Crystalizer AJI

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

PERANCANGAN CRYSTALLIZER

Fungsi : Membentuk kristal asetanilida (C6H5NHCOCH3) dengan cara


pendinginan.
Jenis : Swenson-Walker Crystalizer.
Kondisi operasi :
Tekanan : 1 atm
Suhu : 35oC

A. Neraca Massa di Crystalizer


Berdasarkan perhitungan neraca massa di evaporator, maka didapatkan komposisi
masuk dan keluar crystalizer sebagai berikut :
Tabel Neraca Massa di Crystalizer
Bahan masuk Bahan Keluar (kg/jam)
Komponen
(kg/jam) Kristal mother liquor
C6H5NH2 153,1089 - 153,10889
CH3COOH 251,8888 - 251,8888
H 2O 50,7121 - 50,7121
C6H5NHCOCH3 2.004,2923 2.000,0609 4,2315
Jumlah 2.460,0022 2.460,0022

B. Perhitungan Neraca Panas di Crystalizer

Data kapasitas (Cp) panas bahan (Yaws, 1999)


Cp C6H5NH2 = 49,0748 kcal/kg

Cp CH3COOH = 46,9573 kcal/kg

Cp H2O = 87,2239 kcal/kg

Cp C6H5NHCOCH3 = 37,9752 kcal/kg

Persamaan neraca panas pada crystalizer :


Rate of input – rate of output + rate of generation = rate of accumulation ... (1)
Pada keadaan steady, tidak ada akumulasi, sehingga persamaan (1) dapat dituliskan
menjadi :
Qin – Qout + Qc + QA = 0 ... (2)
Dimana :
Qin = panas yang dimiliki umpan masuk crystalizer
Qout = panas yang dimiliki oleh produk keluar crystalizer
Qc = panas kristalisasi
QA = panas yang dihasilkan

B.1 Panas yang dimiliki bahan masuk crystalizer (Qin):


Panas yang dimiliki bahan yang masuk crystalizer dapat dihitung berdasarkan
persamaan :
𝑇
∆𝐻𝑖 = ∫𝑇 𝑚𝑖 𝐶𝑝𝑖 𝑑𝑇 ... (3)
𝑟

Dengan :
Tr = suhu reference, 25oC = 298 K
T = suhu umpan masuk, 112.34oC = 385,34 K
mi = massa komponen i dalam bahan masuk crystalizer

Sedangkan total panas yang dimiliki bahan masuk (Qin) merupakan jumlah dari
panas yang dimiliki oleh tiap bahan yang masuk crystalizer, atau dapat dituliskan
Qin = Σ (∆𝐻𝑖) ... (4)

Hasil perhitungan panas yang dimiliki umpan masuk crystalizer dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
𝑇𝑖𝑛
Masuk 𝑘𝑐𝑎𝑙 Panas Bahan
Komponen ∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇 ( )
(kg/jam) 𝑇𝑟 𝑘𝑔 ΔHi (kcal/jam)
C6H5NH2 154,1089 49,0748 7.513,7908
CH3COOH 251,8888 46,9573 11.828,02
H2O 50,7121 87,2239 4.423,3064
C6H5NHCOCH3 2.004,2923 37,9752 76.113,4057
Jumlah Qin = 99.878,5230

Sehingga didapatkan panas masuk (Qin) sebesar 99.878,523 kcal/jam.


B.2 Panas yang dimiliki bahan keluar crystalizer (Qout) :
Panas yang dimiliki bahan yang keluar crystalizer dapat dihitung berdasarkan
persamaan (3) :
𝑇
∆𝐻𝑖 = ∫𝑇 𝑚𝑖 𝐶𝑝𝑖 𝑑𝑇
𝑟

Dengan :
Tr = suhu reference, 25oC = 298 K
T = suhu bahan keluar, 35oC = 308 K
mi = massa komponen i dalam bahan keluar crystalizer

Sedangkan total panas yang dimiliki bahan keluar (Qout) merupakan jumlah dari
panas yang dimiliki oleh tiap bahan yang keluar crystalizer, dapat dihitung
berdasarkan persamaan (4)
Qout = Σ (∆𝐻𝑖)

Hasil perhitungan panas yang dimiliki bahan keluar crystalizer dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
𝑇𝑖𝑛
keluar 𝑘𝑐𝑎𝑙 Panas Bahan
Komponen ∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇 ( )
(kg/jam) 𝑘𝑔 ΔHi (kcal/jam)
𝑇𝑟
C6H5NH2 153,1089 5,4236 830,3992
CH3COOH 251,8888 5,1485 1.296,8575
H2O 50,7121 10,0054 507,3971
C6H5NHCOCH3 (l) 4,2315 4,1125 17,4018
C6H5NHCOCH3 (s) 2.000,0609 2,1809 4.361,9671
Jumlah Qout = 7.014,0227

Sehingga didapatkan panas keluar (Qout) sebesar 7.014,0227 kcal/jam.

B.3 Panas Kristalisasi (Qc) :


Diketahui panas pelarutan C6H5NHCOCH3, ΔHs sebesar 2,732 kcal/kgmol (Perry’,
1999). maka panas kristalisasi (ΔHc) sebesar -2,732 kcal/kgmol. Berdasarkan
neraca massa, massa asetanilida yang terkristalkan sebesar 2.000,0609 kg/jam atau
14,8153 kgmol/jam. Sehingga panas yang diperlukan atau dihasilkan untuk
membentuk kristal sebanyak 14,8153 kgmol/jam dapat dihitung dengan persamaan
:
Qc = m x (-ΔHc) ... (5)
Qc = 14,8153 kgmol/jam x (2,732 kcal/kgmol)
Qc = 40,4753 kcal/jam

B.4 Panas yang dihasilkan (-QA) :


Panas yang dihasilkan dapat dihitung berdasarkan persamaan (2) :
Qin - Qout + Qc + QA = 0
Maka (-QA) = Qin - Qout + Qc
(-QA) = 99.878,5230 – 7.014,0227 + 40,4753
(-QA) = 92.904,9756 kcal/jam

C. Kebutuhan Air Pendingin


Suhu air pendingin masuk = 30oC = 86oF
Suhu air pendingin keluar = 40oC = 122oF
Cp air pendingin = 1,00268 btu/lboF
= 0,557 kcal/kgoF
Q serap = m. Cp. ∆T
Qserap 92.904,9756 kcal/jam
m= = kcal
Cp.∆T 0,557 .(104−86)F
kgoF

= 9.265,6656 kg/jam

Tabel Neraca Panas Kristalizer


Masuk Keluar
Komponen
kcal/jam kcal/jam
C6H5NH2 7.513,7908 830,3992
CH3COOH 11.828,0200 1.296,8575
H2O 4.423,3064 507,3971
C6H5NHCOCH3 (l) 76.113,4057 17,4018
C6H5NHCOCH3 (s) 4.361,9671
Panas Kristalisasi 40.4753
Panas Serap 92.904,9756
Total 99.918,9983 99.918,9983
D. Dimensi

Tabel Densitas Cairan

Komponen F, Kg/Jam ρ = Kg/L Fv = L /Jam


C6H5NH2 153,1089 0,9395 162,9770
CH3COOH 251,8888 0,9459 266,3065
H2O 50,7121 0,9432 53,7666
C6H5NHCOCH3 2.004,2923 1,0325 1.941,1193
Total 2.460,0022 2.424,1695

F 2.460,0022 kg/jam
Densitas campuran = Fv = = 1,0148 kg/l
2.424,1695 l/jam

= 1.014,78 kg/m3

D.1 Volume Tangki


Faktor keamanan 20%
Laju alir massa total (F)
Volume larutan, V1 = Densitas Campuran (𝛒)
2.460,0022 kg/jam
= = 2,4242 m3 = 85,6095 ft3
1.014,78 kg/m3

Volume Kristalizer = 1,2 x Volume larutan = 1,2 x 85,6095 ft3 = 102,7315 ft3
D.2 Perhitungan Dimensi Kristalizer
Untuk crystalizer tipe Swenson-Walker diketahui data standar sebagai berikut
(Seader et al, 2011) :
Bentuk : semisilinder
Panjang standar : 3-12 m/ unit
Lebar standar : 1 m/unit
Area efektif transfer panas : 3 ft2/ft
Koefisien transfer panas, UD : 10 – 25 Btu/jam.ft2.oF
Jenis pengaduk : long pitch spiral agitator
Kecepatan pengadukan : 3 – 10 rpm

D.3 Menentukan LMTD

o o
T1 = 112,34 C T2 = 35 C

o o
t 2= 50 C t1 = 30 C

Jenis aliran counter current.


LMTD dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut :

(T1 − t 2 ) − (T2 − t1 )
LMTD =
T −t
ln (T1 − t2 )
2 1
Dengan :
T1 = suhu bahan masuk = 112,34oC = 234,212oF
T2 = suhu bahan keluar = 35oC = 95oF
t1 = suhu pendingin masuk = 30oC = 86oF
t2 = suhu pendingin keluar = 40oC = 104oF

(234,212 − 104) − (95 − 86)


LMTD =
234,212 − 104
ln ( )
95 − 86

LMTD = 45,3648 oF
D.4 Menentukan Luas Transfer Panas (A)
Luas transfer panas dapat dihitung dengan persamaan :
Qpendingin
A … (7)
UD x LMTD
Dengan :
Q pendingin = 92.904,9756 kcal/jam = 368.670,5381 btu/jam
Digunakan UD = 25 Btu/jam.ft2.oF
368.670,5381 Btu/jam
A=
Btu
25 jam . ft 2 . ℉ x 45,3648℉

A = 325,07 ft2

D.5 Menentukan Panjang Crystalizer (L)


Panjang crystalizer dapat dihitung berdasarkan persamaan :
A
L= … (8)
Ao
Dengan Ao = luas transfer efektif = 3 ft2/ft.
325,07 ft 2
L=
3 ft 2 /ft
L = 108,36 ft = 33,03 m

Digunakan panjang standar 12 m / unit, maka unit alat yang digunakan sebanyak :
33,03 m
= 2,75 unit
12 m
Maka digunakan 3 unit. Maka panjang crystalizer yang digunakan sebesar :
3 unit x 12 m/unit = 36 m = 118,11 ft

D.6 Menghitung Tenaga Screw

Diketahui :
P=Fxv
𝐿
=mxgx𝑡
𝑚
= xgxL
𝑡
2.460,0022 kg 1 𝑗𝑎𝑚 9.8 m
={ x3600 𝑑𝑒𝑡} 𝑥 x 36 m
jam det2
𝑁.𝑚
= 241,0802 𝑑𝑒𝑡
𝐽
= 241,0802𝑑𝑒𝑡
ℎ𝑝
= 241,0802 Watt x 745 .701 𝑤𝑎𝑡𝑡

= 0,3233 Hp

Dari fig 4.10, halaman149 (Vilbrandt, 1959) diperoleh efisiensi motor (ɳ) = 0,8
Tenaga motor = Po/ɳ
= 0,3233 Hp/0,8 = 0,404117 Hp

Dipilih motor standar = 1 Hp.


Spesifikasi Kristalizer

Fungsi : Kristalisasi larutan asetanilida dengan cara pendinginan


Jenis : Swenson-Walker Crystallizer
Kondisi operasi : Tekanan = 1 atm
Suhu = 35oC
Spesifikasi :
Kapasitas : 2.460,0022 kg/jam
Volume kristalizer : 102,7315 ft3
Panjang : 36 m
Jumlah air pendingin : 9.265,6656 kg/jam
Suhu air masuk : 30oC
Suhu air keluar : 40oC
Bahan : Stainless Steel
Jumlah : 3 unit/12 m

Anda mungkin juga menyukai