untuk bayi

berat badan lahir rendah dengan melakukan kontak langsung antara

kulit bayi dengan kulit ibu (skin-to-skin contact). Metode ini sangat

tepat dan mudah dilakukan guna mendukung kesehatan dan

keselamatan bayi dengan BBLR.Prinsip dasar Perawatan metode

kangguru adalah mengganti perawatan bayi berat lahir rendah

(BBLR) dalam inkubator dengan metode kangguru. Hal ini

disebabkan karena kurangnya fasilitas terutama inkubator dan tenaga

kesehatan perawatan BBLR, penggunaan inkubator memiliki

keterbatasan yaitu memerlukan tenaga listrik (Mitayani, 2009).


2. Manfaat Perawatan metode kangguru

Menurut HTAI (2008), manfaat Perawatan metode

kangguru adalah sebagai berikut :

a. Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi bayi

Dari berbagai penelitian menyebutkan bahwa manfaat

perawatan metode kangguru pada bayi adalah sebagai berikut :

1) Suhu tubuh bayi, denyut jantung dan frekuensi pernapasan

relatif terdapat dalam batas normal

2) BBLR lebih cepat mencapai suhu yang 36,5° C terutama

dalam waktu 1 jam pertama.

3) ASI selalu tersedia dan mudah didapatkan sehingga

memperkuat sistem imun bayi karena meningkatnya produksi

ASI.

4) Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan

sehingga menurunkan stres ditandai dengan kadar kortisol

yang rendah.

5) Menurunkan respon nyeri fisiologis dan perilaku yang

ditandai dengan waktu pemulihan yang lebih singkat.

6) Meningkatkan berat badan dengan lebih cepat.


7) Meningkatkan ikatan bayi-ibu.

8) Memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan

perkembangan kognitif yang dilihat dari lebih tingginya skor

Indeks Perkembangan Mental Bayley.

9) Waktu tidur menjadi lebih lama yang antara lain ditandai

dengan jumlah waktu terbangun yang lebih rendah.

10) Menurunkan infeksi nosokomial, penyakit berat, atau infeksi

saluran pernapasan bawah.

11) Memperpendek masa rawat.

12) Menurunkan risiko kematian dini pada bayi.

13) Memperbaiki pertumbuhan pada bayi prematur.

14) Dapat menjadi intervensi yang baik dalam mengangani kolik.

15) Memiliki pengaruh positif dalam perkembangan motorik

bayi.

16) Kelangsungan hidup pada bayi BBLR lebih cepat membaik

pada kelompok PMK daripada bayi dengan metode

konvensional pada 12 jam pertama dan seterusnya.

17) Bayi yang sangat prematur tampaknya memiliki mekanisme

endogen yang diakibatkan oleh kontak antara kulit ibu dan

bayi dalam menurunkan respon nyeri.


18) Waktu pemulihan yang lebih singkat pada PMK secara klinis

penting dalam mempertahankan homeostasis.

b. Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi ibu

Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa metode

kangguru mempermudah pemberian ASI, ibu lebih percaya diri

dalam merawat bayi, hubungan lekat bayi-ibu lebih baik, ibu

sayang kepada bayinya, pengaruh psikologis ketenangan bagi ibu

dan keluarga (ibu lebih puas, kurang merasa stres) (Anderson

1991, Tessier dkk 1998, Conde-Agudelo, Diaz-Rosello & Belizan

2003, Kirsten, Bergman & Hann 2001). Pada penelitian lain juga

melaporkan adanya peningkatan produksi ASI, peningkatan lama

menyusui dan kesuksesan dalam menyusui (Yanuarso, 2000).

c. Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi ayah

Selain memberikan manfaat bagi bayi dan ibu, ternyata

Perawatan Metode Kangguru juga mempunyai manfaat bagi ayah

yaitu ayah memainkan peranan yang lebih besar dalam perawatan

bayinya dan meningkatkan hubungan antara ayah-bayinya.

3. Kriteria Bayi Yang Diberikan Perawatan metode kangguru

Beberapa kriteria bayi yang dapat diberikan Perawatan

metode kangguru antara lain :

a. Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram

b. Tidak terdapat kelainan atau penyakit menyertai

c. Refleks isap dan koordinasi menelan baik


d. Suhu tubuh stabil

e. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, ini sangat mendukung

dalam keberhasilan (Roesli, 2001).

4. Cara Melakukan Perawatan metode kangguru

a. Beri bayi topi, popok, dan kaos kaki

b. Letakkan bayi di antara payudara ibu, dengan posisi tegak

langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi

pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk,

kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak

sedikit mendongak atau ekstensi.

c. Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan

ibu, dan bayi diletakkan di antara payudara ibu, baju

ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan

di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.

d. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan

handuk atu kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat

sedemikian rupa untuk menjaga tubuh bayi.

e. Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bergerak bebas walau

berdiri, duduk, jalan, makan,dan mengobrol. Pada waktu tidur,

posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa

bantal di belakang punggung ibu

f. Bila ibu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.

(Kementerian Kesehatan RI, 2010)


5. Prosedur Perawatan Metode Kangguru

Tahapan penggunaan metode kangguru menurut Kementerian

Kesehatan RI (2010) meliputi :

a. Persiapan Ibu

1) Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi

menggunakan sabun 2-3 kali sehari

2) Membersihkan kuku dan tangan

3) Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai

4) Selama pelaksanaan Perawatan metode kangguru ibu tidak

memakai bra

5) Memakai kain baju yang dapat direnggangkan atau

dilonggarkan

b. Persiapan Bayi

1) Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain

bersih dan hangat.

2) Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama

penggunaan metode ini.

3) Posisi bayi vertikal ditengah payudara atau sedikit kesamping

kanan/kiri sesuai dengan kenyamanan bayi dan ibu. Usahakan

kulit bayi dan ibu saling kontak.

4) Saat ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu.

Setelah bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selendang di

sekeliling atau mengelilingi ibu dan bayi


6. Komponen Perawatan metode kangguru

Menurut HTAI (2008), komponen perawatan metode

kangguru terdiri dari:

a. PMK Position

Letakkan bayi diantara payudara dengan posisi tegak, dada

bayi menempel ke dada ibu.Posisi kanguru ini disebut juga

dengan kontak kulit-ke-kulit, karena kulit bayi mengalami kontak

langsung dengan kulit ibu.

Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat

lainnya. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan

posisi sedikit tengadah (ekstensi).Tepi pengikat tepat berada di

bawah kuping bayi.Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk

menjaga agar saluran napas tetap terbuka dan memberi peluang

agar terjadi kontak mata antara ibu dan bayi.Hindari posisi kepala

terlalu fleksi atau ekstensi. Tungkai bayi haruslah dalam posisi

”kodok”; tangan harus dalam posisi fleksi.

Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk,

bayi tidak tergelincir.Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari

kain berada di setinggi dada bayi.Perut bayi jangan sampai

tertekan dan sebaiknya berada di sekitar epigastrium ibu. Dengan

cara ini bayi dapat melakukan pernapasan perut. Napas ibu akan

merangsang bayi.
Berikut adalah cara memasukkan dan mengeluarkan bayi

dari baju kanguru:

1) Pegang bayi dengan satu tangan diletakkan dibelakang leher

sampai punggung bayi.

2) Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari-

jari lainnya agar kepala bayi tidak tertekuk dan tidak

menutupi saluran napas ketika bayi berada pada posisi tegak.

3) Tempatkan tangan yang lainnya di bawah pantat bayi.

Didalam Acta Pediatrica (2004), posisi bayi dalam posisi

kanguru diuraikan sebagai berikut. Bayi didekap erat ke dada ibu

dengan dibalut handuk katun lembut yang dilipat 2 berukuran 1

meter persegi.Balutan handuk menutupi sampai telinga bayi dan

dibawah ketiak ibu sedemikian rupa untuk memfikasasi kepala

dan dada bayi dalam posisi mendongak di dada ibu, memberikan

jalur udara terbuka optimal dan mencegah apnea

obstruktif.Panggul diposisikan fleksi dan ditempatkan dalam

posisi kodok (frog position), lengan juga dalam posisi

fleksi.Sepotong kain panjang yang melingkari pinggang ibu

menjaga/ menopang bayi dari sisi bawah.

Ketika bayi telah siap untuk PMK, atur waktu yang tepat

bagi ibu dan bayi.Sesi pertama ini merupakan sesuatu yang

penting dan perlu waktu serta penuh perhatian.Sarankan pada ibu

agar menggunakan pakaian yang longgar dan ringan.Gunakan


ruang khusus yang cukup hangat untuk si bayi.Anjurkan ibu

untuk membawa suami atau seorang teman pilihannya. Ini akan

memberikan semangat dan rasa aman.

Semua bayi memerlukan kasih sayang dan perawatan untuk

pertumbuhannya, akan tetapi BBLR lebih memerlukan perhatian

agar dapat berkembang normal disebabkan mereka telah

kehilangan atau belum sempat mendapatkan lingkungan

intrauterin yang ideal selama berminggu-minggu atau bahkan

berbulan-bulan. Mereka bahkan sangat sensitif terhadap sinar,

suara dan tindakan yang menyakitkan selama perawatan

awal.PMK adalah metode ideal sebab bayi diayun-ayun, dipeluk,

dan mendengarkan suara ibunya saat ibu melakukan aktivitas

sehari-hari.Seorang ayah pun dapat menciptakan suasana seperti

itu.Para petugas kesehatan memiliki peranan penting guna

mendorong ibu dan ayah agar mau menunjukkan perasaan dan

cinta mereka pada bayinya.

b. PMK Nutrition

Posisi kanguru sangat ideal bagi proses menyusui. PMK

dapat meningkatkan volume ASI yang dihasilkan ibu. Dengan

PMK, proses menyusui menjadi lebih lama. Segera setelah bayi

menunjukkan tanda kesiapan untuk menyusu, dengan

menggerakkan lidah dan mulut, dan keinginan untuk menghisap

(seperti menghisap jari atau kulit ibunya), bantu ibu


menempatkan bayi pada posisi melekat yang dirasa cukup baik.

Biarkan bayi menghisap selama ia mau. Bayi yang kecil perlu

menyusu lebih sering, yaitu sekitar 2-3 jam.

c. PMK Support

Bentuk dukungan pada PMK dapat berupa dukungan fisik

maupun emosional.Dukungan dapat diperoleh dari petugas

kesehatan, seluruh anggota keluarga, ibu dan masyarakat. Tanpa

adanya dukungan, akan sangat sulit bagi ibu untuk dapat

melakukan PMK dengan berhasil. Wanita hamil sebaiknya sudah

diberikan informasi dan edukasi tentang PMK sejak kunjungan

antenatal pertama. Saat bayi telah lahir, ibu memerlukan

dukungan dari berbagai pihak, diantaranya berupa :

1) Dukungan emosional

Ibu memerlukan dukungan untuk melakukan PMK. Banyak

ibu muda yang mengalami keraguan yang sangat besar untuk

memenuhi kebutuhan bayi pertamanya sehingga membutuhkan

dukungan dari keluarga, teman serta petugas kesehatan.

2) Dukungan fisik

Selama beberapa minggu pertama PMK, merawat bayi akan

sangat menyita waktu ibu. Istirahat dan tidur yang cukup

sangat penting peranannya pada PMK. Oleh karena itu, ibu

memerlukan dukungan untuk membantu menyelesaikan tugas-

tugas rumah.
3) Dukungan edukasi

Sangat penting memberikan informasi yang ibu butuhkan agar

ia dapat memahami seluruh proses PMK dan megerti bahwa

PMK memang sangat penting. Ibu harus mengetahui manfaat

PMK. Hal ini membuat PMK menjadi lebih bermakna dan

akan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan berhasil

menjalankan PMK baik di rumah sakit ataupun saat di rumah.

7. Tanda Bahaya pada Bayi saat Perawatan Metode Kangguru

Selama melakukan Perawatan Metode Kangguru, ibu

diajarkan juga untuk mengawasi tanda bahaya pada bayi. Bayi yang

minumnya baik dan berada dalam dekapan ibu secara terus-menerus,

biasanya mampu dengan mudah mempertahankan suhu tubuhnya

dalam batas normal (antara 36,5-37,5°C suhu aksila), jika suhu

ruangan tidak lebih rendah dari yang direkomendasikan. Hipotermia

jarang terjadi pada bayi PMK. Pengukuran suhu tubuh bayi masih

diperlukan, tetapi tidak sesering bayi yang dirawat dengan metode

konvensional. Ketika Perawatan Metode Kangguru dimulai,

pengukuran suhu ketiak dilakukan setiap 6 jam sampai stabil, terus-

menerus sampai tiga hari. Selanjutnya pengukuran hanya diperlukan

dua kali sehari (Roesli, 2006).

Bayi yang di PMK jarang akan mengalami hipotermia (suhu

<36,5 0C) karena suhu tubuh ibu akan naik secara otomatis untuk

menghangatkan bayinya. Jika bayi kepanasan, ibu juga dapat


menurunkan suhunya untuk mendinginkan bayi. Jadi, tubuh ibu

berfungsi seperti inkubator otomatis. Frekuensi pernapasan normal

pada BBLR berkisar antara 40 dan 60 kali per menit. Kadang-kadang

napasnya diselingi dengan periode apnea (tidak bernapas). Akan

tetapi jika durasinya menjadi terlalu lama (20 detik atau lebih) dan

bibir bayi menjadi biru (sianosis), denyut nadi menurun (bradikardia)

dan dia tidak dapat bernapas secara spontan, segeralah mengeluarkan

bayi dari posisi kanguru dan berikan rangsangan pernapasan.

Semakin kecil atau semakin prematur bayi tersebut, semakin lama

dan semakin sering periode apnea terjadi. Saat bayi mendekati cukup

bulan, apnea semakin jarang terjadi.Penelitian membuktikan bahwa

kontak kulit dapat membuat pernapasan semakin teratur pada bayi-

bayi muda dan dapat menurunkan risiko apnea. Bila terjadi apnea,

ibu dapat memberikan rangsangan dengan cara menggosok secara

lembut punggung atau kepalanya, sampai bayi mulai bernapas

kembali. Jika tetap tidak bernapas, ibu dapat memanggil petugas

kesehatan. Apabila apnea seringkali terjadi sebaiknya cari

pertolongan petugas kesehatan (Ari, 2009).

Ajari ibu untuk mengenali tanda-tanda bahaya. Tanda-tanda

bahaya saat melakukan PMK yaitu kesulitan bernapas (dada tertarik

ke dalam, merintih), bernapas sangat cepat atau sangat lambat,

serangan apnea sering dan lama, bayi terasa dingin, sulit minum

(bayi tidak lagi terbangun untuk minum), berhenti minum atau


muntah, kejang, diare, kulit menjadi kuning. Yakinkan ibu bahwa

tidaklah berbahaya bila bersin atau cegukan, buang air tiap diberi

minum.

DAFTAR PUSTAKA

Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika Jakarta


Roesli, U. 2009. Inisiasi Menyusu Dini. Pustaka Bunda. Depok
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas:
Yogyakarta: C. V Andi Offset
Yanuarso PB. (2000).Metode kanguru sebagai pengganti inkubator bagi bayi
beratlahir rendah(Diaskes pada 09 Juli 2019). Darihttp://saripediatri.idai.or.id

Anda mungkin juga menyukai