Anda di halaman 1dari 7

TB ANTITUSIF EKSPEKTORAN MUKOLITIK ASMA

First line :  Codein : Absorption  Guaifenesin :  Bromheksin: Cepat diabsorpsi  Brongkodilator :


 Isoniazid : absorbs : 90% via oral Cepat diserap dari dari saluran cerna dan Absorbsi: diabsorbsi
melalui oral & saluran mengalami first-pass dengan baik setelah
administration pencernaan metabolism di hati. pemberian oral, namun
biofilitas ini
mempengaruhi kinerja Metabolism : (melalui 25-30 Bioavailabilitas oral hanya dengan cepat akan
hepatic menit setelah sekitar 20%. (3) Distribusi : luas mengalami
obat, sebaiknya metabolisme ekstensif.
konsumsi). ke jaringan tubuh.
dikonsumsi sebelum Excretion : 90% via Menembus Distribusi: tidak
makan kemudian Bromheksin berikatan dengan
urine jaringan, banyak diketahui,
protein plasma dalam jumlah sedikit berada di dalam
didistribusikan diseluh mengandung
tinggi, melewati blood-brain ASI.
cairan tubuh, mucopolysacchari
metabolisme terjadi  Noscapine : des acid. Hal ini
barrier dan sejumlah kecil Metabolisme dan
dimetabolisme di melewati plasenta. (3) Ekskresi : ekskresi
pada hepar, dan termasuk dalam
hati. T1/2 – 1 tidak. 85-90% melalui urin, sebagian dimetabolisme
diekskresi pada ginjal secaraekstensif oleh
kelompok Kembali berdahak besar dalam bentuk metabolit.
melalui hepar. Ambroksol adalah metabolit hati dan jaringan lain.
benzilisokinolin melalui paru-paru
dari Bromheksin. Waktu paruh Waktu paruh: 3-8 jam
dan ginjal sebagai
 Rifampicin : seperti alkaloda metabolit tidak eliminasi sampai 12 jam
(Deglin, 2004)
 Corticosteroid:
Rifampisin segera candu lainnya aktif.
Perubahan struktur
diabsorbsi dari saluran  Ambroksol : Diabsorpsi dengan
FARMAKOKINETIK (papaverin dan kimia sangat
pencernaan. baik dan cepat setelah mempengaruhi
Konsentrasi tebain). pemberian oral (70-80%). kecepatan absorpsi,
maksimum obat dalam Puncak konsentrasi dalam mula kerja dan lama
plasma dicapai dalam waktu 0.5 kerja juga
plasma adalah 7
sampai 3 jam mempengaruhi afinitas
µg/mL sampai 24
terhadap reseptor, dan
µg/mL setelah 2 jam
ikatan protein.
sampai 4 jam Prednisone adalah
pemberian dosis 600 prodrug yang dengan
mg cepat diubah menjadi
 Ethambutol: Pada prednisolon bentuk
penelitian terbaru, aktifnya dalam tubuh.
konsentrasi serum  Glukokortikoid dapat
diabsorpsi melalui
etambutol mencapai
kulit, sakus
kadar maksimal 2 jam konjungtiva, dan ruang
setelah pemberian obat sinovial. Penggunaan
dan mencapai jangka panjang atau
konsentrasi pada daerah kulit yang
luas dapat
puncak pada dosis 50 menyebabkan efek
dan 25 mg/kgBB ialah sistemik, antara lain
10 dan 5 μg/ml. Tidak supresi korteks
adrenal.
ada bukti yang
 Pada keadaan normal,
menunjukkan adanya
90% kortisol terikat
akumulasi etambutol pada 2 jenis protein
di serum lebih dari plasma, yaitu globulin
tiga bulan. Dalam pengikat kortikosteroid
waktu 6 jam, 28% dan albumin.
dosis oral Kortikosteroid
berkompetisi
diekskresikan melalui
sesamanya untuk
urin. Pada studi berikatan dengan
farmakokinetik globulin pengikatnya;
modern, waktu yang kortisol mempunyai
dibutuhkan etambutol afinitas tinggi
untuk mencapai kadar sedangkan metabolit
maksimal pada plasma yang terkonjugasi
dengan asam
lebih terlambat 2-4
glukuronat dan
jam dibandingkan aldosteron afinitasnya
dengan obat rendah.
antituberkulosis

 Pyrazinamide
Pirazinamid mudah
diserap di usus dan
tersebar luas ke
seluruh tubuh. Dosis 1
gram menghasilkan
kadar plasma sekitar
45 𝜇𝜇g/ml pada dua
jam setelah pemberian
obat. Eksresinya
terutama melalui
filtrasi
glomerulus.Asam
pirazinoatyang aktif
kemudian mengalami
hidroksilasi menjadi
asam hidropirazinoat
yang merupakan
metabolit utama
(Gunawan, 2007).
 Streptomycin :
Streptomisin tidak
dapat diabsorbsi
dengan baik oleh
traktus gastrointestinal,
tetapi melalui jalur
intramuskular,
antibiotik ini dapat
berdifusi dengan baik
ke dalam komponen
ekstraseluler dari
jaringan tubuh dan
mencapai konsentrasi
untuk efek
bakterisidalnya,
terutama pada cavitas
tuberkulosis. Sebagian
kecil normalnya masuk
ke dalam cairan
serebrospinal, dan
biasanya penetrasi ke
cairan serebrospinal ini
akan meningkat jika
terjadi inflamasi pada
selaput otak
Second line :

 Clarithromycin
Klaritromisin dapat
diabsorbsi dengan baik di
usus halus bila diberikan
per oral, dengan
bioavabilitas 40%-50%.
Waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai
konsentrasi maksimum
dalam darah adalah 2-3
jam
 Capreomycin
Obat ini hampir tidak
diserap di dalam
saluran pencernaan
(kurang dari 1%).
Setelah pemberian
intramuskuler, dosis
Cmax 1000 mg plasma
(sama dengan 20-47
mg / l) dicatat setelah
selang 1-2 jam.
 Cycloserine

 FARMAKO  Isonizid : bekerja dengan  Codaine Pembahasan  guaifenesin : Obat  Bromheksim : Bromheksin  Brongkodilator :
aspek farmakodinamik Salbutamol
DINAMIK cara menghambat sintesis ini bekerja dengan merupakan secretolytic
merupakan salah satu
asam mikolik codeine tak dapat mengencerkan dan agent, yang bekerja dengan bronkodilator yang
 Rifampicin : Rifampicin dilepaskan dari melembutkan cara memecah mukoprotein paling aman dan
menghambat DNA- mekanisme kerja lendir di saluran paling efektif.
dan mukopolisakarida pada Tidak salah jika obat
dependent RNA reseptor opiat. Telah pernapasan, sputum sehingga mukus ini banyak digunakan
polimerase pada sel-sel jamak diketahui bahwa membersihkan untuk pengobatan
yang kental pada saluran
bakteri dengan reseptor opiat kemampetan, dan asma. Selain untuk
bronkial menjadi lebih membuka saluran
mengikatversi beta- merupakan reseptor membuat
encer, kemudian pernafasan yang
subunit, sehingga yang berikatan dengan bernapas menjadi menyempit, obat ini
memfasilitasi ekspektorasi.
mencegah transkripsi protein G dan lebih mudah. Jika juga efektif untuk
berfungsi sebagai (2) mencegah
RNA dan selanjutnya Anda mengobati
untuk terjemahan pada pengatur transmisi diri Anda sendiri  Ambroksol : Mekanisme timbulnya exercise-
induced broncospasm
protein. Sifat lipofilik sinaptik melalui dengan obat ini, kerja obat ambroxol adalah (penyempitan saluran
yang membuat calon protein G yang penting untuk dengan menstimulasi sel pernafasan akibat
serous dari tonsil olahraga). Saat ini,
yang baik untuk kemudian akan membaca petunjuk salbutamol telah
mengobati bentuk mengaktifkan protein dengan saksama pada mukous membran
banyak beredar di
meningitis tuberkulosis, efekto sebelum Anda saluran bronchus, pasaran dengan
yang membutuhkan  termasuk dalam mulai sehingga meningkatkan berbagai merk
sekresi mukous dagang, antara lain:
distribusi ke sistem saraf kelompok menggunakan Asmacare,
benzilisokinolin seperti produk ini untuk Bronchosal, Buventol
pusat dan penetrasi alkaloda candu lainnya memastikan didalamnya dan merubah Easyhaler, Glisend,
melalui sawar darah-otak produk ini tepat kekentalan komponen serous Ventolin,
(papaverin dan Venasma, Volmax,
 Ethambutol Etambutol tebain). Efek untuk Anda dan mukous dari sputum dll. Kerja obat
adalah obat oral yang meredakan batuknya menjadi mengakibatkan
secara spesifik efektif lebih encer dengan akumulasi siklik
tidak sekuat kodein, adenosine
menghambat tetapi tidak menurunkan viskositasnya. monofosfat (cAMP)
pertumbuhan Hal ini menginduksi aktivasi pada reseptor
mengakibatkan
mikroorganisme genus sistem surfaktan adrenergic beta,
depresi pernapasan menyebabkan
Mycobacterium, dengan bertindak langsung
atau obstipasi, bronkodilatasi,
termasuk pada pneumocyte tipe II dari relative selektif terhadap
sedangkan efk
Mycobacterium alveolus dan sel clara di reseptor beta
sedatifnya dapat bagian 2
tuberculosis dan
diabaikan. Risiko (paru) (Deglin, 2004)
Mycobacterium kansasii. saluran udara kecil serta  Corticosteroid : Dalam
Etambutol adiksinya ringan sekali menstimulasi motilitas siliari. klinik umumnya
bekerja dengan cara Dari hasil aksi tersebut kortikosteroid
menghambat arabinosyl meningkatkan dibedakan atas dua
transferase yang terlibat aliran mukous dan transport golongan besar, yaitu
dalam proses biosintesis oleh mucous siliari clearance. glukokortikoid dan
dinding sel bakteri Peningkatan sekresi cairan mineralokortikoid. Efek
(Brunton dkk., 2011). dan utama glukokortikoid
Mekanisme kerja lain mukous siliari clearance ialah pada
dari etambutol ialah inilah yang menyebabkan penyimpanan glikogen
menghambat sintesis pengeluaran dahak dan hepar dan efek anti-
metabolit sel sehingga inflamasi, sedangkan
memudahkannya
pengaruhnya pada
metabolisme sel keluar bersamaan batuk keseimbangan air dan
terganggu, multiplikasi
elektrolit kecil. Prototip
terhambat, dan
untuk golongan ini
menyebabkan kematian
adalah kortisol.
sel (Istiantoro dan Sebaliknya golongan
Setiabudy, mineralokortikoid efek
2012). utamanya adalah
 Pirazinamid bekerja terhadap
secara bakteriostatik.27 keseimbangan air dan
Pirazinamid dalam elektrolit, sedangkan
bentuk prodrug akan pengaruhnya terhadap
penyimpanan glikogen
dikonversi menjadi asam
hepar sangat kecil.
pirazinoat oleh enzim
Prototip golongan ini
piramidase bakteri. Asam adalah
pirazinoat dan analognya desoksikortikosteron.
5-kloro-pirazinamid Umumnya golongan
dapat menghambat mineralokortikoid tidak
sintesis asam lemak dari mempunyai khasiat
bakteri Streptomycin : anti-inflamasi yang
Streptomisin adalah berarti, kecuali 9 α-
fluorokortisol.
aminoglikosida yang aktif
melawan basil aktif yang
sedang tumbuh. Cara
kerja dari antibiotik ini
adalah dengan
menghambat inisiasi dari
translasi untuk sintesis
protein. Lebih spesifik,
streptomisin bekerja
dengan mengikat
subunit 30S dari ribosom
pada protein ribosomal
S12 dan rantai rRNA 16
yang dikode gen rpsL dan
rrs. Kedua kode gen yang
sering menimbulkan
resistensi. Ikatan
streptomisin inilah yang
kemudian menghambat
pembentukan
polipeptida sehingga
proses translasi pun
terhambat.
 Clarithromycin
(Klaritromisin) adalah
antibiotik yang bekerja
menghambat sisntesis
protein dengan cara
mengikat ribosom
subunit 50s dari
bakteri yang sensitif
 Capreomicin Antibiotik
yang diekstraksi dari
elemen Streptomyces
capreolus. Obat
tersebut menunjukkan
aktivitas galur Koch
yang relatif beragam.

Anda mungkin juga menyukai