Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, dunia kesehatan mengalami perkembanagan yang sangat
pesat, seperti yang kita lihat sekarang ini dirumah sakit yang maju, begitu banyak fasilitas yang
telah ada ,salah satunya ruangan operasi sebagai salah satu penunjanag untuk rumah sakit
tersebut.
Ruang operasi Memiliki fungsi sebagai suatu ruangan untuk pembedahan baik yang efektif
maupun yang akut, yang membutuhkan keadaan yang suci hama ( steril ) . karena ruangan
operasi ini sangat penting dan membutuhkan perhatian khusus dalam perawatannya di perlukan
sebuah manajaem atau suatau cara dan seni yang tersusun dengan baik, teratur, terprogram sesuai
dengan peran dan fungsi dari setiap aspek yang berperan dalam kamar operasi tersebut, sehingga
kamar operasi dapat digunakan dengan baik.
Salah satu bagian tugas Perawat Perioperatif di Kamar Bedah adalah yang berhubungan
dengan pengelolaan Instrumen Pembedahan, mulai dari merencanakan, menyiapkan, menata,
mendistribusikan hingga pemeliharaan. Sebagai calon tenaga kesehatan kita perlu mendalamai
mengenai pengelolaan instrumen kamar operasi agar kita mengetahui peran serta kita dalam
menjalankan tugas kita di kamar operasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Instrumen Dasar?
2. Apa itu Instrumen Bedah Mayor dan Minor?
3. Bagaimana Teknik Menyeterilkan Instrumen?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Instrumen Dasar.
2. Mengetahui Alat-alat Instrumen Dasar.
3. Mengetahui Pengertian Instrumen Bedah Mayor dan Minor.
4. Mengetahui Alat-alat Instrumen Bedah Mayor dan Minor
5. Mengetahui Cara Menyeterilkan Instrumen.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Alat Kesehatan

Alat-alat kesehatan/keperawatan adalah instrument yang digunakan untuk mencegah,


menyembuhkan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia. (UU
RI No. 36 Tahun 2006 Tentang Alat Kesehatan).

Alat kesehatan adalah instrument, apparatus, mesin, perkakas, dan/ implant, reagen in vitro,
dan kalibrator, perangkat lunak, bahan atau material yang digunakan tunggal atau kombinasi,
untuk manusia dengan satu atau beberapa tujuan sebagai berikut :

 Diagnosis, pencegahan, pemantauan, perawatan, atau meringankan penyakit.


 Diagnosis, pemantauan, perawatan, meringankan, atau memulihkan cedera.
 Pemeriksaan, penggantian, pemodifikasian, atau penunjang anatomi atau proses
fisiologis.
 Menyangga atau mempertahankan hidup.
 Mengontrol pembuahan.
 Desinfeksi alat kesehatan.
 Meneyediakan informasi untuk tujuan medis atau diagnosis melalui pengujian in vitro
terhadap specimen dari tubuh manusia yang aksi utamanya didalam atau pada tbuh
manusia tidak mencapai proses farmakologi, imunologi dan metabolisme, tetapi dalam
mencapai fungsinya dapat di bantu oleh proses tersebut.

2
2.2 Alat-alat Instrument Dasar
Kelompok alat yang digunakan untuk tindakan pembedahan baik pembedahan mayor
maupun minor.

Bahan - Bahan Instrumen Bedah :

 Stenlees ( dilapisi titanium )


 Kaca ( lensa )
 Karet ( kleep )

Alat Bedah Mayor dan Bedah Minor

Alat bedah mayor adalah instrument/ alat-alat kesehatan yang digunakan oleh para operator
di ruang bedah yang biasanya digunakan dalam proses pembedahan/ operasi besar.
Peralatan bedah minor adalah alat-alat yang dirancang untuk digunakan pada kegiatan bedah
minor. Kegiatannya hanya terbatas pada pembedahan yamg sederhana saja, alatnya sederhana
dan mudah untuk dimiliki setiap orang.

Berikut adalah Alat – alatnya :

 Scalpel dan scalpel Handle

Scalpel adalah pisau operasi atau pisau bedah. Scalpel handle adalah gagang atau tangkai
pisau yang fungsinya sebagai pegangan pisau operasi atau scalpel. Alat ini bermanfaat dalam
menginsisi kulit dan memotong jaringan secara tajam. Selain itu, alat ini juga berguna untuk
mengangkat jaringan/benda asing dari bagian dalam kulit.

3
 Gunting ( scissors)
Gunting adalah suatu alat ynag digunakan untuk memotong suatu barang atau benda.

Gunting terdiri dari beberapa macam, yaitu :

a. Gunting Perban

Alat ini berfungsi untuk menggunting perban atau kain has.

 Liguster scissor

Liguster scissor adalah gunting yang digunakan untuk menggunting jahitan luka-luka.
Umumnya ujung gunting satu melengkung.
 Surgical scissor

4
Surgical scissor adalah gunting yang digunakan dalam pembedahan.

 Dissecting scissor

Dissecting scissor adalah gunting yang digunakan untuk memotong jaringan tubuh.

 Umbilical cord scissor

Alat ini digunakan untuk memotong pusar bayi.

 Episiotomy scissor

5
Alat ini digunakan untuk memotong vulva.
b. Forceps

Forceps adalah suatu alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan,
yang dapat dikontrol ( dapat dijepitkan dan dilepaskan) oleh pegangan atau oleh tekanan
langsung pada keping-keping tersebut.

 Anatomi pinset

Anatomi pinset dgnakan untuk menjepit jaringan lunak saat menjahit luka.

6
 Pinset Sirurgis

Pinset ini adalah pinset yang digunakan untuk menjepit jaringan keras saat menjahit
luka, dengan cirri ujung keduanya bergerigi.

 Cilia pinset

Cilia pinset adalah pinset untuk menjepit dan mencabut rambut, alis mata dan
janggut.

7
 Splinter pinset

Kedua ujung runcing seperti ujung tombak yang digunakan untuk mencabut pecahan
atau kepingan apap[un yang menancap di permukaan kulit tubuh.

 Pinset Telinga

Pinset ini berfungsi untuk mengeluarkan benda asing dari rongga dalam telinga.

 Pinset agrave

Pinset ini digunakan untuk menjepit elip pada luka-luka sehingga tidak terbuka.
Cirri-cirinya yaitu kedua ujung bergerigi dan di bawah kedua gigi terdapat lekukan yang
berfungsi untuk tempat ujung elip supaya dapat ditekan.

8
a. Klem ( Stamp )

Klem adalah suatu alat untuk menjepit ( memegang dan menekan ) sesuatu benda.
Klem bias berupa jepitan dan ada juga yang penggunaannya menggunakan alat mur
bersayap yang diputar.

Klem terdiri dari beberapa macam, yaitu :

 Arteri klem

Arteri klem tergolong alat seperti pegangan gunting dengan setelan, sedangkan kedua
tepi kepingnya dihubungkan yang satu dengan yang lainnya. Kedua jepitan bagian atas
ada yang lurus (straight), bengkok (curvet).

 Buldog klem

9
Alat ini juga termasuk arterio klem. Alat ini digunakan untuk menjepit luka agar
darah tidak mengalir keluar. Bentuknya seperti pinset, hanya cara menggunakannya
berbeda yaitu bila ditekan dengan jempol klemnya akan terbuka.

 Peritonium klem

Klem yang ujungnya bergerigi dan bentuk klemnya bengkok, bagian dalam ujung
klem ada yang bergaris horizontal dan vertikal.

 Hysterekromie Klem

Alat ini digunakan dalam ginaekologi untuk menjepit ketika pembedahan uterus.

 Doeck klem

Alat ini digunakan untuik menjepit kain operasi

( berlubang tengah ).

10
 Circumsission klem

Alat ini berbentuk spesifik, menjepit bila diputar mur bersayap. Alat ini digunakan
untuk menyunati kulit luar.

 Abdominal klem

Alat ini untuk menjepit isi perut.

 Umbilikal cord klem

Alat untuk menjepit tali pusar bayi.

11
b. Tang
Tang terdiri dari :
 Korentang

Korentang digunakan untuk menjepit dan mengikat alat bedah dari dalam
instrumenten bak.

 Steriliser tang

Alat ini berfungsi untuk menjepit dan mengangkat alat yang disterilisir terutama
yang bulat dan agak berat.

 Tong tang

Tong tang yaitu alat untuk menjepit lidah agar terjulur keluar dan tidak mengganggu
pernafasan saat pemberian sonde.

12
 Kongel tang

Alat ini digunakan untuk menjepit dan mengangkat organ jaringan tubuh dan benda
asing yang berada dalam tubuh termasuk peluruh.

 Knabbel tang

Alat ini digunakan untuk memotong tulang ( jari tangan dan kaki).

 Verlos tang

Alat ini digunakan untuk membantu persalinan yang ada kelainannya.

13
 Abortus tang

Alat ini digunakan untuk keperluan abortus.

 Uterus tang

Fungsi alat ini yaitu untuk mengangkat uterus.

 Tampong tang

Alat untuk memasukan tampon kedalam vagina atau mengeluarkannya.


 Suture forceps

14
Suture forceps adalah alat untuk menjepit luka yang terbuka dan mengangkat
elipnya.

c. Needle holders

Alat ini berfungsi untuk menjepit jarum jahit ( hechtnaald) serta menjahit luka
terbuka.

d. Instrument tray / cover

Alat ini digunakan untuk meletakkan alat-alat kesehatan yang telah steril. Pada alat
ini menggunakan penutup.

15
Instrumen dasar bedah minor terbagi atas empat berdasarkan fungsi, yaitu :
1. Instrumen dengan fungsi memotong (pisau scalpel + pegangan dan beragam jenis
gunting)
2. Instruen dengan fungsi menggenggam (pinset anatomi, pinset cirrhurgis pinset
Splinter dan klem jaringan)
3. Instrumen dengan fungsi menghentikan perdarahan (klem arteri lurus dan klem
mosquito)
4. Instrumen dengan fungsi menjahit (needle holder,benang bedah, dan needle).

1. Instrumen Dengan Fungsi Memotong.

 Pisau Scalpel (bedah) + Pegangan Scalpel

Merupakan mata pisau kecil yang digunakan bersama pegangannya. Alat ini
bermanfaat dalam menginsisi kulit dan memotong jaringan secara tajam. Selain itu, alat
ini juga berguna untuk mengangkat jaringan/benda asing dari bagian dalam kulit.

 Gunting

16
Jenis-jenis gunting berdasarkan objek kerjanya, yakni gunting jaringan (bedah),
gunting benang, gunting perban dan gunting iris.

a. Gunting Jaringan (bedah)

Gunting jaringan (bedah) terdiri atas dua bentuk. Pertama, berbentuk ujung tumpul
dan berbentuk ujung bengkok. Gunting dengan ujung tumpul digunakan untuk
membentuk bidang jaringan atau jaringan yang lembut, yang juga dapat dipotong secara
tajam. Gunting dengan ujung bengkok ini dilakukan pada kasus lipoma atau kista.

b. Gunting Benang (dressing scissors)

17
Gunting benang didesain untuk menggunting benang. Gunting ini berbentuk lurus
dan berujung tajam. Gunakan hanya untuk menggunting benang, tidak untuk jaringan.
Gunting ini juga digunakan saat mengangkat benang pada luka yang sudah kering
dengan tehnik selipan dan sebaiknya pemotongan benang menggunakan bagian ujung
gunting.

c. Gunting Perban

Gunting perban merupakan gunting berujung sudut dengan ujung yang tumpul.
Gunting ini memiliki kepala kecil pada ujungnya yang bermanfaat untuk memudahkan
dalam memotong perban. Jenis gunting ini terdiri atas knowles dan lister. Bagian dasar
gunting ini lebih panjang dan digunakan sangat mudah dalam pemotongan perban. Ujung
tumpulnya didesain untuk mencegah kecelakaan saat remove perban dilakukan. Selain
untuk membentuk dan memotong perban sesaat sebelum menutup luka, gunting ini juga
aman digunakan untuk memotong perban saat perban telah ditempatkan di atas luka.

d. Gunting Iris

18
Gunting iris merupakan gunting dengan ujung yang tajam dan berukuran kecil sekitar
3-4 inchi. Biasanya digunakan dalam pembedahan ophtalmicus khususnya iris. Dalam
bedah minor, gunting iris digunakan untuk memotong benang oleh karena ujungnya yang
cukup kecil untuk menyelip saat remove benang dilakukan.

2. Instrumen Dengan Fungsi Menggenggam

 Pinset Anatomi

Pinset Anatomi memiliki ujung tumpul halus. Alat ini dapat menggenggam objek
atau jaringan kecil dengan cepat dan mudah, serta memindahkan dan mengeluarkan
jaringan dengan tekanan yang beragam. Pinset Anatomi ini juga digunakan saat jahitan
dilakukan, berupa eksplorasi jaringan, membentuk pola jahitan tanpa melibatkan jari

19
dan untuk menjepit kassa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan yang tipis dan
lunak.

 Pinset Chirurgis

Pinset Chirurgis biasanya memiliki susunan gigi 1x2 (dua gigi pada satu bidang).
Pinset bergigi ini digunakan pada jaringan; harus dengan perhitungan tepat, oleh karena
dapat merusak jaringan jika dibandingkan dengan pinset anatomi (dapat digunakan
dengan genggaman halus). Alat ini memiliki fungsi yang sama dengan pinset anatomi
yakni untuk membentuk pola jahitan, meremove jahitan, dan untuk menjepit jaringan
pada waktu diseksi dan penjahitan luka, memberi tanda pada kulit sebelum memulai
insisi.

 Pinset Splinter

20
Penggunaannya adalah untuk mengadaptasi tepi-tepi luka ( mencegah overlapping).

 Klem Jaringan

Klem jaringan berbentuk seperti penjepit dengan dua pegas yang saling berhubungan
pada ujung kakinya. Alat ini bermanfaat untuk memegang jaringan dengan tepat.
Biasanya dipegang oleh tangan dominan, sedangkan tangan yang lain melakukan
pemotongan, atau menjahit. Klem jaringan bergigi memiliki gigi kecil pada ujungnya
yang digunakan untuk memegang jaringan dengan kuat dan dengan pengontrolan yang
akurat. Kemudian, klem tidak bergigi juga memiliki resiko merusak jaringan jika jepitan
dibiarkan terlalu lama, karena klem ini memiliki tekanan yang kuat dalam menggenggam
jaringan.

3. Instrumen Dengan Fungsi Menghentikan Perdarahan


 Klem Arteri

21
Klem arteri bermanfaat untuk menghentikan perdarahan pembuluh darah kecil dan
menggenggam jaringan lainnya dengan tepat tanpa menimbulkan kerusakan yang tidak
dibutuhkan. Jepitan klem arteri berbentuk halus dengan galur lintang paralel yang
membentuk chanel lingkaran saat instrumen ditutup. Jepitan ini berukuran relatif
panjang terhadap handled yang memungkinkan genggaman jaringan lebih halus tanpa
pengrusakan.
 klem mosquoit

Jepitan dengan ujung bengkok (mosquito) berfungsi untuk membantu pengikatan


pembuluh darah. Jangan menggunakan klem ini untuk menjahit, oleh karena struktur
jepitannya tidak mendukung dalam memegang needle.

3. Instrumen Dengan Fungsi Menjahit

 Needle Holder (Pemegang Jarum)

22
Alat ini digunakan untuk memegang jarum saat menjahit luka operasi. Alat ini
dilengkapi dengan pengunci, sehingga operator tidak terlalu mengeluarkan banyak
tenaga.

 Benang Bedah

Benang bedah dapat bersifat absorbable dan non-absorbable. Benang yang


absorbable biasanya digunakan untuk jaringan lapisan dalam, mengikat pembuluh darah
dan kadang digunakan pada bedah minor. Benang non-absorbable biasanya digunakan
untuk jaringan tertentu dan harus diremove.
Macam benang bedah :
1. Catgut adalah jenis tali yang dibuat dari serat alami yang ditemukan di dinding
usus hewan. Pembuat catgut biasanya menggunakan usus domba atau kambing,

23
tetapi kadang-kadang menggunakan usus sapi, babi, kuda, bagal, atau keledai.
Terlepas dari namanya, produsen catgut tidak menggunakan usus kucing.

2. Benang catgut chromic merupakan jenis benang yang dapat terserap dengan
sempurna oleh jaringan sehingga tidak perlu dibuka/dibuang jika lukanya telah
sembuh.

3. Benang silk adalah benang operasi yang digunakan untuk bedah minor seperti
luka karena trauma dan menjahit luka terbuka. Benang bedah silk suture adalah
jenis benang yang tidak dapat diserap oleh jaringan tubuh sehingga harus dibuang
/ diambil jika luka sudah sembuh. Cocok digunakan di rumah sakit, klinik, ugd,
dll.

24
2.3 Cara Mensterilkan Instrumen

A. Definisi
Sterilisasi meruakan suatu tindakan mengeliminasi patogen dan non patogen,
beserta sora, ada peralatan perawatan dan medis dengan cara merebus, mengukus (anas
lembab), menggunakan anas tinggi atau menggunakan bahan kimia.

B. Jenis peralatan yang disterilkan


1. Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, spekulum, nalvuder,
(alat pemegang jarum saat menjahit luka)
2. Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya spuit, tabung kimia
3. Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya kateter, sarung tangan, selang
nasogastric, selang drainase
4. Peralatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanula rectum, kanula trakea
5. Peralatan yang terbuat dari porselen, misalnya mangkuk, piring, cangkir
6. Peralatan yang terbuat dari plastik, misalnya selang infus, selang oksigen
7. Peralatan yang dilapisi email, misalnya bengkok, baskom
8. Peralatan tenun, misalnya kain kasa, tamon, duk operasi, seprai, sarung bantal

C. Prosedur pelaksanaan

1. Sterilisasi dengan cara mengukus (panas lembab)


Sterilkan peralatan menggunakan uap panas didalam autoklaf dengan waktu, suhu, dan
tekanan yang telah ditentukan. Peralatan yang daat disterilkan menggunakan panas
lembab, diantaranya alat tenun, obat obatan.
2. Sterilisasi dengan cara panas tinggi
Sterilkan peralatan dalam oven dengan panas tinggi. Peralatan yang daat disterilkan
menggunakan panas tinggi, diantaranya peralatan logam, benda tajam, peralatan kaca,
dan obat tertentu.
3. Sterilisasi dengan menggunakan bahan kimia

25
Sterilkan peralatan menggunakan bahan kimia, seperti alcohol, sublimat, dan uap
formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak jika terkena panas, misalnya
sarung tangan dan kateter.

Hal yang harus di perhatian :


1. Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai
2. Peralatan yang akan disterilkan harus dalam keadaan bersih dan masih berfungsi
3. Peralatan yang dibungkus harus diberi label yang mencantumkan jenis peralatan yang
disterilkan; tanggal dan jam sterilisasi dilakukan, serta jumlah peralatan yang disterilkan
4. Penataan didalam sterilisator harus menggunakan prinsip seluruh bagian dapat
disterilkan.
5. Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setia jenis peralatan harus lengka (dihitung
sejak peralatan disterilkan)
6. Jangan menambahkan peralatan ke dalam sterilitator sebelum sterilisasi selesai dilakukan
7. Peralatan yang sudah steril dpiindahkan dengan korentang steril
8. Jangan membuka bungkus maupun penutup set steril ketika mendinginkan peralatan steril
9. Peralatan harus kembali disterilkan jika pembungkus terbuka.

26
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Alat bedah adalah alat yang dirancang untuk digunakan kegiatan pembedahan, seperti
membedah hewan, manusia, dan sebagainya. Alat bedah terbagi menjadi dua, yaitu alat bedah
mayor dan alat bedah minor. Alat bedah mayor adalah alat-alat yang dirancang untuk digunakan
pada kegiatan operasi besar , alat bedah mayor biasanya terdiri dari Scalpel, scalpel handle,
gunting, forceps, Neddle Holders, Instrumen tray dan lain-lain. Sedangkan alat bedah minor
adalah alat-alat yang dirancang untuk digunakan pada kegiatan operasi sederhana. Biasanya
terdiri dari alat sederhana seperti pisau bedah, gunting bedah, pinset (tissue forceps), klem dan
sebagainya.

3.2 SARAN

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kami mengharapkan kritik dan
saran dari makalah ini.

27

Anda mungkin juga menyukai